PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN
PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Satya Magi Chrisdiana NIM: 102114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Satya Magi Chrisdiana NIM: 102114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
DREAM IT, WISH IT, DO IT! Adriana Lima
Karya Sederhana ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu menuntun dan menyertai setiapdetik waktu dihidupku.
Ibu Sumiyati, Bapak Handoyodi Saksono, Frotestania Imaniar, Petra Tri Yoga
Marcello dan Almira Janeeta Chryssalyne yang selalu aku cintaidan harta terbesar
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 18 Desember 2014 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan oramg lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta 31 Januari 2015 Yang membuat pernyataan
vi
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Satya Magi Chrisdiana
Nomor Mahasiswa : 102114085
Demi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaperpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul”PENGARUH
PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG
JAWAB SOSIAL TERHADAP NILAIPERUSAHAAN”. Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengeloladalam
pangkalan data, mendistribusikannya di internet atau media lain untukkepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama masih
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Januari 2015 Yang menyatakan
vii
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul“pengaruh profitabilitas,
kebijakan dividen dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan" studi
empiris pada perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012
dapat diselesaikan denganbaik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat gunamemperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas
EkonomiUniversitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingandan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku DosenPembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiranuntuk memberikan bimbingan,
saran, kritik yang sangat berharga, danmotivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Antonius Diksa Kuntara S.E., M.F.A selaku dosen pembimbingakademik.
4. Seluruh dosen dan staf sekretariat FE yang telah membagi ilmu yangdimiliki dan
membimbing mahasiswa agar memiliki keunggulan akademik& humanistik.
5. Ibu Sumiyati dan Bapak Handoyodi Saksono tercinta, Kakak Frotestania Imaniar,
Adik Petra Tri Yoga Marcello serta Keponakan Perempuanku Almira Janeeta
Chrysalline tersayang yang selalu memberikan semangat, kekuatan dan doa yang
viii
selalu mendukung danmenanyakan kapan wisuda.
7. Teman-teman akuntansi 2010 tersayang (AKT’48) yang secara langsungmaupun tidak
langsung mendukung dan ikut mendoakan.
8. Sahabat-sahabat akuntansi tercinta (Asty, Catrin, Riska, Hetty, Nico, Riska, Willy,
Mayang) terima kasih untuk persahabatan dan kesetiaandalam suka dan duka serta
dukungan yang luar biasa ketika masing-masingdari kita sedang patah bersemangat.
Terimakasih untukkebersamaan yang luar biasa sejak awal kita bersama-sama
menginjakbangku kuliah di kelas yang sama.
9. Teman- teman Humas Universitas Sanata Dharma (Anggi, Sandi, Simon, Jejes,
Rangga, Jejes, dll), terimakasih telah bekerjasama selama satu tahun periode dan
menunjukkan bahwa Universitas Sanata Dharma merupakan PT yang berbeda dengan
yang lain.
10.Teman-teman Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Pemalang (Arif, Monika, Eko, Rizal,
Restu, dll),terimakasih untuk bantuan, dukungan, dan doa-doanya.
11.Teman-teman sepermainan (Narama Putra Samudera, Dana, Titis, Arga) yang
selalumemberi semangat dan dukungan.
12.Teman-teman kost Beo 33 (Ridwan, Ronald, Yudi, Adek, Lintang, dll) yang secara
langsung maupun tidak langsung ikutmendukung dan mendoakan.
13.Teman-teman MPT (Asty, Riska, Hetty, Willy, Dinda, Jeffry, Dolly, Phebe, Rima,
Kristin, Adit) makasi buat dukungannya, kerjasamanya, dan perjuangan barengnya… sukses buat kita semua…
14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segaladukungan
ix
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demikesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 02 Desember 2014
x
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...vi
HALAMAN KATA PENGANTAR...vii
HALAMAN DAFTAR ISI...x
HALAMAN DAFTAR TABEL...xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR...xiv
ABSTRAK...xv
ABSTRACT...xvi
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...6
C. Tujuan Penelitian...7
D. Manfaat Penelitian...7
E. Sistematika Penelitian...9
BAB II LANDASAN TEORI...11
A. Teori Pensinyalan...11
xi
E.
Corporate Social Responsibility...16F. Profitabilitas...18
G. Kebijakan Dividen...20
H. Teori Triple Bottom Line...21
I. Penelitian terdahulu...24
J. Kerangka Konseptual...27
K. Pengembangan Hipotesis...28
BAB III METODE PENELITIAN...32
A. Jenis Penelitian...32
B. Tempat dan Waktu Penelitian...32
C. Subjek dan Objek Penelitian...33
D. Jenis Data...33
E. Teknik Pengumpulan Data...35
F. Populasi dan Sampel penelitian...35
G. Variabel Penelitian...38
H. Teknik Analisis Data...46
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...55
A. Sejarah Bursa Efek Indonesia...55
B. Gambaran Umum Perusahaan...56
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...70
A. Deskripsi Data...70
B. Analisis Data...71
xii
B. Keterbatasan...91
C. Saran...92
DAFTAR PUSTAKA...94
xiii
3.1 Kriteria Sampel Penelitian...37
3.2 Daftar Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)...42
4.1 Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2012...57
4.2 Perusahaan Manufaktur Sampel di BEI Tahun 2009-2012...68
5.1 Deskripsi Data Penelitian...71
5.2 Hasil Uji Normlitas...76
5.3 Hsil Uji Multikolineritas...77
5.4 Hsil Uji Autokorelasi...79
5.5 Hasil Uji F...81
5.6 Koefisien Determinasi...81
xiv
xv
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Prusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2012)
Satya Magi Chrisdiana NIM : 102114085 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris tentang: (1) Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan (2) Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (3) Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sangat penting karena faktor profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan faktor yang penting dimasa sekarang dan sering digunakan investor sebagai dasar penilaian terhadap kinerja suatu perusahaan dan tingginya nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012 berjumlah 135 perusahaan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, terdapat 31 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (2) Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (3) Pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
xvi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DIVIDEND POLICY, AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURES TO THE
CORPORATE VALUE
(An Empirical Study on Manufacturing Companies Listed at the Indonesia Stock Exchange in the year 2009 – 2012)
Satya Magi Chrisdiana NIM : 102114085 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
This reserach aims to analyze: (1) the influence of profitability to the corporate value (2) the influence of dividend policy to the corporate value and (3) the influence of the corporate social responsibility disclosures to the corporate value. The research is important because profitability, dividend policy, and CSR are important variables used by investors to assess corporate’s performance.
This research is an empirical study. The population of this research was 135 manufacturing companies listed at the Indonesian Stock Exchange from 2009 to 2012. Using purposive sampling method, there were 31 manufacturing companies fulfilled the sample criteria. Data were analyzed by multiple linier regression.
The result showed that: (1) profitability had a positive influence on corporate’s value. (2) dividend policy had no positive effect on corporate’s value. (3) CSR disclosure had a positive effect on corporate’s value.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa era globalisasi sekarang ini perkembangan dunia usaha
semakin pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan pengetahuan,
kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang harus
disampaikan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya. Perkembangan tersebut diiringi dengan persaingan usaha yang
begitu ketat dan kompetitif. Persaingan usaha yang ada perlu diimbangi
dengan suatu pemikiran yang kritis dan pemanfaatan sumber daya
perusahaannya secara optimal. Perusahaaan dapat bersaing dengan
perusahaan lain baik perusahaan yang berada di dalam negeri maupun yang
berada di luar negeri. Setiap perusahaan mempunyai strateginya
masing-masing di dalam merencanakan usahanya agar semakin berkembang pesat,
Salah satu tujuan dari setiap perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan
serta menjaga nilai perusahaan agar tetap tinggi guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya dan memperoleh kepercayaan dari para
pemegang saham. Setiap perusahaan menginginkan nilai perusahaannya terus
meningkat, karena dengan value yang semakin meningkat hal tersebut juga
Sebagian besar pemegang saham menilai baik atau buruknya perusahaan dari
tinggi atau rendahnya nilai dari perusahaan tersebut.
Nilai perusahaan dapat ditentukan salah satunya oleh tingkat
profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja
manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan yang
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan perusahaan. Salah satu ukuran kinerja
perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan
merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.
Nilai perusahaan juga dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam
membagikan dividen. Keputusan pembagian dividen merupakan suatu
masalah yang juga sering dihadapi oleh perusahaan. Dividen merupakan
alasan bagi investor dalam menanamkan investasinya, dimana dividen
merupakan pengembalian yang akan diterimanya atas investasinya dalam
perusahaan. Para investor memliki tujuan utama untuk meningkatkan
kesejahteraan dengan mengharapkan pemgembalian dalam bentuk dividen
maupun capital gain. Seorang investor yang tidak bersedia berspekulasi akan
lebih memilih dividen daripada capital gain (Prihantoro, 2003). Menurut
Wijaya dan Bandi, (2010) para investor memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam
bentuk dividen, sedangkan perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara
memberikan kesejahteraan kepada para pemegang sahamnya, sehingga
kebijakan dividen penting untuk memenuhi harapan pemegang saham
terhadap dividen dengan tidak menghambat perumbuhan perusahaan disisi
yang lainnya. Besarnya dividen yang dibagikan dapat mempengaruhi harga
saham.
Kemampuan membagikan dividen erat hubungannya dengan
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba
yang besar, maka tanggung jawab perusahaan dalam membagikan dividen
kepada para pemegang saham juga akan besar pula. Oleh karena itu dividen
yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Matono,
2005:3). Disamping itu perusahaan juga harus secara aktif memperhatikan
kesejahteraan masyarakat luas karena dengan perusahaan menyajikan
informasi kondisi keuangan saja ternyata tidak cukup menjamin nilai
perusahaan tumbuh secara berkelanjutan perusahaan di masa yang akan
datang.
Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainbility) hanya akan
terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan
hidup. Dalam menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi
dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka
memperhatikan pertanggungjawaban sosial perusahaan (Edwin dan Nurdiono
(2007) dalam Utami dan Barbara, (2008)). Saat ini perusahaan juga
mengembangkan aspek tangung jawab sosial atau apa yang biasa disebut
dianggap sebagai cost, melainkan investasi perusahaan (Erni, 2007 dalam
Kusumadilaga, 2010).
Pengungkapan CSR dalam laporan keuangan tahunan dapat digunakan
oleh manajer sebagai alat untuk mengamankan kedudukannya dan digunakan
untuk mengalihkan perhatian stakeholder dari monitoring aktivitas
manajemen laba (Prior et.al, 2008 dalam Amal, 2011). Dengan menerapkan
CSR diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan
memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Utami dan
Barbara, 2008). Pengungkapan CSR diperkirakan menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan karena salah satu dasar pemikiran yang
melandasi etika bisnis sebuah perusahaan (Kusumadilaga, 2010). Program
CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Adapun
aturan yang berkaitan dengan program CSR terdapat pada pasal 74
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang salah satu ayatnya berbunyi: “Perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Hal ini yang menjadikan CSR sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan dilihat dari salah satu dasar pemikiran yang
melandasi etika bisnis sebuah perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Yuniasih dan Wirakusuma (2007)
pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama tahun
2005-2006. Tetapi hal lain menunjukkan adanya faktor lain yang turut
mempengaruhi hubungan (return on asset) ROA dengan nilai perusahaan.
Pada penelitian ini peneliti sengaja tidak menggunakan variabel ROA sebagai
salah satu variabel independen. Peneliti menggunakan variabel (return on
equity) ROE sebagai proksi dari tingkat profitabilitas karena variabel ROE merupakan salah satu variabel yang cukup penting dalam penilaian investor
sebelum mereka memutuskan untuk berivenstasi.
Penelitian Jusriani (2013) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Kebijakan
dividen adalah kebijakan perusahaan akan membayar atau tidak, menentukan
besarnya dividen dan membayar dividen lebih dari periode sebelumnya.
Dengan perusahaan membayarkan dividen secara wajar, maka perusahaan
dapat membantu menarik para investor untuk mencari dividen dan hal ini
dapat membantu memelihara nilai perusahaan. Hasil yang diharapkan oleh
para investor adalah berupa dividen dan kenaikan nilai saham. Oleh karena
itu dengan membayarkan dividen kepada para pemegang saham akan
menaikkan nilai perusahaan.
Dari penelitian sebelumnya maka peneliti ingin membuktikan
pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengungkapan CSR terhadap
nilai perusahaan. Disamping tingkat profitabilitas yang akan dilihat investor
atau pemegang saham sebelum memutuskan untuk berinvestasi di
item CSR diharapkan akan menjadi nilai plus yang akan menambah
kepercayaan para stakeholders bahwa perusahaan tersebut akan terus
berkembang dan berkelanjutan (sustainable) dan jika suatu perusahaan setiap
tahun mengalami perkembangan, maka pembagian dividen kepada pemegang
saham pun juga semakin meningkat seiring dengan profitabilitas yang
meningkat pula.Penelitian ini akan menganalisa perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2009-2012, sehingga hasilnya
dapat digeneralisasi dan dapat mempresentasi semua perusahaan manufaktur
yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan menguji pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Corporate Social Responsibility suatu
perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Rumusan masalah yang dirumuskan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah pengungkapan corporate social responsibility (CSR)
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai
perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh positif kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif pengungkapan tanggung jawab
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara
lain:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur koleksi
perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang nantinya akan berguna
bagi mahasiswa/i peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
yang sama secara lebih mendalam.
2. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh profitabilitas,
kebijakan dividen, dan pengungkapan tangungg jawab sosial terhadap
nilai perusahaan dan menjadi bahan tambahan informasi bagi perusahaan
3. Bagi investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal.
4. Bagi akademik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan dan tambahan referensi mengenai pengaruh profitabilitas,
kebijakan dividen, dan pengungkapan tanggung jawab sosialterhadap nilai
perusahaan. Disamping itu, menjadi tambahan informasi terhadap peneliti
selanjutnya untuk melihat bagaimana variabel lainnya selain variabel
variabel independen yang diteliti oleh peneliti terhadap nilai perusahaan
5. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam mengenai profitabiitas, kebijakan dividen,
pengungkapan CSR, dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
6. Bagi Pembaca
Hasil penelitian in diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengungkapan
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran singkat dari penelitian ini, maka penulis
menyusun kerangka penelitian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi penjelasan mengenai landasan teori yang
mendasari penelitian, tinjauan umum mengenai variabel dalam
penelitian penelitian terdahulu, pengembangan kerangka
pemikiran serta hipotesis penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi penjelasan mengenai jenis dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian serta definisi operasionalnya, dan
metode analisis data yang dilakukan.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian tentang gambaran singkat mengenai
perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi penjelasan dan hasil setelah diadakannya
penelitian. Hal tersebut mencakup hasil analisis data dan hasil
analisis perhitungan statistik serta pembahasan.
Bab V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil yang diperoleh setelah
dilakukan penelitian, keterbatasan serta saran yang dapat
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Pensinyalan (Signalling Theory)
Teori sinyal menjelaskan tentang dorongan perusahaan dalam
memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan
tersebut terjadi karena adanya asimetri informasi antara pihak manajemen
dan pihak eksternal. Asimetri informasi ini disebabkan oleh manajemen
perusahaan yang mengetahui lebih banyak informasi mengenai perusahaan
dan prospek yang akan datang daripada pihak luar seperti investor atau
kreditor. Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan
menyebabkan mereka memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.
Untuk mengurangi asimetri informasi maka perusahaan harus
mengungkapkan informasi yang dimiliki perusahaan, baik informasi
keuangan maupun non keuangan.
Salah satu informasi yang wajib untuk diungkapkan oleh perusahaan
adalah informasi tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
atau CSR. Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan perusahaan
atau laporan sosial perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan
pengungkapan CSR dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai
B. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk
memastikan bahwa mereka beroperasi dalam aturan dan norma yang ada
dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana
mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas perusahaan diterima
oleh pihak luar. Deegan (2004), dalam Anugerah (2011), berpendapat
bahwa teori legitimasi merupakan dasar dari perusahaan melakukan
pengungkapan corporate social responsibility karena teori legitimasi
dipandang sebagai perspective orientation system, yakni perusahaan dapat
mempengaruhi maupun dipengaruhi oleh komunitas dimana perusahaan
melakukan kegiatannya. Perusahaan harus peduli terhadap lingkungan
sekitarnya, karena dengan hal tersebut dapat menjaga eksistensi perusahaan
dan kerberlangsungan kegiatan perusahaan dimasa mendatang dapat
diterima oleh masyarakat. Masyarakat akan selalu dapat menilai aktivitas
lingkungan perusahaan dan perusahaan juga dapat memonitoring
kegiatannya untuk mendapatkan keselarasan antara nilai perusahaan dengan
nilai msayarakat.
Atas keselarasan sistem nilai ini maka dalam pengungkapan laporan
CSR diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu
mendapatkan legitimasi dari masyarakat dan meningkatkan keuntungan
C. Teori Stakeholders (Stakeholders Theory)
Teori stakeholder merupakan kumpulan kebijakan dan praktik yang
berhubungan dengan pihak stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan
hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia
usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan (jones
dalam Solihin, 2009) ia menjelaskan kembali bahwa stakeholder dibagi
dalam dua kategori, yaitu:
1. Inside stakeholders
Terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan
terhadap sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi
perusahaan. Pihak-pihak yang termasuk dalam kategori inside
stakeholders ini adalah pemegang saham (stockholders), manajer, dan karyawan.
2. Outside stakeholders
Terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak yang bukan pemilik
perusahaan, bukan pemimpin perusahaan, serta bukan pula karyawan
perusahaan, namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan
dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan. Pihak-pihak yang termasuk dalam kategori outside
Januarti dan Apriyanti (2005) dalam Indrawan (2011), ada beberapa
alasan yang mendorong perusahaan perlu memperhatikan kepentingan
stakeholder yaitu:
a. Isu lingkungan melibatkan kepentingan berbagai kelompok dalam
masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka.
b. Dalam era globalisasi telah mendorong produk-produk yang
diperdagangkan harus bersahabat dengan lingkungan.
c. Para investor dalam menanamkan modalnya cenderung untuk
memilih perusahaan yang memiliki dan mengembangkan kebijakan
dan programlingkungan.
d. LSM dan pencinta lingkungan makin vokal dalam mengkritik
perusahaan-perusahaan yang kurang peduli terhadap lingkungan.
Berdasarkan penjelasan dari stakeholder theory ini, maka
perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri,
namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang
saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis
dan pihak lain). Dengan demikian keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder (Ghozali
dan Chairiri, 2011). Corporate social responsibility merupakan
strategi perusahaan untuk memenuhi keinginan para stakeholder,
semakin baik pengungkapan corporate social responsibility yang
dilakukan perusahaan maka para stakeholder juga akan semakin
aktivitasnya yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dan mencapai laba menurut januarti dan apriyanti (2005) dalam
anggitasari (2012).
D. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan menggambarkan seberapa efektif dan efisien
manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran
kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk
memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan
biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar. Nilai perusahaan
sangat penting dalam sebuah perusahaan karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi maka akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham
(Brigham dan Gapenski, 1996). Nilai perusahaan lazim diindikasikan
dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat
pasar percaya atas prospek perusahaan dimasa depan. Kekayaan pemegang
saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang
merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing) dan
manajemen asset (Anggitasari, 2012).
Menurut Soliha dan Taswan (2002), nilai perusahaan yang tinggi
mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Namun dalam
realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham tinggi
(mahal), karena mereka takut saham tersebut tidak laku dijual atau tidak
dapat dibuat seoptimal mungkin, artinya harga saham tidak boleh terlalu
tinggi (mahal) atau tidak boleh tertalu rendah (murah). Harga saham yang
terlalu murah dapat berdampak buruk pada citra perusahaan di
pemandangan para investor.
Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui penarikan
kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam menjual saham
di bursa efek. Apabila pasar sangat tertarik dengan saham yang
diperdagangkan, maka perusahaan dapat menaikkan harga sahamnya,
demikian juga apabila pasar tidak tertarik terhadap saham yang
diperdagangkan, maka perusahaan dapat menurunkan harga sahamnya. Nilai
perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen
mengelola kekayaannya. Hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan.tersebut. Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi
nilai perusahaan antara lain kinerja keuangan suatu perusahaan, CSR dan
lain sebagainya (Anggitasari, 2012).
E. Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan adalah pengeluaran informasi yang ditujukanbagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility disclosure) adalah
agar perusahaan dapat menyampaikan tanggung jawab social yang telah
dilaksanakan perusahaan dalam periode tertentu. Penerapan CSR dapat
berisi laporan tanggung jawab sosial perusahaan kurun waktu satu tahun
berjalan (Rizkia Anggita Sari, 2012). Hal ini memperluas tanggung jawab
perusahaan dalam menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal
terutama pemegang saham. Dengan begitu tanggung jawab perusahaan
tidak hanya mencari laba untuk pemegang saham, namun juga harus
menyediakan laporan pertanggungjawaban sosial terhadap masyarakat.
Menurut (Ferdinand Sadeli, 2010) kemajuan perusahaan tidak
sekedar diukur dari keuntungan, tetapi juga bagaimana interaksi perusahaan
terhadap pemangku kepentingan (stakeholder). Kerangka pemikiran
keuangan perusahaan juga harus mengacu pada interaksi tersebut. ada tiga
acuan yang dipakai oleh perusahaan dan tiap arsitek keuangan sebagai
acuan dalam hubungannya dengan stakeholders, yaitu Profit, People, dan
Planet (3P). Perusahaan tidak sekedar memikirkan keuntungan (Profit), tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial (People) dan lingkungan
sekitarnya (Planet). Tujuannya agar perusahaan bukan hanya mengejar
keuntungan saja, tetapi juga memikirkan karyawan dan lingkungannya.
Perusahaan harus memikirkan perkembangan karyawan itu sendiri melalui
pendidikan lebih lanjut serta kesejahteraan keluarganya, bukan hanya
berhubungan dengan karyawan untuk hal-hal terkait pekerjaan.
Pelestarian lingkungan juga harus menjadi perhatian utama, termasuk
penanganan isu pemanasan global serta bagaimana perusahaan dapat
juga perlu melakukan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas CSR yang
dilakukan kepada stakeholder.
F. Profitabilitas
Perusahaan yang dapat meperoleh laba yang besar, maka dapat
dikatakan berhasil, atau memiliki kinerja finansial yang bagus. Sebaliknya
apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, dapat dikatakan
perusahaan kurang berhasil atau kinerjanya kurang baik. Laba yang menjadi
ukuran kinerja perusahaan harus dievaluasi dari suatu periode ke periode
berikutnya dan bagaimana laba aktual dibandingkan dengan laba yang telah
direncanakan. Seorang manajer yang telah bekerja keras dan berhasil
meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, laba dikatakan
meningkat melebihi periode sebelumnya, hal ini mengisyaratkan
keberhasilan seorang manajer menaikkan laba perusahaan (Sitepu, 2010).
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaan (Brigham dan Gapenski, 1996). Dengan demikian
dapat dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan
pada periode akuntansi.
Profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007). Rasio profitabilitas dalam
(ROE). ROA dan ROE digunakan sebagai pengukuran rasio profitabilitas
karena memiliki keunggulan yaitu mudah dihitung dan dipahami. Ang
(1997) menyatakan bahwa ROA diukur dari laba bersih setelah pajak
(earning after tax) terhadap total aset. Hal ini mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam penggunaan aset-aset perusahaan yang digunakan untuk
kegiatan operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas
perusahaan. ROA merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang
digunakan untuk kegiatan operasi. Semakin besar ROA menunjukkan
kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian
investasi (return) semakin besar (Ang, 2007 dalam Prapaska 2013)..
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi
di perusahaan. ROE membandingkan besarnya laba bersih terhadap ekuitas
saham biasa. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin
rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin
rendah pula. Seorang calon investor perlu melihat ROE suatu perusahaan
sebelum memutuskan melakukan investasi supaya dapat mengetahui
seberapa banyak yang akan dihasilkan dari investasi yang dilakukannya
G. Kebijakan Dividen
Dividen merupakan bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada
para pemegang saham atau pemilik modal sendiri. Dividen juga merupakan
pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut
atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Kebijakan dividen
merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keputusan pendanaan
perusahaan sehingga menjadi suatu hal yang penting dan harus
dipertimbangkan secara seksama (Prapaska, 2012). Kebijakan dividen
menyangkut apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan
untuk reinvestasi dalam perusahaan (Sawir, 2004). Kebijakan dividen dapat
dikatakan sebagai proporsi pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang
dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan.Kebijakan dividen
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Kebijakan deviden (dividend policy) merupakan
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan
dibagi kepada pemegang saham dimasa yang akan datang.
Rasio pembayaran deviden (devidend payout ratio) menentukan
jumlah laba yang akan dibagi dalam bentuk deviden kas dan laba yang
ditahan sebagai sumber pendanaan. Devidend payout ratio menunjukkkan
presentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham
perusahaan berupa dividen kas, apabila laba perusahaan yang ditahan dalam
jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai deviden menjadi
Aspek penting dari kebijakan deviden adalah menentukan alokasi laba
yang sesuai antara pembayaran laba sebagai deviden dengan laba yang
ditahan diperusahaan (Harjito dan Martono, 2005). Sunariyah (2011:128)
menyatakan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham bisa berupa :
1. Dividen Tunai (cash dividend)
Pembagian dividen yang paling sering dilakukan oleh perusahaan
adalah dividen tunai atau cash. Para pemegang saham akan menerima
dividen sebesar tarif per lembar dikalikan jumlah lembar saham yang
dimiliki.
2. Dividen Saham (stock dividend)
Dividen saham merupakan pembayaran dividen dalam bentuk
saham dari perusahaan yang membagi saham disebut dividen saham.
Saham yang akan diterima berbentuk saham yang sama dengan yang
dimilki atau saham sejenis yang lain.
H. Teori Triple Bottom line
Definisi triple bottom line menurut kamus bisnis adalah sebuah
basis yang diperluas untuk mengukur kinerja organisasi, menambahkan dimensi sosial dan lingkungan terhadap hasil “bottom line” keuangan.
Istilah triple bottom line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun
“Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”
Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah
economic prosperity, environmental quality dan social justice (Wibisono, 2007). Perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah memperhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan
terlibatdalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut
berkontribusiaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).
Menurut Zuraedah (2010) aspek-aspek yang terdapat dalam triple
bottom line, diantaranya adalah: 1. Profit.
Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Tak heran bila fokus utama
dari seluruh kegiatan dalam perusahaan adalah mengejar profit
atau mendongkrak harga saham setinggi-tingginya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Profit sendiri pada
hakikatnya merupakan tambahan pendapatan yang dapat
digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Sedangkan aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak
profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan mempunyai
keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah
2. People.
Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan
merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan,
karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi
keberadaan, kelangsungan hidup dan perkembangan
perusahaan, maka sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk
berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat. Selain itu juga perlu disadari bahwa operasi
perusahaan berpotensi memberikan dampak kepada masyarakat
sekitar. Karenanya pula perusahaan perlu untuk melakukan
berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
Intinya, jika ingin eksis dan akseptabel perusahaan harus
menyertakan pula tanggung jawab yang bersifat sosial.
3. Planet.
Jika perusahaan ingin tetap eksis maka harus disertakan
pulatanggung jawab kepada lingkungan. Lingkungan adalah
sesuatu yangterkait dengan seluruh bidang kehidupan kita.
Namun sayangnya, sebagian besar dari kita masih kurang
peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini antara lain
disebabkan karena tidak ada keuntungan langsung didalamnya.
Keuntungan merupakan inti dari dunia bisnis dan itu
industri yang hanya mementingkan bagaimana menghasilkan
uang sebanyakbanyaknyatanpa melakukan upaya untuk
melestarikan lingkungan. Padahal dengan melestarikan
lingkungan, mereka justru akan memperoleh keuntungan yang
lebih terutama dari sisi kesehatan dan kenyamanan, disamping
ketersediaan sumber daya yang lebih terjamin
kelangsungannya.
Tujuan dari acuan ini adalah agar perusahaan tidak hanya
mengejar keuntungan tetapi juga memikirkan karyawan dan
lingkungannya. Perusahaan dapat memperhatikan
perkembangan karyawannya melalui pendidikan lebih lanjut
serta kesejahteraan keluarganya, bukan hanya berhubungan
dengan karyawan untuk hal-hal terkait pekerjaan. Pelestarian
lingkungan juga harus menjadi acuan dan perhatian utama
termasuk penanganan isu global serta bagaimana perusahan
dapat memajukan lingkungan sekitar.
I. Penelitian Terdahulu
1. Rimba Kusumadilaga (2010) meneliti tentang pengaruh corporate
social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia dengan mengambil sampel
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa variabel CSR
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel
profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi
hubungan CSR dan nilai perusahaan.
2. Fenandar (2012) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Keputusan investasi diproksikan dengan
ratio capital expenditure book value of asset, keputusan pendanaan diproksikan dengan debt to equity ratio, dan kebijakan dividen
diproksikan dengan dividend payout ratio. Hasilnya
mengindikasikan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan,
dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Prapaska (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
pengaruh tingkat profitabilitas, keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
Tingkat profitabilitas diproksikan dengan ROA, keputusan investasi
diproksikan dengan ratio capital expenditure book value of asset,
keputusan pendanaan diproksikan dengan debt equity ratiodan
kebijakan dividen diproksikan dengan dividend payout ratio.
Hasilnya mengindikasikan bahwa tingkat profitabilitas, keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh
4. Wijaya dan Bandi (2010) meneliti tentang hubungan antara
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mengggunakan sampel
sebanyak 130 perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahan.
5. Barbara Gunawan (2005) dan Suharti Sri Utami (2006) meneliti
tentang peranan corporate social responsibility dalam nilai
perusahaan pada perusahan go public yang terdaftar di bursa efek
indonesia periode 2005 dan 2006. hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
6. Agustina (2012) meneliti tentang pengaruh profitabilitas dan
corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia
periode penelitian tahun 2007 sampai 2010. hasil penelitian tersebut
menemukan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROE
berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dan
pengungkapan CSR berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
J. Kerangka Konseptual
Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, dimana
semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula harga saham
pada perusahaan tersebut.. Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang
sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba
perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan akan dialokasikan salah
satunya untuk membayar dividen kepada para pemegang saham dan
pengungkapan CSR.
Berdasarkan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini
akan menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas, kebijakan dividen dan
pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Model penelitian
yang diajukan dalam gambar berikut ini merupakan kerangka konseptual
dan sebagai alur pemikiran dalam menguji hipotesis.
Nilai Perusahaan (Y)
Profitabilitas (X1)
Kebijakan Dividen (X2)
K. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba. Laba merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya. Laba yang layak
dibagikan kepada pemegang saham adalah laba setelah bunga dan
pajak. Salah satu evaluasi kinerja yang sering digunakan oleh banyak
stakeholder adalah melalui rasio profitabilitas. Hal tersebut dapat dilihat melalui return dari aset yang telah diinvestasikan maupun dari
penanaman modal oleh shareholders (Brigham et al, (2001) dalam
Prasaska, (2012)). Pertumbuhan penjualan bersih yang dihasilkan oleh
perusahaan juga akan menghasilkan profit yang lebih tinggi sehingga
profit margin on sales dapat menjadi ukuran atas hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan pada suatu periode.
Jensen (1986) dalam Arifin (2004) menyatakan kenaikan harga
saham adalah sebagai akibat dari kenaikan dari laba. Nilai perusahaan
sangat ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan (Ulupui,
2007 dalam Yuniasih dan Wirakusuma, 2007). Yuniasih dan
Wirakusuma (2007), menyimpulkan bahwa return on assets terbukti
berpengaruh positif secara statistik terhadap nilai perusahaan. Harga
depan yang dinilai sekarang (Faster, 1996 dalam Norpratiwi, 2001).
Berdasarkan penjelasan di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham, apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas maka
kas tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan
memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh
pendapatan (dividen atau capital gain) di masa yang akan datang.
Menurut Hatta (2002) terdapat sejumlah perdebatan mengenai
bagaimana kebijakan deviden mempengaruhi nilai perusahaan. Hatta
menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory.
Bird in the hand theory memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik karena investor lebihsuka kepastian tentang return
investasinya serta mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang
kebangkrutan perusahaan (Gordon dalam Brigham dan Gapenski, 1996:
438). Gordon berpendapat juga bahwa semakin tinggi dividend payout
ratio suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah, dan investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki
selanjutnya berdampak positif terhadap nilai. Berdasarkan penjelasan di
atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
3. Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) dipandang sebagai konsep dimana korporasi dengan sukarela mengintegrasikan keprihatinan sosial
dan lingkungan ke dalam interaksi mereka dengan stakeholders (Djalil,
2003:5). Dalam hubungannya dengan pengungkapan informasi,
perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi
tersebut dipandang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
Dengan adanya informasi yang diungkapkan maka manajemen
mempunyai harapan bahwa informasi tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkat jika minat investor
terhadap perusahaan itu juga meningkat.
Para investor tidak hanya menginginkan informasi apakah
pendapatan suatu perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan akan
tetapi pemegang saham lebih membutuhkan informasi mengenai
kemampuan perusahaan dalam mengelola pendapatan yang dimiliki
perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional baik internal
eksternal perusahaan merupakan salah satu cara manajemen dalam
menghadapi lingkungan yang dinamis dan mempersatukan tekanan
sosial yang terjadidengan kebutuhan masyarakat. Salah satu kegiatan
eksternal yang pentingdilakukan oleh perusahan adalah kegiatan yang
berkaitan dengan CSR. CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia
bisnis untuk berkontribusidalam pengembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomi, sosial danlingkungan (Evi, dkk., 2011).
Kegiatan-kegiatan CSR akan diungkapkansebagai informasi bagi
investor dan masyarakat luas dengan tujuan agar informasi ini dapat
meningkatkan nilai perusahaan yang nantinya akan berdampak pada
meningkatnya harga saham perusahaan (Agustina, 2012).
Pengungkapan CSR diwujudkan dalam kinerja perusahaan yaitu
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apabila kinerja
perusahaandalam memperbaiki lingkungan ekonomi, lingkungan, dan
sosial tersosialisasi secara baik, investor akan lebih yakin untuk
menanamkanmodalnya pada perusahaan. Pengungkapan CSR
merupakan suatu usaha perusahaan untuk meningkatkan citra
perusahaan agar memperoleh penghargaan sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab. Memiliki citra yang baik akan berdampak positif
bagi perusahaan sehingga berpeluang besar dalam menarik kepercayaan
berpeluang untuk menciptakan loyalitas dari konsumen untuk
menggunakan produk perusahaan. Dengan CSR diharapkan pula
perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan
kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Sayektidan Sensi, 2007
dalam Utami dan Barbara, 2008). Pemahaman bahwa praktik CSR
merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan,
maka diharapkan pengungkapan CSR dapat berpengaruh pula pada
meningkatnya nilai perusahaan. Pengungkapan CSR dan
nilaiperusahaan ini diperkirakan memiliki hubungan yang positif.
Hubungan positif ini akan mencerminkan bahwa semakin banyak
pengungkapan CSR maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nurlela
dan Islahuddin (2008) dalam Kusumadilaga (2010) menyatakan bahwa
dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan
akan dinilai dengan baik olehinvestor. Sehingga dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausatif yang berisi hubungan
sebab akibat dari beberapa variabel yang ada. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain.
Penelitian ini akan menguji secara empiris apakah profitabilitas, kebijakan
dividen dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Kristen
Duta Wacana Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
C. Subjek dan objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Data-data tersebut
diperoleh dari BEI dan Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur pada
tahun 2009-2012 yang berasal dari situs resmi BEI. Data yang digunakan
dalam penelitian ini:
1. Laporan tahunan perusahaan manufaktur yang telah diaudit dan
dipublikasikan untuk periode 2009 sampai dengan 2012. Data diperoleh
antara lain dari:
a. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
b. ICMD (Indonesian Capital Market Directory)
c. Pojok Bursa Efek Indonesia Sanata Dharma Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dokumentasi. Dokumen-dokumen dan data yang merupakan
laporan tahunan dan laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) tahun 2009-2012.
F. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Alasan penggunaan
perusahaan manufaktur karena perusahaan tersebut memiliki jumlah
terbesar perusahaan yang telah go public dibandingkan perusahaan lain,
sehingga dapat terhindar dari terjadinya kekurangan data setelah dilakukan
penyesuaian. Tahun laporan tahunan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 2009-2012.
2. Sampel
Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling dilakukan dengan memilih sampel dengan
harus dipenuhi oleh sampel. Kriteria sampel yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a) Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b) Perusahaan menerbitkan laporan tahunan yang telah diaudit dan
dipublikasi periode 2009 hingga 2012 secara lengkap.
c) Memiliki ekuitas yang positif, laba bersih positif, mempunyai DPR
pada tahun yang bersangkutan dan memiliki data terkait laporan
Tabel 3.1
Kriteria Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2009 sampai dengan taun 2012 135
(-) Dikurangi:
1. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai
profitabilitas negatif selama tahun pengamatan yaitu
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
(63)
2. Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan
dividen secara konsisten selama tahun pengamatan
yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
(18)
3. Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
secara konsisten selama tahun pengamatan yaitu
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
(23)
Perusahaan yang dapat menjadi sampel 31
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perusahaan yang menjadi
sampel berjumlah 31 perusahaan yang berasal dari jumlah keseluruhan
dikurangi beberapa perusahaan yang tidak memenuhi kriteria
pengambilan sampel.
G. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independen. Variabel ini menjadi variabel terikat (Y).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dihitung menggunakan Tobin’s Q. Jika rasio Q di atas
satu, ini menunjukkan bahwa investasi menghasilkan laba yang
memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini
akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi
dalam aktiva tidaklah menarik (Herawaty, 2008 dalam Kusumadilaga,
2010).
Rumus Tobin’s Q:
Dimana:
Q : nilai perusahaan
EMV : nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham beredar)
EBV : nilai buku dari total ekuitas (total aktiva – total hutang)
D : nilai buku dari total hutang
2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel penelitian yang
mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
oleh seorang peneliti untuk menetapkan atau menentukan hubungan
antara fenomena yang sedang diamati.Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, kebijakan dividen,
dan pengungkapan CSR.
a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui kegiatan operasionalnya dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia (Nurainun & Sinta,
2007dalam Andinata, 2010).Dalam penelitian ini digunakan ROE
untuk mengukur profitabilitas perusahaan karena ROE berkaitan
dengan modal sendiri yang nantinya akan digunakan untuk mengukur
keuangan yang sering digunakan oleh investor dan manajer untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROE
yaitu rasio laba setelah pajak atau Net Income After Tax (NIAT)
terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modal
sendiri, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh
perusahaan berakibat atas naiknya harga saham. Untuk memperoleh
nilai ROE dapat dihitung dengan rumus :
ROE =
b. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang.
Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksikan melalui
DPR. DPR adalah rasio antara dividen yang dibayarkan sebuah
perusahaan (dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih
perusahaan (net income) pada tahun buku tersebut. DPR dapat
DPR =
c. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan
dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan.Pengukuran
CSR mengacu pada 78 item pengungkapan yang digunakan oleh Siregar
(2008). Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial,
selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan
yang diharapkan. Pengungkapan social merupakan data yang diungkap
oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13
item lingkungan, 7 item energi, 8 item kesehatan dan keselamatankerja, 29
item lain-lain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item keterlibatan
masyarakat,dan 2 item umum lainnya. Berikut ini adalah daftar item yang
Tabel 3.2 Daftar Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) KATEGORI (TOTAL 78)
A. KATEGORI LINGKUNGAN
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset & pengembangan untuk pengurangan polusi
2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi
3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi
4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya, reklame daratan atau reboisasi
5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air, dan kertas 6. Penggunaan material daur ulang
7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan
8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan 10.Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah
11.Pengolahan limbah
12.Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan 13.Perlindungan lingkungan hidup
B. KATEGORI ENERGI
1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi
3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang
4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi 5. Peningkatan efisien energi dari produk
C. KATEGORI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja
2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental 3. Statistik kecelakaan kerja
4. Menaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja
7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja 8. Pelayanan kesehatan tenaga ker
D. KATEGORI LAIN-LAIN TENAGAKERJA
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/ orang cacat
2. Persentase/ jumlah tenaga kerja wanita/ orang cacat dalam tingkat manajerial 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/ orang cacat dalam pekerjaan
4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/ orang cacat 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah melakukan kesalahan
9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 10.Fasilitas untuk aktivitas rekreasi
11.Presentase gaji untuk pension
12.Kebijakan penggajian dalam perusahaan 13.Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 14.Tingkatan manajerial yang ada
15.Disposisi staff-dimana staff ditempatkan
16.Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 17.Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 18.Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
19.Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 20.Rencana pembagian keuntungan lain
21.Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan & motivasi kerja