iv ABSTRAK
STUDI KASUS PENGADILAN TINGGI REGISTER PERKARA NOMOR 48/PID.B/2012/PT.BKL TIDAK DIDAMPINGINYA TERDAKWA DENGAN
PENASIHAT HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN YANG TIDAK SESUAI BERDASARKAN PASAL 56 (1) KUHAP
LINDA TIURLANI TAMPUBOLON 110111100153
Penyidik sebelum mulai melakukan pemeriksaan, wajib memberitahu atau memperingatkan tersangka atas haknya untuk mencari dan mendapatkan bantuan hukum dari seseorang atau dari beberapa orang penasihat hukum, berdasarkan Pasal 114 KUHAP. Akan tetapi, dalam putusan Nomor 48/Pid.B/2012/PT.BKL terdapat kelalaian penyidik dengan tidak memenuhi hak tersangka/terdakwa dalam memperoleh bantuan hukum. Berdasarkan hal tersebut penulis berusaha mengkaji dan menganalisis mengenai apakah kewajiban pemberian bantuan hukum pada Pasal 56 ayat (1) telah tercapai untuk menghindari kesewenang-wenangan terhadap tersangka yang mungkin akan dilakukan oleh aparat penegak hukum dikarenakan besarnya kekuasaan yang dimiliki oleh penegak hukum dalam proses penyidikan agar terjaminnya proses peradilan yang adil dan menjunjung tinggi HAM.
Dalam penulisan tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskritif analitis dengan pendekatan yuridis normatif. Metode penulisan dengan pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer seperti Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang ditunjang dengan bahan hukum sekunder.