• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVA Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c;3 12,555,845,837 16,661,497,876 Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AKTIVA Catatan AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c;3 12,555,845,837 16,661,497,876 Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk NERACA

31 DESEMBER 2002

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

AKTIVA Catatan 2002 2001

Rp Rp

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2c;3 12,555,845,837 16,661,497,876

2d;4;27 ragu-ragu sebesar Rp 465.303.904 tahun 2002 dan 2001

25,008,215,234 46,265,492,130 42,046,960,014 14,863,573,631

Piutang lain-lain 5 271,991,511 7,602,280,138

Persediaan 2e;6;24 112,023,167,387 56,802,124,869

Uang muka pembelian 7 24,681,166,179 17,874,722,886

Biaya dibayar di muka 2f 221,687,010 209,934,058

JUMLAH AKTIVA LANCAR 216,809,033,171 160,279,625,588

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang pajak 8;23 572,913,064 1,387,069,655

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

dan Rp 66.759.786.482 untuk tahun 2001. 2g;9;24 244,296,916,673 235,587,219,380 Aktiva bangun kelola alih - setelah dikurangi akumulasi

dan Rp 1.960.034.932 untuk tahun 2001. 2h;10;27 1,416,954,919 1,792,176,007

Uang muka pembelian aktiva tetap 11 7,355,694,634 5,014,103,656

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 253,642,479,290 243,780,568,698

JUMLAH AKTIVA 470,451,512,461 404,060,194,286

P.T. SIANTAR TOP, Tbk NERACA

31 DESEMBER 2002

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang

Pihak ketiga

amortisasi sebesar Rp 2.335.256.020 untuk tahun 2002 sebesar Rp 86.147.841.689 untuk tahun 2002

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

2

(2)

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2002 2001

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank 12 34,873,019,175 28,793,495,048

Hutang usaha 13;27

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 10,762,463,329 678,813,197

Pihak ketiga 114,645,994,999 99,257,378,530

Hutang lain-lain 1,919,024,311 1,576,428,194

Hutang pajak 14 4,248,524,688 4,497,437,102

Biaya yang masih harus dibayar 15 3,118,469,355 2,980,110,822

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 169,567,495,857 137,783,662,893

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Jaminan distributor 16;28 2,340,000,000 1,500,000,000

Kewajiban pajak tangguhan 23 29,227,679,422 25,725,312,652

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 31,567,679,422 27,225,312,652

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor 1.310.000.000 saham 17 131,000,000,000 131,000,000,000

Tambahan modal disetor - bersih 18 300,000,000 300,000,000

Selisih penilaiaan kembali aktiva tetap 2g 1,632,406,865 1,632,406,865

Saldo laba 136,383,930,317 106,118,811,876

JUMLAH EKUITAS 269,316,337,182 239,051,218,741

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 470,451,512,461 404,060,194,286

3

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

(3)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Catatan 2002 2001

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 2i;19;27 627,773,970,825 518,463,102,572

BEBAN POKOK PENJUALAN 2i;20 512,468,713,663 429,219,813,387

LABA KOTOR 115,305,257,162 89,243,289,185

BEBAN USAHA 2i;2j;21

Penjualan 53,197,950,857 35,746,750,758

Umum dan administrasi 22,793,340,278 12,872,007,273

Jumlah beban usaha 75,991,291,135 48,618,758,031

LABA USAHA 39,313,966,027 40,624,531,154

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 22 1,008,221,881 1,174,680,924

Beban bunga bank ( 3,412,059,377 ) ( 4,089,221,170 )

Laba (rugi) kurs - bersih 2b 5,614,183,860 ( 4,735,101,588 )

Lain-lain - bersih 645,124,121 ( 122,745,336 )

Penghasilan (Beban) lain-lain 3,855,470,485 ( 7,772,387,170 )

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 43,169,436,512 32,852,143,984

BEBAN PAJAK 23

Periode berjalan 9,401,951,300 6,654,268,400

Tangguhan 3,502,366,771 3,309,836,835

LABA DARI AKTIVITAS NORMAL 30,265,118,441 22,888,038,749

POS LUAR BIASA

Kerugian kebakaran - bersih 24 - ( 620,162,832 )

LABA BERSIH 30,265,118,441 22,267,875,917

LABA PER SAHAM DASAR 3l;25

Termasuk pos luar biasa 23.10 17.00

Tidak termasuk pos luar biasa 23.10 17.47

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

4

(4)
(5)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Modal disetor Tambahan modal Selisih penilaian Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah ekuitas disetor kembali aktiva tetap penggunaannya penggunaannya

Saldo per 1 Januari 2001 131,000,000,000 300,000,000 1,632,406,865 - 83,850,935,959 216,783,342,824

Laba bersih tahun berjalan - - - - 22,267,875,917 22,267,875,917

Saldo per 31 Desember 2001 131,000,000,000 300,000,000 1,632,406,865 - 106,118,811,876 239,051,218,741 0

Laba bersih tahun berjalan - - - - 30,265,118,441 30,265,118,441

Saldo per 31 Desember 2002 131,000,000,000 300,000,000 1,632,406,865 - 136,383,930,317 269,316,337,182

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

5

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian

Saldo Laba

(6)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2002 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

2002 2001

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 590,604,707,765 557,197,060,228

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( 558,833,225,237 ) ( 476,260,663,170

Kas dihasilkan dari operasi 31,771,482,528 80,936,397,058

Pembayaran bunga dan denda ( 2,635,113,036 ) ( 4,334,856,289

Pembayaran pajak penghasilan ( 7,120,182,652 ) ( 10,208,619,903

Penerimaan kas dari hasil restitusi pajak tahun 1998 - 712,932,903 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 22,016,186,840 67,105,853,769 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 706,552,433 1,249,119,363

Hasil penjualan aktiva tetap 519,716,646 36,944,444

Penambahan aktiva tetap ( 32,585,890,777 ) ( 75,265,037,178

Penerimaan klaim asuransi 7,392,658,710 6,350,000,000

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( 23,966,962,988 ) ( 67,628,973,371 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Hasil dari (pembayaran) pinjaman overdraft 6,056,428,187 ( 5,118,029,730

Aktivitas Pendanaan 6,056,428,187 ( 5,118,029,730

PENURUNAN BERSIH KAS

DAN SETARA KAS ( 4,105,652,039 ) ( 5,641,149,332

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 16,661,497,876 22,302,647,208

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 12,555,845,837 16,661,497,876

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

6

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

(7)

)

) )

) )

) )

)

(8)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

1 . UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

Susunan pengurus Perseroan pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Adi Harsono

Komisaris : Budiman Direktur Utama : Shindo Sumidomo Direktur : Sri Ayudha

Pitoyo

b. Penawaran Umum Efek Perseroan

2 . KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan

b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

c. Kas dan Setara Kas

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 1.310.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

P.T. Siantar Top, Tbk (Perseroan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny.Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 5226. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 31 tanggal 6 Agustus 2001 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham, sehingga jumlah seluruh saham yang beredar Perseroan adalah 1.310.000.000 lembar saham dan modal dasar 3.000.000.000 lembar saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-09574 HT.01.04.TH.2001 tanggal 1 Oktober 2001.

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Pembukuan Perseroan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun bersangkutan.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Perseroan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Perseroan beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), Kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy).

Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Perseroan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia. Jumlah karyawan Perseroan rata-rata 6.200 Karyawan untuk tahun 2002 dan 5.900 karyawan untuk tahun 2001.

Jumlah gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 475.330.600 tahun 2002 dan Rp 495.658.450 tahun 2001.

Pada tanggal 25 Nopember 1996, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

7

(9)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

e. Persediaan

f. Biaya Dibayar Dimuka

g. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan 10 - 15

Kendaraan 4

Inventaris 4 - 5

h. Aktiva Bangun Kelola Alih

i. Pengakuan Pendapatan dan Beban

j. Manfaat Pensiun Karyawan

k. Pajak Penghasilan

Aktiva Bangun Kelola Alih (Build Operate and Transfer - BOT) berupa bangunan beserta peralatan yang melekat dan berada pada bangunan tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan umur ekonomis dari aktiva bangun kelola alih yang bersangkutan, maksimum sesuai jangka waktu perjanjian selama 10 tahun.

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shiping Point). Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Perusahaan membukukan estimasi manfaat pensiun karyawan untuk semua karyawan tetapnya.

Aktiva tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap, sebagai berikut :

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya.

Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas setelah dikurangi pajak penghasilan terhutang.

Perseroan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing- masing akun piutang pada akhir tahun.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Kewajiban yang timbul atas jasa masa lalu karyawan yang masih aktif bekerja, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja karyawan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

8

9

(10)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

l. Laba per Saham

m. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk dan wilayah pemasaran.

3 . KAS DAN SETARA KAS

2002 2001

Rp Rp

Kas 2,074,285,908 2,481,922,298

Bank Rupiah

Bank Central Asia 2,475,632,221 1,148,430,027

The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited 1,450,517,883 30,011,329

Bank Lippo 493,053,225 3,968,295,589

Bank Danamon 123,321,508 70,819,840

Bank Mandiri 75,772,072 182,574,269

Standard Chartered Bank 30,368,495 22,324,015

Bank Halim Indonesia 7,686,880 88,359,639

Bank Bali 2,034,730 1,989,992

Bank Bumiputera 2,000,014 -

Bank Prima Express 337,144 17,458,758

Dolar Amerika Serikat

Standard Chartered Bank 192,352,059 1,229,570,888

Bank Central Asia 49,896,198 53,169,896

Bank Prima Express 30,907,547 35,340,864

Bank Danamon 26,717,010 31,230,472

Bank Chinatrust Indonesia 10,962,943 -

Deposito Berjangka Dalam Rupiah

Bank Lippo 2,000,000,000 -

Bank Central Asia 2,000,000,000 -

Bank Bumiputera 1,510,000,000 -

Bank Mega - 3,500,000,000

Bank Niaga - 2,500,000,000

Bank Danamon - 1,000,000,000

Bank Internasional Indonesia - 300,000,000

Jumlah 12,555,845,837 16,661,497,876

Tingkat bunga per tahun deposito berjangka 12,75% - 13,75% 11,00% - 17,88%

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

11

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

10

(11)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

4 . PIUTANG USAHA

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Semestanustra Distrindo 25,008,215,234 46,265,492,130

Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 39,907,408,797 14,054,689,215

Pelanggan luar negeri 2,604,855,121 1,274,188,320

Jumlah 42,512,263,918 15,328,877,535

Penyisihan piutang ragu-ragu ( 465,303,904) ( 465,303,904)

Bersih 42,046,960,014 14,863,573,631

Jumlah piutang usaha 67,055,175,247 61,129,065,761

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Belum jatuh tempo 54,794,934,249 45,090,391,198

1 s/d 15 hari 6,890,507,417 13,731,893,536

Lebih dari 15 hari 5,835,037,485 2,772,084,931

Jumlah 67,520,479,151 61,594,369,665

Penyisihan piutang ragu-ragu ( 465,303,904) ( 465,303,904)

Bersih 67,055,175,247 61,129,065,761

c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Rupiah 64,915,624,030 60,320,181,345

US Dolar 2,604,855,121 1,274,188,320

Jumlah 67,520,479,151 61,594,369,665

Penyisihan piutang ragu-ragu ( 465,303,904) ( 465,303,904)

Bersih 67,055,175,247 61,129,065,761

Mutasi Penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal 465,303,904 169,985,823

Penambahan - 295,318,081

Saldo akhir 465,303,904 465,303,904

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 12).

5 . PIUTANG LAIN-LAIN

2002 2001

Rp Rp

Karyawan 254,150,416 127,474,654

Penghasilan bunga deposito 17,841,095 10,651,266

Tagihan pendapatan klaim asuransi kebakaran (Catatan 24) - 7,392,658,710

Lain-lain - 71,495,508

Jumlah 271,991,511 7,602,280,138

6 . PERSEDIAAN

2002 2001

Rp Rp

Barang jadi 7,370,904,086 7,310,256,216

Barang dalam proses 4,746,805,955 3,423,560,541

Bahan baku dan bahan pembantu 95,267,921,801 47,880,048,626

Suku cadang dan lainnya 4,637,535,545 1,823,321,831

Jumlah 60,437,187,214

Persediaan terbakar (Catatan 24) - ( 3,635,062,345)

Jumlah - Bersih 56,802,124,869

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

12

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

112,023,167,387 112,023,167,387

(12)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Sebagian persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 12).

7 . UANG MUKA PEMBELIAN

Merupakan uang muka pembelian atas bahan baku dan bahan pembantu.

8 . PIUTANG PAJAK

2002 2001

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 23) - 814,156,591

Piutang pajak tahun 1998 572,913,064 572,913,064

Jumlah 572,913,064 1,387,069,655

9 . AKTIVA TETAP

1 Januari 2002 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2002

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan atau penilaian kembali Pemilikan langsung

Tanah 7,365,788,161 14,241,640,500 5,187,986,228 - 16,419,442,433 Bangunan dan prasarana 14,463,119,366 3,597,895,936 34,300,000 430,924,938 18,457,639,995 Mesin dan peralatan 211,013,192,949 26,165,858,684 18,687,938,363 21,407,882,642 239,898,995,906 Kendaraan 12,274,317,270 1,657,072,724 130,413,398 - 13,800,976,597 Inventaris 17,330,738,334 2,899,253,072 2,071,012,991 - 18,158,978,418 Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 10,559,701,479 1,795,728,619 - ( 430,924,938 ) 11,924,505,160 Mesin 29,340,148,303 3,851,954,191 - ( 21,407,882,642 ) 11,784,219,852 Jumlah 302,347,005,862 54,209,403,726 26,111,650,980 - 330,444,758,362 Akumulasi penyusutan :

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 4,214,031,293 814,229,934 - - 5,028,261,229 Mesin dan peralatan 46,991,683,735 16,385,895,567 2,956,642,842 - 60,420,936,459 Kendaraan 6,852,010,374 2,481,871,170 6,197,917 - 9,327,683,617 Inventaris 8,702,061,080 3,144,010,428 475,111,125 - 11,370,960,384 Jumlah 66,759,786,482 22,826,007,098 3,437,951,884 - 86,147,841,689

Jumlah Tercatat 235,587,219,380 244,296,916,673

1 Januari 2001 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2001

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan atau penilaian kembali Pemilikan langsung

Tanah 7,365,788,161 - - - 7,365,788,161 Bangunan dan prasarana 14,351,722,124 714,397,242 603,000,000 - 14,463,119,366 Mesin dan peralatan 167,995,092,885 37,221,436,177 12,128,569,386 17,925,233,273 211,013,192,949 Kendaraan 10,997,249,088 1,382,908,182 105,840,000 - 12,274,317,270 Inventaris 10,893,040,233 6,603,958,418 166,260,317 - 17,330,738,334 Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 5,923,016,413 4,636,685,066 - - 10,559,701,479 Mesin 5,488,665,911 41,776,715,665 - ( 17,925,233,273 ) 29,340,148,303 Jumlah 223,014,574,815 92,336,100,750 13,003,669,703 - 302,347,005,862 Akumulasi penyusutan :

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 3,469,401,128 744,630,165 - - 4,214,031,293 Mesin dan peralatan 35,568,555,112 13,458,618,914 2,035,490,291 - 46,991,683,735 Kendaraan 4,554,470,624 2,364,823,152 67,283,402 - 6,852,010,374 Kecuali nilai persediaan sebesar Rp 6.935.516.797 yang berada di cabang Bekasi seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Tugu Pratama Indonesia dengan jumlah pertanggungan Rp 35.000.000.000 dan kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia dengan jumlah pertanggungan Rp 18.000.000.000 untuk tahun 2002 dan kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia dengan jumlah pertanggungan Rp 53.000.000.000 untuk tahun 2001 terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perseroan.

13

14

Piutang pajak sejumlah Rp 572.913.064 merupakan sisa piutang pajak tahun 1998 yang sedang diupayakan peninjauan kembali oleh Perseroan dengan surat No.010/ACC/STT/VIII/2002 tanggal 23 Agustus 2002.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai atas persediaan tidak diadakan karena manajemen beranggapan bahwa seluruh persediaan tersebut dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, keusangan ataupun penurunan nilai.

(13)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Inventaris 6,427,295,080 2,409,346,218 134,580,218 - 8,702,061,080 Jumlah 50,019,721,944 18,977,418,449 2,237,353,911 - 66,759,786,482

Jumlah Tercatat 172,994,852,871 235,587,219,380

Beban Penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Pemilikan langsung :

Biaya pabrikasi 18,536,980,097 16,799,111,693

Beban usaha 4,289,027,001 2,178,306,756

Jumlah 22,826,007,098 18,977,418,449

10 . AKTIVA BANGUN KELOLA ALIH

1 Januari 2002 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2002

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan 3,752,210,939 - - 3,752,210,939 Akumulasi amortisasi (1,960,034,932) (375,221,088) - (2,335,256,020)

Jumlah tercatat 1,792,176,007 1,416,954,919

1 Januari 2001 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2001

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan 3,752,210,939 - - 3,752,210,939 Akumulasi amortisasi (1,584,813,844) (375,221,088) - (1,960,034,932)

Jumlah tercatat 2,167,397,095 1,792,176,007

-

-

-

-

-

Aktiva dalam penyelesaian merupakan bangunan dan mesin yang sedang dibangun dalam rangka perluasan pabrik di Tanjung Morawa - Medan, Sidoarjo - Jawa Timur dan Bekasi - Jawa Barat yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2003.

16

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Tambak Sawah (Sidoarjo) dan Tanjung Morawa (Medan) dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2007 dan 2025. Pada tahun 2002 perusahaan membeli tanah dan bangunan di Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2014. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Selama jangka waktu perjanjian Perseroan wajib membayar semua biaya-biaya dan pajak yang berhubungan dengan penggunaan tanah tersebut, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Perseroan memiliki hak terlebih dahulu untuk membeli dengan harga yang berlaku di pasar pada saat itu, jika PT Benteng Sejahtera bermaksud menjual tanah tersebut kepada pihak lain pada saat masa perjanjian berakhir.

Dalam jangka waktu 3 bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pengelolaan, PT Benteng Sejahtera dapat memberikan opsi/hak memilih kepada Perseroan untuk meneruskan pengelolaan bangunan dan prasarana dengan syarat-syarat dan harga yang tidak lebih tinggi dari penawaran kepada pihak ketiga. Jika pada akhir masa pengelolaan, Perseroan tidak bermaksud meneruskan/memperpanjang perjanjian, maka bangunan dan prasarananya akan beralih menjadi hak PT Benteng Sejahtera.

Kecuali aktiva tetap yang berada di cabang Bekasi seluruh aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 217.981.435.700 dan US$ 1.360.000 dan kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia sebesar Rp 97.185.980.000 untuk tahun 2002 dan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia dan PT Asuransi Astra Buana dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 335.817.830.000 dan US$ 1.360.000 untuk tahun 2001 terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungjawabkan.

Pada tanggal 5 Maret 2001, sebagian aktiva tetap di pabrik Sidoarjo mengalami kebakaran yang menimbulkan kerugian Perseroan (Catatan 24).

Perseroan mengadakan perjanjian bangun kelola alih (Build, Operate and Transfer) dengan PT Benteng Sejahtera (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) atas bangunan dan prasarana beserta fasilitasnya yang terletak di Tambak Sawah, Waru - Sidoarjo.

Ketentuan dalam perjanjian bangun kelola alih tersebut antara lain :

Perseroan memanfaatkan sebagian dari sebidang tanah untuk didirikan bangunan perkantoran dan pabrik seluas 24.780 M2.

Jangka waktu perjanjian berlaku selama 10 tahun terhitung sejak tanggal 12 Juni 1995 dan berakhir tanggal 12 Juni 2005.

15

(14)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

-

11 . UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP

2002 2001

Rp Rp

Industri soft cake

Toneli Food Processing System, Parma, Italy 1,387,980,178 1,387,980,178

SIG Swiss Industry Company 879,750,000 879,750,000

Imaforni SPA Zona Industriale, Verona, Italy 493,826,625 493,826,625

NID PTY Ltd. Australia 156,345,500 156,345,500

Jumlah 2,917,902,303 2,917,902,303

Industri mie dan krupuk

Foundry Engineering 2,161,414,136 -

Korin Intiwira 1,239,798,437 1,239,798,437

Yoe Dong Machine 339,340,800 -

Samsudin Samsul 234,322,500 -

CV Indo Perkasa Motor - 580,000,000

Lain-lain 462,916,458 276,402,916

Jumlah 4,437,792,331 2,096,201,353

Jumlah 7,355,694,634 5,014,103,656

12 . HUTANG BANK

2002 2001

Rp Rp

Bank Chinatrust Indonesia 16,092,000,000 -

Bank Bumiputera 10,000,000,000 -

8,781,019,175 8,793,495,048 Bank Halim Indonesia, maksimum kredit Rp 20.000.000.000 - 20,000,000,000

Jumlah 34,873,019,175 28,793,495,048

Bank Chinatrust Indonesia

Bank Bumiputera

The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Ltd.

Bank Halim Indonesia

Beban amortisasi untuk tahun 2002 dan 2001 masing-masing sebesar Rp 375.221.088 dialokasikan pada beban umum dan administrasi.

Merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan dari pihak ketiga :

The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Ltd, maksimum US$ 1.500.000

Rincian uang muka tahun 2002 dan 2001 diatas sebesar Rp 2.917.902.303 merupakan uang muka dalam rangka perluasan pabrik yang memproduksi soft cake yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1996. Akibat krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan perluasan pabrik tersebut terhenti. Sehingga uang muka pembelian mesin soft cake sampai dengan tanggal laporan belum dapat terealisasi.

Pinjaman yang diperoleh dari Bank Halim Indonesia merupakan fixed loan on demand dengan tingkat bunga per tahun sebesar 13% - 16,125% dan jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2002.

Pinjaman yang diperoleh dari Bank Chinatrust Indonesia merupakan kredit modal kerja demand loan sebesar US$

1.800.000 dengan tingkat bunga 5% dan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2003.

Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap minimum senilai Rp 14.000.000.000, persediaan minimun senilai Rp 15.000.000.000 dan piutang usaha minimum senilai Rp 15.000.000.000, jaminan pribadi Shindo Sumidomo senilai US$ 2.500.000 dan Rp 14.000.000.000, Corporate Guarantee dari PT Shindo Tiara Tunggal senilai US$

2.500.000 dan Rp 14.000.000.000 (Catatan 27). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasi hak Perseroan untuk menjaminkan aktiva tetap (tanah dan bangunan) pada pihak lain, mengharuskan Perseroan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, memperoleh persetujuan atas pembelian aktiva tetap yang melebihi Rp 10.000.000.000, penambahan pinjaman dan pembagian dividen yang melebihi 30% dari laba bersih.

Pinjaman yang diperoleh dari Bank Bumiputera merupakan kredit modal kerja dalam bentuk pinjaman tetap (fixed loan) dan dalam bentuk rekening koran dengan tingkat bunga 18% pa efektif (floating) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2003.

Perjanjian ini dijamin dengan hak tanggungan sebesar Rp 20.500.000.000, FOT atas piutang, persediaan dan mesin-mesin.

Pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd, merupakan kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran dengan tingkat bunga sebesar 12,25% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2002. Sampai dengan tanggal laporan keuangan perpanjangan perjanjian kredit dengan bank masih dalam proses.

Pinjaman ini dijamin dengan mesin-mesin minimum senilai Rp 24.000.000.000.

17

(15)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

13 . HUTANG USAHA

2002 2001

Rp Rp

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Saribumi Alam Indonesia 6,444,034,076 -

PT Semangat Wira Abadi 4,318,429,253 678,813,197

Jumlah 10,762,463,329 678,813,197

Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 91,922,796,428 64,709,132,083

Pemasok luar negeri 22,723,198,571 34,548,246,447

Jumlah 99,257,378,530

Jumlah 99,936,191,727

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

Rupiah 85,205,091,017 28,876,287,511

US Dollar 32,683,455,003 52,153,791,248

Yen 7,519,912,307 18,906,112,968

Jumlah 99,936,191,727

14 . HUTANG PAJAK

2002 2001

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 23) 1,478,696,981 -

Pajak penghasilan

pasal 21 311,118,100 37,846,100

pasal 22 - 701,280

pasal 23 374,400 6,208,500

pasal 25 373,019,107 457,402,395

Pajak Pertambahan Nilai 2,085,316,099 3,995,278,827

Jumlah 4,248,524,688 4,497,437,102

15 . BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2002 2001

Rp Rp

Gaji dan upah 598,543,250 798,422,675

Ongkos angkut 991,480,361 718,610,189

Listrik dan telepon 312,452,464 227,401,456

Bunga bank 221,712,500 277,708,334

Cadangan beban manfaat pensiun karyawan

(Catatan 26) 872,615,442 432,166,746

Lain-lain 121,665,338 525,801,422

Jumlah 3,118,469,355 2,980,110,822

16 . JAMINAN DISTRIBUTOR

2002 2001

Rp Rp

PT Semestanustra Distrindo 1,500,000,000 1,500,000,000

Keagenan lainnya 840,000,000 -

Jumlah 2,340,000,000 1,500,000,000

19 18

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan barang dagangan senilai Rp 12.691.852.232 dan mesin-mesin senilai Rp 20.040.445.000. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasi hak Perseroan untuk merubah bentuk dan/atau sifat, menyewakan, menggadaikan, menjual dan/atau mengalihkan barang-barang tersebut baik sebagian maupun seluruhnya dengan cara bagaimanapun kepada orang/pihak lain.

Beban bunga bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2002 dan 2001 masing-masing sebesar Rp 3.412.059.377 dan Rp 4.089.221.170.

125,408,458,328 125,408,458,328 114,645,994,999

(16)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

17 . MODAL SAHAM

Jumlah Persentase Jumlah

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal disetor (Rp)

PT Shindo Tiara Tunggal 791,050,000 60.39% 79,105,000,000 Shindo Sumidomo - Direksi 82,250,000 6.28% 8,225,000,000 Adi Harsono - Komisaris 13,100,000 1.00% 1,310,000,000

Budiman - Komisaris 11,800,000 0.90% 1,180,000,000

Sri Ayudha - Direksi 3,445,000 0.26% 344,500,000

HSBC Private Equity Ltd. 66,950,000 5.11% 6,695,000,000 Masyarakat (dibawah 5%) 341,405,000 26.06% 34,140,500,000

Jumlah 1,310,000,000 100.00%

Jumlah Persentase Jumlah

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal disetor (Rp)

PT Shindo Tiara Tunggal 791,050,000 60.39% 79,105,000,000 Shindo Sumidomo - Direksi 82,250,000 6.28% 8,225,000,000 Goh Sugiharto - Komisaris 15,495,000 1.18% 1,549,500,000

Sri Ayudha - Direksi 3,445,000 0.26% 344,500,000

HSBC Private Equity Ltd. 66,950,000 5.11% 6,695,000,000 Masyarakat (dibawah 5%) 350,810,000 26.78% 35,081,000,000

Jumlah 1,310,000,000 100.00%

18 . TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

19 . PENJUALAN BERSIH

2002 2001

Rp Rp

Lokal

Ekspor 13,709,589,351 12,844,189,410

Retur dan potongan penjualan ( 12,107,912,314) ( 11,750,242,425)

Bersih

2002 2001

Rp Rp

PT Semestanustra Distrindo

PT Wicaksana Overseas International, Tbk Jumlah

20 . BEBAN POKOK PENJUALAN

2002 2001

Rp Rp

Bahan baku yang digunakan 350,947,795,413

Tenaga kerja langsung 42,353,293,017 28,863,580,335

Biaya pabrikasi 60,922,591,383 43,967,000,800

Jumlah Biaya Produksi

2001 2002

Merupakan uang jaminan dari PT Semestanustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan Keagenan lainnya dalam rangka pemasaran produk Perseroan. Uang jaminan ini tanpa bunga dan akan dikembalikan pada saat PT Semestanustra Distrindo dan Keagenan lainnya yang tidak menjadi distributor Perseroan (Catatan 27 dan 28).

Tambahan modal disetor - bersih sebesar Rp 300.000.000 merupakan hasil pengeluaran 27.000.000 saham Perseroan melalui penjualan saham Perseroan pada penawaran umum tahun 1996 senilai Rp 45.900.000.000 dikurangi dengan pembagian saham bonus tahun 2000 senilai Rp 45.600.000.000.

626,172,293,788 517,369,155,587

Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2002 dan 2001.

21

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana yang tercantum dalam akta pernyataan keputusan rapat dari notaris Dyah Ambarwaty Setyoso,S.H, No.31 tanggal 6 Agustus 2001, para pemegang saham telah menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan dengan merubah nilai nominal saham dari sebesar Rp 500 per saham menjadi sebesar Rp 100 per saham, sehingga jumlah saham yang beredar akan menjadi 1.310.000.000 saham. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-09574 HT.01.04.TH.2001 tanggal 1 Oktober 2001.

627,773,970,825 518,463,102,572 20

332,798,806,859 365,250,296,184 452,092,803,250 462,591,261,223

410,576,722,548 131,000,000,000

131,000,000,000

Penjualan sebesar 53,01% dan 70,45% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.(Catatan 27).

513,852,606,948 423,778,376,548 119,293,996,391 97,340,965,039

(17)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Persediaan barang dalam proses

Awal tahun 3,423,560,541 2,601,102,570

Terbakar - 14,173,470

Akhir tahun ( 4,746,805,955) ( 3,423,560,541)

Beban pokok produksi Persediaan barang jadi

Awal tahun 7,310,256,216 13,559,977,556

Akhir tahun ( 7,370,904,086) ( 7,310,256,216)

Beban Pokok Penjualan

2002 2001

Rp Rp

PT Surabaya Perdana Rhotopack 85,191,799,267 86,295,242,977

PT Bogasari 29,067,468,997 47,533,286,240

PT Smart Corporation 37,620,192,357 26,200,386,451

PT Sari Alam Usaha Indonesia 80,811,192,452 -

PT Spicindo Insani Utama - 44,751,240,770

Jumlah

21 . BEBAN USAHA Beban Penjualan

2002 2001

Rp Rp

Promosi dan iklan 31,005,689,311 21,856,467,892

Pengangkutan 18,200,669,951 11,846,473,314

Penyusutan 1,396,327,592 1,204,007,956

Gaji dan tunjangan 1,312,261,823 348,893,607

Pemeliharaan dan perbaikan 177,037,885 37,345,670

Perjalanan dinas 130,180,111 95,654,131

Pos, telepon dan telex 129,517,831 102,033,687

Lain-lain 846,266,353 255,874,501

Jumlah 53,197,950,857 35,746,750,758

Beban Umum dan Administrasi

2002 2001

Rp Rp

Gaji dan tunjangan 10,703,921,309 5,721,561,749

Penyusutan 2,892,699,409 974,298,800

Pemeliharaan 1,920,877,196 493,370,520

Pos, telepon dan telex 1,367,823,692 907,526,304

Alat tulis dan cetakan 809,727,822 481,634,518

Perijinan 395,921,996 259,078,406

Amortisasi aktiva bangun kelola alih 375,221,088 375,221,088

Perjalanan dinas 288,140,506 473,088,131

Jasa Profesi 146,959,850 445,893,397

Asuransi 125,142,760 291,115,647

Beban manfaat pensiun karyawan (Catatan 26) 440,448,696 404,393,342

Biaya bank 254,107,584 111,504,146

Representasi 189,521,150 89,394,614

Sewa 22,095,000 11,250,000

Penyisihan piutang ragu-ragu - 295,318,081

Lain-lain 2,860,732,220 1,537,358,530

Jumlah 22,793,340,278 12,872,007,273

22

Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 :

232,690,653,073 204,780,156,438 Pembelian sebesar 3,24% dan 3% masing - masing pada tahun 2002 dan 2001 dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27).

512,529,361,534

429,219,813,387 512,468,713,663

422,970,092,047

(18)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

22 . PENGHASILAN BUNGA

Akun ini merupakan penghasilan bunga dari :

2002 2001

Rp Rp

Deposito berjangka 940,221,781 1,105,413,708

Jasa giro 68,000,100 69,267,216

Jumlah 1,008,221,881 1,174,680,924

23 . BEBAN PAJAK Beban pajak terdiri dari:

2002 2001

Rp Rp

Pajak kini 9,401,951,300 6,654,268,400

Pajak tangguhan 3,502,366,771 3,309,836,835

Jumlah 12,904,318,071 9,964,105,235

Pajak Kini

2002 2001

Rp Rp

43,169,436,512 32,852,143,984 -

( 620,162,832)

Jumlah 43,169,436,512 32,231,981,152

Perbedaan temporer :

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal ( 12,115,004,600) ( 11,760,274,276)

Penyisihan piutang ragu-ragu - 295,318,081

Beban manfaat pensiun karyawan 440,448,696 404,393,342

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Sumbangan 245,499,950 101,798,333

Penghasilan bunga deposito dan jasa giro ( 1,008,221,881) ( 1,174,680,924)

Amortisasi kapitalisasi bunga 28,666,820 38,421,932

Keuntungan penjualan aktiva tetap 519,716,646 24,586,806

Perbedaan pengakuan komersial dan fiskal klaim asuransi - 1,925,873,021

Denda pajak 17,172,836 151,811,126

Pemeliharaan dan perbaikan 100,456,021 -

Jumlah ( 11,771,265,512) ( 9,992,752,559)

Laba Kena Pajak 31,398,171,000 22,239,228,593

Rincian beban dan hutang (piutang) pajak kini adalah sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Beban pajak kini

10 % x Rp 50,000,000 5,000,000 5,000,000

15 % x Rp 50,000,000 7,500,000 7,500,000

30 % x Rp 9,389,451,300 -

30 % x Rp - 6,641,768,400

Jumlah 9,401,951,300 6,654,268,400

Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan

Pasal 22 2,464,101,868 2,159,579,814

Pasal 25 4,644,995,860 5,308,845,177

Kompensasi kelebihan PPh 25 tahun 2001 814,156,591 -

Jumlah 7,923,254,319 7,468,424,991

Hutang (piutang) pajak kini 1,478,696,981 ( 814,156,591)

Pajak Tangguhan

Pos luar biasa - kerugian kebakaran

Laba sebelum beban pajak dan pos luar biasa menurut laporan laba rugi (laba akuntansi)

24

Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perseroaan tahun 2002 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut : 23

31,298,171,000 22,139,228,000

(19)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Rincian kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

1 Januari 2001 Dibebankan ke 31 Desember 2001 Dibebankan ke 31 Desember 2002

Laporan Laporan

Laba Rugi Laba Rugi

Perbedaan temporer :

(22,489,650,674) (3,528,082,283) (3,634,501,380) (29,652,234,337)

121,318,003 132,134,609 253,452,611

8,332,021 - 8,332,021

ragu 74,174,857 88,595,424 - 162,770,281

Jumlah (22,415,475,817) (3,309,836,835) (3,502,366,771) (29,227,679,423)

2002 2001

Rp Rp

Laba sebelum pajak dan pos luar biasa

menurut laporan laba-rugi (laba akuntansi) 43,169,436,512 32,852,143,984 Pos luar biasa - kerugian kebakaran - ( 620,162,832)

Jumlah 43,169,436,512 32,231,981,152

Tarif pajak yang berlaku

10 % x Rp 5,000,000 5,000,000

15 % x Rp 7,500,000 7,500,000

30 % x Rp 12,920,830,954 -

30 % x Rp - 9,639,594,300

Jumlah 12,933,330,954 9,652,094,300

Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Amortisasi kapitalisasi bunga 8,600,046 11,526,580

Sumbangan 73,649,985 30,539,500

Keuntungan penjualan aktiva tetap 155,914,994 7,376,042

-

577,761,906 Penghasilan bunga deposito dan jasa giro ( 302,466,564) ( 352,404,277)

Denda pajak 5,151,851 45,543,338

Pemeliharaan dan perbaikan 30,136,806 -

Jumlah beban pajak tahun berjalan 12,904,318,071 9,972,437,388

Koreksi manfaat pensiun karyawan tahun 2000 - ( 8,332,021)

Jumlah Beban Pajak 12,904,318,071 9,964,105,367

24 . KERUGIAN KEBAKARAN - BERSIH

2001 Rp Aktiva tetap

Biaya perolehan 12,897,829,703

Akumulasi penyusutan ( 2,170,070,509)

Jumlah tercatat 10,727,759,194

Persediaan bahan baku, packing dan barang dalam proses 3,635,062,348

Jumlah kerugian 14,362,821,542

Estimasi pendapatan klaim asuransi 13,742,658,710

Kerugian kebakaran - Bersih 620,162,832

2001 Rp

Estimasi pendapatan klaim asuransi 13,742,658,710

Penerimaan uang muka pendapatan klaim asuransi 6,350,000,000

Tagihan pendapatan klaim asuransi 7,392,658,710

25 . LABA PER SAHAM Penyusutan aktiva tetap Beban manfaat pensiun karyawan

26 Perbedaan pengakuan komersial dan fiskal klaim asuransi

Pada tanggal 5 Maret 2001, Perseroan mengalami musibah kebakaran yang menimpa lokasi pabrik di Jl. Tambak Sawah 21-23 Waru, Sidoarjo dan telah diterbitkan surat keterangan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur No.

K/LP/35/III/2001/POLSEK tanggal 5 Maret 2001. Perhitungan kerugian kebakaran setelah dikurangi dengan estimasi pendapatan klaim asuransi yang akan diterima adalah sebagai berikut :

Selama tahun 2001 Perseroan telah menerima uang muka pendapatan klaim asuransi, sehingga saldo tagihan pendapatan klaim asuransi adalah sebagai berikut :

32,131,981,000 43,069,436,512

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

121,318,003

8,332,021

162,770,281

25 Koreksi manfaat pensiun

karyawan tahun 2000 Penyisihan piutang ragu -

(26,017,732,957)

(25,725,312,652)

50,000,000 50,000,000

Pada tahun 2002 tagihan atas pendapatan klaim asuransi sebesar Rp 7.392.658.710 telah diterima.

(20)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

2002 2001

Rp Rp

Laba bersih sebelum pos luar biasa 30,265,118,441 22,888,038,749

Laba bersih setelah pos luar biasa 30,265,118,441 22,267,875,917

Jumlah saham beredar rata-rata (lembar) 1,310,000,000 1,310,000,000 Laba bersih per saham dasar

Termasuk pos luar biasa 23.10 17.00

Tidak termasuk pos luar biasa 23.10 17.47

26 . MANFAAT PENSIUN KARYAWAN

- Usia pensiun normal : 55 tahun

- Kenaikan gaji : 8% per tahun

- Tingkat bunga diskonto : 14,4% per tahun

Sesuai Pasal 31 Kepmenaker No. 150 berdasarkan masa kerja masing-masing karyawan.

Beban pensiun untuk tahun berjalan sebagai berikut :

Rp

Beban jasa kini 185,646,062

Amortisasi biaya jasa lalu 80,834,637

Beban bunga 173,967,997

Jumlah 440,448,696

Rekonsiliasi kewajiban manfaat pensiun karyawan sebagai berikut : Rp

Kewajiban pada awal tahun 432,166,746

Beban manfaat pensiun karyawan tahun berjalan 440,448,696

Kewajiban pada akhir tahun 872,615,442

27 . SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa

a. Perusahaan yang pemegang saham dan manajemennya sama dengan Perseroan : - PT Semestanustra Distrindo

- PT Benteng Sejahtera - PT Semangat Wira Abadi - PT Sinar Terang Inti Tunggal - PT Siantar Tama - PT Saribumi Alam Indonesia

b. PT Shindo Tiara Tunggal dan Shindo Sumidomo adalah pemegang saham Perseroan.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

a.

b.

Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

PT Siantar Tama 5,697,773,836 5,406,963,549

PT Semangat Wira Abadi 5,687,579,573 1,735,158,972

PT Saribumi Alam Indonesia 1,893,378,960 690,268,960

Kewajiban jasa masa lalu diamortisasi sesuai dengan sisa masa kerja masing-masing karyawan antara 1 tahun sampai dengan 33 tahun.

27

Perseroan menghitung dan membukukan estimasi manfaat pensiun untuk seluruh karyawan tetapnya sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (Kepmen 150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perseroan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 829 karyawan tahun 2002.

Pembelian sebesar 3,24% dan 3% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha yang meliputi 8,58% dan 0,41% dari jumlah hutang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

Penjualan sebesar 53,01% dan 70,45% dari jumlah penjualan bersih atau sebesar Rp 332.798.806.859 dan Rp 365.250.296.184 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001, merupakan penjualan kepada PT Semestanustra Distrindo, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 5,32% dan 11,45% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

Merupakan laba bersih per saham dasar dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan perhitungan sebagai berikut :

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain :

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban tersebut adalah sebagai berikut :

(21)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

Jumlah 13,278,732,369 7,832,391,481

c.

d.

e.

28 . IKATAN

29 . AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Mata uang asing Ekuivalen Mata uang asing Ekuivalen

Rp Rp

Aktiva

Kas dan setara kas US$ 137,097.10 203,495.78 2,116,356,087

SIN$ 100.00 515,430 - - Piutang usaha kepada pihak

ketiga US$ 291,371.00 2,604,855,121 122,518.11 1,274,188,320

Jumlah Aktiva 3,831,018,625 3,390,544,407

Mata uang asing Ekuivalen Mata uang asing Ekuivalen

Rp Rp

Kewajiban Hutang usaha pihak

ketiga US$ 3,655,867.45 32,683,455,003 5,014,787.62 52,153,791,248 Yen 99,746,814.00 7,519,912,307 39,834,170.90 18,906,112,968 Hutang bank US$ 2,782,216.91 24,873,019,175 845,528.37 8,793,495,048

Jumlah Kewajiban 79,853,399,264

Jumlah Kewajiban - Bersih ( 61,245,367,861) ( 76,462,854,857)

Mata uang 20 Maret 2003 2002 2001

Rp Rp Rp

1 US$ 9,120 8,940 10,400

1 JPY 75.97 75.39 79.16

1 SIN$ 5,154.37 5,154.30

30 . KONDISI EKONOMI

- - -

Pada tahun 1995 Perseroan telah menandatangani Perjanjian Bangun Kelola Alih dengan PT Benteng Sejahtera dengan jangka waktu 10 tahun. Aktiva tetap yang dibangun tersebut dicatat sebagai aktiva bangun kelola alih.

Uang jaminan yang diterima dari PT Semestanustra Distrindo, pada tahun 1995 sebesar Rp 1.500.000.000 sebagai jaminan "Distributor" untuk pemasaran produk Perseroan dicatat sebagai jaminan distributor.

Pada tahun 1995 Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Semestanustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk, dimana perusahaan-perusahaan tersebut ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Perseroan. Atas penunjukkan tersebut PT Semestanustra Distrindo diharuskan membayar uang jaminan sebesar Rp 1.500.000.000. Perjanjian ini berlaku 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

28

Hutang bank Perseroan dijamin dengan jaminan Pemegang saham (Catatan 12).

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, Perseroan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

2002 2001

Banyak negara di wilayah Regional Asia Pasifik termasuk Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang. Kondisi ini mencakup pula pengetatan penyediaan kredit dan penghentian atau penundaan pelaksanaan proyek konstruksi tertentu. Kurs mata uang asing dan harga saham masih mengalami fluktuasi. Namun demikian, hingga saat ini kondisi ekonomi masih belum stabil yang ditandai dengan masih berfluktuasinya kurs mata uang asing dan harga saham di pasar modal.

Kondisi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan Perseroan, namun manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perseroan dengan mengambil langkah-langkah berikut :

Mempertahankan pangsa pasar yang telah ada dan membuka pangsa pasar baru.

Melakukan penetrasi pasar untuk dapat meningkatkan market share.

Melakukan efisiensi pada semua sektor yang ada, baik dalam bidang produksi maupun administrasi.

2002 2001

65,076,386,486

29

31 Desember

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, kurs konversi yang digunakan serta kurs yang berlaku pada tanggal 20 Maret 2003 (tanggal laporan) adalah sebagai berikut :

1,225,648,074

(22)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

31 . INFORMASI SEGMEN USAHA

Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut :

2002 2001

Rp Rp

Informasi menurut Daerah Geografis Penjualan Bersih:

Ekspor 12,844,189,410

Domestik 505,618,913,162

Jumlah 518,463,102,572

2002 2001

Rp Rp

Informasi Menurut Jenis Produk Penjualan Bersih:

Mie Instant & snack Krupuk

Candy 40,121,245,264 23,550,594,888

Lain-lain (Non Produk) 6,697,845,056 5,499,388,508

Jumlah

Beban Pokok Penjualan:

Mie Instant & snack Krupuk

Candy 19,781,925,425 14,795,817,668

Lain-lain (Non Produk) 6,923,246,959 6,291,808,961

Jumlah Laba (rugi) usaha:

Mie Instant & snack 13,464,559,837 14,143,032,402

Krupuk 28,037,535,797 24,578,298,667

Candy ( 1,957,389,984) 2,697,120,538

Lain-lain (Non Produk) ( 230,739,623) ( 793,920,453)

Jumlah 39,313,966,027 40,624,531,154

627,773,970,825 620,442,169,949 7,331,800,876

30

31 31

512,468,713,663 429,219,813,387 627,773,970,825

294,739,221,498

198,109,282,869 518,463,102,572

257,741,372,375 286,215,659,007

Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi-suatu tindakan yang berada diluar kendali Perseroan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perseroan, termasuk dampak mengalirnya dana investor, pelanggan dan pemasok ke dan dari Perseroan.

* * * * * * *

255,933,082,155 233,480,037,021

228,022,168,904

210,022,903,889

(23)

P.T. SIANTAR TOP, Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2002 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2001)

31

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kebijakan umum perubahan APBD dan PPAS perubahan APBD yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (5), masing-masing dituangkan

Define Problems, dalam pemberitaan pada Kompas.com ini, pendefinisian masalahnya adalah pernyataan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh

Mampu memahami tentang Aplikasi ilmu dalam Proses Keperawatan IV Indikator:. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka hasil observasi siklus 1 oleh kolaborator dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Implementasi model

Emosi menurut Rakhmat (2001) menunjukkan perubahan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis. Kesadaran apabila

internasional dan luas areal tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produktivitas tanaman karet perkebunan negara di wilayah Jawa pada taraf a x 40 persen.

Bahan makanan kering, perkakas yang sering tidak digunakan, disimpan di ruang khusus. Tempat penyimpanan dibuat dari bahan yang berkualitas, demikian juga wadah-wadah dibuat

HERI HERYANTO, “ Pengaruh Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Efektifitas Realisasi Anggaran Di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.. Untuk