• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyesuaian Diri 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penyesuaian Diri 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri didefinisikan sebuah cara yang diciptakan oleh individu atau kelompok untuk menghadapi suasana baru di lingkungannya dan agar perilakunya dapat diterima di lingkungannya pula. Penyesuaian diri individu berurusan dengan banyak hal yang berkaitan dengan gaya hidup, manajemen gaya hidup dan menciptakan kerja sama masyarakat untuk usaha bersama yang diawali melalui keluarga, teman sebaya dan juga kelompok organisasi lainnya akan terus dikembangkan untuk mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan (Nishfi & Handayani, 2021).

Pendidikan adalah proses di mana individu secara bertahap dapat menyesuaikan diri untuk tujuan mengumpulkan pengalaman pembentuk kepribadian modern dan juga untuk mempersiapkan kehidupan masa depan sebagai seorang remaja yang sukses. Proses penyesuaian diri memiliki tahapan yang membutuhkan waktu, berhasil atau tidak sangat dipengaruhi oleh budaya individu dan pengalaman lingkungan (Nishfi &

Handayani, 2021).

Bagi siswa baru, proses penyesuaian diri sangatlah penting.

Siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan semua unsur dan fasilitas sekolah, dengan berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah, beradaptasi

Penyesuauauaiaiai n n ndidiriri dddidefeffininnisisi ikikkananan sebuah cara yang diciptakan o individuuu atau kelompppok untuk menghghhadadadapi suasana baru li

li l

lingnggkukungn annynynya a dadaan n n agggar perilililaka unununnyayaya dddapapa at ddittterererimima a didii lingkungan pula. PePenyyyessuauauaiaiaiai n n n dididiriri individidu uu bebeb rururururusan deded ngngngn an banyayay k kkk hal y be

be be

b rkrkr aiaiaatan n n dedededengngnn ana gggayaya hidududup,p,p, manajajajeme engggayayya hihihidududup p p dadd n meeencncipipipta ke

ke ke

k rrjra a a sasaamamaa mmmasassyayay raraakakakat t t ununununtututuuk k k ususussahahaha a beberserssama a a yay nggg ddddiaiii wali mmmel ke

k

k luuararargagaga, teman sesesebababayayayay ddanannjjjuguguga aaakekekekelololompmpmpoko organnnnisisasasi lainnnynyn a akanan te di

d

dkeembmbbaaanngnn kan ununntututut k kk mememem ngngngngumumumpuuulklklkananana ppengalaamamaan nn dadad n n nn pengetetaha (N

(NN

(Nishfhfhfiii& &&HaHaandndndn ayayayananni,i,i, 2220202021)1)1)).. P

Penendididdidiikakk n nadadadalaaah ppproroses dididimmmana inndidivivividudd secara bertrtraha ap da menyesesuuauaikkkanana ddiririri iiunununtutuuk tujuan mennngugugumpmpmpuluukaan nnpepepengalamannnpppemben ke

k pribadddiiaiaan n n momodededernrn dan juga untuuuk kk mememempmpmpererersiapkan kekek hihihidupan m de

de

d papan sebagai seoranaa g rereremaemamamajajaaa yyyanana g sukses. Prosesess penyesuaian memilikii tahahahapapapanann yyananang g mememembmbmbutututuhuu kaaan nnwawawaktktkku, berhasil atau tidak san

(2)

7

dengan semua peraturan yang berlaku di sekolah. Sarana serta prasarana sekolah harus tersedia agar memudahkan proses penyesuaian diri. Siswa yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya lebih merasa bersemangat, aktif mengikuti kegiatan sekolah, memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa yang tidak beradaptasi dengan lingkungan sekolah akan kurang termotivasi untuk belajar dan tidak akan mencapai hasil yang diinginkan (Usman, 2018).

Schneiders (1999) mendefinisikan penyesuaian diri adalah upaya individu untuk mengontrol respon mental dan perilakunya, seperti upaya individu untuk mengatasi masalah dan kebutuhannya sendiri, untuk memiliki keseimbangan antara diri sendiri juga lingkungan. Jika individu kurang dapat menyesuaikan dirinya maka dapat menyebabkan masalah bermunculan di lingkungannya.

Berdasarkan pada beberapa pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan sarana individu untuk bergaul dengan lingkungannya, dimana individu dapat bersosialisasi dengan tuntutan lingkungan.

2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Schneiders (1964) aspek dari penyesuaian diri terdiri dari lima aspek, sebagai berikut :

a. Pengakuan (Recognition) menerima dan menghormati hak orang lain.

belajar yang tinggi. Sebalalalaikikknya siswa yang tidak beradaptasi den lingkungannnsssekekekololahahah akan kurang termomotitivavaasisiuntuk belajar dan tidak a mencappaiaiii hasil yyyananng dididiininingigiginkkkanann(UsUsUsmamm n, 2018)8). .

S S

Schchneeididideers (1(1(1999999))) mendedefinisiiikakakan nnpepepenynynyesesesuaian didiririaadalah up indididvividudududu unttukukukmmmenngogog ntrol rereespon menntataalldadan periririlalalalakukukuunya, sepepepe ereee ti up in

inndididiiividudu uuuntntukukuk menenngagaagatatasisii mmmasasasalalaaahahah dan kkkebebbututtuhuu annnnynn a sendirii,i uunnn me

m

m mimimiilllikikikiiikkek seimimimbababangngnganananaaantntntararara aadididiririri senenendididirirri juga lilingngngkuk ngggananan..Jika indndiv ku

k

k rarangngngdddapapapatata mmmenennyeyeyey sususuaiaiaiaikakakanann dididiriririinynynya a a mamamakakaadddapaa att mmmene yeebabababbkan mmmasa a be

b

b rmmmununncucuculan diiilllinininngkgkgkg ununungagagannya.. B

B

Bereredadadasarkann pppadadada aa a bebebebebeberararappa pemmmbabahahaasan dididi aaatatatas,ss da di

di d

dsisimpmm ulullkakakaan n nn bababab hwhwwa penyesuauu ian diri mmmeruppakakakan sarararananana indiiivivvdu un bergauaulll dededed nngn an lingkungagagag nnnnnyayay , dididmana iiindndndivivididddu uu dapat bebeersosiali de

deengn an tuntuuutatatan n lilngngkugkukungngngananann.. 2. Asspepep k-k-asasaspepepek Penyesuaian Diri

Schneiders ((1919964646 ) aspekkk dddaaraii penyesuaian diri terdiri dari l

(3)

c. Persetujuan sosial (Social approval) keterikatan dan empati terhadap kesejahteraan orang lain.

d. Altruisme (Altruism) memiliki sifat rendah hati dan tidak egois.

e. Kesesuaian (Conformity) mengikuti dan menghormati nilai-nilai kejujuran, tradisi, hukum dan adat istiadat.

Beberapa penjelasan dari aspek-aspek di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan lima aspek dalam penyesuaian diri, yaitu : menerima dan menghormati hak orang lain, berpartisipasi dalam lingkungan, berkontribusi dan berempati terhadap kesejahteraan orang lain, menjaga sikap rendah hati, menghormati nilai-nilai hukum, tradisi dan adat istiadat.

3. Faktor-faktor Penyesuaian Diri

Schneiders (1964) faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, sebagai berikut :

1. Kondisi fisik, adalah keadaan kesehatan seseorang karena sistem kekebalan tubuh mendukung berfungsinya manusia dengan benar, yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri.

2. Perkembangan dan Kedewasaan, setiap individu memiliki tahapan perkembangan yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing individu, karenakan kematangan individu secara sosial, intelektual, moral dan juga emosional mempengaruhi individu melakukan perubahan.

kejujuran, tradisi, hukkkumumum dan adat istiadat.

Be Be

Bebeberararapa penjelasan dariri aaspsppekekek-aspek di atas menunjuk bahwhwwwa dibututuuhkananan lililmamama aaaspppekekek dalam pkk ppene yesuaian diri, yait meeenenen rirmamama dddann mmenee ghgg ormaatit hakk oorarar ngngng laiaiain,nn berpaartrtisii ipasi da li

lingngnngkkuk ngnggananan, , bebeb rkrkr ontribbusuu i dan bebererer mpmpati i teteteerhrhrhr adaaa ap kesesee ejejejjahter orranang g g lalaaininn, menenenjajajagagag sssikikkapapap rrrenene dadd h hahatitii,, memm ngngghohh rmmmati ninilalalai-ii-nnn hu

hu hu

h kukukum,umm tradadadisisisi i idadadan nnadadadatatatiiistststiaiaadadadat.. 3.

3.

3 FaFF ktktk ororor-f-f-ffakakktototor r rPePePenynynyn esese uauauau iaiaianannnDiDiDirirrr Sc

Sc Sc

S hneidededersrsrs (((19191964) fafaf ktktktororor-f-f-faakaktor yayayangnn mempeeengnggar penyyesese uauauaiaiaiann diri, seebababagagagaiiibebebeberiririrkukukut t t: : :

1.

1.

1 KoKoK ndndndisissisii ffffisisisikik, , , adalah kkkeaee daan kesessehehatanaa seseoooraraanngn karrrenee a sis ke

ke

k kekek bababab lalan tubuh mendndndn ukukkununu gg beb rfungsgsgsininnyaya mmmmana usia ddddenenngan be yang dapppatatatmmmemempempepengngngararara uhuhhi ipepepenynyyesee uauauaiaiaian ndiri.

2. PePerkrkkememe bangan dan Kedewasaan, setiap p p ininnndidiviviiduduu memiliki taha perkembangannnyyanana g berbedda sesesesuai dengankeadaan masing ma

(4)

3. Keadaan Psikologis, dengan memiliki mental sehat sehingga mampu menciptakan rasa adaptasi diri individu yang baik, pola pikir yang baik akan membuat individu merespon sesuai dengan motivasi internal dan tuntutan lingkungan.

4. Keadaan Lingkungan, yaitu kondisi lingkungan yang nyaman, aman, dapat diterima dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk mempermudah dan mempercepat proses penyesuaian individu.

Faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan belajar.

5. Tingkat Religiusitas dan Kebudayaan, religiusitas dapat menciptakan iklim psikologis yang berfungsi untuk meredam konflik, karena religiusitas membekali individu dengan nilai dan keyakinan yang memiliki arti, tujuan dan stabilitas dalam kehidupan.

Berdasarkan penjelasan beberapa faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang meliputi kondisi fisik untuk perkembangan dan pematangan pada setiap tahap, menuju keadaan psikologis individu yang baik dan mengedepankan perasaan nyaman dan aman.

B. Siswa Sekolah Menengah Pertama

Sarwono (2006) membagi remaja menjadi tiga kelompok umur yaitu remaja awal (12-15 tahun), remaja tengah (15-18 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada titik ini, siswa sekolah menengah pertama berada di usia

4. Keadaan Lingkungan,nn,yyyaiaatu kondisi lingkungan yang nyaman, am dapat diaa diditeteeririmamma dan kondisi llliningkgkununngagan yang mendukung un meempmmm ermudaaahhh dddananan mmmememe pepep rcrcrcepepepat proseeess penyesuaian indiv Faaktktkoro lllininingkgkgkunnngagag n nn meliputi lingkkkununngagagan nn kekekeluarga ddanann lingkun be

beelalalal jajj r.

5.

5 Tiingnggkakakat t Reliigigigiusussu itiasasas dddananann KKKebudddayayyaaaaann,n rreleeigigigiusitas dadd me

m m

m ncipipptatatakakakan nn ikikiklililim m m pspspsikikikololologggisisis yyyana g beerfrffunuu gsii i unununtuk memerer d ko

koonfnfnfliiik,k,k kkkarararenenenna a a rerer lililiigigiigiususususititasasass mmmememembebebekakakalilii inddivivivididi u dededengngngan nililiaia ke

keeyayayay kiknan yayayangngngngmmmemememiliki arrrtititi, tutuujujujuananan dan staaabibibliliitat s dadadad lal m kehihhihdudd p Berrdadadasasasarkrkrkananana pepepenjnjnjelelelasaa an bebeeerarapapaa faktooor rr didi aaatatatas, da di

di

diisisissmpmpmpmpululkakakk n bahwa a a penyesuaaiaiai n n didiririri adalaaah h h suss atu prprproses y me

melilipupupup tit kondisi ffisisi ikikiki uuntntntukuku pperkembbananngagann ddad n pemamam tataangan p setiap tahahahapapp, mmmenennujujujuuu kkkeaeaeadadadaanana pppsiiikokokoolologis indiviiiduduu yang baik me

mengngngede epankan perasaan nyaman dan ammmmanana . B Siswa Sekolah MeneeengngahahahPertamaaa

(5)

Peralihan ke sekolah menengah terkait dengan berbagai perubahan yang dialami individu pada masa remaja awal berupa kehidupan sosial, keluarga, dan pribadi. Peralihan ini seringkali membuat remaja menjadi depresi dan salah satu sumber stres adalah peralihan dari kelas bawah ke kelas atas (Santrock, 2015).

Pada tahap awal perkembangan remaja, siswa sekolah menengah pertama mendapat banyak perhatian karena kualitasnya yang unik.

Perkembangan emosi siswa sekolah menengah pertama pada masa remaja awal menunjukkan banyak karakteristik sensitif dan kuat (kritis), emosi mereka seringkali negatif dan bervariasi. Interaksi sosial dan hubungan timbal balik yang mereka alami dengan lingkungan yang merugikan, akan membuat mereka mudah untuk melakukan berbagai kenakalan (Santrock, 2015).

C. Pasca Pandemi

Pemerintah pasca pandemi covid-19 dihadapkan pada penataan kembali sistem kesehatan, ekonomi dan pendidikan yang diakibatkan oleh covid-19. Pasca pandemi dihadapkan pemerintah untuk dapat segera menangani sistem-sistem yang terdampak oleh pandemi. Membangun kembali penurunan kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya yang merupakan permasalahan kompleks. Prospek kerjasama memungkinkan keluarga, dan pribadi. Perallihihhaana ini seringkali membuat remaja men depresi dan saaalalalah hh sasatututu sumber stres adadalalahah pppereralihan dari kelas bawah kelas atas ((SaSSS ntrock, , 2015155).).).

Paadadad tahhhapapap awawawal l peperkembanggan rememmajajaja,a,a, sssisisiswa sekekololahaa menen pertammma a memmm ndddapapapatatat bbbanana yak pepp rhatian kakaarerenan kkkuauaaalililitataaasnya yyyananang u Perkrkemememmmbaangnggananan eeemomm si sssisisiswawaw sssekeke olololahahahh mmmenennengah hh pepep rtrtramma a apapapadadd masa aarereremm aw

aw

awalall menenene unununjunjuj kkkananan bbbanananyayayak k k kakakarararaktktkterererisisi tititik k k sesesensitif ddananan kuat t t (k(k(kritis), eme me

me

m rereekakaka ssserererinii gkgkgkalalali i i neneneegagagag tittf dadadan an n bebebervrr ararriaiaiasisisi.. InInnteteerar ksssii soss sialalal dddana hububu unu ti

tiimbmbmballlbbalalalikikii yyang gmememeererererekakakaaaalami denenengagagan n n lililingnggkungananan yyyana g memmm rugikaaan,n,n, a me

me

membuaaat t mememem reereekakk muddahahah uuuntntntukukukuk mmmelelelakakakuuku an berbabab gagaai ii kenakakakak lalan n n (S(S(Santro 2015555).).

C.

C.

C PaP sca Paandndemememe i

Pemerintntntahahah ppasasascaca pppanananndedeemimimi ccovovoviddd-1-1-199 dihadapkkkanan pada penat kembalalaliisisistststememe kesehatan, ekonomi dan pendiddikikkkananyyyananng diakibatkan o covid 19 Pasca paaandndn ememmiii dihadadd pkpkpkanana pemerintah untuk dapat seg

(6)

untuk dapat mengatasi keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah pasca pandemi covid-19 (Taufik et al., 2022).

Sejak bulan Maret 2020, dua tahun lalu dari kota Wuhan lebih tepatnya di China, sebuah virus baru menyebar ke berbagai negara di dunia mengakibatkan coronavirus disease 2019 atau yang biasa kita sebut Covid- 19. Adanya virus baru di Indonesia mengakibatkan perubahan sistem pendidikan, terjadinya perubahan sistem pembelajaran ke pembelajaran tatap muka kembali pasca pandemi covid-19, yang mengharuskan siswa mampu beradaptasi kepada sistem pembelajaran tatap muka, agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan efektif (Oktavia & Wirdanengsih, 2022).

D. Kerangka Berpikir

Siswa adalah remaja dengan masa transisi baik dari segi psikologis, fisik, sosial dan juga perkembangan diri dikarenakan pada titik ini siswa sekolah menengah pertama berada di usia paling awal, yaitu 12 sampai 15 tahun. Peralihan ke sekolah menengah terkait dengan beberapa perubahan yang dialami individu pada masa remaja awal berupa kehidupan sosial, keluarga dan pribadi. Peralihan ini seringkali membuat remaja menjadi depresi dan salah satu sumber stres adalah peralihan dari kelas atas ke kelas bawah.

Penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting untuk siswa dalam pembelajaran di sekolah agar dapat mengatur, mengontrol dan mengakibatkan coronavirus didid sess ase 2019 atau yang biasa kita sebut Cov 19. Adanya vivivirururuss bababaru di Indonesiiia memengngngakaa ibatkan perubahan sis pendidikann, ,, terjadinnyayy ppperererubububahhhanann sisisisteeem m pembbelelelajaaaran ke pembelaja ta

ta

t tatap mukakaka kkkemmmbababalilili pppasasa cacc pppandemi covididid-1-- 9,9,9 yyyananang mengghaharurr skan si mampppu u bebebeb radadaptptptasasa ii kekek pada sistem pepembmbm eleajarranannn ttttatap mmmmukukuka, a pembmbbeelelelajjjararanananbbererejjaj lan dededengngnganannllananncacaaar r rdadad n nnefektititif ff(O(OOktkkavvviaiaia & Wirdanenenengngng 20

20 202222).))

D. KeKeK rarr ngngngkakakaBBBerererpipipikikikr r

Siiiswswswwa aaadallahahahrrrremememe ajajaja aadenganannmmasasasa a atrtrrana sisi bbbaiaiak k kdariririisegi psikikikolkooo fi

fi

fisisisk,kk sosososiaiaal l dadadann n juga ppperererkekekembmbmbmbananana gagagan n n didid ri dikarenene akakkanaa padaddda aatitititk k k ininini si sekoooolalah hh memenenenengngnngahahahahpperee tama berradaa a di usisia a apapalingngng awal,l,l yyyaiaatu 1222sass mpa ta

t hun. PPereralalihihihhanana ke sekolahh h memem nenenengngahaha terkaittt dddenengagaaann n beberaaapapaaperuba yangngng dialami indndndivivivididu uu papap dadada mmmmasasa a rerer mamamajaaa aaaawawal berupa kkehehehidupan sos keluarrgagaga ddananan pppribadi. Peralihan ini seringkali mmmmemembububuat remaja men depresi dan salah satututussumumumbebb r stres adadadalalaahhhperalihan dari kelas ataske k

(7)

Siswa SMP Muhammadiyah Ajibarang

Penyesuaian Diri

Pasca Pandemi

SangatTinggi Tinggi

Rendah Sangat

Sedang

beradaptasi. Karena kesinambungan dalam menyelesaikan dan mengikuti semua kegiatan sekolah, siswa diharuskan terus beradaptasi dan berkembang di lingkungan belajarnya.

Begitupun pasca pandemi, siswa diharuskan mampu untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekolah yang sudah memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka dari yang sebelumnya melalui pembelajaran online. Tantangan menyesuaikan diri pasca pandemi memerlukan kerjasama antara pihak sekolah dengan siswa demi memperoleh penyesuaian diri yang baik pasca pandemi. Digambarkan melalui kerangka berpikir dibawah ini :

Gambar 1 Kerangka Berpikir Si

Si

SiswswswaaaSMSMMPPPMuMuMuuhahahaammmmmmadadadiyiyiyah Aj

Aj Aj Ajibibibarararanananggg

Penynynyn esesesuauau iai nDiri

Pa Pa

Pascscs aaaPaPPaPandnn emmmii berkembang di lingkungan bbelellajajaarnya.

Begitupupupununun pppasca pandemi, sisiswswa a did haruskan mampu un menyesuaiikakaaan diri ppppadaa a lililingngngkukukungnganaa sssekeke olah yannng ggg sudah memberlaku si

si

sststtem ppememe beb lalalajajajaran n tataatap muka dddarri ii yayayangngng sebellumumnynn a mel pembeleleajajjararaarana ononnlililinene.. TTantangnn an mennyeyeesusuaiakan didididririrri pascacaca pand mememem rlrrrr ukkanann kkkererjasamamama aantntnararaa a a pipipiphahah k kk sekokok lalal h hh deengngngannn siswaaa dd me

m

mempmm errrrolololoehehheh penyeyeyesususuaiaiaiananan dddiririri ii yayayangngng bbbaiaiaik k k pap sca papapanndn emi.i.i. DDDigammbab r me

me

m lalaaluuui i kekekerarraangngngkakaka bebeberprprppikikikirii ddddibibbibawawawawahahah ininii:::

Referensi

Dokumen terkait

dari produk yang dihasilkan. Standar sebesar 1% terbilang tinggi jika.. dilihat dari jumlah produksi kaos pada UD. Maxtro Citra Persada. setiap bulannya. Oleh karena

3.17 Skor Sikap Siswa Kelas Eksperimen I Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Peningkatan Koneksi Matematik Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Script

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis pada ke empat media dengan perlakuan penambahan ragi roti selama

Tahun 2015 KN PRBBK XI mengangkat tema “Membangun Ketangguhan Komunitas dalam Me reduksi Bencana Lingkungan dan Industri” telah menjadi media untuk memperkuat

Untuk menjaga kestabilan tersebut maka penekan benda kerja ketika dalam proses pemotongan tidak menekan benda kerja di-atas landasan benda kerja tetapi tepat menekan pada

Pembentukan senyawa fenol merupakan telah terjadi biosintesis asam fenil alanin yang merupakan peyusun isoflavon yang menandakan adanya gangguan pada sel tanaman

Puji syukur Alhamdulillah seraya memanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir yang berjudul ”Pembuatan Aluminium Foam Dengan Foaming Agent

Manakah dibawah ini yang termaksud pada penyajian data dengan menggunakan tulisan. Gambaran umum tentang kesimpulan hasil pengamatan b. Harus diberi bentuk yang jelas bila data