• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN WNA DI PENGADILAN INDONESIA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 2640 K/PDT/2009).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN WNA DI PENGADILAN INDONESIA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 2640 K/PDT/2009)."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv 

ANALISIS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN WNA DI PENGADILAN INDONESIA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.

2640 K/PDT/2009)

Saskia Destin 110110100078

ABSTRAK

Putusan Mahkamah Agung No. 2640 K/PDT/2009 mengenai perceraian warga negara asing di Indonesia merupakan salah satu kasus yang terkait dengan Hukum Perdata Internasional. Dimana dalam kasus tersebut majelis hakim menerapkan prinsip-prinsip hukum perdata internasional diantaranya adalah Renvoi. Dari kasus yang diangkat ditemukan beberapa permasalahan hukum, yakni mengenai pertimbangan hakim Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa pengadilan Indonesia memiliki kewenangan untuk memeriksa perkara perceraian yang diajukan oleh Warga Negara Asing dan mengabulkan gugatan perceraian warga negara asing berkewarganegaraan Amerika Serikat.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, dengan menggunakan data hukum primer yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor. 2640 K/PDT/2009., yang dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder.

Dari hasil analisis kasus yang bersangkutan dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan perkara perceraian yang diajukan oleh warga negara asing di pengadilan Indonesia dapat diselesaikan di Indonesia, dengan syarat proses peradilan tersebut sesuai dengan hukum formil dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Selain itu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili dalam perkara perceraian Warga Negara Asing berdasarkan tempat tinggal tergugat (forum rei) yaitu di indonesia dan pertimbangan Mahkamah Agung yang mengabulkan gugatan perceraian warga negara asing berkewarganegaraan Amerika Serikat telah sesuai prinsip-prinsip hukum perdata internasional maka hukum materil yang digunakan yaitu hukum Indonesia sebagai dasar pemeriksaan gugatan yang diajukan oleh Penggugat. 

(2)

iv 

THE ANALYSIS OF SETTLEMENT DIVORCE FOREIGN NATIONALS CASE IN INDONESIA COURT REVIEWED FROM INTERNATIONAL

CIVIL LAW (CASE STUDY OF SUPREME COURT JUDGMENT NUMBER. 2640 K/PDT/2009)

Saskia Destin 110110100078

ABSTRACT

The Supreme Court's verdict No. 2640 K/PDT/2009 regarding the divorce foreign nationals in Indonesia is one of the cases related to International civil law. Where in such cases the Tribunal judges to apply the principles of international civil law including the Renvoi. The case raised several legal issues, namely regarding the consideration of Supreme Court justices who declared that Indonesia Court has the authority to examine the matter of divorce filed by foreign nationals and grant the divorce suit foreign citizens of the nation United States.

Research methods used in the writing of this case study is a descriptive analytic with normative juridical approach, using data of primary law, namely the Supreme Court verdict number. 2640 K/PDT/., were analyzed by the applicable legislation. Data collection techniques used is the study of librarianship to acquire secondary data.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan hukum yang timbul adalah untuk meneliti kewenangan Peradilan Umum dalam memeriksa perkara Waris Islam menurut putusan Mahkamah Agung Nomor 1606k/Pdt/2012

PERMA No 1 Tahun 2016” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan mediasi pada perkara Perceraian di Pengadilan Agama Sampang setelah berlakunya

Sebelum diajukan ke pengadilan agama, biasanya perkara perceraian telah mele- wati serangkaian proses penyelesaian ter- lebih dahulu, baik oleh para pihak secara langsung

penggugat untuk kedua kalinya ke pengadilan negeri yang seperti ini akan dinyatakan oleh hakim yang memeriksa perkara bahwa gugatan tidak dapat di kabulkan dengan alasan

Selain perkara banding sebagaimana diuraikan di atas, Pengadilan Pajak juga berwenang memeriksa dan mengadili perkara gugatan yang diajukan oleh wajib pajak atau

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan kesimpulan: Kesatu, Penggunaan mediasi dalam menangani perkara perceraian di Pengadilan Agama Sukoharjo selama tahun

Pertimbangan Majelis Hakim dalam putusan a quo terhadap kewenangan mengadili Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, bahwa menurut Majelis Hakim Tergugat tidak dapat membedakan

Apabila proses pemeriksaan perkara suatu Gugatan Perkara Perdata sudah sampai pada tingkat pemeriksaan Banding di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Tinggi melalui proses