• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p 47), desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi.

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-

analitis dan inferensial. Metode deskriptif ini merupakan suatu metode dengan meneliti

status suatu obyek, suatu set atau rangkaian kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan studi ini untuk menjelaskan aspek-aspek

yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi ini membantu peneliti untuk

menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena

tertentu, dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian selanjutnya (Nur

Indriantoro, 2002:88). Studi deskriptif menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang

dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah-

masalah bisnis. Studi ini, meskipun pada dasarnya tidak dimaksudkan untuk

memecahkan masalah-masalah bisnis, disebut juga dengan analisis diagnosis yang

datanya dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data melalui

studi ini, meskipun demikian, kadang-kadang dimaksudkan juga untuk menguji hipotesis

atau menjawab pertanyaan penelitian (Zikmund, WG , 1994:95).

(2)

Data yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan dasar-dasar teori finansial dan statistik inferensial. Analisis terhadap data melalui pendekatan kuantitatif tadi dilakukan dengan menggunakan hitungan statistik untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis dengan bantuan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS).

Unit analisis penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai perusahaan yang telah go-public.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada operasionalisasi variabel penelitian, penulis akan melakukan perbandingan analisis cash flow ratios dengan return on investment ratio, dimana hasil perbandingannya dapat menjelaskan perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat.

Variabel yang digunakan terdiri dari 11 variabel, yaitu 1 variabel return on investment perusahaan yang disimbolkan dengan Y dan 10 variabel yang mempresentasi cash flow ratios (performance ratios) yang diberi simbol X. Performance ratios diketahui dari tingkat sufficiency or coverage ratios dan efficiency ratios. Dalam penelitian ini dipilih 10 rasio cash flow yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan karena rasio lain tidak didukung data yang memadai atau terjadi multikolenearitas antar variabel independen. Dari variabel ROI, Y

1

diidentifikasi sebagai Return on Investment.

Sedangkan dari ke-10 variabel cash flow ratios, X

1

sampai dengan X

6

diidentifikasi sebagai sufficiency ratios dan X

7

sampai dengan X

10

sebagai efficiency ratios.

Y

1

= Return on investment (ROI)

Return on Investment = Laba operasi bersih

Total aktiva

X

1

= Long term debt payment

(3)

Long-term debt payment = long-term debt payments X 1 kali Cash Flow From Operations

Long-term debt payments = jumlah kewajiban tidak lancar Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi X

2

= Reinvestment

Reinvestment = purchase of assets X 100%

Cash Flow From Operations Purchase of assets = Penambahan aktiva tetap

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi X

3

= Debt coverage

Debt coverage = total debt X 1 kali Cash Flow From Operations

total debt = total kewajiban

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi X

4

= Cash flow liquidity

Cash flow liquidity = net CFFO activity X 1 kali current liabilities

net CFFO activity = Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

current liabilities = total kewajiban lancar X

5

= Depreciation-amortization impact

Depreciation – amortization impact = depreciation + amortization X 100%

Cash Flow From Operations depreciation = akumulasi penyusutan

amortization = amortisasi

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi

X

6

= Investment to finance

(4)

Investment to finance = net cash for investing X 100%

net cash flow from financing

net cash for investing = arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi

net cash flow from financing = arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan

X

7

= Cash to sales

Cash to sales = Cash Flow From Operations X 100%

total sales

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi

total sales = total penjualan

X

8

= Quality of income

Operation index or quality of income = Cash Flow From Operations X 1 kali income from continuing operation

CFFO = Arus kas yang diterima dari operasi income from continuing operation = Laba usaha

X

9

= Cash flow return on assets

Cash flow return on assets = Cash Flow From Operations X 100%

total assets

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi

total assets = total aktiva

X

10

= Cash flow return on stockholders equity

Cash flow return on stockholders equity = Cash Flow From Operations X 100%

total equity

Cash Flow From Operations = Arus kas yang diterima dari operasi total equity = total ekuitas

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

(5)

3.3.1 Jenis data penelitian

Menurut Nur Indriantoro (2002, p 145) data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu data subyek, data fisik, dan data dokumenter.

Data dokumenter (documentary data) adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian. Data dokumenter dalam penelitian ini dapat menjadi bahan atau dasar analisis data yang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis. Data dokumenter yang dihasilkan melalui content analysis antara lain berupa kategori isi, telaah dokumen, pemberian kode berdasarkan karakteristik kejadian atau transaksi.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter (documentary data) berupa laporan keuangan, baik laporan neraca, laporan rugi laba, dan laporan arus kas. Laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan tahunan perusahaan pertanian yang akan diteliti.

3.3.2 Sumber data penelitian

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder (secondary data) merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

(6)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data penelitian diperoleh penulis di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Langkah – langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang diambil merupakan data sekunder yang berasal dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya empiris, yang berupa : a. Data yang diambil di Bursa Efek Jakarta yang beralamat di Jakarta Stock

Exchange Building, Jln. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia, yaitu :

ƒ Laporan keuangan tahunan perusahaan sepanjang periode pengamatan.

b. Prospektus dari masing-masing emiten :

ƒ Informasi mengenai laporan keuangan, terutama laporan arus kas dan ikhtisar data keuangan emiten.

c. Pengumpulan dan analisis data intern perusahaan yang diperoleh dari laporan perusahaan, baik laporan operasional maupun laporan keuangan.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Data yang dikumpulkan penulis adalah data yang relevan dan dapat diandalkan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Agar hasil penelitian tidak bias, maka harus diadakan penentuan sampel untuk memenuhi beberapa kriteria yang sekaligus merupakan pembatasan sampel :

a. Sampel/emiten merupakan perusahaan pertanian yang telah tercatat dalam

Bursa Efek Jakarta. Perusahaan pertanian yang tercatat dalam BEJ meliputi

perusahaan perkebunan, peternakan, dan perikanan. Laporan keuangan

(7)

perusahaan pertanian diarsipkan di Pusat Referensi Pasar Modal pada periode 2000-2005.

b. Laporan keuangan ini telah diaudit oleh Akuntan publik dan diawasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

c. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang sudah melakukan Initial Public Offering di atas tahun 2000 dan selama periode pengamatan perusahaan tersebut masih tetap liquid.

Berdasarkan kriteria di atas maka sampel yang diambil selama periode tahun 2000 – 2005 berjumlah 9 perusahaan dikurangi 3 perusahaan yang baru melakukan Intial Public Offering di atas tahun 2000, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 6 perusahaan.

Hal ini dikarenakan pada 3 perusahaan yang lain tidak dilengkapi data-data yang memadai, yaitu tidak adanya data mengenai laporan keuangan perusahaan.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

3.6.1 Langkah-langkah untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan return on investment ratio.

Return on Investment biasanya disebut sebagai “hasil pengembalian atas total aktiva.” Rasio ini mencoba mengukur efektifitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Rasio ini khususnya bisa diterapkan dalam mengukur kinerja masing-masing segmen atau divisi dari suatu perusahaan. Manajemen perlu mengetahui hasil pengembalian operasi atas sumber daya yang digunakan oleh sebuah segmen.

Ukuran return on investment ini memainkan peranan kunci dalam metode

analisis yang dipelopori oleh perusahaan du Pont. Metode du Pont ini menekankan

bahwa hasil pengembalian atas investasi adalah hasil dari interaksi marjin laba

(8)

terhadap penjualan dan efektivitas pemanfaatan total aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Langkah-langkah dalam menganalisis kinerja perusahaan, yaitu : 1. Menghitung Return on Investment Perusahaan

2. Menghitung Return on Investment Industri

3. Melakukan perbandingan antara Return on Investment perusahaan dengan Return on Investment industri

3.6.2 Langkah-langkah untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan cash flow ratios analysis.

1. Menghitung Sufficiency ratios

Sufficiency ratios menggambarkan adequacy cash flows dalam memenuhi kebutuhan kas perusahaan. Rasio ini mencakup antara lain :

a. Menghitung X

1

= Long term debt payment b. Menghitung X

2

= Reinvestment

c. Menghitung X

3

= Debt coverage d. Menghitung X

4

= Cash flow liquidity

e. Menghitung X

5

= Depreciation-amortization impact f. Menghitung X

6

= Investment to finance

2. Menghitung Efficiency ratios

Efficiency ratios menjelaskan bagaimana perusahaan menghasilkan cash flow relatif selama periode tertentu (Giacomino dan Mielke, 1993:57) dan untuk menemukan sebab adanya perbedaan antara net income dengan net cash inflow dan net cash outflow. Efficiency meliputi :

a. Menghitung X

7

= Cash to sales

= Quality of income

(9)

c. Menghitung X

9

= Cash flow return on assets

d. Menghitung X

10

= Cash flow return on stockholders equity 3.7 Metode Analisis

Dalam menganalisis kinerja perusahaan, penulis menggunakan 2 rasio analisis, yaitu cash flow ratios analysis dan return on investment ratio. Hasil dari kedua analisis tersebut akan dibandingkan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Mengevaluasi perbedaan nilai rata-rata variabel-variabel cash flow dari kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat.

2. Menggunakan nilai rata-rata kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat untuk menggolongkan observasi yang diteliti ke dalam kelompok perusahaan berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat.

3. Memasukkan semua variabel secara simultan untuk memperoleh koefisien fungsi diskriminan.

4. Menguji validitas Fungsi Diskriminan dengan rumus :

( )

{ n p G n λ }

X

2

= − 1 + / 21

5. Menetapkan cut-off value atau critical cutting score dengan rumus :

1 0

1 1 0 0

n n

Z n Z offvalue n

Cut +

= +

Z

ce

= critical cutting score

n

0

= jumlah observasi yang tidak sehat n

1

= jumlah observasi yang tidak sehat

Z

0

= group centroid kelompok perusahaan yang tidak sehat

Z

1

= group centroid kelompok perusahaan yang sehat

(10)

6. Menetapkan nilai diskriminan (Z-score) yang diperoleh dari rasio-rasio cash flow dapat dijadikan dasar pengklasifikasian perusahaan atas perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan yang tidak sehat.

7. Melakukan perbandingan antara hasil ketepatan prediksi (hit ratio) dengan change model (ukuran kesempatan), yaitu kesempatan proporsional (C

pro

) dan kesempatan maksimum (C

max

). Rumus perhitungannya :

C

pro

= p

2

+ (1 – p)

2

C

max

= p

8. Mengukur kestabilan Two-group Discriminant Analysis (TDA) dengan membandingkan antara press’ Q

statistic

dengan nilai press’ Q

table

. Setelah itu

menghitung press’ Q

hitung

= { ( ) } ( 1 )

2

K N

nXK N

N = total observasi

n = total observasi dikali persentasi akurasi K = variabel terikat

9. Mengevaluasi perbedaan nilai rata-rata variabel return on investment dari kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat.

10. Menggunakan nilai rata-rata return on investment ratio kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat untuk menggolongkan observasi yang diteliti ke dalam kelompok perusahaan berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat.

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan menggunakan fungsi diskriminan dengan direct method dan

kemudian menguji asumsi-asumsi, dengan uji validitas. Uji validitas fungsi diskriminan

dilakukan melalui “multivariate test of significance” dimana hasil univariate test dari

(11)

Wilks’ λ dikonversikan ke dalam Chi-square statistic (X

2

) dengan formula

( )

{ n p G n λ }

X

2

= − 1 + / 21 dan derajat kebebasan: p (G-1) pada α = 5 % . 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan analisis cash flow ratios dengan return on investment ratio pada perusahaan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai variabel-variabel cash flow yang menjadi variabel- variabel pembeda yang signifikan dalam pengelompokkan perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan yang tidak sehat. Z-score (cut-off value) yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan dasar prediksi untuk mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat.

Perbandingan yang ada akan membuktikan bahwa perusahaan yang unprofitable bisa menampilkan cash flow yang positif atau mempunyai kinerja keuangan yang sehat, sehingga hasil ini akan sangat berguna bagi investor.

Menurut Rappaport (dalam Nordgren, 1986:4) mengatakan, pengukuran accrual- based seperti ROI digunakan bila mengevaluasi kinerja perusahaan, namun untuk measuring value, metode yang tepat adalah cash flow returned on assets available to investor. Jadi, penggunaan metode ROI hendaknya digunakan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan untuk melihat seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya. Sedangkan penggunaan metode cash flow digunakan perusahaan untuk melihat penggunaan arus kas yang terjadi dalam perusahaan

Menurut Giacomino dan Mielke (1993), predictor variabel yang dominan dalam

membedakan kinerja keuangan perusahaan yang sehat dan perusahaan yang tidak sehat

adalah cash flow to sales ratio, operation index, dan cash flow return on assets.

(12)

Sumber : Penulis

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Perusahaan pertanian yang terdaftar di BEJ periode tahun 2000-2005

nilai rasio arus kas

(cash flow ratio) nilai rasio

investment (ROI)

pengujian statistik dan hipotesis dengan uji validitas

mengukur kestabilan Two Gorup Discriminant Analysis

Sehat Tidak Sehat

ROI

Sehat Tidak Sehat

dibandingkan

Gambar

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Perusahaan pertanian yang terdaftar di BEJ periode tahun 2000-2005

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metoda Service Operation perusahaan dapat mengetahui sejauh mana penggunaan layanan dan jaringan IT serta mengerti bagaimana mengelola layanan IT secara

Sehubungan dengan penulisan tesis saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Politeknik Kesehatan Medan

experiential or ideational, interpersonal, and textual.The objectives of the research are (1) To find out the sequences of meanings of the Jakarta Post headline

[r]

Macromedia Flash MX adalah program grafis animasi standar professional untuk menghasilkan program animasi yang menarik yang dapat membuat file-file multimedia Berkualitas tinggi

[r]

 Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Provinsi Bengkulu bulan April 2015 mencapai 3,19 hari atau naik 0,53 hari bila dibandingkan rata-rata lama

Perlakuan sterilisasi 15 sampai dengan 25 menit dapat menghasilkan total mikroba dan total kapang yang sesuai dengan standar SNI 2717.1:2009, mampu mempertahankan mutu