• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh dan Hubungan Antara BMI (Body Mass Index) Dengan Tekanan Darah Sistol dan Diastol.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh dan Hubungan Antara BMI (Body Mass Index) Dengan Tekanan Darah Sistol dan Diastol."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DAN HUBUNGAN

ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DISTOL

Ellia, 2007. Pembimbing utama : Hana Ratnawati, dr, M.Kes

Pembimbing Pendamping: Dr.dr.Iwan Budiman,MS,MM,M.Kes,AIF

Latar belakang : Akhir-akhir ini prevalensi obesitas meningkat secara tajam dikawasan Asia Pasifik. Selain itu pada tahun 1998 Korea Health & Nutrition Examination Survey melaporkan bahwa prevalensi dari Diabetes, Hipertensi, dan Dislipidemia meningkat dua kali lipat pada BMI 23.0-24.0 kg/m2 dan meningkat tiga kali lipat pada BMI > 26.0 kg/m2. BB (berat badan) merupakan salah satu aspek yang menentukan tingginya tekanan darah pada berbagai etnis pada semua golongan umur. Survei terhadap masyarakat menunjukkan bahwa variasi tekanan darah berkaitan dengan BB, yakni sekitar satu mmHg perkilogram BB.

Tujuan : Ingin mengetahui apakah tekanan darah sistol dan diastol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada BMI normal.

Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan teknik pengambilan sampel secara cross sectional. Pada 30 orang wanita dewasa dengan BB abnormal (overweight dan obese) dilakukan pengukuran tekanan darah sistol dan diastol. Hasil yang ada dibandingkan dengan tekanan darah pada 30 orang wanita dewasa dengan BB normal. Pengukuran dilakukan dalam posisi duduk, setelah istirahat 15 menit, pada lengan kanan dengan cara gabungan dalam satuan mmHg. Analisis statistik dengan menggunakan uji ‘t’ tidak berpasangan dan analisis regresi korelasi linier sederhana dengan α = 0.05.

Hasil : Tekanan darah pada BMI abnormal sebesar 130.8 / 85.2 mmHg lebih tinggi dibanding BMI normal sebesar 116.1/74.9 mmHg (p=0.000)**. Bentuk hubungan antara tekanan darah sistol maupun diastol dengan BMI adalah berbentuk persamaan garis linier sederhana dan kekuatan hubungannya sedang (p=0.000)**.

Kesimpulan : Tekanan darah sistol maupun diastol pada BMI abnormal lebih tinggi dari pada BMI normal. Tekanan darah sistol maupun diastol berhubungan linier dan sedang dengan BMI.

Kata kunci : BMI, tekanan darah.

(2)

ABSTRACT

INFLUENCE AND CORRELATION BETWEEN BMI (BODY MASS INDEX) WITH

SISTOL AND DIASTOL BLOOD PRESSURE

Ellia, 2007 Tutor I : Hana Ratnawati, dr, M.Kes

Tutor II: DR.dr.Iwan Budiman, MS.,MM.,M.Kes.,AIF

Background: Nowadays prevalence obesity is increasing quickly in the Asia Pasific. Other than on 1998 Korea Health and Nutrition Examination Survey reporten that prevalence of Diabeth, Hypertension, and Dislipidemia increased twice fold at BMI 23.0-24.0 kg/m2 and increased third fold at BMI > 26.0 kg/m2. The weight is one of the aspec which ascertains the high of blood pressure on several ethnic on all age section. Survey of society indicated that variance of blood pressure correlated with weight, that is ± 1 mmHg per kilos weight.

Destination : Want to know what the sistol and diastol blood pressure on BMI abnormal higher than BMI normal.

Methods: This research has observational analithic with technic of taking sample cross sectionally. On 30 women with abnormal weight we make identification of sistol and diastol blood pressure of 30 women with normal weight. The identification was done at sit position, after rest in 15 minutes, at right hand with union way in unit of mmHg. Statistic analyze with used ‘t’ test not couple and simple regretion correlation linier analyzes with α = 0.05.

Result : Blood pressure on abnormal BMI amount of 130.8/85.2 mmHg higher than normal BMI amount of 116.1/74.9 mmHg (p=0.000)**. The correlation between sistol blood pressure and diatol blood pressure with BMI is liked simple linier equation and the power correlation exactly (p=0.000)**

Conclusion : Sistol blood pressure and diastol blood pressure on abnormal BMI higher than normal BMI. Sistol and diastol blood pressure is correlated linier and exactly with BMI.

Key Word : BMI, Blood Pressure

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………..………..………..i

ABSTRACT …….………...ii

PRAKATA …………..……….……...iii

DAFTAR ISI ………...………...v

DAFTAR TABEL ….………..viii

DAFTAR GAMBAR ……….….……..ix

DAFTAR GRAFIK ..……….….……x

DAFTAR DIAGRAM ……….…...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………..1

1.2. Identifikasi Masalah ..………..2

1.3. Maksud dan Tujuan ..………...2

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ………...2

1.5. Kerangka Pemikiran ..………..3

1.6. Hipotesis …………..………....3

1.7. Metodologi ..………4

1.8. Lokasi dan Waktu …..……….……….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obesitas 2.1.1. Pengertian Obesitas ……….….……5

2.1.2. Tipe Obesitas………..6

2.1.3. Etiologi Obesitas ……….……….………7

2.1.4. Konsekuensi dan Risiko Obesitas ...……….……7

2.2. Pengukuran Antropometri 2.2.1. Definisi Antropometri ………11

(4)

2.2.2. Keunggulan dan Kelemahan Antropometri ……….…….…..11

2.2.3. Klasifikasi Antropometri.……….…12

2.2.4. BMI ……….13

2.3. Tekanan Darah 2.3.1. Tekanan Darah dan Sistem Kardiovaskular ………14

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah...…….……….16

2.4. Hipertensi 2.4.1. Definisi Hipertensi ……….17

2.4.2. Klasifikasi Hipertensi ………..18

2.4.3. Jenis Hipertensi……….………...18

2.4.4. Faktor-Faktor Risiko…...……….20

2.4.4.1. Faktor Yang Tidak Dapat Dikontrol………20

2.4.4.2. Faktor yang Dapat Dikontrol………21

2.4.5. Gejala Klinis Hipertensi ……….28

2.4.6. Mekanisme Terjadinya Hipertensi ……….29

2.4.7. Komplikasi Hipertensi ………31

2.4.8. Terapi Hipertensi………..34

2.5. Hubungan Antara Kelebihan BB Dengan Kenaikan Tekanan Darah ……....35

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ………...40

3.2. Alat-Alat Yang Digunakan ………40

3.3. Variabel Penelitian ……….…...41

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………..41

3.5. Prosedur Penelitian ………..………..42

3.6. Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Data Yang Diukur ……….………..43

3.6.2 Data Yang Dihitung ……….………...43

3.6.3 Analisis Data ……….………..44

(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pembahasan

4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian ………..45

4.1.2. Pengaruh BMI Terhadap Tekanan Darah Sistol ………..…...46

4.1.3. Hubungan Antara Tekanan Darah Sistol Dengan BMI ………...47

4.1.4. Pengaruh BMI Terhadap Tekanan Darah Diastol ………..49

4.1.5. Hubungan Antara Tekanan Darah Diastol Dengan BMI ……….. .49

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ………..…51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ………...….54

5.2. Saran ………...54

DAFTAR PUSTAKA ………...55

LAMPIRAN ………..58

RIWAYAT HIDUP ………...66

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi BMI Asia Menurut WHO ……….……13

Tabel 2.2. Klasifikasi BMI Eropa Menurut WHO……….13

Tabel 2.3. Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Umur ≥18 th ……….……18

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian Dengan BMI Normal …………..…..45

Tabel 4.2. Karakteristik Subjek Penelitian Dengan BMI Abnormal …..………..46

Tabel 4.3. Tabel Uji t Tidak Berpasangan Sistol ………..………...46

Tabel 4.4. Tabel Anava Sistol ………...…..…….47

Tabel 4.5. Tabel Koeffisien Regresi Sistol ………...….47

Tabel 4.6. Tabel Koeffisien Korelasi Sistol ………..……...47

Tabel 4.7. Tabel Uji t Tidak Berpasangan Diastol ……….…...49

Tabel 4.8. Tabel Anava Diastol ………...49

Tabel 4.9. Tabel Koeffisien Regresi Diastol ……….………...50

Tabel 4.10. Tabel Koeffisien Korelasi Diastol ……….….……...50

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Obesitas tipe aple ………..6

Gambar 2.2. Obesitas tipe buah pear ……….6

Gambar 2.3. Faktor-faktor Risiko Hipertensi……….27

Gambar 2.4. Renin-Angiotensin-Aldosteron System..…...………31

Gambar 2.5. Komplikasi Hipertensi ……….34

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Hubungan Antara Tekanan Darah Sistol Dengan BMI …….………48 Grafik 4.2. Hubungan Antara Tekanan Darah Diastol Dengan BMI …….……..51

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 2.1 Klasifikasi BMI Menurut WHO Untuk Penduduk Eropa…………14 Diagram 2.2 Tekanan Darah dan Sistem Kardiovaskular……….16

(10)

58

LAMPIRAN I

QUESTIONARE

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Usia : th

4. Status : a. Menikah b. Tidak Menikah

5. Jumlah Anak :

6. Alat KB yang digunakan :

a. tidak KB b. pil c. suntik 1 bulan d. suntik 3 bulan

e. IUD f.Susuk g. lainnya……

Data yang dianalisis

1. BB : Kg

2. TB : m

3. Tekanan Darah Sistol : mmHg

(11)

59

LAMPIRAN II

DATA HASIL PENELITIAN

NO. UMUR (th) BB (kg) TB (m)

BMI (kg/m2)

SISTOL (mmHg)

DIASTOL (mmHg)

1 26 46,3 1,57 18,78 104 62

2 40 42,6 1,50 18, 93 110 70

3 32 43,8 1,52 18,96 120 66

4 27 43,7 1,51 19,17 100 60

5 23 46,7 1,54 19,69 110 60

6 23 44,3 1,50 19,69 105 72

7 30 48,2 1,56 19,81 110 70

8 30 50,8 1,59 20,09 110 70

9 39 54,1 1,63 20,36 114 70

10 25 52,9 1,61 20,41 110 70

11 28 46,2 1,48 21,09 130 88

12 24 48,9 1,52 21,17 105 72

13 29 47,7 1,50 21,2 120 86

14 34 56,5 1,63 21,27 110 80

15 48 45,4 1,46 21,3 140 92

16 36 50,7 1,54 21,38 120 78

17 31 49,4 1,52 21,38 120 80

18 43 45,7 1,46 21,44 120 90

19 22 55,6 1,61 21,45 128 88

20 27 50,7 1,53 21,66 100 60

21 33 50,6 1,52 21,9 120 80

22 31 47,4 1,47 21,94 110 70

23 29 55,6 1,59 21,99 120 80

24 33 47,3 1,46 22,19 120 80

25 38 52 1,53 22,21 120 80

26 33 52,1 1,53 22,26 126 70

27 33 53,1 1,54 22,39 120 70

28 45 47,4 1,45 22,54 132 82

29 30 48,3 1,46 22,66 110 70

30 33 51,3 1,50 22,8 120 80

31 42 61,4 1,63 23,11 130 80

32 29 56 1,53 23,92 135 85

33 43 52,9 1,48 24,15 118 85

34 33 64,2 1,63 24,16 115 80

35 42 57,4 1,52 24,84 130 90

36 30 62,9 1,59 24,88 115 70

(12)

60

38 39 57 1,51 25 120 84

39 44 59,8 1,53 25,55 140 85

40 26 59 1,50 26,22 116 76

41 50 61,4 1,53 26,23 138 82

42 42 59,8 1,53 26,23 130 80

43 41 61,9 1,51 27,15 132 82

44 30 65,3 1,55 27,18 140 90

45 45 64,8 1,54 27,32 120 86

46 35 74,4 1,63 28 120 80

47 43 66,3 1,53 28,32 130 80

48 32 70 1,56 28,58 130 80

49 33 64,3 1,47 29,76 130 100

50 43 61,7 1,43 30,17 140 80

51 33 64,6 1,45 30,73 150 108

52 22 71,5 1,51 31,36 128 84

53 29 75,7 1,55 31,51 128 86

54 40 80,9 1,59 32 208 120

55 34 76 1,54 32,05 120 72

56 30 72,7 1,50 32,31 120 90

57 32 75,5 1,51 33,11 160 110

58 23 78,9 1,52 34,15 110 72

59 43 71,8 1,45 34,15 130 88

(13)

61

61

62

63

63

65

(14)
(15)
(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini, prevalensi obesitas meningkat secara tajam di kawasan Asia

Pasifik, dari beberapa penelitian oleh WHO di Cina, Jepang, Taiwan dan

Hongkong, dilaporkan bahwa ada hubungan antara BMI (Body Mass Index) >

22.3 kg/m2 dengan peningkatan faktor risiko atherogenic. Selain itu pada tahun

1998 Korea Health & Nutrition Examination Survey melaporkan bahwa

prevalensi diabetes, hipertensi, dan dislipidemia meningkat dua kali lipat pada

BMI 23.0-24.0 kg/m2 dan meningkat tiga kali lipat pada BMI > 26.0 kg/m2

(Gallagher, 2004).

Data tentang obesitas di Indonesia belum bisa menggambarkan prevalensi

obesitas seluruh penduduk, tetapi data obesitas pada orang dewasa yang tinggal di

ibu kota propinsi di seluruh Indonesia cukup mengejutkan. Hasil survei nasional

di ibu kota propinsi pada 1996/1997 menunjukkan 8,1% penduduk laki-laki

dewasa berumur ≥18 tahun mengalami overweight (BMI 25-27), dan 6,8%

mengalami obesitas; sebanyak 10,5% penduduk wanita dewasa mengalami

overweight, dan 13,5% obesitas. Pada kelompok umur 40-49 tahun overweight

maupun obesitas mencapai puncaknya yaitu masing-masing 24,4% & 43% pada

wanita (Depkes, 2003).

Meningkatnya jumlah penderita obesitas di tanah air telah mengubah pola

penyakit utama di Indonesia. Berdasarkan data Bappenas tahun 2004, diambil dari

berbagai kota dan kabupaten yang mewakili daerah berpendapatan rendah, sedang

dan tinggi, ditemukan pola penyakit utama masih didominasi penyakit-penyakit

infeksi. Infeksi saluran nafas atas masih menempati urutan pertama, disusul

penyakit infeksi lainnya, seperti malaria, dan penyakit kulit. Pada urutan

berikutnya, yakni urutan 4 sampai 6, sudah ditempati penyakit noninfeksi,

khususnya penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi naik dari peringkat 8 sampai

10 pada tahun 1980-an menjadi urutan 4 sampai 6 pada tahun-tahun terakhir

(17)

(Depkes,2004). Para pakar telah menemukan bahwa pola makan yang salah

menjadi penyumbang utama terjadinya hipertensi (sustrani dkk,2004).

BMI merupakan cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang

dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB (berat

badan). Survei terhadap masyarakat menunjukkan bahwa variasi tekanan darah

berkaitan dengan BB, yakni sekitar satu mmHg perkilogram BB (Beevers,2002).

BB merupakan salah satu aspek yang menentukan tingginya tekanan darah pada

berbagai etnis pada semua golongan umur. Menurut Krummel (2000), BMI>27

(obese) berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Untuk mengetahui

pengaruh dan hubungan antara BMI dengan tekanan darah, maka saya melakukan

penelitian berikut ini.

1.2. Identifikasi Masalah

1 Apakah tekanan darah sistol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada

tekanan darah sistol pada BMInormal.

2 Apakah tekanan darah sistol berhubungan dengan BMI.

3 Apakah tekanan darah diastol pada BMI abnormal lebih tinggi

daripada tekanan darah diastol pada BMI normal.

4 Apakah tekanan darah diastol berhubungan dengan BMI.

1.3. Maksud dan Tujuan

• Ingin mengetahui apakah tekanan darah sistol pada BMI abnormal

lebih tinggi daripada tekanan darah sistol pada BMI normal.

• Ingin mengetahui apakah ada hubungan antara tekanan darah sistol

dengan BMI.

• Ingin mengetahui apakah tekanan darah diastol pada BMI

abnormal lebih tinggi daripada tekanan darah diastol pada BMI

normal.

(18)

• Ingin mengetahui apakah ada hubungan antara tekanan darah diastol dengan BMI.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Memberikan informasi pada masyarakat agar memiliki BB ideal, karena

obesitas memiliki risiko tinggi terhadap berbagai penyakit, khususnya penyakit

hipertensi.

Secara khusus memberikan penjelasan mengenai pengaruh obesitas terhadap

tekanan darah sistol dan diastol.

1.5. Kerangka Pemikiran

Obesitas merupakan kelainan metabolisme yang sering diderita oleh manusia

dan merupakan salah satu penyakit kelainan metabolisme yang paling lama

tercatat dalam sejarah kehidupan manusia (Utojo, 2003). Obesitas berhubungan

dengan resistensi insulin, hiperglikemi, dislipidemia, hipertensi, dan

prothrombotic dan proinflammatory. (Kershaw & Jeffrey, 2004)

Metode yang paling berguna dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat

obesitas adalah BMI, yang didapat dengan cara membagi BB dalam kg dengan

kuadrat dari TB dalam meter. Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur

dan jenis kelamin (http://www.obesitas.web.id/indonesia/main(i).html, 2006)

Mereka yang memiliki BB berlebihan cenderung memiliki tekanan darah yang

lebih tinggi daripada mereka yang kurus. Survei terhadap masyarakat

menunjukkan bahwa variasi tekanan darah berkaitan dengan BB, yakni sekitar

satu mmHg per kilogram BB. Hal ini disebabkan tubuh orang yang memilki BB

berlebihan harus bekerja lebih keras untuk membakar kelebihan kalori yang

mereka konsumsi. Sebagian lainnya karena mereka cenderung mengkonsumsi

garam lebih banyak dan mungkin karena orang gemuk cenderung resisten

terhadap hormon insulin (Beevers,2002).

(19)

Obesitas meningkatkan kerja jantung sehingga jantung akan hipertrofi.

Cardiac output dan stroke volume meningkat, akibatnya tekanan darah akan

meningkat (Guyton & Hall, 1996). Beberapa faktor dikaitkan dengan kejadian

hipertensi pada obesitas seperti a) aktivitas simpatis meningkat, b) aktivasi sistem

renin-angiotensin, dan c) kompresi intrarenal. Ketiga keadaan tersebut

mengakibatkan terjadinya retensi sodium yang berlebihan (Adam, 2006).

1.6 Hipotesis

1. Tekanan darah sistol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada

tekanan darah sistol pada BMInormal.

2. Tekanan darah sistol berhubungan dengan BMI.

3. Tekanan darah diastol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada

tekanan darah diastol pada BMI normal.

4. Tekanan darah diastol berhubungan dengan BMI.

1.7 Metodologi

Penelitian ini bersifat Observasional Analitik dengan teknik pengambilan

sampel secara cross sectional.

Tekanan darah yang diperiksa adalah sistol dan diastol dalam mmHg.

Analisa statistik dengan menggunakan uji ‘t’ tidak berpasangan dan analisis

regresi korelasi linier sederhana dengan α = 0.05.

1.8 Lokasi dan Waktu

Lokasi Penelitian : Pabrik garment Mascotindo, jalan Maleber Barat no.77

Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, jalan Merak no.13

FK Universitas Kristen Maranatha

Waktu penelitian : bulan Februari s/d Desember 2006

(20)
(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Tekanan darah sistol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada tekanan darah sistol pada BMI normal.

2. Tekanan darah sistol berhubungan linier dan sedang dengan BMI. 3. Tekanan darah diastol pada BMI abnormal lebih tinggi daripada

tekanan darah diastol pada BMI normal.

4. Tekanan darah diastol berhubungan linier dan sedang dengan BMI.

5.2. Saran

Obesitas berhubungan dengan berbagai risiko kesehatan. Salah satunya

adalah hipertensi. Risiko kesehatan meningkat secara progresif dengan

beratnya derajat obesitas. Maka dari itu untuk menghindari terjadinya

hipertensi, ada baiknya bila kita memonitor obesitas dengan mengukur

BMI. Sementara pada orang yang memiliki BMI abnormal disarankan

untuk senantiasa memonitor kejadian hipertensi dengan mengukur tekanan

darah secara rutin, untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk.

Bagi orang dengan BMI abnormal disarankan untuk menurunkan BB

sekitar 5-10% BB awal, karena dengan penurunan BB 5-10% BB awal

ternyata faktor risiko penyakit hipertensi dapat dikurangi.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adam,John MF. 2006. Obesitas dan Sindroma Metabolik. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Bangun. 2003. Terapi Jus & Ramuan Tradisional untuk Hipertensi. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Beevers, D. G. 2002. Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakyat. Hal 17-18, 22-25, 35,37, 80-81, 84.

Chandrawinata,Johanes. 2000. “Kegemukan dan Diabetes”. Dalam Http://www.Pikiranrakyat.co.id. 15 may, 2006.

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Departemen Kesehatan. 2003. Laporan Utama:Sindrom Dunia Baru. Ethical

Digest No.23.Thn.III, Januari 2006. Hal 20.

Departemen Kesehatan. 2004. Laporan Utama:Sindrom Dunia Baru. Ethical

Digest No.23.Thn.III, Januari 2006. Hal 25.

Gallagher,Dympna. 2004. Overweight and Obesity BMI Cut-offs and Their Relation to Metabolic Disorders in Koreans/Asians. Obesity Research Vol.12.No.3.

Guyton, Arthur C.1996. Buku Ajar Fisiologi Edisi Tujuh. Alih Bahasa, Tengadi, dkk. Jakarta:EGC.

Guyton,Arthur C, John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 9th ed.

Jakarta :EGC. Hal 281-296, 1116.

http://en.wikipedia.org/wiki/Renin-angiotensin-system.Renin-Angiotensin System. 17 Juli, 2006.

http://www.obesitas.web.id/indonesia/main(i).html. “Klasifikasi BMI Menurut WHO Pada Penduduk Asia Dewasa”. 21 may, 2006.

http://www.tabloid nova.com/articles.asp?id=906 . “Penyakit-Penyakit yang Mengintai Si Gemuk”. 21 may,2006.

http://www.obesite.com/.../hpertension/images/hyper.gif. 21 may 2006.

(23)

Hull, Alison. 1996. Penyakit Jantung. Hipertensi dan Nutrisi. Jakarta : Bumi Akasara.

Jeffrey S.Flier, Eleftheria Maratos-Flier. 2005. Obesity. In Harrison’s Principles

of Internal Medicine 16th ed. United States of America: Mc.Graw-Hill

Companies,inc. Page 427.

Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 2003. Seventh Report of The Joint National

Committe on Prevention,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure JNC Express (NIH Publication No.03-5233). Bethesda,

MD:U.S.Department of Helath and Human Services.

Karyadi, Elvina. 2002. Hidup dalam Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner. Jakarta: PT. Intisari Mediatama.

Kershaw,Erin E, Flier,Jeffrey S. 2004. Adipose Tissue As An Endocrine Organ. The Journal of Clinical Endocrinology&Metabolism, 89(6):2548-2556.

Krummel, Debra. 2000. Nutrition in Hypertension dalam Krause’s Food,

Nutrition and Diet Therapy. Philadelphia: W.B.Saunders.

Lovastatin,Kohlmeier. 2006. Penyakit Jantung Dan Tekanan Darah Tinggi (Pengenalan Gejala, Pencegahan dan Penanganannya Dengan Metode Alami). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Univ Indonesia.

Moore,Marry Courtney. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. 2nd ed.

Jakarta: Hipokrates. Hal 347-348.

Olefsky, Jerold M. 1995 Obesitas. Dalam Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit

Dalam. Jakarta : EGC.

Rudd P, Osterberg LG. 2002. Hypertension: Context, Pathophysiology, and management. In EJTopol,ed., Textbook of Cardiovascular Medicine., pp.91-122. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Sidabutar, R.P dan Wiguno. 1999. Hipertensi Essensial dalam Ilmu Penyakit

Dalam, jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Soeharto, Imam. 2002. Kolesterol dan Lemak Jahat, Kolesterol dan Lemak Baik

dan Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

(24)

Sudjaswadi,Wiryowidagdo, M.Sitanggang. 2002. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Supariasa,I Dewa Nyoman, Ibnu Fajar, Bachyar Bakri. 2001. Penilaian Status

Gizi. Jakarta : EGC.

Supriyatni A. 2003. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh, Lingkar Lengan Atas

Ibu Hamil dan Penambahan Berat Badan Selama Hamil Dengan Berat Lahir. Bandung: FK UNPAD.

Sustrani, Lanny. 2004. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Syahbuddin. 2004. “Obesitas Mengundang Berbagai Penyakit”. Dalam

http://www.interna.fk.unand.or.id/konsekuensi_obesitas_terhadap_kesehat an.htm. april 2006.

Tara, Elizabeth dan Eddy Soetrisno. 2004. Buku Pintar Terapi Hipertensi. Jakarta: Restu Agung & Taramedia.

Tierney, dkk. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Ilmu Penyakit Dalam). Jakarta: Salemba Medika.

Tim Penerjemah EGC.2002. Kamus Kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta: EGC. Hal 1520.

Tjokroprawiro, A. 2002. Cara Efektif Mengatasi Obesitas. Jakarta : Intisari Mediatam.

Utojo Sukaton, Sidartawan Soegondo, Maryanto Oemardi. 2003. Obesitas in:

Buku Ajar Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: Gaya Baru. Hal 706-711.

Vasan R, et al.2001.Impact of High-Normal Bloos Pressure on The Risk of Cardiovascular Disease. New England Journal of Medicine, 345(18):1291-1297.

Wiramihardja, Kunkun K. 2004. Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Granada.

Wolff,Hanns P. 2006. Hipertensi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks ambidexterity , tugas perawat tersebut tidak hanya memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada (eksploitasi) untuk menangani masalah pasien, namun dalam

Pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan bola tangan dan implikasinya terhadap nilai-nilai kerjasama.. SKRIPSI :

Penelitian tersebut juga menggunakan pendekatan one group pre test dan post test, dan hasil uji T menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan

Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Cochran. Berdasarkan hasil analisis

menempatkan diri menjadi 4 kelompok √ Siswa memperhatikan aturan modifikasi permainan ular tangga √ Presen tasi guru Siswa paham konsep operasi hitung

Pada saat praktikum lapang ilmu pengelolaan terumbu karang di pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang pada tanggal 6 Desember 2014 kondisi perairan tidak

Pada metode regresi klasik penaksiran parameter model untuk fungsi rata-rata bersyarat adalah dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat, sedangkan pada metode

Penelitian ini bertujuannya untuk mengetahui apakah Laporan Realisasi Anggaran yang disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar