• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan massa diam elektron dengan mengukur energi pada puncak hamburan balik menggunakan spektrometer gamma.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan massa diam elektron dengan mengukur energi pada puncak hamburan balik menggunakan spektrometer gamma."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

INTISARI

PENENTUAN MASSA DIAM ELEKTRON

DENGAN MENGUKUR ENERGI PADA PUNCAK HAMBURAN BALIK MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Elektron adalah partikel elementer bermuatan negatif. Elektron-elektron mengedari inti atom seperti halnya planet-planet mengedari matahari. Interaksi foton-γ dengan elektron melalui tiga proses penting. Proses tersebut yaitu efek fotolistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Hamburan Compton merupakan interaksi yang penting dalam menentukan massa diam elektron.

(2)

ABSTRACT

DETERMINATION OF REST MASS OF THE ELECTRON BY MEASURING BACK-SCATTERING ENERGY PEAK USING GAMMA

SPECTROMETER

Electron is the negative elementery particle charge. The electrons circulating about the nucleus like planets circulating about the sun. γ-photon interact with electron through three important processes. Those processes are photoelectric effect, Compton scattering and pair production. Compton scattering is an important interaction to determine the rest mass of the electron.

A research has been done to obtain γ-rays spectrum from radioactive source. Radioactive source which are used are Cs137, Tl204, Co60 dan Sr90. From the spectrum we can see the Compton distribution. Upon the Compton distribution exist the back-scattering peak, it occurs because of the interaction between γ-rays with the matter around the detector. The energy value at this back-scattering peak is use to determine the rest mass of the electron. The rest mass result of the electron from the research is (7 ± 2) x 10-31 kg.

(3)

PENENTUAN MASSA DIAM ELEKTRON

DENGAN MENGUKUR ENERGI PADA PUNCAK HAMBURAN BALIK

DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Program Studi Fisika

Jurusan Studi Fisika

Oleh :

VALERIA YUSTA JEMAHAN

NIM : 023214015

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

DETERMINATION OF REST MASS OF THE

ELECTRON BY MEASURING BACK-SCATTERING ENERGY

PEAK USING

GAMMA SPECTROMETER

SCRIPTION

Presented as Partial FulFillment of the Requirements to obtain

the Sarjana Sains Degree In Physics

By:

VALERIA YUSTA JEMAHAN

NIM : 023214015

PHYSICS STUDY PROGRAM

PHYSICS DEPARTEMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FAKULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

(5)

SKRIPSI

PENENTUAN MASSA DIAM EI+EKTRON

DENGANMENGUKURENERGIPADAPUNCAKHAMBURAN

BALIKMENGGI.INAKANSPEKTROMETERGAMMA

O l e h :

Vaieria Yusta Jemahan NIM: A232l4Al5

Telah disetujui oleh :

tanggar

..q1...

Rn 1..(.:Y.1.

(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah mencurahkan segala

rahmat-Nya dan mengabulkan segala permohonanku

Bapak tercinta Wilhelmus Jemahan

Ibunda tercinta Theresia Hoar Jemahan

Kedua adikku Leonardus Evaristus dan Redemptus Korsini

”Terima Kasih atas cinta, kasih sayang dan doa yang selalu menemani nona

selama ini khususnya selama kuliah”

Nenek, om, tante dan semua saudaraku dan keluarga besarku di Kupang

”Terima kasih atas semua suport dan doa yang kalian berikan selama nona

kuliah”

Teman-teman seperjuangan

Jeng Ki,Imut,Nyi,Gimtong,Hanik,Tiwan,Iman,Adit,Basil,Keke,papi,mb

Debo,mb Asri,Mas Cristo

”Terima kasih buat tahun-tahun yang kita lewati bersama dengan semangat

kekeluargaan, semua kenangan itu terlalu indah dan slalu kukenang”

Teman-teman Komunitas Sant’ Egidio

Sisca,Irna,Echa,Nita,Ochi,K’Iwan,K’Marten,K’Tedy,K’Jhon,K’Anan,K’Stelo,

mz Heri,Mayoes,Corry,Maya,Charles,Era,K’Hence,Ryan,Sari,dan semua yang

(8)

”terima kasih semangat kekeluargaan dan kasih yang telah kalian berikan

kepada saya selama ini”

Motto

“Jangan bimbang menghadapi segala macam cobaan, karena makin dekat kita

dengan kesuksesan maka makin berat cobaan yang kita alami”

“Jadikan Tuhan sebagai pelita di sepanjang perjalanan hidupmu”

(9)
(10)

INTISARI

PENENTUAN MASSA DIAM ELEKTRON

DENGAN MENGUKUR ENERGI PADA PUNCAK HAMBURAN BALIK MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Elektron adalah partikel elementer bermuatan negatif. Elektron-elektron mengedari inti atom seperti halnya planet-planet mengedari matahari. Interaksi foton-γ dengan elektron melalui tiga proses penting. Proses tersebut yaitu efek fotolistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Hamburan Compton merupakan interaksi yang penting dalam menentukan massa diam elektron.

Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan spektrum sinar- γ dari sumber radioaktif. Sumber radioaktif yang di gunakan adalah Cs137, Tl204, Co60 dan Sr90. Dari spektrum ini bisa dilihat adanya distribusi Compton. Pada distribusi Campton terdapat puncak hamburan balik, terjadi karena interaksi foton- γ dengan materi di sekitar detektor. Nilai energi pada puncak hamburan balik ini di gunakan untuk menentukan massa diam elektron. Hasil massa diam elektron dari penelitian ini sebesar (7 ± 2) x 10-31 kg.

(11)

ABSTRACT

DETERMINATION OF REST MASS OF THE ELECTRON BY MEASURING BACK-SCATTERING ENERGY PEAK USING GAMMA

SPECTROMETER

Electron is the negative elementery particle charge. The electrons circulating about the nucleus like planets circulating about the sun. γ-photon interact with electron through three important processes. Those processes are photoelectric effect, Compton scattering and pair production. Compton scattering is an important interaction to determine the rest mass of the electron.

(12)
(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan penyertaan-Nya yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi yang berjudul ”Penentuan massa diam elektron menggunakan energi pada puncak hambur balik dengan spektrometer gamma"

Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana Stratum-1 di Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran membimbing dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dari awal hingga akhir karya tulis ini.

2. Ibu Ir. Sri Agustini selaku dosen dan kaprodi Fisika.

3. Seluruh staf dosen dan asisten yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(14)

5. Kedua adikku tersayang yang selalu mendoakan dan mendukung saya. 6. My friends angkatan 2002 Jeng Kia, Ima, Erni, Hanik, Adet, yuda, Adit,

Iman, Ridwan,papi Tri, Basil, Ook, Danang, Dian, Ratna, Inke, Frida, Gita, Christoper ‘00, mb Asri, Mamat ,Hari, mb Debo, Sisca dan teman-teman fisika yang lain.

7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu trimakasih telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis dengan hati terbuka menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk bahan perbaikan di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca.

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL INDONESIA... i

HALAMAN JUDUL INGGRIS... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii

INTISARI... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Rumusan Masalah... 2

Batasan Masalah... 3

Tujuan Penelitian... 3

Manfaat Penelitian... 3

(16)

B. Interaksi radiasi -γ dengan materi……… 6

B.1 Efek Fotolistrik………... 6

B.2 Hamburan Compton……… 7

B.3 Produksi Pasangan……….. 10

C. Spektrometri-γ ………. 10

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Eksperimen... 11

2. Alat dan Bahan... 11

2.1 Alat... 11

2.2 Bahan... 13

3. Metode Pengambilan Data... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 15

a. Kalibrasi... 15

b. Perhitungan... 16

B. Pembahasan... 25

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 29

B. Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN I……… 31

LAMPIRAN I I... 42

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel hubungan intensitas terhadap energi

pada sumber Cs137... 17 Tabel 4.2 Tabel energi puncak hambur balik ... 24 Tabel 4.3 Tabel energi gamma sumber dan energi

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar rangkaian spektrometer gamma... 13 Gambar 4.1 Grafik hubungan intensitas terhadap energi

Pada sumber cs137... 22 Gambar 4.2 Grafik hubungan 2E0 X Ehb terhadap E0-Ehb... 25

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara alamiah sturuktur materi tersusun atas atom-atom. Sebuah atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Penelitian awal mengenai elektron dilakukan oleh Thomson, seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1897. Thomson membuktikan bahwa di dalam atom terdapat partikel kecil bermuatan negatif, partikel ini oleh Thomson dinamakan elektron. Thomson berhasil menemukan perbandingan antara muatan dan massa

elektron

(

e/m

)

yaitu sebesar 1.7588 x 1011 C/kg. [Klinken, 1989].

Penelitian untuk mencari besarnya nilai muatan dari elektron dilakukan oleh Milikan pada tahun 1909. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh besarnya muatan elektron sebesar 1.6 x 10-19 C. Dengan mengetahui besarnya nilai muatan elektron, maka besarnya massa diam elektron dapat diperoleh [Klinken, 1989].

(20)

2

digunakan adalah interaksi antara radiasi foton-γ dengan materi [Jolivette.

and Rouze, 1994]. Salah satu interaksi tersebut adalah hamburan Compton. Dari spektrum-γ yang dihasilkan bisa dilihat adanya distribusi Compton yang

terbentang dari energi nol sampai ke energi maksimum yang disebut tepi Compton. Dari nilai energi pada tepi Compton ini, bisa ditentukkan nilai massa diam elektron. Walaupun penelitian tersebut berhasil tetapi ditemui kendala, yaitu bentuk tepi yang tidak tajam sehingga susah dalam penentuan energinya.

Mengingat bentuk yang tidak tajam dari tepi Compton maka di lakukan penelitian menggunakan alternatif lain yaitu energi pada puncak hamburan balik untuk mencari massa diam elektron. Penelitian menggunakan peralatan spektrometer gamma yang memakai detektor sintilator NaI(Tl) yang merupakan salah satu jenis detektor yang mendeteksi radiasi sinar-γ .

Rumusan Masalah

1) Bagaimana mendapatkan bentuk distribusi hamburan Compton yang baik untuk menentukan nilai energi pada puncak hambur balik dan energi pada tepi compton.

(21)

Batasan Masalah

1) Penelitian menggunakan detektor NaI(Tl).

2) Sumber yang digunakan adalah Cs137, Sr90, Co60 dan Tl204.

3) Menentukan massa diam elektron menggunakan energi pada puncak hamburan balik.

Tujuan Penelitian

1) Menentukan nilai energi pada puncak hamburan balik. 2) Mendapatkan massa diam elektron

Manfaat Penelitian

1) Memberi informasi bagaimana menentukan massa diam elektron dari nilai energi pada puncak hamburan balik.

(22)

BAB II

DASAR TEORI

A. Teori Atom

Pada tahun 1897 Thompson melakukan penelitian dan berpendapat bahwa di dalam atom terdapat partikel kecil bermuatan negatif yang disebut elektron. Elektron-elektron dari sebuah atom tersebar di seluruh bagian atom seperti kismis dalam roti. Thompson juga menemukan nilai perbandingan antara muatan dan massa e melektron, yaitu sebesar 1.7588 x 1011 c/kg. [Klinken ,1989].

Penelitian untuk menentukan besarnya muatan dan massa dilakukan oleh Milikan pada tahun 1909. Dari hasil penelitian didapatkan besarnya muatan elektron yaitu 1.6 x 10-19 C. Jika muatan elektron diketahui maka massa elektron dapat ditentukan.

Pada tahun 1911, Rutherford melakukan penelitian menggunakan bahan radioaktif yang memancarkan partikel alfa yang ditembakkan pada selaput emas tipis. Partikel alfa tersebut dapat dibelokkan hingga mencapai sudut yang besar karena bertumbukan dengan suatu obyek yang padat. Dari hasil penelitian yang dilakukan, Rutherford mengusulkan bahwa muatan positif dan massa atom terpusat pada pusatnya dalam suatu daerah yang disebut inti [Krane, 1992].

(23)

Muatan elektron dan inti berlawanan, sehingga ada gaya tarik coulomb

antara keduanya. Akibat adanya gaya tarik coulomb, elektron dan inti saling

mendekat. Elektron akan kehilangan energi terus-menerus. Elektron harus

mengurangi jari-jari orbitnya hingga pada akhirnya elektron akan menempel

pada inti seperti pada model atom Thompson [Klinken, 1989].

Neils Bohr pada tahun 1913 mengemukakan bahwa atom mirip dengan

sistem planet. Suatu elektron tunggal dengan massa m bergerak dalam lintasan

orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, dan kecepatan v mengelilingi inti atom bermuatan positif. Menurut Rutherford elektron akan kehilangan energi.

Sehingga Bohr mengusulkan adanya keadaan mantap stasioner, yaitu keadaan

gerak tertentu dimana elektron tidak meradiasikan energi elektromagnet

[Krane, 1992]. Pada keadaan ini momentum sudut orbital elektron bernilai

kelipatan bulat dari h:

m v r = n ... h (2.1) dimana n adalah bilangan bulat (1,2,3....).

=

h

π

2

h

,dengan h adalah ketetapan planck (6.626 x 10-34 Js).

Selain itu Bohr berpendapat bahwa elektron yang mengelilingi inti berada

(24)

6

B. Interaksi Radiasi Gamma Dengan Materi

Berdasarkan Postulat Planck, tenaga sinar-γ dipancarkan sebagai

kuanta atau foton. Setiap satu foton akan mengandung energi E yang bergantung pada frekuensi v radiasi [Krane, 1992]:

E = h v ...(2.2) dengan :

υ = frekuensi foton

Sinar-γ mempunyai daya tembus yang besar terhadap materi. Interaksi

sinar-γ dengan materi mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh tenaga

radiasi tersebut. Mekanisme hilangnya tenaga sinar-γ yang melewati materi

melalui tiga peristiwa tergantung besarnya tenaga dan jenis materi yang

dilewatinya [Santoso, 1994]. Ketiga peristiwa tersebut adalah Efek Fotolistrik,

Hamburan Campton dan Produksi Pasangan.

B.1 Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik terjadi apabila ada radiasi sinar-γ yang bertumbukkan

dengan elektron yang terikat kuat. Karena terikat kuat, elektron itu akan

menyerap seluruh tenaga dari sinar-γ tersebut dan akan terpancar keluar dari

atom dengan energi gerak sebesar selisih energi sinar-γ dan energi ikat

(25)

B.2 Hamburan Compton

Percobaan untuk hamburan Compton pertama kali dilakukan oleh

Authur Holly Compton pada tahun 1923. Hamburan Compton terjadi apabila

adanya interaksi antara radiasi sinar-γ dengan elektron yang terikat lemah

Karena elektron itu terikat lemah maka setelah terjadi tumbukan antara sinar-γ

dan elektron, elektron itu hanya akan menyerap sebagian energi dari sinar-

tersebut. Kemudian sinar-γ akan dihamburkan keluar dan memiliki E’ (energi

setelah tumbukan) dan p’ (momentum setelah tumbukan). Peristiwa hamburan Compton bisa dilihat pada Gambar 2.1. Ketika terjadi interaksi antara sinar-γ

dan elektron, berlaku dua hukum kekekalan. Kedua hukum itu adalah hukum

kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum.

Gambar 2.1. Gambar peristiwa hamburan compton.

Dalam hamburan Compton terjadi pergeseran panjang gelombang,

dimana panjang gelombang foton terhambur (λ’) lebih besar dari panjang gelombang foton mula-mula (λ). Pergeseran panjang gelombang ini tidak

bergantung pada panjang gelombang datang (λ), tetapi hanya bergantung

(26)

8

∆λ = λ’ – λ =

c m

h

0

(1 – cos θ)...(2.3)

dengan :

λ = panjang gelombang foton-γ mula-mula

λ’

= panjang gelombang foton-γ setelah terjadi hamburan

θ = sudut hambur

m0 = massa diam elektron

c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)

Pada persamaan (2.3) dapat dilihat nilai perubahan panjang gelombang

akan mencapai nilai maksimum apabila sudut hambur θ sebesar 1800. Di mana nilai perubahan panjang gelombangnya yakni dua kali panjang gelombang

Compton.

Selain pergeseran panjang gelombang yang bergantung dari besarnya

sudut hamburan, tenaga sinar-γ terhambur juga bergantung pada besarnya

sudut hamburan [Susetyo, 1988] :

(

γ

)

(

θ

)

γ γ

cos 1 /

1 2

'

− +

=

c m E

E E

o

...(2.4)

Dimana :

γ

'

E = tenaga foton- γ hambur

γ

E = tenaga foton- γ mula-mula

Variasi nilai energi sinar-γ terhambur dapat dilihat dari spektrum

sinar-γ, di mana distribusi Compton bergerak dari tenaga nol sampai ke suatu tenaga

(27)

nilai energi pada tepi Compton ini, bisa ditentukan besarnya massa diam

elektron.

Pada distribusi Compton yang terbentang dari energi nol sampai

kesuatu energi maksimum, terdapat puncak yang berada pada distribusi

tersebut. Puncak tersebut dinamakan puncak hamburan balik. Puncak

hamburan balik ini muncul sebagai akibat dari interaksi antara sinar-γ yang

dideteksi dengan materi disekitar detektor. Sinar-γ terhambur yang dihasilkan

tersebut dapat masuk kedalam detektor dan dideteksi. Tenaga puncak

hamburan balik ini bisa dihitung dengan memasukkan harga θ = 180o pada persamaan (2.4) sehingga diperoleh persamaan [Susetyo, 1988] :

Ehambur balik =

) / ( 2

1 0 2

0 c m E E o + ...(2.5)

Dari persamaan (2.5) massa diam elektron dapat dituliskan sebagai :

Ehb ⎟⎟

⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + 02

2 1 c m E o

= E0

1+2 ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ 2 0 c m E o = hb E E0

moc2 =

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

hb b h E E xE E 0 0

2 ...(2.6)

dengan :

Ehb = Energi pada puncak hamburan balik.

E0 = Energi sinar-γ mula-mula.

Dari persamaan (2.6) dapat dijabarkan menjadi :

(

hb

)

hb m c E E

xE

E = 0 −

2 0 0

(28)

10

Berdasarkan persamaan (2.7) dibuat grafik hubungan 2E0 x Ehb

terhadap E0 - Ehb. Dari grafik tersebut didapatkan nilai gradien, dimana nilai

gradien tersebut digunakan untuk menentukan massa diam elektron.

B.3 Produksi Pasangan

Jika sinar-γ yang memiliki energi tinggi (>1,022 MeV) bergerak

melewati medan listrik yang sangat kuat disekitar inti atom, maka sinar-γ

tersebut akan lenyap dan sebagai gantinya akan muncul pasangan elektron dan

positron (e- dan e+).

C. Spektrometer – γ

Spektrometer adalah peralatan yang digunakan untuk menghasilkan

spektrum untuk mengukur panjang gelombang dan energi. Interaksi sinar-γ

dengan detektor akan menghasilkan signal pulsa. Tinggi pulsa yang dihasilkan

detektor bersesuaian dengan tenaga sinar-γ yang mengenai detektor.

Pulsa-pulsa tersebut akan diproses secara elektronik dalam serangkaian peralatan

yang membentuk perangkat spektrometer-γ. Komponen utama dari perangkat

spektrometer-γ terdiri dari Detektor NaI(Tl), SCA, counter. Setelah

pulsa-pulsa tersebut diproses secara elektronik, sebagai hasil akhir akan didapatkan

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. TEMPAT EKSPERIMEN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Moderen FMIPA,

Universitas Sanata Dharma

2. ALAT DAN BAHAN

2.1 Susunan dan Prinsip Kerja Alat

Alat yang digunakan disini adalah seperangkat spektormeter-γ yang terdiri

dari :

a. Detektor NaI(Tl)

b.PMT

c. SCA

SCA berfungsi sebagai alat untuk menganalisis pulsa-pulsa yang akan

dicacah oleh counter.

d. Counter

Counter disini berfungsi sebagai pencacah pulsa yang dihasilkan dari

(30)

12

Sinar-γ foton

Counter SCA

PMT Kristal

NaI(Tl)

Gambar.3.1. Rangkaian spektrometer-γ

Susunan perangkat spektrometer-γ seperti pada Gambar.3.1. Prinsip

kerjanya adalah sinar gamma masuk kedalam detektor dan mengenai kristal

NaI(Tl), kemudian sinar gamma akan berinterskai dengan elektron dari

atom-atom kristal tersebut. Akibat interaksi ini, kristal NaI(Tl) akan memancarkan

sejumlah foton yang memiliki intensitas yang sebanding dengan energi

gamma yang mengenainya. Kemudian foton tersebut akan masuk ke PMT

(Photo Multiplier Tube) untuk digandakan cacahnya. Setelah cacahnya

digandakan, pulsa-pulsa tersebut akan dianalisis oleh SCA. SCA mempunyai

satu salur pencacahan yang dibatasi oleh suatu ambang (treshold) dan celah (window) yang lebarnya bisa diatur. Hanya pulsa-pulsa yang mempunyai nilai yang lebih besar dari harga ambang dan lebih kecil dari batas atas jendela

yang dapat diteruskan ke counter. SCA sering juga disebut dengan

diskriminator. Setelah di analisis oleh SCA, pulsa-pulsa tersebut akan

diteruskan ke counter untuk di cacah dan di tampilkan. Kemudian cacahan

dari sumber radioaktif yang digunakan tersebut, akan dicatat. Cacahan dan

besarnya energinya ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan cacah terhadap

(31)

2.2 Bahan

Bahan atau sumber yang digunakan dalam penelitian adalah bahan

radioaktif yang mempunyai energi-γ dan intensitas yang berbeda-beda.

Bahan-bahan tersebut terdiri dari Cs137, Tl204, Co60 dan Sr90 yang memiliki energi-γ

berturut-turut sebesar 662 keV, 764 keV, 1173.2 keV dan 540 keV.

3. Metode Pengambilan Data.

Kalibrasi Tenaga

Dalam eksperimen ini mula-mula dilakukan kalibrasi tenaga. Kalibrasi

tenaga ini menggunakan sumber Cs137 yang memiliki energi sebesar 662 keV. Energi sebesar 662 keV ini bersesuaian dengan posisi baseline pada 330. Kemudian kedudukan analyser diatur pada posisi window 2%. Selanjutnya kedudukan amplifier diatur supaya didapatkan cacah yang maksimal dengan cara pengaturan kedudukan fine gain dan coarse gain

yang terkecil, hasil cacahan tiap waktunya dicatat. Bila cacah tiap satuan

waktu sudah ditemukan maka tombol fine gain dan coarse gain ini dan jangan merubah posisinya. Dengan mengetahui besarnya energi Cs137 yaitu 662 keV dan posisi baseline, maka bisa dicari besarnya nilai faktor K. Nilai faktor K di peroleh dari pembagian besarnya energi Cs137 dan nilai baseline 330 :

K =

330 662

= 2,006

(32)

14

Pengukuran untuk mendapatkan spektrum sinar- γ.

Kedudukan baseline E diatur pada posisi 400 , dan kedudukan window

pada 2%. Posisi fine gain dan coarse gain tidak boleh dirubah atau tetap sesuai dengan yang telah didapat saat kalibrasi. Waktu yang digunakan

yaitu satu menit sesuai dengan saat kalibrasi awal dan mulai mencacah.

Kemudian baseline energinya diturunkan pada tiap interval yang tersedia sampai mencapai nilai nol, nilai cacahan untuk tiap penurunan interval

dicatat.

Pencacahan dilakukan untuk mendapatkan cacah dan energi baseline.

Kemudian untuk mendapatkan energi, semua nilai baseline dikalikan dengan faktor K. Data akhir yang didapatkan berupa Energi (keV) dan cacahan yang

dimasukan dalam tabel seperti pada Tabel 4.1 dan disajikan dalam bentuk

(33)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

a. Kalibrasi

Pada sumber digunakan waktu pencacahan yaitu 1 menit. Bahan

radioaktif yang digunakan pada saat kalibrasi yaitu Cs137 yang memiliki nergi sebesar 662 keV. Energi sebesar 662 keV ini bersesuaian dengan posisi

baseline pada 330. Kemudian kedudukan analyser diatur pada posisi window

2%. Selanjutnya kedudukan amplifier diatur supaya didapatkan cacah yang maksimal dengan cara pengaturan kedudukan fine gain dan coarse gain yang terkecil, hasil cacahan tiap waktunya dicatat. Bila cacah tiap satuan waktu

sudah ditemukan maka tombol fine gain dan coarse gain ini tidak boleh dirubah. Dengan mengetahui besarnya energi Cs137 yaitu 662 keV dan posisi

baseline, maka bisa dicari besarnya nilai faktor K.

Hasil dari kalibrasi ini selanjutnya digunakan dalam penelitian untuk

mendapatkan spektrum sinar-γ. Dari spektrum sinar- γ ini bisa dilihat adanya

distribusi Compton., dimana dari distribusi Compton tersebut bisa ditentukan

(34)

16

puncak hamburan balik dan energi gamma dari sumber yang digunakan, maka

bisa didapatkan massa diam elektron menggunakan persamaan (2.6).

b. Perhitungan

Dalam penelitian digunakan sumber radioaktif yaitu Cs137. Pada Tabel 4.1 diperlihatkan besarnya Energi (keV) dan cacahan menggunakan sumber

Cs137. Dimana energi diperoleh dari perkalian nilai faktor K dengan semua nilai baseline. Dari data pada Tabel 4.1 disajikan dalam Gambar 4.1.

Data dan grafik untuk sumber Cs137 sebagai berikut :

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu pencacahan : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

Energi- γ : 662 keV

Tabel 4.1. Tabel hubungan cacah terhadap energi

pada sumber Cs137

(35)

E (keV) Cacah 744 1181 740 1552 736 2072 732 2573 728 3445 724 4446 720 5511 716 6827 712 7978 708 10142 704 11874 700 13580 696 15145 692 17119 688 19230 684 21280 680 22745 676 24632 672 25835 668 27266 664 28020 660 28053 656 27804 652 27404 648 26890 644 25659 640 24041 636 22337 632 20511 628 18768 624 17369 620 15123 616 13568 612 11997 608 10376 604 8710 600 7527 596 6486 592 5725 588 4842

(36)

18

E (keV) Cacah 584 3962 580 3421 576 3028 572 2650 568 2355 564 2109 560 1961 556 1877 552 1786 548 1766 544 1778 540 1701 536 1814 532 1834 528 1918 524 1991 520 2240 516 2358 512 2405 508 2596 504 2814 500 3086 496 3247 492 3606 488 3971 484 4371 480 4435 476 5104 472 5566 468 6144 464 6267 460 6968 456 7433 452 7831 448 8316 444 8560 440 8859 436 9384 432 9700 428 9966

(37)

E (keV) Cacah

424 10223

420 10708

416 10456

412 10606

408 10716

404 10860

400 10760

396 10950

392 10842

388 10748

384 10840

380 10791

376 10779

372 10826

368 10774

364 10775

360 10763

356 10952

352 10901

348 10858

344 11071

340 11151

336 10913

332 11383

328 11145

324 11391

320 11539

316 11347

312 11654

308 12029

304 12081

300 12051

296 12143

292 12436

288 12448

284 12767

280 12930

276 13200

272 13205

268 13333

(38)

20

E (keV) Cacah 264 13919 260 13634 256 13956 252 14168 248 14489 244 14498 240 14948 236 15078 232 15397 228 15445 224 15416 220 16069 216 16009 212 16076 208 16147 204 16285 200 16705 196 16738 192 16716 188 16961 184 17163 180 17532 176 17858 172 17982 168 18077 164 18627 160 18799 156 18736 152 18654 148 18527 144 18439 140 18112 136 17985 132 17858 128 17424 124 17168 120 16774 116 16462 112 16328 108 16084

(39)
(40)

22

Grafik Hubungan Cacah terhadap Energi

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

C

acah

Puncak hambur balik

tepi Compton

Photo peak

Gambar 4.1.Grafik hubungan Cacah terhadap Energi pada sumber Cs137

Dari Gambar 4.1, didapatkan besarnya energi pada puncak hamburan

balik sebesar Ehb = 158 keV. Besarnya energi hamburan balik ini kamudian

dimasukkan ke persamaan (2.6) untuk mencari massa diam elektronnya :

2 0c

m =

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

hb b h E E xE E 0 0 2

= 415.06 keV

2 0c

m

= 415.06 x 10

2 0c

m 3 x (1.602 x 10-19 J)

= 6.65 x 10-14 J = 6.65 x 10-14 kg m2/s2

=

0

m 16 2 2

(41)

= 7.39 x 10

0

m -31 kg.

Besarnya nilai massa diam elektron yang diperoleh sebesar 7.39 x 10-31 kg. Penelitian dilakukan sebanyak 10 kali pengukuran. Hasil yang di

peroleh adalah 10 spektrum sinar-γ. Dari 10 spektrum sinar-γ tersebut, di

dapatkan 10 nilai energi pada puncak hamburan balik. Energi pada puncak

hamburan balik untuk 10 kali pengukuran disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel.4.2 Tabel energi puncak hamburan balik

No Ehb (keV)

1 (150 ± 17) 2 (130 ± 12) 3 (126 ± 13) 4 (150 ± 12) 5 (150 ± 16) 6 (150 ± 12) 7 (146 ± 16) 8 (158 ± 14) 9 (146 ± 17) 10 (178 ± 16)

∑ 1484

_

X (148 ± 46)

Dari Tabel 4.2, bisa dilihat besarnya energi rata-rata pada puncak

hamburan balik sebesar (148 ± 46) keV. Ralat yang digunakan didapatkan dari

perhitungan FWHM. Dimana dari hasil perhitungan FWHM menyatakan

besarnya ralat. Sedangkan besarnya elektron keseluruhan dari 10 kali

percobaan yaitu sebesar (7 ± 2) x 10

0

m

-31

kg.

(42)

24

pengukuran yang dilakukan didapatkan besarnya energi pada puncak

hamburan balik untuk ketiga sumber tersebut yaitu sebesar 201 keV, 163 keV

dan 125 keV. Dari nilai puncak hamburan balik untuk sumber-sumber yang

digunakan, maka dicari massa diam elektron dari grafik hubungan

terhadap . Energi gamma dari sumber dan energi pada puncak

hamburan balik disajikan pada Tabel 4.3.

hb xE E0 2 hb E E0

Tabel 4.3 Tabel energi gamma sumber dan energi pada puncak hambur balik.

Sumber Eγ (keV) Ehb(keV)

Sr-90 540 125

Cs-137 662 148

Tl-204 764 201

Co-60 1173.2 163

Berdasarkan nilai energi gamma yang dimiliki sumber dan energi pada

puncak hambur balik dibuat grafik hubungan terhadap

seperti pada Gambar 4.2 :

hb

xE E0

2 E0Ehb

grafik hubungan 2EoxEhb te rhadap Eo-Ehb

2EoxEhb= 371.81(Eo-Ehb )+ 23654

125000 150000 175000 200000 225000 250000 275000 300000 325000 350000 375000 400000 425000

400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1050

Eo-Ehb 2E ox E h b

(43)

Persamaan garis yang telah didapatkan dari Gambar 4.2 yaitu

hb

xE E0

2 = 371.81(E0Ehb)+23654. Dari nilai gradien ini dicari besarnya massa diam elektron menggunakan persamaan (2.7). Besarnya massa diam

elektron yang diperoleh dari eksperimen yaitu (7 ± 2) x 10-31 kg.

A. PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan detektor NaI(Tl), dimana detektor ini

adalah salah satu jenis detektor sintilator. Penelitian ini menggunakan sumber

radioaktif yaitu Cs137, Sr90, Co60 dan Tl204, yang memiliki energi sinar-γ berturut-turut sebesar sebesar 662 keV, 540 keV, 1173.2 keV dan 764 keV.

Sumber radioaktif tersebut kemudian diletakan pada rak yang tersedia

pada perangkat spektrometer-γ. Sinyal pulsa yang dihasilkan akan di analisis

oleh SCA. Hasil dari analisis tersebut akan diteruskan ke counter untuk

dicacah. Hasil cacahan tersebut bisa dibuat grafik hubungan cacah terhadap

energi.

Dari spektrum yang dihasilkan, ditentukan nilai energi pada puncak

hamburan balik. Dengan mengetahui nilai energi pada puncak hambur balik

maka massa diam elektron dapat ditentukkan.

Grafik spektrum sinar-γ untuk sumber Cs137 terdapat pada Gambar 4.1. Pada spektrum tersebut ada 2 peristiwa penting yang bisa dilihat yaitu

(44)

26

adanya distribusi Compton yang terbentang dari energi nol sampai ke energi

425 keV.

Pada distribusi Compton terdapat puncak kecil yaitu puncak hamburan

balik. Puncak ini muncul karena adanya interaksi antara sinar-γ yang dideteksi

dengan materi di sekitar detektor. Akibat dari interaksi ini maka foton hambur

akan masuk kedalam detektor dan akan ikut terdeteksi. Energi pada puncak

hamburan balik bisa dilihat pada persamaan (2.5). Pada spektrum bisa dilihat

tenaga elektron Compton terbentang dari tenaga nol sampai ketenaga

maksimum. Batas tenaga maksimum ini disebut tepi Compton.

Dari persamaan (2.6), dapat ditentukan besarnya massa diam elektron

dengan memasukan nilai energi gamma yang dimiliki oleh Cs137 dan energi pada puncak hamburan balik. Pada penelitian dilakukan pengukuran pada

sumber Cs137 sebanyak 10 kali, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan energi

rata-rata pada puncak hamburan balik sebesar (148 ± 46) keV. Dari energi

rata-rata pada puncak hamburan balik, maka didapatkan massa diam elektron

sebesar (7 ± 2) x 10-31 kg.

Selain menggunakan persamaan, massa diam elektron bisa dicari untuk

beberapa jenis sumber berbeda menggunakan grafik hubungan

terhadap seperti pada Gambar 4.2. Dari hasil perhitungan untuk

keempat sumber radioaktif didapatkan massa diam elektron sebesar

hb

xE E0

2

hb

E E0

(45)

Dari Gambar 4.2, bisa dilihat bahwa titik-titik datanya tersebar, hal ini

disebabkan karena nilai energi pada puncak hamburan balik tidak tepat pada

puncak tapi tersebar kekiri maupun kekanan dari puncak sampai batas

FWHM-nya.

Pada penelitian sebelumnya dengan eksperimen yang sama, dilakukan

perhitungan massa diam elektron menggunakan energi dari tepi Compton yang

terlihat pada distribusi Compton. Penelitian dilakukan menggunakan 4 jenis

sumber radioaktif yaitu Am241, Po210, Tl204, Sr90. Semua sumber yang digunakan memiliki energi gamma yang berbeda sehingga energi pada tepi

Compton juga berbeda.

Untuk bisa menentukan energi pada tepi Compton maka haruslah

didapatkan bentuk spektrum yang baik dan jelas, sehingga bisa dengan mudah

menentukan nilai energi pada tepi Compton. Dari hasil eksperimen yang telah

dilakukan, maka didapatkan spektrum sinar-γ. Dari spektrum yang dihasilkan

dari sumber yang digunakan, bisa dilihat bahwa bentuk spektrumnya kurang

jelas, sehingga susah dalam penentuan posisi dari tepi Comptonnya. Karena

susah dalam penentuan posisi tepi Compton, maka nilai energi pada tepi

comptonnya kurang tepat. Karena alasan tersebut, sehingga tepi Compton

tidak digunakan.

Dari hasil perhitungan diatas bisa disimpulkan bahwa, massa diam

elektron bisa dicari dengan mengunakan nilai energi pada puncak hamburan

balik. Pada penelitian ini digunakan energi pada puncak hamburan balik

(46)

28

pada puncak hamburan balik. Sedangkan jika menggunakan energi pada tepi

Compton, nilainya kurang baik karena susah dalam penentuan tepi sebab

(47)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

a. Massa diam elektron bisa ditentukan dengan menggunakan energi pada puncak hamburan balik yang terlihat pada distribusi Compton.

b. Pada penelitian digunakan energi pada puncak hambur balik karena pada spektrum yang dihasilkan, dengan mudah dapat ditentukan besarnya energi pada puncak hambur balik.

c. Dari hasil penelitian diperoleh besarnya massa diam elektron adalah (7±2) x 10-31 kg.

B. SARAN

a. Dalam penelitian selanjutnya, digunakan berbagai jenis sumber radioaktif untuk mencari massa diam elektron.

(48)

Daftar Pustaka

Jolivette. P dan Rouze. N, 1994, Compton Scattering, the electron mass, and relativity: A laboratory experiment, Michigan.

Klinken. G, 1989, Pengantar Fisika Modern, Semarang:Satya Wacana Krane. K, 1992, Fisika Modern, Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Susetyo. W, 1988, Spektrometri Gamma ,Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

(49)

LAMPIRAN I

Grafik hasil percobaan untuk hubungan cacah terhadap Energi dari sumber

radioaktiv yang digunakan yang dilakukan pengukuran sebanyak 9 kali menggunakan

Cs137 dan menggunakan sumber Tl204, Co60 dan Sr90 :

Grafik A.1 untuk percobaan 1

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

Energi- γ : 662 Kev

Grafik Hubungan Cacah terhadap Energi

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 17000 18000 19000 20000 21000 22000 23000 24000 25000 26000 27000 28000 29000 30000 31000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

C

(50)

32

A.2 untuk percobaan

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

Energi- γ : 662 Kev

Grafik hubungan Cacah terhadap energi

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000 32000 34000 36000 38000 40000 42000 44000 46000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

C

aca

h

A.3 untuk percobaan 3

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(51)

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 1500 3000 4500 6000 7500 9000 10500 12000 13500 15000 16500 18000 19500 21000 22500 24000 25500 27000 28500 30000 31500

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

In

te

n

s

it

a

s

A.4 untuk percobaan 4

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(52)

34

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 1500 3000 4500 6000 7500 9000 10500 12000 13500 15000 16500 18000 19500 21000 22500 24000 25500 27000 28500 30000 31500

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

In

te

n

s

it

a

s

A.5 untuk percobaan 5

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(53)

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 1500 3000 4500 6000 7500 9000 10500 12000 13500 15000 16500 18000 19500 21000 22500 24000 25500 27000 28500 30000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

In

te

n

s

it

a

s

A.6 untuk percobaan 6

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(54)

36

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000 32000 34000 36000 38000 40000 42000 44000 46000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

In

te

n

s

it

as

A.7 untuk percobaan 7

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(55)

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 1500 3000 4500 6000 7500 9000 10500 12000 13500 15000 16500 18000 19500 21000 22500 24000 25500 27000 28500 30000 31500

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

In

te

n

s

it

a

s

A.8 untuk percobaan 8

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(56)

38

Grafik hubungan Intensitas tehadap Energi

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000 32000 34000 36000 38000 40000 42000 44000 46000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Energi

Int

e

n

s

it

a

s

A.9 untuk percobaan 9

Sumber :Cs 137 10,7µCi

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(57)

Grafik hubungan Inte ns itas te rhadap Ene rgi

0 3000 6000 9000 12000 15000 18000 21000 24000 27000 30000 33000 36000 39000 42000 45000 48000 51000 54000 57000 60000 63000 66000 69000 72000 75000 78000

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850

Ene rgi

In

te

n

s

it

a

s

Grafik B.1 Untuk percobaan 1

Sumber :Tl204 Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

(58)

40

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950

Energi In te n s it a s

Grafik B.2 untuk percobaan 2

Sumber :Co60

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

Energi- γ : 1173.2 Kev

Grafik Hubungan Cacah terhadap Energi

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400

Energi

Ca

c

a

(59)

Grafik A.B untuk percobaan 3

Sumber :Sr90

Waktu : 60 detik

Window : 2 %

Fine gain :2,8

Coarse gain :20

Energi- γ : 540 Kev

Grafik hubungan Intensitas terhadap Energi

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3200 3400 3600

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300

Energi

In

te

n

s

it

a

(60)

42

LAMPIRAN II

Ralat untuk data tunggal pada sumber Cs137 dan ralat untuk keseluruhan data pada keempat sumber yang digunakan.

1. Ralat untuk pengukuran yang dilakukan pada sumber Cs137 sebanyak 10 kali pengukuran. Ralat yang digunakan adalah ralat penggabungan perkalian dan

pembagian : hb hb E E xE E c m − = 0 0 2 0 2 hb hb E E xE E c m − = 0 0 2 0 2

Misal : N = E0 x Ehb

M = E0 - Ehb

Q = M N 2 2 0 0 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = hb hb E SE E SE N SN

SM = SE0 - SEhb

Q M N = 2 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = M SM N SN Q SQ

SQ = Q x

2 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ M SM N SN

Nilainya : Q ± SQ

2. Ralat untuk mencari massa diam keseluruhan dari keempat sumber yang digunakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil :

(61)

Menentukan nilai gradien :

( )

2 2 1 i i i i i x x N y x y x N m Σ − Σ Σ − Σ = hb E E x= 0

hb

xE E y=2 0

(

) (

)

(

) (

)

(

)

(

(

)

)

2

0 2 0 0 0 0

0 2 2

hb hb i hb i hb i hb i hb E E E E N xE E E E xE E E E N m − Σ − − Σ − Σ − − Σ =

Menentukan nilai perpotongan :

( )

2 2 2 i i i i i i i x x N y x x y x n Σ − Σ Σ Σ − Σ Σ =

(

) (

)

(

) (

) (

)

(

)

(

(

)

)

2

0 2 0 0 0 0 0 2

0 2 2

hb i hb i hb i hb i hb i hb i hb E E E E N xE E E E E E xE E E E n − Σ − − Σ − Σ − Σ − Σ − Σ =

b. Menentukan ralat gradien dan ralat perpotongan:

(

)

2

1 2 2 1 n mx y

N i i

N − − Σ − = σ

(

) (

)

(

4

)

1 2 0 0 2 2 2 1 n E E m xE E

N − Σ hb − − hb

=

σ

Menentukan ralat gradien :

( )

( )

2 2 2 2 i i x x N N Sm Σ − Σ = σ

( )

(

)

(

(

)

)

2

0 2 0 2 2 hb

hb E E

E E N N Sm − Σ − − Σ = σ

Menentukan ralat perpotongan :

( )

2 22

( )

2 2

i i i x x N x Sn Σ − Σ Σ = σ

( )

(

)

(

)

(

(

)

)

2

Gambar

Tabel 4.1 Tabel hubungan intensitas terhadap energi
Gambar 3.1 Gambar rangkaian spektrometer gamma....................................   13
grafik seperti pada Gambar 4.1.
Tabel 4.1. Tabel hubungan cacah  terhadap energi  137
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemimpin yang mampu mengendalikan bawahannya agar bekerja sesuai visi dan misi organisasi dimungkinkan mampu menghubungkan kinerja individu dengan kinerja organisasi melalui

Secara berkelompok siswa dapat merangkai alat dan bahan terkait dengan percobaan untuk  menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air

Atur Aturan an yan yang g berl berl aku aku untuk seoran untuk seoran g g per perawat awat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Nasional Al-Huda

Eksplan yang digunakan adalah daun pucuk yang masih kuncup dalam berbagai macam ukuran (1-3 mm, 3-5 mm dan >5 mm) berasal dari stek ubi kayu yang ditumbuhkan secara in vitro

Pemeriksaan CT Scan tanpa kontrras pada karsinoma kaput pankreas terlihat sebagai massa dengan densitas yang sama dengan jaringan perenkim yang normal, dan pada pemberian kontras

Pelapisan permukaan kayu jeungjing dengan radiasi BE menghasilkan lapisan yang mempunyai kekerasan dan kilap lebih tinggi, serta ketahanan terhadap pengujian stain, bahan kimia,

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak