IV
STATUS HUKUM EDWARD SNOWDEN DALAM PENCARIAN SUAKA MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
Suaka (asylum) merupakan suatu perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada individu yang memohonnya dan alasan mengapa individu - individu itu diberikan perlindungan adalah berdasarkan alasan perikemanusiaan, agama, diskriminasi ras, politik dan sebagainya. Jika perlindungan yang dicari itu diberikan, pencari suaka itu dapat kebal dari proses hukum dari Negara dimana ia berasal. Pada kasus Edward J Snowden Ia adalah seorang pria yang berkebangsaan Amerika yang bekerja sebagai kontraktor untuk badan keamanan nasional Amerika ( NSA). Pakar IT (Edward Snowden) itu diburu oleh Amerika Serikat karena mengungkapkan kepada media program pengintaian rahasia pemerintah dari data komputer NSA yang menyebabkan terungkapnya program pengawasan rahasia dan disangka oleh pihak berwenang Amerika Serikat melakukan spionase. Edward Snowden meninggalkan posisi kontraktor intelijen di Hawai menuju Hongkong pada tanggal 20 Mei 2013 lalu untuk memulai serangkaian pembocoran upaya pengintaian pembicaraan telepon dan internet oleh NSA yang kemudian memicu keprihatinan banyak pemerintah di seluruh dunia. Kini Amerika Serikat telah mencabut kewarganegaraan Edward Snowden yang saat ini sedang berada di Rusia. Ia telah mengajukan permohonan suaka ke 21 negara, salah satu Negara yang ditujunya adalah Ekuador dan Venezuela. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui informasi bagaimana status hukum Edward Snowden yang telah melakukan pengintaian sejumlah informasi pemerintahan di Negara asalnya dalam pencarian suaka ditinjau dari segi hukum internasional.
Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif, dengan menitik beratkan pada penelitian kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis kualitatif.