• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN PARTISIPASI AKTIF SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SDIT MTA MATESIH, KARANGANAYAR Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Dan Partisipasi Aktif Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDIT M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN PARTISIPASI AKTIF SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SDIT MTA MATESIH, KARANGANAYAR Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Dan Partisipasi Aktif Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDIT M"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN PARTISIPASI AKTIF SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SDIT MTA MATESIH, KARANGANAYAR

TAHUN 2013/ 2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

ENI SETIYOWATI A 510 100 104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN PARTISIPASI AKTIF SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV

SDIT MTA MATESIH, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Eni Setiyowati, A510100104, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 133 Halaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar IPA, (2) pengaruh partisipasi aktif siswa terhadap prestasi belajar IPA, (3) interaksi antara kecerdasan Intrapersonal dan partisipasiaktif terhadap prestasi belajar IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar, yang berjumlah 55 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 48 siswa yang yang diambil secara random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk memperoleh data kecerdasan intrapersonal dan data partisipasi aktif dan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar IPA semester ganjil kelas IV tahun ajaran 2013/2014. Instrumen diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Dilanjutkan dengan uji prasyarat analisis yang meliputi uji Normalitas, uji linieritas, dan uji multikoliniritas.Teknik analisis data menggunakan uji analsis regresi ganda, uji t, uji f, mencari koefisien determinasi, sumbangan efektif dan sumbangan relative masing-masing variabel. Dari hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh bahwa : (1) ada pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar IPA dengan thitung =2,148, (2) ada pengaruh partisipasi aktif terhadap prestasi belajar IPA dengan thitung = 2,115, (3) dan ada pengaruh secara bersama-sama antara kecerdasan intrapersonal dan partisipasi aktif terhadap prestasi belajar IPA denganFhitung = 14,1. Dari analisis koefisien determinasi diketahui bahwa harga koefisien determinasi adalah 0,23 atau 23%. Artinya Sumbangan variabel kecerdasarn intrapersonal dan partisipasi aktif terhadap naik turunnya prestasi belajar mata pelajaran IPA adalah sebesar 0,23 atau 23%.

(5)

1

A. PENDAHULUAN

Jennifer James (1998:xxxiii) mengungkapkan, “saat ini kita semua berdiri di dalam sebuah pusaran perubahan teknologi, ekonomi, demografi, dan cultural. Otak kita harus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.Tugas kita terkini adalah berevolusi dengan membentuk ulanng wanita dan pria ke dalam bentuk yang lebih beradab dibanding nenek moyang kita. kita harus melaksankannya bukan dalam keluarga luas yang menetap di sebuah hutan atau di atas sabana luas, melainkan di dalam apa yang sedang menjadi keluarga manusia di dalam sebuah desa global”(Efendi, 2005: 140).

Banyak perubahan yang terjadi khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajarannya, tidak hanya sarana dan prasaranannya saja yang harus di tingkatkan dan diperbaiki melainkan sumber daya manusianya lah yang juga harus ikut diasah, ditata, diukir dan lain sebagainya. Sebab tidak akan ada gunanya jika kita memiliki teknologi tinggi tetapi tidak memiliki sumber daya manusia yang mampu untuk menjalankan teknologi tinggi tersebut. Sama halnya dengan pendidikan, sunber daya manusia salah satu faktor terpenting untuk kesuksessan pendidikan itu sendiri.

(6)

2

meraih score 0,629 naik 0,009, meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan, dan pendidikan (satunews.com).

Menurut Mahatma Ghandi dikutip kembali dari Murtadha Muthahhari (dalam Efendi, 2005:24) “ada realitas tunggal diseluruh dunia ini, yaitu pengetahuan tentang diri. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal pula Tuhan dan segala ciptaan-Nya. Siapa yang tidak mempunyai pengetahuan semacam itu, ia tidak akan mempunyai pengatahuan apapun.

Menurut Gardner (2013:38), Kecerdasan secara garis besar di bagi menjadi tujuh jenis yaitu kecerdasan musik, gerakan-badan, logika-matematika, lingusitik, ruang, intrapribadi dan antarpribadi. Salah satu kecerdasan yang dianggap cukup penting dalam kehidupan seseorang ialah kecerdasan intrapribadi atau sering disebut intrapersonal.

(7)

3

Alamsyah (2012: 95-96) mengungkapkan bahwa kecerdasan intrapersonal atau kecerdasan memahami diri sendiri merupakan jenis kecerdasan yang cukup kompleks dan rumit sebab menyangkut hakikat dan tujuan hidup, juga paling sulit di mengerti di antara semua jenis kecerdasan.

Selain keceradasan intrapersonal, manusia juga memiliki suatu rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu.Seseorang cenderung penasaran dengan sesuatu hal yang dapat menarik perhatiannya dan dapat memancing kemauannya.Hal yang dapat memancing rasa ingin tahu seseorang itu dapat menimbulkan partisipasi aktif dari seseorang untuk mencari tahu hal yang menarik perhatiannya itu. Menurut lauster (2000:1) tak seorangpun juga, yang perlu tetap ragu-ragu tentang kepribadiannya, pesimis, tak bertanggung jawab, tergantung pada orang lain, egois, tidak toleran atau malas sedikit demi sedikit kita lebih dapat percaya pada diri sendiri, tidak serakah, optimis, hati-hati, merdeka, toleran, bercita-cita, sekali saudara menyadari bahwa kemungkinan juga terbuka bagi kita.

(8)

4

intrapersonal yang berbeda-beda dan partisipasi dalam pembelajaran yang berbeda-beda pula sehingga prestasi belajar mata pelajaran IPA pun berbeda-beda (5) Prestasi belajar siswa yang masih rendah dalam mata pelajaran IPA (6) Kecerdasan intrapersonal dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh guru maupun siswa maka peneliti berinisiatif untuk meneliti seberapa besar pengaruh atau keterlebitan dari kecerdasan intrapersonal dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran mengingat pentingnganya kecerdasan intrapersonal dan partisipasi aktif itu sendiri seperti yang telah dijabarkan di atas.

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar IPA, (2) untuk mengetahui pengaruh partisipasi aktif siswa terhadap prestasi belajar IPA, dan (3) ntuk mengetahui pengaruh antara kecerdasan intrapersonal dengan partisipasi aktif siswa terhadap prestasi belajar IPA.

Berdasarkan gambaran di atas maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai sejauh mana “Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Dan Partisipasi Aktif Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V SDIT MTA Matesih, Karanganyar”.

B. METODE PENELITIAN

(9)

5

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Nana Syaodih mengemukakan (2010: 53-57) penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat progresivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektifitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengelolaan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Menurut Sugiyono(2008: 117) dalam Rubiyanto (2011: 79) mendefinisikan populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek, demikian pula kharakteristik dari obyek/subyek tersebut.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar. Sedangkan, sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasi, apa yang diteliti dalam sampel kesimpulannya akan dikenakan pada populasi.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar.

(10)

6

memperhatikan sifatnya dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative.

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel dengan metode random sampling (probability samples) yaitu pengambilan sampel secara random atau acak disebut random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling ini hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen atau diasumsikan homogen. Dan teknik yang digunakan adalah pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling) yang pada hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Cara penentuan sampel didasarkan pada tabel Isaac dan Michael (Sugiyono, 2013:71) dengan taraf kesalah 5%. Dari jumlah siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar adalah 55 siswa maka jumlah sampel yang diambil adalah 48 siswa.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan intrapersonal (X1) dan partisipasi aktif (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA (Y) .

(11)

7

matematika pada siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar. Metode observasi digunakan peneliti untuk mencocokkan antara data sebenarnya dengan data yang tertulis. Sebelum dilakukan pemberian angket pada subyek penelitian. Terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada angket yang dibuat peneliti dengan mengujikan angket tersebut pada subyek lain yang dianggap sama sifatnya dengan subyek penelitian. Setelah dilakukan uji tersebut, hanya butir item yang valid dan reliable yang akan digunakan untuk penelitian sementara butir item yang tidak valid dan tidak reliable tidak akan digunakan dalam penelitian. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan try out

untuk mengetahui validitas dan realibilitas butir item yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah dilakukan dua kali uji validitas diperoleh sebanyak 30 butir item angket keceradasan intrapersonal terdapat 26 butir item yang valid. Dan dari 30 butir item partisipasi aktif terdapat 22 butir item yang valid.

(12)

8

uji multikolinieritas diperoleh hasil bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam penelitian ini.

Kemudian dilanjutkan dengan uji analisis korelasi sederhana dan diperoleh kesimpulan bahwa ada korelasi positif antara variabel kecerdasan intrapersonal dan prestasi belajar IPA maupun antara variabel partisipasi aktif dan prestasi belajar IPA.

Dan yang terakhir dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis regresi ganda, uji t, dan uji f. Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan peneliti dapat dibuat kesimpulan bahwa thitung1 = 2,148 > ttabel = 2,012 dan thitung2 = 2,115 > ttabel = 2,012. Untuk thitung pertama berarti ada pengaruh kecerdasan intrapersonal (X1) terhadap prestasi belajar IPA (Y). Sedangkan untuk thitung kedua juga ada pengaruh partisipasi aktif (X2) terhadap prestasi belajar IPA (Y). setelah uji-t dilajutkan uji-f untuk melihat apakah semua variabel bebas secara simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh pada variabel terikatnya. Dan dari hasil perhitungan diperoleh fhitung = 14,1 > ftabel 3,02. Yang berarti keceradasan intrapersonal (X1) dan partisipasi aktif (X2) secara bersama-sama memberikan pengaruh pada prestasi belajar IPA (Y).

(13)

9

prestasi belajar IPA sedangkan sisanya 77% adalah variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Setelah itu dilihat sumbangan relatif masing-masing variabel yaitu sumbangan relatif untuk variabel kecerdasan intrapersonal sebesar 50,1% sedangkan sumbangan relatif untuk variabel partisipasi aktif sebesar 49,8%. Untuk sumbangan efektif itu sendiri untuk variabel kecerdasan intrapersonal sebesar 11,52% sedangkan untuk variabel partisipsai aktif sebesar 11,45%.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan dengan analisis regresi ganda diperoleh persamaan regresi ganda yaitu Y = 38,01 + 0,2901X1 + 0,2729X2. Dengan nilai = 38,01; = 0,2901; dan = 0,2729

2. Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa harga thitung1 > ttabel atau 2,148 > 2,012, sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu, H1 diterima. Artinya, kecerdasan intrapersonal berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar.

3. Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa harga thitung2 > ttabel atau 2,115 > 2,012, sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu, H1 diterima. Artinya, partisipasi aktif berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar.

(14)

10

Artinya, terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel kecerdasan intrapersonal dan partisipasi aktif terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDIT MTA Matesih, Karanganyar.

5. Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa harga koefisien determinasi adalah 0,23 atau 23%. Artinya Sumbangan variabel independen (kecerdasarn intrapersonal dan partisipasi aktif) terhadap naik turunya prestasi belajar mata pelajaran IPA adalah sebesar 0,23 atau 23% sedangkan sisanya 77% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

(15)

11

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta Gardner, Hordwar. 2013. Kecerdasan Majemuk. Batam: Interaksara

Jasmine, Julia. 2007. Mengajar Berbasis Multiple Intelligences.Bandung: Nuansa Lauster, peter. 2000. Tes kepribadian. Jakarta: gaya media pratama Munif Chatif

dan Almsyah Said. 2012. Sekolah Anak-Anak Juara Berbasis Kecerdasan Jamak Dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Progdi

PGSD FKIP UMS

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

CYNTHYA LESTARI RUMAHORBO : Structure and Composition Variety In Agroforestry Systems Based On Kemenyan In Forest Area Batangtoru West Block Adiankoting District of North

Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau

Model pengelolaan parkir di Salatiga terpetakan sebagai model Perparkiran Berizin, Perparkiran Warga dengan izin UPT Perparkiran, dan perparkiran warga tanpa izin

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi tenaga teknik mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang

The conceptual model of a ChangeOverPoint has an optional “location” property of type “SignificantPoint” (see Figure 2).. 28 Copyright © 2015 Open Geospatial Consortium. Figure