i
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Surya Husandy Parnata, Pengaruh Brand Personality Terhadap
Loyalitas Konsumen AXE Parfume (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha Bandung Tahun 2008), di
bawah bimbingan Allen Kristiawan, SE; M.M
Brand Personality merupakan suatu gabuangn dari sifat manusia yang diterapkan pada suatu merek dengan tujuan untuk menciptakan keterikatan anatara pelanggan dan merek karena adanya karakteristik pribadi yang serupa agar tercipta keterikatan antara pelanggan dan merek yang digunakannya atau dengan tujuan kata lain agar tercipta loyalitas pelanggan.
Metode Penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan motode verikatif. Untuk dapat menganalisa sejauhmana pengaruh kepribadian merek terhadap proses tingkat loyalitas konsumen maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman, dimana untuk memudahkan dalam proses pengolahan data penulis menggunakan software SPSS 14.0 for Windows
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang kepribadian merek (brand personality) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Maranatha, untuk mengetahui pengaruh kpribadian merek (brand personality) AXE Parfume terhadap loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Maranatha.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menyatakan bahwa pengaruh secara simultan brand personality pada loyalitas konsumen memberikan kontribusi paling besar yaitu 6,2%.
ii
1.5.1 Kerangka pemikiran ………. 10
1.5.2 Hipotesis ………... 20
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ………. ………. 21
2.1.1 Pengertian Merek ………. 21
2.1.2 Tujuan Merek (Brand) ………. 23
2.1.3 Peranan Dan Kegunaan Merek ………. 24
2.2 Brand Identity ……….… 26
2.2.1 Brand Personality………..…. 29
2.2.2 Pengertian Brand Personality ………...……….... 29
2.2.3 Unsur-unsur Brand Personality ………... 30
2.3 Loyalitas Konsumen ………... 32
2.3.1 Pengertian Loyalitas Konsumen ……….. 33
2.3.2 Jenis-Jenis Loyalitas Konsumen ……….. 34
iii
Universitas Kristen Maranatha
2.3.4 Tahap Pertumbuhan Loyalitas Konsumen ………... 37
2.3.5 Mempertahankan Loyalitas Konsumen ……… 38
2.4 Hubungan Brand Personality Dengan Loyalitas Konsumen ……… 39
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………..…… 41
3.2 Metode Penelitian ………. ……… 41
3.2.1 Desain Penelitian ………. 41
3.2.2 Pengukuran Dan Oprasional Variabel ………. 42
3.2.3 Populasi dan Sampel ……… 44
3.2.3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ……… 44
3.2.3.2 Metode Pengambilan Sampel ……….. 45
3.2.3.3 Jumlah Sampel ………. 46
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ……….. 46
3.2.5 Validitas Dan Reabilitas ……….. 49
3.2.5.1 Metode Analisis ……….. 49
3.2.5.2 Uji Kualitas Data ………. 50
3.2.5.2.1 Uji Validitas ………. 50
3.2.5.2.2 Uji Reabilitas ……….... 51
3.2.5.2.3 Uji Regresi Sederhana ……… 52
3.2.5.3 Analisis Determinasi ………. 53
3.2.5.4 Pengujian Hipotesis ……….. 54
iv
Universitas Kristen Maranatha 4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Jenis Parfume Yang Digunakan 65
4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Pemakaian…………. 65
4.2.5 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Jadi Pelanggan ... 67
4.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Personality ... 68
4.3.1 Personalitas Merek AXE-Parfume... 68
4.4 Validitas Dan Reabilitas ... ... 115
4.4.1 Validitas Dan Reabilitas Personalitas Merek ………... 115
4.4.2 Hasil Pengujian Reabilitas ……….... 117
4.5 Pengaruh Brand Personality Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa FE-Maranatha tahun 2008 ... 118
4.6 Keterbatasan Dalam Penelitian ... 124
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….……….….. 125
5.2 Saran ……….. 129
DAFTAR PUSTAKA
v
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Brand Identity……….…………. 12
Gambar 1.2 Five Brand Personality... 16
Gambar 1.3 Paradigma Penelitian Pengaruh Brand Personality Terhadap Loyalitas Pelanggan AXE-Parfume... 20
Gambar 2.1 Brand Identity... 27
Gambar 2.2 Five Brand Personaliy Traits... 31
Gambar 2.3 Empat Jenis Loyalitas... 35
vi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Index Loyalita Konsumen Indonesia Per Sektor Industri .... 2
Tabel 1.2 Omzet Produk kosmeti Pria 2001–2006 ... 4
Tabel 1.3 Opini Respoden Terhadap AXE Parfume ... 6
Tabel 1.4 Keputusan Produ... 11
Tabel 3.1 Operasional Varibael Penelitian……….. 43
Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ... 45 Tabel 3.3 Bobot Penilaian Berdasarkan Skala Likert... 48
Tabel 3.4 Bobot Penilaian Berdasarkan Skala Likert... 48
Tabel 3.5 Tinggi Rendahnya Koefisien Determinasi 54 Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Usia... 62
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran Per-bulan... 63
Tabel 4.3 Profil Responden AXE-Parfume Yang Digunakan ... 65
Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Pemakaian... 66
Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lamnay Jadi Pelanggan... 67
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Membumi... 68
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Berorientasi Pada Keluarga... 69
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Picik... 70
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Jujur... 71
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Tulus... 72
vii
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Sehat... 74 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Orisinil... 75 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Riang... 76 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Sentimentil... 77 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Bersahabat... 78 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Berani... 79 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Trendi... 80 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Gembira... 81 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Bersemangat... 82 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Mengagumkan... 83 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Muda... 84 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Imajinatif... 85 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Unik... 86 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
viii
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Independen... 88
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Kontemporer... 89 Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Diandalkan... 90 Tabel 4.29. Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Bekerja Keras... 91 Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Aman/Terjamin... 92 Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Cerdas ... 93 Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Terampil... 94 Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Mampu Bekerja Sama... 95 Tabel 4.34 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Sukses... 96 Tabel 4.35 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Pemimpin... 97 Tabel 4.36 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Percaya Diri... 98 Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Berkelas Atas... 99 Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Sangat Mempesona... 100 Tabel 4.39. Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
ix
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.40 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Keren... 102 Tabel 4.41 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Feminim... 103
Tabel 4.42 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki Personalitas Merek Halus... 104 Tabel 4.43 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Suka Di Luar Ruma... 105 Tabel 4.44 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Maskulin... 106 Tabel 4.45 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Barat/Western... 107 Tabel 4.46 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Keras... 108 Tabel 4.47 Tanggapan Responden Mengenai AXE-Parfume Memiliki
Personalitas Merek Kasar... 109 Tabel 4.48 Tanggapan Responden Tentang Frekuensi Pembelian
AXE-Parfume... 110 Tabel 4.49 Tanggapan Responden Tentang Rekomendasi Pembelian
AXE-Parfume... 111 Tabel 4.50 Tanggapan Responden Tentang Kekebalan Terhadap
Kualitas Pesaing AXE-Parfume... 112 Tabel 4.51 Tanggapan Responden Tentang Kekebalan Terhadap
Harga Pesaing AXE-Parfume... 113 Tabel 4.52 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Tetap
x
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.55 Reliability Statistic... 117 Tabel 4.56 Coefficients (Excitement)... 118
Tabel 4.57 Coefficients (Competncet) 119
Tabel 4.58 Coefficients (Sophistication) 120
Tabel 4.59 Coefficients (Ruggedness) 121
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuosioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Tabulasi Variabel X (Kepribadian Merek) Lampiran 3 Hasil Tabulasi Variabel Y (Loyalitas Konsumen) Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada perindustrian zaman sekarang ini mengalami perubahan yang cepat dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan tersebut antara lain berkaitan erat dengan adanya fenomena-fenomena yang ada pada pasar yang terus berlanjut. Perubahan ini tentunya berpengaruh pada semua jenis-jenis pasar yang ada sekarang ini. Hal ini menjanjikan peluang bisnis yang hampir tidak terbatas untuk perkembangan perusahaan. Hanya perusahaan yang memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi pasar saja yang dapat bertahan dan memenangkan peran penting dalam persaingan tersebut.
Persaingan dalam dunia bisnis antara lain berkaitan dengan kemampuan masing-masing pelaku bisnis dalam mengelola manajemen pemasaran bagi produk dan merek yang dimilikinya agar memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk dan merek pesaing. Mengelola manajemen pemasaran dengan baik berarti mengelola pelanggan. Permintaan akan produk suatu perusahaan muncul dari dua kelompok, yaitu dari pelanggan baru dan pelanggan yang sudah pernah membeli (pembelian ulang). Oleh karena itu, selain merancang strategi untuk menarik pelanggan baru, perusahaan dituntut pula untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
2
Universitas Kristen Maranatha maupun service goods (jasa). Puncak dari persaingan pelaku bisnis tersebut adalah pencapaian loyalitas pelanggan. Berikut Tabel 1.1 yang menunjukkan persaingan berbagai sektor industri dalam perolehan indeks loyalitas konsumen Indonesia.
Tabel 1.1
Sumber: SWA 06/XXII/23 Maret-5 April 2006
3
Universitas Kristen Maranatha ke merek lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh Jonatan (2006:36), "Konsumen kini semakin mendikte pasar, usia sebuah produk di tangan konsumen semakin pendek. Dahulu, satu generasi produk bisa bertahan 5-10 tahun, sekarang hitungan kehidupan produk semakin singkat, bahkan hanya sampai bulanan saja.
Pasar kosmetik pria mengalami perkembangan pesat dewasa ini, hal ini dimulai dengan munculnya istilah dan strategi pemasaran yang disebut metroseksual. Secara etimologi, metroseksual berasal dari kata metropolis yang artinya ibu kota dan seksual. Definisinya, dimana sosok pria dengan penampilan yang penuh gaya dan trendi yang jatuh cinta tidak hanya terhadap diri sendiri tetapi juga gaya hidup urban. Kata metroseksual sendiri pertama kali dimunculkan oleh Mark Simpson pada 1994, dan mengalami perkembangan yang cukup signifikan di berbagai belahan dunia. Sebuah survei yang memantau pasar Asia Pasifik membeberkan fakta, penjualan kosmetik untuk pria meningkat 11 % selama kurun waktu 1997-2001. Tahun 2003 nilai penjualan kosmetik pria mencapai US$ 2,7 miliar. Jepang menyerap 15% pasar dunia kosmetik pria. Sementara di Korea, penjualan kosmetik pria meningkat 14% per tahun, dan operasi kosmetik di tahun 2001 mencapai 10% dari seluruh operasi kosmetik yang didominasi wanita. Padahal, 10 tahun sebelumnya masih nihil alias 0%. Di Bumrungrad Medical Center, Bangkok, pasien pria dari operasi kosmetik mencapai 25% total pasien operasi kosmetik (swa.co.id, 2004:4).
4
Universitas Kristen Maranatha populasi pria di Jakarta Raya (Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok), dan menunjukkan tren yang meningkat (Kartajaya, 2006:186). Berikut tabel 1.2 yang menunjukkan omzet produk kosmetik pria tahun 2001-2006:
Tabel 1.2
Omzet Produk Kosmetik Pria 2001-2006
Tahun Omzet (dalam miliar rupiah)
2001 300
2002 375
2003 450
2004 500
2005 570
2006 650
Sumber: Survei Ac Nielsen
Tabel 1.2 menunjukkan pasar produk kosmetik pria dengan pertumbuhan mencapai 25% per tahun. Sedikitnya terdapat empat perusahaan baik internasional maupun lokal yang memasarkan berbagai merek kosmetik pria di pasar Indonesia, antara lain PT Mandom Indonesia yang memiliki merek Gatsby, Mandom, dan Spalding. Lalu PT Kinocare Era Kosmetindo yang memiliki Ovale Maskulin dan Master Cologne for Men. Atau PT Unilever Indonesia dengan Rexona Men, Rexona Men Power, Clear Men dan AXE, PT Kao Indonesia dengan Biore for Men, dan sebagainya (Kartajaya, 2006:186).
5
Universitas Kristen Maranatha berasal dari kalangan atas yang aspiratif dan terbuka menerima perubahan atau tren baru. Kartajaya (2004:1) menjelaskan "Walaupun persentasenya kecil, turunannya akan sangat besar. Yang dimaksudkan adalah pasar lapis kedua yang membawa aspirasi metroseksual. Mereka datang dari kalangan menengah yang memiliki aspirasi dan paham metroseksual. Walaupun dari segi pendapatan, pendidikan dan profesi berbeda dari lapis pertama, mereka peduli terhadap perawatan diri. Kalau sudah sampai lapis kedua, saya yakin potensi pasarnya akan sangat besar".
Hal itu pulalah yang coba ditangkap oleh AXE dari Unilever yang kini sedang gencar diiklankan. Gambaran pria dalam iklan AXE sudah memperlihatkan kelompok tertentu metroseksual itu. Menurut Naraya Sulisto, Manajer Merek AXE dalam artikel (swa.co.id, 2004:3) menyatakan, "Produknya memang ditujukan bagi pria muda yang fun, menikmati hidup, dan memiliki karakter yang dapat menjadi daya tarik bagi wanita. Melalui aromanya yang khas, AXE ingin memulai suatu tren baru dalam gaya hidup, melalui musik dan dansa yang mewakili anak muda". Hal ini ditambahkan Manajer Komunikasi Eksternal PT. Unilever Maria D. Dwianto, "Sejalan dengan konsep global dan target yang dibawanya. Yakni, menyasar pada pria muda yang ingin tampil pede dan menyadari potensi diri memiliki daya tarik. Inilah target potensial yang kami gali".
6
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.3
Opini Responden Terhadap AXE Parfume
Kriteria Nilai Overall (dari skala 5)
Daya tahan aroma 3,53
Desain botol 3,08
Cara pemakaian 4,06
Apakah akan membelinya lagi? 2,66
Alasan membeli produk ini? 3,08
Kapan menggunakan parfum ini 2,20
Bagaimana anda menggambarkan keharumananya?
3,42
Sumber: www.PintuNet.com
7
Universitas Kristen Maranatha pelanggan AXE Parfume diduga karena brand personality AXE Parfume kurang kuat.
Jadi, yang terpenting adalah bagaimana membangun merek dengan berorientasi pada brand personality, membuat AXE Parfume harus bisa menciptakan kepribadian merek yang sesuai dengan target pasarnya, sehingga menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Berdasarkan uraian di atas permasalahan ini menarik untuk diteliti, oleh sebab itu penulis menetapkan judul: "Pengaruh Brand Personality Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha Bandung Tahun 2008)".
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengidentifikasi masalah dengan rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan Mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha?
2. Bagaimana loyalitas Mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha?
3. Bagaimana besar pengaruh brand personality terhadapa loyalitas mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha?
1.3. Tujuan Penelitian
8
Universitas Kristen Maranatha terkumpul dapat diolah dan dianalisa sehingga menjadi suatu informasi yang dapat mendeskripsikan tentang brand personality dan loyalitas merek, yang dilakukan oleh PT. Unilever dalam memasarkan merek atau produknya sebagai pendukung hasil penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tanggapan Mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha.
2. Untuk mengetahui loyalitas Mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha.
3. Untuk mengetahui bagaimana besar pengaruh brand personality terhadap loyalitas Mahasiswa pengguna AXE Parfume di FE-Maranatha.
1.4. Kontribusi Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Pengembangan Ilmu
a. Pengembangan Ilmu Manajemen
Untuk pengembangan Ilmu Ekonomi Manajemen, peneletian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang Manajemen Pemasaran khususnya mengenai pengaruh brand personality terhadap loyalitas konsumen. Dengan menerapkan ilmu
9
Universitas Kristen Maranatha b. Penulis
Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat lebih memahami mengenai brand personality dalam perusahaan dan dapat
mengamalkan atau mempraktekkan langsung teori-teori yang didapat dimasa perkuliahan dalam dunia pemasaran yang nyata.
c. Peneliti lain
Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berguna bagi rekan-rekan yang akan membahas hal yang sama. Selain itu juga penulis berharap agar penelitian yang selanjutnya akan lebih baik lagi.
2. Kegunaan Operasional a. Perusahaan
Secara operasional, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan sebagai bahan acuan dan pembanding dalam usaha menyempurnakan dan meningkatkan loyalitas konsumen dimasa yang akan datang. b. Pihak Terkait
10
Universitas Kristen Maranatha c. Lain-lain
Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi gambaran bagi perusahaan-perusahaan yang lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipótesis
1.5.1 Kerangaka Pemikiran
Setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik dengan menggunakan berbagai strategi pemasaran dengan tujuan memenangkan persaingan. Dalam hal ini, keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut dalam menciptakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif.
11
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.4
Keputusan Produk
Produk Jenis Produk
Mutu Desain
Fitur Merek Ukuran Kemasan Jasa Pendukung
Garansi
Tingkat Pengembalian Sumber: Kotler & Keller (2006:19)
Pembedaan antara produk dan merek menurut Susanto (2003:1) dapat dipakai sebagai panduan untuk memperjelas tentang identitas. Produk meliputi ruang lingkup, atribut, kualitas, dan penggunaan. Sedangkan merek meliputi simbol, kepribadian merek, segala asosiasi terhadap organisasi, negara asal, pencitraan oleh pengguna, manfaat ekspresi diri, manfaat emosional, dan hubungan antara merek dan pelanggan.
12
Universitas Kristen Maranatha pelanggan melalui proposisi nilai yang melibatkan manfaat fungsional, manfaat emosional atau ekspresi diri. (Kotler & Keller, 2006:261)
Gambar 1.1
Brand Identity
Sumber: A. Aaker dan Erich (2002:43)
Menurut A. Aaker dan Erich (2002:43) brand identity terbentuk dari dua puluh dimensi yang digabung menjadi empat, yaitu brand as product, brand as organization, brand as person, dan brand as symbol.
1. Brand as Product
Asosiasi yang berhubungan dengan produk tetap penting sebagai bagian dari identitas merek, atribut secara langsung berhubungan dengan pembelian atau penggunaan produk yang dapat memberikan keuntungan fungsional maupun emosional bagi konsumen. Atribut yang berhubungan
Brand as
Organization
Brand as
Symbol
Brand
Identity
Brand as Person
Brand as
13
Universitas Kristen Maranatha dengan sebuah produk dapat menciptakan proporsi nilai melalui penawaran yang lebih baik.
2. Brand as Orgainzation
Brand as organization memfokuskan pandangannya pada attributes of the
organization dari pada terhadap produk atau jasa. Organization attributes meliputi suatu inovasi, peningkatan kualitas, perhatian terhadap lingkungan yang diciptakan oleh orang, budaya, nilai maupun program dari perusahaan.
3. Brand as Person
Brand as person memberikan kesan yang lebih menarik terhadap brand
identity, karena brand as person diasumsikan seperti halnya manusia. Pribadi merek dapat menciptakan merek yang kuat dengan berbagai cara. Pertama, membantu menciptakan manfaat ekspresi diri sebagai sarana konsumen untuk mengekspresikan kepribadiannya. Kedua, sifat-sifat manusiawi mempengaruhi hubungan antara konsumen dan merek. Ketiga, pribadi merek dapat mengkomunikasikan atribut produk dan memberikan sumbangan bagi manfaat nasional
4. Brand as Symbol
14
Universitas Kristen Maranatha yang melibatkan pencitraan visual memudahkan untuk diingat dan memiliki kekuatan. Simbol akan sangat bermakna jika bermetafora dengan karakteristik simbol yang menampilkan manfaat fungsional, emosional, atau ekspresi diri. Simbol yang kuat akan membantu strategi merek. Apabila simbol yang digunakan perusahaan sesuai dengan karakteristik dari pelanggan maka akan dapat memberikan nilai functional dan emotional. Identitas dari perusahaan seperti slogan, simbol, jingle, dan lain-lain harus dapat menciptakan pengalaman sehingga akan dapat mempermudah dalam pembentukan brand identity.
Menurut Durianto dkk (2004:9) "Brand personality menghubungkan ikatan emosi dengan merek itu sendiri sebagai dasar untuk diferensiasi merek dan customer relationship. Kepribadian merek akan melibatkan dimensi yang unik
untuk sebuah merek". Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2006:140), "Brand personality is the specific mix of human traits that may be attributed to a particular brand". Brand personality adalah suatu gabungan dari sifat manusia yang dapat diterapkan pada suatu merek.
Sebuah kata untuk menggambarkan seseorang dapat pula dipakai untuk menggambarkan merek. Menurut Durianto dkk (2004:10), "Kepribadian sebuah merek dapat digambarkan dengan demografi (usia, jenis kelamin, kelas sosial ekonomi, dan ras), gaya hidup (aktivitas, kegemaran, pendapat), atau ciri pembawaan (tertutup, dependen)".
Leon dan Leslie (2004:140) mengemukakan bahwa "Brand personality”
15
Universitas Kristen Maranatha personality and geography, personality and colour ". Uraian lengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Product Personality and Gender
Product personality (kepribadian suatu produk) atau pribadi dengan jenis
kelamin (gender). Menetapkan terlebih dahulu jenis kelamin sebagai bagian dari kepribadian produk menggambarkan kekonsistenan secara nyata konsumen produk dan jasa yang akan dituju.
2. Product Personality and Geography
Orang-orang pemasaran sejak dulu diajarkan mengenai produk yang benarbenar tertanam dalam ingatan konsumen melalui proses memperkuat kedudukan geografi. Dengan konsekuensi memakai nama tempat sebagai nama produk, penciptaan produk perusahaan sebagai kepribadian tempat. Geographic personality (kepribadian geografis) dapat memimpin ekuitas
merek secara geografis, maksudnya bahwa dalam ingatan konsumen pengetahuan akan produk akan secara kuat tercermin melalui geografis.
3. Personality and Colour
Konsumen tidak hanya menganggap bahwa kepribadian produk atau jasa berasal dari ciri-ciri yang melekat pada produk atau jasa tersebut, tetapi mereka juga cenderung menghubungkan faktor kepribadian produk dengan warna yang khusus (specific). Warna-warna tersebut akan menggambarkan kepribadian produk.
16
Universitas Kristen Maranatha dikembangkan dan telah diuji untuk mengukur brand personality suatu merek. Terdapat lima indikator Brand Personality yang dikemukakan oleh Kotler & Amstrong (2006:140) yang disajikan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2
Five Brand Personality Traits
Sumber: Kotler & Amstrong (2006:140)
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Five Brand Personality Traits :
1. Sincerity (ketulusan), yaitu karakter yang jujur, rendah hati, dan
sederhana.
Sincerity tertuang dalam kejujuran dalam kualitas, keaslian produk, dan
keidentikan merek dengan sifat-sifat yang sederhana, seperti ceria dan berjiwa muda.
2. Excitement (semangat) berarti karakter unik yang penuh semangat dan
imajinasi yang tinggi dalam melakukan perbedaan dan inovasi.
3. Competence (kemampuan), yaitu keamanan, kemudahan, kemampuan
untuk
17
Universitas Kristen Maranatha 4. Sophistication (keduniawian), yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
eksklusifitas yang dibentuk oleh keunggulan prestise, citra merek, maupun tingkat daya tarik yang ditawarkan pada pelanggan.
5. Ruggedness (ketangguhan), yaitu karakteristik merek yang dikaitkan
dengan
kemampuan suatu merek dalam menunjang kegiatan luar rumah dan kekuatan atau daya tahan produk.
Seperti layaknya kepribadian manusia, merek juga memiliki kepribadian yang sangat kompleks. Brand personality umumnya terdiri dari gabungan lima dimensi di atas. Suatu merek bisa saja identik dengan salah satu karakter, namun sebenarnya kepribadian merek tersebut terdiri dari gabungan lima karakter namun dengan proporsi yang berbeda.
Loyalitas pelanggan merupakan puncak pencapaian pelaku bisnis. Pada tingkatan ini hubungan antara merek dengan pelanggan bukan lagi sekedar transaksional yang berakhir saat pembelian selesai, melainkan lebih sebagai hubungan jangka panjang (relationship marketing) lengkap dengan ikatan emosionalnya.
(Tjiptono, 2000:110) mendefinisikan loyalitas sebagai berikut:
18
Universitas Kristen Maranatha Adapun definisi loyalitas menurut Griffin (2005:5) adalah "Pembelian non random yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan".
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku yang relatif stabil dalam jangka panjang dari unit unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap produk atau jasa, atau perusahaan yang dipilih.
Terdapat dua komponen penting yang melatarbelakangi loyalitas pelanggan, yaitu loyalitas sebagai suatu perilaku (behaviour) dan loyalitas sebagai suatu sikap (attitude) dari pelanggan tersebut. Kombinasi dari kedua komponen tersebut menghasilkan empat kemungkinan loyalitas yang terdiri dari loyalitas premium, loyalitas lemah, loyalitas tersembunyi, dan tanpa loyalitas.
Konsumen yang loyal merupakan aset tak ternilai bagi perusahaan, karena menjadi bagian dan sebagai mitra perusahaan. Griffin (2005:31) mengemukakan karakteristik konsumen yang loyal sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Membeli antar lini produk dan jasa
3. Mereferensikan kepada orang lain
4. Menunjukkan kekebalan tarikan dari pesaing
19
Universitas Kristen Maranatha kemampuan (competence), keduniawian (sophiscation), dan ketangguhan (ruggedness).
Lindstrom (2003:4) menyatakan pengaruh antara brand personality
terhadap loyalitas pelanggan, yaitu:
Branding means creating a brand personality. It's about making a brand human. That sense of humanity inspires loyalty.
Yaitu pemberian merek berarti menciptakan brand personality. Mengenai bagaimana merek menjadi lebih manusia sehingga sisi kemanusiaan ini dapat menciptakan loyalitas.
Merek yang memiliki brand personality yang unggul dan sesuai dengan kepibadian konsumen tentunya akan menciptakan ikatan diantara merek dengan pelanggannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan Barnes (2003:317) yang menyatakan bahwa:
Brand personality merupakan langkah penting jika kita mengakui bahwa
pelanggan mengembangkan hubungan dengan merek. Pada kenyataannya, kita cenderung mengembangkan hubungan sejati dengan merek yang memiliki karakteristik sama dengan seseorang. Kita semua memiliki merek yang selalu kita pakai dan pakai lagi, yang telah kita pakai selama bertahuntahun dan mendefinisikan siapa kita ini.
20
Universitas Kristen Maranatha sebagai bagian aktifitas hidupnya. Dengan tercipta ikatan emosional yang tinggi, pelanggan tidak akan mudah berganti merek karena pelanggan menjadi loyal terhadap merek tersebut. Singkatnya brand personality berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka paradigma pengaruh brand personality terhadap loyalitas pelanggan AXE Parfume dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.3 Paradigma Penelitian
Pengaruh Brand Personality Terhadap Loyalitas Pelanggan AXE Parfume
1.5.2 Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiono (2005:5):
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Untuk itu perlu dilakukan pengujian hipotesis melalui penelitian yang bersangkutan. o Melakukan pembelian berulang secara teratur o Membeli antar lini produk dan jasa
o Mereferensikan kepada orang lain
21
Universitas Kristen Maranatha Bertitik tolak dari rumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
125
Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis lakukan berdasarkan hasil
pembahasan mengenai brand personality. Selanjutnya penulis mengajukan saran
berhubungan dengan masalah pengaruh brand personality terhadap loyalitas
pelanggan AXE Parfume, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan pelanggan di lingkungan mahasiswa FE-Maranatha tahun
2008 menilai brand personality AXE Parfume yang terdiri dari dimensi
sincerity, excitement, competence, sophistication, dan ruggedness termasuk
kategori yang baik. Hal ini dapat lihat dari tanggapan responden yang
menyatakan bahwa merek AXE-Parfume yang menggambarkan karakter dari
dimensi sincerity yaitu membumi 59,67% responden menjawab
menggambarkan, berorientasi pd keluarga 57% responden menjawab
menggambarkan, picik 58,67% responden menjawab menggambarkan, jujur
65,33% responden menjawab menggambarkan,tulus 61% responden
menjawab menggambarkan, sehati/nyata 53,33% responden menjawab
menggambarkan , sehat 65,33% responden menjawab menggambarkan,
126
Universitas Kristen Maranatha responden menjawab menggambarkan, sentimentil 57% responden menjawab
menggambarkan, bersahabat 64,33% responden menjawab menggambarkan.
Dari dimensi excitement yang menggambarkan karakter berani 65,67%
responden menjawab menggambarkan, trendi 62,67% responden menjawab
menggambarkan, gembira 65,67% responden menjawab menggambarkan,
bersemangat61% responden menjawab menggambarkan, mengagumkan
60,33% responden menjawab menggambarkan, muda 65% responden
menjawab menggambarkan, imajinatif 62% responden menjawab
menggambarkan, unik 62,67% responden menjawab menggambarkan, terbaru
(up to date) 65% responden menjawab menggambarkan, independent 65,67%
responden menjawab menggambarkan, kontemporer 76,67% responden
menjawab menggambarkan.
Dari dimensi competence yang menggambarkan karakter dapat diandalkan
64,67% responden menjawab menggambarkan, bekerja keras 63,33%
responden menjawab menggambarkan, aman/terjamin 65,33% responden
menjawab menggambarkan, cerdas 64% responden menjawab
menggambarkan, terampil 60,33% responden menjawab menggambarkan,
mampu bekerja sama 62,67% responden menjawab menggambarkan, sukses
62,33% responden menjawab menggambarkan, pemimpin 63,33% responden
menjawab menggambarkan, percaya diri 58,67% responden menjawab
127
Universitas Kristen Maranatha Dari dimensi sophistication yang menggambarkan karakter berkelas atas
62,67% responden menjawab menggambarkan, sangat mempesona 64%
responden menjawab menggambarkan, berpenampilan menarik 66%
responden menjawab menggambarkan, keren 65% responden menjawab
menggambarkan, feminim 62% responden menjawab menggambarkan, halus
65% responden menjawab menggambarkan.
Dari dimensi ruggedness yang menggambarkan karakter suka di luar rumah
65,33% responden menjawab menggambarkan, maskulin 60,67% responden
menjawab menggambarkan, barat/western 61,33% responden menjawab
menggambarkan, keras 65,67% responden menjawab menggambarkan, kasar
67% responden menjawab menggambarkan.
2. Loyalitas konsumen produk AXE-Parfume di FE-Maranatha tahun 2008
cukup positif, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden : Dari tingkat
frekuensi pembelian dalam setahun 51% responden menjawab sering
membeli, tingkat rekomendasi kepada orang lain 56,67% menjawab setuju
untuk direkomendasikan kepada orang lain, tingkat kekebalan dari kualitas
pesaing 56,63% responden menjawab setuju untuk tidak akan berpindah
merek walaupun ada merek lain yang mempunyai kualitas yang lebih baik,
tingkat kekebalan dari harga pesaing 51,67% responden mengatakan setuju
untuk tidak berpindah merek walaupun ada merek lain yang mempunyai harga
AXE-128
Universitas Kristen Maranatha Parfume sebesar 55,67% responden menjawab setuju untuk tetap
menggunakan AXE-Parfume.
3. Tingkat loyalitas pelanggan AXE Parfume termasuk kategori tinggi, skor
terbesar dalam loyalitas pelanggan adalah tingkat rekomendasi pada orang
lain yaitu sebesar 56,67%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelanggan AXE
Parfume sudah merasa loyal karena AXE-Parfume yang mereka gunakan
sudah baik dan cocok bagi mereka. Sehingga mereka mencoba untuk
merekomendasikannya kepada orang lain terutama untuk sekitar Universitas
Maranatha ini. Skor terendah dalam loyalitas pelanggan yaitu tingkat
frekuensi pembelian, hal tersebut menunjukkan bahwa loyalitas sudah
terbentuk, tapi masih sertiap konsumen mempunyai frekuensi pemakain
parfume yang berbeda-beda, ada yang sering menggunakan dan juga ada yang
jarang menggunakan parfume.
4. Brand personality berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Adapun
dalam penelitian ini, terdapat lima dimensi brand personality yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Dimensi tersebut antara lain sincerity,
excitement, competence, sophistication dan ruggedness. Walaupun pada
akhirnya dalam pengolah data ada 1 dimensi yang harus dihilangkan yaitu
sincerity. Hal ini tetap menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kedua variabel tersebut, diperoleh Adjusted R2 sebesar 0,62 yang
129
Universitas Kristen Maranatha personality terhadap loyalitas pelanggan AXE-Parfume. Pengaruh tersebut
menunjukkan bahwa brand personality mampu menciptakan keterikatan
antara pelanggan dengan merek yang digunakannya sehingga pelanggan
menjadi loyal terhadap AXE Parfume.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh brand personality
terhadap loyalitas pelanggan AXE Parfume, maka penulis menyarankan hal-hal
sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
Unilever selaku produsen, diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam variabel brand personality, terdapat 1 dimensi yang harus
dihilangkan dalam pengolahan data yaitu sincerity. Ini dikarenakan
keterbatasan respoden yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis
menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut lagi dari dimensi yang
hilang ini.
2. Sebaiknya dibuat suatu program khusus untuk mengikat pelanggan
AXE-Parfume agar pelanggan merasa diuntungkan. Salah satunya dengan cara
menarik perhatian pelanggan melalui membership dalam bentuk situs
web, dengan cara mengidentifikasi semua saluran penghubung antara
pelanggan dengan situs dimana pelanggan dapat mengirimkan
pengalaman emosional sekaligus keluhan dan saran mengenai AXE
130
Universitas Kristen Maranatha sekaligus didengarkan. Melalui pendekatan tersebut, maka loyalitas dapat
terbina dan Unilever Indonesia dapat dengan mudah mempelajari
karakteristik pelanggannya.
3. Masih terdapat faktor lain diluar brand personality yang mempengaruhi
loyalitas pelanggan AXE Parfume. Hal ini menunjukkan bahwa
diperlukan kegiatan lainnya yang dapat menunjang brand personality
untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Salah satunya yaitu promosi,
yaitu dengan cara mengadakan program hadiah atau undian, dengan cara
menukarkan botol sebagai syarat mendapatkan kupon undian. Dengan
promosi tersebut, selain dapat menarik konsumen baru, juga dapat
memperkuat pembentukan loyalitas pelanggan AXE Parfume sehingga
keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar.
4. Guna menciptkan brand personality yang baik, pihak AXE-Parfume harus
melakukan inovasi secara terus menerus terhadap produknya dan
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Buku Text
Aaker, David and Erich. 2002. Brand Leadership. New York: The Free Press. AB. Susanto, dkk. 2004. Value Marketing Paradigma Baru Pemasaran. Jakarta
Selatan: PT. Mizan Pustaka.
Barnes, G. James. 2003. Secret of Customer Relationship Management. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Bilson Simamora. 2002.Panduan Riset Perilaku Konsumen. Surabaya: Pustaka Utama.
Buchari Alma. 2001. Pengantar Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta
Brown, A. Stanley. 2000. Customer Relationship Management: Strategic Imperative in The World of E-Business. Kanada: John Wiley & Sons Canada Limited.
Darmadi Durianto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004.Brand Equity Ten. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Freddy Rangkuty. 2004. The Power of Brands. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Griffin, Jill. 2005.Customer Loyalty=Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga.
Hermawan Kartajaya. 2000. Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hermawan Kartajaya. 2003. Marketing In Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya on Segmentation Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya on Marketing Mix Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Universitas Kristen Maranatha Komarudin Sastradipoera. 2003.Manajemen Marketing. Bandung: Kappa-Sigma. Knapp, Duane E. 2001. The Brand Mindset. Megraw Hill Companies Inc. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi millenium 2. Jakarta: Prehallindo. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management 11ed. New Jersey: Prentice Hall Inc. Kotler & Amstrong. 2006. The Principle of Marketing Management. USA:
Prentice Hall.
Kotler, Philip and Keller, Kevin, Lane. 2006. Management Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Gobe, Marc. 2005. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga.
Robienette, Scott & Brand, Claire. 2001. Emotion Marketing: The Hall Mark Way of Winning Customer for L ive. New York: Mc Graw Hill.
Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. 2004. Customer Behaviour. Eight Edition. Pearson Educational International.
Sheth, Jagdish N and Mittal, Banwari. 2004.Customer Behaviour: Managerial Perspective. Second Edition. Singapore: Thomson.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tjiptono. 2002. Manajemen Jasa, Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Ujang Surmawan. 2003.Perilaku Konsumen-Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia.
Universitas Kristen Maranatha Jurnal/Artikel
A.B. Susanto. 2003.Nama dan Identitas Merek. (Online). Tersedia:
http://www.eksekutif.com/berita.html?aid=617 (24 Maret 2003)
Dyah Hasto Palupi. 2004.Memanah Pria Venus. (Online). Tersedia: http://
www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=39 (30 Maret
2004)
Dyah Hasto Palupi. 2006.Aktivasi 360 Derajat Unilever Indonesia. SWA 17/XXII/24 Agustus-6 September 2006.
Henni T. Soelaeman. 2004.Menunggangi Gelombang Pasang Metroseksual. (Online).Tersedia:http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid
=1 &id=38 (30 Maret 2004)
Kapoor, Jagdeep. 2005.Brand Personality and Personality Brand. (Online). Tersedia:
www.deccanherald.com/Archives/may302005/eb1023152005529.asp (21
Oktober 2005).
Lindstrom, Martin. 2003.Creating a Brand Personality. (Online). Tersedia:
http://www.clickz.com/showPage.html?page=2237521
Nofie Iman. 2005.SES (Socio-Economic Status). (Online). Tersedia: http://
www.soyoung.org/index.php?p=lihat&id=38 (27 April 2005)
Kamdampully, Jay and Dwi Suhartanto. 2000.Customer Loyalty in The Hotel Industry, The Role of Customer Satisfaction and Image, International Journal of Contemporary Hospitality Management. (Online). Tersedia:
http://www.emeraldinsight.com/Insight/html/Output/Published/EmeraldFu
llTextArt icle/Pdf/0410120601.pdf (21 Oktober 2005).
Sarlito Wirawan Sarwono. 2004. Dari Homoseks ke Metroseks. (Online). Tersedia:
http://www.ums.ac.id/fakultas/psikologi/modules.php?name=News&file=
artic le&sid=35 (30 November 2004)
Sudarmadi. 2006. Kiat Membangun Loyalitas Pelanggan. (Online). Tersedia:
http:// www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=4113 (23
Maret 2006)
Universitas Kristen Maranatha Teguh Poeradisastra. 2004.Kaum Metroseksual: Pria Pesolek Berkocek Tebal.
(Online).Tersedia:http://202.59.162.82/swamajalah/sajian/details.php?cid=
1& id=33 (18 Maret 2004)
http://www.unilever.com
http://www.unilever@indoexchange.com
http://www.PintuNet.com