SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Derajat Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakartadi Surakarta
Oleh:
NAELAZ ZUKHRUF WAKHIDATUL KIROMAH
K100100026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI MINYAK
ATSIRI KEMANGI (
Ocimum basilicum
) DENGAN
KLORAMFENIKOL DAN GENTAMISIN TERHADAP
Salmonella typhi
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Derajat Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta
Oleh:
NAELAZ ZUKHRUF WAKHIDATUL KIROMAH
K100100026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur yang tak terhingga penulis
panjatkan kepada Allah atas segala rahmat, hidayah, anugerah, karunia dan
kekuatan luar biasa yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Alhamdulillah, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum)
dengan Kloramfenikol dan Gentamisin terhadap Salmonella typhi sebagai salah
satu syarat mencapai Derajat Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu
Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Arifah Sri Wahyuni, M. Sc, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Broto Santoso, M. Sc, Apt., selaku dosen Pembimbing Akademik.
3. Ibu Ika Trisharyanti, D.K, M. Farm, Apt., dan Ibu Rima Munawaroh,
M.Sc. Apt selaku dosen Pembimbing.
4. Bapak Aziz Saifudin, P.hD, Apt dan Ibu Erindyah, P. hD, Apt selaku
dosen penguji.
5. Bapak dan Ibu dosen dan laboran Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
6. Kedua orang tua Bapak Jamhari Sururudin dan Ibu Titi Nurhidayati.
7. Tim penelitian Joko Pramono, Hikma Tri Susanti, Rahmadhani Tyas
Angganawati dan Zia Najibah.
8. Seluruh teman seperjuangan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Farmasi.
9. Seluruh teman-teman kost wisma Al-mutaqien 2.
10.Seluruh teman seperjuangan angkatan 2010, khusunya kelas A dan kelas
sains.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu bidang farmasi dan dunia
kesehatan.
Wassalamu’alaikumwarohmatullahi wabarokatuh
Surakarta, 11 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kategori Penelitian dan Variabel Penelitian ... 8
B. Alat dan Bahan ... 8
C. Tempat Penelitian... ... 9
D. Jalannya Penelitian ... 9
1. Determinasi tanaman ... 9
2. Destilasi minyak atsiri ... 9
3. Penentuan tetapan sifat fisik minyak atsiri ... 10
4. Uji aktivitas antibakteri ... 10
E. Analisis Data ... 13
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14
A. Determinasi Tanaman ... 14
B. Penyulingan Minyak Atsiri Kemangi ... 14
C. Penentuan Tetapan Fisik Minyak atsiri ... 15
D. Identifikasi bakteri ... 15
1. Pengamatan Gram ... 15
2. Uji biokimiawi ... 16
E. Uji Kepekaan Bakteri ... 18
F. Uji Pendahuluan Aktivitas Antibakteri ... 19
G. Uji Aktivitas Kombinasi Minyak Atsiri Kemangi dengan Antibiotik ... 21
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
LAMPIRAN ... 31
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil uji biokimiawi Salmonella typhi ... 17
Tabel 2. Hasil uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik ... 18
Tabel 3. Pengujian kelarutan minyak atsiri kemangi ... 19
Tabel 4. Hasil uji pendahuluan seri konsentrasi minyak atsiri ... 21
Tabel 5. Pengujian aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri dengan kloramfenikol ... 22
Tabel 6. Pengujian aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri dengan gentamisin ... 22
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penilaian interaksi obat dengan metode disk difusi ... 13
Gambar 2. Pengecatan Gram Salmonella typhi ... 16
Gambar 3. Hasil pengujian biokimiawi Salmonella typhi ... 17
Gambar 4. Hasil uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik ... 18
Gambar 5. Uji pendahuluan seri konsentrasi minyak atsiri ... 21
Gambar 6. Hasil pengujian kombinasi minyak atsiri dengan antibiotik ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Foto alat destilasi ... 32
Lampiran 2. Perhitungan rendemen minyak atsiri kemangi ... 33
Lampiran 3. Perhitungan konsentrasi pelarut ... 34
Lampiran 4. Perhitungan seri konsentrasi minyak atsiri ... 35
Lampiran 5. Hasil uji seri konsentrasi minyak atsiri ... 36
Lampiran 6. Uji sensitivitas Salmonella typhi ... 37
Lampiran 7. Uji kombinasi minyak atsiri dan antibiotik ... 38
Lampiran 8. Surat keterangan determinasi tanaman ... 39
Lampiran 9. Surat keterangan uji bobot jenis dan indeks bias ... 41
DAFTAR SINGKATAN
ASI Air Susu Ibu
RSUD Rumah Sakit Umum Daerah
MDR Multi Drugs Resistant
MIC Minimum Inhibitory Concentration
MBC Minimum Bacteridal Concentration
KBM Konsentrasi Bunuh Minimum
KHM Konsentrasi Hambat Minimum
MH Muller Hinton
BHI Brain Heart Infusion
KIA Kligler Iron Agar
LIA Lysine Iron Agar
MIO Motility Indol Ornithine
LAF Laminar Air Flow
INTISARI
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan. Penyakit ini termasuk penyakit endemik, Di negara berkembang angka kematian akibat demam tifoid berkisar antara 2,3 – 16,8%. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Obat yang dapat digunakan untuk pengobatan demam tifoid adalah kloramfenikol dan gentamisin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri kemangi dengan kloramfenikol dan gentamisin terhadap Salmonella typhi.
Minyak atsiri kemangi diperoleh dengan cara destilasi uap dan air. Minyak atsiri dan antibiotik kloramfenikol dan gentamisin diuji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi. Konsentrasi yang digunakan untuk uji aktivitas adalah konsentrasi minyak atsiri murni 100%. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas kombinasi minyak atsiri kemangi dengan antibiotik adalah metode disk difusi. Uji kombinasi dilakukan dengan cara meletakkan dua disk sejajar dengan jarak antar disk yang diperoleh dari penjumlahan diameter zona hambat minyak atsiri tunggal dengan zona hambat antibiotik tunggal.
Diameter zona hambat minyak atsiri 11 mm, diameter zona hambat kloramfenikol dan gentamisin masing-masing 20 mm dan 19,7 mm. Kombinasi minyak atsiri menurunkan diameter zona hambat kloramfenikol dan gentamisin. Penurunan zona hambat kloramfenikol dan gentamisin menjadi 15 mm dan 16 mm
Kata Kunci : Kemangi, Minyak atsiri, Kloramfenikol, Gentamisin, Salmonella typhi.
.