• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA DAN UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT SYSTEM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA DAN UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT SYSTEM."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS

PENYAKIT,HAMA DAN UNSUR HARA PADA

TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT SYSTEM

BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

Disusun oleh :

FARUQ ARDIANSYAH

NPM. 083401512

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

T UG AS AK H I R

APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA DAN

UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT

SYSTEM BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

F AR UQ AR D I ANSY AH 083401501 2

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada Tanggal 2012 Pembimbing :

1.

I Gede Susrama Masdiyasa, ST, M.Kom NPT. 3 7006 06 0210 1

Tim Penguji : 1

Rinci Kembang Hasari,S.Si., M.Komm NPT. 3 7712 080 1681

NPT. 19600713 198703 1 001 3.

Barry Nuqoba, S.Si., M.Kom NPT. 3 8411 090 1551 Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya

(3)

L E M BAR P E NG E SAH AN

APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA DAN

UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT

SYSTEM BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

F AR UQ AR D I ANSY AH 083401501 2

T e la h d i set u j u i m en gi k u t i Uj ia n Nega r a L isa n G elom b a n g V T a h u n A k a d e m i k 2011/ 20 12

M en yet u j u i,

Pembimbing Utama

I Gede Susrama Masdiyasa, ST, M.Kom NPT. 3 7006 06 0210 1

Pembimbing Pendamping

M.Syahrul Munir, S.Kom NPT. 38912 110 3421 Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya

(4)

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UPN “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan mahasiswa berikut :

Nama : FARUQ ARDIANSYAH

NPM : 0834015012

Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA

Telah mengerjakan Revisi SKRIPSI / TA dengan judul :

APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA

DAN UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN

EXPERT SYSTEM BERBASIS ANDROID

Surabaya, 31 Januari 2013

Dosen Penguji yang telah memeriksa revisi

1. Ir.Sutiyono, MT ( ……… ) NIP. 19600713 198703 1001

2. Rinci Kembang Hapsari S.Si,M.Kom ( ……… )

NPT. 37712 080 1681

3. Barry Nuqobah,S.Si., M.Kom ( ……… )

NPT. 3 8411 09 0155 1

Mengetahui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika jenjang Strata-1 Universitas Pembangunan Nasional “Vetaran” Jawa Timur.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan Nikmat,serta Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr.Ir Teguh Sudarto MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku ketua jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(6)

memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .

6. Bapak M. Syahrul Munir S.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua penulisan skripsi ini yang telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Bapak Ir. Moh. Yaufik Mashyuri ,selaku pakar yang telah membantu untuk

mendapatkan data-data sebagai penunjang pembuatan sistem pakar ini 8. Kedua Orang Tua tersayang yang telah banyak memberikan doa, motivasi

dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Terima kasih buat teman –teman Teknik informatika angkatan 2008 (Kelas Sore) dan teman-teman kerja yang telah memberikan motivasi dan dukungan selama ini.

10. Semua pihak yang mungkin belum saya sebutkan dan sahabat-sahabat yang telah membantu penulis hingga terselesaikanya skripsi ini,.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 8 Juli 2012

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Metodelogi Penulisan Laporan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Android ... 7

2.1.1 Sejarah Android ... 7

2.1.2 Versi-versi Android ... 9

2.1.3 Arsitektur Android ... 12

2.1.4 Komponen Aplikasi Android ... 16

(8)

2.1.6 LWUIT ... 18

2.2 Sistem Pakar ... 19

2.2.1 Jenis-Jenis Sistem Pakar ... 20

2.2.2 Komponen Sistem Pakar ... 21

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Expert System ... 23

2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar ... 24

2.2.5 Arsitektur Sistem Pakar ... 24

2.2.6 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar ... 29

2.3 Database My Sql ... 32

2.4 Certainty Factor(CF) ... 33

2.5 XML ... 35

2.6 Kedelai ... 37

2.6.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai ... 37

2.6.2 Morfologi Tanaman Kedelai ... 38

2.7 Jenis Tanaman Kedelai ... 39

2.8 Penyakit ... 40

2.9 Hama ... 43

2.10 Unsur Hara ... 51

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Data... 55

3.2 Analisa Sistem ... 56

(9)

3.3.1 Perancangan Proses Sistem ... 57

3.3.1.1 Use Case Diagram ... 57

3.3.1.2 Activty Diagram... 58

3.3.1.3 Arsitektur Perangkat Lunak ... 62

3.3.1.4 Class Diagram ... 64

3.3.1.5 Algoritma Program ... 64

3.3.1.6 Kebutuhan Program ... 69

3.3.2 Perancangan Design Aplikasi (User Interface) ... 71

3.3.2.1 Halaman Utama ... 71

3.3.2.2 Rancangan Tampilan Halaman Diagnosa ... 72

3.3.2.3 Rancangan Tampilan Halaman Petunjuk ... 73

3.3.2.4 Rancangan Tampilan Halaman Credit ... 74

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Kebutuhan Software ... 75

4.1.1 Windows ... 75

4.1.2 Java JDK 7.0 ... 75

4.1.3 Android SDK(Software Development Kit) ... 76

4.1.4 ADT(Android Development Tolls) ... 76

4.1.5 LWUIT ... 76

4.2 Implementasi Sistem ... 77

4.2.1 Menu Utama ... 77

(10)

4.2.3 Menu Petunjuk ... 81

4.2.4 Menu Credit ... 83

4.1.5 Menu Keluar... 84

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM 5.1 Uji Coba Pada Smart Phone Samsung Galaxy Pocket ... 85

5.1.1 Menu Utama ... 85

5.1.2 Menu Diagnosa... 86

5.1.3 Menu Petunjuk ... 88

5.1.4 Menu Credit ... 88

5.2 Uji Coba... 89

5.3 Evaluasi ... 91

BAB VI PENUTUP 6.1 Saran ... 92

6.2 Kesimpulan ... 92

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Operasi Android ... 13

Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pakar ... 25

Gambar 3.1 Use Case Diagram SISKARDERDROID ... 57

Gambar 3.2 Activity Diagram Menu Diagnosa ... 59

Gambar 3.3 Activity Diagram Menu Petunjuk... 60

Gambar 3.4 Activity Diagram Menu Credit ... 61

Gambar 3.5 Activity Diagram Keluar Program... 62

Gambar 3.6 Arsitektur Perangkat Lunak ... 63

Gambar 3.7 Activity Class Diagram ... 64

Gambar 3.8 Flow Chart sistem SISKARDEDROID ... 65

Gambar 3.9 Flow Chart Menu Diagnosa ... 66

Gambar 3.10 Flow Chart Petunjuk ... 67

Gambar 3.11 Flow Chart Proses Credit ... 68

Gambar 3.12 Flow Chart Keluar ... 69

Gambar 3.13 Design Interface Tampilan Utama ... 71

Gambar 3.14 Design Interface Diagnosa ... 72

Gambar 3.15 Design Interface Hasil Diagnosa ... 73

Gambar 3.16 Design Interface Tampilan Halaman Petunjuk ... 73

Gambar 3.17 Design Interface Tampilan Credit ... 74

Gambar 4.1 Menu Utama ... 78

Gambar 4.2 Halaman Diagnosa ... 79

(12)

Gambar 4.4 Tampilan Detail Result ... 81

Gambar 4.5 Tampilan Petunjuk ... 81

Gambar 4.6 Halaman Credit ... 83

Gambar 4.7 Menu Keluar ... 84

Gambar 5.1 Tampilan Menu Utama ... 88

Gambar 5.2 Tampilan Menu Diagnosa ... 88

Gambar 5.3 Tampilan Result ... 89

Gambar 5.4 Tampilan Detail ... 90

Gambar 5.5 Tampilan Petunjuk ... 90

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

ABSTRAK

Ada fenomena menarik di dunia pertanian khususnya pertanian kedelai tanaman kedelai

mempunya beberapa masalah diantaranya hama,penyakit serta unsur hara Berbagai

masalah tersebut dapat di ketahui dengan adanya beberapa gejala-gejala yang

menyerang tanaman tersebut, namun akan tetapi cara untuk menganalisis suatu jeni

masalah tersebut memerlukan seorang ahli atau pakar pertanian.Akan tetapi jumlah dari

seorang pakar tentunya tidak memadai.Karena sorang pakar tidak bisa mengatasi

masalah tersebut dalam waktu secara bersamaan.

Untuk itu diperlukan sistem untuk menggantikan dari seorang pakar pertanian,yang

tentunya sistem tersebut dapat menanagani masalah yang sedang di hadapi oleh para

petani kedelai.sistem tersebut dibuat pada smart phone android ,dikarenakan saat ini

perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang pesat hampir semuaorang

pelosok negeri ini mempunya smart phone,dengan ada nya samrt phone tersebut

mengilhami penulis untuk membuat aplikasi berbasi smart phone android .Setelah

mempertimbangkan fakto-faktor yang ada dan penelitian maka dibuatlah aplikasi berbasi

mobile pada ponsel android,yang bertujuan untuk membantu para petani kedelai dan

mahasiswa pertanian yang sedang meneliti tentang kedelai,dalam aplikasi ini di dukung

oleh fitu-fitu yang mudah bagi para penggunanya,dalam sistem ini para petani

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BEL AKANG

Indonesia adalah negara agraris tempat tumbuh berbagai jenis tanaman pangan diantaranya adalah kedelai,kedelai (kadang-kadan ditambahkan “kacang” di depan namanya ) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari asia timur ,misal kecap,tahu,tempe berdasarkan peninggalan arkeologi tanaman ini sudah di budidayakan sejak 3500 tahun lalu di asia timur kedelai putih di perkenalkan ke nusantara oleh pendatang dari cina sejak maraknya perdagangan dengan tiongkok , sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein

nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia

setelah 1910.Walaupun produktivitas pangan Indonesia meningkat, isu ketahanan pangan tetap menjadi ancaman di negeri ini, permasalahan pangan menjadi yang utama. Harapan digantungkan pada produktifitas pertanian.

(16)

Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu adanya pemanfaatan teknologi informasi berupa sistem pakar berbasis Mobile pada Smart Phone android . Mobile dipilih karena kebanyakan petani sudah memiliki Ponsel atau Smart Phone, namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendapatkan informasi pertanian. Sistem pakar ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang sedang di alamin oleh para petani untuk tanaman kedelai yang diharapkan para petani. Mendapatkan Informasi dengan murah dan mudah, serta dapat langsung diterapkan. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman kedelai.

Sistem pakar ini sangat berguna untuk membantu petani dalam mengingat jenis-jenis dan mengenali cirri Penyakit,hama tanaman,dan juga Unsur – Unsur Hara apa saja yang bagus untuk perkembangan tanaman kedelai yang berguna untuk menanggulangi masalah pada tanaman Kedelai sehingga dapat meminimalkan kesalahan petani dalam pembudidayaan tanaman Kedelai.

Kemudahan teknologi mobile ini yang ingin dimanfaatkan oleh penulis dalam membuat aplikasi sistem pakar tersebut. Aplikasi yang dibuat dengan judul Penulisan “APLIKASI MOBILE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT,HAMA,DAN UNSUR HARA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN EXPERT SYSTEM BERBASIS ANDROID”, menggunakan LWUIT dan Android Programing sebagai bahasa pemrograman dalam pembuatan aplikasi ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa rumusan masalah yang dapat di tarik dari penjelasan Latar Belakang diatas, sebagai berikut :

(17)

b. Kurangnya informasi yang didapat oleh para petani seberapa pengaruh unsur hara dalam pembibitan tanaman kedelai.

1.3 BATASAN MASALAH

Dari Permasalahan yang telah dibahas diatas, maka batasan masalah dalam sistem pakar untuk identifikasi hama .pernyakit dan unsur hara pada tanaman kedelai , yaitu:

1. Sistem pakar berbasis ponsel ini bekerja di Ponsel samsung pocket ber OS android 2.3 Gingerbread

2. Sistem pakar berbasis Ponsel ini hanya menyelesaikan masalah tentang hama ,penyakit dan unsur hara pada tanaman kedelai

1.4 TUJ UAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Pada laporan Tugas Akhir ini mempunyai tujuan dan manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan. Tujuan dan manfaat nya sebagai berikut :

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini ialah untuk merancang suatu sistem pakar berbasis Mobile pada ponsel android ber os Gingerbread pada samsung galaxy pocket yang dapat memberikan informasi solutif untuk mengatasi permasalahan hama dan penyakit tanaman kedelai beserta pengendaliannya dan Tanah yang mengandurng Unsur hara apa saja yang baik digunakan untuk penanaman kedelai yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko berproduksi tanaman kedelai.

1.4.2 Manfaat Penelitian

(18)

a. Mempermudah para petani untuk dapat memperoleh informasi tentang solusi mengatasi masalah hama dan penyakit serta unsur hara dengan cepat melalui ponsel .

b. Pemanfaatan sistem informasi teknologi dalam bidang pertanian Program ini dapat menjadi media edukasi petani mengenal

pemanfaatan teknologi Komunikasi (Ponsel ber OS Android) untuk bisa menunjang kegiatan pertanian kedelai yang mereka geluti. c. Mempermudah bagi Sarjana Pertanian yang sedang belajar dan

meneliti tentang hama,penyakit serta unsur hara pada tanaman kedelai melalui Ponsel ber OS android gingerbread

1.5 METODOLOGI PENULISAN LAPORAN

Laporan tugas akhir ini dibuat dengan metodologi penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemilihan judul Aplikasi Mobile Untuk Diagnosis Penyakit,Hama dan Unsur Hara Pada Tanaman Kedelai Dengan Expert System Berbasis Android, Maksud dan tujuan dari penulisan, serta batasan masalah dan manfaat dari penulisan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi dasar dalam pembuatan analisa, implementasi dan pemecahan dari permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikannya.

(19)

Pada bab ini menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilalui dalam penyelesaian tugas akhir dan pembuatan aplikasi, mulai dari instalasi software-software yang di perlukan dalam pembuatan aplikasi, perancangan interface hingga tata letak dan rambu-rambu yang di tampilkan.

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini dibahas tentang pembuatan aplikasi yang telah dirancang, pada bagian implementasi dilakukan penulisan kode-kode program yang merupakan proses pembuatan aplikasi. Pada tahap ini aplikasi masih berjalan dengan emulator Android.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini dibahas tentang pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba dilakukan dengan menginstal aplikasi pada Smart Phone Android yang nyata.

BAB VI PENUTUP

Berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian penelitian serta saran kemungkinan pengembangannya.

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 ANDROID

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux Kernel 2.6 yang telah dimodifikasi. Android menyediakan platform open source bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri dan digunakan oleh bermacam-macam produk smart phone dengan merk terkenal.

2.1.1 Sejar ah Andr oid

Android aadalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yan mencaku sistem operasi , middleware dan aplikasi. Android

menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembangnya untuk

menciptakan aplikasi mereka . Awalnya , Google Inc. Membeli Android Inc. Yan merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembankan Android , dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,peranti lnak dan telekomunikasi ,termasuk Google,HTC,Intel,Motorola,Qualcomm,T-Mobile, dan Nvidia .

Pada perilisan perdana Android , 5 November 2007, Andrid bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukun penembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache ,sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat da jenis distributor sistem operasi Android., pertama yang mendapatkan dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GSM) dan kedua adalah yang benar-benar didistribusikan tanpa dukunan lansung oleh Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

(21)

perangkat lunak pada telepon seluler.Sejak saat itu muncul rumor bahwa oole hendak memasuki pasar telepon seluler.

Pada bulan November 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan Sistem Operasi Android pertama kali. Telepon seluler ini di produksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2008. Pada 9 desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android yaitu : ARM Holdings, Atheros

Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Thosiba Corp dan Vodafone Group Plc.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi a\Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung ahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Pada masa saat ini kebanyakan vendor - vendor smart phone sudah

memproduksi smart phone berbasis android. Vendor-vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Acer, Sony Ericsson, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus.

Tidak hanya menjadi sistem operasi di smart phone, saat ini Android menjadi pesaing utama Apple pada sistem operasi Tablet PC. Pesat nya

pertumbuhan Android karena sistem operasi ini adalah termasuk sistem operasi open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh produsen manapun. Selain itu Android adalah platform yang sangat lengkap baik itu sistem

operasinya, aplikasi dan Tool pengembangan program Android. (Safaat H. Nazaruddin. 2011)

2.1.2 Ver si-versi Android

(22)

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang

memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel) pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

(23)

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field

Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga

mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

8. Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)

(24)

2.1.3 Ar sitektur Andr oid

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan pada Java Virtual Machine (JVM). DVM telah di rancang dan di kustomisasi untuk memastikan bahwa beberapa fitur-fitur berjalan lebih efisien pada perangkat mobile. DVM di rancang dan ditulis oleh Dan Bornsten dan beberapa enggineers Google lainnya. Dalvik Virtual Machine menggunalan kernel Linuk untuk menangani fungsionalitas tingkat rendah termasuk keamanan,

threading, manajemen memory dan proses. Ini memungkinkan aplikasi

menggunakan bahasa C / C++ sama halnya seperti pada OS Linux kebanyakan. Tetapi dalam implementasinya para pengguna Android sama sekali tidak akan berhadapan dengan perintah-perintah semacam di Linux.

Semua Hadware yang berbasis Android dijalankan dengan menggunakana

Virtual Machine untuk eksekusi aplikas ,pengembang tidak perlu khawatir tentan

implementasi perangkat keras tertentu sebuah format yang di optimalkan untuk memastikan memori yang di gunakan sangat kecil ,The executable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa jaa dan dikompilasi menggunakan Tools yang di sediakan dalam SDK Android.

Android SDK adalah Tools API (Aplication Programing Interface) yang di perlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrogama Java.

(25)

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Operasi Android

Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut :

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets adalah layer dimana kita berhubungan dengan

tatap muka pengguna (User Interface), pada layer ini biasanya kita membuka browsing, mendownload, menginstal aplikasi dan

menjalankannya. Selanjutnya menu utama (Home) dan aplikasi di layar utama termasuk email, program SMS, kalender, kontak dan lain-lain.

2. Application Frameworks

Application Frameworks adalah layer dimana para pembuat aplikasi

melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang dijalankan di sistem operasi Android, pengembang bebas mengakses perangkat keras, akses informasi, resorce, menjalankan service background, API framework. 3. Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Frameworks

Adalah sebagai berikut :

(26)

b) Content Provider c) Resource Manager d) Notification Manager e) Acticity Manager 4. Libraries

Libraries adalah layer dimana fitur-fitur utama android berada , biasanya

para pembuat aplikasi mengakses Library untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas Kernel Linux, layer ini meliputi berbagai Library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta :

a) Surface Manager : Android menggunakan user interface yang simple

dan berperforma tinggi sehingga user dapat mengeser tampilan dari window satu ke window yang lain dengan animasi yang halus. Dn bisa menampilkan gambar dalam bentuk 2D dan 3D.

b) Open GL graphics : Android mendukung untuk graphics sangat tinggi

yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi.

c) Media Codecs : Untuk pemutaran media audio dan video, Android

dapat memutar file berfariasi seperti AAC, AVC (H.264), H.263, MP3, dan MPEG-4 dll.

d) SQL Database : Android menggunakan SQLLite dalam penanganan

database, sehingga dapt menyimpan data dengan baik. android juga dapat mengakses database besar Oracle, SQLserver dll.

5. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Mechine merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

6. Linux Kernel

(27)

2.1.4 Komponen Aplikasi Andr oid

Komponen komponen dalam sebuah aplikasi yang berjalan pada Sistem operasi Android ada 6 jenis yaitu :

1. Activities

Suatu activity akan menyajikan tampilan layar (user interface) kepada pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android bisa jadi hanya memiliki satu activity, tetapi pada umumnya aplikasi memiliki banyak activity tergantung pada tujuan dan desain dari aplikasi tersebut. Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai tampilan layar (user interface). Untuk pindah dari satu activity ke activity lain kita dapat melakukannya dengan satu even, misalnya klik tombol, memilih opsi atau menggunakan triggers tertentu.

2. Service

Service tidak memiliki Graphic User Interface (tatap muka dengan

pengguna), tetapi service berjalan di background, sebagai contoh dalam memainkan musik, service mungkin memainkan musik atau mengambil data dari jaringan, service ini akan memiliki 2 activity atau lebih yang

memungkinkan user untuk memilih lagu atau mengirim sms sambil memainkan musik. Service dijalankan pada thread utama dari proses aplikasi.

3. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan

notifikasi, broadcast receiver tidak memiliki tatap muka dengan pengguna, tetapi memiliki sebuah activity untuk merespon informasi yang mereka terima. Contoh broadcast adalah, peringatan pada saat baterai habis, gambar selesai di ambil oleh kamera, data yang selesai didownload, getaran

(vibrating)

(28)

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga

bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem seperti database SQLite. Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh sebuah activity, misalnya kekika kita menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta (map), atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi, maka disinilah fungsi content

provider. (Burnnete, Ed. 2008)

2.1.5 Kelebihan Andr oid

Android di puji sebagai “Platform mobile pertama yang lengkap ,terbuka dan bebas), Android juga di prediksi akan menjadi Sistem Operasi masa depan yang powerfull. Berikut beberapa kelebihan sistem operasi Android :

1. Terbuka (Open Source Platform) : platform Android disediakan melalui lisensi open source dan dapat didownload langsung di situs Google. Pengembang juga bisa dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi yang berjalan pada Android.

2. Gratis (Free Platform) : Android adalah platform yang bebas untuk di develope. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan, tidak ada keanggotaan, tidak ada biaya pengujian dan tidak ada kontrak diperlukan untuk mendistribusikan dan memperdagangkan platform Android dan dapat di perdagangkan dalam bentuk apapun.

3. Lengkap (complete platform) : para programmer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform Android. Programmer juga dengan bebas dapat mendownload software-software pendukung untuk pembuatan aplikasi Android di situs resmi Google secara Gratis.

(29)

2.1.6 LWUIT

Lightweight UIToolkit (LWUIT) adalah windget library yang terinspirasi

oleh Swing namun dirancang untuk perangkat terbatas seperti ponsel.LWUIT mendukung tema yang mampu dikustomisasi untuk semua komponen .Istilahnya

“Lightweight” menunjukan bahwa widget didalam Library menyimpan setiap

komponen di dalam sumber java tanpa menggunakan komponen asli.

2.2 SISTEM PAKAR.

Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar, misalnya : Dokter, Lawyer, Analist Keuangan, Tax Advisor. Sistem pakar dapat mendorong perhatian besar diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk mengembangkan sistem membantu manajer dan non manajer memecahkan masalah.

Sistem pakar terdiri atas 4 bagian: 1. User Interface

2. Knowledge Base 3. Inference Engine 4. Development Engine

Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan suatu aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia. Artificial Intelligence menyajikan berbagai aplikasi komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.

Sejarah Artificial Intelligence

• John McCarty

• Logic Theorist

(30)

1. Jaringan Syaraf (Neural Network) 2. Sistem Persepsi (Perceptive System) 3. Belajar (Learning)

4. Robot (Robotics)

5.Perangkat Keras Ai (Artificial Intelligence)

6.Pemrosesan Bahasa Alamiah (Natural Language Processing).

2.2.1 J ENIS-J ENIS SISTEM PAKAR

• Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.

• Pr ediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.

• Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms).

• Disain : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala. • Planning : Merencanakan tindakan

• Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.

• Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.

• Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.

• Instruction : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar.

• Contr ol : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.

2.2.2 Komponen Sistem Pakar. 1. User Interface

User interface digunakan manajer untuk meng-enter instruksi dan informasi dari sistem.

Metode input yang digunakan oleh manajer yaitu:

• Menu

• Command

(31)

• Output ES memakai 2 bentuk penjelasan (explanation) :

• Explanation of Question

• Explanation of Problem Solution

2. Knowledge Base (KB)

Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai

logika.

Rule/aturan merupakan rincian dalam situasi yang tidak berubah:

• Kondisi benar dan tidak benar

• Tindakan yang diambil bila kondisi benar

3. Interface Engine

Inference Engine merupakan bagian dari Expert System yang membentuk Reasoning dengan menggunakan isi dari knowledge base dalam urutan tertentu.

Dua metode yang digunakan dalam Expert System untuk mengamati Rule, yaitu:

a. Penalaran ke depan (Forward) atau Forward Chaining - Evaluasi Rule

- Proses Penalaran Berulang (Iterative Reasoning)

b. Penalaran ke Belakang (Revierse) atau Backward Chaining. - Alur Logika Pertama diikuti (First Logical Path)

- Alur Logika Selanjutnya diikuti (Next Logical Path)

4. Development Engine

Development Engine membangun Rule Set dengan pendekatan : 1. Bahasa Pemrograman (Programming Language).

(32)

Peran Sistem Analist sebagai Knowledge Engineer dalam organisasi bisnis dengan menggunakan keterampilan untuk membangun aplikasi komputer yang konvesional, yaitu :

• Memahami bagaimana Expert menerapkan keahliannya dalam pemecahan masalah.

• Dapat menarik suatu Description Of Knowledge dari Expert.

Pr oses Pengembangan Sistem

• Permulaan proses pengembangan

• Prototype pengembangan Expert System

• Partisipasi User

• Pemeliharaan Expert System

2.2.3 Keuntungan dan Kerugian Expert System Keuntungan Expert System untuk manajer.

1. Menyajikan lebih banyak alternatif. 2. Menerapkan logika tingkat tinggi

3. Menyediakan waktu banyak untuk evaluasi hasil keputusan. 4. Memberikan solusi yang lebih konsisten

5. Membuat seorang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar; 6. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja; 7. Meningkatnya kualitas pekerjaan;

8. Meningkatnya produktifitas sehingga meningkat pula performance perusahaan;

9. Merupakan arsip yang terpercaya sehingga seolah-olah langsung konsultasi dengan pakar (meskipun sang pakar telah tiada).

10. Memperluas jangkauan.

Keuntungan Expert System untuk perusahaan. 1. Meningkatkan performance perusahaan.

(33)

Kerugian Expert System

Dua karakteristik Expert System membatasi kemampuan peralatan untuk memecahkan masalah bisnis, yaitu :

1. E.S. tidak dapat menangani inkonsistesi knowledge.

2. E.S. tidak dapat menerapkan judgement dan instuisi sebagai suatu bahan penting untuk pemecahan masalah.

Hambatan terbesar untuk menerapkan Expert System kedalam bisnis adalah struktur masalah.

2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar.

Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :

• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi. • Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan

seorang pakar.

• Seorang pakar akan pensiun atau pergi (meninggal dunia).

2.2.5 Ar sitektur Sistem Pakar.

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu

(34)

Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pakar a. Pakar

Merupakan orang yang memiliki pengetahuan, penilaian,

pengalaman dan metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberikan nasihat dan memecahkan persoalan. b. Akuisisi Pengetahuan

Merupakan akumulasi, transfer dan transformasi keahlian pemecahan masalah dari pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program komputer, untuk membangun atau

memperluas basis pengetahuan. Sumber pengetahuan potensial antara lain pakar manusia, buku teks, dokumen multimedia, database (publik dan privat), laporan riset khusus dan informasi yang terdapat dalam Web.

(35)

Yaitu seorang spesialis sistem yang menterjemahkan pengetahuan yang dimiliki seorang pakar menjadi pengetahuan yang akan tersimpan dalam basis pengetahuan pada sebuah sistem pakar.

d. Basis Pengetahuan.

Berisi pengetahuan relevan yang diperlukan untuk memahami,

merumuskan, dan memecahkan persoalan. Basis pengetahuan mencakup dua elemen dasar, yaitu :

(1) Fakta, misalnya situasi persoalan dan teori area persoalan (apa yangdiketahui tentang area domain).

(2) Rule atau aturan khusus yang mengarahkan penggunaan

pengetahuan untuk memecahkan persoalan khusus dalam domain tertentu (referensi logika,misalnya, antara gejala dan penyebab).

e. Perbaikan Pengetahuan

Pakar manusia memiliki sistem perbaikan pengetahuan, yakni mereka dapat menganalisis pengetahuannya sendiri kegunaannya, belajar darinya, dan meningkatkannya untuk konsultasi

mendatang.Serupa pula, evaluasi tersebut diperlukan dalam

pembelajaran komputer sehingga program dapat menganalisis alasan keberhasilan atau kegagalannya. Hal ini dapat mengarah

kepada peningkatan sehingga menghasilkan basis pengetahuan yang lebihakurat dan pertimbangan yang lebih efektif. Dengan komponen ini, pakarmampu menganalisis kinerja dari Sistem pakar, belajar daripadanya, danmeningkatkannya pada konsultasi selanjutnya. f. Mesin Inferensi

Merupakan otak dari Sistem pakar. Komponen ini sebenarnya adalahprogram komputer yang menyediakan metodologi untuk

reasoning(pertimbangan) mengenai informasi dalam basis

pengetahuan dan dalam”workplace”, dan digunakan untuk

(36)

§ Interpreter adalah elemen yang mengeksekusi item agenda

yang dipilihdengan mengaplikasikannya pada basis pengetahuan rule yangberhubungan.

§ Scheduler adalah elemen yang menjaga kontrol di

sepanjang agenda.Memperkirakan akibat dari pengaplikasian rule inferensia yangmenampakkan prioritas item atau kriteria lain pada agenda.

§ Consistency enforcer adalah elemen yang

mencoba menjaga konsistensirepresentasi solusi yang muncul.

g. Workplace

Merupakan area kerja memori yang disimpan sebagai database untukdeskripsi persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input ; digunakan jugauntuk perekaman hipotesis dan keputusan sementara. Tiga tipe keputusandapat direkam dalam workplace: rencana

(bagaimana mengatasi persoalan),agenda (tindakan potensial sebelum eksekusi), dan solusi (hipotesis kandidatdan arah tindakan alternatif yang telah dihasilkan sistem sampai dengan saatini).

Perhatikan contoh berikut: Pada saat mobil Anda mengalami kerusakan,Anda memasukkan gejala kerusakan ke dalam komputer untuk disimpandalam workplace, komputer kemudian menyarankan Anda melakukanbeberapa pemeriksaan tambahan (misalnya,

perhatikan apakah baterai Andaterhubung dengan tepat) dan laporkan hasilnya. Informasi ini direkam dalamworkplace.

h. Fasilitas Penjelasan

Ini adalah kemampuan penelusuran kebenaran dari konklusi yang didapatdari sumber-sumbernya.Hal ini krusial untuk transformasi kepakaran danpenyelesaian masalah. Komponen ini mampu

(37)

dicapai?Mengapa alternatif tertentu ditolak?Rencana apakah yang ada untuk mencapai solusi?Dan apa-apa sajaselanjutnya yang harus dilakukan sebelum diagnosis final dapat ditentukan?

i. Antarmuka (Interface)

Sistem pakar berisi prosesor bahasa untuk komunikasi berorientasipersoalan yang mudah antara pengguna dan komputer.Komunikasi ini palingbaik dilakukan dalam bahasa alami.Dikarenakan batasan teknologi, makakebanyakan sistem yang ada menggunakan pendekatan pertanyaan danjawaban untuk

berinteraksi dengan pengguna. j. Aksi yang direkomendasikan

Merupakan saran atau solusi yang direkomendasikan untuk permasalahanyang sedang dihadapi oleh user.

k. User, Umumnya user yang dimaksud ini adalah :

1. Klien (yaitu bukan pakar) yang menginginkan

advis/nasehat. Di siniSistem pakar bertindak seperti seorang

konsultan atau penasehat.

2. Learner (pelajar) untuk mempelajari bagaimana Sistem

pakarmenyelesaikan permasalahan. Disini Sistem pakar bertindak sebagaiseorang instruktur.

3. Pembangun Sistem pakar yang ingin meningkatkan basis pengetahuannya.Di sini Sistem pakar bertindak sebagai seorang rekan.

4. Pakar. Di sini Sistem pakar bertindak sebagai seorang kolega atau asisten.

2.2.6 Metode Inferensi Dalam Sisem Pakar.

Metode Inferensi dalam sistem pakar adalah bagian yang

(38)

1. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencarijawaban atau kesimpulan yang terbaik.

2. Metode ini akan memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidahdalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Dua Metode Inferensi yaitu:

A. Forward Chaining (Runut Maju).

Pelacakan kedepan (forward chaining) adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan kedepan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Dalam metode ini data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan

tersebut dijalankan. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. DATA ATURAN KESIMPULAN

A = 1 IF A = 1 AND B = 2 B = 2 THEN C = 3 C = 3

Contoh: IF polong dan biji mengempis AND polong gugur

THEN Terserang hama kepik hijau

B. Backward Chaining

(39)

untuk mencari informasi mendukung goal tersebut, goal-driven merupakan cara evisiensi untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemeliharaan erstruktur. Tujuan dari interfensi ini adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak kemungkinan.Metode inferensi backward chaining ini cocok digunakan memecahkan masalah diagnosa.

SUBTUJUAN ATURAN TUJUAN

A = 1 IF A = 1 AND B = 2

B = 2 THEN C = 3 C = 3

Misal: A dan B adalah gejala dan C adalah hama. 1= polong dan biji mengempis.

2= polong gugur. 3 = Hama kepik hijau

Contoh: Kedelai terserang hama kepik hijau IF polong dan biji mengempis AND polong gugur.

2.3 Database MYSQL

MySQL merupakan sebuah databasedeveloper yang juga bersifat free, MySQL banyak digunakan sebagai database karena mudah digunakan dan juga sangat banyak tersedia.MySQL menggunakan bahasa SQL yang sudah banyak digunakan saat ini. MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer dilingkungan Linux atau Unix, kepopuleran ini ditunjang karena

performasi query dari database-nya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat, dan juga memiliki sedikit permasalahan.

Beberapa keunggulan MySQL dibandingkan database lain adalah : 1. Kemudahan dalam penggunaan : MySQL adalah simple database

system dengan performa tinggi dan tidak kompleks untuk proses

(40)

2. Mendukung bahasa query : MySQL dapat menggunakan SQL, juga dapat diakses dengan menggunakan ODBC.

3. Kemampuan : banyak client dapat menggunakan multiple database secara bersamaan. Clients dapat menggunakan multiple database secara bersamaan.

4. Performance Tunning :MYSQL memiliki kecepata yang menahjubkan dalam menangani query sederhana ,dengan kata lain dapat menangani dapat memproses lebih banyak Sql persatuan waktu.

5. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

6. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle

7. Open Sour ce.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma. 2.4 Certainty Factor(CF)

Certainty Factor (CF) merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Certainty Factor (CF) dapat terjadi dengan berbagai kondisi. Diantara kondisi yang terjadi adalah terdapat beberapa antensenden (dalam rule yang berbeda) dengan satu konsekuen yang sama. Dalam kasus ini, kita harus mengagregasikan nilai CF keseluruhan dari setiap kondisi yang ada. Berikut formula yang digunakan:

(41)

CFc (CF1,CF2) = CF1 + CF2 (1+ CF1) ; jika CF1 dan CF2 keduanya

[R2] : IF amount of tromobsit low THEN thypus {cf : -0.50} [R3] : IF body is weak THEN thypus {cf : 0.75}

[R4] :IF diarhea THEN thypus {cf : 0.60}

(42)

Kesimpulannya: Suatu penyakit thypus disebabkan oleh gejala-gejala tersebut di atas memiliki nilai Certainty Factor ( CF) sebesar 0,67.

2.5 XML

XLM (Extensible Markup Language) XML adalah merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.Perbedaan antara XLM dan HTML adalah :

§ XML bukan merupakan pengganti HTML

§ XML dan HTML dirancang dengan tujuan yang berbeda

§ XML dirancang untuk transportasi dan menyimpan data, dengan fokus pada apa data

§ HTML dirancang untuk menampilkan data,dengan fokus bagaimana data terlihat

Keuntungan XML

§ Ekstensibilitas : dapat ditukar/digabungkan dengan dokumen XML lain

§ Memungkinakan pemrograman yang lebih baik maka dibuat suatu software pengolah XML

§ Memisahkan data dan presentasi ,yang akan di representasikan dalam XML dan XSLT

§ Pencarian data cepat karena XML merukan data dalam format yang terstruktur

§ Plain text dan platform independent

Dokumen XML dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti:

(43)

- Standard transfer data, dapat digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan, atau mentransfer data dari DBMS yang berbeda (mis: Oracle ke SQL Server).

- Sebagai acuan membuat bahasa baru, seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada mobile device dengan protokol WAP, atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markup untuk pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (seperti aplikasi pengisian pulsa atau call center), dan sebagainya.

- Sebagai file konfigurasi, di Java dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang digunakan Tomcat, atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML yang dipakai pada framework iBatis atau Hibernate.

2.6 Kedelai

Kedelai (Glycine max L. Merrill) telah ditanam di Indonesia sejak awal abad ke 18 dan kemungkinan diperkenalkan oleh imigran dai dataran Cina. Areal produksi yang sebelumnya terbatas di Jawa dan Bali sejak tahun 1950 menyebar ke pulau-pulau lain termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan kepulauan Indonesia timur. Sampai 1974 permintaan kedelai dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Akan tetapi, sejak tahun 1975 konsumsi produksi-produksi kedelai mulai meningkat secara nyata. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambahan kebutuhan akan sumber protein murah dalam sehari-hari (Adisarwonto, 2007).

2.6.1. Klasifikasi Tanaman Kedelai

Di dalam dunia tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan :Plantae

Filum :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Fabales

(44)

Upafamili :Faboideae

Genus : Glycine

2.6.2 Morfologi Tanaman Kedelai

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak dan

merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai menurut Adisarwanto (2008) didukung oleh komponen utamanya yaitu akar, daun, batang, bunga, dan biji sehingga pertumbuhannya dapat maksimal.

1. Akar : Sistem perakaran kedelai terdiri dari dua macam yaitu akar tunggang dan akar sekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang. Perkembangan akar kedelai sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia tanah, jenis tanah serta pengolahan tanah.

2. Batang dan Cabang : Cabang tanaman kedelai akan muncul pada batang tanaman , jumlah cabang akan tergantung varietasnya dan kondisi tanah tetapi ada pula varietas kedelai yang tidak bercabang.Jumlah batang bisa sedikit bila jumlah penanaman dirapatkan dari 250.000 tanaman per hektar menjadi 500.000 tanaman per hektar .Jumlah batang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah biji yang dihasilkan. 3. Daun : Tanaman kedelai mempunyai dua bentuk daun yang dominan,

yaitu stadia katiledon yang tumbuh saat tanaman masih dalam bentuk kecambah dengan dua helai daun tunggal dan daun bertangkai tiga(Trifoliate leaves) yang tumbuh selepas masa perkecambahan.Umumnya bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat (oval) dan lancip (lancelot). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bentuk daun diperkirakan memiliki korelasi yang erat dengan potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang memiliki kondisi tanah yang subur sangat cocok dengan kedelai yang berdaun lebar. Daun mempunyai stomata yang berjumlah antara 190-320 buah/m2.

(45)

putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong.

5. Buah : Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.

2.7 J enis Tanaman Kedelai.

Adapun jenis-jenis padi yang dikenal di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kedelai Putih ( Glycine max)

Kedelai putih merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti RRC

dan Jepang selatan, untuk di Indonesia sendiri tanaman ini telah banyak juga ditanam.Karena dinilai tanaman kedelai ini mempunyai berbagai manfaat yaitu kadar protein yan tinggi.Tanaman ini biasanya dapat diolah menjadi berbagai makanan yaitu tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai.

2) Kedelai Hitam (Glycine soja)

Kedelai hitam merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara dan

Indonesia.Untuk itu di Indonesia tanaman ini juga merupakan salah satu

komoditas yang telah dimiliki oleh bangsa Indoensia.Biasanya kedelai hitam ini dapat diolah dengan berbagai produk yaitu mulai dari kecap, minyak kedelai dan lain-lain.

2.8 Penyakit

(46)

Penyakit karat, Penyakit pustul bakteri, Penyakit antraknose, Downy Mildew, Penyakit target spot, Penyakit hawar batang, Penyakit virus mosaik.

Tabel 2.1: TabelMacam dan Gejala Penyakit Tanaman Kedelai

No Penyakit Gejala

1. Karat (Phakopsora pachyrhizi)

• Daun pertama bercak-bercak berisi uredia.

• Bercak berkembang kedaun atasnya dengan bertambah umur tanaman.

• Bercak terutama terdapat dipermukaan daun.

• Warna bercak coklat kemerahan seperti warna karat.

• Bentuk bercak umumnya bersudut banyak berukuran 1mm

• Bercak juga berada pada bagian batang daun.

2. Pustul Bakteri

(Xanthomonas axonopodis pv glycines)

• Gejala awal bercak kecil berwarna hijau pucat.

• Bercak tampak pada kedua permukaan daun.

• Bercak bervariasi dari bentik kecil sampai besar.

• Bercak kecil bersatu membentuk daerah nekrotik yang mudah robek oleh angin.

3. Antraknose

• Perkembangan biji terganggu.

(47)

manshurica) • Bercak berbentuk bulat berukuran 1-2 mm

• Bercak menyatu membentuk bercak yang lebih lebar.

• Daun menjadi kaku dan berbentuk abnormal.

5. Target Spot

(Corynespora cassiicola)

• Bercak berwarna coklat kemerahan.

• Timbul pada bagian polong, biji,hipokotil, dan akar dengan diameter 10-15 mm

• Membentuk sonasi lingkaran seperti papan tembak

• Polong dan batang menjadi busuk.

• Akar busuk pada tanaman yang baru tumbuh. • Daun, batang, dan polong timbul hawar

(busuk) dengan arah serangan dari bawah keatas.

• Daun lengket satu sama yang lain menyerupai sarang laba-laba.

• Berbentuk bercak berwarna coklat tua.

• Layu mendadak merupakan gejala awal. • Daun yang terinfeksi berwarna coklat tua

• Menginfeksi daerah batang, daun dan polong. • Bercak berbentuk menyudut sampai tidak

(48)

kikuchii) • Biji mengalami diskolorasi dengan warna yang bervariasi dari merah muda atau ungu pucat sampai ungu tua dan berbentuk titik sampai tidak beraturan dan membesar.

9. Virus Mosaik

(SMV)

• Tulang daun pada daun yang masih muda menjadi kurang jernih.

• Daun berkerut dan mempunyai gambaran mosaik dengan warna hijau gelap di sepanjang tulang daun.

• Tepi daun sering mengalami klorosis.

• Ukuran bijinya mengecil dan jumlah biji berkurang.

2.9 Hama

Ada beberapa macam Hama tanaman kedelai yang telah di teliti oleh para pakar kedelai sebagai berikut :

1. BELALANG HIJ AU Gejala Serangan

- Daun mudah rebah - Daun berlubang Pengendalian

Pengendalian dapat dilakukan secara manual dan kimia. Secara manual petani langsung mengambil hama belalang, mengumpulkan dan membakarnya. Sedangkan secara kimia dengan menggunakan pestisida jenis insektisida yaitu Matador

2. ULAT GRAYAK Gejala

(49)

Sehingga daun menjadi transparan

Dari jauh tampak berwarna keputih-putihan, sedang tulang-tulang daun dan efidermis bagian atas tidak dimakan.

Pengendalian

Pemantauan ulat grayak hendaknya memperhatikan pola sebaran populasi ulat yakni mengelompok sejak fase vegetatif sampai generatif. Pengamatan dilakukan setiap minggu sejak umur 14 hst. Untuk efisiensi waktu dan tenaga maka pemantauan dilakukan terhadap daun kedelai yang tampak keputih-putihan. Tanda tersebut merupakan gejala serangan larva instar-1, atau tanda adanya kelompok telur yang baru menetas.

3. KEPIK POLONG Gejala Serangan :

Hama ini menyerang polong dan menghisap isinya.

Apabila polong yang diserang telah berisi akan tampak bintik-bintik hitam. Jika polong tersebut terbuka akan tampak biji kehitam-hitaman.

Biji kosong. Biji gepeng.

Pada polong muda menyebabkan biji kempis Polong gugur.

Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong menyebabkan biji dan polong kempis.

Biji dan polong mengering.

Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji busuk dan menghitam.

Serangan polong tua menyebabkan adanya bintik hitam pada biji. Kulit biji keriput.

Bercak coklat pada kulit biji Pengendalian

(50)

2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm 3. Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm

4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang 5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha 6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam 7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam 8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:

- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram

- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.

9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva,Baeognatha spp. dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae

10. Semprot insektisida.

4. Lalat Kacang (Ophiomyia phaseoli)

Gejala serangan lalat kacang mula-mula terlihat berupa bintik-bintik putih pada kotiledon

Kemudian berupa berupa alur-alur korokan yang melengkung berwama coklat pada daun pertama dan kotiledon.

Gerekan larva menyebabkan tanaman menjadi layu mati dan kering karena akar tidak dapt berfungsi normal untuk mengisap air dan hama.

Pengendalian

Pergiliran tanaman dengan bukan kacang-kacangan.

Tanam serempak dengan selisih waktu tanam kurang dari 10 hari. Menutup lubang tugal dengan mulsa (jerami, rumput daun kering). Pencabutan dan pemusnahan tanaman terserang.

Perawatan benih (untuk benih yang akan ditanam di daerah kronis/endemis). Penyemprotan insektisida efektif apabila ditemukan serangan kurang dari 2% pada umur kurang 10 hari setelah tanam.

(51)

Tanaman kedele yang terserang hama ini mudah dikenal yaitu adanya daun-daun yang direkat menjadi satu.

Apabila rekatan dibuka, maka terlihat larva yang aktif bergerak Pengendalian

Pengaturan tanaman secara serentak atau dengan pergiliran tanaman. Sebaiknya daun yang terserang dibuang atau dibakar.

Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan Azodrin 15 WSC dalam konsentrasi 2cc-3cc/liter air, Klitop 50 EC dalam konsentrasi 4cc-5cc/liter air, atau Matador 25 EC dalam konsentrasi 5 mL/ 10 liter air. Tiap hektar

memerlukan 400 liter - 600 liter.

5. Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella) Gejala

bintik cokelat tua pada kulit polong terdapat butir-butir kotoran

sisa-sisa biji terbalut benang pintal Pengendalian

1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali 2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm

3. Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm

4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang 5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha 6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam 7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam 8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:

- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram

- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.

9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva,Baeognatha spp. dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae

(52)

6. Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong) Gejala

polong dan biji menjadi mengempis polong gugur

biji menjadi busuk biji berwarna hitam. Kulit biji menjadi keriput

Adanya bercak coklat pada kulit

Pengendalian

Pengendalian hama perusak polong dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: Menanam varietas unggul seperti: varietas wilis, varietas Orba (1974),varietas Galunggung (1981), Varietas Guntur (1982), dan varietas Lokon (1982).

- Persiapan Lahan

Persiapan lahan penanamannya di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan,dan dibiarkan mengering.

Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.

- Pemeliharaan

Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat digunakan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm

- pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan satu famili

(53)

- pengamatan secara intensif sebelum dilakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida.

- Penggunaan insektisida akan cukup efektif secara ekonomi jika intensitas serangan penggerek polong lebih dari 2 % atau jika ditemukan sepasang populasi penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari setelah tanam.

- Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere (Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis

Hama kumbang-kumbangan (Epilachana Soyae)

Gejala

tersisa tulang-tulang daun daun menjadi transparan Pengendalian

· Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman

· Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida

· Secara mekanis hamanya langsung diambil dan dibunuh

· Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator atau musuh alami

7. Ulat J engkal (Green Semilooper) Gejala

Kerusakan daun dari arah samping. Tersisa tulang-tulang daun

Bercak-bercak putih pada daun

Pengendalian

· Pengolahan lahan seblum digunakan lahan sebaiknya dicangkul dan

(54)

· Pengendalian secara mekanis dengan sanitasi lahan dari gulma sebelum penanaman maupun setelah penanaman, atau bagian tanaman yang terkena hama tersebut dapat diambil secara langsung, dipijit dan dimatikan.

· Penegendalian secara teknis : - Penggunaan mulsa jerami - Pergiliran tanaman

- Waktu tanam secara serempak

- Rotasi tanaman dengan serempak pada areal memutus siklus - Pengumpulan larva ulat jengkal

· Pengendalian secara biologis antara lain: penggunaan parasitoid

Trichogrammatoidea, Pergiliran tanaman, Insektisidabactrae-bactrae yaitu penggunaan Nuclear (Spodotera lituraF) Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNPV)

· Penyemprotan insektisida

Ciri biologiselektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor - Imago serangga dewasa instar 1 atau 32 instar 2 meletakkan telurnya di atau 17 ekor instar 3per per mukaan bawah daun12 tanaman. Jenis insektisida yang mangkus - Dekasulfan kepompong dan dalam 350 EC, folimat 500 SL, anyaman daun, Gusadrin 150 WSC,kemudian berubah Hostathion 40 EC, atau menjadi pupa.Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang ditentukan.

2.10 Unsur Hara

Tanaman kedelai dapat tumbuh baik jika dreanase dan aerase tanah baik, untuk dapat tumbuh subur kedelai menghendaki tanah yang subur, gembur, serta kaya akan bahan organik. Pada akar terdapat bintil-bintil akar yang berkoloni dari bakteriRhizhobium japonicum yang terbentuk di akar, yang dapat mengikat N, bersimbiosa dengan tanaman. Tanah yang dapat ditanami kedelai memiliki air dan hara tanaman untuk pertumbuhannya cukup. Serapan unsur P oleh tanaman juga dipengaruhi oleh adanya unsur N. Pemberian unsur P yang dikombinasikan dengan N dapat meningkatkan serapan P oleh tanaman. Tanaman kedelai

(55)

menyerap H2PO4 dibandingkan HPO4 dan PO4. Posfat didalam tanah mudah tersedia pada pH tanah antara 5,5 – 7,0 jika pH tanah berada diatas atau dibawah kisaran tersebut maka serapan P oleh tanaman akan menyusut.

Status hara tanaman kedelai dan tanah di dalam bertanam kedelai erat kaitanya dengan tingkat hasil tanaman yang dapat dinilai dan digambarkan. Periode penggunaan P terbesar atau dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak pada kedelai adalah dimulai pada pembentukan polong sampai kira-kira 10 hari biji berkembang penuh. Hal ini disebabkan karena P banyak terdapat didalam sel-sel tanaman.

Keadaan ini berhubungan dengan fungsi dari P dalam metabolisme sel. Posfat dapat pula dikatakan menstimulir pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman. Unsur hara yang akan diserap oleh akar ditentukan oleh semua faktor yang mempengaruhi ketersediaan unsur hara sampai unsur hara tersebut berada di permukaan akar sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan serta hasil tanaman.

Pemberian pupuk pada pertanian intensif juga harus memperhatikan hukum penambahan hasil yang berkurang (The Law of Determinishing Return) yang dapat diartikan bahwa apabila penggunaan pupuk dalam jumlah

besar meningkatkan hasil pertanian, sampai pada suatu kondisi dimana penambahan pupuk tidak lagi mampu meningkatkan hasil pertanian seperti sebelumnya.

Tabel 2.1 : Macam Unsur Hara Pada Tanaman Kedelai

No. Nama Unsur Deskripsi Gejala kekurangan

1.

Nitrogen (N)

Nitrogen merupakan salah Satu unsur hara yang sangat penting

dan diperlukan dalam jumlah besar

. tanaman menyarap unsur ini

dalam bentuk ion nitrat (NO3-)

-pertumbuhan

tanaman lambat dan

kerdil, mula-mula

daun menguning dan

(56)

dan ion ammonium (NH4+).

Unsur ini secara langsung

berperan dalam pembentukan

protein, memacu pertumbuhan

tanaman secara umum terutama

pada fase vegetatif, berperan

dalam pembentukan klorifil, asam

amino, lemak enzim dan

persenyawaan lain.

2.

Fosfor (P)

Fosfor merupakan unsur makro yang menyusun komponen setiap

sel hidup, fosfor dalam tumbuhan

sangat membantu pembentukan

protein dan mineral yang sangat

penting bagi tanaman, merangsang

pembentukan bunga, buah, dan biji.

Bahkan mampu mempercepat

pemasakan buah dan membuat biji

lebih berbobot. Bertugas

mengedarkan energi keseluruh

bagian tanaman , merangsang

pertumbuhan dan perkembangan

akar.

-pertumbuhan

terhambat atau kerdil

dan daun menjadi hijau

tua, tanaman tidak

menghasilkan bunga

dan buah, jika sudah

terlanjur berbuah

ukuranya kecil, jelek

dan cepat matang.

3.

Kalium (K)

Kalium merupakan unsur

makro seperti nitrogen dan fosfor, kalium berperan penting dalam

fotosintesis, karena secara

langsung meningkatkan

pertumbuhan dan luas daun.

-pertumbuhan

terhambat, batang kurang kuat dan

mudah patah, biji buah

menjadi kisut, daun

(57)

Disamping itu kalium dapat

meningkatkan pengambilan

karbondioksida, memindahkan

gula pada pembentukan pati dan

protein, membantu proses

membuka dan menutup stomata,

kapasitas menyimpan air,

memperluas pertumbuhan akar,

meningkatkan ketahanan tanaman

terhadap serangan hama dan

penyakit, memperkuat tubuh

tanaman supaya daun bunga dan

buah tidak gampang rontok

Memperbaiki ukuran dan

kualitas buah pada masa

generatif/menambah rasa manis

pada buah, mensuplai karbohidrat

yang banyak terutama pada

tanaman umbi-umbian.

timbul bercak-bercak

merah coklat lalu

kering dan mati.

4.

Sulfur (S)

Tanaman menyerap sulfur dalam bentuk ion sulfat (SO4)-2

karena bermuatan negatif, ion

sulfat mudah hilang dari daerah perakaran karena tercuci oleh

aliran air, khususnya pada tanah

yang berpasir. Maka pemberian

yang efektif sulfur diberikan lewat

pupuk daun..

Sulfur sangat berperan dalam

(58)

meningkatkan ketahanan tanaman

terhadap serangan jamur. Sulfur

juga membentuk senyawa minyak

yang menghasilkan aroma seperti

pada jenis bawang dan cabe..

Pada tanaman kacang sulfur

merangsang pembentukan bintil

akar didalam tanah, sulfur

berperan untuk menurunkan PH

tanah alkali.

5.

Magnesium

( Mg)

Magnesium diserap tanaman

dalam bentuk ion Mg2+ dan

merupakan satu-satunya mineral

penyusun klorofil. Sebagai

regulator/pengatur dalam

penyerapan unsur lain seperti P

dan K, Merangsang pembentukan

senyawa lemak dan minyak,

membantu translokasi pati dan

distribusi fosfor didalam tanaman,

serta aktifator berbagai jenis enzim

tanaman.

6.

Seng (zn)

Kebutuhan seng sangat kecil, jika terjadi kelebihan sedikit saja

tanaman akan keracunan . Unsur seng didalam tanaman tidak dapat

dipindahkan dari jaringan tua ke

jaringan yang muda sehingga

gejala defisiensi akan terlihat lebih

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Operasi Android
Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pakar
Tabel 2.1: TabelMacam dan Gejala Penyakit Tanaman Kedelai
Tabel 2.1 : Macam Unsur Hara Pada Tanaman Kedelai
+7

Referensi

Dokumen terkait

didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 dan FVC pada subjek dengan lingkar pinggang normal dan obesitas pada Mahasiswa laki- laki FK

Oleh sebab itu, jika tersedia siklotron dengan energi proton yang tinggi, pembuatan 111 In menggunakan reaksi 112 Cd(p,2n) 111 In akan memberikan radioaktivitas yang lebih

Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan Wiratno dan Santosa (2003:1), bahasa adalah alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan, seperti kata, kelompok

a) Untuk siswa yang malas, tujuan belajar dari model tersebut tidak dapat dicapai.. c) Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan menggunakan model ini. Langkah-Langkah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan kompensasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 26% variasi abnormal return pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 disebabkan oleh

Pada awal abad ke-20 Masehi, beberapa arkeolog seperti Coedes, Pierre Yves Manguin, dan Bambang Budi Utomo melakukan penelitian di Palembang dan sekitarnya

melaksanakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah – langkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Kegiatan pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran