xxiii INTISARI
Antropometri adalah teknik pengukuran sederhana dan murah untuk mengetahui status kesehatan dan mengidentifikasi obesitas. Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang digunakan untuk mengukur obesitas terutama obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan akumulasi lemak pada daerah abdominal yang berkaitan dengan peningkatan rasio kolesterol total/HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa.
Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dipilih secara non-random sampling
dengan jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran lingkar pinggang, lingkar panggul dan rasio kolesterol total/HDL. Data dianalisis secara statistik dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan dilakukan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney jika data tidak terdistribusi normal dan uji t jika data terdistribusi normal. Analisis korelasi yang digunakan adalah Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil uji statistik Spearman menunjukkkan korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol total/HDL pada wanita (r=0,485; p=0,000) dan pria (r=0,428; p=0,001). Rasio lingkar pinggang panggul memiliki korelasi positif bermakna berkekuatan lemah dengan rasio kolesterol total/HDL pada wanita (r=0,282; p=0,019) dan berkekuatan sedang pada pria (r=0,456; p=0,000).
xxiv ABSTRACT
Anthropometry is a simple and inexpensive measurement techniques to determine the health status and to identify obesity. Waist circumference and waist to hip ratio are used to measure obesity, especially central obesity. Central obesity is accumulation of fat in the abdominal region, which is associated with the increase of total cholesterol/HDL ratio. This study aimed to determine the correlation between waist circumference and waist to hip ratio to the total cholesterol / HDL ratio in the students.
This study was an analytic observational with cross-sectional study design. Subjects were students at the University of Sanata Dharma Yogyakarta who were by selected non-random sampling with the type of purposive sampling. Measurements were done by measuring waist circumference, hip circumference and total cholesterol total/HDL ratio. Data were statistically analyzed with Kolmogorov-Smirnov normality test and the hypothesis tested in comparative Mann-Whitney when data are not normally distributed and the t test if data confident distributed. The analysis used is Spearman's correlation with the level of 95%.
Spearman test result showed that the significant positive correlation between waist circumference and total cholesterol / HDL ratio with an moderate strenght in women (r=0,485; p=0,000) and men (r=0,428; p=0,001). Waist to hip ratio had a significant positive correlation and weak strength with total cholesterol / HDL ratio in women (r=0,282; p=0,019) and moderate strenght in men (r=0,456; p=0,000).
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP RASIO KADAR KOLESTEROL TOTAL/HDL
PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Kusniar Sri Rahmini NIM : 098114002
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP RASIO KADAR KOLESTEROL TOTAL/HDL
PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Kusniar Sri Rahmini NIM : 098114002
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Apa pun yang ingin menikmati dengan mudah,
selalu mengharuskan untuk bekerja keras
mengatasi kesulitan.
Kesulitan adalah syarat pencapaian kemudahan.
Ujian dari kehidupan yang sesungguhnya
bukanlah keberanian untuk mati,
tapi keikhlasan untuk hidup sepenuhnya
menghadapi kesulitan dengan doa, upaya, dan
kesabaran.
Mario Teguh
Karya ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT
Bapak dan Ibu
Teman-teman seperjuangan
Sahabat-sahabatku
Teman-teman angkatan 2009
vii PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan berkatNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Korelasi Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL Pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma”dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK. selaku dosen Pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan, dukungan dan masukan selama penyusunan skripsi ini. 2. Ipang Djunarko M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji, terima kasih bimbingan, dukungan, saran dan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi
3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji, terima kasih bimbingan, dukungan, saran, dan bantuan dalam proses penyelesaian skripisi.
viii
5. Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden.
6. Bapak Salam dan Ibu Siti Widiyatmini selaku orang tua yang telah banyak memberi dukungan, motivasi, kasih sayang, dan doa selama penyusunan skripsi ini.
7. Dimas Tri Prasetyo. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, dan doa selama ini.
8. Novi, Anggi, Hera, Amel, Yansen, Raras, Intan, Dea, Danny, Via, Dinda dan Listya yang telah berproses bersama dengan suka duka.
9. Teman-teman kos yang tercinta Rina, Tya, mbak Tiwik, mbak Paul, Galuh, Rosa, dan Sherly.
10. Teman-teman FKK A 2009 dan semua angkatan 2009. Terima kasih telah belajar bersama.
11. Teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan di kemudian hari. Penulis juga berharap bahwa skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi semua orang.
Yogyakarta, 21 Januari 2013
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ... vi
PRAKATA... ... vii
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA... 11
A. Metode Antropometri ... 11
x
2. Rasio lingkar pinggang panggul ... 12
B. Kolesterol Total dan HDL ... 13
C. Obesitas ... 15
D. Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 17
E. Landasan Teori ... 17
F. Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN... 20
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 20
B. Variabel Penelitian ... 20
C. Definisi Operasional ... 21
D. Responden Penelitian ... 22
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
F. Ruang Lingkup Penelitian ... 25
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 26
H. Instrumen Penelitian ... 27
I. Tata Cara Penelitian ... 27
1. Observasi awal ... 27
2. Permohonan izin dan kerja sama ... 27
3. Pembuatan leaflet dan informed consent ... 28
4. Pencarian responden ... 28
5. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian ... 29
6. Pengambilan data ... 30
xi
8. Pengolahan data ... 32
J. Analisis Data Penelitian ... 33
K. Kesulitan Penelitian ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Profil Karakteristik Responden ... 35
1. Usia ... 36
2. Lingkar pinggang ... 37
3. Rasio lingkar pinggang panggul ... 39
4. Kolesterol total... 40
5. High Density Lipoprotein (HDL) ... 42
6. Rasio Kolesterol Total/HDL ... 43
B. Perbandingan Kolesterol Total, HDL, Rasio Kolesterol Total/HDL Responden Wanita pada Lingkar Pinggang <80cm dan ≥80cm ... 45
1. Perbandingan kolesterol total pada lingkar pinggang <80cm dan ≥80cm ... 46
2. Perbandingan HDL pada lingkar pinggang <80cm dan ≥80cm ... 47
3. Perbandingan rasio kolesterol total/HDL pada lingkar pinggang <80cm dan ≥80cm ... 48
xii
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,85 dan ≥0,85 ... 49 2. Perbandingan HDL
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,85 dan ≥0,85 ... 50 3. Perbandingan rasio kolesterol total/HDL
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,85 dan ≥0,85 ... 51 D. Perbandingan Kolesterol Total, HDL, Rasio Kolesterol Total/HDL
Pada Lingkar Pinggang <90cm dan ≥90cm ... 52 1. Perbandingan kolesterol total
pada lingkar pinggang <90cm dan ≥90cm ... 53 2. Perbandingan HDL
pada lingkar pinggang <90cm dan ≥90cm ... 54 3. Perbandingan rasio kolesterol total/HDL
pada lingkar pinggang <90cm dan ≥90cm ... 55 E. Perbandingan Kolesterol Total, HDL, Rasio Kolesterol Total/HDL
Pada Rasio Lingkar Pinggang Panggul <0,90 dan ≥0,90 ... 56 1. Perbandingan kolesterol total
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90 ... 56 2. Perbandingan HDL
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90 ... 57 3. Perbandingan rasio kolesterol total/HDL
pada rasio lingkar pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90 ... 58 F. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
xiii
1. Korelasi lingkar pinggang terhadap kolesterol total ... 59
2. Korelasi lingkar pinggang terhadap HDL... 61
3. Korelasi lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol total/HDL... 64
4. Korelasi rasio lingkar pinggang panggul terhadap kolesterol total ... 66
5. Korelasi rasio lingkar pinggang panggul terhadap HDL ... 69
6. Korelasi rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kolesterol total/HDL... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
1. Kesimpulan ... 75
2. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 84
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Kriteria Lingkar Pinggang Berdasarkan Etnis ... 12
Tabel II. Kriteria Kadar Kolesterol Total ... 13
Tabel III. Kriteria Kadar HDL ... 14
Tabel IV. Kriteria Rasio Kolesterol Total/HDL ... 15
Tabel V. Interprestasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi dan nilai p ... 33
Tabel VI. Profil Karakteristik Subyek Penelitian ... 35
Tabel VII. Perbandingan Rerata Kolesterol Total Pada Kelompok Lingkar Pinggang <80cm dan ≥80cm... 46
Tabel VIII. Perbandingan Rerata HDL Pada Kelompok Lingkar Pinggang <80cm dan ≥80cm... 47
Tabel IX. Perbandingan Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL Pada Kelompok Lingkar Pinggang <80cm dan ≥80cm... 48
Tabel X. Perbandingan Rerata Kolesterol Total Pada Kelompok Rasio Lingkar Pinggang panggul <0,85 dan ≥0,85... 49
Tabel XI. Perbandingan Rerata HDL Pada Kelompok Rasio Lingkar Pinggang Panggul <0,85 dan ≥0,85... 50
xv
Tabel XIII. Perbandingan Rerata Kolesterol Total
Pada Kelompok Lingkar Pinggang <90cm dan ≥90cm... 53 Tabel XIV. Perbandingan Rerata HDL
Pada Kelompok Lingkar Pinggang <90cm dan ≥90cm... 54 Tabel XV. Perbandingan Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL
Pada Kelompok Lingkar Pinggang <90cm dan ≥90cm... 55 Tabel XVI. Perbandingan Rerata Kolesterol Total Pada Kelompok
Rasio Lingkar Pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90... 57 Tabel XVII. Perbandingan Rerata HDL Pada Kelompok
Rasio Lingkar Pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90... 57 Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL
Pada Kelompok
Rasio Lingkar Pinggang panggul <0,90 dan ≥0,90... 58 Tabel XIX. Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap Kolesterol Total... 59 Tabel XX. Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap HDL... 62 Tabel XXI. Korelasi Lingkar Pinggang
Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL... 64 Tabel XXII. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap Kolesterol Total... 67 Tabel XXIII. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap HDL... 69 Tabel XXIV. Korelasi Lingkar Pinggang
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Responden Penelitian ... 24 Gambar 2. Histogram Distribusi Usia Responden Wanita... 36 Gambar 3. Histogram Distribusi Usia Responden Pria ... 36 Gambar 4. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang
Responden Wanita ... 37 Gambar 5. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang
Responden Pria ... 38 Gambar 6. Histogram Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Responden Wanita ... 39 Gambar 7. Histogram Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Responden Pria ... 40 Gambar 8. Histogram Distribusi Kolesterol Total
Responden Wanita ... 41 Gambar 9. Histogram Distribusi Kolesterol Total
Responden Pria ... 41 Gambar 10. Histogram Distribusi HDL Responden Wanita ... 42 Gambar 11. Histogram Distribusi HDL Responden Pria ... 42 Gambar 12. Histogram Distribusi Rasio Kolesterol Total/HDL
Responden Wanita... 44 Gambar 13. Histogram Distribusi Rasio Kolesterol Total/HDL
xvii
Gambar 14. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap
Kolesterol Total pada Responden Wanita ... 60 Gambar 15. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap
Kolesterol Total pada Responden Pria ... 60 Gambar 16. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang
Terhadap HDL pada Responden Wanita ... 62 Gambar 17. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang
Terhadap HDL pada Responden Pria ... 63 Gambar 18. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap
Rasio Kolesterol Total/HDL pada Responden Wanita ... 65 Gambar 19. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap
Rasio Kolesterol Total/ HDL pada Responden Pria... 65 Gambar 20. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap Kolesterol Total pada Responden Wanita ... 67 Gambar 21. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap Kolesterol Total pada Responden Pria ... 68 Gambar 22. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap HDL pada Responden Wanita ... 69 Gambar 23. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap HDL pada Responden Pria ... 70 Gambar 24. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL
xviii
Gambar 25. Diagram Sebar Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ... 85 Lampiran 2. Ethical Clearance ... 86 Lampiran 3. Informed Consent ... 87 Lampiran 4. Leaflet ... 88 Lampiran 5. Kartu Pencatatan Pemeriksaan ... 90 Lampiran 6. Uji Instrumen Pengukuran ... 90 Lampiran 7. Surat Peminjaman Ruang ... 91 Lampiran 8. Uji Laboratorium Parahita ... 92 Lampiran 9. Uji Normalitas Usia Wanita ... 93 Lampiran 10. Uji Normalitas Usia Pria... 94 Lampiran 11. Uji Normalitas Lingkar Pinggang Wanita ... 95 Lampiran 12. Uji Normalitas Lingkar Pinggang Pria ... 96 Lampiran 13. Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Wanita ... 97 Lampiran 14. Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul
xx
Lampiran 20. Uji Normalitas Rasio Kolesterol Total/HDL Pria ... 104 Lampiran 21. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Kolesterol Total pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 105 Lampiran 22. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Kolesterol Total
pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 107 Lampiran 23. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Kolesterol Total pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 109 Lampiran 24. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Kolesterol Total
pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 111 Lampiran 25. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata HDL pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 113 Lampiran 26. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata HDL
pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 115 Lampiran 27. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata HDL pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 117 Lampiran 28. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata HDL
pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 119 Lampiran 29. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
xxi
pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 121 Lampiran 30. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL
pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 123 Lampiran 31. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL
pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 125 Lampiran 32. Uji Normalitas dan Uji Perbandingan
Rerata Rasio Kolesterol Total/HDL
pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 127 Lampiran 33. Uji Korelasi Spearman LP
Terhadap Kolesterol Total pada Wanita ... 129 Lampiran 34. Uji Korelasi Spearman LP
Terhadap Kolesterol Total pada Pria ... 129 Lampiran 35. Uji Korelasi Spearman LP
Terhadap HDL pada Wanita ... 129 Lampiran 36. Uji Korelasi Spearman LP
Terhadap HDL pada Pria ... 130 Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman LP
Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL pada Wanita ... 130 Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman LP
xxii Lampiran 39. Uji Korelasi Pearson RLPP
Terhadap Kolesterol Total pada Wanita ... 131 Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman RLPP
Terhadap Kolesterol Total pada Pria ... 131 Lampiran 41. Uji Korelasi Spearman RLPP
Terhadap HDL pada Wanita ... 132 Lampiran 42. Uji Korelasi Spearman RLPP
Terhadap HDL pada Pria ... 132 Lampiran 43. Uji Korelasi Spearman RLPP
Terhadap Rasio Kolesterol Total/HDL pada Wanita ... 132 Lampiran 44. Uji Korelasi Spearman RLPP
xxiii INTISARI
Antropometri adalah teknik pengukuran sederhana dan murah untuk mengetahui status kesehatan dan mengidentifikasi obesitas. Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang digunakan untuk mengukur obesitas terutama obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan akumulasi lemak pada daerah abdominal yang berkaitan dengan peningkatan rasio kolesterol total/HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa.
Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dipilih secara non-random sampling
dengan jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran lingkar pinggang, lingkar panggul dan rasio kolesterol total/HDL. Data dianalisis secara statistik dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan dilakukan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney jika data tidak terdistribusi normal dan uji t jika data terdistribusi normal. Analisis korelasi yang digunakan adalah Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil uji statistik Spearman menunjukkkan korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol total/HDL pada wanita (r=0,485; p=0,000) dan pria (r=0,428; p=0,001). Rasio lingkar pinggang panggul memiliki korelasi positif bermakna berkekuatan lemah dengan rasio kolesterol total/HDL pada wanita (r=0,282; p=0,019) dan berkekuatan sedang pada pria (r=0,456; p=0,000).
xxiv ABSTRACT
Anthropometry is a simple and inexpensive measurement techniques to determine the health status and to identify obesity. Waist circumference and waist to hip ratio are used to measure obesity, especially central obesity. Central obesity is accumulation of fat in the abdominal region, which is associated with the increase of total cholesterol/HDL ratio. This study aimed to determine the correlation between waist circumference and waist to hip ratio to the total cholesterol / HDL ratio in the students.
This study was an analytic observational with cross-sectional study design. Subjects were students at the University of Sanata Dharma Yogyakarta who were by selected non-random sampling with the type of purposive sampling. Measurements were done by measuring waist circumference, hip circumference and total cholesterol total/HDL ratio. Data were statistically analyzed with Kolmogorov-Smirnov normality test and the hypothesis tested in comparative Mann-Whitney when data are not normally distributed and the t test if data confident distributed. The analysis used is Spearman's correlation with the level of 95%.
Spearman test result showed that the significant positive correlation between waist circumference and total cholesterol / HDL ratio with an moderate strenght in women (r=0,485; p=0,000) and men (r=0,428; p=0,001). Waist to hip ratio had a significant positive correlation and weak strength with total cholesterol / HDL ratio in women (r=0,282; p=0,019) and moderate strenght in men (r=0,456; p=0,000).
1
BAB I PENGANTAR A.Latar Belakang
Antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengevaluasi
status kesehatan, risiko penyakit, status nutrisi dan perubahan komposisi tubuh.
Antropometri secara garis besar meliputi pengukuran berat (weight), tinggi (height) dan ukuran tubuh (size), termasuk skinflod thickness, lingkar (circumference), panjang (length) dan luas (breadth) (McDowell, Fryar, Ogden,
and Flegal, 2008). Melalui pengukuran tersebut dapat diperoleh rasio ataupun indeks pengukuran yang sesuai dengan indikator antropometrik yang diinginkan
(NHANES, 2007), seperti body mass index (BMI), skinfold thickness, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul.
Metode antropometri banyak digunakan karena sederhana, praktis dan
non-invasif (Gibson, 2005). Antropometri merupakan cara pengukuran yang
sederhana dan praktis untuk mengidentifikasi obesitas (Sanya, Ogwumike, Ige
and Ayanniyi, 2009). Obesitas tidak hanya terkait dengan total berat badan, tetapi juga distribusi lemak yang tersimpan (Kumar, Abbas, Fausto, and Aster, 2007). Obesitas secara umum dinyatakan dengan akumulasi lemak dalam jumlah yang
besar (Vander, Sherman, and Luciano, 2001). Obesitas merupakan masalah kesehatan bagi anak maupun dewasa karena komplikasi obesitas itu sendiri
terhadap pertumbuhan tulang, penyakit endokrin, dan penyakit kardiovaskular
(Mclennan, 2004). Pada negara-negara berkembang prevalensi terjadinya faktor
meningkatnya konsumsi makanan penuh kalori dan psychosocial stress. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas keseluruhan atau
sentral (Gupta, Rastogi, Sarna, Sharma, Gupta and Kothari., 2007).
Faktor risiko potensial menjadi obesitas diantaranya genetik dan faktor
lingkungan seperti kebiasaan makan dan gaya hidup keluarga. Perubahan pola
makan yang ditandai dengan tingginnya asupan makanan cepat saji yang
mengandung banyak karbohidrat, tinggi lemak, rendah serat, kurangnya asupan
mikronutrien, serta terbatasnya waktu untuk melakukaan aktifitas fisik yang
teratur (Gidding, Dennison, Birch, Daniels, Gilman, Lichtenstein, et al., 2005). Pada tahun 2008, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa 20 tahun ke atas
seluruh dunia, kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari 200 juta pria
dan hampir 300 juta wanita mengalami obesitas (WHO, 2012). Hasil dari
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2007-2008 mengindikasikan orang dewasa Amerika Serikat berusia 20 tahun ke atas 33,8%
mengalami obesitas dan 5,7% sangat obesitas (Ogden and Carrol, 2010). Prevalensi obesitas pada usia lebih dari 16 tahun di Amerika Serikat sebesar
34,3% yang merupakan prevalensi tertinggi dibanding dengan negara-negara lain
(National Obesity Observatory, 2009). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Retnaningsih (2010) menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada umur lebih
dari 15 tahun di Indonesia sebanyak 19,10%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2010, prevalensi obesitas di Daerah Istimewa Yogyakarta pada usia
lebih dari 18 tahun sebesar 12,1%. Prevalensi obesitas pada kelompok usia 19
tahun pria yang dinyatakan obesitas sebesar 3,5% dan pada wanita sebesar 7,1%
(Departemen Kesehatan RI, 2010).
Pengukuran antropometri yang biasanya diusulkan untuk mendefinisikan
obesitas antara lain indeks masa tubuh (body mass index), lingkar pinggang (waist circumference), dan rasio lingkar pinggang pinggul (waist to hip ratio). BMI (body mass index) digunakan untuk mengukur obesitas keseluruhan sedangkan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul digunakan untuk mengukur
obesitas sentral (Nyamdorj, 2010). BMI tidak dapat mengukur distribusi lemak
dan tidak dapat membedakan central adiposity, hal ini merupakan kelemahan dari BMI. Peningkatan penyakit kardiovaskular di individu berhubungan dengan
kelebihan lemak di daerah sentral (abdominal), lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul merupakan metode antropometri untuk indikator distribusi
lemak sentral (Mellati, Mousavinasab, Sokhanvar, Kazemi, Esmaili, and
Dinmohamadi, 2009). Obesitas sentral yaitu lemak tubuh yang terdistribusi pada
bagian abdomen yang dapat diukur melalui pengukuran lingkar pinggang dan
rasio lingkar pinggang panggul (D’Alessio, 2004). Dibandingkan dengan BMI
pengukuran antropometri dari obesitas abdominal lebih terkait dengan penyakit kardiovaskular (de Koning, Merchant, Pouge, and Anand, 2007).
Menurut Azizi, Esmaillzadeh, and Mirmiran (2004), kemampuan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul sebagai prediktor faktor risiko
penyakit jantung berbeda pada tiap populasi dan ras. Penelitian Liu, Tong, Tong,
rasio lingkar pinggang panggul dapat diaplikasikan sebagai prediktor faktor risiko
penyakit jantung pada populasi Asia.
Menurut penelitian de Koning, et al. (2007), obesitas abdominal
merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Peningkatan risiko kejadian
penyakit kardiovaskular sebanding dengan peningkatan lingkar pinggang dan
rasio lingkar pinggang panggul. Peningkatan 1 cm pada lingkar pinggang
berhubungan dengan kenaikan 2% risiko penyakit kardiovaskular pada masa yang
akan datang sedangkan peningkatan 0,01 rasio lingkar pinggang panggul
berkaitan dengan peningkatan sebesar 5% penyakit kardiovaskular pada masa
depan. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul
merupakan langkah yang sederhana untuk mengukur obesitas abdominal dalam penilaian risiko penyakit kardiovaskular.
Laki-laki dan perempuan yang mengalami obesitas abdominal
mempunyai kolesterol total dan kolesterol LDL dengan rata-rata tinggi, serta
kolesterol HDL rendah (Wildman, Gu, Reynolds, Duan, and He, 2004). Penurunan 1% serum kolesterol total akan mengurangi risiko penyakit jantung
koroner sebesar 2% (NHLBI, 2002). Kadar HDL yang rendah dapat berfungsi
sebagai penanda terjadinya peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, sindrom
metabolik, diabetes, dan hipertensi (Santos, Waters, Tarasenko, Messig, Jukema,
menyatakan bahwa rasio kolesterol total/HDL sebagai prediktor penyakit
kardiovaskular di masa depan yang lebih baik daripada fraksi kolesterol.
Penelitian yang dilakukan oleh Chehrei, Saeid, Keshteli, Daneshman,
and Rezaei (2007) menyatakan rasio kolesterol total/HDL merupakan prediktor paling baik untuk penyakit kardiovaskular, selain itu juga ditunjukkan terdapat
korelasi bermakna antara lingkar pinggang dengan rasio kolesterol total/HDL
(p<0,001; r=0,248) yang dilakukan pada 750 responden (580 wanita dan 170 pria)
dan penelitian yang dilakukan oleh Palacios, Perez, Guzman, Ortiz, Ayala, and
Suarez (2011), antara rasio lingkar pinggang panggul dengan rasio kolesterol
total/HDL memiliki korelasi yang bermakna baik pada wanita dan pria (p<0,001;
r=0,26) di Puerto Rico.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengetahui korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul
terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa di Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Melalui penelitian ini diharapkan
pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul dapat digunakan
sebagai indikator awal peningkatan rasio kolesterol total/HDL yang berisiko
terjadinya penyakit kardiovaskular sehingga masyarakat Yogyakarta, khususnya
mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dapat
1. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, permasalahan
penelitian ini adalah : Apakah terdapat korelasi bermakna antara lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang panggul dengan rasio kadar kolesterol total/HDL?
2. Keaslian penelitian
a. “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul dengan
Rasio Kolesterol Total/HDL” oleh Kusuma (2011). Penelitian ini dilakukan
pada pria yang bekerja di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan
usia 30-50 tahun dengan jumlah 70 orang. Hasil menunjukkan lingkar
pinggang memiliki korelasi positif bermakna berkekuatan sedang dengan
rasio kolesterol total/HDL (r=0,564; p=0,000) dan rasio lingkar pinggang
panggul memiliki korelasi positif bermakna berkekuatan lemah dengan rasio
kolesterol total/HDL (r=0,317; p=0,008).
b. “Correlation of Dyslipemia With Waist to Height Ratio, Waist
Circumference, and Body Mass Index in Iranian Adults” oleh Chehrei,
Saeid, Ammar, Mohammad and Jalal (2007). Penelitian ini dilakukan pada orang Iran dengan jumlah wanita 580 orang dan jumlah pria 170 orang.
Hasil penelitian menemukan adanya korelasi antara lingkar pinggang dan
kolesterol total (r=0,241; p<0,001), pada korelasi lingkar pinggang dengan
rasio kolesterol total/HDL memiliki kolerasi bermakna (r=0,248; p<0,001)
dan pada korelasi lingkar pinggang memiliki korelasi negatif bermakna
c. “Body Mass Index, Waist Size, Waist-Hip Ratio and Cardiovascular Risk
Factors in Urban Subject” oleh Gupta, et al., (2007). Penelitian ini
dilakukan pada subyek perkotaan dengan usia ≥20 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan adanya korelasi negatif bermakna antara lingkar pinggang
dengan HDL wanita (r=-0,24; p<0,001) dan pria (r=-0,190; p<0,001), pada
korelasi lingkar pinggang dan kolesterol total pada wanita memiliki korelasi
positif bermakna (r=0,13; p<0,01) tetapi pada pria memiliki korelasi tidak
bermakna (r=0,04). Korelasi rasio lingkar pinggang panggul memiliki
korelasi negatif bermakna dengan HDL pada pria (p<0,001; r=-0,110) dan
korelasi tidak bermakna dengan kolesterol total pada pria dan wanita
(r=0,03).
d. “Central Obesity and Lipid Profile in North Indian Males” oleh Mishra,
Sharma, Chandrasekhar, Suresh, Prasad and Kondam (2012). Penelitian dilakukan pada 60 pria berumur 18-56 tahun menunjukkan menunjukkan
hasil yang bermakna terhadap penurunan HDL (p<0,01) pada responden
yang obesitas dibandingkan dengan responden tidak obesitas. Lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul berkorelasi positif tidak
bermakna dengan kolesterol total (r=0,170 dan r=0,130). Lingkar pinggang
berkorelasi negatif dengan HDL (r=-0,280; p<0,01). Rasio lingkar panggul
berkorelasi negatif dengan HDL (r=-0,35; p<0,01).
e. “Comparison of Body Mass Index and Waist Circumference as Predictors
of Cardiometabolic Health in a Population of Young Canadian Adults”,
dilakukan pada 1181 responden yang terdiri dari 358 pria dan 823 wanita
dengan usia 20-29 tahun. Hasil menunjukkan adanya korelasi yang tidak
bermakna antara lingkar pinggang wanita dengan kolesterol total, terdapat
korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dengan HDL (p<0,0001;
r=-0,22) dan rasio kolesterol total/HDL (p<0,0001; r=0,26). Pada pria
terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dengan kolesterol
total (p<0,05; r=0,17), lingkar pinggang dengan HDL (p<0,0001; r=-0,32)
dan lingkar pinggang dengan rasio kolesterol total/HDL (p<0,0001; r=0,38).
f. “Relation Between Anthropometric Indicators and Serum Lipid Profiles as
Cardiovascular Risk Factors Personals of Iranian Azarbayjan University of
Shahid Madani” oleh Ghorbanian (2012). Penelitian yang dilakukan di
Azarbayjan University of Shahid Madani (AUSM) sebanyak 110 subyek, 65
pria dan 54 wanita dengan usia antara 23 hingga 59 tahun. Pada pria
menyatakan bahwa terdapat lingkar pinggang memiliki korelasi yang
bermakna dengan kolesterol total dengan nilai (p<0,001; r=0,817). Pada
responden wanita menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara lingkar pinggang dengan kolesterol total (p=0,16; r=0,213).
g. “Correlation of Anthropometric Indices with Common Cardiovascular Risk Factors in an Urban Adult Population of Iran: Data from Zanjan Healthy
Heart Study” oleh Mellati, et al., (2009). Hasil menunjukkan terdapat
korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol
total/HDL pada pria (r=0,26; p<0,0001) dan wanita (r=0,19; p<0,0001).
pria (r=0,19; p<0,0001) dan wanita (r=0,14; p<0,0001). Penelitian ini
dilakukan di Iran dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 2768 orang
yang terdiri dari 1310 pria dan 1458 wanita dengan usia 21-75 tahun.
h. “Association Between Adiposity Indices and Cardiometabolic Risk Factors among Adults Living in Puerto Rico” oleh Palacios, Perez, Guzman, Ortiz, Ayala, and Suarez (2011). Penelitian dilakukan di Puerto Rico dengan jumlah subyek penelitian 585 orang yang terdiri dari 563 wanita dan 295
pria dengan usia 21-79 tahun. Hasil menunjukkan terdapat korelasi
bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul
terhadap rasio kolesterol total/HDL pada wanita dan pria berturut-turut
(r=0,27; p<0,001) dan (r=0,26; p<0,001).
i. “Relationship between Body Mass Index, Lipids and Homocysteine Levels in
University Students” oleh Senlier and Yabanci (2007). Penelitian dilakukan
pada 172 pria dan 183 wanita dengan usia 19-23 tahun di Turki, hasil
menunjukkan terdapat korelasi bermakna antara rasio lingkar pinggang
panggul terhadap rasio kolesterol total/HDL (p<0,01; r=0,470).
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai korelasi antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang panggul dengan rasio kadar kolesterol total/HDL pada
mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma
b. Manfaat praktis. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
panggul diharapkan mampu memberikan gambaran awal terhadap
peningkatan rasio kadar kolesterol total/HDL dalam darah sehingga dapat
digunakan sebagai metode deteksi dini untuk pencegahan risiko penyakit
kardiovaskular yang sederhana, praktis dan murah serta dapat dilakukan
oleh segala lapisan masyarakat tanpa memerlukan keahlian khusus.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya korelasi antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
panggul dengan rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi
11
BAB II
PENELAHAN PUSTAKA A. Metode Antropometri
Antropometri adalah studi tentang pengukuran tubuh manusia antara lain
tulang, otot, dan jaringan adiposa (lemak). Kata “antropometri” berasal dari kata
Yunani “anthropo” yang berarti “manusia” dan kata Yunani “metron” yang berarti
“ukuran” (NHANES, 2011). Pengukuran antropometri yang biasanya digunakan
indeks massa tubuh (body mass index), lingkar pinggang (waist circumference), rasio pinggang panggul (waist to hip ratio), rasio lingkar pinggang terhadap tinggi (waist to stature ratio) yang disarankan untuk mendefinisikan obesitas (Nyamdorj, 2010).
Indeks massa tubuh (BMI) dapat menggambarkan akumulasi sel lemak
keseluruhan (overall adiposity), sedangkan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul menggambarkan akumulasi sel lemak pada area sentral (central adiposity) (Huxley, Mendis, Zheleznyakov, Reddy, and Chan, 2010). Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul adalah metode untuk mengukur
lemak abdominal, hal ini penting karena peningkatan lemak abdominal berisiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular (Odenigbo, et al., 2011). Berikut ini penjelasan metode pengukuran antropometri tubuh:
1. Lingkar pinggang
Menurut WHO (2008), lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
panggul merupakan pengukuran antropometeri yang penting sebagai prediktor
obesitas abdominal yang merupakan akumulasi lemak pada daerah sentral atau
abdominal yang berhubungan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortilitas, salah satunya penyakit kardiovaskular.
Lokasi pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara
tulang rusuk terbawah dan iliac crest menggunakan pita pengukur. Pita pengukur yang digunakan tidak boleh dilingkarkan terlalu kencang hingga menekan kulit
subyek dan pengukuran dilakukan paralel dengan lantai (WHO, 2008).
Pengukuran dilakukan pada keadaan ekspirasi sedangkan subyek berdiri tegak,
dengan kaki rapat dan lengan menggantung bebas di sisi (Candido, Alosta,
Oliveira, Freitas and Caelho 2012).
Tabel I. Kriteria Lingkar Pinggang Berdasarkan Etnis (International Diabetes Federation, 2006)
Etnis Jenis Kelamin Lingkar Pinggang (cm)
Eropa Pria >94
Wanita >80
Asia Pria >90
Wanita >80
2. Rasio lingkar pinggang panggul
Rasio lingkar pinggang panggul digunakan untuk menilai distribusi
lemak dan khususnya sebagai indikator akumulasi lemak abdominal (Senlier and
Pengukuran lingkar pinggang adalah pada titik tengah antara tulang rusuk
terbawah dan iliac crest (WHO, 2008) dan lingkar panggul pada titik di atas
greather trochanters dengan bantuan pita pengukur (Sandhu, Koley, and Sandhu, 2008). Obesitas abdominal didefinisikan dengan rasio lingkar pinggang panggul
≥0,90 pada pria dan ≥0,85 pada wanita (WHO, 2008).
B. Kolesterol Total dan HDL
Kolesterol adalah zat lemak yang dibuat oleh tubuh digunakan dalam
produksi asam empedu, hormon steroid, vitamin E, dan membran sel (Al Ajlan,
2011). Kolesterol tidak larut dalam air sehingga harus diangkut dalam lipoprotein.
Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein yang paling banyak
yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan yang
memasukkan ke dalam membran sel. HDL membawa kolesterol yang telah
dibuang oleh sel kembali ke hati untuk katabolisme atau ekskresi (Colpo, 2005).
Tabel II. Kriteria Kadar Kolesterol Total Menurut National Cholesterol Education Program (2005)
Kadar kolesterol Total Kategori
< 200 mg/dL Diinginkan
200-239 mg/dL Batas tinggi
≥ 240 mg/dL Tinggi
Lipoprotein. Kadar kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber, asupan makanan dan biosintesis. Mayoritas kolesterol digunakan oleh orang dewasa yang
sehat yang disintesis dalam hati, yang menghasilkan 70% dari kebutuhan total
kolesterol harian dan 30% lainnya berasal dari asupan makanan (Capewell and
Ford, 2011).
Tabel III. Kriteria Kadar HDL Menurut American Heart Association (2012)
High Density Lipoprotein (HDL) merupakan prediktor penyakit kardiovaskular, peningkatan kadar HDL memiliki efek pelindung pembuluh
darah. Pada studi Framingham, tingkat HDL berkorelasi terbalik dengan risiko
penyakit kardiovaskular. HDL memainkan peran penting dalam transportasi
kolesterol balik (reverse cholesterol transport) yang terlibat dalam penghilangan kelebihan kolesterol dari sel perifer dan pengiriman ke hati untuk katabolisme.
Komponen utama dari HDL adalah apolipoprotein (apo)A-1 yang disintesis di hati
(70%) dan usus (30%) (Cho, 2009). Penelitian menunjukkan bahwa untuk setiap
kenaikan 1 mg/dL HDL risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular
menurun sebesar 2% menjadi 3% (Toth, 2005). Penyakit kardiovaskular berkaitan
dengan penurunan kadar HDL dan peningkatan rasio kolesterol total/HDL (Real,
et al., 2001).
Jenis Kelamin Kadar HDL Kategori
Wanita <50mg/dL Faktor utama risiko penyakit
jantung
>60 mg/dL Perlindungan terhadap penyakit jantung
Pria <40 mg/dL Faktor utama risiko penyakit
jantung
Tabel IV. Kriteria Rasio Kolesterol Total/HDL (American Heart Association, 2009).
Risiko Penyakit Jantung Wanita Pria
Paling rendah <2,9 <3,8
Rendah 3,0-3,6 3,9-4,7
Rata-rata 3,7-4,6 4,8-5,9
Sedang 4,7-5,6 6,0-6,9
Tinggi ≥5,7 ≥ 7,0
Rasio kolesterol total/HDL didapatkan dengan cara membagi kolesterol
total dengan HDL. Semakin rendah nilai rasio kolesterol total/HDL, semakin baik
bagi kesehatan tubuh (Lee and Simon, 2009). Penelitian oleh Ridker, Rifai, Cook, Bradwin, and Buring (2005) menyatakan bahwa rasio kolesterol total/HDL sebagai prediktor penyakit kardiovaskular di masa depan yang lebih baik daripada
fraksi kolesterol.
C.Obesitas
Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi
lemak pada jaringan adiposa. Obesitas tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah
simpanan kelebihan lemak, namun juga distribusi lemak di seluruh tubuh.
Distribusi lemak dapat meningkatkan risiko yang berhubungan dengan berbagai
macam penyakit degeneratif. Berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibedakan
menjadi dua jenis, yakni obesitas sentral dan obesitas umum (WHO, 2000).
Obesitas sentral menggambarkan akumulasi lemak yang berpusat pada daerah
mengukur akumulasi lemak secara keseluruhan (obesitas umum) tetapi tidak dapat
membedakan letak akumulasi lemak (Mellati, et al., 2009). Terjadinya penyakit kardiovaskular secara epidemiologi berhubungan dengan kadar lemak tubuh dan
distribusinya. Lemak tubuh yang tersimpan berupa jaringan lemak dalam
abdomen mempunyai hubungan yang erat dengan terjadinya penyakit
kardiovaskular dibanding dengan di bagian tubuh lain (Lubis and Oyong, 2006). Menurut National Institute of Health (2008), obesitas terjadi ketika seseorang mengkonsumsi kalori yang lebih dari makanan daripada yang
digunakan. Tubuh memerlukan kalori untuk mempertahankan hidup dan
beraktivitas, tetapi untuk mempertahankan berat badan perlu menyeimbangkan
energi yang kita makan dengan energi yang kita gunakan. Ketika seseorang
makan dengan kelebihan kalori daripada yang digunakan, keseimbangan energi
berujung ke obesitas. Ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori
yang keluar berbeda dari satu orang dengan yang lain. Faktor genetik, lingkungan,
dan lainnya mempunyai peran terhadap obesitas. Yesdelita (2008) menyatakan
kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Lemak dalam tubuh disimpan dalam jaringan adiposa. Setelah lemak
dicerna, diserap melalui intestinum, diangkut dan diedarkan dalam bentuk
lipoprotein ke jaringan-jaringan tubuh melalui sistem sirkulasi untuk digunakan
sebagai sumber energi. Sisa lemak kemudian disimpan di dalam jaringan adiposa
D.Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kampus III Universitas Sanata Dharma terletak di Paingan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Mahasiswa dan mahasiswi Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri dari empat fakultas yaitu Fakultas
Farmasi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dengan jumlah keseluruhan sebanyak 3.628 orang.
E.Landasan Teori
Antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengevaluasi
status kesehatan, risiko penyakit, status nutrisi dan perubahan komposisi tubuh
Metode antropometri banyak digunakan karena sederhana, aman dan non-invasif
yang dapat mengidentifikasi obesitas. Obesitas secara umum dinyatakan dengan
akumulasi lemak dalam jumlah yang besar. Obesitas merupakan masalah
kesehatan bagi anak maupun dewasa karena komplikasi obesitas itu sendiri
terhadap pertumbuhan tulang, penyakit endokrin, dan penyakit kardiovaskular.
Obesitas umumnya merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
penyakit kardiovakular. Risiko penyakit kardiovaskular lebih berhubungan
dengan akumulasi lemak pada daerah abdominal atau juga sering disebut obesitas sentral (abdominal). Metode antropometri yang dapat digunakan untuk mengukur obesitas abdominal pada tubuh antara lain lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa lingkar pinggang
dan rasio lingkar pinggang panggul berkorelasi dengan lemak yang terkumpul
Kriteria lingkar pinggang bagi populasi Asia Selatan menurut IDF (2006) adalah
80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria. Obesitas abdominal didefinisikan oleh WHO (2008) dengan rasio lingkar pinggang panggul ≥0,90 pada pria dan ≥0,85
pada wanita (WHO, 2008).
Penyakit kardiovaskular berkaitan dengan penurunan kadar HDL dan
peningkatan rasio kolesterol total/HDL. Semakin rendah nilai rasio kolesterol
total/HDL, semakin baik bagi kesehatan tubuh. Penelitian Kusuma pada tahun
2011 menunjukkan adanya korelasi positif bermakna berkekuatan sedang dengan
rasio kolesterol total/HDL (r=0,564; p=0,000) dan rasio lingkar pinggang panggul
memiliki korelasi positif bermakna berkekuatan lemah dengan rasio kolesterol
total/HDL (r=0,317; p=0,008) yang dilakukan pada pria 30-50 tahun. Senlier and
Yabanci (2007) dalam penelitiannya pada 172 pria dan 183 wanita dengan usia
19-23 tahun di Turki, rasio lingkar pinggang panggul terdapat korelasi bermakna
dengan rasio kolesterol total/HDL pada pria dan wanita (p<0,01; r=0,47).
Penelitian Palacios, et al. (2011), antara rasio lingkar pinggang panggul dengan rasio kolesterol total/HDL memiliki korelasi yang bermakna baik pada
wanita dan pria (p<0,001; r=0,26) pada 563 wanita dan 295 pria dengan usia
21-79 tahun. Hasil penelitian Mellati, et al. (2009) terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol total/HDL pada pria (r=0,26;
p<0,0001) dan wanita (r=0,19; p<0,0001) serta korelasi rasio lingkar pinggang
dan rasio kolesterol total/HDL pada pria (r=0,19; p<0,0001) dan wanita (r=0,14;
p<0,0001) di Iran dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 2.768 orang yang
F.Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif yang
bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap
rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III
20
BAB III
METODE PENELITIAN A.Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan rancangan secara cross sectional (potong lintang). Penelitian observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa
fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis korelasi antara
fenomena, baik antara faktor risiko dan faktor efek, antar faktor risiko maupun
antar faktor efek (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menganalisis korelasi antara
lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul sebagai faktor risiko
terhadap rasio kolesterol total/HDL sebagai faktor efek. Data penelitian yang
diperoleh diolah secara statistik untuk mengetahui korelasi antara faktor efek
dengan faktor risiko. Studi cross sectional mencakup semua jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat
(Notoatmodjo, 2010).
B.Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: ukuran lingkar panggul dan rasio lingkar pinggang panggul
2. Variabel tergantung: rasio kadar kolesterol total/HDL
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali : keadaan puasa, keadaan patologis
C.Definisi Operasional
1. Subjek penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian yaitu mahasiswa yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta baik pria dan wanita yang bersedia untuk diajak bekerja
sama dalam penelitian ini.
2. Karakteristik penelitian meliputi demografi, pengukuran antroprometri dan
hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran
lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul. Hasil pemeriksaan
laboratorium yang diteliti adalah profil lipid yaitu kadar kolesterol total dan
kadar HDL.
3. Lingkar pinggang adalah pengukuran menggunakan pita pengukur yang
dilingkarkan pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan iliac crest dinyatakan dalam satuan centimeter (cm).
4. Lingkar panggul adalah pengukuran menggunakan pita pengukur pada titik di
atas greather trochanters dalam satuan centimeter (cm).
5. Rasio lingkar pinggang panggul adalah lingkar pinggang (cm) dibagi dengan
lingkar panggul (cm).
6. Kolesterol total adalah kadar kolesterol dalam darah yang diperoleh dari data
pemeriksaan laboratorium saat responden berpuasa 8–10 jam sebelum
pengambilan darah dalam satuan mg/dL.
7. Kadar HDL adalah kadar HDL dalam darah yang diperoleh dari data
pemeriksaan laboratorium saat responden berpuasa 8-10 jam sebelum
8. Rasio kolesterol total/HDL adalah perbandingan antara kadar kolesterol total
terhadap kadar HDL yang diperoleh dari data pemeriksaan laboratorium.
9. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Lingkar pinggang. Nilai normal untuk linggar panggul <90 cm untuk pria dan <80 cm untuk wanita (IDF, 2006).
b. Rasio lingkar pinggang panggul. Nilai normal rasio lingkar pinggang panggul <0,90 untuk pria dan <0,85 untuk wanita (WHO, 2008).
c. Rasio kolesterol total/HDL. Nilai rasio kolesterol total/HDL yang mempunyai risiko paling rendah terhadap penyakit jantung <2,9 pada
wanita dan <3,8 pada pria (American Heart Association, 2012).
D.Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi serta bersedia menjadi responden penelitian.
Responden penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan
mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang masih aktif,
bersedia untuk ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani informed consent dan bersedia untuk berpuasa 8-10 jam. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain yang sedang menderita penyakit hati, penyakit jantung koroner,
diabetes, hipertensi, hamil, mengkonsumsi obat penurun kadar lemak dalam
Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Pengambilan
dilaksanakan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah
subyek penelitian yang mengikuti pengambilan data pertama (8 September 2012)
34 responden dari 48 responden wanita, dan 1 responden wanita dieksklusi karena
tidak puasa. Pada responden pria yang bersedia mengikuti penelitian sebanyak 26
orang, tetapi yang datang pada saat pengambilan data sebanyak 20 responden pria.
Pada pengambilan data kedua (15 September 2012) jumlah responden
wanita 37 responden dari 41 responden wanita dan 1 responden wanita diekslusi
karena tidak puasa. Responden pria yang bersedia mengikuti penelitian ini
sebanyak 56 responden pria tetapi yang mengikuti pengambilan data sebanyak 41
responden pria. Dari jumlah responden pria yang datang, 1 orang responden pria
dieksklusi karena tidak puasa. Total responden yang mengikuti pengambilan data
dan termasuk dalam kriteria inklusi sebanyak 69 responden wanita dan 60
responden pria. Menurut Spiegel and Stephens (2007), untuk penelitian korelasi minimal subyek penelitian yang digunakan sebesar 30 orang. Skema responden
Gambar 1. Skema Responden Penelitian
E.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada bulan Mei sampai September 2012. Pengambilan data
antropometrik dan uji laboratorium dilakukan dalam dua tahap. Pengambilan data
pertama dilakukan pada tanggal 8 September 2012 dan pengambilan data kedua
dilakukan pada tanggal 15 September 2012 yang dilaksanakan di lantai III Ruang
F.Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul “Korelasi Parameteri Antropometri
terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah, dan Tekanan Darah pada Mahasiswa
dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji adanya korelasi antara pengukuran antropometri
yang meliputi Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang (LP), rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) serta % Body Fat terhadap profil lipid, kadar glukosa darah, dan tekanan darah. Kajian dari penelitian ini meliputi:
1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah.
2. Korelasi Pengukuran % Body Fat terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah. 3. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul
terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah.
4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.
5. Korelasi Pengukuran % Body Fat terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.
6. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul
terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.
7. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar LDL/ HDL dalam Darah.
9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul
terhadap Rasio Kadar LDL/HDL dalam Darah.
10.Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan % Body Fat terhadap Tekanan Darah.
11.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul
terhadap Tekanan Darah.
12.Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan % Body Fat terhadap Kadar Glukosa Dalam Darah.
13.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul
terhadap Kadar Glukosa Dalam Darah.
Penelitian ini memiliki fokus pada Korelasi Pengukuran Lingkar
Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total/ HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
G.Teknik Pengambilan Sampel
Strategi pengambilan sampel (teknik sampling) penelitian ini adalah secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini dilakukan secara non-random sampling karena responden yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi yang bersedia mengikuti penelitian ini dan memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmodjo, 2010).
H.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah meteran Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Pemeriksaan
kadar kolesterol total dan HDL dalam darah responden dilakukan oleh
Laboratorium Parahita® menggunakan Architect®/Aeroset® dengan prinsip enzimatik kolorimetri.
I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah
mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
responden pada saat pengukuran.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan dengan mengajukan Ethical Clearance ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian
yang menggunakan sampel darah manusia. Permohonan izin yang kedua
ditujukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk
Yogyakarta. Permohonan kerja sama diajukan ke calon responden berupa
informed consent dan Laboratorium Parahita® selaku laboratorium yang mengambil darah responden penelitian.
3. Pembuatan leaflet dan informed consent
a. Leaflet..Dalam penelitian ini leaflet digunakan untuk membantu peneliti menjelaskan tentang pengukuran antropometri body mass index (BMI),
skinfold thickness, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, serta pemeriksaan laboratorium seperti kadar glukosa, profil lipid, dan
tekanan darah sebagai metode untuk mendeteksi kesehatan yang mudah dan
praktis.
b. Informed consent. Informed concent digunakan sebagai bukti tertulis pernyataan ketersediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.
Subyek penelitian yang bersedia untuk ikut dalam penelitian diminta untuk
mengisi data nama, usia, alamat, nomor telepon dan menandatangangani
informed consent.
4. Pencarian responden
Pencarian responden penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari
pihak-pihak yang berwenang untuk melibatkan mahasiswa dan mahasiswi
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam penelitian ini. Proses
pencarian responden penelitian dilakukan dengan cara memberi penawaran
terhadap mahasiswa dan mahasiswi agar bersedia mengikuti penelitian ini. Calon
responden penelitian diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
bersedia mengikuti penelitian ini melalui cara presentasi cara dan pendekatan
personal secara langsung terhadap calon subyek penelitian. Calon responden
penelitian yang bersedia mengikuti penelitian ini didata nama, usia, nomor
telepon, alamat rumah, dan menandatangani informed consent yang berisi pernyataan kesediaan responden penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Salah satu parameter yang harus dipenuhi
dalam validitas dan realibilitas instrumen penelitian adalah presisi.
Presisi dinilai dengan cara menghitung Coefisien Variasi (CV) dari alat dikatakan baik bila CV <5% (Depkes RI, 2012). Pengujian reliabilitas instrumen
meteran pengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul dilakukan dengan
menghitung hasil pengukuran dari instrumen sebanyak 5 kali. Koefisien variasi
yang dihasilkan pada meteran pengukur lingkar pinggang dengan meteran
Butterfly® sebesar 0,25% (pengukuran untuk responden wanita) dan 0,21% (pengukuran untuk responden pria) serta rasio lingkar pinggang panggul sebesar
0,00% (pengukuran untuk oleh wanita maupun pria). Berdasarkan nilai koefisien
6. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan dua tahap, yakni tanggal 8
September 2012 dan tanggal 15 September 2012 di ruang Multimedia Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Satu hari sebelum pelaksanaan
peneliti mengingatkan subyek penelitian melalui pesan singkat untuk berpuasa
selama 8-10 jam. Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang, lingkar
panggul, rasio lingkar pinggang panggul, kadar kolesterol total darah, kadar
kolesterol HDL darah dan rasio kolesterol total/HDL.
a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan menggunakan
meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat
bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar pinggang adalah
pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan iliac crest menggunakan pita pengukur. Pita pengukur yang digunakan tidak boleh dilingkarkan
terlalu kencang hingga menekan kulit subyek dan pengukuran dilakukan
paralel dengan lantai. Pengukuran dilakukan pada keadaan ekspirasi
sedangkan subjek berdiri tegak, dengan kaki rapat dan lengan menggantung
bebas di sisi.
b. Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan menggunakan
meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat
bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar panggul pada titik
c. Rasio lingkar pinggang panggul. Rasio lingkar pinggang panggul adalah
hasil pembagian antara lingkar pinggang dan lingkar panggul.
d. Kadar kolesterol total dan kadar HDL. Pengukuran kadar kolesterol total
dan kadar HDL dilakukan oleh petugas Laboratorium Parahita®. Analisis
yang digunakan untuk mengukur kadar kolesterol total dan kadar HDL
dalam darah menggunakan alat Architec®/Aeroset®. Pengambilan darah dilakukan pada jam 7-9 pagi. Subyek penelitian diminta untuk berpuasa
8-10 jam sebelum pengambilan sampel darah dilakukan. Pada saat
pengambilan sampel pertama-tama memasang ikatan pembendungan
(toniquet) di lengan atas. Daerah penusukan yaitu lipatan siku subyek penelitian dibersihkan dengan alkohol kemudian jarum injeksi disuntikkan
dengan posisi 450 ke pembuluh vena yang terdapat pada siku dalam. Darah
diambil perlahan dan dimasukkan dalam tabung reaksi tertutup. Toniquet
dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan
dengan kapas alkohol dan diplester. Sampel darah yang dimasukkan dalam
tabung reaksi diletakkan pada wadah khusus dan dibawa oleh petugas
laboratorium untuk ditetapkan kadar kolesterol total dan kadar HDL.
e. Rasio kolesterol total/HDL. Rasio kolesterol total/HDL didapatkan dari
hasil pengukuran kadar kolesterol total dan kadar HDL.
7. Pengembalian hasil
Pengembalian data dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi subyek
penelitian secara langsung setelah semua data terkumpul. Peneliti memberikan