• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK POLA TUTORIAL SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN TERSEBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA YAPIM MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK POLA TUTORIAL SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN TERSEBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA YAPIM MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK POLA TUTORIAL SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN TERSEBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA YAPIM MEDAN T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh ESTER VEINY S

NIM. 708114127

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v

ABSTRAK

Ester Veiny Simbolon. NIM. 708114127. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA YAPIM Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Akuntansi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar di SMA YAPIM Medan T.A. 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA YAPIM Medan yang terletak di Jl. Air Bersih No. 59 Medan tahun ajaran 2011/2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS yang berjumlah 32 orang. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah test dan observasi. Test yang digunakan adalah essay test yang diambil dari buku paket siswa. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan secara langsung pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar.

Berdasarkan hasil analisis data, terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya 40,7% menjadi 75% pada siklus II. Dari hasil analisis tersebut, peningkatan aktivitas sebesar 34,3%. Sedangkan hasil test yang dilaksanakan, terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 32 siswa hanya 19 (59,4%) siswa yang tuntas belajar pada siklus I dengan rata – rata 66,41 menjadi 27 siswa (84,4%) pada siklus II dengan rata – rata 81,72, ini berarti meningkat sebesar 25%. Sebagai indikator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 70% siswa memperoleh nilai >70. Pada uji korelasi Product Moment r = 0,89. Pada uji signifikan untuk aktivitas, t hitung > t tabel yaitu 2,770 > 1,669 dan t hitung > t tabel

yaitu 6,124 >1,669 untuk hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II telah diperoleh ketuntasan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan yang signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar pada kompetensi dasar memahami persamaan dasar akuntansi di kelas XI IS SMA YAPIM Medan Tahun Ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran akuntansi.

Kata kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Tutorial Sebaya,

(5)

vi

ABSTRACT

Ester Veiny Simbolon. NIM. 708114127. The Applying of Peer Tutoring and Distributed Practice to Increase Students Result Accounting Learning in Class XI IS SMA YAPIM Medan at the Year of Academic 2011/2012. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University of Medan, 2012.

The problem of this research is “The low of activity and student’s studying result in accounting subject.” The purpose of this research was to know the increasing of activity and student’s accounting studying result by applying of Peer Tutoring and Distributed Practice in SMA YAPIM Medan.

The research was conducted in SMA YAPIM Medan, located at Jl. Air Bersih No. 59 Medan at the year of academic 2011/2012. Subjects in this research were student in grade XI IS in SMA YAPIM Medan amounting to 32 students. Techniques were used to collect the data in this research are test and observation. Essay was the used test, taken from student’s textbook. Observation of student studying activities carried out directly on teaching and learning process by applying of Peer Tutoring and Distributed Practice.

Based on the analysis, the improvement was conducted on the student’s studying activities at the Ist cycle was 40,7% became 75% at the 2nd cycle. From this analysis, the improvement was conducted on the student’s studying activities 34,3%. Meanwhile, the result of the test shows there was increasing of the student’s studying result, there were 19 students (59,4%) of 32 students were completed on studying at Ist cycle average of 66,41, became 27 students (84,4%) at 2nd cycle average of 81,72, it increased about 25%. An indicator of the classical studying completeness was decided 70% of students got assess ≥70. Product Moment test r = 0,89. Significance test for learning activity, tcount > ttabel was 2,770

> 1,669 and tcount > ttabel was 6,124 > 1,669 for learning outcomes. It means that in

cycle II has been obtained activity and student learning outcomes completeness and indicated by significance increase.

It can be concluded that the Applying of Peer Tutoring and Distributed Practice in the lesson topic of understanding Accounting Equation in class XI IS SMA YAPIM Medan at the year of academic 2011/2012 can increase the studying activity and student’s studying result. It means that of Peer Tutoring and Distributed Practice can be used as an alternative in learning accounting.

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 39

Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 43

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r...48

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa...50

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Soal Pretest

Lampiran 4. Hasil belajar Pretest siswa

Lampiran 5. Soal Post Test Siklus I

Lampiran 6. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 7. Hasil belajar Post Test Siswa pada Siklus I

Lampiran 8. Soal Post Test Siklus II

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa pada Siklus II

Lampiran 10. Hasil belajar Post Test siswa pada Siklus II

Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Lampiran 12 Kunci Jawaban

Lampiran 13 Tabel Hubungan Antara Aktivitas Dan Hasil Belajar

Lampiran 14 Tabel Aktivitas Dan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran disekolah merupakan kegiatan yang menyenangkan, menantang dan bermakna bagi siswa.

(10)

2

minat dan semangat belajar siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran.

Guru bukan hanya mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru dituntut untuk bertindak dan berpikir kritis dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Dalam proses belajar mengajar dikelas, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh guru, oleh sebab itu guru harus mampu menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri agar sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

Namun sampai saat ini guru cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran konvensional guru yang dominan sedangkan siswa resisten, guru yang aktif sedangkan siswa hanya pasif. Bagi siswa hal ini menjadikan ruang gerak terbatas, siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat kemudian menghafal tanpa ada minat untuk memahaminya, akhirnya siswa cenderung menyimpan segala kesulitan yang ditemui saat belajar tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di SMA YAPIM Medan terhadap siswa kelas XI IS1 akuntansi, peneliti memperoleh keterangan

(11)

3

siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas (59,4%) berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada disekolah tersebut yaitu 70.

Dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ketika proses pembelajaran berlangsung guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional dimana pembelajaran didominasi oleh guru, siswa hanya duduk diam mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran tanpa ada reaksi timbal balik dari siswa. Dominasi guru menyebabkan siswa menjadi pasif sehingga siswa kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran. Siswa juga kurang mampu merumuskan pemikiran sendiri sehingga siswa cenderung hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses belajar mengajar yang vakum atau tidak ada interaksi sehingga timbul kebosanan dan kejenuhan selama proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa menjadi mengantuk, melamun, bercerita dan membuat keributan didalam kelas. Hal inilah yang menyebabkan akivitas dan hasil belajar siswa menjadi rendah.

(12)

4

akan merasakan adanya kemudahan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk itu penulis mencoba memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar. Model kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan seluruh siswa.

Tutor sebaya merupakan model yang dilakukan oleh siswa seangkatan atau satu kelas yang ditunjuk oleh guru dengan berbagai pertimbangan. Ada kalanya seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangkunya atau kawan-kawan lainnya karena tidak adanya rasa enggan atau malu bertanya. Metode latihan tersebar adalah suatu metode latihan yang dilakukan dengan cara memberikan latihan soal pada setiap satu sub pokok bahasan yang telah selesai diajarkan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya Dengan Metode Latihan Tersebar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA YAPIM

Medan T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

(13)

5

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

3. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMAYAPIM

Medan?

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka rumusn masalah dalam penelitian ini adalalah :

1. Apakah penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

3. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar terdapat hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM

(14)

6

1.4. Pemecahan Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang masalah, bahwa kenyataan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar perlu ditingkatkan. Oleh karena itu penulis berkonsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi untuk melakukan penelitian dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya Dengan Metode Latihan Tersebar untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antara peserta didik. Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama. Kelompok pola tutorial sebaya adalah model pembelajaran yang mengajak siswa menjadi tutor (pengajar), sumber belajar dan sumber bertanya.

(15)

7

dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.

Metode latihan dibedakan menjadi dua, yaitu latihan tersebar dan latihan terpusat. Metode yang digunakan dengan model kelompok pola tutor sebaya adalah metode latihan tersebar. Metode latihan tersebar dilakukan dengan cara memberikan latihan soal kepada siswa pada setiap sub pokok bahasan sesuai dengan kesukaran materi, sehingga siswa dilatih agar dapat dengan cepat menguasai materi pelajaran akuntansi yang dibahas. Metode ini membimbing siswa dalam puncak keahlian dalam penguasaan ilmu akuntansi, karena dengan menggunakan latihan tersebar ini guru dapat mengoptimalkan pelajaran didalam kelas.

Dalam penerapan Model Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar ini proses belajar mengajar dilakukan dengan cara diskusi yang diselingi dengan latihan. Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan tutor dengan kriteria tutor. Kemudian dalam kelas tersebut dibentuk kelompok belajar yang heterogen, kemudian tutor disebar kesetiap kelompok. Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan belajar dilakukan dengan menerapkan metode latihan tersebar yaitu masing-masing kelompok yang sudah dibimbing oleh setiap tutor diberikan kompetensi yang dibagi-bagikan sesuai tingkat kesukaran materinya.

(16)

8

Metode Latihan Tersebar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

2. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai nilai bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan dibidang pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam lingkungan pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar.

(17)

9

dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesional guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(18)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemampuan dalam diskusi kelompok mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai terbiasanya siswa belajar dalam kelompok. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya 40,7% menjadi 75% pada siklus II sebesar 34,3% dibuktikan dari uji beda dimana thitung > ttabel yaitu 2,770 > 1,669 dan derajat

kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 1,101. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari aktivitas belajar siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat menuntun siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar.

(19)

70

siklus I diperoleh 19 (59,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 66,41 sedangkan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh 27 (84,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 81,72. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar sebesar 25% dibuktikan dengan uji t yang dilakukan untuk hasil belajar dimana thitung > ttabel yaitu 6,124 > 1,669 dan

derajat kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 4,455. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari hasil belajar akuntansi siklus I ke siklus II. Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai ≥70, sedangkan untuk ketuntasan

klasikal ditetapkan 70% dari jumlah siswa harus mendapat nilai ≥70.

Dimana kemampuan daya serap siswa terhadap materi pelajaran meningkat sebesar (25%) yang tuntas belajar pada siklus II menunjukkan bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang telah ditetaapkan.

3. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari r hitung > r tabel yaitu r hitung = 0,89 > r tabel 0,339,

(20)

71

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaknya menggunakan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi.

2. Ketuntasan belajar secara klasikal dengan menerapkan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi, adanya peningkatan dan siswa yang belum tuntas KKM disarankan kepada guru untuk mengadakan remedial.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas, dan fasilitas yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada bidang studi akuntansi.

Gambar

Tabel 3.1 Siklus  Tindakan Kelas  ..............................................................
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas  .............................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, agar penelitian ini lebih berfokus maka masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Bersih Pada Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ……….. Hambatan Yang Terjadi Selama Pemilukada DKI Jakarta dan Solusi Yang

Analisis Hubungan Derajat Kejenuhan (V/C) dan Kecepatan Sesaat Terhadap Kejadian Kecelakaan (Studi Kasus Ruas Jalan Ir. Sutami Surakarta).. Jurusan Teknik Sipil

Gambar 3.46 Antar Muka Halaman Admin Form Input Mata

alternative dispute resolution. Pelaku tindak pidana khususnya pada pelaku anak tersebut juga merupakan manusia biasa yang juga mempunyai kekhilafandan kekurangan

“ Identifikasi Sumber Air Tanah Dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas Di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah ” adalah hasil kerja saya atas

Na 2 HPO 4 0.2%. Berdasarkan analisis dari kriteria sorgum instan yang dihasilkan diatas, sampel sorgum instan yang paling baik adalah sorgum instan hasil perendaman suhu 60 o

Hasil penelitian disimpulkan: (1) Jenis anak berkebutuhan khusus di SD inklusif terbanyak anak lambat belajar, (2) Menurut persepsi guru sebagian besar standar kompetensi