• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKRETARIAT DPRD SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKRETARIAT DPRD SUMATERA UTARA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKRETARIAT DPRD

SUMATERA UTARA

OLEH

YUNUS MUHAMMAD FARHAN 172102050

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

MEDAN 2021

(2)

(3)
(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peran Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara”.

Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak lepas dari nasehat, bimbingan, motivasi, bantuan moral, dan materi serta dukungan doa dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi.

3. Bapak Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dra. Naleni Indra M.M., Ak. CA selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

(5)
(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4. Jadwal Penelitian... . 4

1.5. Sistematika Penelitian... . 5

BAB II SEKRETARIAT DPRD SUMATERA UTARA 2.1. Sejarah Singkat Kantor DPRD Sumatera Utara... 7

2.2. Visi, dan Misi Kantor DPRD Sumatera Utara... 12

2.3. Struktur Organisasi... 14

2.4. Job Description... 15

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan... 21

2.6. Kinerja Usaha Terkini... 22

2.7. Rencana Kegiatan... 23

BAB III PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKRETARIAT DPRD SUMATERA UTARA 3.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 27

3.2. Dasar Pengambilan Keputusan ... 29

3.3. Tipe-tipe Pengambilan Keputusan ... 31

3.4. Proses Pengambilan Keputusan ... 32

3.5. Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan... 33

3.6. Sistem Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 35

4.2. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA... . 37

(7)

DAFTAR TABEL

No.gambar Judul Halaman Tabel 1.1 Jadwal Penulisan dan Penyusunan Tugas Akhir 5

(8)

DAFTAR GAMBAR

No.gambar Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Medan 12

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sistem informasi disebut sistem berbasis komputer ataupun disebut sistem yang terkomputerisasi. Dengan adanya peningkatan dalam perkembangan dan penggunaan teknologi informasi terkhusus internet, telah memudahkan setiap orang untuk melakukan berbagai aktivitas dengan efisien. Berbagai macam aktivitas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen, dapat diselesaikan dengan cepat secara elektronik melalui pemanfaatan jaringan teknologi informasi. Dari sekian banyaknya jenis sistem informasi yang tersedia di sebuah tempat, sistem informasi akuntansi adalah jenis sistem yang paling sering dipakai dalam pengambilan keputusan. Demikian setiap organisasi dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konsisten dan konstan.

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang terdiri dari organisasi formulir, catatan dan laporan yang disusun secara sesuai untuk menyediakan infromasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengendalian perusahaan. Sistem informasi yang efisian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja staf karena rancanagan sistem informasi akuntansi berguna untuk menghasilkan infromasi keuangan yang digunakan oleh pengguna dalam proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi

(10)

terprogram yang dapat memonitor dan mengarahkan berbagai proses operasi keuangan secara tersusun dan sistematis.

Dalam kegiatan manajemen, akuntansi adalah komponen penting. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif, informasi-informasi akuntansi yang tekumpul tidak mungkin dapat ditampung seluruhnya oleh pihak manajemen. Maka dari itu, kegiatan manajemen membutuhkan sistem yang dapat menyokong manajemen dalam mengelola suatu organisasi.

Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik, penyimpangan keuangan dalam suatu organisasi dapat diminimalisir. Selain itu, sistem informasi akuntansi dinilai berkontribusi besar dalam mendukung produktivitas dan tercapainya tujuan organisasi.

Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi atau SIA diperjelas sebagai sistem informasi yang menghasilkan output dengan memasukkan input, serta berbagai proses lainnya yang hasilnya dapat memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen keuangan. Umumnya tujuan tersebut mencakup kebutuhan informasi keuangan umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam suatu unit organisasi perusahaan. Dengan pemanfaatan teknologi, sumber daya manusia yang berkualitas, dan komitmen organisasi, sistem informasi akuntansi dinilai dapat berjalan dengan baik.

Sekretariat DPRD Sumatera Utara tentunya memiliki sistem informasi akuntansi yang yang baik dalam pengambilan keputusan terkait keuangan.

Dengan demikian, sistem informasi akuntansi yang efisien di Sekretariat

(11)

DPRD Sumatera Utara akan membuat proses pengambilan sebuah keputusan mengenai kondisi keuangan akan berjalan dengan baik, hal itu dapat menambah efisiensi dan efektivitas operasional intansi, meningkatkan prestasi kerja staf, mengurangi penyelewengan, serta mendukung terwujudnya informasi-informasi akuntansi yang tervalidasi tujuan Sekretariat DPRD Sumatera Utara dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tugas akhir ini akan menganalisis “Peran Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara ?

2. Apakah Akuntansi Manajemen memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara?

3. Bagaimana penggunaan Sistem Akuntansi Manajemen dalam pengambilan keputusan oleh manajemen Sekretariat DPRD Sumatera Utara?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang diperoleh setelah penelitian dilakukan adalah :

(12)

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui apakah Akuntansi Manajemen memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui penggunaan Sistem Akuntansi Manajemen dalam

pengambilan keputusan oleh manajemen Sekretariat DPRD Sumatera Utara.

Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti untuk mengetahui tentang proses bagaimana suatu perusahaan mengambil keputusan.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan untuk tetap dapat melaksanakan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan secara efisien.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadikan acuan atau untuk menambah wawasan bagi rekan-rekan yang melakukan penelitian pada perusahaan dengan tema yang sama dengan penulis.

1.4 Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekretariat DPRD Sumatera Utara, yang bertempat di Jalan Imam Bonjol Nomor. 5. Jadwal penelitian serta kegiatan-kegiatan yang

(13)

dilakukan penulis berkenaan dengan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jadwal Penulisan dan Penyusunan Tugas Akhir

No

. Kegiatan

Waktu Kegiatan Minggu ke-

Januari Februari

1 2 3 4 1

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Penunjukan Dosen Pembimbing 4 Permohonan Izin Riset

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan dan Bimbingan Tugas Akhir 7 Pengesahan Tugas Akhir

1.5 Sistematika Penelitian

Penulis akan menguraikan rencana isi untuk mempermudah analisa setiap masalah. Tugas Akhir yang penulis kerjakan, dapat dilihat dalam sistematika penulisan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN

(14)

Pada Bab I, penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II SEKRETARIAT DPRD

Sumatera Utara

Pada Bab II, penulis akan menguraikan tentang sejarang ringkas perusahaan, visi dan misi perusahaan, stuktur organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja usaha terkini dan

rencana usaha.

BAB III PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA

SEKRETARIAT DPRD SUMATERA UTARA

Pada Bab III, penulis akan menguraikan tentang pengertian sistem informasi akuntansi, dasar pengambilan keputuan, tipe-tipe pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dan sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab IV, penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan pada judul penelitian.

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Kantor Sekretariat DPRD SUMATERA UTARA

Provinsi Sumatera Utara pertama kalinya dibentuk pada tanggal 15 April 1948 berdasarkan Undang – Undang No. 10 Tahun 1948, daerah ini meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli Utara. Pembentukan Provinsi Sumatera Utara di atas berdasarkan surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 19 Tahun 1973 tertanggal 13 Agustus yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Propinsi Sumatera Utara. Sebelumnya berdasarkan surat penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 19 Agustus 1945, Sumatera Utara menjadi sebuah provinsi dan daerah administrasi.

Seperti halnya di Pulau Jawa, berangsur – angsur dibentuk Komite Nasional Daerah yang kedudukannya diatur melalui Maklumat Gubernur Sumatera Utara tertanggal 12 April 1946 No 2 / MGS yang isinya sesuai dengan Undang – Undang No 1 Tahun 1945.

Dalam Maklumat tersebut ditetapkan bahwa Komite Nasional Daerah dibentuk di Provinsi dan Keresidenan, sehingga Provinsi dan keresidenan itu menjadi kota otonom. Dearah – daerah tersebut memiliki Dewan Perwakilan Rakyat yang mengatur rumah tangganya sendiri. DPRD membentuk suatu Badan Eksekutif, yang terdiri dari 5 orang anggota Dewan yang bertugas menjalankan pemerintahan sehari – hari dan kepala daerah menjadi ketua serta merangkap anggota. Berdasarkan maklumat tersebut di atas, anggota Dewan Perwakilan

(16)

Rakyat di Sumatera Utara berjumlah 100 orang yang mewakili 100.000 penduduk.

Dalam sidangnya pada tanggal 17 s/d 19 April 1946 di Bukit Tinggi, Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara secara sub administratif dibagi dalam sub provinsi, yaitu:

1. Sub Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

2. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

3. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung dan Palembang.

Tiap sub provinsi dikepalai oleh Gubernur Muda yang bertindak sebagai koordinator dari Keresidenan dan jawatan pemerintah yang ada di wilayahnya.

Pemerintahan Sumatera Utara dijalankan sesuai dengan maklumat Gubernur Sumatera Utara tanggal 30 Agustus 1946, yang menyatakan bahwa pemerintah propinsi disesuaikan dengan pemerintahan pusat. Pembentukan DPR Sumatera menjadi Daerah Otonom yang dilegalisasi oleh pemerintah pusat. Ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974 yang menyatakan dengan tegas bahwa Provinsi Sumatera Utara dijalankan oleh Gubernur dan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Eksekutif. Pemerintah Daerah Sumatera Utara berhubungan langsung dengan Pemerintah Pusat dan berada di bawah Menteri-Menteri.

Dalam Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974 dinyatakan yang

(17)

merupakan daerah otonom di Sumatera adalah Keresidenan dan daerah-daerah yang ditunjuk sebagai daerah otonom. Kepemimpinan Gubernur Muda di setiap sub provinsi berjalan terus sebagai suatu daerah administratif yang dalam prakteknya mengatur rumah tangganya masing-masing, sehingga provinsi Sumatera Utara seolah-olah terdiri atas 3 provinsi. Pemerintah Pusat menyadari hal tersebut lalu menetapkan UU No 10/ 1948 tentang pembagian Sumatera menjadi 3 Provinsi, yaitu :

1. Provinsi Sumatera Utara 2. Provinsi Sumatera Tengah 3. Provinsi Sumatera Selatan

Pada tanggal 13 Desember 1948 untuk pertama kalinya dilantik anggota DPRD Tingkat I Sumatera Utara yang bertempat di Tapak Tuan, yang anggota – anggotanya berasal dari masing – masing sub propinsi terdahulu. Dengan Undang – Undang No 24 / 1956 dibentuklah Propinsi Aceh dibekas Keresidenan Aceh, dengan demikian Provinsi Sumatera Utara otomatis menjadi tersendiri dari Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli. Sebagai Pelaksanaan Undang – Undang No. 10 / 1974 dan Undang – Undang Tertanggal 15 April 1948 tentang penetapan Komisariat Pemerintahan Pusat di Sumatera yang kemudian diubah menjadi Peraturan Pemerintah No 42 / 1948 maka komisariat ini menjalankan tugas Gubernur Sumatera sehingga tugas – tugas tersebut diserahkan kepada pelaksananya. Komisariat Pusat di Sumatera yang berkedudukan di Bukit Tinggi dipimpin oleh Mr. Teuku M Hasan.

(18)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (disingkat DPRD Sumatera Utara atau DPRD Sumut) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. DPRD Sumut beranggotakan 100 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sumut terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sumut yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 16 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Cicut Setyarso, di Gedung Paripurna DPRD Provinsi Sumatera Utara. Komposisi anggota DPRD Sumut periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 19 kursi disusul oleh Gerindra dan Golkar yang masing-masing meraih 15 kursi.

Dalam Pemilu 2014, DPRD Sumatera Utara menempatkan wakilnya sebanyak 100 orang yang tersebar di sembilan fraksi, dengan perolehan mayoritas diraih oleh Partai Golkar.

Berdasarkan Pasal 110 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Provinsi terdiri dari:

1. Pimpinan

2. Badan Musyawarah (Bamus) 3. Komisi

4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)

(19)

5. Badan Anggaran 6. Badan Kehormatan 7. Alat Kelengkapan Lain

Sesuai ketentuan perundang-undangan Pasal 113 UU Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, DPRD Provinsi yang beranggotakan 35-55 orang dapat membentuk 4 komisi dan DPRD Provinsi yang beranggotakan lebih dari 55 orang dapat membentuk 5 komisi. DPRD Sumut memiliki lima komisi sebagai berikut:

 Komisi A Bidang Pemerintahan

 Komisi B Bidang Perekonomian

 Komisi C Bidang Keuangan

 Komisi D Bidang Pembangunan

 Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat

Jenis : Unikameral

Jangka Waktu : 5 Tahun

Didirikan : 13 Desember 1948 Sesi baru dimulai : 16 September 2019

Tempat Bersidang : Jalan Imam Bonjol No. 5, Medan 20212, Sumatera Utara, Indonesia

Situs Web : dprd-sumutprov.go.id

Pimpinan

Ketua : Baskami Ginting (Sejak 28 Oktober 2019)

(20)

Wakil Ketua I : Harun Mustafa (Sejak 28 Oktober 2019) Wakil Ketua II : Yasyir Ridho (Sejak 28 Oktober 2019)

Wakil Ketua III : Rahmansyah Sibarani (Sejak 28 Oktober 2019) Wakil Ketua IV : Salman Alfarisi (Sejak 28 Oktober 2019)

Komposisi

Anggota : 100

Partai & Kursi : PKB (2),Partai Gerindra (15),PDI-P (19), Partai Golkar (15), Partai Nasdem (12), PKS (11), Perindo (1), PPP (2), PAN (8), Partai Hanura (6), Partai Demokrat (9)

Pemilihan

Sistem Pemilihan : Proporsional – Terbuka Pemilihan Terakhir : 17 April 2019

Pemilihan Berikutnya : 17 April 2024

2.2 Visi dan Misi Kantor Sekretariat DPRD Sumatera Utara Visi

Visi Sekretariat DPRD Sumatera Utara adalah:

“Sumatera Utara Yang Maju, Aman dan Bermartabat”

Misi

Adapun Misi DPRD Sumatera Utara, meliputi :

1. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan karena memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan

(21)

yang cukup, rumah yang layak, pendidikan yang baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.

2. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik dengan adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya, politik yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta harmonis.

3. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan karena masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.

4. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang

Bermartabat Dalam Pergaulan karena terbebas dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia.

5. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang

Bermartabat Dalam Lingkungan karena ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya, berperikemanusiaan, dan beradab.

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, maka telah ditetapkan pula Prioritas Pembangunan yang ditujukan pada :

1. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan pekerjaan.

2. Peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan.

3. Pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan.

(22)

4. Penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas.

5. Peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata.

2.3. Struktur Organisasi Kantor Sekretariat DPRD Sumatera Utara

Struktur organisasi merupakan deskripsi gambaran secara sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Struktur organisasi juga merupakan penjelasan lingkungan kerja yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan dalam masing-masing bidang. Melalui struktur organisasi ini, tugas dan pekerjaan di antara anggota organisasi dapat dikelompokkan, diatur, dan dibagi-bagi sesuai dengan fungsinya agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Bentuk struktur organisasi garis adalah bentuk struktur yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Organisasi garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi garis tertulis secara langsung dari pimpinan kepada bawahan. (Gambar Struktur Organisasi terlampir).

(23)

2.4 Job Description Kantor Sekretariat DPRD Sumatera Utara

Adapun tugas masing-masing struktur yang ada didalam Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

A. Sekretaris Dewan

Sekretaris Dewan (Sekwan) mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan umum, administrasi, keuangan, persidangan dan risalah, informasi, keprotokolan serta hukum dan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Dewan menyelenggarakan fungsi:

i. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

ii. Penyelenggaraan administrasi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

iii. Penyediaan dan pengoordinasikan Tenaga Ahli yang

diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana

(24)

i. Kepala Bagian Umum.

ii. Kepala Bagian Keuangan.

iii. Kepala Bagian Persidangan dan Risalah.

iv. Kepala Bagian Informasi dan Protokol.

v. Kepala Bagian Hukum dan Perundang-undangan.

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Dewan dalam melaksanakan urusan pemerintah dibidang ketatausahaan, perlengkapan dan pendistribusian dan rumah tangga dan perawatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan administrasi dalam urusan tata usaha dan rumah tangga DPRD Provinsi Sumatera Utara;

b. Penyelenggaran pengelolaan barang dan jasa;

c. Penyelenggaraan perencanaan perawatan barang dan jasa sesuai standar yang ditetapkan;

d. Penyelenggaraan pengolahan dan penyajian bahan/data perawatan barang inventaris;

e. Penyelenggaraan perlengkapan dan perindustrian kebutuhan barang dan jasa;

f. Penyelenggaraan pengkajian bahan/data untuk penyempumaan dan penyusunan kebijaksanaan urusan rumah tangga dan tata usaha;

(25)

g. Penyelenggaraan fasilitasi sarana dan prasarana rapat bagi DPRD maupun Sekwan; dan

h. Penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan dan pendistribusian sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan.

2. Bagian Persidangan dan Risalah

Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Dewan dalam melaksanakan urusan dalam bidang penyelenggaraan persidangan dan rapat-rapat Dewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, bagian Persidangan dan Risalah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan kajian bahan/data untuk penyempumaan dan penyusunan kebijaksanaan;

b. Penyelenggaraan persiapan persidangan DPRD;

c. Penyelenggaran pembuatan risalah;

d. Penyelenggaraan fasilitasi Rapat Pimpinan Dewan dengan Pimpinan Fraksi;

e. Penyelenggaraan fasilitasi Rapat Pimpinan Dewan dengan Pimpinan Komisi DPRD;

f. Penyelenggaraan fasilitasi Rapat Pimpinan Dewan dengan alat kelengkapan Dewan lainnya;

g. Penyelenggaraan fasilitasi Rapat Paripurna DPRD; dan

h. Penyelenggaraan penyusunan surat laporan, penjelasan acara dan catatan singkat risalah rapat-rapat dan peninjauan DPRD.

(26)

3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Dewan melaksanakan urusan dan penyusunan, penyempurnaan dan pelaksanaan kebijakan di bidang anggaran, verifikasi dan pembukuan DPRD dan Sekretariat DPRD Provsu. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, bagian keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan, penyempumaan dan penyusunan kebijaksanaan dan standar pengelolaan anggaran, pemeriksaan penelitian realisasi anggaran dan pembukuan;

b. Penyelenggaraan, mengkoordinasikan dan menyusun rencana kegiatan anggaran untuk kegiatan penyusunan pelaksanaan APBD dan perubahan APBD DPRD dan Sekretaris DPRD;

c. Penyelenggaraan penatausahaan keuangan;

d. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan DPRD dan Sekretaris DPRD;

e. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris DPRD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Sekretaris DPRD; dan

f. Penyelenggaraan untuk member masukan kepada Sekretaris DPRD sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Untuk tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

(27)

i. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan DPRD dan Sekretaris DPRD;

ii. Menyelenggarakan rencana penyusunan anggaran DPRD dan Sekretaris DPRD;

iii. Menyelenggarakan penyiapan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijaksanaan dan standar dan pengelolaan anggaran pemeriksaan penelitian realisasi anggaran dan pembukuan; dan

iv. Menyelenggarakan evaluasi/ analisa pelaksanaan anggaran berdasarkan realisasi penerimaan maupun pengeluaran.

4. Bagian Hukum dan Perundang - Undangan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Dewan dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pelayanan hukum dan perundang-undangan yang berubungan dengan hak, kewajiban dan wewenang Dewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bagian Hukum dan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan fasilitas dan pengkoordinasian hukum bahan perundang-undangan;

b. Penyelenggaraan rancangan keputusan Dewan Pimpinan Dewan atau produk hukum dan perundang-undangan;

c. Penyelenggaraan segala sesuatu dalam rangka pembahasan rancangan

(28)

d. Penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahan data pengkajian dan evaluasi hukum dan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas Dewan;

e. Penyelenggaraan pengumpulan bahan dalam bentukperaturan perundang undangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan; dan f. Penyelenggaraan penyajian bahan-bahan dalam bentuk peraturan

perundang-undangan guna memperlancar tugas-tugas Pimpinan.

5. Bagian Informasi dan Protokol

Bagian Informasi dan Protokol mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam melaksanakan urusan pemerintah dibidang informasi, penyelenggaraan urusan protokol hubungan antar lembaga dan pelayanan masyarakat dan aspirasinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bagian Informasi dan Protokol menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahanbahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan sesuai dengan ketentuan dan standar pengumpulan dan pengelolaan bahan / data;

b. Penyelenggaraan penyajian bahan/data untuk penyajian dan penyebaran informasi;

c. Penyelenggaraan pembantuan dan pengumpulan bahan/data kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai kebijakan, ketentuan dan standar yang ditetapkan;

(29)

d. Penyelenggaraan penyebaran informasi mengenai kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai kebijakan, ketentuan dan standar yang ditetapkan;

e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dewan sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris Dewan sesuai dengan bidang tugasnya;

g. Penyelenggaraan pelaporan pelaksanaan tugaskepada Sekretaris Dewan sesuai dengan standar yang ditetapkan; dan

h. Penyelenggaraan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Dewan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan

Jaringan usaha pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara meliputi usaha atau beberapa kegiatan, diantaranya adalah memberikan pelayanan administrasi dan dukungan kepada anggota DPRD Sumatera Utara. Sasaran strategis dan tolak ukur kinerja dari Sekretariat DPRD Sumatera Utara berhubungan dengan kepuasan anggota DPRD Sumatera Utara yang dilayani terhadap pelayanan administratif dan dukungan fasilitatif Sekretariat DPRD Sumatera Utara.

Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat DPRD Sumatera Utara, Sekretariat DPRD Sumatera Utara bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengawasan seluruh pelayanan administrasi anggota DPRD Sumatera Utara

(30)

yang maju, aman, dan bermartabat. Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara secara sub administratif dibagi dalam sub provinsi, yaitu :

1. Sub Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

2. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

3. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung dan Palembang.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Setiap Instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, terus berupaya agar tujuan sebagai perwakilan dari rakyat dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi di bagian Sekretariat DPRD Provsu adalah Meningkatkan Pendapatan Daerah, Meningkatkan Penataan Pengelolaan barang milik Daerah, Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Mengukur sejauh mana visi dan misi telah tercapai tujuan strategi dirumuskan berdasarkan visi dan misi DPRD Provsu, DPRD Provsu juga menjadi sarana

(31)

untuk dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilakukan oleh segenap jajaran organisasi DPRD Provsu dengan mempertimbangkan segenap sumber daya yang dimiliki. Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Provsu adalah Menyusun Laporan Keuangan yang Berkualitas, Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah, Meningkatnya Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran dan Belanja Daerah.

2.7 Rencana Kegiatan

Berikut adalah rencana program Sekretariat DPRD Sumatera Utara beserta kegiatan yang bersifat indikatif :

1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi sejumlah kegiatan indikatif, yaitu:

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS e. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

f. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

g. Penyediaan jasa kebersihan kantor

h. Penyediaan jasa kebersihan kantor. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

i. Penyediaan alat tulis kantor

(32)

k. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor l. Penyediaa peralatan rumah tangga

m. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan n. Penyediaan makanan dan minuman

o. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah p. Penyediaan jasa keamanan

q. Rapat-rapat konsultasi dan koordinasi dalam daerah r. Jasa pengkajian

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi sejumlah kegiatan indikatif, yaitu:

a. Pengadaan kendaraan dinas / Operasional b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor c. Pengadaan peralatan gedung kantor d. Pengadaan mebeleur

e. Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan f. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

g. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional h. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor i. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor j. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

3. Program Peningkatan Pelaksanaan Anggaran Daerah, meliputi sejumlah kegiatan indikatif, yaitu:

(33)

a. Fasilitas PPKK dalam Pelaksanaan Anggaran Daerah b. Pengendalian Anggaran Daerah

c. Monitoring dan Asisten Penyusunan APBD

d. Optimalisasi Dana Proyek Pemerintah Daerah Desentralisasi (P2D2)

e. Penyusunan KUA dan PPAS

f. Sosialisasi Penganggaran Dan Pemanfaatan APBD

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, meliputi seujumlah kegiatan indikatif, yaitu:

a. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun b. Penyusunan RKA, DPA, APBD dan LHP

c. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, TAPKIN, RENJA, RKPD, LPPD, LKPJ SKPD

5. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, meliputi sejumlah kegiatan indikatif, yaitu:

a. Penyusunan rancangan peraturan tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD;

b. Peningkatan manajemen aset/barang daerah;

c. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;

d. Penyusunan Regulasi tentang Pajak dan Retribusi Daerah;

e. Intensifikasi Penerimaan PBB;

(34)

f. Penyusunan Laporan Aset Daerah;

g. Penyusunan Rencana Kebutuhan Dan Rencana Pemeliharaan Barang Milik Daerah;

h. Pengelola Jaringan dan Sistem Informasi Keuangan Daerah;

i. Pengelolaan Simda Pendapatan;

j. Monitoring Pelaksanaan Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah;

k. Pendampingan SKPK Dalam Penyusunan Laporan Keuangan;

l. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan; dan m. Penyediaan Jasa Administrasi Pajak dan Retribusi.

(35)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Susanto (2013:72) “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan atau sekelompok sub sistem / komponen / bagian baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan satu sama lain, serta bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.” Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi oleh William S. Hopwood dan George H. Bodnar, sistem informasi akuntasi dijelaskan sebagai sekelompok sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data-data keuangan dengan data lainnya menjadi suatu informasi. Informasi-informasi yang dihasilkan dari proses tersebut akan digunakan dalam berbagai bentuk dalam tujuan pengambilan keputusan (Hopwood & Bodnar, 2010: 45).

Demikian Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem perencanaan, analisis, serta pengendalian yang digunakan dalam perusahaan untuk memanajemen dan mengoptimalkan manajemen keuangan perusahaan. Hasil dari proses sistem tersebut akan menjadi instrument atau alat bantu suatu perusahaan atau organisasi dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.

(36)

Penerapan sistem informasi akuntansi memiliki fungsi utama sebagai berikut Susanto (2013:80):

1. Memudahkan pihak manajemen dalam melaksanakan aktivitas bisnis yang disebut sebagai transaksi seperti melakukan penganggaran, pembelian, penyimpanan, proses produksi, serta pengawasan.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengambilan keputusan agar lebih akurat dalam waktu yang tepat.

3. Meningkatkan produktivitas dan penyelarasan biaya dalam organisasi/

perusahaan

4. Membantu instansi dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak lainnya.

Tujuan utama sistem informasi akuntansi oleh Wilkinson (2000) dalam Jogiyanto (2005:229), adalah menghasilkan suatu informasi keuangan/akuntansi dan tujuan lainnya sebagai berikut:

1. Memberikan dukungan pada kegiatan sehari hari seperti pengolahan data transaksi,

2. Memberikan informasi yang berguna dalam mengambil suatu keputusan

3. Memberikan informasi yang menjadi dasar dalam perencaan, pengendalian, pengevaluasian dan perkembangan perusahaan yang berkelanjutan

(37)

4. Memberikan informasi sebagai dasar perhitungan harga pokok produk, jasa dan layanan, serta tujuan lain yang ingin dicapai oleh manajemen.

Sistem informasi akuntansi memiliki manfaat dalam sistem komputer dan non-komputer sebagai berikut:

1. Teknis dalam sistem manajemen informasi bermanfaat dalam pemoresan data tinggal dan batch.

2. Membantu menafsirkan dan mengantisipasi peluang ekonomis sistem informasi yang menerapkan teknologi informasi baru.

3. Memberikan kemudahan dalam akses data secara online dan real time secara akurat dan langsung.

4. Membantu menganalisis pencarian data akuntansi dan update data.

5. Memberikan keakuratan dalam menilai efektivitas dan efisiensi keuangan dalam pemanfaatan sistem informasi akuntansi.

6. Membantu pelaksanaan yang lebih efisien dalam mengembangkan sistem manajemen dan pengolahan transaksi yang dapat meminimalisir biaya serta memaksimalkan pendapatan.

7. Membantu dalam pembuatan algoritme dan manajemen model pengambilan keputusan.

3.2. Dasar Pengambilan Keputusan

(38)

Sebagai cara untuk memberikan suatu pendapat yang berguna untuk menyelesaikan suatu masalah, pengambilan keputusan memiliki dasar-dasar yang digunakan agar keputusan tersebut dapat lebih diterima. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Terry (2001: 67) adalah sebagai berikut:

1. Intuisi

Pengambilan keputusan dengan dasar intuisi merupakan pengambilan keputusan berlandaskan perasaan yang umumnya bersifat subyektif. Sehingga keputusan ini memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan dengan dasar pengalaman dapat membawa banyak manfaat bagi pengetahuan praktis. Melalui pengalaman yang dimiliki seseorang, dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan suatu keadaan, sehingga dapat memperhitungkan keuntungan dan kerugian serta baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.

3. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang, umumnya dilaksanakan oleh seseorang dengan kedudukan yang lebih tinggi pada kedudukan yang lebih rendah atau umumnya dilakukan pimpinan terhadap bawahannya. Kelebihan dengan dasar pengambilan keputusan ini adalah keputusan dapat bertahan lama. Sedangkan kelemahannya adalah dapat menimbulkan sifat dictatorial atau rutinitas.

4. Fakta

(39)

Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan dengan melihat fakta dan data empiris, akan menghasilkan keputusan yang sehat, solid, dan baik.

5. Rasional

Pengambilan keputusan dengan dasar rasional akan menghasilkan keputusan yang objektif, logis, transparan, serta konsisten. Keputusan dengan dasar rasional memaksimumkan hasil mencakup batas kendala tertentu, sehingga disebut sebagai keputusan yang mendekati kebenaran atau sesuai harapan. Hal-hal yang selalu diperhatikan dalam pengambilan keputusan ini adalah kepastian masalah, orientasi tujuan, alternatif, preferensi yang jelas, serta hasil maksimal.

3.3. Tipe – Tipe Pengambilan Keputusan

Dalam mencapai sebuah keputusan, terdapat tindakan manajemen dalam pemilihan alternatif yang disebut sebagai tipe pengambilan keputusan. Tipe keputusan ini dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur merupakan suatu keputusan yang telah terjadi berulang-ulang dan rutin sehingga dapat deprogram. Umumnya keputusan tipe ini terjadi dan dilakukan pada pegawai tingkat bawah dalam suatu organisasi.

2. Keputusan Semi Terstruktur

Keputusan semi terstruktur merupakan suatu keputusan yang sebagian

(40)

rumit dan memerlukan perhitungan-perhitungan serta analisis yang rinci.

3. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tidka terstruktur merupakan keputusan yang tidak senantiasa terjadi/tidak terjadi dalam waktu yang berulang-ulang.

Keputusan tipe ini terjadi pada manajemen tingkat atas sehingga informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur sulit untuk didapatkan.

3.4. Proses Pengambilan Keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara

Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan tahap-tahap yang menghasilkan suatu keputusan. Berikut ini adalah proses pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara

1. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengambilan keputusan Rangkaian tahap yang dilalui dalam pengambilan keputusan yaitu, pertama dengan melakukan kajian, baik dengan survey yang dilakukan secara periodik, ataupun melalui analisis staf.

2. Yang berperan dalam pengambilan keputusan

Pimpinan tertinggi seperti Sekwan (Sekretariat Dewan), para kabag (kepala Bagian) dan Kasubbag (Kepala Sub.bagian) merupakan jabatan yang memiliki peran utama dalam proses pengambilan keputusan.

(41)

3. Alat pendukung/sistem yang digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan

Alat-alat/sistem yang dapat digunakan sebagai instrumen untuk membantu proses pengambilan keputusan adalah surat keputusan, surat edaran dan surat perintah.

3.5.Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan di Sekretariat DPRD Sumatera utara

Dalam mencapai sistem operasi perusahaan yang efisien dan efektif, sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan sistem manajemen informasi yang rinci. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan peran akuntansi manajemen sebagai proses mengelola informasi keuangan.

Akuntansi manajemen menyajikan informasi sebagai dasar utama yang dimiliki oleh perusahaan. Peran informasi sangat besar dalam pembuatan keputusan dilingkungan Setwan (Sekretariat Dewan). Berikut dijabarkan informasi yang menjelaskan tentang akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan:

1. Fungsi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan Sebagai petunjuk informasi dalam pengambilan keputusan di lingkungan Setwan (Sekretariat Dewan).

2. Akuntansi manajemen sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan

Dalam pengambilan keputusan, Akuntansi Manajemen memiliki pengaruh besar dikarenakan Sistem akuntansi manajemen berguna

(42)

untuk membantu dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan informasi yang berguna bagi semua pengguna, baik di dalam maupun diluar perusahaan tersebut.

3.6. Sistem Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen Sekretariat DPRD Sumatera Utara

Sistem akuntansi adalah dasar dalam pengambilan keputusan, demikian manajemen mengambil keputusan dilakukan dengan melihat laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem akuntansi. Berikut ini merupakan informasi tentang bagaimana sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh manajemen:

1. Cara kerja sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan oleh manajemen

Informasi dan data terlah disajikan dalam sistem akuntansi menjadi acuan untuk pengambilan keputusan. Misalnya pada laporan keuangan, data yang disajikan dapat menjelaskan proses penyerapan anggaran pada Setwan (Sekretariat Dewan).

2. Sistem akuntansi dapat digunakan dengan mudah dan membantu dalam pengambilan oleh manajemen

Sistem akuntansi berguna untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan melalui cara kerja yang efisien, efektif, dan cukup mudah digunakan.

(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan data, analisis, dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengacu pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara. Penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Proses pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara sejauh ini sudah akurat karena pada awal proses terdapat kajian berupa survey secara periodic ataupun melalui telaahan staf.

2. Akuntansi manajemen menjadi komponen penting dalam pengambilan keputusan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara karena mendorong pengambilan keputusan dalam lingkungan Setwan (Serketaris Dewan).

3. Sistem yang digunakan pada Sekretariat DPRD Sumatera Utara adalah sistem akuntansi sebagai dasar pengambilan keputusan. Cara kerja sistem ini adalah melalui pengambilan informasi dan data yang telah tersedia seperti laporan keuangan, laporan akuntabilitas, serta laporan realisasi fisik dan keuangan.

4.2. Saran

(44)

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis bermaksut untuk memberikan saran yang sekiranya bermanfaat bagi perusahaan. Berikut adalah saran-saran dari penulis:

1. Sistem informasi yang digunakan saat ini sebaiknya digunakan untuk seterusnya dengan cara-cara yang lebih baik. Dikarenakan sistem informasi manajemen adalah komponen penting dari keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan/organsisasi.

2. Dalam menjaga kelancaran sistem informasi yang telah ada sebaiknya perusahaan tidak sepenuhnya mengandalkan sistem informasi manajemen yang tersedia, namun sebaiknya perusahaan juga memanfaatkan sumber daya manusia yang ada.

3. Sekretariat DPRD Sumatera Utara diharapkan dapat mempertahankan pendekatan kerja sistem akuntansi yang telah diterapkan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen Sekretariat DPRD Sumatera Utara.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

George R. Terry, (2001). Sistem Manajemen, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit:

Bumi Aksara, Jakarta.

Hariadi, Bambang, (2002). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hopwood, W. S., & Bodnar, G. H, (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Pearson Education.

Jogiyanto, (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Scott, G. M., & Budiman, Akhmad Nasir, (2004). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, A, (2013). Sistem Informasi Akuntansi, -Struktur-Pengendalian-REsiko- Pengembangan, Edisi PErdana. Bandung: Lingga Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allag SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Puji dan puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis