• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bayung gede - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bayung gede.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bayung gede - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bayung gede."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BAYUNG GEDE

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : NI LUH RISTHA ARIANI

FAK/PS : HUKUM /ILMU HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGHANTAR

Om Swastyastu,

Puji dan syukur penuis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sebagai salah satu tugas individu yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana untuk tugas individu laporan dilanjutkan sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai 29 Agustus 2016.

Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdyaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban seluruh mahasisw yang menempuh program S1. Karena melalui KKN ini wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan disiplin ilm yang didapat dari perkuliahan.

Dalam melaksanakan KKN di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam penyusunan laporan ini banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.

Dengan demikian melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak/Ibu Panitia KKN PPM Universitas Udayana 2016

2. Ibu Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

3. Bapak Kepala Desa Bayung Gede beserta staf

4. Kelian Bayung Gede dan Kelian Peludu Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangi

(3)

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

Bayung Gede, 28 Agustus 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………... i

KATA PENGHANTAR………... ii

DAFTAR ISI……… iii

LEMBAR PENGESAHAN………. iv

(4)

1.1 Profil Keluarga Dampingan ……… 4

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ……….. 5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga ………. 7

2.2 Masalah Prioritas ………... 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program ………. 9

3.2 Jadwal Kegiatan ………... 10

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan………. 14

4.2 Hasil………. 14

4.3 Kendala……… 15

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan……….

16

5.2 Rekomendasi ……….16

(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Ni Luh Ristha Ariani No. Mahasiswa : 1303005292

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM UNUD periode XIII tahun 2016 di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Bangli, 28 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

(Dr. Dra. Ni Wayan Bogoriani, M.Si) ( I Nengah Ciriyasa )

DPL Desa Bayung Gede KK Dampingan

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (LPPM, 2016). KKN-PPM Unud merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat

secara langsung dan terpadu. Salah satu kegiatan dalam KKN-PPM yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).

Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM Periode XIII tahun 2016. Program pendampingan keluarga (KK Dampingan) diadakan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari kampus terutama dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang lebih bahagia dan sejahtera. Program pendampingan keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dampingan. Serta mampu menggali permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan dan kemudian berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat terutama keluarga dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.

(8)

dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Bapak I Nengah Ciriyasa merupakan salah satu penduduk asli dan bertempat tinggal di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada saat ini Bapak I Nengah Ciriyasa tinggal bersama Ayahnya, Istri dan seorang anak. Status dari Bapak I Nengah Ciriyasa adalah menikah dan memiliki 2 orang anak (1 perempuan dan 1 laki-laki). Anak ke-1 sedang menempuh pendidikan di tingkat SMP dan anak ke-2 saat ini menempuh pendidikan di Sekolah

Dasar (SD). Saat ini Bapak I Nengah Ciriyasa bekerja sebagai petani bersama istri. Keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa juga tercatat sebagai penerima JKBM Bali Mandara.

Tabel 1.1 Status Keluarga Dampingan

No. Nama Status Umur/Tgl

Lahir Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1.

SLTP/Sederajat Pelajar Anak

4.

SD/Sederajat Pelajar Anak

(9)

kondisi layak. Rumahnyamemiliki luas 200 m2 yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 dapur serta 1 kamar mandi serta lantai rumahnya terbuat dari semen.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Melalui pendekatan personal dan secara kekeluargaan, informasi yang diperoleh dari keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa, sumber penghasilan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa tergantung pada pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai petani. Penghasilan sebagai petani tidak dapat diperkirakan karena hasilnya tidak menentu dan terkadang bisa juga rugi. Bapak I Nengah Ciriyasa dan istrinya juga bekerja sebagai buruh pemetik kubis setiap harinya,

yang hasilnya digunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari yaitu sebesar Rp 50.000,-/hari. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Bapak Nengah Ciriyasa hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer saja seperti untuk konsumsi, pendidikan, kesehatan, kerohanian dan kegiatan sosial misalnya untuk iuran desa adat, pura ataupun banjar. Keluarga ini hanya terdiri dari 4 orang saja.

1.2.2.1Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran sehari-hari meliputi; 1. Kebutuhan Dapur

Untuk pemenuhan kebutuhan makan dan lauk pauk sehari-harinya Bapak I Nengah Ciriyasa mengeluarkan uang kurang lebih sekitar Rp 15.000,- perharinya, kebutuhan dapur ini di peruntukan untuk pembelian beras dan lauk pauk, sedangkan untuk kebutuhan sayur-mayur Bapak I Nengah Ciriyasa berusaha memenuhi kebutuhan dari hasil kebun yang dimiliki.

2. Kebutuhan Rohani

Untuk kegiatan kerohanian, biasanya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa membuat sendiri banten untuk persembahyanan sehari-hari. Apabila ada upacara besar keagamaan biasanya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa membeli janur untuk keperluan membuat banten. Selain itu keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa juga biasanya meminta dari tetangga untuk sarana

(10)

1.2.2.2Kebutuhan Pendidikan

Untuk pemenuhan kebutuhan sekolah anak, Bapak I Nengah Ciriyasa menanggung 2 orang anaknya, dimana 1 orang anak bersekolah di SMPN 6 Kintamani yang menghabiskan biaya saku perbulan Rp. 150.000,- sedangkan 1 orang anaknya lagi bersekolah di SDN Bayung Gede dimana kebutuhannya adalah biaya uang saku sekolah perbulan Rp 60.000. Untuk pengeluran tak terduga nya meliputi uang buku, uang spp dan lain-lainnya.

1.2.2.3Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, Bapak I Nengah Ciriyasa biasanya berobat ke Puskesmas terdekat, dimana lokasi puskesmas sangat dekat dengan rumah Biaya pengeluaran untuk masalah kesehatan tidak dianggarkan secara khusus oleh Bapak I Nengah Ciriyasa, jika terjadi hal tidak

diinginkan, biasanya Bapak I Nengah Ciriyasa berusaha menggunakan uang dimiliki ataupun meminjam uang terlebih dahulu. Bapak I Nengah Ciriyasa memiliki JKBM sehingga dapat meringankan beban beliau untuk masalah biaya pengobatan.

1.2.2.4 Kebutuhan Sosial

Bapak I Nengah Ciriyasa masuk menjadi anggota banjar sehingga memiliki anggaran khusus untuk keperluan sosial antara lain iuran rutin di desa, pura dan banjar, serta pengeluaran suka duka (pengeluaran apabila ada pernikahan, kematian, upacara, atau apabila ada kerabat yang sakit). Dimana biaya untuk kegiatan tersebut bersifat tak terduga.

1.2.2.5 Kebutuhan Air dan Listrik

Biaya kebutuhan lainnya meliputi biaya listrik dan pembelian air yang harus ditanggung oleh Bapak I Made Ganti. Dengan rincian sebagai berikut :

(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumper yaitu Bapak I Nengah Ciriyasa beserta istri dan anaknya. Adapun hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berdiskusi dengan anggota keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal beliau.

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa sesuai dengan hasil wawancara serta pengamatan dengan keluarga dampingan adalah sebagai berikut:

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Permasalahan yang paling mendasar yang dialami oleh KK Dampingan Bapak I Nengah Ciriyasa adalah masalah ekonomi. Keuangan dalam keluarga ini dapat dikatakan belum begitu mencukupi kebutuhan keluarga. Pendapatan lebih hanya didapat saat panen hasil perkebunan saja, sedangkan saat tidak panen pendapatan menjadi tidak tetap. Rata-rata penghasilan dari pekerjaan sebagai petani yaitu sebesar Rp 600.000,00 per bulan. Sedangkan penghasilan tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja, keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa harus dapat mengatur keuangannya dengan baik, karena disamping memikirkan kebutuhan pokok sehari-hari, keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa juga harus memikirkan

pengeluaran untuk keperluan mendadak seperti biaya untuk membayar spp anak, iuran dibanjar, kundangan, upacara agama atau biaya kesehatan masih dirasa kurang cukup. Sehingga, dengan

penghasilan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa tidak dapat menutupi pengeluaran yang begitu banyaknya.

2.1.2 Masalah Kebersihan Lingkungan

(12)

tidak menggunakan air PDAM tapi membeli air dan menampung air di tempat penampungan, sedangkan tempat penampungan air nya dalam keadaan kotor terdapat lumut dan jentik nyamuk.

2.1.3 Masalah Kesehatan

Dalam masalah kesehatan Bapak I Nengah Ciriyasa mengaku jarang mengalami sakit, hal itu baru terjadi apabila dia merasa terlalu lelah karena bekerja. Ada beberapa penyakit yang sering dialami oleh keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa yaitu sakit batuk dan pilek. Untuk prilaku hidup bersih keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa masih kurang, air yang digunakan untuk mandi dan cuci tangan di rumah Bapak I Nengah Ciriyasa menggunakan air tergenang yang keadaan airnya kotor.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan beberapa masalah di atas, penulis mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan taraf hidup keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan ekonomi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dipecahkan karena merupakan masalah utama yang akan mempengaruhi semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Beberapa sumber pemasukan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa berusaha untuk dicukupkan mengenai kebutuhan-kebutuhan finansial keluarga. Biaya hidup dikatakan stabil apabila saat panen hasil perkebunan telah tiba. Karena melihat banyaknya pengeluaran keluarga, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa masih sangat susah. Keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa harus dapat mengatur keuangannya dengan baik, karena disamping memikirkan kebutuhan pokok sehari-hari, keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa juga harus memikirkan pengeluaran untuk biaya sekolah anak SD dan SMP, biaya listrik, iuaran wajib banjar, suka duka, peturunan nyungsung pura, uang kesehatan yang tak terduga. Sehingga, dengan penghasilan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa yang tidak menentu dari hasil panen menjadikan tidak dapat menutupi pengeluaran yang begitu banyaknya. Meskipun dikelola dengan baik, penghasilan Bapak I Nengah Ciriyasa pada dasarnya belum

(13)

2.2.2 Masalah Kesehatan Lingkungan

Untuk masalah air Bapak I Nengah Ciriyasa tidak menggunakan air PDAM tapi membeli air dan menampung air di tempat penampungan, sedangkan tempat penampungan air nya dalam keadaan kotor terdapat lumut dan jentik nyamuk. Biasanya air di penampungan tersebut digunakan untuk mandi, cuci tangan.

2.2.3 Masalah Pendidikan Anak

Untuk masalah pendidikan anak-anaknya Bapak I Nengah Ciriyasa selalu menginginkan yang terbaik, tetapi pendidikan tingkat Sekolah Dasar di Desa Bayung Gede belum mendapatkan pengajaran bahasa Inggris dan pada tingkat SLTP para siswa baru diajarkan dasar-dasar dalam berbahasa Inggris. Sehingga hal tersebut dapat menyulitkan anak-anak dari Bapak I Nengah

(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut penulis akan menjabarkan alternatif usaha pemecahannya yang selama ini di rekomendasikan di lapangan bersama keluarga dampingan. Adapun alternatif yang ditawarkan, antara lain:

3.1.1 Membantu Diskusi Mengenai Masalah Ekonomi Keluarga

Dalam pensolusian masalah, penulis melakukan diskusi kepada kelurga Bapak I Nengah Ciriyasa dalam melakukan manajemen keuangan keluarganya. Karena pendapatan keluarga

Bapak I Nengah Ciriyasa yang didapatkan tidak tetap. Sehingga disarankan agar saat ada pendapatan lebih untuk disimpan sehingga nantinya disaat pendapatan menurun bisa menjadi cadangan pendapatan. Selain itu juga bisa dibuat skala prioritas dalam pengeluaran. Memberikan saran kepada keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa pentingnya menabung, kesehatan air, dan meningkatkan persepsi program bantuan untuk kesejahteraan masyarakat sehingga tidak apatis terhadap informasi terkait.

Untuk kehidupan jangka panjang hendaknya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa memiliki tabungan agar bisa mengantisipasi pengeluaran yang tidak terduga. Dalam hal ini penulis menyarankan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa untuk menabung dengan menyisihkan beberapa penghasilan yang diperoleh setiap harinya agar budaya menabung dapat ditanamkan kepada anaknya dikemudian hari. Selain itu dengan membiasakan keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi dengan sistem yang baik ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti biaya yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan, maka dapat juga dimanfaatkan untuk meringankan beban ekonomi keluarga.

3.1.2 Melakukan Diskusi Mengenai Kebersihan Lingkungan

Untuk masalah kebersihan lingkungan dan kesehatan keluarga, penulis melakukan diskusi terhadap keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa. Penulis menyarankan untuk membersihkan

(15)

Penulis juga menyarankan kebiasan untuk membersihkan debu kompor kayu di dapur karena dapat menggangu kesehatan pernapsan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa.

3.1.3 Melakukan Diskusi Mengenai Pendidikan Anak

Untuk masalah pendidikan anak, penulis melakukan diskusi dengan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa. Penulis melakukan kegiatan mengajar bahasa Inggris dan membantu

mengerjakan tugas sekolah anak-anak dari Bapak I Nengah Ciriyasa untuk dapat menyalurkan sedikit pengetahuan yang dimiliki oleh Penulis.

3.2 Jadwal Kegiatan

(16)
(17)
(18)
(19)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan pendampingan keluarga mulai dilakukan setelah mendapatkan izin serta

arahan dari Kepala Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli. Mahasiswa bersangkutan langsung

dapat bersosialisasi dan melakukan pendekatan dengan KK Dampingan mulai dari kepala

keluarga hingga anaknya secara komutitatif serta tetap memperhatikan adat atau budaya setempat

agar tidak menimbulkan ketersinggungan. Kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa

bersangkutan memunculkan respon yang positif dari pihak KK Dampingan. Dengan demikian

memudahkan bagi mahasiswa bersangkutan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah yang

dihadapi oleh KK Dampingan. Masalah tersebut kemudian disusun menurut skala dengan

memperhatikan konsidi KK Dampingan sebagai sasaran target.

Pelaksanaan program pendampingan keluarga dilakukan selama 1 bulan 1 minggu

dengan sekurang-kurangnya 15 kali kunjungan. Dalam hal ini yang menjadi objek dari penelitian

mahasiswa yang bersangkutan adalah keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa. Dari awal perkenalan

hingga pertemuan berikutnya selalu mendapatkan respon yang positif serta ramah dari keluarga

Bapak I Nengah Ciriyasa. Begitu pula dalam pemberian solusi berupa saran-saran sangat

diterima dengan baik, sehingga terjalin komunikasi yang aktif antara mahasiswa dengan keluarga

KK Dampingan Bapak I Nengah Ciriyasa.

4.2 Hasil

Berdasarkan hasil survey dan sosialisasi terhadap KK dampingan, masalah yang

didapatkan adalah permasalahan ekonomi dari keluarga dampingan, pengelolaan keuangan

dengan pemanfaatan tabungan merupakan kegiatan yang sangat efektif dan memungkinkan

untuk dilakukan. Secara garis besar pekerjaan Bapak I Nengah Ciriyasa tergolong pekerjaan

dengan penghasilan tidak tetap dengan rata-rata pengahasilan Rp. 700.000 per bulan. Dari hasil

bincang-bincang yang beberapa kali dilakukan bersama keluaga dampingan, diketahui bahwa

pemasukan yang diperoleh dari berkebun digunakan untuk menutupi kegiatan sehari-hari,

(20)

hasil panen tersebut digunakan untuk membeli bibit tanaman, obat-obat hama dan pupuk untuk

tanaman. Agar kebutuhan dapat dipenuhi setiap bulannya, diharapkan Keluarga Bapak I Nengah

Ciriyasa menabung uangnya saat penghasilan panen sudah tiba.

Untuk masalah kebersihan lingkungan seperti tempat penampungan air diharapkan

keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa dapat membersihkan tempat penampungan air secara berkala,

sehingga nantinya air yang akan digunakan untuk mandi dan lainnya dalam keadaan bersih.

4.3 Kendala

Adapun beberapa kendala yang dihadapi penulis dari awal pendampingan KK Dampingan

hingga perpisahan dengan KK Dampingan waktu kunjungan ke KK Dampingan dimana penulis

sulit dalam menyesuaikan waktu pertemuan dengan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa, karena

beliau sedang bekerja di kebun. Bapak I Nengah Ciriyasa memiliki jam kerja dari jam 8 pagi

hingga jam 6 Sore, setelah jam tersebut biasanya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa jam kosong

kira-kira pada malam hari dan biasanya waktu tersebut digunakan untuk istirahat. Untuk jarak

rumah keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa tidak menjadi masalah karena jarak rumahnya tidak

terlalu jauh dari posko KKN Bayung Gede. Apabila penulis ingin ke kebun untuk membantu

keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa berkebun, jarak yang ditempuh untuk ke kebun sangat curam

dan jalanya berlubang sehingga lumayan susah untuk dilalui dengan kendaran bermotor. Cuaca

yang tidak mendukung juga menghambat proses program KK Dampingan, dimana sangat

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan KK Dampingan yang dilaksanakan kurang lebih

selama 1 (satu) bulan 1 minggu, dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Masalah ekonomi selalu menjadi perhatian utama bagi Bapak I Nengah Ciriyasa, namun

Beliau menjalani kehidupan sehari-hari dengan cukup dan dapat bertahan dengan baik, tidak

ada problem kesehatan yang kronik diderita keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa.

2. Masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan keluarga, Penulis hanya menyarankan

beberapa rekomendasi terkait persoalan dengan selalu membersikan lingkungan rumah,

terbiasa untuk menjaga kesehatan keluarga seperti cuci tangan dengan benar menggunakan

air bersih, dan mandi secara teratur, dan mengurangi kebiasan Bapak I Nengah Ciriyasa

dalam merokok.

3. Masalah pendidikan anak, penulis hanya melakukan pengajaran yang bersifat sementara.

Anak-anak dari Bapak I Nengah Ciriyasa memang sudah pandai dan mudah mengerti dengan

yang diajarkan, hanya perlu berlatih terus-menerus.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah

diberikan yaitu :

1. Penulisan menyarankan untuk keluarga dampingan untuk selalu menjaga kesehatan,

merapkan pola hidup yang benar dan sehat, mulai dari menumbuhkan budaya cuci tangan

sesudah beraktifitas ataupun sebelum makan dan juga menjaga kebersihan diri dengan

mandi yang rutin. Selain itu juga perlu diperhatikan kebersihan lingkungan dan penataan

lingkungan rumah.

2. Untuk masalah ekonomi agar Bapak I Nengah Ciriyasa lebih mengatur keuangan seperti

saat panen dimana penghasilan Bapak I Nengah Ciriyasa lebih banyak , setengah

penghasilan tersebut agar disisihkan untuk tabungan agar terdapat dana untuk

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun, 2016, Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

(23)

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1.1 Halaman rumah, tampak depan

(24)

Gambar

Tabel 1.1 Status Keluarga Dampingan
Gambar 1.2 Dapur dan Kamar Tidur
Gambar 1.3 Kegiatan Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

10 SHE Indonesia Banking School Jakarta 11 SHE Selamat Sri Kendal 12 SHE Widya Manggala Semarang 13 STMIK AKAKOM Yogyakarta 14 UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 15

[r]

Berdasarkan gambar denah pelat, balok dan kolom seperti pada Gambar 3.7, maka dilakukan desain awal balok dengan cara perhitungan yang sama pada desain balok di atas,

Media yang dirasakan cocok oleh penulis untuk membahas tema ini adalah buku cerita bergambar (komik). Media cerita bergambar atau biasa disebut komik, merupakan

Pada siklus II yang berindak sebagai guru adalah peneliti, sedangkan guru mata pelajaran IPS kelas III menjadi Observer aktivitas guru pada pembelajaran Siklus II.

konsep-konsep dan konstruk-konstruk dalam contoh ini saling berkaitan dan jika proposisi-proposisi yang merinci hubungan-hubungan ini dapat didukung, maka peneliti telah

Sesuai dengan masalah yang sudah dibahas di atas, maka hasil – hasil yang akan dicapai melalui laporan tugas akhir ini adalah membuat inovasi baru dengan

[r]