• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu di Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian dilakukan di lokasi tersebut karena Kota Malang merupakan kota potensial untuk nasabah perbankan syariah yang mana sasaran utama nasabah perbankan syariah adalah pemeluk agama islam dan ini selaras dengan Kota Malang memiliki mayoritas pemeluk agama islam. Populasi pada penelitian ini adalah nasabah pada perbankan syariah BUMN di Kota Malang.

B. Jenis Penelitian

Metode penelitian kuantitatif menjadi jenis penelitian pada penelitian ini.

menurut Sugiyono (2015: 8) jenis penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism, yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat potivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berapa suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

(2)

33

penelitian, atau keluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang diteliti (Martono, 2010; 66). Populasi pada penelitian ini adalah nasabah bank syariah BUMN di Kota Malang, yang mana jumlahnya tidak diketahui karena data nasabah merupakan data yang bersifat rahasia.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti dan dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri populasi. Menurut sugiyono (2015), ukuran sampel yang dapat digunakan ketika melakukan penelitian adalah 30- 500 responden. Teknik menentukan ukuran sampel dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu untuk jumlah populasi diketahui dan jumlah populasi tidak diketahui. Pada penelitian ini, jumlah populasi tidak diketahui, sehingga jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan rumus Cochran. Karena jumlah populasinya tidak diketahui maka dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini (Sugiyono, 2018):

n = 𝑍2𝑝𝑞 e2 Keterangan:

n = Jumlah sampel yang diperlukan

z = Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96 p = Peluang benar 50% = 0,5

q = Peluang salah 50% = 0,5

e = Tingkat kesalahan sampel (sampling error), 10%

(3)

34

Batas toleransi kealahan atau sampling error misalnya 1%, 5%, 10%

atau 15%. Yang mana jika subjek berjumlah besar atau tidak diketahui dapat menggunakan tingkat kesalahan standar error 10% atau lebih (Suharsimi, 2010). Pada penelitian ini menggunakan perhitungan sampel dengan tingkat kesalahan standar error 10% adalah sebagai berikut:

n = 1,962 (0,5)(0,5) (0,1)2

n = 3,8416 . 0,25 0,01

n = 96,04 = 100

Menurut Widayat (2004:104) jumlah minium untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 responden. Berdasarkan perhitungan diatas jumlah sampel yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 100 responden, yang mana disebarkan teruntuk nasabah bank syariah BUMN.

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non- probability sampling. Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018). Lalu, dengan teknik aksidental sampling.

Teknik aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2018).

(4)

35

Jumlah sampel diambil meliputi strata nasabah perbankan syariah BUMN yang terdiri nasabah Bank Syariah Mandiri, nasabah Bank BNI Syariah, Nasabah Bank BRI Syariah, dan Nasabah Bank BRI Syariah.

Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Nasabah bank syariah BUMN b. Bertempat tinggal di Kota Malang

D. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukkan fakta (Siregar, 2010). Jenis data yang digunakann dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dengan menggunakan analisa conjoint. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka dan bilangan yang kemudian akan diolah dengan menggunakan teknik matematis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sumber data primer yang didapat peneliti dari jawaban kuesioner yang telah disebar kepada responden. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan (Siregar, 2013).

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015: 137) mengemukakan, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket atau kuesioner.

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

(5)

36

2015). Kuesioner berisi profil responden serta pernyataan-pernyataan yang terdiri dari beberapa pilihan jawaban. Pilihan jawaban tersebut berupa jawaban akan peringkat yang diberikan responden yang diukur dengan analisa conjoint.

a. Kuesioner Pendahuluan

Pada penelitian ini memerlukan kuesioner pendahuluan untuk mengetahui atribut-atribut kualitas pelayanan perbankan BUMN syariah mana yang di anggap penting dan yang diharapkan nasabah dalam memenuhi kepuasan mereka dalam penggunaan jasa layanan perbankan tersebut. adapun beberapa atribut kualitas pelayanan bank syariah BUMN yang mempengaruhi prefensi nasabah akan pemilihan jasa layanan perbankan :

1. Biaya Transaksi

Sejumlah nasabah menilai biaya transaksi merupakan hal yang dianggap penting dan memberikan pengaruh terhadap preferensi penggunaan mereka terhadap jasa layanan perbankan tersebut.

Namun, pada perbankan syariah BUMN di Indonesia tidak memiliki perbedaan akan biaya transfer / transaksi antar Bank online syariah BUMN. Semuanya memiliki biaya yang sama yaitu Rp 6.500,00-.

Lalu untuk mendapatkan taraf dari atribut ini dilihat dari presepsi nasabah mengenai biaya tersebut. adapun tiga taraf presepsi nasabah adalah murah, cukup dan mahal.

2. Nama Bank

Nama suata perbankan dapat mewakili citra bank tersebut dimata nasabah dengan track record serta prestasi-prestasi

(6)

37

perbankan dapat membentuk suatu presepsi lain nasabah pada perbankan tersebut. Adapun nama perbankan syariah BUMN di Inonesia antara lain:

a. Bank Syariah Mandiri b. Bank BNI Syariah c. Bank BTN Syariah d. Bank BRI Syariah 3. Jam Operasional Perbankan

Jam operasional perbankan yang terdapat pada perbankan syariah BUMN memiliki perbedaan satu sama lain. Waktu pelayanan nasabah yang ditawarkan kepada nasabah didapatkan peneliti sesuai dengan kondisi pada perbankan tersebut. didapati dua level pada jam operasional perbankan tersebut yang mana sebagai berikut:

a. > 36 jam b. < 36 jam

4. Kemungkinan Kebocoran Informasi Nasbah

Kebocoran informasi nasabah merupakan representatif dari tingkat keamanan yang di berikan oleh perbankan kepada nasabahnya. Pada perbankan syariah BUMN sangat minim terjadi kebocoran informasi nasabah namun bukan berarti tidak. Kebocoran informasi nasabah umumnya terjadi karena kesalahan nasbah sendiri yang menggunakan internet bankinh atau mobile banking dengan menggunakan VPN atau jaringan internet yang tidak aman. Sehingga

(7)

38

memungkinkan terjadinya kebocoran informasi nasabah terkait.

Adapun level presentaase terjadinya kemungkinan kebocoran informasi nasabah pada perbankan syariah BUMN dalam satu tahun sebagai berikut:

a. 0 % b. 0,1 %

5. Waktu Antri Pelayanan

Tiap nasabah pasti memiliki ketersediaan waktu yang berbeda- beda. Pada perbankan syariah BUMN juga memiliki waktu antri pelayanan yang berbeda. Waktu antri pelayanan merupakan seberapa lama waktu yang dibutuhkan nasabah untuk sampai ke customer service atau counter perbankan tersebut. Adapun level waktu antri pelayanan perbankan syariah BUMN sebagai berikut:

a. 20 menit b. 15 menit c. 10 menit

6. Kesalahan dalam Transaksi Online

Kesalahan dalam transaksi online menjadi panadangan nasabah terhadap keandalan perbankan tersebut. Yang mana perbankan diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dalam transaksi online yang dilakukan oleh nasabah. Namun, kesalahan dalam transaksi online sering terjadi dikarenakan kesalahan input dari nasabah itu sendiri. selanjutnya pihak perbankan dapat

(8)

39

menindak lanjuti kesalahan tersebut. adapun tingkat kesalahan dalam transaksi online perbankan syariah BUMN sebagai berikut:

a. 0,5 % b. 0,8 % c. 1 %

7. Ketersediaan Mesin ATM

Aksesibilitas yang tinggi diharapkan nasabah dalam melakukan transksi mereka. Ketersediaan mesin ATM dipandang nasabah dapat mempermudah akses mereka dalam bertransaksi menggunakan jasa layanan perbankan tersebut. adapun presentase jumlah ketersediaan ATM perbankan syariah BUMN dalam cakupan kota malang sebagai berikut:

a. 90 % b. 85 % c. 80 % d. 70 %

8. Kelengkapan Fitur Online Banking

One Stop Shopping dalam satu aplikasi merupakan hal yang diinginkan nasabah untuk mempermudah kegiatan transaksi mereka.

Kelengkapan fitur online banking pada perbankan syariah BUMN memiliki presentase kelengkapan yang berbeda-beda. Adapun persentase kelengkapan fitur online banking perbankan syariah BUMN sebagai berikut:

(9)

40 a. 90 %

b. 85 % c. 80 % d. 75 %

9. Waktu Pemahaman Fitur Online

Kemudahan dalam penggunaan fitur online memiliki pandangan tersendiri oleh nasabah. Yang mana nasabah membutuhkan waktu pemahaman fitur online perbankan untuk pengoperasiannya. Namun setiap nasabah memiliki perbedaan akan waktu pemahaman yang mereka butuhkan. Tidak semua nasabah dapat memahami fitur online perbankan tersebut dengan waktu yang sama. Adapun tingkatan waktu yang dibutuhkan nasabah dalam memahami fitur online perbankan syariah BUMN:

a. 20 menit b. 15 menit c. 10 menit

Kuesioner pendahuluan dapat dilihat pada lampiran 1 yang disebarkan kepada 5 nasabah dari masing perbankan syariah BUMN di Kota Malang yang total respondennya berjumlah 20 orang. Beberapa perbankan tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank BTN Syariah. Kemudian hasil kuesioner pendahuluan pada penelitian ini di uji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui nilai validitas dari setiap atribut.

(10)

41 b. Kuesioner Penelitian

Pada kuesioner penelitian terdapat enam atribut yang dianggap penting oleh responden nasabah perbankan syariah BUMN di Kota Malang yang dapat dilihat pada hasil kuesioner pendahuluan pada Lampiran 2.

Atribut tersebut kemudian menjadi atribut yang digunakan pada atribut kualitas pelayanan prioritas. Atribut-atribut tersebut merupakan atribut yang dipilih responden dan memiliki nilai rata-rata > 3. Yang mana, nilai 3 merupakan titik tengah antara rentang skala dari tidak penting sampai dengan sangat penting. Adapun enam atribut kualitas pelayaan yang digunakan dalam perancangan kartu profil pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Waktu Pelayanan Nasabah

2. Kemungkinan Kebocoran Informasi Nasabah 3. Waktu Antri Pelayanan

4. Ketersediaan Mesin ATM 5. Kelengkapan Fitur Online 6. Nama Bank

Keenam atribut kualitas pelayanan tersebut akan digunakan sebagai atribut kualitas pelayanan prioritas yang menjadi seleksi responden dalam kuesioner penelitian ini. Kemudian, terdapat atribut kualitas pelayanan tambahan yang berjumlah tiga atribut. Atribut tersebut menjadi seleksi responden nasabah perbankan Syariah BUMN dalam atribut kualitas pelayanan tambahan. Ketiga atribut tersebut merupakan atribut yang dipilih

(11)

42

reponden dan memiliki nilai rata-rata < 3. Adapun ketiga atribut tersebut sebagai berikut:

1. Biaya Transaksi

2. Kesalahan dalam Transaksi Online 3. Waktu Pemahaman Fitur Online

Ketiga atribut diatas akan menjadi seleksi responden terhadap atribut kualitas pelayanan tambahan yang disediakan oleh perbankan Syariah BUMN.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Pada penelitian ini memerlukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur sejauh mana alat ukur atau kuesioner yang digunakan peneliti telah mencakup informasi yang diperlukan. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antar variabel atau atribut. Digunkanannya uji validitas yaitu untuk mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan score total. Uji Korelasi Pearson’s R digunakan pada penelitian ini. Yang mana, dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦

√{(𝑛 ∑ 𝑥2)−(∑ 𝑥)2}{(𝑛 ∑ 𝑦2)−(∑ 𝑦)2} Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi Pearson’s 𝑥 = Skor pertanyaan untuk setiap subjek 𝑦 = Skor total

𝑥𝑦 = Skor pertanyaan dan skor total

(12)

43 𝑛 = Jumlah sampel

Apabila koefisien korelasi memiliki score total keluruhan > r (rtable) maka intrumen tes tersebut dianggap valid.

b. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar alat ukur (kuesioner0 tersebut dapat dipercaya. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dapat diketahui kekonsistenan alat ukur tersebut yaitu dengan mencari nilai koefisiennya. Adapun rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

) 1

1( 2

2

= i

k r k

Keterangan :

r = koefisien Alpha Cronbach k = jumlah butir pertanyaan 𝜎𝑖2 = ragam butir-butir pertanyaan 𝜎2 = ragam total

Setelah mendapatkan nilai koefisien Alpha Cronbach kemudian jika nilai koefisien tersebut > nilai kritis r (rtable) maka dapat dinyatakan instrumen yang diuji tersebut reliabel. Proses selanjutnya dapat dilakukan apabila alat ukur tersebut dinyatakan valid.

G. Teknik Analisis Data

a. Analisa Conjoint

(13)

44

Menurut Malhotra (2006) conjoint analysis atau yang bisa disebut analisa konjoin suatu upaya untuk menentukan arti penting relatif dari atribut-atribut yang penting serta utilitas tingkatan atribut menurut konsumen.

Analisa konjoin digunakan berdasarkan presepsi konsumen dalam mengevaluasi suatu nilai produk atau jasa yang dilakukan dengan mengkombinasi jumlah-jumlah yang terpisah dari nilai yang disediakan oleh masing-masing faktor. Pada dasarnya data yang digunakan pada analisa konjoin merupakan jawaban responden terhadap data yang menunjukkan keinginan dari responden tersebut, dengan preferensi mendasar yang mengarahkan pada pemilihannya. Pada penelitian beberapa atribut mungkin dianggap penting oleh responden dan tidak membiaskan jawaban dari responden.

Pendugaan tingkat utilitas dan nilai-nilai penting dari setiap atribut adalah hasil dari analisis ini. utilitas merupakan konsep mendasar dalam pengukuran nilai subjektif akan preferensi yang bervarian terhadap setiap individu. Utilitas diasumsikan kepada nilai yang dimiliki oleh setiap atribut. Pengakumulasian dari nilai-nilai utilitas yang diasosiasikan kepada setiap atribu baik itu jasa maupun produk akan menghasilkan utilitas keseluruhan (Hair, 1998).

Adapun fungsi mendasar dari Conjoint Analysis adalah mendefinisikan objek maupun konsep dari kombinasi atribut produk atau jasa dengan optimal, menunjukkan nilai kepentingan dari atribut dan utilitas level pada atribut melalui evaluasi secara keseluruhan dari objek, mengidentifikasi kesempatan pemasaran dengan cara eksplorasi potensi pasar dengan kombinasi atribut yang belum ada.

Hasil utama conjoint analysis adalah suatu bentuk desain produk, jasa ataupun objek tertentu yang paling diinginkan oleh sebagain besar responden.

(14)

45

(Santoso, 2010). Evaluasi responden terhadap kartu stimuli cenderung valid hingga 30 pilihan profile, namun saat kartu stimuli berjumlah >30 hasil evaluasi sedikit meragukan yang mana hal ini disebabkan responden merasa kelelahan dan tidak fokus lagi (www.mobilestatistik.com /analisis-konjoin, diakses 22 September 2019). Menurut Malhotra (2004), ada empat tahapan yang dilakukan dalam metode analisa conjoint secara umum sebagai berikut:

1) Penentuan Atribut

Penentuan atribut digunakan untuk pembuatan kuesioner. Dalam penentuan atribut, ditentukan dengan melihat preferensi jurnal terdahulu yang telah meneliti kualitas perbankan. Jurnal yang diambil tersebut berjudul Quality of Service and Customer Satisfaction: a conjoint analysis for the nigerian bank customer. Dalam jurnal ini berisi atribut-atribut umum yang digunakan dalam kualitas pelayanan. Namun ada perbedaan- perbedaan yang tidak dapat dijelaskan secara spesifik.

Maka pada penelitian ini menambah acuan lebih terhadap atribut serta subjek penelitiannya. Dengan acuan dimensi kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Dauda dan Lee (2016) pada peneleitiannya yaitu Cost, Realibility, Security And Privacy, Ease Of Use, Product Protofolio, Accessibility, Competence And Credibility, Convenience, dan Responsiveness yang mana memiliki kesesuaian dengan kualitas pelayanan yang diberukan oleh perbankan syariah BUMN. Namun tidak semua atribut kualitas pelayanan tersebut digunakan pada penelitian ini hanya beberapa atribut yang sudah diujicobakan dan mendapati nilai rata-rata > 3 yang dipilih menjadi atribut kualitas pelayanan prioritas dan mendapati nilai rata-

(15)

46

rata < 3 menjadi atribut kualitas pelayanan tambahan yang akan diseleksi nasabah perbankan syariah BUMN di Kota Malang.

Dari masing-masing atribut memiliki ketentuan mengenai level atau penjabaran yang lebih menjelaskan sembilan taraf atribut tersebut dalam penelitian sebelumnya memiliki perbedaan ketentuan mengenai taraf atribut tersebut yang mana ditentukan berdasarkan observasi terhadap objek penelitian ini. adapun referensi dari taraf serta defini atribut dari penelitian ini dikutip dari penelitian dauda dan lee (2016). adapun penetapan ketentuan mengenai taraf atribut tersebut sebagai berikut

Tabel 2: Definisi Atribut Kualitas Pelayanan pada Kualitas Pelayanan Bank Syariah BUMN

No. Dimensi Atribut Deskripsi Definisi

Rank Peringkat

dari kartu stimuli yang diberikan oleh nabah

1-16, 1-9 berulang

1) Competence and credibility

Citra Bank Nama perbankan syariah BUMN di Kota Malang

“1” untuk bank yang dipilih; “0”

untuk

kebalikannya.

(16)

47

Tabel 2: Definisi Atribut Kualitas Pelayanan pada Kualitas Pelayanan Bank Syariah BUMN

No. Dimensi Atribut Deskripsi Definisi

2) Product Portofolio

Kelengkapan Fitur Online Banking

Cakupan mengenai kelengkapan pelayanan yang ada dalam fitur online banking

75; 80; 85; 90 (%) dari kelengkapan pelayanan online banking

3) Cost Biaya

Transaksi

Persepsi responden terhadap biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan transfer Online antar Bank

Murah, Cukup, dan Mahal

(17)

48

Tabel 2: Definisi Atribut Kualitas Pelayanan pada Kualitas Pelayanan Bank Syariah BUMN

No. Dimensi Atribut Deskripsi Definisi

4) Responsiveness Jam

Operasional Perbankan

Ketersediaan jam

operasional perbankan untuk melayani nasabah

>36 jam; <36 jam (waktu pelayanan dalam satu minggu)

5) Security and privacy

Kemungkinan Kebocoran Informasi Nasabah

Mungkinnya terjadi kebocoran Informasi nasabah

0; 0,1 (%) presentase terjadinya kebocoran informasi nasabah 6) Convience Waktu Antri

Pelayanan

Waktu tunggu (saat nasabah menuju counter atau

10; 15; 20 (menit)

(18)

49

Tabel 2: Definisi Atribut Kualitas Pelayanan pada Kualitas Pelayanan Bank Syariah BUMN

No. Dimensi Atribut Deskripsi Definisi

customer service)

7) Reliability Kesalahan dalam transaksi online

Kemungkinan terjadinya kesalahan dalam transaksi online

0 % (per 1 month online transaction)

8) Accesibility Ketersediaan Mesin Atm

Kecakupan mesin ATM yang berada di Kota Malang

70; 80; 85; 90 (% dari jumlah cakupan dalam kota) 9) Ease of use Waktu

Pemahaman Fitur Online

Waktu pemahaman nasabah akan fitur Online Banking

10; 15; 20 (menit)

(19)

50

Referensi ketentuan atribut diatas berdasarkan penelitian Dauda dan Lee (2016) dan fakta lapangan yang ditemui oleh penulis. Dari atribut dan ketentuan- ketentuan diatas akan dirumuskan kedalam kuesioner untuk menarik kesimpulan mengenai atribut apa dan level yang dianggap penting oleh nasabah serta memberikan peringkat mengenai kualitas pelayanan serta kepuasan yang diberikan oleh perbankan syariah BUMN.

2) Pembentukan Stimuli

Dalam merancang stimuli pada penelitian ini, digunakan metode full profile. Pada metode ini responden diminta untuk memilih salah satu pilihan yang diberikan, dari empat perbankan syariah BUMN yang ada. Kemudian responden akan memberikan peringkat kepada empat stimuli tersebut.

jumlah atribut yang efektif untuk metode full profile yaitu 3-9 atribut yang mana jumlah tersebut sesuai dengan pada penelitian ini. keungulan utama metode full profile dibandingkan metode lainnya adalah prosedur pengumpulan datanya langsung mencerminkan kebutuhan responden.

Pada penelitian ini hanya enam atribut yang dibentuk menjadi kartu stimuli lalu dirancang secara orthogonal design dengan aplikasi spss yang dapat dilihat pada lampiran 5. Enam atribut tersebut dipilih menjadi atribut kualitas pelayanan prioritas setelah mendapat hasil dari kuesioner pendahuluan dengan nilai rata-rata > 3 yang mengindikasikan atribut tersebut dianggap penting oleh responden. Sebagai contoh, stimuli dapat dituliskan dalam bentuk kartu sebagai berikut:

(20)

51 Kartu 1

Nama Bank Bank Syariah Mandiri

Jam Operasional Perbankan >36 jam kemungkinan kebocoran informasi nasabah 0%

waktu antri pelayanan 20 menit

ketersediaan mesin ATM 85%

kelengkapan fitur online banking 90%

Gambar 2.

Contoh Rancangan Kartu Stimuli Kualitas Pelyanan Prioritas Kemudian, terdapat tiga atribut kualitas pelayanan tambahan yang mana mendapati hasil dengan nilai rata-rata < 3 dari kuesioner pendahuluan juga dibentuk menjadi kartu stimuli lalu dirancang secara orthogonal design dengan aplikasi spss yang dapat dilihat pada lampiran 5. Sebagai contoh, stimuli dapat dituliskan dalam bentuk kartu sebagai berikut:

Kartu 1

Biaya Transaksi Cukup

Kesalahan dalam Transaksi Online 0,5 % Waktu Pemahaman Fitur Online 10 menit

Gambar 3.

Contoh Rancangan Kartu Stimuli Kualitas Pelyanan Tambahan

(21)

52 3) Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data metrik. Untuk mendapatkan data yang berbuntuk metrik, responden diminta memberikan rating atau peringkat terhadap masing-masing stimuli. Dalam pemberian peringkat terdapat empat stimuli, maka pemberian peringkat dapat dilakukan dengan meperingkatkan stimuli-stimuli tersebut dari yang paling disuka diberi peringkat 1, sedangkan untuk stimuli yang paling tidak disukai diberikan peringkat 4.

4) Analisis data

Dilakukan dengan perhitungan choice based conjoint sebagai tahap awal analisis. Dilanjutkan dengan analisis korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau, yaitu pendugaan parameter yang menunjukkan nilai kegunaan taraf dan nilai relatif penting dari atribut terpilih. Kemudian dilakukan pemaparan akan analisa data yang sudah dilakukan sebelumnya.

b. Korelasi Pearson’s R

Korelasi Pearson’s R merupakan koerlasi parametik yang mana artinya dapat diukur. Korelasi ini menuntut data yang digunakan sekurang-kurangnya dalam skala interval, dan uji signifikasinya tidak hanya harys memenuhi syarat pengukuran tersebut, namun juga harus menggap data berasal dari suatu populasi normal.

Koefisien korelasi Pearson’s R digunakan dalam analisa korelasi sederhana untuk variabel interval atau rasio. Rumus yang digunakan untuk mengukur

(22)

53

derajat hubungan antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) adalah sebagai berikut (Sudjana 2005: 369):

𝑟 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)

√{𝑁 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)2 } { 𝑁 ∑ 𝑌𝑖2− (∑ 𝑌𝑖)2}

Nilai koefisien relatif memiliki batas yang berkisar diantar -1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu),

1) Jika, nilai r > 0 (nol), artinya ada hubungan yang linier positif, yang mana semakin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y atau sebaliknya.

2) Jika, nilai r < 0 (nol), artinya ada hubungan yang linier negatif, yang mana semakin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y atau sebaliknya.

3) Jika, nilai r = (nol), artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y

4) Jika, nilai r = 1 (satu) atau r = -1 (negatif satu), artinya dapat dikatakan terjadi hubungan linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 (nol) maka garis dapat dikatakan semakin tidak lurus.

Tabel 3: Interval Nilai Koefisien dan Kekuatan Hubungan

No. Interval Nilai Kekuatan hubungan

1 KK = 0,00 Tidak Ada

2 0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat Lemah

(23)

54

Tabel 3: Interval Nilai Koefisien dan Kekuatan Hubungan

3 0,20 < KK ≤ 0,40 Lemah

4 0,40 < KK ≤ 0,70 Sedang

5 0,70 < KK ≤ 0,90 Kuat

6 0,90 < KK ≤ 1,00 Sangat Kuat

7 KK = 1,00 Sempurna

c. Korelasi Kendall’s Tau

Sama seperti korelasi rank Spearman (rs), Koefisien korelasi rank Kendall (τ),Juga dapat digunakan sebagai ukutan korelasi dengan jenis data yang paling tidak dalam skala ordinal bagi kedua perubah tersebut. sehingga setiap subjek dapat diberi ranking pada X maupun Y, maka korela Kendall’s Tau akan memberikan suatu ukuran tingkat asosiasi atau korelasi antara kedua himpunan ranking tersebut. adapun metode korelasi Kendall’s Tau yang di perkenalkan oleh M/G Kendall pada tahun 1983 sebagai berukut (Sukestiyarno 2012: 62):

𝑟𝑘 = 2𝑠 𝑛(𝑛 − 1)

Keterangan:

𝑟𝑘 = korelasi Kendall’s Tau.

(24)

55 𝑛 = banyak data observasi

𝑆 = selisih total perbedaan nilai variabel

Dalam menguji hipotesis dua variabel yang datanya berskala ordinal (rangking) dapat menggunakan korelasi kendall’s Tau. Selain itu kegunaan lainnya yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel.

Maka dari itu perlu adanya uji signifikan korelasi Kendall’s Tau. Apabila nilai signifikan < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan. Namun jika nilai signifikansi > 0,05, maka artinya hubungan antar variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan antar variabel.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai gel strength akan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan waktu pembentukan gel. Gel strength kemudian akan mengalami penurunan jika sudah mencapai

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

Sertiflkasi produk pupuk kalium sulfat dilakukan oleh LPK yang telah terakreditasi oleh KAN berdasarkan SNI ISO/IEC 17065, Penilaian Kesesuaian - Persyaratan untuk

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

dibidang dagang. Pembiayaan tersebut termasuk pembiayaan yang paling banyak dijalankan oleh pihak KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi, karena banyak dari mereka adalah para