• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI LIVE EDITOR MENGGUNAKAN WEBRTC UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (E-LEARNING)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI LIVE EDITOR MENGGUNAKAN WEBRTC UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (E-LEARNING)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI LIVE EDITOR MENGGUNAKAN WEBRTC UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (E-LEARNING)

Azrul Sudarmin*1 Dr.Eng. Muhammad Niswar, ST.,M. Info. Tech.

Aisyah Azalya*2 Dr. Indrabayu Amirullah, ST., MT., M.Bus.Sys

ABSTRAK

SIstem Belajar Jarak Jauh telah menjadi solusi terhadap kesetaraan edukasi di dunia, terlebih dengan adanya kemudahan dalam berinternet. Namun, tidak adanya aplikasi yang memadai untuk terjadinya pembelajaran jarak jauh yang mudah dipakai menjadi masalah. WebRTC merupakan sebuah API yang berbasis Real-Time—dikembangkan oleh Google Inc pada tahun 2011 yang membolehkan pertukaran data, video, audio—memunculkan sebuah harapan besar akan adanya aplikasi tanpa plugin yang bisa dipakai oleh semua browser. Dengan merujuk pada aplikasi editor yang telah ada, dilakukan pengujian terhadap aplikasi Live Editor yang menggunakan WebRTC dan aplikasi Google Docs dalam bentuk pengujian pemakaian daya CPU dan RAM serta pengiriman dan penerimaan data. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi Live Editor yang menggunakan WebRTC menggunakan daya yang lebih kecil dan menerima dan mengirimkan data yang lebih sedikit dibandingkan aplikasi Google Docs. Live Editor menggunakan 0.03 GHz daya CPU, 0.1 GB RAM, serta memiliki kisaran 1kbps dalam pengiriman data dan 2 KBps pada penerimaan data. Sedangkan Google Docs menggunakan 0.24 GHz daya CPU, 0.2 GB RAM, serta memiliki kisaran 7 KBps dalam pengiriman data dan 3 KBps dalam penerimaan data. Dengan demikian, aplikasi Live Editor menggunakan WebRTC ini layak untuk digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran jarak jauh.

Kata Kunci : WebRTC, E-Learning, Live Editor, pembelajaran jarak jauh.

I. LATAR BELAKANG

Dengan berkembangnya media teknologi informasi dan komunikasi menjadikan dunia terkoneksi menjadi sebuah kesatuan yang utuh, sehingga informasi bukanlah sesuatu yang tertutup dan berwilayah sempit. Di era ini, seseorang tidak lagi susah untuk mendapatkan ilmu. Namun, media tatap muka dalam belajar yang menjadi suatu metode konvensional sejak dulu tidak dapat digantikan dengan perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi ini. Media pembelajaran yang mengharuskan murid untuk bertatap muka dengan guru memberikan pengalaman dan efek pembelajaran yang lebih besar ketimbang menjadi sebuah pelajar otodidak. Sebab dengan adanya guru yang mengetahui lebih banyak dari muridnya memberikan murid kesempatan untuk bertanya sebanyak-banyaknya dan belajar langsung.

Aplikasi tersebut adalah aplikasi WebRTC, yang dikembangkan pertama kali oleh Google pada tahun 2011. Aplikasi ini merupakan sebuah

aplikasi yang dapat menjadi jembatan komunikasi antar browser. Aplikasi ini merupakan sebuah API (Application Programming Interface) yang didesain agar dua browser dapat melakukan video chat, voice chat¸ live editor dan file sharing dengan menggunakan koneksi langsung dari dua browser. Pengaplikasian dari aplikasi ini sangat mudah, tidak memakai plugin, dan tidak perlu menginstall atau mengunduh apapun dari website tersebut.

Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk membuat sebuah aplikasi yang menggunakan WebRTC sebagai basisnya, aplikasi tersebut adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan sebuah dokumen dibuat bersama-sama dalam waktu yang sama, tanpa harus bertemu atau membuatnya di tempat yang sama, dengan asumsi bahwa banyak pelajar yang bisa saling berkolaborasi dalam membuat proposal kerjasama. Aplikasi tersebut sering disebut Live editor, yang merupakan sebuah aplikasi pengedit dokumen yang bersifat online atau

(2)

2 live. Para penulis dapat berkontribusi untuk

membuat dokumen tanpa bertemu. Aplikasi ini merupakan solusi bagi individu-individu yang sedang dalam perjalanan, atau berada di tempat yang berbeda tanpa memiliki waktu untuk bertemu. Aplikasi ini juga merupakan sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa atau antar mahasiswa yang tidak mengharuskan merevisi dokumen dengan mengirim bolak-balik hasil editingnya melalui e-mail. Aplikasi ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai sarana pertemuan jarak jauh.

II. TEXT EDITOR WEBRTC, SCTP DAN SIGNALING

Text Editor WebRTC

WebRTC mendukung pertukaran data dalam bentuk video, audio, teks dan data. Namun, pembuatan aplikasi live editor hanya

menggunakan dua API utama WebRTC, yaitu:

1. RTCPeerConnection yang merupakan komponen WebRTC yang mengatur komunikasi data streaming diantara peers secara efesien dan stabil. RTCPeerConnection membantu menyederhanakan kompleksitas koneksi yang ada. Koding dan protocol dari WebRTC membantu untuk membuat sebuah komunikasi real-time tetap bisa terlaksana, walau dengan koneksi yang tidak stabil:

- Pengembalian data paket yang hilang - Peredam Gema (echo)

- Penyesuaian Bandwith

- Pengambil-alihan control otomatis - Peredam noise dan supresi suara - Pembersih gambar

2. RTCDataChannel API dapat membantu terjadinya proses pertukaran data antar peer, dengan tingkat latency yang rendah dan throughput yang tinggi. Jenis pertukaran data macam ini dapat sangat membantu dalam pengembangan aplikasi seperti : game, aplikasi remote desktop, real-time text chat, transfer file dan desentralisasi jaringan. [1]

SCTP

Stream Control Transmission Protocol

merupakan sebuah transportasi protokol yang bekerja mengatur paket jaringan tanpa koneksi seperti IP. Didesain untuk mengirimkan sinyal pesan PTSN ke jaringan IP. SCTP dapat melakukan :

- Pemeriksaan pada user data untuk menghindarai data yang terduplikasi atau error

- Pembagian data menjadi paket-paket yang lebih kecil untuk menghindari kelebihan bandwith dan agar data dapat sampai lebih cepat. [7]

Signaling

Signaling merupakan jembatan yang menghubungkan dua peers. Signaling tidak termasuk ke dalam RTCPeerConnection API.

Developer dapat memilih untuk menggunakan jenis signaling yang mereka anggap paling memadai. Signaling digunakan untuk saling bertukar tiga jenis informasi, yaitu:

- Pesan Sesi Kontrol, untuk memulai atau mengakhir komunikasi dan menyalurkan error

- Konfigurasi Jaringan, untuk mengirimkan informasi berupa computer alamat IP dan port kepada peers.

- Kapabilitas Media, untuk mengetahui jenis codec dan resolusi video yang mana saja yang bisa di-handle oleh browser masing- masing dan cara penyaluran komunikasinya.

Perlu diketahui, sebelum memulai menggunakan WebRTC, sebuah proses signaling utuh harus dijalankan terlebih dahulu untuk mengetahui jenis koneksi dan kapabilitas koneksi antar peers.[3]

III. PENELITIAN TERKAIT

Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian dan pengembangan aplikasi yang serupa dengan aplikasi Live Editor menggunakan webRTC.

(3)

Kundan Singh and Venkatesh Krishnaswamy dari Avaya Labs melakukan penelitian tentang pengimplentasian webRTC dengan SIP.

Penelitian yang dilakukan Kundan Singh dan Venkatesh didasarkan dengan pandangan praktikal bahwa banyak pengaplikasian webRTC menggunakan SIP sebagai standar signaling dan channelingnya. [9]

Penelitian kedua merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Luis López Fernández, Miguel París Díaz, Raúl Benítez Mejías mengenai pengembangan sebuah aplikasi yang bernama Kurinto, merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh pengintegrasian 3 aplikasi, SIP, GStreamer dan WebRTC. Dengan tujuan membuat Kurinto sebagai sebuah aplikasi yang menunjang programmer untuk membuat program secara jarak jauh. [3]

Mengenai aplikasi yang memiliki fungsi yang sama dengan aplikasi yang akan dikembangkan ini terdapat Google Docs yang merupakan sebuah aplikasi yang dirilis sejak tahun 2012 agar menjadi sebuah aplikasi alternative dalam membuat sebuah teks dokumen secara online.

Google Docs menggunakan Javascript dan Ajax sebagai Bahasa utamanya. Dokumen dalam Google Docs dapat dikerjakan bersama-sama secara online. Meniru fitur-fitur utama yang ada pada Microsoft Word, Google Docs berhasil menciptakan sebuah aplikasi tanpa instalasi dan dapat dikerjakan secara jarak jauh. Google Docs dapat menyimpan data dalam format ODF, HTML, PDF, RTF, Text, dan Office Open XML. [7]

IV. METODE PENELITIAN

Pengembangan Aplikasi Live Editor me-

nggunakan WebRTC dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Studi Literatur dan Survey Kebutuhan dilaksanakan dengan melakukan kajian pustaka melalui literatur yang relevan, artikel-artikel yang didapatkan melalui internet, dan mempelajari lebih dalam mengenai penggunaan JavaScript dan WebRTC.

2. Observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan pengujian terhadap beberapa aplikasi serupa, maupun yang menggunakan webRTC.

3. Analisis dan Perancangan Aplikasi dilaksanakan dengan melakukan analisis tujuan dan masalah yang ada, desain interface, batasan yang dimiliki serta kebutuhan yang diperlukan.

4. Implementasi dilaksanakan dengan cara memulai pengembangan aplikasi dan pemanfaatan algoritma dan rancangan sistem yang telah berhasil dirancang melalui analisi, observasi dan kajian literature.

5. Pengujian dilaksanakan dengan membandingkan koneksi dua aplikasi yang memiliki fungsi yang serupa atau sejenis.

Pengujian dilakukan terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi.

6. Kesimpulan ditarik dari hasil pengujian terhadap kedua aplikasi, kesimpulan diharapkan menunjukkan tujuan yang tercapai dan dapat menjadi pemicu pengembangan aplikasi.

V. DESAIN APLIKASI Arsitektur

Arsitektur yang akan digunakan untuk menciptakan komunikasi antar browser (peers) ialah Star: medium N-way call.

Gambar 1 Cycle Chart Metode Penelitian Gambar 2 Topologi N-Star

(4)

4 Mekanisme komunikasi streaming data

arsitektur ini menunjuk satu peer yang akan menjadi initiator, dimana initiator akan mendapatkan tiap data yang dikirim oleh peer kemudian meneruskannya ke peer yang lain.

Dengan arsitektur ini maka komunikasi data akan menghemat bandwidth dan penggunaan memorinya . [2]

Pengembangan Aplikasi

Untuk menghubungkan antar peer terlebih dahulu peer harus bertukar informasi session control message, network configuration, dan media capabilitiesnya. Maka dari itu dibutuhkan server node.js dan modul socket.io sebagai media perantara untuk melakukan proses signaling. Peer yang terlebih dahulu melakukan koneksi ke server akan di anggap sebagai initiator. Jika ada peer yang baru masuk, maka server akan mengabari Initator, initiator akan melakukan pemanggilan ke peer 2, kemudian peer 2 akan menjawab pemanggilan dari peer 1.

Proses ini dapat dianalogikan serperti berikut ini:

Setelah RTCPeerConnection berhasil, maka kedua peer tidak menggunakan lagi server sebagai media komunikasi data.

Text Editor

Terdapat dua protokol yang dipakai dalam pengemanbangan aplikasi Live Editor ini, yaitu RTCDataChannel dan protokol SCTP.

RTCDataChannel membantu membuat sebuah kanal untuk pengiriman dan penerimaan data.

Sedangkan SCTP berguna untuk membagi-bagi data menjadi bagian-bagian kecil.

Flowchart yang menunjukkan cara kerja SCTP adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Flowchart penggunaan SCTP

Paket dibagi-bagi menjadi paket kecil untuk membantu mempermudah pengiriman data karena kapabilitas transfer yang dimiliki oleh SCTP lebih besar daripada kapabilitas transfer RTC yang hanya 64kbps.

Namun, SCTP akan gagal mengirimkan data apabila data memiliki jumlah yang lebih besar dari 70.000 karakter. Oleh karena itu dibuat use-case dimana data akan dipaketkan menjadi paket kecil dan dikirim secara berurutan untuk menghindari error dan pengiriman yang salah.

Gambar 3 Use-case Signaling

(5)

Flowchart Use-case dapat dilihat pada gambar

Gambar 5 Use-case Pengiriman Data Setelah Fragmentasi

EVALUASI KINERJA

Interface dan Kinerja Aplikasi

Tahap pengujian ini dilakukan dengan menggunakan 3 komputer, dimana satu komputer sebagai media server node.js dan duanya lagi sebagai client.

Gambar 6 Pengaktifan Node Server Js

Client yang pertama kali mengakses aplikasi ini, akan menjadi Initiator. Dimana initiator akan mendapatkan akses penuh dibandingkan dengan client biasa. Client selanjutnya akan

menjadi peers.

Gambar 7 Client 1 menjadi Initiator

Gambar 8 Client 2 menjadi Peers

Dapat dilihat dari Gambar 7, saat initiator melakukan pengeditan, secara real-time pada gambar 8 client akan menerima hasil editan yang dilakukan initiator tanpa harus menunggu.

Gambar 9 Proses pengetikan secara Real-Time

Perbandingan Penggunaan Aplikasi dan Bandwidth

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan aplikasi Live Editor yang

(6)

6 menggunakan webRTC dengan aplikasi Google

Docs yang telah dijelaskan pada sub-bagian [III].

Pengujian dilakukan untuk membandingkan hasil kinerja dan ketahanan uji tiap aplikasi.

Jaringan dan Penggunaan daya CPU dan RAM merupakan dua aspek yang diuji. Spesifikasi komputer yang digunakan saat melakukan pengujian ini iyalah dengan processor core i5 clock 1.8 GHZ dan memiliki RAM sebesar 4 GB.

Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan satuan Kb (Kilo Bit), jika dikonversi kebentuk KB (Kilo Byte) maka akan dibagi 8.

Table 1 Benchmark Testing

Dari gambar diatas, dapat dilihat tingkat pemakaian CPU dan Memori untuk menjalankan aplikasi memiliki perbedaan.

Untuk menjalankan aplikasi Google Docs dan mengirimkan data, daya CPU naik sampai 1.04 GHz dari 0.80 GHz dan menujukkan penggunaan 1.4 GB RAM sedangkan untuk menjalankan aplikasi Live Editor daya penggunaan CPU naik menjadi 0.83 GHz dan menujukkan penggunaan RAM sebesar 1.5 GB RAM. Dimana ini menunjukkan bahwa penggunaan Google Docs membutuhkan 0.24 GHz daya CPU dan 0.2GB RAM, sedangkan penggunaan Live Editor membutuhkan daya CPU sebesar 0.03GHz dan 0.1GB RAM.

Adapun mengenai jumlah banyaknya data yang dikirim persatuan waktu. jumlah data yang dikirim oleh Google Docs sebesar 56 Kbps atau sekitar 7KBps sedangkan pengiriman data Live Editor berkisar pada 8 Kbps atau sekitar 1 KBps.

Sedangkan penerimaan data pada aplikasi Google Docs berada pada kisaran 24Kbps atau sekitar 3KBps, sedangkan aplikasi Live Editor menerima data sebesar 16Kbps atau sekitar 2KBps.

Adapun pengetesan relay time, data yang dikirimkan google docs memiliki delay selama 1 detik. Sedangan dengan menggunakan Live Editor, data akan diterima secara real-time tanpa adanya delay.

Pengujian Menggunakan BlackBox Testing Method

Pengujian menggunakan BlackBox Testing Method merupakan pengujian yang menguji fungsionalitas fitur dan system aplikasi. Metode ini dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan baik.

Hasil pengujian diperlihatkan sebagai table.

Application CPU Ram

Bandwidth Relay Time Send Receive

Google Docs

0.24 GHZ

0.2 GB

7KBps 3KBps 1 seconds

E-Learning tools WebRTC

0.03 GHZ

0.1

GB 1KBps 2KBps

< 1 seconds

(7)

Table 2 Pengujian workflow Signaling

Table 3 Pengujian Fungsionalitas Fitur

Interface Testing Scenario Input Output Status

Form Login Enter Room Name and Name.

Then click Join Room

Room Name : RTC Name : Johnny

Front-page E-learning WebRTC shown

True

New Document Click New Document Button New Document Show True

Delete Document Click Button Delete Document Deleted document True

Rename Document Double Click title document Document Name: DocRTC Name of document has change True

Text Editor Entering text to document text editor

“WebRTC testing” All client receive editing text editor from the client who

True

Num. Description Expected Result Actual Result

1 Client 1 create RTCPeerConnection

RTCPeerConnection is created RTCPeerConnection is created

2 Client 1create RTCDataChannel RTCDataChannel is created RTCDataChannel is created

3 Client 1 create Offer Offer is created Offer is created

4 Client 1 set Local Description Local description is set Local description is set

5 Client 1 sending offer & Local Description to client 2

Client 2 receive offer and local description from client 1

Client 2 receive offer and local description from client 1

6 Client 2 create RTCPeerConnection

RTCPeerConnection is created RTCPeerConnection is created

7 Client 2 create RTCDataChannel RTCDataChannel is created RTCDataChannel is created

8 Client 2 set local desc from client 1 as remote description

Remote description is set Remote description is set

9 Client 2 create Answer Answer is createed Answer is created

10 Client 2 Set Local Description Local description is set Local description is set

11 Client 2 sending Answer & Local Description to client 1

Client 1 receive Answer & local description from client 2

Client 1 receive Answer & local description from client 2

12 Client 1 set local desc from client 2 as remote description

Remote description is set Remote description is set

13 Connected Client 1 & 2 connected Client 1 & 2 connected

(8)

8

starting editing

Print Click print button Selected document Print selected document True

Undo Click undo button Undo editing True

Redo Click redo button Redo editing True

Remove Format Click remove format Selected text Remove format from selected text

True

Font Name Click font name combo box Selected text Font in the selected text changing

True

Font Size Click font size combo box Selected text Size of selected text changing True

Bold Click bold button Selected text Selected text changing style to

bold

True

Italic Click italic button Selected text Selected text adding italic style True

Underline Click underline button Selected text Selected text adding underline style

True

Strikethrough Click strikethrough button Selected text Selected text adding strikethrough style

True

Subscript Click subscript button Selected text Selected text changing to small letter below the text baseline

True

Superscript Click superscript button Selected text Selected text changing to small letter above the line of text

True

ForeColor Click forecolor button Selected text Changing color of selected text True Margin Left Click margin left button Selected text Set margin selected text to left True

Margin Justify Click margin justify button Selected text Set margin selected text to justify

True

Margin Center Click margin center button Selected text Set margin selected text to center

True

Margin Right Click margin right button Selected text Set margin selected text to right True

Bullets Click bullets button Selected text Adding bullet to selected text True

Numbering Click numbering button Selected text Adding number to selected text True

Increase Indent Click increase indent button Selected text Increase the indent level of the paragraph

True

Decrease Indent Click decrease indent button Selected text Decrease the indent level of the paragraph

True

KESIMPULAN

(9)

1. Dengan menggunakan webRTC, pembelajaran jarak jauh yang membutuhkan real-time communication dengan fitur pembuatan dokumen secara bersama-sama oleh dua atau lebih banyak penulis dapat dilakukan.

2. Setelah dilakukan pengetesan penggunaan bandwith, RAM dan CPU, penggunaan aplikasi ini tidak menggunaan daya komputer yang cukup banyak, sehingga memungkinkan untuk digunakan oleh jaringan dan daya komputer yang rendah sekalipun.

Penggunaan CPU dan RAM untuk menjalankan aplikasi Google Docs adalah 0.24GHz dan 0.2GB RAM sedangkan untuk menggunakan Live Editor mengkonsumsi 0.03GHz daya CPU dan 0.1GB RAM. Ini menunjukkan bahwa aplikasi Live Editor yang menggunakan WebRTC lebih ringan untuk digunakan dibandingkan dengan aplikasi Google Docs. Hal ini juga menunjukkan bahwa aplikasi Live Editor yang menggunakan WebRTC bisa dipakai perangkat-perangkat yang memiliki sumber terbatas.

3. Berdasarkan tes yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan bandwith pada kedua aplikasi, didapatkan bukti bahwa aplikasi Live Editor mengirimkan lebih sedikit data yaitu 1KBps dibandingkan dengan aplikasi Google Docs yang mengirimkan data sebesar 7KBps. Begitu pula pada penerimaan data, Live Editor menerima lebih sedikit data yaitu sebesar 2kbps dibandingkan dengan aplikasi Google Docs, yaitu 3KBps. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi Live Editor lebih ringan untuk digunakan pada daerah- daerah yang memiliki kecepatan internet dibawah rata-rata.

4. Pengujian yang telah dilakukan untuk mengetahui kecepatan pengiriman data tiap aplikasi menunjukkan bahwa aplikasi Live Editor mengirimkan data lebih cepat dari pada Google Docs. Hasil pengujian menunjukkan Google Docs memiliki setidaknya 1 detik jeda pengiriman data antar ciient.

SARAN

1. Penyetelan aplikasi ini sebaiknya dilakukan pada server yang memiliki kapasitas yang besar mengingat banyaknya Pengguna dan Data yang akan saling dikirimkan secara Real-Time sangatlah besar.

2. Pengembangan terhadap kompleksitas dan kompresi data sebaiknya dilakukan agar data yang dikirim dan diterima ukurannya dapat diminimalisir untuk mencegah terjadinya error atau kehilangan paket.

3. Banyak fitur-fitur yang masih bisa ditambahkan dan dikembangkan untuk memperbaiki User Interface pada aplikasi Live Editor.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada kedua pembimbing kami, Bapak Dr.Eng. Muhammad Niswar, ST.,M. Info.

Tech. dan Bapak Dr. Indrabayu Amirullah, ST., MT., M.Bus.Sys yang telah membimbing kami.

Serta kepada infromasi yang tanpa batas kami dapatkan dari Internet, buku, jurnal serta teman-teman kami yang senantiasa menyemangati dan membantu kami.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dutton, Sam.. Getting Started With WebRTC. 21 Februari 2014. Google docs.2014.

[2] Dutton, Sam. WebRTC in The Real World : STUN, TURN and Signaling. 4 November 2013. Google docs. 2013.

[3] Fernández, Luis López, Díaz, Miguel París, Mejías, Raúl Benítez. Kurento: a media server technology for convergent WWW/mobile real-time multimedia

communications supporting WebRTC. 2013.

[4] LaurentJ, Jeremie, Austin Matherne and Chris Davis Mills. Introduction to WebRTC Architecture. 13 Juni 2014. Mozilla

Foundation Docs. 2014.

[5] N, Matt. Document.execCommand. 21 April 2014. Mozilla Foundation Docs.

2014.

[6] Zemmetti, Frank W. Practical JavaScript, DOM Scripting, and AJAX Projects. 2007.

United States.

(10)

10 [7] Google Announces Google Docs &

Spreadsheet. Official Google Press Release. 2006-10-11. Retrieved 2014-8-9.

[8] Stream Control Transmission Protocol.

IETF. October 2000. RFC 2960.

[9] Singh, Kundan and Krishnaswamy , Venkatesh. A Case for SIP in JavaScript.

Avaya Labs. 2013.

DATA PENULIS

Aisyah Azalya, lahir 20 Oktober 1992, merupakan sulung dari tiga bersaudara, memiliki jiwa entrepreneurship yang bebas dan ingin melihat dunia, beruntung mendapatkan beasiswa ke Jepang dan Australia untuk short program.

Azrul Sudarmin, lahir 5 Feburari 1992, merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, memiliki jiwa dibidang animasi dan programming. Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2012 dalam pembuatan aplikasi pencarian tanamah herbal.

Gambar

Gambar 1 Cycle Chart Metode Penelitian  Gambar 2 Topologi N-Star
Gambar 4 Flowchart penggunaan SCTP
Gambar 8 Client 2 menjadi Peers
Table 1 Benchmark Testing
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi dimensi data yang saling berkorelasi menjadi dimensi data yang tidak saling berkorelasi yaitu

Semakin tinggi intensitas moral seorang auditor menunjukkan bahwa dalam bekerja ia akan memiliki pertimbangan moral dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan

Penelitian ini menunjukkan bahwa financial target x1, financial stability x2, ineffective monitoring x3, pergantian auditor x4, pergantian direksi x5, dan jumlah foto CEO x6

Model fungsi alih merupakan salah satu cara untuk memberikan gambaran model matematika sistem linier, waktu tidak berubah (time invariant).. 1) Pada

Jadi dalam pandangan Muhammad Asad bahwa syarat kedua yang harus dimiliki oleh suatu negara Islam adalah adanya undang-undang ciptaan manusia, tetapi undang-undang tersebut

Tarkasteltaessa rahapelaamisen, alkoholin ja tu- pakan tuottoja valtion kannalta voidaan todeta, että vuonna 2013 tuotot olivat noin 4,5 miljar- dia euroa (Suomen Hippos ry

Yang terhormat, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di Malang Assalamu’alaikum Wr.Wb Sesudah melakukan beberapa bimbingan, baik dari segi

Adanya pelabelan (stereotype) antara ranah laki-laki dan ranah perempuan mengakibatkan terbentuknya kebiasaan dan budaya yang menyebabkan tumbuhnya pola asuh yang berbeda antara anak