• Tidak ada hasil yang ditemukan

l,okasi, Waktu, Teknik Konservasi Tanah dan Air, tlari Parameter Pengarnatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "l,okasi, Waktu, Teknik Konservasi Tanah dan Air, tlari Parameter Pengarnatan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I'ENEKAPAN TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR DAI,AM UPAYA PENEKANAN ALIRAN PERMUKAAN

DAN

EKOSl

111 KEBIIN KELAPA S A W I T K. klurtilaksono', E. S. sutarta2, Hasril H. siregar2,

W. ~armosarkoro', dan Y. Hidayat1

'

I l c p a r t w ~ ~ e n I lnrtr l'anah dan Sl~mberdaya Lah:tn, Faperta I PB '~'ttsat i'eneliiian Kelapa Sawit (I'PKS). Medan

Abstrak

Penelitian irti ber~ujuart rnengkaji efektiviias penerapan teknik kon.servcrsi fanah dcirr air berupa /eras gulud ~lrrtl roruk dengan mul.~a verlikcil ter/?ctduf? ciliratl pc~rt~tukaan dan erosi pada perkebzrnan kelapa sawit Uilit (lsaha Rejosari PT Perkebunatl Nzc~aittara VII, Lampung.

Pembuatcm term gdzrci darr rorak serfu sfasiun pengumatan arus sungai (SPA,C) di setiul) outlet cntchtnen~ dilakukan pa& nlusim kenrarau tahtut 2005, .redangkun kon.rtruksi kztrva ler~gkuirg (rating curve) dilakukan pada nlzrsim /?tgcrtr yang rerjadi mlal Jattuari 2006 hingga cmlal musin? kenruruu rahrmi 2007. Tektrik koirsen~asi tunah clan air scbagcii perlakuan meliputi [eras grilud (carchment seluus 11.6 ha pada blok I), rorak (catchntent seluas 6.3 ha puda blok 3); keduunyu dilengkupi dengan Iubang pere.~apa,~ dun ntu1.s~ verfikal, sedaitgkan perlakucrn kontrol (catchmenf se Iuas 11.8 ha pcrda blok 2) tanpa perlakuan teknik konservasi. Erosi direpre.~entasikan sebagai tanah /ersuspensi dalam aliran air atuu rnuatcrn sedirnen (suspended loa4. Data dianafisis secara deskriplf dengun nzembandingkatl data antar blok sebagai akibcrt penerapan perlakuan guludun dan rorcrk. Terus gulud dun rorak yang dilengkapi

dengan mulsa vertikal mampu menekan jumlah fanah tersuspensi duiunl uliran air (suspended load) cukup nyata. Rorak sebagai teknik konservasi tanah dun air berpengarzrh paling baik terhadap muatan sedimen dalam crliran air (55,5 kg/blok aiau 8,3 kg/ha) dibandingkan perlakuan guludan 179,22 kg/blok atau 11,P kg/ha), dan perlakukan guludan rnasih berpengaruh lebih baik dari padu tanpa uplikasi konservasi tanah dun air atau kontrol (101,94 kg/blok atau 15,3 kg/haj. Hal tersebut sejalan dengan data aliran pernlukaan yang dihasilkan dari ketiga catchn?ent (blok), dimana aliran permukaan yang keluar duri blok perlakuan rorak, teras gulud, dan kontrol musing-masing sebesar 12.8, 87.8, 508.3 mm.

Teras gulud dun rorak efekt f menahan aliran permrrkuan (overlandflowj dun memberikan kesempatan iebih bunyak air hujan meresap ke daluin tanah sehingga tanahpun terhindar dari gerusan aliran permukaan yang pada gilirannya akan menekan erosi dan suspended load.

Kaia kunci : aliran permukaan, term gulud; rorak, suspended load

(2)

PENDAHULUAN

Kelapa sawit banyak dikembangkan d i daerah dengan curah Iiujan berkisar 1.700 - 3.000 mmltaliun dan tanpa periode kering atau sedikitnya perlu air sedikitriya 150 r~irnlbi~lari (Utiiana dan Chinchilla, 1991 ; Siregar ef ul., 1997; Adiwigat~da rl a/., 1999). D i lain piliak, pada m u s i ~ n hujan air tururi dalaru j i t ~ n l a l i banqak seliiiigga pada laliari perkebilnan kelapa sawit seperti lialnya pada lalian pertanian yang lain, sering terjadi aliran permitkaan yarrg tidah proporsional Allran perinukaan tersebitt disamping riiengakibatkan kehilaiigan air dengan cepat, juga dapat menimbulhan erosi yiutg tiiengahibatkan pcnurirnall kesuburan tanah. Erosi yang terjadi tnengahibatkan hilangnya lapisari atas tariah yang banyak mengandung iitisur hara dari baliati organik, sehirtgga tanah rnenjadi miskin unsur liara dan tne~niliki sifat fisik yang buruk, diantaranya memiliki kemanipuaii nieriyirnpati air rendah. Ferioniena tersebut rnerupakan fenomena yarig uinuni terjadi pada lahari riiiririg yang tidak disertai dengan tiridakan konservasi yatig ~nemadai, termasuk pada areal yarig dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Pada perkebunan kelapa sawit, alirari permukaan tersebut disamping ~nengakibatkan tanah menjadi tidak subur juga dapat mengahrbatkan pengelolaari produksi terharnbat karena rusaknya fasilitas jalan terutarna di bagian pelembahan.

Salah satu upaya pengendalian aliran permukaan dan erosi yang dapat dilakukan adalali dengan peresapan air hujan yang jatuh ke dalarn tanah, sehingga dapat niengurangi proporsi air yang inengalir d i permukaan tanah. Penelitian tentang teknik konservasi tanah dan air untuk menekan aliran permukaan dari erosi telah banyak ditakukan terutama pada taliaman semusim. Penelitian Brata, Sudarmo, dan Joyoprawiro (1 993) menunjukkan bahwa teknik konservasi tanali dan air berupa pembuatan guludan yang dilengkapi dengan saluran berserasah (mulsa vertikal) sangat nyata menurunkan aliran perinukaan dan erosi dibandingkan dengan mulsa konvensional dan teras gulud (Suryana, 1993;

Tobing, 1 994). Walaupun penel itian tentang peresapan air pada lalian pertanian tanaman pangan telah banyak dilakukan, namun penelitian tentang upaya mencegah aliran permukaan semaksimal mungkin, bahkan hingga tidak terjadi aliran permukaan dengan cara tneresapkan air ke dalam tanah pada lahan perkebunan kelapa sawit belum banyak dilakukan.

Penelitian bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan teknik konservasi tanah dan air berupa teras g u l i ~ d dan rorak dengan mulsa vertikal terhadap aliran permukaan dan erosi (suspended load) pada perkebunan kelapa sawit.

(3)

l,okasi, Waktu, Teknik Konservasi Tanah dan Air, tlari Parameter Pengarnatan

Pcrielitian dilahukai~ d i Blok 375. 41 5. d a i ~ 414 atau sclatijtrtriya disebut IZlok 1. 2. dari 3, padn Al'dclini; 3 I.itlit Llsalia (UU) fiqosari

I"r

I)erkcbui~nn Ic'usat~tara (i)'l'l'N) VII, I,ainpung. f'er~lasatigar~ stasiurt pcngnmatan :irirs sungai (SI'AS) iii sctiap O U I / ( J I c~tr/i,littrctii scrta pembiratan gulirdart dari w r a h dilahsar~akat~ paila n ~ i r s i i ~ l kcnlarau tahrrn 2005. seda~lgkan honstrrrksi kurva l e t ~ g k u r ~ g (,wlittg r'z1rtv.9 dengatt pengukirran tinggi muka aliratl, debit. dan peiigarnbilar~ c t ~ ~ t o l ~ sedittieri (.vl~.~[~ettii(~il ictrrii) dilakukari pada musini h i ~ j a n yatlg tcrjacli awal Jarlirari 2006 h i ~ i g g i ~ awn1 tnusim ketiinr.au talirrri 2007.

T c k n i k kot~scrvasi tartali dan air scbagai pcrlakuait tneliputi teras g l ~ l ~ t d detigari lubang percsnpnn clan nlulsit vertikal (c,ci/i,lrrrir~tl/ seluas I 1.6 Iia pada blok I f, rot-ah dengar1 lubang pcrcsapnn d a i ~ rntilsit vertikal (tcr/cltittc~/i seluas 6 . j Iia pada blok 3). darl perlakui~n kontrol (c~t/chttiot~i selu;ts 14.8 ha) tidah dibcri pwlakuar~ te h t ~ i h pcresapati air (dibiarkan sebagairliatia adatlya pada blok 2).

Teras glrlrrd dibuat senrali kontur d i antara tanaman kclapa satvit detigari vertikal i~tterval SO c111. t i i k u r ~ i i tinggi gilludan, lebai- dari iialarii srilurarl tiiasir~g-lnasing sehitar 30 ciil. 1,ubarig resapan dibrrat dciigan biir Belgi d i tengall sal~trrtn dengntl jarak aritar lirbang 2 111. Sisa tanamati daur!

sawit clan setnak b ~ l u k a r dirnasukkan ke dalarn lubatlg resapari dari diletakkan pada saluran gu!r~dnn.

Korak (parijang 300 cm, icbrir 50 crti, dati datam 50 cm) d i b a n g u ~ i d i arltara tanatiian kelapa sawit se-ja-jar kontur dengan pnla zig-zag aritar garis kontur. Jarak alltar rorak dala111 satu garis kontitr sejauli 2 meter.

Pada setiap rorak dibuat 2 {d~ra) luhaiig resapari berjarak 2 rn antara lubang yarig satu de~tgari yarig lain, dari dengan diameter serta kedalamar~

sania seperti pada salur;tn guludan. Kedalam rorak d a i ~ lubang resapan _lugs ditarnbahkan sisa-sisa t a ~ i a r n a i ~ dan semak belukar sebagai nu tsa

vertikal.

Stasiun Pengarnatarl Afiran Permukaan

Weir y arlg d ilengkapi dcrigari uutomatic wufer i e ~ ! e / recorder (AW 1,R) dibarigun pada oirtlet ~nasiilg-masing catci~mc~it. Pada saluran yang panjang hingga bagiari liulunya berada d i luar blak yang bersangkutan (blok 375 dan 415), weir dan AWLR juga diSangun pada bagian itilet.

(4)

Analisa Data

Kurva lengkung (raring curve) dibangun dengan persamaari asyrnpotic yang menghubtingkan debit dan tinggi aliran pada berbagai nilai yang bervariasi dari tidak ada hujan (aliran hrrscflon~) hingga saat hujan besar, dari pengambilaii contoh sedin~en (.cz~~ycnded loud) sebagai representasi erosi (fret erosiut~) yang keluar dari masing-niasing outlet.

Data dianalisis secara deskriptif dengnn meniban-dingkan data antar blok sebagai akibat penerapail perlakuan teras gulud dan rorak.

fIASIL DAN PEM-BAHASAN

Teras gulud dan rorak yang dilengkapi dengan 11111 lsa vertikal efektif menekan al iran permukaan dan hasil sedimen (sed~fil~rent yiefd).

Data aliran permukaan dan hasil sediment pada setiap carchmei~t disajikan pada Tabel I . Pada musittt ltujan taliun 2007 (Februari - Juni), rorak sebagai teknik konservasi tanah dan air secara total berpengaruh paling besar dalam menekan hasil sedi~nen (55.5 kg) dibandingkan perlakuan teras guiud (79.2 kg), dan perlakukan teras masih berpengaruh lebih baik dari pada tanpa aplikasi konservasi tanah dai~ air atatr kontrol ( 1 0 1.9 kg).

Hal tersebut sejalan dengan data aliran permukaaii yang dihasilkan dari ketiga cafch~?renr (blok), dimana total aliran permukaan yang keluar dari blok perlakuan rorak, teras g~~lttd, datl kontrol masing-masing sebesar 87.8, 508.3, dan 12.8 mm. &erfnr.~dJow pada blok kontrol (58.46 mrn) paling besar dibandingkan blok dengan perlakuan guludan (30.31 mm) terlebih rorak (1.83 mrn), Rorak lebih efektif nienekan aliran permukaan dan hasil sedimen dari pada guludan karena lahan pada blok 3 relatif lebih datar dan solum tanah iebih dalam. Teras gulud dan rorak menahan aliran permukaan (over/mdfrow) dan memberikan kesempatan lebih banyak air hujan meresap ke dalam tanah sehingga tanahpun terhindar dari gerusan aliran permukaan yang pada gilirannya akan menekan erosi dan suspended load. Penelitian Hutasoit (2005) menunjukkan bahwa guludan yang dilengkapi dengan lubang resapan dan mulsa vertikal pada petak erosi standar yang ditanami kedelai dapat menekan erosi hingga hampir 300% (Lubis, 2004; Sitompul, 1994; Tobing, 1994; Lumbanraja, 1995).

Brata (1 998) mengemukakan bahwa semakin pendek jarak antar guludan pada lereng yang sama, semakin efektif runoff dan erosi dapat ditekan atau dikurangi. Runoffdan erosi dapat ditekan hingga hampir 100% bila jarak antar giiludan kurang atau sarna dengan 4 meter pada lereng 8%, dan akan semakin efektif bila dikombinasikan dengan mulsa vertikal (Subekhi, 2006; Bangun, 2005; Nasution, 2005; Takanori et a/., 2002).

(5)

Tabel I. Aliran Permukaan dan Hasil Sedimen (Suspended Load) Februari-Juni 2007

' - ­

TRO OLF Mm

Bulan

rffiO I

OL TRO

I

OLF SL

f---~ mm

- ~

IIAO 0

4 10.90

FebrUarilI5~nMl%. 3 Fft 1:l~-ITI-6

25,89 0.82

April 22,5 6,63 19 16

Maret

27.8 19,1)3 24,75 2456 19.56

0,95 4

I

17.35

26.39 120.3 19.80

0.04 28.54

0.6 6.44

I Mei O.~

I

~.~:

• JUl~~_ ~_I-,-~7

I

I 7,07 : ~: 0.60. 9.70 . 0.03

~

Keterangan : TRO Jumlah . _ . . 67.8 .--~-i 30.3= L~·22 total runoff: OLF

i

508.3 .. i 58.46 overlandJlolV; ~9_'-. SL '" hasd 1.83 (suspended load)

Dengan mcngkonversi hasil sedimen menjadi ew<;i pendekatan Nilai Pclcpasan Sedimen (Sedimel/ Delivery Ratio

~-"-l

Rorak Kontrol

, Teras Gulud

0 4.8 6.4 1.2 0.5 12,8

SL kg 0 25.89

13.92 ]0.54

5.15

J

55.50

!

sedlmen

melalui SDR), serta diasumsikan total sedimen tcrangkut 1,2 dari muatan sedimen dan nilai SDR sebesar 50%, maka erosi tanah dari blok 1, 2, dan 3 masing­

masing sebesar 11,9 kglha, 15,3 kglha, dan 8,3 kglha. Perlakuan rorak ternyata paling efektif menekan erosi tanah, kemudian disusul perlakuan guludan. Erosi yang terjadi selama lima bulan tersebut (Februari ~ Juni) sudah dapat menggambarkan erosi selama setahun 2007 karena hujan btl Ian Juli ~ Desember tidak besar dan jarang turun. Sekalipun erosi pad a blok 2 sebagai blok kontrol adalah erosi terbesar (15,3 kglhalthn) llamun nilai tersebut masih jauh di bawah erosi yang masih dapat dibiarbn (tolerable soil loss) yaitu tidak lebih dari 20 ton/haltahlln. P;;nelitian Dariah et al. (2004) pada keblln kopi di SlImberjaya, Lampung menunjukkan bahwa perlakuan rorak dan guludan mampu menekan erosi dari 1,50 ton/halthn masing-masing menjadi 1,24 dan J, 14 ton/halthn.

Dengan kata lain, erosi yang timbul dari kebun kelapa sawit tidak mengkhawatirkan karen a erosi yang timblll banyak ditahan oleh rerumputan di bawah pohon kelapa sawit disamping energi percikan air hujan tertahan oIeh peJepah pohon kelapa sawit yang lebat. Erosi tanah lebih banyak ditimbulkan dari par it, selokan dan jalan inspeksi maupun kolektor serta kikisan tebing sungai (streambank erosion) sehingga akan menambah muatan sedimen (+ bedload) di luar areal kebun kelapa sawit.

KESIMPULAN

Teknik konservasi tanah dan air, yaitu teras gulud dan rorak yang dikombinasikan dengan mulsa vertikal efektif menekan aliran permukaan (TRO) hingga 13,3% dan 2,5% dibandingkan dengan

169

(6)

perlakuan control, alau total aliran permukaan menllrun dari 508,3 mm pada perlakuan control menjadi scbesar 67,8 mm (teras glllud) dan ) 2,8 mm (rorak).

Penerapan teras guilld dan rorak yang dilengkapi dengan mulsa vertikal efektif menekan erosi (su,\j>ellded load) hingga 45 - 83%

dibandingkan lanpa perlakukan, atau 79,'2'2 kg/blok (11,9 kg/ha) dan 55,5 kg/blok (8,3 kg/hal dibandingkan 10 1,94 kg/blok ( 15,3 kg/ha).

Rorak sebagai teknik konsenasi tanah dan air berpengarllh paling baik terhadap erosi tanah (hasil scdimen) dari pada teras gulud yang masih lebih baik dibandingkan tanpa aplikasi konservasi tallah dan air atau kontraL

Acknowledgment.

Penelitian ini sepenuhnya didanai oleh PPKS Medan dan bckerjasama dengan PTPN VII serta dibanlU oleh beberapa mahasiswa dalam pengumpulan data di lapang dan pengolahan datu oleh Ir M. Subheki.

DAFTAR PUSTAKA

Adi\' iganda, R., H. H. Siregar and E. S. Slltarta. 1999. Agroclimatic zones for oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) plantation in Indonesia. In Proceedings 1999 PORIM International Palm Oil Congress,

"Emerging technulogies and opportunities in next millennium".

Palm Oil Research Institute of Malaysia, Kuala Lumpur. pp.387­

40]'

Bangun, M. B. 2005. Pengaruh jarak simpanan depresi terhadap jumlah aliran permukaan dan erosi serta pertumbuhan dan produksi kedelai pada tanah Latosol. Skripsi. Departemen IImu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Faperta IPB.

Brata, K. R. 1998. Pemanfaatan jerami padi sebagi mulsa vertikal untuk pengendalian aliran permukaan dan erosi serta kehilangan lin sur hara dari pertanian lahan kering. J. IImu Tanah dan Lingkungan.

1(1): 21-27.

Dariah A, F Agl1s, S Arsyad, Sudarsono and Maswar. 2004. Erosi dan aJiran permukaan pada lahan pertanian berbasis tanaman kopi di

Sumbe~iaya, Lampung Barat (Erosion and surface runoff from coffee-based land use in Sumberjaya, West Lampung). J.

Agrivita 26 (I): 52-60.

Hutasoit, V. R, M. 2005. Efektivitas sistem microcatchment dalam menekan aliran permukaan dan erosi serta pengaruhnya terhadap

170

(7)

pertllmbllhan dan prodllksi kedelc pada 11111sim kemarall. Skripsi.

Dcpartemcn IImu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Faperta I PB.

LlIbis. A. 2004. Pengaruh modi(ikasi sistcll1 lIIicrocalchmenl tcrhadap aliran permllkaan, crosi scrta pcrtumbuhan dan produksi kacang tanah pada pertanian lahan kcring. Skripsi. Departemcn IIrnll Tanah dan SUl11bcrdaya Lahan. Faperta IPI3.

Llll11hanraja, R. P. T. 1995. Pemberian cacing tanah lIntuk meningkatkan

eI~ktivitas tcras gulud dan mulsa vertikal dalam menekan erosi dan lairan pcnnllkaan serta pcngaruhnya lerhadap pcrlllll1bllhan dan produksi padi gogo pada Latosol Darmaga. Skripsi. Jllrllsan Tanah. Fapcl1a IPH.

Nasution, A. H. 2005. Pcngaruh jarak dan kerapatan saluran sill1panan depresi lcrhadap jllllliah aliran permukaan, erosi dan kch i langan lInsur hara serta pcr1uIllbllhan dan produksi jagllng pada Oxic dyslropept. Skripsi. Deparlemen IImu Tanah dan Sllmbcrdaya Lahan, Faperta IPB.

Siregar. 1-1. IL R. Adiwiganda dall Z. Poeloengan. 1997. Pedoman pewilayahan agroklimal komoditas kelapa saw it. Warta PPKS.

Vo. 5(3): 109 113.

Sitompul. E. V. A. 1994. Pengaruh mulsa vertikal terlJadap kehilallgan bahan organik dan hara melalui alirall permukaan dan erosi selama satll musim tanalll kacang tallah. Skripsi. Jurusan Tanall, Faperta IPB.

SubekhL M. 2006. Modifikasi mikro catchment untuk menanggulangi aliran permukaan di lahan kering bcrlereng. Skripsi. Departemen IImu Tanah dan SUl11berdaya Lahan, Fakllltas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Takanori, N., H. Haruhiko, and M. TOrtI. 2002. A study on conservation of millet fields in the Southwestern Niger West Africa.

Proceeding Ith ISCQ Conference, Beijing, May 26-31.

Tobing, M. L. 1994. Pengaruh mulsa vertikal terhadap aliran permukaan.

erosi serta pertumbuhan dan produksi selama satu musim tanam kacang tanah varietas Gajah pada tanah Latosol. Skripsi. J urusan Tanah, Faperta IPB.

Umana, C. W. and C. M. Chinchille. 1991. Symptomatology associated with water deficit in oil palm. ASD Oil Palm paper. 3: 1-4.

171

Referensi

Dokumen terkait

tersebut menjadi suatu kendala bagi calon konsumen yang ingin mendapatkan produk dari PT. Mandiri Tunas Finance. Pada X 1.3 jumlah skor ada 4 responden yang menyatakan bahwa

Sementara untuk daya listrik pada pengers suara dan LCD Proyektor tidak dilakukan pengukuran karena masih dayanya kecil.Metode analisis data adalah denganm metode analisis

membandingkan buku-buku yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji penelitian. ini, guna mendapatkan kebenaran yang dapat

Komentar 1) Mengubah tingkat persediaan Mengubah sumberdaya manusia secara bertahap atau tidak sama sekali; tidak ada perubahan produksi secara tiba-tiba. Biaya menahan

Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, menunjukkan perilaku teliti dalam mengamati guru dan secara tanggung jawab, mandiri, dan percaya diri

Fasilitasi Penyelenggaraan Titian Muhibah Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan JB: Barang/jasa JP: Jasa Lainnya. 150

Dari pihak bank juga akan terdorong untuk menambah jumlah uang yang beredar dengan pinjaman, tetapi uang ini mutar balik ke bank karena tertarik oleh bunga atau interest –