• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN ABSENSI FINGER PRINT DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GOWA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN ABSENSI FINGER PRINT DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GOWA SKRIPSI"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)EFEKTIVITAS PENERAPAN ABSENSI FINGER PRINT DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GOWA. SKRIPSI. FIRDAWATI 105721104417. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021.

(2) EFEKTIVITAS PENERAPAN ABSENSI FINGER PRINTDALAM MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GOWA. SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Oleh:. FIRDAWATI 105721104417. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021. ii.

(3) PERSEMBAHAN DAN MOTTO. PERSEMBAHAN. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Karya Ilmiah sederhana yang sangat jauh dari kata sempurna, namun penulis bangga telah mencapai titik yang sekarang ini. Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta serta orang-orang yang saya sayang dan almamaterku. MOTTO “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik”. (HR. Al-Hakim). iii.

(4) iv.

(5) v.

(6) vi.

(7) KATA PENGANTAR. Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kabupaten. Gowa”. sebagai. salah. satu. syarat. dalam. menyelesaikan pendidikan program studi S1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua penulis bapak Sulaiman dan ibu Hj. Mulliati yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, serta kasih sayang dan Do’a tulus. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala dukungan baik materi maupun moral, dan do’a restu demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini karena berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.. vii.

(8) 2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an., S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. 3. Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Bapak Dr. H. Muchram BL. S.E., M.S, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik. 5. Ibu Zalkha Soraya, S.E., M.M, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi. 6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah. 7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. 8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen angkatan 2017 yang senantiasa memberi semangat dan motivasi. 9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini. Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.. viii.

(9) Semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar. Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb Makassar, 07 Muharam 1443 H 16 Agustus 2021 M Penulis.. Firdawati. ix.

(10) ABSTRAK. FIRDAWATI, 2021. Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Laporan Tugas Akhir Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. (Dibimbing oleh Dr. H. Muchram BL dan Zalkha Soraya). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan absensi finger print dalam meningkatkan disiplin pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan memberikan gambaran umum dengan cara menggali data dan fakta yang ada dilapangan, agar mendapatkan keterangan yang faktual dari lokasi penelitian yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian manunjukkan bahwa penerapan absensi finger print sudah dapat meningkatkan disiplin pegawai, di lihat dari ketepatan waktu akan diberikan sanksi bagi yang melanggar dengan mempengaruhi tunjangan sehingga pegawai akan termotivasi akan datang tepat waktu. Pencapaian target dimana data dari hasil absensi finger print yang dilaporkan sudah terlihat efektif, walaupun masih terdapat pegawai yang melanggar aturan. Sedangkan tanggung jawab bentuk komitmen pegawai dimana masih terlihat pegawai yang melanggar aturan. Tentunya diharapkan penerapan absensi finger print yang saat ini berjalan dengan baik kedepannya lebih baik.. Kata Kunci : Absensi Finger Print, Disiplin Pegawai. x.

(11) ABSTRACT. FIRDAWATI, 2021. The Effectiveness of Finger Print Attendance Implementation in Improving Employee Disdipline at the Gowa Regency Industry and Trade Office. Final Project Report of Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. (Guided by Dr. H.muchram BL and Zalkha Soraya). This study aims to determine the effectiveness of finger print attendance in improving employee discipline at the Office of Industry and Trade of Gowa Regency. The type of research method, which is a form of research that aims to provide an overview by digging up data and facts in the field, in order to obtain factual information from the research location in the form of written or spoken words from the source. Data collection, interviews and documentation. The results of the study indicate that the application of finger print attendance has been able to improve employee discipline, judging from the timeliness, sanctions will be given for those who violate by affecting the benefits so that employees are motivated to come on time. The achievement of targets where the reported finger print attendance data and result look effective, although there are still employees who violate the rules. While responsibility is a form of employee commitment where it is still seen that employees violate the rules. Of course, it is hoped that the implementation of finger print attendance, which is currently running well, will be better in the future.. keywords : Finger Print Attendance, Employee Discipline. xi.

(12) DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL ........................................................................................................... i. HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii. HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv. HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v. SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vi. KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii. ABSTRAK ......................................................................................................... x. ABSTRACT....................................................................................................... xi. DAFTAR ISI....................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv. DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv. Bab I. Bab II. PENDAHULUAN ............................................................................... 1. A. Latar Belakang............................................................................ 1. B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5. C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5. D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7. A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7. 1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 7. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusi .............. 7. b. Ruang Lingkup & Fungsi Manajemen SDM ................... 8. 2. Efektivitas ............................................................................. 10. a. Pengertian Efektivitas ..................................................... 10. b. Efektivitas Kinerja ........................................................... 11. c. Indikator Efektivitas......................................................... 12. 3. Absensi Finger Print ............................................................. 13. a. Pengertian Absensi Finger Print..................................... 13. b. Cara Menggunakan Absensi Finger Print ...................... 15. c. Tujuan Penerapan Absensi Finger Print ........................ 16. xii.

(13) d. Kelebihan & Kelemahan Mesin Finger Print .................. 16. 4. Disiplin Kerja ......................................................................... 19. a. Pengertian Disiplin Kerja ................................................ 19. b. Jenis Disiplin ................................................................... 22. c. Tujuan Disiplin Pegawai ................................................. 23. d. Fungsi Disiplin Pegawai ................................................. 24. e. Komponen Disiplin Pegawai ........................................... 25. f.. Sanksi Pelanggar Disiplin ............................................... 26. B. Tinjauan Empiris ......................................................................... 28. C. Kerangka Pikir ............................................................................ 29. METODE PENELITIAN .................................................................... 30. A. Jenis Penelitian........................................................................... 30. B. Fokus Penelitian ......................................................................... 30. C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 30. D. Sumber Data............................................................................... 30. E. Informan ...................................................................................... 31. F. Pengumpulan Data ..................................................................... 32. G. Instrumen Penelitian ................................................................... 32. H. Teknik Analisis Data ................................................................... 33. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 35. A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 35. 1. Sejarah singkat Dinas Perindustrian dan Perdagangan ..... 35. 2.. Visi dan Misi........................................................................ 36. 3. Struktur Organisasi .............................................................. 37. 4. Job Description .................................................................... 38. B. Hasil Penelitian ........................................................................... 53. C. Pembahasan............................................................................... 59. PENUTUP ......................................................................................... 62. A. Kesimpulan ................................................................................. 62. B. Saran .......................................................................................... 62. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64. Bab III. BAB V. LAMPIRAN. xiii.

(14) DAFTAR TABEL. Nomor. Judul. Halaman. Tabel 2.1 Penelitian terdahulu .......................................................................... 28. Tabel 3.1 Informan Penelitian ........................................................................... 31. xiv.

(15) DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 29. Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 37. xv.

(16) BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologipun semakin maju. Perkembangan teknologi saat ini bukan hanya melahirkan era iformasi global, namun pula melahirkan media informasi serta telekomunikasi yang tidak hanya mengenal batas ruang maupun waktu. Pengaruh global juga dapat dirasakan pada bidang ekonomi serta manjemen yang terkait pada teknologi. Teknologi merupakan suatu kemajuan dalam bidang ilmu dan pengetahuan yang menuntut masyarakat lebih kreatif dan aktif mengikuti perkembangan pasar. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah dibutuhkannya alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, setelah munculnya suatu alat-alat elektronik yang sangat canggih dalam kehidupan masyarakat, serta mempermudah para pegawai mudah dalam mengakses informasi ataupun mengolah data. Banyak alat yang canggih untuk dapat dipakai dalam sebuah kantor salah satunya pada alat canggih tersebut yakni mesin absensi finger print yang merupakan salah satu alat teknologi yang mampu membantu pegawai dikantor dalam hal sistem absensi. Perkembangan. teknologi. yang. semakin. canggih. dapat. mempermudah suatu pekerjaan kantor supaya produktivitas kerja pada kantor semakin tinggi. Agar mencapai produktivitas kerja pegawai yang baik yaitu dengan disiplinnya kinerja pegawai. Karena kedisiplinan merupakan. 1.

(17) 2. suatu kesadaran dalam kesediaan seseorang harus menaati segala aturan yang berlaku. Serta adanya suatu kesadaran dalam menaati peraturanperaturan pada instansi yang diwujudkan dalam disiplin yang tinggi, sehingga pada produktivitas kerja juga akan baik. Suatu sistem yang menjadi keunggulan absensi finger print yaitu meningkatkan kualitas disiplin kerja pegawai. Dalam menggunakan sistem ini pegawai tidak akan lagi terlambat masuk kerja, serta tidak boleh pulang sebelum waktunya. Menggunakan sistem ini tingkat keamanannya sangat tinggi dikarenakan setiap sidik jari seseorang berbeda-beda sehingga tidak dapat dimanipulasi. Pegawai tidak akan lagi saling menitip absensi seperti yang pernah dilakukan absensi manual sebelumnya. Pencatatan absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang pegawai dapat menentukan prestasi. kerja. seseorang,. gaji/upah,. produktivitas,. dan. kemajuan. instansi/lembaga secara umum. Suatu cara yang efektif untuk dapat meningkatkan kualitas SDM yaitu melaksanakan suatu peraturan serta disiplin yang tinggi oleh setiap pegawai, seperti yang diterapkan pada instansi pemerintahan ataupun birokrasi. Birokrasi sebagai suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih serta prasangka. Birokrasi juga dimaksudkan untuk mengorganisir secara teratur suatu.

(18) 3. pekerjaan yang dilakukan banyak orang. Selain itu, birokrasi dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya harus dilandasi persepsi dan kesadaran hukum yang tinggi. Adapun ciri-ciri birokrasi adalah adanya pelaksanaan. prinsip-prinsip. organisasi. dengan. sepenuhnya,. adanya. peraturan yang benar-benar ditaati, para pejabat bekerja dengan penuh perhatian menurut kemampuan masing-masing, para pejabat terikat oleh disiplin, para pejabat diangkat berdasarkan syarat-syarat teknis berdasarkan peraturan, dan adanya pemisahan yang tegas antara urusan dinas dan urusan pribadi. Faktor yang terpenting untuk tercapai semangat yang tinggi dalam kerja yaitu dilaksanakan kedisiplinan kerja dengan para pegawai itu sendiri, dengan hal itu adalah suatu faktor penentu agar menunjang kinerja para pegawai pada instansinya. Sifat teladan bagi seorang atasan begitu berperan penting dalam terciptanya disiplin seorang pegawai. Karena. dan. benar pada pegawainya. Dengan sifat keteladanan pimpinan yang baik dengan berdisiplin seorang pegawai agar mentaati semua peraturan yang sudah ditentukan serta sanksi yang telah diberikan. Pegawai yang mempunyai tingkat disiplin yang tinggi apabila pegawai itu sering masuk dan pulang kerja tepat dengan waktunya, semua pekerjaan dikerjakan dengan baik dan benar sesuai waktu yang sudah ditentukan, dan juga mampu mematuhi semua peraturan yang berlaku di dalam instansi baik itu tertulis maupun bukan tertulis. Penerapan kedisiplinan. absensi. finger. terhadap kehadiran. print. adalah. untuk. meningkatkan. seorang pegawai di. Kantor Dinas. Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Selain itu tujuan.

(19) 4. utamanya yaitu agar mampu mempermudah pengontrolan serta otomatisasi sistem. Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menerapkan absensi finger print sejak Desember 2017. Dalam suatu meningkatkan kinerja serta kedisiplinan dalam instansi pemerintahan menuju ke arah profesionalisme, dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik, perlu adanya penyatuan arah dan pandangan bagi pegawai pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun operasional diseluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi pemerintah secara terpadu. Karena pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi. baik dalam pemerintah maupun. swasta. Kedisiplinan salah satu sikap seseorang agar selalu menaati dan patuh atas segala aturan yang sudah ditetapkan, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya, sehingga akan mempercepat suatu tujuan perusahaan. Dalam meningkatkan disiplin pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, penerapan absensi finger print (sidik jari) sudah berjalan dengan efektif, dikarenakan selama diterapkannya absensi finger print sangat membantu untuk meningkatkan disiplin terhadap kehadiran pegawai di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Meski masih terdapat ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa pegawai, seperti pegawai yang meninggalkan kantor saat jam kerja, datang dan pulang tidak sesuai jam kerja, datang kekantor hanya untuk melakukan absensi kemudian pergi meninggalkan kantor. Namun dalam hal menyelesaikan pekerjaan pegawai di kantor Dinas.

(20) 5. Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa sudah baik, karena pegawai selalu mengusahakan setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasan dapat terselesaikan dengan tepat ada waktunya. Masalah kedisiplinan inilah yang menuntut pimpinan/atasan untuk bertindak tegas dalam mengambil suatu keputusan hukuman atau sanksi mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai. Dari uraian diatas, maka penyusun ingin mengetahui Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa”? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. D. Manfaat Penelitian Dari judul penelitian ini penulis berharap agar penelitian ini bisa memberikan manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang ingin di berikan dalam penelitian adalah: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan. dapat memberikan pengetahuan dan.

(21) 6. pengembangan pengetahuan yang berhubungan dengan organisasi pemerintahan untuk bahan pemahaman sebagai penelitian selanjutnya. 2. Manfaat praktis a. Bagi. pimpinan. perusahaan,. diharapkan. penelitian. ini. dapat. memberikan saran atau menjadi bahan masukan guna mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan disiplin pegawai. b. Bagi karyawan, penelitian ini mampu memberikan informasi pada karyawan. dalam. rangka. meningkatkan. disiplin. serta. dapat. bertanggung jawab dalam mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang berlaku bagi instansi tersebut sehingga mampu memberikan hasil yang produktif bagi instansi. c. Bagi. penyusun,. untuk. menambah. ilmu. pengetahuan. dan. pengalaman penyusun terutama dalam meningkatkan kedisiplinan.

(22) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut. Hasibuan. (2012:10). menddefinisikan. bahwa. “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”. Menurut Mathis dan Jackson (2011) sumber daya manusia merupakan proses pembentukan sistem manajemen untuk memastikan potensi yang dimiliki manusia dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Pegawai sebagai sumber daya manusia pada suatu organisasi maupun instansi sangat berperan penting bagi peningkatan pekerjaan atau kemajuan suatu organisasi tanpa ditunjang oleh kemampuan karyawannya (SDM), sehingga organisasi ataupun instansi dapat maju dan berkembang. Manajemen. sumber. daya. manusia. (MSDM). merupakan. manajemen yang mengkhususkan diri pada bidang personalia maupun pada bidang kepegawaian. Agar lebih mudah memberi arti dari pada manajemen sumber daya manusia, maka dengan sendirinya tidaklah terlepas dari pengertian manajemen secara umum. Sementara menurut Tannady (2017: 29). MSDM merupakan. salah satu proses dalam mengelola sekumpulan manusia pada sebuah organisasi dengan menggunakan beberapa teknik dan pendekatan. 7.

(23) 8. dengan tujuan akhir yaitu mengembangkan kemampuan dari pekerja agar tercapai visi organisasi melalui serangkaian misi serta program kerja yang ditetapkan pimpinan. b. Ruang Lingkup dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) MSDM merupakan suatu proses yang mengatasi segala kendala dalam ruang lingkup pegawai, manajer, karyawan, serta tenaga kerja lainnya agar mampu menunjang aktivitas suatu perusahaan ataupun organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ruang lingkup dalam MSDM adalah suatu proses yang sistemetik untuk mencapai suatu perubahan yang diharapkan didalam sikap seseorang yang melibatkan beberapa fungsi sebagai berikut. Menurut Hasibuan (2016:21) menjelaskan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi: 1. Fungsi Manajerial a. Perencanaan (Planning) Perencanaan (planning) merupakan kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian yaitu kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan. hubungan. kerja,. pembagian. kerja,. delegasi. wewenang, integrasi, koordinasi pada bagian suatu organisasi..

(24) 9. c. Pengarahan (Directing) Pengarahan yaitu kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. d. Pengendalian (Controlling) pengendalian yaitu kegiatan yang mengendalikan segala pegawai supaya bisa mematuhi peraturan suatu perusahaan serta kerja sama sesuai yang direncanakan. 2. Fungsi Operasional a. Pengadaan (Procurement) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan. Pengadaan yang baik pasti membantu terwujudnya tujuan. b. Pengembangan (Development) Pengembangan. merupakan. suatu. proses. peningkatan. keterampilan teknis konseptual, dan moral karyawan melalui pelatihan dan pendidikan. c. Kompensasi (Compensation) Kompensasi yaitu pemberian balas jasa secara langsung dan tidak langsung, barang atau uang pada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. d. Pengintegrasian (Intregation) Pengintegrasian yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan serta kebutuhan karyawan, supaya tercipta kerja.

(25) 10. sama yang serasi dan saling menguntungkan. e. Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan yaitu suatu kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi mental, fisik, serta loyalitas karyawan, supaya mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. f. Kedisiplinan (Diccipline) Kedisiplinan yaitu fungsi manajemen sumber daya manusia yang paling penting serta kunci utama terwujudnya tujuan tanpa adanya kedisiplinan yang baik maka susah terwujudnya tujuan yang maksimal. g. Pemberhentian (Seperation) Pemberhentian yaitu putusnya suatu hubungan kerja seseorang dalam suatu perusahaan. 2. Efektivitas a. Pengertian Efektivitas Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya sebuah hasil, sering juga dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai. Sedangkan efisien lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antar input dan output. Menurut Ravianto dalam Masruri (2014: 11) efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya apabila. suatu. pekerjaan. dapat. diselesaikan. sesuai. dengan.

(26) 11. perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya maka dapat dikatakan efektif. Menurut Hasibuan (2010 : 34) menyatakan bahwa efektivitas merupakan suatu pelaksanaan pekerjaan mampu berhasil mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan oleh pekerjaan tersebut, dengan memanfaatkan smua potensi yang ada pada SDM ataupun sumber daya lainnya. Menurut Mardiasmo (2017: 134) efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Suatu tujuan maupun saran yang sudah dicapai sesuai rencana dapat dikatakan efektif, akan tetapi belum pasti efisien. Meskipun terjadi suatu peningkatan efektivitas pada suatu organisasi belum dipastikan efisien. Karena apabila sasaran ataupun tujuan sudah tercapai sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya maka bisa dikatakan efektif. Jadi, jika suatu pekerjaan itu belum selesai dengan tepat waktu, sehingga dapat dikatakan belum efektif. b. Efektivitas Kinerja Menurut Sutarto. (2012:38) efektivitas kinerja adalah suatu. keadaan dimana aktifitasjasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki. Menurut. Siagian. (2012:22). efektivitas. kinerja. berarti. penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas adalah suatu ukuran dalam.

(27) 12. mengukur keefektivan perusahaan melalui beberapa pendekatan yang hasilnya dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah salah satu proses yang tercapai dari organisasi sesuai dengan tujuan/target yang direncanakan meliputi kualitas kerja, ketepatan waktu, serta pencapaian kuantitas. c. Indikator Efektivitas Efektivitas mampu diukur melalui 4 indikator menurut Tangkilisan (dalam Puti Sheila Lubna Hariadi 1018:1469) yaitu antara lain: 1. Pencapaian target Sejauh mana target yang telah dicapai serta ditetapkan dalam organisasi pada pelaksanaan dan pencapaian pencapaian target yang sesuai pada tujuan organisasi agar mampu terwujud dengan baik. 2. Kemampuan adaptasi Berhasilnya suatu organisasi dilihat sejauh mana organisasi bisa menyesuaikan diri pada suatu perubahan yang terjadi baik secara internal ataupun eksternal organisasi. 3. Kepuasan kerja Suatu keadaan yang bisa memberi rasa nyaman untuk hal kerja yang akan kedepannya meningkatkan kinerja serta bisa dirasakan pada semua kelompok organisasi. 4. Bertanggung jawab Organisasi dapat melaksanakan tanggung jawab yang telah diperoleh sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya,.

(28) 13. serta dapat menyelesaikan suatu masalah yang terjadi pada pekerjaannya. 3. Absensi finger print (sidik jari) a. Pengertian absensi finger print (sidik jari) Absensi adalah daftar kehadiran pegawai yang berisi jam datang dan jam pulang serta alasan atau keterangan kehadiran. Absensi ini berkaitan dengan penerapan disiplin yang ditentukan oleh masingmasing perusahaan atau instansi. Yang menjadi suatu penerapan teknologi. mampu mencapai tujuan meningkatkan efektivitas suatu. pekerjaan merupakan mampu meningkatkan disiplin pegawai adalah dengan menggunakan teknologi mesin finger print (sidik jari). Menurut Zukirah (2016 : 41) menyatakan bahwa mesin pada absensi finger print merupakan suatu teknologi mampu mencapai tujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja yakni dengan meningkatkan kedisiplinan kerja. Masing-masing sidik jari seseorang berbeda-beda, oleh karena itu dengan mesin teknologi tersebut otomatis tidak mungkin dapat dimanipulasi, sehingga proses yang dilakukan mampu menghasilkan suatu laporan dengan cepat dan tepat. Finger print berasal dari bahasa inggris yang berarti sidik jari. Sidik jari berfungsi untuk memberi gaya gesek lebih besar. Finger print adalah sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan data yang cepat dan akurat dengan menggunakan verifikasi sidik jari. Finger print berguna untuk meminimalisir kecurangan pegawai yang bisa mengakibatkan kerugian perusahaan. Sehingga dengan adanya finger print, setiap pegawai bertanggung jawab atas kehadirannya sendiri di kantor. Mesin absensi finger print (sidik jari) ini dipasang didekat ruang tunggu didalam kantor. Setiap pegawai mengabsen dengan cara menempelkan salah satu jari tangan di alat elektrik. Teknologi yang.

(29) 14. diapakai pada mesin finger print merupakan teknologi biometrik, salah satu teknologi biometrik yang digunakan adalah sidik jari, tangan, bentuk wajah dan suara. Tetapi yang sering digunakan yaitu teknologi sidik jari (finger print), maka karena itu teknologi tersebut jauh lebih berkualitas, murah, serta akurat dibandingkan teknologi lain. Dalam membuat laporan software absebsi pada umumnya sudah dilengkapi dengan pengaturan rentang waktu laporan, bisa diatur sesuai dengan kebutuhan jangka waktu laporan, bisa diatur harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Menggunakan mesin absensi sidik jari untuk absensi suatu pilihan yang tepat dibanding yang lain. Berikut ini salah satu faktor mengapa memilih mesin absensi finger print sebagai pilihan yang tepat dengan berbagai kelebihannya, seperti: sidik jari setiap individu yaitu unik, belum pernah ditemukan persamaannya, tidak bisa saling menitip absensi, harus objektif, waktu datang dan pulang selalu tercatat, nyaman, aman, menghindari penyalahgunaan hadir, para pegawai lebih tepat waktu, efektivitas waktu dan efisiensi biaya. Demikian pula dijelaskan bahwa penerapan absensi sidik jari merupakan sejauh mana suatu penerapan ebsensi terealisasi agar tercapai suatu tujuan yang sudah diterapkan sebelumnya. Penerapan disebutkan dengan arti implementasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. pengertian. penerapan. adalah. perbuatan menerapkan.. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang.

(30) 15. diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun. Penerapan absensi sidik jari merupakan untuk meningkatkan disiplin terhadap kehadiran pegawai pada kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Gowa, dengan ini tujuan utamanya yaitu agar gampang dalam pengontrolan serta otomatisasi sistem. b. Cara Menggunakan Absensi Finger Print (Sidik Jari) Teknologi yang biasa digunakan untuk mesin sidik jari yaitu teknologi biometrik, seperti sidik jari, mata, ataupun wajah. Adapun cara memakai absensi finger print yaitu: 1. Registrasi finger print, suatu proses pertama untuk memakai mesin finger print yaitu mendaftar sidik jari ke mesin finger print. 2. Mendownload data serta sidik pegawai, membackUp data serta memberikan nama pada sidik jari pegawai yang sudah melakukan regis. 3. Mengapload data pegawai, mensinkronisasikan data yang sudah di upload supaya guna mampu melihat kebenaran data. 4. Mengatur jam kerja pegawai, instansi bisa mengatur jam kerja dan jadwal pegawai yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan laporan. Pengaturan jam kerja ini disesuaikan dengan jam kerja secara. umum. digunakan. di. instansi.. Beberapa. instansi. menggunakan sistem jam kerja reguler/normal dan multishift. Namun juga ada kemungkinan dengan jam kerja yang tidak bisa ditentukan. 5. Download data presensi, download data hasil dari absensi finger print untuk digunakan dalam kalkulasi absensi..

(31) 16. 6. Kalkulasi laporan adalah hasil dari pelaporan absensi yang telah terekam di mesin finger print. c. Tujuan Penerapan Absensi Finger Print (Sidik Jari) Tujuan penggunaan mesin absensi finger print (sidik jari), adalah: 1. Mampu meningkatkan suatu produktivitas karyawan pada suatu organisasi yang berawal pada disiplin atas suatu kehadiran karyawan/pegawai pada kantor. 2. Akan memberikan kemudahan serta kenyamanan pada proses absensi kepegawaian serta mampu meningkatkan efisien waktu pada suatu pembuatan laporan di unit pekerjaan, hanya pada bagian kepegawaian. 3. Meningkatan suatu sistem paperles pada organisasi berawal dari sistem absensi finger print yang mampu mengurangi pengeluaran suatu biaya pada operasional ataupun materi. 4. Dapat memberikan informasi lengkap yang cepat dan tepat pada suatu atasan serta bagian kepegawaian yang berhubungan pada disiplin para karyawan/pegawai berupa absensi kehadiran yang berarti suatu syarat kerja dan mampu menginformasikan secara loyalitas pada karyawan yang bisa menjadi dasar sebagai penilaian suatu kinerja pegawai. d. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan pada Mesin Absensi Finger Print Menurut Gandhi (2017:25) menyatakan bahwa mempunyai kelebihan serta kekurangan yang terdapat mesin absensi sidik jari: Berikut yang menjadi kelebihan mesin absensi finger print adalah:.

(32) 17. 1. Kenyamanan Simple dalam hal meregistrasi, pegawai tidak lagi repot akan membawa kartu pegawai ataupun kertas. Masing-masing pegawai tidak akan lupa lagi yang akan dibawa sebagai alat absensinya. Karena saat ini pegawai hanya melakukan dengan menaruh jari masing-masing pegawai tepat diatas sensor sidik jari. 2. Keamanan Tingkat keamanan menggunakan mesin finger print sangat tinggi karena sidik jari masing-masing pegawai tidak sama. Sehingga pegawai tidak saling menitip absen lagi seperti menggunakan absensi manual sebelumnya. 3. Efektivitas waktu Setiap pegawai yang datang lebih awal beda dengan hari-hari sebelumnya dan belum menggunakan absensi finger print. Bisa dikatakan just clik. Karena itu faktor tersebut mampu meningkatkan produktivitas terhadap disiplin. 4. Efisiensi biaya Dari beberapa identifikasi baik itu suara ataupun retina mata perlu mengeluarkan biaya setiap bulan dikarenakan harus membeli tinta, buku yang repot. Maka dari itu dengan menggunakan sidik jari tidak akan mungkin lagi adanya kecurangan yang terjadi yang dapat mengakibatkan bankrutnya suatu perusahaan. Adapun kekurangan pada mesin sidik jari yaitu: 1. Masih ada kesalahan dalam proses identifikasi Kekurangan pada mesin ini adalah sering adanya kesalahan ketika.

(33) 18. pemindaian disebabkan scanner dalam kondisi kotor dikarenakan banyaknya sidik jari pegwai yang menempel sehingga terdapat bekas keringat atau air sehingga kinerja mesin menurun dan perlu melakukan identifikasi ulang. 2. Membutuhkan perawatan rutin Memerlukan perawatan yang rutin supaya scanner selalu bersih dan kinerja sistem pada mesin tidak berpengaruh serta hanya untuk mencegah terjadinya kesalahan ataupun mengalami penurunan sistem. 3. Kinerja scanner kurang maksimal Kekurangan yang dimiliki pada scanner disebabkan sistem sensor tidak dapat terdeteksi oleh jari yang basah, ataupun kotor. Sehingga, sebelum melakukan proses tersebut, maka jari setiap pegawai harus bersih dan tidak basah. Mesin. absensi. finger. print. merupakan. sistem. informasi. manajemen yang mengandung elemen-elemen fisik seperti yang di ungkapkan oleh Davis dalam Widjahartono: a.. Perangkat keras komputer, terdiri atas komputer (merupakan pusat pengelolaan, unit masukan/keluar, unit penyimpanan file, dan peralatan penyimpanan data).. b.. Data base, (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer).. c.. Operasional serta instruksi.. d.. Personalia pengoprasian, meliputi: analisa sistem pembuatan program, personalia dalam menyimpan data..

(34) 19. 4. Disiplin a. Pengertian Disiplin Suatu instansi atau perusahaan akan berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia yang ada pada instansi atau perusahaan tersebut melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik. Menurut Gandhi (2017:28) mengemukakan bahwa “ disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab. Dalam kamus besar bahasa indonesia, disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib)”. Disiplin kerja merupakan salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan. Menurut Lijian Poltak Sinambela (2012: 239) disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. dengan. tidak. melanggar. aturan-aturan. yang. sudah. ditetapkan. Selain itu, kedisiplinan juga menjadi tolak ukur apakah fungsifungsi manajemen sumber daya manusia lainnya telah dilaksanakan dengan baik atau tidak secara keseluruhan. Disiplin sering diidentikan dengan kesadaran dan kesediaan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Malayu S.P Hasibuan (2010:193) “.

(35) 20. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang meentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku “.Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Hasibuan (2012:194), mengemukakan berbagai indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Tujuan dan kemampuan Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang di bebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai bersangkutan, agar pegawai bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. 2. Teladan Pemimpin Teladan pimpinan sangat berperan penting dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. 3. Balas Jasa Balas jasa berperan sangat penting terciptanya suatu disiplin karyawan/pegawai, yang berarti apabila semakin besar suatu.

(36) 21. balas jasa maka akan semakin baik disiplin suatu pegawai. Begitupun sebaliknya jika bala jasa kecil maka disiplin suatu pegawai akan menurun. 4. Keadilan Keadilan. suatu. dasar. yang. menjadi. kebijaksanaan. pada. pemeberian balas jasa (pengakuan) maupun hukuman akan merangsang terciptanya suatu disiplin pegawai yang baik. Jadi keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap instansi supaya kedisiplinan pegawai organisasi baik pula. 5. Pengawasan melekat (waskat) Waskat merupakan suatu tindakan yang nyata serta sangat efektif untuk mewujudkan disiplin pegawai/karyawan. Karena waskat merupakan pimpinan harus aktif serta. mengawasi secara. langsung baik secara moral, perilaku, kegairahan kerja, sikap, dan prestasi bawahannya. 6. Sanksi hukuman Sanksi sangat berperan penting untuk memelihara disiplin suatu pegawai/karyawan. Karena adanya sanksi hukuman yang berat, seseorang akan takut melanggar aturan pada instansi dan perilaku indisipliner pegawai akan berkurang. 7. Ketegasan Ketegasan atasan menegur serta memberi hukuman pada pegawai yang indisipliner mampu mewujudkan disiplin yang baik pada instansi tersebut..

(37) 22. 8. Hubungan kemanusiaan Terciptanya hubungan kemanusiaan yang baik akan mewujudkan suasana kerja yang nyaman. Sehingga memotivasi suatu kedisiplinan yang baik untuk instansi. Maka disiplin seseorang akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam berorganisasi tersebut baik. Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap mental, kesedian dan kerelaan pegawai untuk mematuhi dan mentaati segala peraturan yang ditetapkan oleh suatu perusahaan dengan norma dan kaidah yang berlaku dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. b. Jenis Disiplin Menurut Fitriyah (2018:8-9) berikut ini yaitu jenis tindakan disiplin: 1. Disiplin Preventif Disiplin preventif merupakan jenis disiplin yang mendorong para pegawai supaya mengikuti berbagai peraturan serta standar agar yang melanggar mampu dicegah. Jadi, disiplin preventif ini digunakan sebelum terjadi ketidaksiplinan para pegawai. Disiplin preventif ini tidak terjamin. mampu menghindari semua tindakan. ketidaksiplinan yang dapat terjadi, tetapi mungkin menguranginya. 2. Disiplin Korektif Disiplin korektif merupakan jenis disiplin yang bermanfaat supaya menangani yang melanggar pada peraturan serta berusaha agar terhindar dari pelanggaran kedepannya. Begitupun hukuman.

(38) 23. yang bisa diberikan untuk pegawai yang melanggar dan sudah dibuat dari suatu instansi. Tujuannya yaitu supaya pegawai yang tidak berdisiplin akan sadar serta kesalahan sebelumnya tidak akan mengulanginya kembali. Dari pembagian kedisiplinan yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendisiplinan preventif lebih bertujuan untuk mencegah para pegawai melakukan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Sedangkan pendisiplinan korektif lebih bertujuan agar kesalahan yang telah dilakukan para pegawai/karyawan tidak terulang kembali. c. Tujuan disiplin pegawai Disiplin pegawai dijelaskan sebagai suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan pegawai dalam mentaati semua peraturan yang berlaku. Pendisiplinan pegawai harus selalu dilakukan supaya pegawai mempunyai rasa kepatuhan yang menjadi bagian dari perilaku pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ma’rif dan Linda Kartika (2012), tujuan ditegakkan disiplin adalah sebagai berikut: 1. Memastikan perilaku pegawai konsisten dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. 2. Membantu pegawai untuk memiliki kinerja tinggi dan produktif. 3. Menciptakan dan mempertahankan rasa hormat dan saling percaya antara pimpinan dan bawahannya..

(39) 24. d. Fungsi disiplin pegawai Menurut Tulus Tu’u dalam Indah Puji Hartatik (2014 :186) yang mengemukakan beberapa fungsi disiplin, yaitu: 1. Menata kehidupan bersama Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok tertentu atau masyarakat. Agar terjalin antar individu satu dengan yang lainnya menjadi lebih baik dan lancar. 2. Membangun kepribadian Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai. Lingkungan yang memiliki disiplin tinggi sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib, dan tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. 3. Melatih kepribadian Disiplin berfungsi sebagai sarana dalam melatih pribadi seseorang supaya senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Perilaku ataupun sikap dan pola hidup yang disiplin diperlukan waktu cukup lama melalui pelatihan dengan anggota organisasi. 4. Hukuman Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting, karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa adanya ancaman hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah, serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi berkurang..

(40) 25. 5. Menciptakan lingkungan konduktif Fungsi disiplin adalah membentuk, sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin di dalam lingkungan kerja, sehingga tercipta suasana tertib dan teratur dalam pelaksanaan pekerjaan. e. Komponen disiplin pegawai Menurut Rivai (dalam sinambela 2016:355), disiplin pegawai memiliki beberapa komponen yaitu: 1. Kehadiran, hal tersebut menjadi indikator yang mendasar dengan mengukur disiplin, serta seseorang yang mempunyai kedisiplinan kerja yang rendah akan sering terlambat dalam hal bekerja. 2. Ketaatan dan aturan kerja, seseorang yang selalu taat pada aturan kerja tidak mungkin mengacukan prosedur kerja serta mampu selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan pada instansi. 3. Ketaatan pada standar kerja, dengan ini mampu dilihat berdasarkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas diberikan kepadanya. 4. Tingkat. waspada. yang. tinggi,. seseorang. yang. mempunyai. kewaspadaan yang tinggi akan selalu teliti dalam hal kerja dan selalu melakukan sesuatu yang efektif. 5. Bekerja etis, seseorang pasti pernah melakukan tindakan yang tidak sopan. Dengan ini termasuk suatu bentuk tidakan indisipliner, sehingga yang menjadi salah satu wujud pada kedisiplinan seseorang yaitu dengan bekerja etis..

(41) 26. f. Sanksi pelanggar disiplin Menurut Rivai (2014: 603) sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi. Adapun tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yang dijelaskan oleh Rivai (2014:603) adalah sebagai berikut: 1. Jenis Sanksi pelanggaran ringan: a. Teguran lisan, yaitu penerapan sanksi disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan dan disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pegawai yang\ melakukan pelanggaran disiplin. b. Teguran tertulis, yaitu hukuman disiplin yang berupa teguran tertulis dinyatakan dan di sampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin. 2. Jenis sanksi pelanggaran sedang: a. Penundaan kenaikan gaji, yaitu masa penundaan kenaikan gaji tersebut dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala hukuman disiplin pegawai yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan gaji berkala. 3. Sanksi pelanggaran berat: a. Pemberhentian, yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat.

(42) 27. sebagai pegawai negeri sipil yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh enam) hari kerja atau lebih. b. Pemecatan, yaitu pemecatan oleh pejabat kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin pegawai. Menurut Mangkunegara (2013:131), adapun pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran disiplin harus dilakukan sesuai dengan cara-cara dibawah ini: 1. Pemberian peringatan Tujuan. pemberian. peringatan. adalah. agar. pegawai. yang. bersangkutan menyadari pelanggaran yang telah dilakukannya, dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kerja pegawai. 2. Pemberian sanksi harus segera Tujuannya agar pegawai yang bersangkutan memahami sanksi pelanggaran yang berlaku diperusahaan. 3. Pemberian sanksi harus konsisten Bertujuan agar karyawan sadar dan menghargai peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan..

(43) 28. B. Tinjauan Empiris Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. No . 1.. Peneliti. Judul. Hasil Penelitian. Anong Nani dan Andy Arya Maulana Wijaya (2020). Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print Terhadap Disiplin Pegawai di Kantor Kecamatan Sorawolio Kota Bau-bau.. 2.. Asmira (2016). Efektivitas Penerapan Absensi (Finger Print) dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara.. 3.. Hasbullah Helmi (2015). Efektivitas Disiplin Pegawai Terhadap Penerapan Mesin Absensi Sidik Jari di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan.. 4.. Iwan Mamminanga (2020). Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Elektronik Sidik Jari Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo.. Cenderung meningkatkan disiplin bagi kehadiran pegawai, dengan dukungan adanya data yang tercatat begitu pasti tentang ketepatan pegawai datang atau pulang kantor. Penerapan absensi (finger print) belum dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai, dilihat dari pencapaian target dimana data dari hasil absensi finger print dapat dimanipulasi sehingga data atau informasi yang dilaporkan belum akurat. Mampu memberikan gambaran tingkat disiplin pegawai melalui beberapa faktor antara lain, ketepatan waktu masuk kantor dan pulang kantor, menaati aturan yang berlaku dan tanggung jawab pada tugas dan fungsinya. Ada pengaruh signifikan dan positif karena mempunyai hubungan yang erat antara efektivitas penerapan absensi sidik jari dengan kedisiplinan, yang merupakan bahwa semakin tinggi nilai penerapan finger print sampai batas standar ataupun maksimum maka akan semakin tinggi pula tingkat kedisiplinan pegawai..

(44) 29. C. Kerangka Pikir Pada penelitian ini, kedisiplinan seseorang dapat dilihat sebagai hasil kerja untuk bisa dicapai pegawai serta tergantung pada sifat pegawai itu sendiri, agar meningkatkan suatu kedisiplinan seseorang perlu ada ketegasan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Dengan itu, harapan menggunakan absensi sidik jari yaitu agar mampu meningkatkan disiplin kepegawaian.. Dinas Peindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Absensi Finger Print. Disiplin Pegawai. Gambar 2.1 Kerangka Konsep.

(45) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan memberikan penjelasan dari variabel yang diteliti. Jenis deskriptif ini bertujuan membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objekobjek tertentu. B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada penerapan absensi finger print dalam meningkatkan disiplin pegawai. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, yang berlokasi di Jl. Masjid Raya No. 34 Sungguminasa. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan, yakni pada bulan Juli s/d Agustus 2021. D. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari pihak kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa melalui wawancara langsung dengan pegawai. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.. 30.

(46) 31. E. Informan Informan pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampling yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Informan yang ditunjuk adalah orang yang benar-benar memahami tentang penerapan absensi finger print sehingga mampu memberi data yang maksimal. Sedangkan accidental sampling adalah peneliti menggali informan dengan menunjuk informan (staff pegawai) yang bisa ditemui dalam memperoleh data yang berupa informasi. Tabel 3.1 Informan Penelitian. No.. Nama. Jabatan. Keterangan. 1.. Dra. Hj Jumriah. Kepala Sub. Bagian umum&Kep. 1 Orang. 2.. M. Jufri., SE. Staf Sub. Bagian Umum&Kep. 1 Orang. 3.. Ahmad. S, S.Sos. Kepala Seksi Pendapatan&Retribusi. 1 Orang. 4.. Hj. Rahmawati, SE. Staf Sub. Bagian Umum&Kep. 1 Orang. Jumlah. 4 Orang.

(47) 32. F. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah: 1. Observasi Yaitu penelitian secara langsung tempat atau lokasi yang dipilih sebagai objek penelitian untuk mencari tahu tentang situasi yang ada ditempat objek penelitian serta memahami keadaan yang terjadi dilapangan. 2. Wawancara Yaitu mengumpulkan informasi dengan cara bertanya langsung sama pihak yang terkait agar memudahkan dalam mengumpulkan data-data baik primer ataupun sekunder. 3. Dokumentasi Yakni pengumpulan data berdasarkan dokumen-dokumen atau laporan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, yang berarti lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Instrumen sebagai alat pengumpul data-data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data penelitian sebagai mana adanya..

(48) 33. Dalam penelitian ini instrumen dalam mengumpulkan data sebagai berikut: 1. Instrumen pedoman wawancara Instrumen ini digunakan dalam mengmpulkan data melalui metode wawancara atau interview yaitu berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan. 2. Alat Perekam Alat perekam suara juga digunakan untuk melengkapi catatan-catatan wawancara. Dengan alat perekam suara sangat membantu peneliti dalam melengkapi jawaban yang tidak sempat tertulis, yaitu dengan cara memutar kembali hasil rekaman yang telah dilakukan. H. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif ada 3 alur Kegiatan yang terdapat secara bersamaan meliputi: reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan kesimpulan. 1. Reduksi Data Reduksi data adalah bagi dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang memajamkan, mengarahkan, serta menghilangkan data yang tidak mesti di ambil, supaya kesimpulan terakhir bisa di ambil dan diverifikasi. Reduksi data bisa dilakukan selama penelitian berlangsung, sampai laporan tersusun. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah alur kedua pada kegiatan analisis data. Data maupun informan yang terdapat dilapangan digabungkan kedalam suatu matriks, penyajian data yaitu berbagai jenis matriks, jaringan, grafik, serta.

(49) 34. bagan. 3. Verifikasi dan Kesimpulan Berbagai informasi yang teratur memungkinkan adanya penarikan kesimpulan serta pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian pada suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Pada penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya adalah menganalisa dan mengolah data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, bermakna, serta terstruktur..

(50) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa Tahun 1961 baru terbentuk Departemen Perindustrian Rakyat Kabupaten Gowa dengan alamat di Jl. Mesjid Raya no. 34 Sungguminasa Kab.. Gowa.. Tahun. 1970. berupa. nama menjadi Kantor Resor. Perindustrian Kabupaten Gowa dan wilayah kerjanya meliputi Gowa, Takalar dan Jeneponto. Alamat masih di Jl. Mesjid Raya no.34 Sungguminasa Kab. Gowa. Tahun 1976 kembali lagi menjadi Kantor Departemen Perindustrian Kabupaten Gowa dan Takalar, Alamat Tetap di Jl. Mesjid Raya no. 34 Sungguminasa Kab. Gowa. Tahun 1982 berubah menjadi Kantor Departemen Perindustrian Kabupaten Gowa. Tahun 1995 sesuai dengan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2001 maka. Departemen. Perindustrian. berubah. nama. menjadi. Dinas. Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Gowa dan selanjutnya pada Tahun 2001 yang dikenal dengan abad 21 yang lebih dikenal dengan millennium ketiga dan sekaligus terlaksananya otonomi daerah sebagai implementasi dari UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 yang penuh dengan tantangan dibidang pembangunan ekonomi daerah dimana Kabupaten Gowa ditunjuk sebagai pelaksana ketentuan etonomi daerah mewakili Provinsi Sulawesi Selatan.. 35.

(51) 36. Maka Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal berubah bentuk menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sampai sekarang sesuai dengan Perda No. 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Gowa. 2. Visi dan Misi Organisasi a. Visi Visi Dinas Perdagangan dan Perindustrian adalah “ meningkatnya kualitas sektor industri dan perdagangan berbasis ekonomi” b. Misi Misi Dinas Perdagangan dan Perindustrian adalah: 1. Meningkatnya perdagangan yang efektif dan berkualitas. 2. Meningkatnya potensi usaha mikro dalam penguatan kelembagaan dan perekonomian masyarakat. 3. Meningkatya pembina industri kecil dan menengah dengan menitikberatkan pada pemanfaatan sumber daya local serta optimalisasi pemanfaatan kawasan industri gowa. 4. Meningkatkan kualitas profesionalisme sumber daya aparatur dan disiplin kerja serta tata kelola.

(52) 37. 3. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa Kepala Dinas Drs. Andi Sura Suaib, M.Si. Kelompok Jabatan Fungsional. SEKRETARIS. M. Yasin Mallingkai,SS.,M.Si. Subag Umum dan Kepegawaian Dra.Hj. Jumariah. Subag Perencanaan dan Pelaporan. Sub Bagian Keuangan. Umi Kalsum, S.Si. Kamariyah.,S.Sos. Bidang Promosi dan Pengembangan Ekspor. Bidang Perindustrian Andi Luha Alang, S.Sos., MH. Hamriani Hamzah, SP, M.Si. Seksi Industri Pangan Seksi Promosi. Artati.,ST. Rahma,ST. BidangPerdagangn Amri Jaya,S.Sos,M.Ad m.Pemb,Si. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Barang Nursyamsi Kusuma, SE. Seksi Industri Kimia dan Kerajinan. Seksi Kerjasama dan Kemitraan. Yuanita R Saupadang,ST. Darfayanti.D.,SE. Seksi Pengembangan Ekspor. Seksi Industri Mesin, Logam & Elektronika. Hj. Nurlaelah,SE. Adipati.,S.Sos. Seksi Bina Usaha dan Sarana Distribusi. Gambar 4.1 Struktur Organisasi. Ma’ruf Alam,SE.MM. Seksi Sarana dan Prasarana Andi Muslihuddin,SE. Seksi Retribusi Ahmad, S.Sos. Usran, SE. Seksi Tertib Usaha dan Pendaftaran Perusahaan Hj. Kartini,ST. UPTD. Bidang Bina Pasar. Seksi Penataan dan Penertiban Randi Mahmud,S.S.

(53) 38. 4. Job Description a. Kepala Dinas 1. Mendefinisikan dan menjalankan rencana strategik serta program kerja dinas yang sesuai dengan visi misi daerah; 2. Mengkoordinasikan pendefinisian serta pengaturan program kerja dinas seperti bidang tugasnya; 3. Mengadakan pemberian izin, melakukan suatu pengamatan serta memberikan pembinaan pada suatu usaha perdagangan dan perizinan usaha kawasan industri yang berlokasi dari kabupaten, mengadakan standar kompetisi SDM industri dan serta aparatur pembina industri dikabupaten; 4. Memberi perlindungan kepastian berusaha pada usaha industri serta pemberian fasilitas usaha pada rangka pengembangan IKM dikabupaten; 5. Menjalankan. suatu. pengamatan,. laporan. pelaksanaan. dan. penyajian informasi yang dilaksanakan harus mndaftar perusahaan skala kabupaten; 6. Mengarahkan, meningkatkan, mengamati, memberi sanksi serta melihat kemampuan kinerja dan meningkatkan karier pegawai. 7. Menilai hasil pengoperasian program kinerja dilingkungan dinas; 8. Memberitahukan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati; 9. Melaksanakan pekerjaan lainnya yang diberi pada atasan. b. Sekretaris Dinas 1. Mengelola, mendorong, menyiapkan, serta membimbing maupun menentukan. kebijakan. dalam. bidang. umum,. keuangan,.

(54) 39. kepegawaian, serta persiapan; 2. Mengatur persiapan kegiatan tahunan seperti suatu pedoman dilaksanakannya tugas; 3. Mengkoordinasikan serta mengelola dilaksanakannya pelayanan teknis serta administratif pada semua kelompok organisasi pada lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 4. Mengkoordinasikan serta mengelola dilaksanakannya masalah umum dan kepegawaian; 5. Melaksanakan serta mengkoordinasikan implementasi urusan perencanaan maupun pelaporan; 6. Melaksanakan serta mengkoordinasikan dilaksanakannya urusan keuangan; 7. Mengkoordinasikan. serta. mengolah. pelaksanaan. urusan. persiapan; 8. Mengadakan monitoring serta mengevaluasi bagi pelaksanaan administrasi umum, keuangan, karyawan maupun persiapan; 9. Mengkoordinasikan pengaturan laporan dilakukannya program serta kegiatan pada lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 10. Dinilai kemampuan kinerja oleh kepala Sub Bagian pada rangka pengembangan karier serta pembinaan; 11. Pencatatan. masalah-masalah. yang. ada. kaitannyabeserta. kesekretariatan serta mempersiapkan alat petunjuk mengatasi suatu persoalan. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Melaksanakan cara operasionalisasi rencana kerja Sub Bagian.

(55) 40. Umum dan Kepegawaian; 2. Mengendalikan. surat masuk. serta. surat. keluar,. kegiatan. pengetikan, ersip, administrasi barang maupun kelengkapan dinas, pelaksanaan administrasi menggunakan serta pengguna kendaraan dan rumah dinas maupun pemakaian kantor; 3. Mengadakan peraturan urusan rumah tangga serta kenyamanan lingkungan dinas dan rumah dinas kantor; 4. Melakukan. tugas. humas. serta. keprotokoleran. dinas,. merangkum,mengolah, maupun menyimpan data kepegawaian dinas; 5. Menyediakan cara keinginan kepegawaian, bahan sebagai usulan kenaikan pangkat serta penempatan pegawai, gaji berkala dan data pegawai yang bisa ikut pendidikan pelatihan kepegawaian; 6. Menyediakan bahan pemberhentian, teguran bagi pelanggar kedisiplinan, surat cuti pegawai dinas serta pensiunan; 7. Mengadakan pengelolaan perpustakaan dinas; 8. Melakukan. penyimpanan,. pengurusan,. pengadaan,. penginventarisasian kelengkapan dinas, dan perindustrian; 9. Membuat laporan kepegawaian serta Daftar Urut Kepangkatan (DUK) maupun bahan membuat DP-3 bagi semua pegawai; 10. Mencoba hasil kegiatan kerja; 11. Mengatur laporan hasil kegiatan. d. Sub Bagian Keuangan 1. Mengadakan suatu program pelaksanaan kerja pada Sub Bagian Keuangan;.

(56) 41. 2. Melakukan daftar ajuan kegiatan serta mangadakan penggajian; 3. Menyediakan kegiatan administrasi mengenai apa penatausahaan bagian. keuangan. daerah. seperti. dengan. keputusan. yang. berlangsung; 4. Mempersiapkan. pencatatan. masing-masing. kesepakatan. keuangan dalam buku kas umum; 5. Mengadakan perbendaharaan keuangan dinas; 6. Melakukan pengawasan suatu pengoperasian tugas membantu bendahara dalam hal pengeluaran; 7. Mengajukan SPP sebagai pengisian kas, SPP beban tetap serta SPP gaji bagi suatu kesepakatan pemakai anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Lembaga Teknis Daerah) yang mengatur sebagai pemakai anggaran dengan Keputusan Bupati; 8. Memverifikasi penyetoran pendapatan SKPP pegawai yang mutasi; 9. Menyalurkan uang kerja tindakan bagi bendahara kegiatan sesuai pada jadwal kegiatan bagi kesepakatan pemakai anggaran; 10. Melaksanakan tindakan penelitian, yang bertandatangan pada Surat Pertanggung Jawaban. (SPJ) serta. mengoreksi bagi. penerima maupun penyisihan kas begitupun lampirannya maupun laporan bulanan; 11. Melakukan hasil laporan aktivitas serta mengevaluasinya; 12. Melakukan kegiatan lainnya yang diberi pada pimpinan. e. Kepala Bidang Perdagangan 1. menyiapkan serta mengusahakan operasionalisasi seperti yang telah terencana bagi setiap tugas pokok maupun fungsinya;.

(57) 42. 2. Pemberdayaan dan pengawasan usaha perdagangan, serta merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan; 3. Menjelaskan petunjuk penataan cara serta strategi pengoperasian penerbitan izinusaha perdagangan; 4. Pengendalian teknis pengelolaan kawasan perdagangan serta merumuskan bahan bimbingan; 5. Agroindustri pada kerangka pengembangan kemampuan pasar serta. menjelaskan. petunjuk. keunggulan. teknis. pengelolaan. promosi agrobisnis; 6. Menjelaskan bahan penataan rencana serta strategi pemberian serta penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta penataan rencana dan rencana pemberian maupun penerbitan Tanda Daftar Gudang (TDG), menjelaskan bahan pengawasan maupun pengelolaan Wajib Daftar Perusahaan (WDP); 7. Mengadakan tindakan administrasi teknis perdagangan serta melakukan laporan pelaksanaan tugas pada atasan; 8. Mencoba suatu penerapan tugas bawahannya; 9. Melakukan kegiatan lain yang diberi dari pimpinan. f. Seksi Pembinaan Usaha dan Sarana Perdagangan 1. Memproses data bisnis serta sarana perdagangan seperti bahan pendapat pada Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintah/Swasta, dan lembaga-lembaga yang menyangkut; 2. Mempersiapkan bahan pada rangka pengaturan pengawasan teknis pembinaan sarana serta usaha perdagangan, peningkatan kerja. sama. didunia. usaha. pada. pemanfaatan. maupun.

(58) 43. pengembangan. sarana. pemantapan terkait. serta. usaha. perdagangan,. dan. sesama dunia usaha serta antar sesama. sektor; 3. Memproses data usaha serta sarana pergangan untuk bahan wawancara dengan Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintah dan lembaga terkait; 4. Mempersiapkan bahan pada rangka pengaturan pengamatan teknis pembinaan sarana dan usaha perdagangan, mempemantap terkait sesama dunia usaha maupun antar sesama sektor, peningkatan kerja sama dunia usaha dalam pemanfaatan serta pengembangan sarana dan usaha perdagangan; 5. Menyiapkan bahan dan data pengolahan dan penganalisaan perusahaan yang ada di daerah sebagai bahan persiapan pemberian izin usaha serta pengendalian usaha perdagangan; 6. Mengolah, mempersiapkan serta menganalisa data perizinan usaha perdagangan pada rangka pengelolaan, pembinaan dan pengembangan usaha dan sarana perdagangan; 7. Mempersiapkan kemampuan perdagangan. bahan. pengusaha terutama. peningkatan pada. kemampuan. pelaksanaan. kemampuan. suatu. teknis. serta kegiatan. manajemen,. kewiraswastaan serta persaingan usaha; 8. Melakukan evaluasi rencana serta kegiatan pemberian dan mengendalikan sarana perdagangan maupun perizinan usaha perdagangan. yaitu. faktor. pendukung. menyusun saran pemecahan masalah;. dan. hambatan. guna.

(59) 44. 9. Mempersiapkan rencana program pendaftaran instansi untuk acuan pelaksanaan tugas; 10. Menyusun. bahan. bimbingan. teknis. pengelolaan. sarana. perdagangan serta mempersiapkan data; 11. Mempersiapkan bahan bagi pembinaan serta pengendalian sarana perdagangan;mempersiapkan pantauan dan penyusunan bahan perkembangan sarana perdagangan; 12. Membuat. laporan. pelaksanaan. tugas. sebagai. pertanggung. jawaban; 13. Menyiapkan tugas lainnya yang diberikan dari atasan. g. Seksi Pembinaan dan Perlindungan Konsumen 1. Merencanakan serta menyelenggarakan operasionalisasi rencana kerja sesuai tugas pokok dan funsinya; 2. Memberikan. petunjuk. kepada. bawahan. agar. tugas. terselenggarakan dengan baik; 3. Mengkoordinasikan bawahan agar serasi serta saling mendukung pada pelaksanaan tugas; 4. Menumbuhkan rasa kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya pembinaan serta perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha; 5. Terjamin. kelangsungan. usaha. produksi barang. atau. jasa,. kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen; 6. Mempersiapkan sistem perlindungan konsumen yang mengandung kepastian hukum dan keterbukaan informasi; 7. Melakukan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen;.

(60) 45. 8. Membina serta menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pada peningkatan karier; 9. Mengadakan kegiatan administrasi umum perkantoran, membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan; 10. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 11. Melakukan tugas lainnya yang diberikan pada pimpinan. h. Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang 1. Mengadakan rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang; 2. Berbagi tugas pada bawahannya sesuai pada bidang tusanya, memberikan petunjuk pada bawahan supaya tugas terselesaikan dengan baik. Pemeriksaan hasil kerja bawahan supaya sesuai pada petunjuk serta ketentuan yang sudah berlaku; 3. Dilaksanakan monitoring (pengumpulan) dan analisa data harga, pengadaan dan penyaluran barang atau komoditi kebutuhan masyarakat yang terdiri dari bahan pokok agar dapat terpenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang wajar; 4. Dilaksanakannya pemantauan serta pengawasan terhadap fungsi dan peran pelaku usaha perdagangan dalam mendistribusikan komoditi. atau. barang. kebutuhan. masyarakat,. yakni. grosir. distributor, agen serta pengecer; 5. Melakukan pemantauan serta pengawasan terhadap komoditi atau barang yang beredar di Kabupaten seperti barang umum atau barang. bebas. diperdagangkan;. tata. niaganya,. barang. yang. dilarang.

(61) 46. 6. Melakukan penyebaran informasi usaha khususnya informasi pasar kepada pengusaha, baik aspek harga maupun non harga, komiditi bahan pokok serta komoditi potensial hasil produksi lokal; 7. Mengadakan. pengadaan. pembinaan. kepada. pelaku. usaha. perdagangan, terutama dalam distribusi barang atau jasa di kabupaten untuk memenuhi kebutuhan masyarakat; 8. Mempersiapkan bahan atau memberikan bimbingan promosi barang dan jasa kepada para pengusaha; 9. Melaksanakan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pada peningkatan karier; 10. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang sebagai pertanggung jawaban; 11. Melakukan tugas lain yang akan diberikan atasan. i.. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro 1. Merencanakan serta menyelenggarakan operasionalisasi rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya; 2. Memberi arahan dalam pelaksanaan tugas; 3. Mengatur rencana kegiatan Bidang Pengembangan Usaha Mikro sebagai acuan pelaksanaan tugas; 4. Memberi arahan kepada bawahan agar tugas bisa terselesaikan dengan baik serta memeriksa hasil kerja bawahan sehingga sesuai dengan petunjuk maupun ketentuan yang berlaku; 5. Mengatur bahan bimbingan teknis Bidang Pengembangan Usaha Mikro; 6. Mengatur bahan arahan teknis peningkatan kemampuan serta.

(62) 47. keterampilan SDM usaha mikro; 7. Menyusun. serta. menyebarluaskan. informasi. mengenai. pelaksanaan dan pengembangan usaha mikro; 8. Menganalisa data para pengusaha sebagai hasil produksinya masing-masing; 9. Mengolah data perkembangan usaha mikro sebagai keperluan evaluasi terhadap partisipasi; 10. Melaksanakan sebagai kegiatan administrasi umum perkantoran serta membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pimpinan; 11. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 12. Mengerjakan kegiatan lainnya yang diberi pada pimpinan. j.. Seksi Pengembangan Pasar dan Modal 1. Mempersiapkan rencana kerja sesuai pada tugas pokok dan fungsinya; 2. Mempersiapkan rencana sarana serta prasarana pengembangan pasar dan promosi; 3. Mengumpulkan hasil penganalisaan pengembangan pasar dan bahan-bahan promosi; 4. Memberi informasi mengenai dengan pengembangan pasar dan promosi ke depannya; 5. Mengadakan kegiatan yang berkaitan masyarakat mengenai tentang penanaman modal; melaksanakan monitoring. serta. mengevaluasi hasil pendataan sebagai kegiatan pengembangan pasar dan promosi; 6. Mempersiapkan identifikasi serta mengatur daftar pengusaha kecil,.

(63) 48. menengah maupun besar untuk calon mitra usaha pada rangka kemitraan; 7. Membuat profil proyek pengembangan pasar; 8. Mengumumkan misi promosi pengembangan usaha ke daerah lainnya; 9. Mempersiapkan materi penyajian pada rangka kerjasama sub regional pada bidang pengembangan pasar; 10. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas serta melaksanakan kegiatan lainnya yang diberi dari pimpinan. k. Seksi Kerja Sama dan Kemitraan Usaha 1. mempersiapkan rencana kegiatan kerjasama serta kemitraan usaha sebagai acuan pelaksanaan tugas; 2. Membagi tugas serta memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai pada bidang tugasnya; 3. Memeriksa hasil kerja bawahan supaya sesuai dengan petunjuk serta ketentuan yang berlaku; 4. Mengumpulkan serta menyusun bahan bimbingan teknis Seksi Kerjasama dan Kemitraan Usaha; 5. Mengumpulkan, mengolah dan menyusun bahan bimbingan serta petunjuk teknis pada rangka pembinaan maupun peningkatan kerjsama dan kemitraan usaha; 6. Mempersiapkan bahan petunjuk teknis kerjasama serta kemitraan usaha dengan pengusaha; 7. Menyusun,. mengumpulkan. dan. menyebarluaskan. informasi. mengenai pelaksanaan serta pengembangan kerjasama maupun.

(64) 49. kemitraan usaha; 8. Mengumpulkan dan mengolah data perkembangan usaha dari para pengusaha yang telah mengikuti kerjasama serta kemitraan usaha; 9. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Pelaksanaan serta Kemitraan Usaha sebagai pertanggungjawaban; 10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. l.. Seksi Pengembangan Kelembagaan 1. Mengadakan rencana kerja sesuai tugas pokok serta fungsinya; 2. Mempersiapkan. pelaksanaan. program. pengembangan. kelembagaan melalui proses produksi serta kemitraan; 3. Memberikan dorongan serta arahan kepada usaha mikro untuk meningkatkan usahanya melalui fasilitas permodalan dari Bank, BUMN atau lembaga lainnya; 4. Mensosialisasikan kebijaksanaan pemerintah kepada usaha mikro pada bidang permodalan; 5. Membina administrasi organisasi dan usaha dalam. bentuk. bimbingan, konsultasi serta pelatihan kepada pengelola usaha mikro; 6. Mempersiapkan. teknis. pembinaan. serta. bimbingan. kepada. pengusaha usaha mikro; 7. Melakukan pembinaan dalam bentuk konsultasi, pelatihan, studi banding, pemagangan, pameran serta temu kemitraan bagi usaha mikro; 8. Membuat suatu laporan pelaksanaan kegiatan; 9. Mengadakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan..

(65) 50. m. Kepala Bidang Industri 1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya; 2. Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengembangan, pemberdayaan serta pengawasan usaha industri; 3. Merumuskan. bahan. penyusunan. rencana. serta. program. pemberian izin usaha industri maupun tanda daftar industri; 4. Merumuskan. bahan. penyusunan. rencana. serta. program. pelaksanaan penerbitan izin usaha kawasan industri; 5. Merumuskan. bahan. bimbingan. dan. pengendalian. teknis. pengelolaan dan pengembangan kawasan industri berikat serta penyelenggaraan kemitraan industri kecil, menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya; 6. Merumuskan. bahan. kebijaksanaan. teknis. penyelenggaraan. promosi agrobisnis dan agroindustri pada rangka peningkatan potensi pasar; 7. Merumuskan. bahan. kebijaksanaan. teknis. penyelenggaraan. pelatihan teknis serta peningkatan mutu hasil produksi bagi pengusaha industri; 8. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pemberian serta penerbitan izin usaha industri; 9. Melakukan kegiatan administrasi teknis perindustrian dan membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan; 10. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; 11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan..

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1  Informan Penelitian
Gambar 4.1  Struktur Organisasi
+5

Referensi

Dokumen terkait

“ Pengembangan Aplikasi Sistem Admin dan Absensi Perkuliahan Menggunakan Finger Print “ adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan

Berdasarkan hasil analisis in,i menunjukkan hipotesis pertama yang menyatakan “ Terdapat hubungan erat antara variabel Penerapan Program Absensi Finger Print dengan

Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis kedua yang menyatakan “ Terdapat hubungan erat antara variabel Penerapan Program Absensi Finger Print dengan kinerja

pegawai kantor pengadilan agama pekanbaru kelas IA agar menaati aturan jam kerja dengan menerapkan presensi finger print. d) Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan absensi fingerprint terhadap disiplin pegawai di Markas Komando Direktorat Pengamanan

“Pengembangan Aplikasi Sistem Admin dan Absensi Perkuliahan Menggunakan Finger Print “ adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan

Dari hasil uji coba diatas diketahui interpretasi dari penelitian yang berjudul Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Finger Print terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Perumusan Masalah Mengingat luasnya pembahasan mengenai pengaruh Pengaruh Efektivitas penerapan Presensi Finger Print dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai Pada kantor Sekretariat