• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

107 BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian

dan beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi remaja, orang tua,

sekolah juga untuk peneliti selanjutnya.

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

secara simultan Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga

berpengaruh terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja dengan nilai R2

sebesar 0,390 atau 39%. Hal itu berarti, Kecerdasan Emosional dan

Keharmonisan Keluarga memberikan sumbangan sebesar 39% dan sisanya

61% ditentukan oleh peubah lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 SARAN 5.2.1 Remaja

1. Setiap siswa diharapkan meningkatkan Kecerdasan Emosionalnya.

Peningkatan Kecerdasan Emosional ini dapat dicapai melalui

berbagai kegiatan seperti pelatihan emotional literacy juga melalui

program pengembangan diri.

2. Selektif dalam pergaulan sehari-hari dalam arti pandai memilih

teman dan lingkungan pergaulan.

3. Menggunakan waktu yang kosong untuk kegiatan yang positif dan

(2)

108 5.2.2 Orang tua

1. Membantu remaja dalam meningkatkan Kecerdasan Emosional

dengan berperan lebih aktif dalam memperhatikan dan terus

melatih kecerdasan emosional dan menjadikan rumah sebagai

lingkungan yang nyaman sehingga remaja dapat berkembang

menjadi pribadi yang berkualitas.

2. Meningkatan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan

penanaman akhlak, permainan edukatif dan latihan-latihan untuk

mengelola emosi remaja. Orang tua harus memberi contoh cara

mengelola emosi secara positif di dalam keluarga.

3. Orang tua diharapkan memainkan peran secara maksimal dalam

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan remaja dengan

menciptakan lingkungan keluarga yang didasari hubungan

emosional yang positif antara anggota keluarga,.

5.2.3 Sekolah

1. Pihak sekolah dapat membantu para siswa untuk meningkatan

Kecerdasan Emosional dengan cara melakukan pelatihan

emotional literacy maupun program pengembangan diri yang

berdampak pada perkembangan remaja yang lebih positif sehingga

terhindar dari kecenderungan berperilaku nakal.

2. Memberikan materi tentang perubahan dan perkembangan yang

sementara dialami remaja agar mereka mengetahui berbagai

perkembangan tersebut dan apa yang harus mereka lakukan

menyikapi berbagai perubahan dan perkembangan. Materi

(3)

109

3. Dapat melakukan pertemuan rutin dengan orang tua untuk

membicarakan perkembangan siswa-siswi baik secara emosional

maupun intelektual.

5.2.4 Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini masih terbatas, karena hanya meneliti pengaruh

Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap

Kecenderungan Kenakalan Remaja. Dengan demikian masih ada peubah

lain yang turut berpengaruh terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja

yang belum dijelaskan dan diteliti dalam penelitian ini. Direkomendasikan

untuk penelitian selanjutnya menambahkan aspek psikologis yang lainnya

seperti konformitas teman sebaya, media masa, status sosial ekonomi dan

hubungan orang tua-remaja. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah

dapat menggunakan data tambahan seperti observasi dan wawancara agar

Referensi

Dokumen terkait

dengan kecenderungan kenakalan remaja menunjukkan hasil korelasi sebesar r = -0,492; p = 0,000 (p < 0,01) yang artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan

Penelitian ini menggunakan metode desktiptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui interaksi teman sebaya terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Pengambilan sampel

Kenakalan remaja adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut melanggar aturan atau norma (baik norma agama, norma hukum maupun

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan kenakalan remaja adalah perilaku remaja yang melakukan tindakan merusak dan menggangu, baik terhadap diri sendiri maupun

Penelitian ini menggunakan metode desktiptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui interaksi teman sebaya terhadap kecenderungan kenakalan remaja.. Pengambilan sampel

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara komunikasi ayah-remaja dengan kecenderungan kenakalan remaja

Berdasarkan hasil analisis regresi dengan metode Multistage Cluster Sampling terhadap data kenakalan remaja dengan keharmonisan keluarga dan konsep diri,diperoleh hasil

Sejalan dengan keharmonisan keluarga, berdasarkan hasil penelitian diperoleh subjek memiliki tingkat kenakalan remaja terhadap remaja SMA di Kota Padang berada pada taraf rendah, hal