• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

A. Analisa d a n Disain Masukkan

Tabel 2 menunjukkan perkembangan mahasiswa

UT

mempunyai kecenderungan menurun baik dari segi jumlah mahasiswa maupun dari segi mahasis\va yang melakukan registrasi pada tahun atau semester berikutnya. Berdasarkan data statistik, dari total 4.013.804 mahasiswa, 1.458.401 n~ahasiswa atau kurang lebih 36% tidak meregistrasi ulang pada masa registrasi berikutnya (Statistlk

UT

2005).

Tabel 2 Perkembangan Mahasiswa

(Sumber : Statistik UT, 2005)

Meningkatnya jumlah mahasiswa non aktif disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor individu, faktor lingkungan dan faktor akademik. Sehingga perlu dikembangkan model yang dapat rnemprediksinya untuk dapat membantu rnanajemen dalam menentukan strategi penanganannya.

Tabel 3 merupakan hasil indentifikasi variabel-variabel yang hendak dipalcai sebagai input dari sistenl berdasarkan parameter paramater individu, parameter lingkungan, dan paramater akademik. Data yang digunakan untuk

(2)

penelitian ini adalah data diperoleli dari Pusat Komputer (Puskorn) Universitas Terbulta.

Tabel 3 Masukan Sistem

I

Jcnis Data

I

Variabel

I

Masukan Parameter Individual Parameter Lingkungan Parameter Akademik Umur(nu1nerica1 data)

Jenis kelamin (categorical data) Status pernikahan(calegorica1 data) Status perkerjaan(categorica1 data) Beasiswa(ca1egorical data)

Semester Masuk(ca1egorical data) IP Semester l(nunlerica1 data) SKS Semester l(nurnerica1 data) IP Semester 2(1lncnlerical data) SKS Semester 2(numerical data) IP Kumulatif(nu1lzerica1 data) SKS KumuIatif(nu1~zerica1 data) Semester TempuIi(nu11ierica1 data) Program studi(categorica1 data)

Jurusan asal(calegorica1 data)

Data yang digunakan dalaln pel~elitiaii ini adalah data mahasiswa dari Program Non-Pendas Faltultas Mateniatika dan Ilrnu Pengetahuan Alam (FMIPA) karena tingginya jumlah mahasiswa non-aktif, rendahnya jumlah mahasiswa baru dan berkaitan dengan program studi illnu eksakta yang ditawarkan, dan untuk Fakultas Ilrnu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) karena rnemiliki jumlah mahasiswa yang lebih banyak, jumlah mahasiswa non-aktif tinggi. Data mahasiswa yang mempunyai matakuliah yang dialihkreditkan tidak digunakan dalam penelitian ini karena tidak mengambil matakuliah dari awal atau tidak menempuh seluruh matakuliah yang disyaratkan.

B. K e r a n g k a Model

Prototipe sistern dike~nbangkan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab Versi 6.1 untuk pemodelan JST, pengujian JST dan analisa sensitivitas. Sedangkan penge~nbangan user interface yang dikembangkan menggunakan Sybase Power Builder Versi 7.0. Sisteni ini terdiri dari 4 (empat) nlodul yaitu modul training (pembelajaran), modul analisa JST (pengujian), nlodul analisa sensitivitas, dan rnodul prediksi Gambar 4).

(3)

Galnbar 4 Perancangan model sistem

-

Data ( 43280 )

Pada proses pembelajaran dan pengujian JST data yang digunakan adalah

Data Validasi

data training, data validasi dan data testing, sedangkan untnk proses analisa sensitivitas data yang digunakan adalah data training.

C. Praproses

v

Variabel input jenis kelamin, status perkawinan, status perkerjaan, beasiswa, semester masuk(genap/ganjil): jurusan asal, program studi dan

Dam Testing Data Training

variabel output, praproses yang dilakukan adalah unaiy encoding/ ~?trmerical binary variable. Nilai dari variabel-variabel ini adalah 0 atau 1. Selanjutnya dilakukan praproses yang dilakukan dengan me~lggunakan ~netode Min-Max

DalaTraining

adalah untuk semua variable input dan target. Sehingga range nilai dari variabel input dan target yang akan digunakan untuk proses pembelajaran jaringan

Data Validasi Data Testing

h4odul Peng~ljian

berada antara -1 dan 1

v Modul Training

f

Data Training v

1-

Prediksi Pengguna Model

-

.t--c Modul Analisa Sensitivitas

(4)

D. Penibentukan Model

Pernbentukan model prediksi dan pencocokan pola dilakukan menggtrnakan JST Propagasi Balik dengan satu lapisan tersembunyi. JST terlebih dahulu diberi pembelajaran dan diuji untuk melnbentuk model prediksi. Untuk inisialisasi bobot awal digunakan inisialisasi secara randoin dan fungsi aktivasi sigmoid bipolar. Pengzunaan sigmoid bipolar sesuai untuk pengenalan dengall selang berada antara 0 dan 1 Kusulnadewi (2004). Toleransi galat 0.001 dan laju pembelajaran

(LP)

yang digunakan adalah 0.01, 0.05, 0.1, 0.5. Jumlah epoch ( ulangan) lnaksimal yang ditetapkan adalah 1000. Hal ini diperlukan sebagai kriterir, henti jaringan di samping toleransi galat untuk membatasi waktu yang disediakan bagi jaringan dalan~ nielakukan pembelajaran.

E. Pembelajaraii Model

Setelah model terbentuk selanjutnya dilakukan proses pembelajaran. Dimana pada proses ini digunakan sekaligus data training, data validasi dan data testing. Dalaln Kusumadewi (2004) pembelajaran untuk JST backpropagation bersifat iterative dan didesain untilk memininialkan n7ea~1 sqzcare ewor (MSE) antara output yang dihasilkan dengan output yang diinginkan (target). Dalarn Mathworks (2001) MSE dapat dihitung dengan :

N A'

Dalam Kusulnadewi (2004) algoritlnanya adalah sebagai berikut :

1. Inisiasi bobot ( ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup kecil )

2.

Tetapkan maksimum epoh, target error, dan learning rate

3. Inisiasikan : epoh = 0, MSE = 1

4. Kerjakan langkah-langkah berikut selama epoh < maksimum epoh dan MSE

>

target error.

a. Epoli = epoh

+

1

b. Untuk tiap pasangan elemen yang dilakukan pembelajaran, kerjakan :

(5)

i. Feedfoor?~.ard

I . Tiap-tiap unit input

X

menerima sinyal

x

dan meneruskan sinyal tersebut kesemua unit pada lapisan diatasnya (lapisan tersembunyi)

2. Tiap-tiap unit lapisan tersembunyi Z ~nenju~nlahkan sinyal-sinyal input berbobot :

z

-

in,

=

blj+Cxiv,

hl

gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal ourputnya :

z,=f(z

-

in)

I (15)

dan kirimkan sinyal tersebut pada kesemua unit pada lapisan diatasnya (lapisan output)

3. Tiap-tiap unit output Y menjumlahkan sinyal-sinyal input berbobot :

P

v

in,

=

b2k +Czjwjk

-I

-

i=l

gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya :

y,=f(y

-

in,)

(17)

dan kirimkan sinyal tersebut pada kese~nua unit pada lapisan diatasnya (lapisan output)

4, Langkah kedua dilakukan sebanyak lapisan tersembunyinya.

ii. Backpropagation

I. Tiap-tiap unit output Y menerima target pola yang berhubungan dengan pola input yembelajaran, hirung informasinya errornya :

(6)

kemudian hitung koreksi bobot yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai

wjk

:

hitung juga koreksi bias yang nantinya akan digunakn untuk memperbaiki nilai

b2,

:

langkah ini dilakukan sebanyak jumlah lapisan tersembunyi, yaitu menghitung informasi error dari suatu lapiran tersembunyi kelapisan tersembunyi sebelumnya.

2. Tiap-tiap unit tersembunyi Z menjumlahkan delta inputnya ( dari unit-unit yang berada pada lapisan atasnya ) :

kalikan nilai ini dengan turunan fungsi aktivasinya untuk menghitung informasi errornya :

a , = ( J

-

in,f&

I -

in)

kemudian hitung koreksi bobot yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai

vY

:

(7)

hitung juga koreksi bias yang nantinya akan digunakn untuk memperbaiki nilai

bl,

:

~ b l ,

=

ap1,

(28)

3. Tiap-tiap unit output Y meinperbaiki bias dan bobotnya (j=0,1,2

,...,

p) :

I@.

~t

(bar4

=

wjk

(lain4

+

Awjk

(29)

b2,(barli) =

b 2

(l~1714

+&2,

(30) Tiap-tiap unit tersembunyi Z memperbaiki bias dan bobotnya ( i=0,1,2,.. .,n) :

yo (bnru)

=

yo

(lanza)

+

AVv

(31)

bl,

(bar4 =

bl,

(lam4

+&I,

(32) c. Hitung Mean Square Error

Langkah terakliir adalah dengan menghitung mean square error (MSE)

F. Pengujian, Prediksi dan Generalisasi

Jaringan yang telah diberi pembelajaran kemudian dapat dianalisa kinerjanya yaitu dengan rnelakukan proses pencocokan pola antara data testing dengan output dari jaringan (Fausset 1994). Algoritmanya adalah sebagai berikut :

1. Inisiasi bobot ( ainbil bobot hasil pelatihan )

2. Untuk setiap vektor input kerjakan langkah 3 sampai 5

3. For i=l,

...,

n;

Xi

(8)

z j = f ( z

-

i n )

I

5. For k=l,

...,

m;

y , = f ( y

-

in,)

(37)

Dalam penelitian ini digunakan parameter yang disebut generalisasi yang digunakan untuk mengukur tingkat pengenalan jaringan pada pola yang diberikan. Dimana pola yang diberikan adalah data validasi maupun data testing. Generalisasi yang digunakan dalam Agustini (2006) adalah sebagai berikut :

nz~mkenal-test

generalisasi-test = *I00 (38)

ju1i7qola

Secara lebih detail ~i~r~~~ke~ial-test adalah jumlah pola yang dikenal dimana dalam penelitian ini adalah sama dengan j l l yang merupakan kategori selesai diprediksi sebagai kategori selesai ditambah dengan jOO rnerupakan kategori tidak selesai diprediksi sebagai kategori tidak selesai. Sedangkan jlO merupakau kategori selesai diprediksi sebagai kategori tidak selesai, dan j01 merupakan kategori tidak selesai diprediksi sebagai kategori tidak selesai. Sehingga

jzr17zqola yang rnerupakan jumlah keseluruhan pola adalah jll+jIO+jOl+jOO,

sehingga generalisasi dapat ditulis ditulis sebagai berikut :

dimana :

jll=l; jika oufpuf1>0.75 dan oufpufl>oufpufZ dan fargefl=l

jOO=l;

jika oufp!~f1<0.25 dan ou$ufl<oufpufZ dan targefl=O (40) prediksi =

jfO=l; jikajll<>l dan/00<>l dan fargefl=l jOl=I; jika

jflol

dan/00<>? dan fargefl=O

(9)

G. Analisa Sensitivitas

JST yang telah diberi pembelajaran dan diuji kemudian dianalisa sensitivitas node-node inputnya, yaitu dengall melakukan analisa sensitivitas. Hasil dari proses ini adalah tidak digunakannya node input yang memiliki sensitivitas/prosentase sensitivitas rendah pada tahap pembelajaran selanjutnya. Jika hasil pembelajaran selanjutnya menghasilkan generalisasi yang lebih tinggi maka dilakukan analisa sensitivitas kembali. Dengan demikian diharapkan jaringan yang didapat adalah jaringan dengan kompleksitas yang lebih rendah

tetapi dengan tingkat generalisasinya yang baik. H. Data Teknis

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dengan kategori 'Selesai' dan kategori 'Tidak Selesai' untuk proses pembelajaran dan pengujian model serta sebagian dari data dengan kategori 'Selesai', kategori 'Tidak Selesai' dan kategori 'Aktif untuk proses untuk proses pengujian prototipe sistem. Data dengan kategori 'Selesai' dan kategori 'Tidak Selesai' berjumlah 42.712 data dan data dengan kategori 'Aktif yang digunakan untuk pengujian prototipe sistem berjumlah 88 data. Data dengan kategori 'Selesai' dan kategori 'Tidak Selesai' yang digunakan pada penelitian ini dikomposisikan kedalam dua kelompok data (KD) yang disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 4 Kelompok Data Pertama

I

I

Data Yang Digunakan

I

Kategori

Selesai Tidak Selesai

Kategori

DataTraining Data Validasi Data Testing

Jumlah

(80%) (10%) (10%)

Selesai

Tidak Selesai 31273 3910 34170 427 1

Tabel 5 Kelomook Data Kedua

Data Yang Digunakan Data Training (50%) 1809 19543 21352 Data Validasi (25%) 905 9775 10680 Data Testing (25%) 905 9775 10680 Jumlah 3619 39093 42712

(10)

Tabel 6 n~enyajikan data teknis dari struktur dari Jaringan Saraf Tiruan yang digunakan pada penelitian :

Neuron input (NI )

Tabel 6 Struktur JST yang digunakan pada percobaan

I

berdasarkan hasil Drose; seleksi variable jnout

I

KARAKTERISTIK

Arsitektur

dimana iterasi pertama rnenggunakan seluruh variable, sedangkan iterasi selanjutnya

SPESIFIKASI

1 lapisan tersembunyi

Iterasi Dertania 27 Node, iterasi selaniutnva

Fungsi aktivasi layer input Neuron layer tersernbunyi

. ~ berdasarkan hasil analisa sensitivitas Fungsi linier

5

Fungsi aktivasi layer teisembunyi

JST multilayer dengan fungsi aktivasi hidden layer sigmoidbipolar dan fungsi aktivasi linier pada output layer merupakan struktur yang bagus untuk

pendugaanlprediksilklasifikasi (Mathwork 2001). Untuk node tersembunyi akan digunakan 5 node dan node output akan digunakan 2 node sesuai dengan kategori yang akan diprediksi. Laju pembelajaran akan digunakan 0.01, 0.05, 0.1 dan 0.5. Toleransi galat yang akan digunakan adalah 0.001 dengan maksimum epoch/ulangan sebanyak 2000.

Sigrnoid bipolar Neuron layer output

Fungsi aktivasi layer output Toleransi galat

Laju pernbelajaran

Maksirnum epochlulangan

I. User Interface

Untuk memudahkan penggunaan prorotipe sistem oleh pemakai maka dibuat program antar muka (user interface) yang dibangun menggunakan Sybase Power Builder Versi 7.0 terintegrasi dengan Matlab versi 6.1 Gambar

5), dengan rnemanfaatkan Neural nensork toolbox. Untuk menjalankan aplikasi ini harus tersedia aplikasi perangkat lunak Matlab versi 6.1 yang terpasang. User interface ini yang menjembatani antara user dengan sistem (Matlab) dimana user i n ~ e ~ f a c e ini digunakan untuk pengembangan model yaitu dalarn tahap pembelajaran JST, pengujian JST dan analisa sensitivitas.

2

Fungsi linier 0,001

0.01, 0.05,0.1, 0.5 2000

(11)

Parameter yang dapat dipilih dalarn user interface ini adalah 'Kelompok

Data' yang lnerupakan pilihan atas komposisi data yang digunakan ( 1 = ko~nposisi 50%-25%-25% dan 2 = komposisi 80%-10%-lo%, 'Iterasi'

merupakan proses pengulangan pengembangan model setalah dilakukan analisa sensitivitas, dan 'Laju Pembelajaran' JST dimana terdapat 4(empat) pilihan yaitu 0.01,0.05, 0.1 atau 0.5.

Gambar

Tabel  2  menunjukkan  perkembangan  mahasiswa  UT  mempunyai  kecenderungan  menurun  baik  dari  segi  jumlah  mahasiswa  maupun  dari  segi  mahasis\va  yang melakukan  registrasi  pada  tahun  atau  semester  berikutnya
Tabel  3  Masukan Sistem
Tabel 4 Kelompok Data Pertama
Tabel  6  n~enyajikan data  teknis  dari  struktur  dari  Jaringan  Saraf  Tiruan  yang digunakan pada penelitian  :
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui exercise Half Semont Manuver lebih baik dari exercise Brandt-doroff Manuver dalam menggurangi keluhan vertigo pada gangguan fungsi Vestibular Posterior

Dalam hal ini, peneliti membatasi dalam penelitian jika terdapat satu kalimat yang menggunakan anak kalimat maka berita tersebut dinyatakan kalimat yang kompleks atau

Kelinci Lilolop yang pada silsilah nya mempunyai garis keturunan dari kelinci Lyon dan Lop mengelompok sendiri dengan kekerabatan yang relatif jauh terhadap kelinci Lyon

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Ouda Teda Ena, 2001). 1) kemudahan navigasi, sebuah program haru dirancang sesederhana mungkin sehingga

Selain menggaggu arus lalu litas hal ini juga dapat menyebabkan bahaya bagi pengendara lain nya.Sistem monitoring pelanggar batas lampu lalu lintas dibuat agar

Perilaku mendekat atau menghindar dari konsumen dapat diartikan bahwa mereka akan memilih perusahaan jasa transportasi yang memang memiliki layanan servicescape

Kandungan thiamin pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, keragaan hemositologi, dan respon imun non-spesifik benih ikan kerapu bebek.. Diperlukan