SILABUS MODUL
PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Fakultas : Kedokteran 2. Program Studi : Farmasi
3. Nama Modul : PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING
4. Kode : FR.2316
5. SKS : 4
6. Sifat : WAJIB
7. Semester : 3
8. Perkiraan banyaknya peserta : 101 Mahasiswa 9. Deskripsi singkat Modul
Modul principles and practice of pharmaceutical manufacturing berisi materi tentang:
Perkembangan dan variasi bentuk sediaan farmasi, desain bentuk sediaan farmasi, preformulasi, bahan-bahan farmasetik (bahan eksipien), teknik penggerusan dan pencampuran, teknik penggerusan dan pencampuran, teknik pengeringan dan alat-alat untuk pengeringan, teknik optimasi, bahan pengemas produk farmasi, teknologi kemasan, material pabrikasi (logam dan non logam), korosi, Prinsip CPOB, sistem manajemen mutu, personalia & bangunan sarana penunjang, peralatan & sanitasi higiene, validasi prosedur pembersihan dan sanitasi, pengawasan mutu, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, kualifikasi dan validasi. Keseluruhan modul Prinsip dan Praktek Teknologi Farmasi dibagi menjadi 5 LBM yang diberikan masing- masing 16 jam (setara dengan 1 sks) setiap LBM nya.
SAP MATA KULIAH MODUL SATUAN ACARA PENGAJARAN MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF
PHARMACEUTICAL MANUFACTURING
SEMESTER POKOK BAHASAN
: 3 :
MATERI MODUL KOMPONEN
Waktu (menit)
Tujuan Instruksional Umum
Sasaran Belajar Spesifik
Sub Pokok Bahasan
Media Referensi Evaluasi Mid/
Akhir
Kontributor
1. LBM I
PREFORMULASI
800 Mahasiswa mampu Memahami preformulasi sediaan farmasi
1. Menjelaskan dan
memahami prinsip-prinsip desain sediaan farmasi 2. Menjelaskan perkembangan sediaan
farmasi 3. Menjelaskan variasi bentuk sediaan farmasi 4. Menjelaskan pertimbangan terapetik dalam merancang
1.
Perkembangan dan variasi bentuk sediaan farmasi
2. Desain bentuk sediaan farmasi
3. Preformulasi 4. Bahan-bahan farmasetik (bahan eksipien)
Laptop, Proyektor
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form Design, ELBS, Hongkong 2. Banker, G.S.
and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern
Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005,
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
(terjemahan),
Ujian Mid modul, Ujian Akhir Modul, OSPE
Core Disiplin:
1. Farmasi Fisika 2. Teknologi
sediaan farmasi Suplementary disiplin:
1. Farmasetika 2. Kimia analisis
bentuk sediaan 5. Menjelaskan desain bentuk sediaan farmasi 6. Menjelaskan bentuk sediaan farmasi
7. Menjelaskan rute
pemberian sediaan
farmasi/sistem penghantaran obat (oral, sublingual, parenteral, transdermal dan
sebagainya) 8. Menjelaskan aspek-aspek preformulasi 9. Menjelaskan tujuan
preformulasi 10.
Menjelaskan tahapan- tahapan
UI Press, Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
preformulasi 11.
Menjelaskan studi
preformulasi 12.
Menjelaskan hal-hal kritis dalam formulasi 13.
Menjelaskan bahan-bahan farmasetik 14.
Menjelaskan bahan eksipien sediaan
farmasi 15.
Menjelaskan tugas pokok dan fungsi bagian Research and Development 2. LBM II, Dasar
Operasional
Teknologi Farmasi dan Teknik Optimasi dalam Proses
800 Mahasiswa mampu Memahami dasar
1. Menjelaskan konsep dasar operasional teknologi
1. Teknik penggerusan dan
pencampuran
Laptop , Proyektor
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form
Ujian Mid Modul, Ujian Akhir Modul, OSPE
Core Disiplin:
1. Farmasi Fisika 2. Teknologi
sediaan farmasi
Formulasi operasional teknologi farmasi dan teknik optimasi dalam proses formulasi
farmasi 2. Menjelaskan teknik
penggerusan atau
penggilingan 3. Menjelaskan teknik
pencampuran 4. Menjelaskan cara
pencampuran bahan cairan- semipadat- padat
5. Menjelaskan evaluasi homogenitas campuran 6. Menjelaskan teknik
pemisahan atau
penyaringan 7. Menjelaskan proses
2. Teknik penggerusan dan
pencampuran 3. Teknik pengeringan dan alat-alat untuk pengeringan 4. Teknik optimasi
Design, ELBS, Hongkong 2. Banker, G.S.
and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern
Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005,
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
(terjemahan), UI Press, Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI,
Suplementary disiplin:
1. Farmasetika 2. Kimia analisis
pengayakan sediaan farmasi 8. Menjelaskan teknik
pengeringan 9. Mengetahui alat-alat untuk pengeringan 10.
Menjelaskan prinsip dasar teknik
optimasi dalam proses formulasi 11.
Menjelaskan parameter optimasi 12.
Menjelaskan optimasi klasik 13.
Menjelaskan simplex lattice
Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
design 14.
Mengetahui cara optimasi dengan SLD 15.
Menjelaskan simplex sekuensial 3. LBM III.
Pengemasan produk farmasi, Material pabrikasi dan Korosi
800 Mahasiswa mampu
Memahami cara pengemasan produk farmasi, material
fabrikasi dan korosi
1. Menjelaskan konsep dasar pengemasan 2. Menjelaskan konsep dasar material pabrikasi 3. Menjelaskan tentang korosi 4. Menjelaskan jenis kemasan untuk produk farmasi 5. Menjelaskan tentang
material atau bahan
kemasan
1. Bahan pengemas produk farmasi 2. Teknologi kemasan 3. Material pabrikasi (logam dan non logam)
4. Korosi
Laptop, Proyektor
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form Design, ELBS, Hongkong 2. Banker, G.S.
and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern
Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005,
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
(terjemahan), UI Press,
Ujian Mid Modul, Ujian Akhir Modul, OSPE
Core Disiplin:
1. Farmasi Fisika 2. Teknologi
sediaan farmasi Suplementary disiplin:
1. Farmasetika 2. Kimia analisis
6. Menjelaskan tentang
teknologi kemasan 7. Menjelaskan tentang sifat- sifat material pabrikasi 8. Menjelaskan tentang seleksi material pabrikasi 9. Menjelaskan tentang
material pabrikasi (logam dan non logam) 10.
Menjelaskan tentang korosi
Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta 4. LBM. IV. Aspek-
aspek penting Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
800 Mahasiswa mampu memahami aspek-aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik
1.
Menjelaskan tentang aspek- aspek penting cara
pembuatan
1. Prinsip CPOB, system manajemen mutu
2. Personalia &
bangunan
Laptop, Proyektor
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form Design, ELBS, Hongkong
Ujian Mid Modul, Ujian Akhir modul, OSPE
Core Disiplin:
1. Farmasi Fisika 2. Teknologi
sediaan farmasi Suplementary disiplin:
obat yang baik 2. Menjelaskan prinsip CPOB 3. Menjelaskan tentang system manajemen mutu
4. Menjelaskan prinsip
manajemen mutu
5. Menjelaskan tentang
personalia 6. Menjelaskan tentang
bangunan dan sarana
penunjang 7. Menjelaskan area bangunan dan fasilitas di industri farmasi
8. Menjelaskan tentang
peralatan 9. Menjelaskan tentang
sarana penunjang 3. . Peralatan &
sanitasi higiene 4. Validasi prosedur pembersihan dan sanitasi
2. Banker, G.S.
and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern
Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005,
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
(terjemahan), UI Press, Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku
1. Farmasetika 2. Kimia analisis
rancang bangun dan konstruksi peralatan 10.
Menjelaskan tentang pemeliharaan peralatan 11.
Menjelaskan tentang sanitasi dan higiene 12.
Menjelaskan tentang hygiene perorangan 13.
Menjelaskan tentang sanitasi
bangunan dan fasilitas 14.
Menjelaskan tentang pembersihan dan sanitasi
Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
peralatan 15.
Menjelaskan tentang validasi prosedur pembersihan dan sanitasi 16.
Menjelaskan tentang produksi 5. LBM V. CPOB II
(lanjutan)
800 Mahasiswa mampu memahami aspek-aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik
1. Menjelaskan tentang
pengawasan mutu
2. Menjelaskan tentang
persyaratan dasar
pengawasan mutu
3. Menjelaskan tentang
ketentuan umum pengawasan mutu
4. Menjelaskan tentang
1. Pengawasan mutu
2. Dokumentasi 3. Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak 4. Kualifikasi dan validasi
Laptop, Proyektor
Ujian Mid Modul, Ujian Akhir Modul, OSPE
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form Design, ELBS, Hongkong 2. Banker, G.S.
and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern
Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005,
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Core Disiplin:
1. Farmasi Fisika 2. Teknologi
sediaan farmasi Suplementary disiplin:
1. Farmasetika 2. Kimia analisis
inspeksi diri dan audit mutu
5. Menjelaskan tentang
penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk dan produk kembalian 6. Menjelaskan tentang
dokumentasi 7. Menjelaskan tentang
ketentuan umum dokumentasi 8. Menjelaskan tentang
spesifikasi dokumentasi 9. Menjelaskan tentang
pembuatan dan analisis berdasarkan
(terjemahan), UI Press, Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995,
Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
kontrak 10.
Menjelaskan tentang
kualifikasi dan validasi
11.
Menjelaskan tentang kualifikasi proses 12.
Menjelaskan tentang
validasi proses
Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disetujui oleh
Nama :Naniek W,
M.Sc, Apt Nama :Rina W M.Sc, Apt Nama : Arifin S, M.Sc, Apt Jabatan : Tim Modul Jabatan : Sek Prodi Jabatan : ka Prodi
Metode Pembelajaran dan Bentuk kegiatan:
Metode pembelajaran PBL (Problem based learning) terdiri dari:
1. Tutorial
Tutorial merupakan pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang
mahasiswa atau sekelompok kecil (10-12) mahasiswa. Proses ini merupakan proses interaksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode tutorial merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.
2. Kuliah Pakar
Kuliah merupakan proses pemberian informasi edukatif dari seorang ahli kepada mahasiswa yang diharapkan akan membentuk fondasi akademik bagi mahasiswa.
3. Praktikum/Skill lab
Metode praktikum adalah metode mengajar dimana mahasiswa melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan teori yang telah dipelajari memang memiliki kebenaran.
4. Belajar mandiri
Kegiatan ini adalah kegiatan aktif dari mahasiswa untuk menjawab issues yang telah diberikan selama perkuliahan, termasuk tugas-tugas dari dosen ataupun dari praktikum.
5. Journal Reading
Pada metode ini, mahasiswa diajarkan untuk mereview, menganalisa journal-journal pilihan farmasi dan mengevaluasinya sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh
selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi meliputi Tutorial (Kemampuan menganalisa dan memecahkan permasalahan kefarmasian, keaktifan bertanya, menjawab serta penguasaan materi), ujian MID modul, ujian akhir modul dan OSPE. Disamping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat memantau selama proses pembelajaran (berupa kuesioner dan kritik saran dari mahasiswa)
2. Penilaian (student assessment) Bobot penilaian:
Tutorial : 20 %
Ujian MID Modul : 20 % Ujian Akhir Modul : 30 % Praktikum/Skill Lab : 20 %
OSPI : 10 %
Penetuan Kelulusan dan Penetapan Nilai Kedalam Huruf
1. Nilai Huruf mahasiswa yang dinyatakan “LULUS” adalah di mulai dari BC, B, AB, A.
2. Nilai Huruf Mahasiswa yang dinyatakan “TIDAK LULUS” adalah dimulai dari C, D, E dan berhak untuk mengikuti program remedial.
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Aulton, M.E.Ed., 1994, The Science of Dosage Form Design, ELBS, Hongkong
2. Banker, G.S. and Roberts, C.T.Ed., 1996, Modern Pharmaceutics, 3rd ed., Marcel Dekker Inc., New York.
3. Ansel, H.C., 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (terjemahan), UI Press, Jakarta.
4. Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
5. Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 6. Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta