• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan relasi kerjasama abadi antara laki laki dan perempuan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan relasi kerjasama abadi antara laki laki dan perempuan,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, pernikahan merupakan bentuk komitmen tertinggi untuk melakukan relasi kerjasama abadi antara laki–laki dan perempuan, yang dilandasi atas dasar keikhlasan, kepercayaan, cinta, menerima dan memberi, serta kesatuan tujuan. Pernikahan dilakukan sekali dalam seumur hidup dan juga merupakan pencapaian tertinggi setelah bertahun- tahun menjalani hubungan “pacaran”. Atas dasar itulah kenapa dokumentasi pernikahan sangat penting baik dalam bentuk foto maupun video.

Dalam kehidupan, tentunya ada beberapa momen yang ingin selalu dilihat kembali, diingat dan tidak dilupakan. Foto dan video adalah cara terbaik untuk mengenang kembali momen-momen indah tersebut.

Potongan foto dan kepingan video yang akan mengingatkan penggalan- penggalan cerita bahagia, membuat kapan pun melihatnya akan tersenyum kembali karena teringat hari tersebut.

Wedding Documentation dapat diartikan dari Bahasa Inggris secara

langsung yaitu sebuah dokumentasi acara pernikahan yang diliput dengan

menggunakan foto, video, atau bahkan keduanya. Liputan ini berlangsung

dari awal acara hingga akhir acara. Biasanya output atau hasil yang

diberikan yaitu berupa album foto dan video liputan.

(2)

Wedding Cinema, istilah ini merupakan perpaduan antara Wedding Documentation dengan istilah “cinematography”. Untuk cinematography dapat diartikan sebagai teknik pembuatan sebuah video atau film dengan kualitas tinggi. Jadi Wedding Cinema dapat diartikan sebagai liputan dokumentasi pernikahan dengan menggunakan teknik pembuatan video atau film yang berkualitas tinggi. Wedding Cinema ini sendiri memang dikhususkan untuk videografi, bukan fotografi, sehingga hasil yang akan dikeluarkan berbentuk sebuah video. Wedding Cinema merupakan salah satu seni berbentuk produk digital yang tidak hadir secara fisik dan dapat didistribusikan dan dimanfaatkan dengan menggunakan komputer dan alat pemutar video lainnya. Produk digital yang semakin menjamur ini ditimbulkan oleh segala kemudahan yang didapatkan melalui penggunaan komputer dan internet.

Bright Pictures adalah salah satu badan usaha yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang bergerak di bidang dokumentasi pernikahan baik dalam bentuk foto maupun video. Sebagai badan usaha yang membuat foto dan video Wedding maupun Pre Wedding di Jogja ini, Bright Pictures memiliki beberapa konsumen yang berdomisili di luar jogja seperti Malang, Semarang dan Jakarta. Bright Pictures didirikan pada tahun 2012 oleh dua orang asli Daerah Istimewa Yogyakarta, Alluisius Dian Hartanto dan Muhammad Gita Renata.

Dalam pembuatan Wedding Cinema dan Wedding Documentation,

bright pictures bekerja sama dengan badan usaha lain untuk

(3)

memaksimalkan kinerja dari kru foto dan kru video, dalam pengerjaan foto atau video pernikahan. Salah satu badan usaha yang bekerja sama dengan Bright Pictures adalah Lens Flare Cinema. Lens Flare Cinema adalah badan usaha yang juga berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lens Flare Cinema menjajaki dunia bisnis pembuatan video komersial seperti iklan, Company Profile, dokumentasi acara dan film sejak tahun 2006 dibawah kepemimpinan Abdurahman Agosto hingga sekarang.

Adanya hubungan kerja antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema akhirnya menimbulkan perjanjian kerja sama untuk pembuatan produksi wedding cinema, sehingga terjadilah hubungan perdata antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema yang tentunya menimbulkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak sebagaimana yang telah diatur di dalam hukum perjanjian. Maka dari itu suatu perjanjian haruslah dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak terlebih dahulu agar tidak terjadi sengketa atau perselisihan dikemudian hari.

Perjanjian adalah perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Akan tetapi definisi perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata tersebut tidak jelas, yang disebabkan dalam rumusan tersebut hanya menyebutkan perbuatan saja sehingga perbuatan hukum pun disebut dengan perjanjian

1

. Oleh sebab itu perlu dicari dalam doktrin apa yang dimaksud dengan perjanjian.

Menurut Subekti, suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang

1 Salim, 2006. Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.

25.

(4)

berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

Dalam Black’s Law Dictionary, contract adalah An Agreement between two or more person which creates an obligation to do or not to do particular thing

2

. Artinya, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, di mana dapat menimbulkan sebuah kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara sebagian.

Melihat dari berbagai pengertian perjanjian di atas, perjanjian merupakan kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih dimana para pihak mengikatkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan adanya hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak berdasarkan kepada norma masyarakat, peraturan perundang-undangan dan asas asas perjanjian.

Asas asas perjanjian harus dipenuhi oleh para pihak untuk menjaga agar kepentingan serta hak-hak masing masing pihak terlindungi.

Meskipun telah disusun sedemikian rupa, suatu perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak masih memungkinkan adanya konflik dan permasalahan di kemudian hari. Sebagai contoh dalam perjanjian kerja sama yang disusun oleh Bright Pictures dan Lens Flare Cinema masih terjadi konflik internal dari kedua belah pihak dan permasalahan eksternal dengan konsumen.

2 Black. Henry Campbell. 1979. Black’s Law Dictionary.West Publisher & Co. St. Paul Mint.

(5)

Dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama tersebut terdapat permasalahan internal yang terjadi dalam hubungan antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema, yaitu pada perjanjian kerjasama pembuatan wedding cinema. Permasalahan yang terjadi adalah pada saat pembuatan wedding cinema Dwi & Sasongko, dimana prosesi pernikahan bertempat di Semarang dan memakan waktu 2 hari sehingga menyebabkan pembengkakan dalam pembiayaan pada saat produksi di hari pernikahan tersebut. Sementara dalam perjanjian hanya diatur pembiayaan untuk 1 hari produksi. Tentu saja hal ini menimbulkan overbudget. Permasalahan tersebut timbul akibat bermacam-macam faktor, salah satunya ialah keterbatasan pemahaman atas teknik penyusunan perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.

Adanya permasalahan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama

antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dan untuk lebih

mengetahui cara penyelesaian permasalahan tersebut, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan terbatas hanya pada

perjanjian antara Bright Pictures dengan Lensflare Cinema, tanpa

memperhatikan perjanjian dari pihak yang lain yang juga berhubungan,

berjudul “Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Antara Bright

Pictures dengan Lens Flare Cinema”, sebagai dasar penyusunan

penulisan hukum ini.

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dalam pembuatan wedding cinema?

2. Bagaimana penyelesaian sengketa terhadap klausula yang tidak diatur di dalam perjanjian kerja sama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dalam pembuatan wedding cinema?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Objektif

Untuk mengetahui dan mengkaji masalah yang berhubungan dengan hukum perdata, khususnya :

a. Pelaksanaan perjanjian dalam perjanjian kerjasama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema mengenai pembuatan wedding cinema.

b. Upaya upaya yang dapat ditempuh dalam penyelesaian sengketa terhadap klausula yang tidak diatur di dalam perjanjian kerja sama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dalam pembuatan wedding cinema.

2. Tujuan Subjektif

Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan

objek yang diteliti dalam rangka penyusunan Penulisan Hukum

(7)

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

D. Keaslian Penelitian

Untuk melihat keaslian penelitian, penulis melakukan penelusuran penelitian yang pada berbagai referensi dan hasil penelitian baik dalam media cetak maupun kepustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, belum ada penelitian mengenai “Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema”. Namun sebelumnya penulis menemukan beberapa penelitian hukum yang memiliki topik yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian kerja sama, antara lain :

1. Penulisan Hukum yang ditulis oleh Devi Setya pada tahun 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Antara Rental Rezta Transport dengan Mitra Usaha di Kabupaten Sleman”.

Penulisan hukum ini menitikberatkan pada perlindungan hukum pihak

mitra usaha dari Rental Rezta Transport atas permasalahan

pembatalan secara sepihak perjanjian kerjasama pengadaan mobil

rental dikarenakan kondisi mobil pihak mitra yang sudah tidak

memenuhi kondisi permintaan pasar. Sehingga atas dasar hal tersebut,

Rezta Transport melakukan tindakan wanprestasi dengan cara

memutuskan perjanjian kerjasama secara sepihak dan telah melanggar

ketentuan perjanjian kerjasama yang telah disepakati sebelumnya.

(8)

Penulis juga menjelaskan bahwa pihak mitra tidak menerima perlindungan hukum apapun karena hal tersebut tidak tercantum dalam perjanjian, sehingga pihak mitra juga tidak dapat menuntut ganti kerugian kepada pihak Rezta Transport.

2. Penulisan Hukum yang ditulis oleh Rakyan Woro Siwi pada tahun 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang D.I.

Yogyakarta dengan Agen Pos Bulaksumur di Kabupaten Sleman Mengenai Pengelolaan Agen Pos”. Penelitian ini menitikberatkan pada kualifikasi dan pelaksanaan dari perjanjian kerjasama antara PT.

Pos Indonesia (Persero) cabang D.I. Yogyakarta dengan agenpos Bulaksumur di Kabupaten Sleman mengenai pengelolaan Agenpos.

Secara teoritis antara penulisan hukum ini dengan hasil penelitian

dalam penulisan hukum diatas memiliki kesamaan, yaitu membahas

tentang perjanjian kerjasama namun berdasarkan pengamatan yang telah

dilakukan, penulis beranggapan bahwa penelitian hukum ini memiliki

perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Khususnya pada subjek

penelitian dimana penulisan hukum yang ditulis oleh Devi Setya adalah

rental Rezta Transport dengan mitra dan pada penulisan hukum yang

ditulis oleh Rakyan Woro Siwi adalah PT. Pos Indonesia dengan agen

pos, sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan objek penelitiannya

adalah Bright Pictures dan Lens Flare Cinema. Berdasarkan hal tersebut

penelitian ini dapat dianggap asli dan layak untuk diteliti, namun apabila

(9)

terdapat penelitian serupa di luar pengetahuan penulis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapinya.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Manfaat dari diadakannya penelitian ini bagi penulis adalah untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dalam pembuatan wedding cinema serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk penyelesaian sengketa terhadap klausula yang tidak diatur di dalam perjanjian kerja sama antara Bright Pictures dengan Lens Flare Cinema dalam pembuatan wedding cinema

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

informasi dan pandangan untuk pelaku usaha dan masyarakat pada

umumnya, mampu memberikan tambahan pemikiran dalam bidang

hukum perdata, khususnya dalam penerapan perjanjian kerjasama

dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Tungkai di bentuk oleh tulang atas atau paha (os femoris/femur), sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang kering (os Tibia) dan betis serta tulang kaki, sedangkan gelang

Subelemen dari aktivitas yang diperlukan untuk terselenggaranya program terdistribusi kedalam tiga sektor pada matriks driver power-dependence (Gambar 35). Pendidikan dan

Hasil penelitian pada pengujian organoleptik warna, tekstur, rasa dan aroma memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap es krim rumput laut dengan penambahan

Tahap pertama pengguna admin untuk memasukkan data gardu, dimana dalam penginputan tersebut data yang dimasukkan adalah wilayah, nama gardu dan keterangan seperti

Sehingga rancangan antena yang dibuat dalam penelitian ini adalah antena mikrostrip segiempat susun empat elemen, dengan pencatuan paralel yang simetris menggunakan saluran

Berdasarkan prosesnya inovasi Smart Card yang berada di UPTD Terminal Purabaya-Bungurasih termasuk Sustaining innovation (inovasi terusan) merupakan proses inovasi yang

Riset dapat diartikan sebagai suatu penyelidikan, pemeriksaan, pencermatan, percobaan yang membutuhkan ketelitian dengan menggunakan metode/kaidah

Berdasarkan beberapa definisi diatas, diharapkan dapat memperjelas arah pembahasan tentang masalah pembagian waris yang terjadi di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman