i
EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI
BUKU PERPUSTAKAAN STMIK
STIKOM INDONESIA
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Ida Ayu Gede Anindyatari
NIM. 1321503003
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI
BUKU PERPUSTAKAAN STMIK
STIKOM INDONESIA
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Ida Ayu Gede Anindyatari
NIM. 1321503003
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya
Perpustakaan pada Program Studi Diploma Tiga Perpustakaan
iv
KATA PENGANTAR
Om Suastiastu,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya, Tugas Akhir ini yang berjudul “Evaluasi Kepuasan
Pengguna Terhadap Kebijakan Pengembangan Koleksi Buku Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia” dapat tersusun dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memdapat dorongan dan bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., selaku rector Universitas Udayana
2. Bapak Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
3. Bapak Drs. I Putu Suhartika, M.Si selaku Kepala Program Studi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dan sekaligus sebagai pembimbing kedua telah memberikan saran, masukan serta bimbingan penulis untuk menyusun Tugas Akhir ini.
4. Bapak Drs. Made Kastawa, S.S., M.Lib selaku Sekretaris Program Studi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dan sekaligus sebagai pembimbing utama yang telah memberikan saran, masukan serta bimbingan penulis untuk menyusun Tugas Akhir ini. 5. Bapak Richard Togaranta Ginting, S.Sos., M.Hum., Ibu Ni Putu Premierita
Haryanti, S.Sos., M.A dan Bapak Tedi Erviantono, SIP., M.Si. selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Kepada kedua Orang Tua Ayahanda Ida Bagus Subrata dan Ibunda Ida Ayu Gitahayani serta saudara/i Ida Bagus Gede Anandita dan Ida Ayu Gede Pitri Pradnyani yang selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan materi demi kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan D3 Perpustakaan 2013 yang telah berbagi informasi untuk kelancaran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan laporan ini, serta mengharapkan sekali kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Om Santi, Santi, Santi, Om
Denpasar, 1 Juli 2016
vi
EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN
STMIK STIKOM INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap kebijakan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, studi pustaka, dan observasi. Subjek penelitian ini adalah seluruh pengunjung perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia. Populasi yang digunakan yaitu seluruh pengunjung perpustakaan bulan Februari 2016 sebanyak 304 dengan jumlah sampel 173 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling dengan cara Proportionate Stratified Random Sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan (Maret 2016). Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia dilakukan secara rutin dan sudah dianggap sesuai dengan kebutuhan pengguna, namun belum memenuhi kebutuhan pengguna, dengan rata-rata tingkat kepuasan pengguna 63,17%.
EVALUATION OF USER SATISFACTION POLICY ON DEVELOPMENT LIBRARY BOOK COLLECTION
STMIK STIKOM INDONESIA
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the satisfaction level of users of the library book collection development policy STMIK STIKOM Indonesia. This research is quantitative descriptive research and the techniques of data collection used questionnaires, literature, and observation. The subjects of this research were all visitors of the STMIK STIKOM Indonesia library. The population is all library visitors in February 2016 which are totally 304 people and pointed 173 as sample became respondents. The technique of sampling is Probability Sampling by using Proportionate Stratified Random Sampling. This research are conducted for one month in March 2016. The results of this research is the book collection development activity of library STMIK STIKOM Indonesia are carried out routinely and it has been considered in accordance with the need of users, but has not been fulfilled need of the library users, with an average 63.17% of user satisfaction rate.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DARTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Ruang Lingkup ... 4
1.6Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7
2.2Koleksi Perpustakaan ... 12
2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 12
2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 12
2.3Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 16
2.3.1 Pedoman Penentuan Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 19
2.3.2 Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 20
2.4Kepuasan Pengguna Perpustakaan ... 22
BAB III METODE PENELITIAN... 24
3.1Jenis Penelitian ... 24
3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
3.3Populasi dan Sampel ... 24
3.3.1 Populasi Penelitian ... 24
3.3.2 Sampel Penelitian ... 25
3.4Teknik Pengambilan Sampel... 26
3.5Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.5.1 Kuesioner ... 27
3.5.2 Studi Pustaka ... 27
3.5.3 Observasi ... 27
3.6Teknik Analisis Data ... 28
3.7Teknik Penyajian Data ... 29
3.8Kisi-Kisi Kuesioner ... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
x
4.1.1 Sejarah Singkat ... 30
4.1.2 Jumlah Koleksi Buku ... 31
4.2Pengolahan dan Analisis Data ... 32
4.3Tingkat Kepuasan Pengguna ... 52
BAB V PENUTUP ... 54
5.1Kesimpulan ... 54
5.2Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner... 29
Tabel 4.1 Jumlah koleksi buku... 31
Tabel 4.2 Pemilihan koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM
Indonesia dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Pengguna ... 32
Tabel 4.3 Pengembangan koleksi buku sudah dilakukan secara rutin ... 33
Tabel 4.4 Pemilihan buku saat pengadaan koleksi berpedoman pada
asas relevansi ... 34
Tabel 4.5 Koleksi yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum
yang berlaku ... 35
Tabel 4.6 Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia mengembangkan
koleksi buku hiburan, seperti novel dan komik ... 36
Tabel 4.7 Anda terlibat dalam pemilihan buku yang akan
dikembangkan ... 37
Tabel 4.8 Katalog penerbit sudah cukup sebagai alat bantu pemilihan
koleksi buku yang akan dikembangkan ... 38
Tabel 4.9 Setiap koleksi buku yang dikembangkan mengandung
informasi yang berkualitas... 39
Tebel 4.10 Prioritas pemilihan koleksi buku yang akan dikembangkan
didasarkan atas popularitas ... 40
xii
akurat ... 41
Tabel 4.12 Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia menyediakan
koleksi buku yang mutakhir / up to date ... 42
Tabel 4.13 Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia memiliki
koleksi yang lengkap ... 43
Tabel 4.14 Informasi yang terkandung dalam setiap koleksi
perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia mudah dipahami ... 45
Tabel 4.15 Koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia
memenuhi kebutuhan informasi anda ... 46
Tabel 4.16 Koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia
mendukung kebutuhan perkuliahan ... 47
Tabel 4.17 Anda mengetahui jenis-jenis koleksi yang ada di
perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 48
Tabel 4.18 Setiap judul buku memiliki jumlah eksemplar yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan pengguna ... 49
Tabel 4.19 Ketersediaan koleksi mempengaruhi keinginan untuk
datang ke perpustakaan ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Visi dan Misi Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 58
Struktur Organisasi Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 59
Kuesioner Penelitian ... 60
Tabulasi Data ... 62
Gambar Ruang Baca Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 69
Gambar Ruang Staf Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 69
Gambar Pengguna Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia ... 70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era informasi saat ini, masyarakat sangat membutuhkan informasi
yang bermanfaat bagi mereka. Maka dibutuhkan suatu tempat yang menyediakan
informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Perpustakaan
adalah suatu tempat penyedia informasi. Menurut Sutarno (2006:34), “Tujuan
perpustakaan adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan
menjadi pusat pembelajaran”. Sebagai sumber informasi dan pusat pembelajaran,
perpustakaan hendaknya memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan
penggunanya.
Koleksi perpustakaan merupakan komponen penting dalam perpustakaan,
maka berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu perpustakaan banyak
ditentukan oleh kualitas informasi yang tersedia di perpustakaan tersebut. Kualitas
informasi yang dimiliki suatu perpustakaan salah satunya dapat dilihat dari
kepuasan penggunanya. Kepuasan pengguna perpustakaan erat kaitannya dengan
kebutuhan informasi yang ingin didapat. Jika seorang pengguna terpenuhi
kebutuhan informasi yang diinginkan di suatu perpustakaan, maka ia akan merasa
puas dan artinya perpustakaan telah memenuhi kebutuhan informasinya,
begitupun sebaliknya. Maka penting halnya suatu perpustakaan lebih
memperhatikan dan mengembangkan koleksinya agar dapat memenuhi kebutuhan
2
Pengembangan koleksi perpustakaan sering juga disebut pengadaan koleksi.
Menurut Darmono (2001: 57), “Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian
dari kebijakan pengembangan koleksi akhirnya akan bermuara pada kegiatan
pengadaan bahan pustaka”. Kegiatan pengadaan bahan pustaka atau
pengembangan koleksi perpustakaan dalam hal ini khususnya buku, dapat
dilakukan dengan cara pembelian, hadiah, hibah atau sumbangan, maupun wajib
serah. Bagaimanapun cara atau tekik pengembangan koleksi, penting halnya
memperhatikan proses dan memastikan bahwa kebutuhan informasi pengguna
dapat terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna.
Salah satu perpustakaan yang sangat memperhatikan pengembangan koleksi
bahan pustaka yaitu perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia yang merupakan
perpustakaan perguruan tinggi yang berada di Jl. Tukad Pakerisan No. 97,
Denpasar-Bali. Perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia memiliki beberapa jenis
koleksi perpustakaan, salah satunya adalah koleksi bahan pustaka buku yang
berjumlah sekitar 4.806 eksamplar (data diambil tanggal 29 Februari 2016) yang
berasal dari berbagai sumber seperti, sumbangan para dosen, sumbangan
mahasiswa, dan pengadaan. Tidak hanya berhenti di angka 4.806, pihak
perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia hendak meningkatkan koleksi bahan
pustakanya, baik dalam hal jumlah koleksi bahan pustaka maupun nilai informasi
yang terkandung dalam masing-masing koleksi bahan pustaka tersebut.
Pengembangan koleksi bahan pustaka khususnya buku rutin dilakukan tiap
semester sesuai dengan kebijakan perpustakaan STMIK STIKOM Indonesia,
informasi yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut seharusnya membentuk
kepuasan tersendiri bagi pengguna perpustakaan.
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis hendak mengangkat penelitian yang
berkenaan dengan kebijakan perpustakaan dalam kegiatan pengembangan koleksi
buku. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Evaluasi Kepuasan
Pengguna Terhadap Kebijakan Pengembangan Koleksi Buku Perpustakaan
STMIK STIKOM Indonesia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kepuasan
pengguna terhadap kebijakan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK
STIKOM Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan
pengguna terhadap kebijakan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK
STIKOM Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis untuk institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini
menambah sumber bacaan di perpustakaan dan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis untuk tempat penelitian diharapkan hasil penelitian ini
dapat dijadikan masukan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan
4 1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat kepuasan
pengguna terhadap kebijakan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK
STIKOM Indonesia.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang Latar Belakang dilaksanakannya
penelitian ini, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Ruang Lingkup, dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung dan
relevan dengan kegiatan penelitian atau masalah yang diteliti, yaitu
Perpustakaan Perguruan Tinggi, Koleksi Perpustakaan, Kebijakan
Pengembangan Koleksi, dan Kepuasan Pengguna.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang metode yang dilakukan dalam
melaksanakan penelitian diantaranya adalah Jenis Penelitian, Tempat
dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan
Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Penyajian Data, dan
BAB IV HASIL DAN PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum perpustakaan STMIK
STIKOM Indonesia dan data dari penelitian dianalisis sehingga
memperoleh hasil yang dapat menjawab permasalahan dari penelitian
ini, yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap
kebijakan pengembangan koleksi buku perpustakaan STMIK STIKOM
Indonesia.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai penelitian berupa kesimpulan
dan saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Perpustakaan Perguruan Tinggi
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada dasarnya seluruh perpustakaan merupakan instansi yang memiliki
prosedur kerja sama, yaitu menyediakan dan memberikan pelayanan informasi
kepada pengguna perpustakaan. Namun kini dalam perkembangannya
masing-masing jenis perpustakaan memiliki kreteria dan definisi tertentu yang dapat
membedakannya dengan perpustakaan lainnya. Salah satu jenis perpustakaan dari
sekian banyak jenis perpustakaan adalah perpustakaan perguruan tinggi.
Beberapa para ahli mengemukakan definisi perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi menurut Basuki (1991:51), adalah “perpustakaan
yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang
berfaliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan
tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat)”. Selain itu menurut Qalyubi (2007:10),
“perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit pelaksana teknis (UPT)
perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah,
merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada
khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya”. Sejalan dengan pernyataan
sebelumnya Noerhayati (1987:1), menyatakan bahwa “perpustakaan perguruan
induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda,
bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksakan Tri
Dharmanya”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di dalam
lingkungan perguruan tinggi yang berfungsi mengumpulkan, menyajikan, dan
menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya
yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat).
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi harusnya memiliki tujuan yang sejalan
dengan perguruan tingginya. Menjadi suatu unsur penunjang perguruan tinggi
dalam mencapai visi dan misinya, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki
tujuan. Menurut Qalyubi (2007:11), “tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu
untuk:
1. Memenuhi keperluan informasi pelajar dan mahasiswa
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis
3. Menyediakan ruangan untuk pengguna
4. Menyediakan jasa peminjaman dan menyediakan jasa informasi aktif bagi
pengguna”.
Selain itu menurut Noerhayati (1987:2), “tujuan dari diselenggarakannya
perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memdukung, memperlancar serta
8
pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi,
pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, dan penyebarluasan informasi”.
Senada dengan pernyataan-pernyataan di atas, menurut pendapat Basuki
(1991:52), “tujuan perpustakaan perguruan tinggi antara lain sebagai berikut :
1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf
pengajar dan mahasiswa. sering pula mencakup tenaga kerja administrasi
perguruan tinggi.
2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkat akademis,
artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca
sarjana dan pengajar.
3. Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan.
4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pengguna.
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan
perguruan tinggi juga industri lokal”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
tujuan dari penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk
mendukung kinerja dari perguruan tinggi tersebut dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan menyajikan sumber-sumber informasi ilmiah bagi seluruh
sivitas perguruan tinggi tersebut.
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Agar tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana dengan
Pada dasarnya fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi
(2004:3), “perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut :
1. Fungsi Edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena
itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program
studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung
pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
2. Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh
pencari dan pengguna informasi.
3. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling
mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelitian di
perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena tugas perguruan
tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan
10
4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk
membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi
pengguna perpustakaan.
5. Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang
dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademika dan staf
non-akademik.
6. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan
yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi.
7. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai
tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimiliki untuk membantu
pengguna dalam melakukan dharmanya”.
Sementara menurut Basuki (1991: 107), fungsi utama dari perpustakaan
perguruan tinggi meliputi:
1. Fungsi deduktif, perpustakaan membantu pengembangkan potensi
mahasiswa dengan system pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum
pendidikan
2. Fungsi informasi, perpustakaan membantu mahasiswa dalam memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya melalui penelusuran informasi yang ada di
3. Menunjang kegiatan penelitian, dalam hal ini perpustakaan menyediakan
sejumlah informasi yang diperlukan agar proses penelitian dosen,
mahasiswa, dan staf non edukatif dapat dilakukan berdasar data-data yang
diperoleh dari perpustakaan
4. Sebagai tempat rekreasi atau hiburan, mahasiswa dapat mengandalkan
perpustakaan untuk mengurangi ketegangan setelah lelah belajar dengan
bahan bacaan ringan dan menghibur yang ada di perpustakaan”.
Selain fungsi-fungsi yang telah dipaparkan di atas terdapat juga beberapa
fungsi perpustakaan perguruan tinggi seperti yang dikemukakan oleh Noerhayati
(1987:53), yang hanya membagi fungsi tersebut menjadi dua bagian yaitu:
1. Ditinjau dari segi proses pelayanannya berfungsi sebagai: pusat
pengumpulan informasi, pusat pelestarian informasi, pusat pengelolaan
informasi, pusat pemanfaatan informasi dan pusat penyebarluasan
informasi.
2. Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggiberfungsi sebagai pusat
pelayanan informasi untuk: program pendidikan dan pengajaran, program
penelitian dan program pengabdian masyarakat.
Bedasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, fungsi dari
perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai penunjang dan pendukung proses
pembelajaran dan pendidikan yang berlangsung di perguruan tinggi tersebut, serta
dapat menyukseskan dan melancarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga
dapat meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan pesatnya perkembangan
12 2.2. Koleksi Perpustakaan
2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan
Bahan pustaka berupa buku dan non buku yang telah dikumpulkan oleh
perpustakaan disebut koleksi perpustakaan. Koleksi tersebut sebelumnya diolah
kemudian disajikan kepada pengguna sebagai penunjang pelayanan perpustakaan.
Menurut Sutarno (2006:13), “Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor
utama (pilar) sebuah perpustakaan.
Berbeda dengan Kohar (2003:6), menyatakan bahwa “koleksi perpustakaan
adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan alternative para pemakai perpustakaan terhadap media rekam
informasi”. Sedangkan menurut Darmono (2001:48), “koleksi perpustakaan
adalah ”sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku,
majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio-visual, peta)”.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulakn bahwa
koleksi perpustakaan merupakan seluruh bahan pustaka yang ada di perpustakaan
yang disusun secara sistematis sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika dan
dapat digunakan oleh semua pengguna perpustakaan tersebut.
2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan menempati posisi penting dalam mewujudkan fungsi
perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu perpustakaan menyediakan
koleksi-koleksi yang selaras dengan tujuan masing-masing lembaga induk dari
perpustakaan tersebut. Adapun beberapa jenis koleksi menurut Yulia (1993:3),
1. Karya Cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk
cetak, seperti:
1. Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan
yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. berdasarkan
standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak
termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks,
dan buku rujukan.
2. Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan
jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini
adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya),
laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan
tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
2. Karya Noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak
dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain
seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya.
Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku,
ataupun bahan pandang denger. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka
14
1. Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam.
2. Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video.
Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan.
Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara
menggunakan perpustakaan.
3. Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung
(misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebaginya) dan yang
harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparasi, dan filmstrip).
4. Karya dalam Bentuk Elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke
dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk
membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM
player, dan sebagainya.
Menurut Darmono (2001:52), ada enam jenis koleksi perpustakaan yaitu:
1. Buku
Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan.
Beberapa jenis buku adalah sebagai berikut:
1. Buku teks (buku wajib)
Meliputi buku pedoman untuk guru dan uku teks untuk siswa yang
2. Buku penunjang
Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disyahkan
oleh pemerintah sebagai penunjang buku teks utama.
3. Buku-buku jenis fiksi
Untuk menanamkan, mendorong dan meningkatkan minat, serta
keterampilan membaca siswa guna menambah dan memperluas
pengetahuan serta meningkatkan kreativitas kegemarannya.
4. Buku populer (umum)
Seperti pamphlet, klipping, brosur, karya tulis guru, siswa dan lain-lain.
2. Koleksi Referens
Koleksi referens memuat informasi tertentu, tidak perlu dibaca secara
keseluruhan sehingga cara penyusunannya berbeda dengan susunan buku.
3. Sumber Geografi
Sumber geografi berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian
tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil
laut, gunung, gurun, curah hujan untuk daerah tertentu.
4. Jenis Serial (Terbitan Berkala)
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dalam jangka
waktu terbit tertentu. Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah, Koran
dan tabloid.
5. Bahan Mikro
Bahan mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari
16
dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat
yang dinamakan micro-reader, seperti microfilm dan mikrofice (carik
mikro).
6. Bahan Pandang Dengar (Audio Visual)
Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara
bersamaan oleh indra mata dan telinga.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis
koleksi perpustakaan yang dapat dibedakan dari bentuk fisik dan cara penggunaan
masing-masing jenis koleksi tersebut.
2.3 Kebijakan Pengembangan Koleksi
Koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tentu tidak langsung ada
tanpa pengadaan bahan pustaka. Untuk itu perlu adanya pengadaan bahan pustaka
yang diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna secara
cepat, tepat dan mudah. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam pasal 12 ayat 1
disebutkan bahwa “Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan,
dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi”. Mengacu pada ayat di atas
perlu adanya kebijakan pengembangan koleksi bahan pustaka perpustakaan
maupun seleksi informasi saat melakukan pengembangan koleksi bahan pustaka.
Koleksi bahan pustaka yang baik pasti berasal dari pemilihan atau seleksi
bahan pustaka yang baik pula. Untuk itu, maka diperlukan kebijakan yang
koleksi, perpustakaan memiliki pegangan untuk mengembangkan koleksi bahan
pustakanya. Perpustakaan harus memperhatian kualitas koleksi bahan pustaka dan
menjaga koleksi bahan pustakanya tetap berimbang sehingga dapat memenuhi
kebutuhan penggunanya. Karena itu, pengembangan koleksi bahan pustaka harus
di dasari oleh asas tertentu. Menurut Yulia (2009:4), asas yang mendasari
kebijakan pengembangan koleksi adalah:
1. Kerelevanan
Koleksi perpustakaan hendaknya relevan dengan aktivitas yang telah
diprogramkan oleh perpustakaan sehingga memudahkan pencapaian kinerja
perpustakaan yang memuaskan para stakeholders. Pustakawan harus bisa
mengantisipasi perkembangan yang terjadi pada masyarakat pengguna.
2. Berorientasi Kepada Kebutuhan Pengguna
Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan
pengguna. Masing-masing jenis perpustakaan mempunyai pengguna yang
berbeda, yang berbeda pula pola kebutuhan informasinya. Pustakawan harus
bisa membaca kebutuhan berbagai kelompok pengguna yang dalam
populasi yang dilayani perpustakaan.
3. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan hendaknya lengkap dalam arti terkait dengan
kebutuhan para pengguna utama perpustakaan walaupun secara hakiki
sudah diketahui bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan dapat
memenuhi semua kebutuhan penggunanya. Namun demikian, penting bagi
18
pengguna utama perpustakaannya sehingga dapat menjadi perpustakaan
andalan para pengguna. Tentunya wajar sebuah perpustakaan akan
ditinggalkan oleh penggunanya apabila apa uang dicari pengguna sering
tidak bisa diperoleh di perpustakaan itu.
4. Kemutakhiran
Koleksi hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir. Dengan demikian, perpustakaan harus mengadakan dan
memperbarui bahan pustaka yang menjadi koleksi. Sejumlah dana rutin
diperlukan oleh perpustakaan untuk membeli berbagai bahan pustaka yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna, yang jumlahnya tidak kecil mengingat
semakin tingginya harga bahan pustaka yang beredar di pasaran.
5. Kerja Sama
Koleksi perpustakaan sebaiknya merupakan hasil kerja sama semua pihak
yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara
pustakawan, Pembina perpustakaan, pimpinan bahan induk, tokoh
masyarakat, guru/dosen/peneliti, dan berbagai pihak lain tergantung jenis
perpustakaannya. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan pengembangan
koleksi dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Pengembangan koleksi bahan pustaka merupakan istilah yang memiliki arti
lebih luas dari pada pengadaan bahan pustaka. Di dalam proses pengembangan
koleksi bahan pustaka terdapat kegiatan pengadaan koleksi bahan pustaka dan
seleksi bahan pustaka. Menurut Basuki (1991:426), pengertian pengembangan
memilih buku untuk perpustakaan. pemilihan buku berarti juga proses menolak
buku tertentu untuk perpustakaan”. Pengertian pengembangan koleksi bahan
pustaka mengalami perubahan seiring dengan perkembangan bidang ilmu
perpustakaan, dimana pengembangan koleksi, pengadaan bahan pustaka dan
seleksi bahan pustaka menjadi istilah-istilah kegiatan pengembangan koleksi
bahan pustaka yang saling melengkapi.
2.3.1 Pedoman Penentuan Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kebijakan pengambangan koleksi erat kaitannya dengan penentuan atau
seleksi koleksi bahan pustaka. Menurut Siregar (1998: 6), dalam melaksanakan
seleksi bahan pustaka hendaknya memperhatikan pedoman dalam penentuan
kebijakan pengembangan koleksi, antara lain:
1. Relevansi (Kesesuaian)
Pemilihan dan pengadaan bahan pustaka terkait dengan kepuasan pengguna
yang direlevansi dengan kebutuhan pengguna.
2. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan tidak tidak hanya terdiri dari buku-buku teks saja
tetapi juga menyangkut bidang ilmu lain yang berkaitan dengan bahan
penelitian.
3. Kemuktahiran
Perpustakaan harus selalu mengadakan pemburuan dalam koleksi, sehingga
informasi yang disajikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai
20
4. Kerjasama
Perlunya kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan
pengembangan koleksi berjalan dengan baik. Dalam kerjasama ini
melibatkan beberapa pihak yang berkompeten agar koleksi yang disajikan
dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
5. Alat Bantu Seleksi
Untuk memudahkan mengetahui informasi koleksi secara lengkap
hendaknya pemilihan koleksi menggunakan alat bantu yang tepat.
2.3.2 Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kegiatan pengembangan koleksi bahan pustaka berfungsi untuk
menghimpun dan menyediakan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi
perpustakaan. Bagian kegiatan tersebut sangat membutuhkan pembinaan bahan
pustaka, maka penting adanya kebijakan pengembangan koleksi. Menurut
Darmono (2001: 55), kebijakan pengembangan koleksi berfungsi sebagai
pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan sebab kebijakan tersebut:
1. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan
selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator,
dan dewan Pembina perpustakaan.
2. Memberi deskripsi yang sistis tentang strategi pengolahan dan
3. Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses
seleksi terjamin, koleksi yang responsive dan seimbang terbentung dan dana
dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin.
4. Menjadi standar tolok ukur untuk menilai sejauh mana sasaran
pengembangan koleksi tercapai.
5. Berfungsi sebagai sumber informasi dan paduan bagi staf yang baru mulai
berpartisipasi dalam pengembangan koleksi.
6. Memperlancar koordinasi antar anggota staf pengadaan koleksi.
Memperlancar kerjasama antar perpustakaan dalam pengembangan koleksi.
7. Membantu menjaga kontinuitas, khususnya apabila koleksi besar, serta
menjadi kerangka kerja yang memperlancar transisi dari pustakawan lama
ke penggantinya.
8. Membantu pustakawan menghadapi pengadaan berkenaan dengan bahan
yang telah diseleksi atau ditolak.
9. Mengurangi pengaruh kolektor tertentu dan selera pribadi.
10. Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran.
11. Menjadi sarana komunikasi, baik dengan masyarakat yang dilayani maupun
pihak luar lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan rencana
pengadaan dan pengembangan koleksi.
Berdasarkan pedoman tersebut dapat dinyatakan bahwa kebijakan
pengembangan koleksi bahan pustaka berfungsi sebagai ketetapan yang memuat
prinsip-prinsip untuk mengarahkan kegiatan pengembangan koleksi berlangsung
22
seharusnya dituangkan dalam bentuk yang jelas sehingga tujuan dari
perpustakaan berjalan dengan baik.
2.4 Kepuasan Pengguna Perpustakaan
Kepuasan pengguna merupakan tolak ukur keberhasial suatu perpustakaan.
Menurut Chaplin (2002: 444), “satisfaction atau kepuasan adalah suatu keadaan
kesenangan dan kesejahteraan disebabkan karena orang telah mencapi tujuan atau
sasaran”. Dan menurut Irawan (2002: 2), “kata kepuasan atau satisfaction adalah
kata dari bahasa latin, yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan facare yang
berarti to do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah
produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen
sampai pada tingkat cukup”. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
tingkat kepuasan merupakan perbedaan antara kinerja yang dirasakan pengguna
dengan harapan yang dimiliki pengguna.
Pengguna memiliki arti yang sangat penting karena adanya pengguna
merupakan faktor penting mengapa perpustakaan itu ada. Dalam UU RI No. 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan “pemustaka adalah pengguna perpustakaan,
yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang
memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan”. Menurut Hermawan dan Zulfikar
(2006: 13), “pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan
perpustakaan”.
Dalam istilah yang lebih luas Basuki (2001: 9), menyatakan “pengguna
dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan, baik
dibutuhkan”. Oleh sebab itu, agar kebutuhan pengguna terpenuhi penting halnya
memperhatikan permintaan mereka atas koleksi bahan pustaka. Permintaaan
pengguna akan bahan pustaka dapat dijadikan alat untuk mengukur kepuasan
pengguna perpustakaan.
Kepuasan pengguna perpustakaan sangat berpengaruh terhadap kualitas
perpustakaan. Menurut Lasa (2009:155), “kepuasan pengguna dipengaruhi oleh :
1. Kinerja pelayan
2. Respon terhadap keinginan pemustaka
3. Kompetensi petugas
4. Pengaksesan mudah, murah, tepat, dan cepat
5. Kualitas koleksi
6. Kesediaan alat temu kembali
7. Waktu layanan”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kepuasan pengguna
perpustakaan adalah penilaian orang, kelompok, atau lembaga yang menggunakan
atau memanfaatkan perpustakaan baik koleksi bahan pustaka maupun jasa layanan
sebagai hasil perbandingan antara apa yang dirasakan dan apa yang diharapkan