UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BATIK
PADA KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN
METODE EKSPERIMEN DI KELAS VIII-F
SMP NEGERI 1 LIMA PULUH
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ZUNAIDI SALAM
NIM.209151031
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi ini Diajukan oleh Zunaidi Salam, NIM 209151031 Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Program Studi Pendidikan Seni Rupa/S-1 Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Medan, Februari 2014
Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing Skripsi
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini Telah Diuji dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, Februari 2014
Tim Penguji,
Nama Tanda Tangan
1. Drs. Misgiya, M.Hum 1. ____________________ NIP. 19621105 1990003 1 012
2. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum 2. ____________________ NIP. 19680708 199303 1 002
3. Drs. Sumarsono, M.Sn 3. ____________________ NIP. 19610227 199203 1 001
4. Drs. Brisman Silaban, M.Si 4. ____________________ NIP. 19550606 198203 1 003
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa Syukurillah, merupakan anugerah yang tidak terhingga dari Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Di samping persyaratan akademis, adalah juga ungkapkan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang penulis lakukan dalam skripsi ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang bersifat kontruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberikan kontribusi terhadap khasanah pengetahuan khususnya di bidang seni rupa dan semoga penelitian ini juga dapat membantu dalam kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. yang telah memberikan bimbingan,saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Sumarsono, M.Sn., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus pengarah dan nara sumber dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Misgiya, M.Hum., selaku Dosen di Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang bertindak sebagai pengarah dan nara sumber dalam penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Seni Rupa serta Administrasi dan perlengkapan di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
keluarga dan sanak saudara atas semua pengorbanan dan bantuan yang telah diberikan baik itu dalam bentuk materi maupun moral dan motivasi. 10.Teman seperjuangan saya untuk semua stambuk di Jurusan Seni Rupa
khususnya stambuk 2009 (Melyasna Br Barus, S,Pd.,Sartika Br Sembiring, Maya Wardani, Sulastri, Vivi Raisya Putri, Afifah Dwi Wiranti, Erwin Anto Situmorang, Muhammad Irvan, Datuk Muda Iskandar, Budiami, Muhammad Anwar, Hari Sanjaya dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
11.Sahabat-sahabat saya (Siti Aisyah Lubis, S.Si., Yusmalida Lubis, S.Pd., Dumastika Parhusip, Mardiani, S.Ag., Rahmad Nasution, S.Com., bang Jimmy Braim Karo Sekali, S.Pd dan bang Awal Ikhsan Simamora, M.Pd) yang juga ikut dalam memberikan motivasi dan doa baik secara langsung maupun tidak langsung.
12.Rekan-rekan dan kakak-kakak di Racana Pandega Ki Hajar Dewantara dan Dewi Sartika Gugus Depan 13471-13472 Gerakan Pramuka Universitas Negeri Medan.
13.Serta semua pihak dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan perkembangan ilmu pengetahuan pada dunia pendidikan dilapangan khususnya dalam bidang Seni Rupa.
Medan, 04 Februari 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
Zunaidi Salam, NIM. 209151031. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BATIK PADA KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS VIII-F SMP NEGERI 1 LIMA PULUH TAHUN AJARAN 2013/2014. Skripsi. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) dengan standar kompetensi mengekspresikan diri melalui karya seni rupa yaitu materi ragam hias batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan memaksilkan hasil belajar siswa dalam membuat karya di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh Tahun Ajaran 2013/2014 dengan menggunakan metode eksperimen sebagai metode pembelajarannya, yang dimana hal tersebut dapat dilihat melalui proses pembelajaran dan hasil belajar eksperimen berkarya batik pada kertas.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh, Kabupaten Batubara yang berjumlah sebanyak 30 orang. Pada setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari perencaanaan (pleaning), pelaksanan tindakan (action), pengamatan/observasi (observation) dan refleksi (reflection). Kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data hasil belajar, hasil karya siswa dan hasil observasi terhadap pelaksanan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
Sebelum melaksanakan siklus penelitian, penelitian ini terlebih dahulu mengadakan kegiatan awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dimana hasil kemampuan siswa dalam kegiatan awal ini, diperoleh data nilai rata-rata yaitu 56,5 dengan siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 14 orang siswa (46,7%). Kemudian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode eksperimen melalui proses pembelajaran membuat karya batik pada kertas diperoleh data hasil nilai rata-rata pada siklus I yaitu 72,56 dengan siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 20 orang siswa (66,7%). Berlanjut pada siklus II data nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 84,86 dengan tingkat ketuntasan sebanyak 28 orang siswa (93,3%).
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Identifikasi Masalah……… 8
C. Batasan Masalah……….. 8
D. Rumusan Masalah………... 9
E. Tujuan Penelitian………. 9
F. Manfaat Penelitian………... 10
G. Defenisi Operasional Variabel………. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN……….. 12
A. Kerangka Teoritis……… 12
1. Hakikat Hasil Belajar……… 12
a. Pengertian Belajar……….... 12
b. Pengertian Hasil Belajar……… 13
2. Hakikat Batik Pada Kertas……… 17
v
b. Teknik Batik………. 20
c. Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Membuat Batik….. 23
d. Batik Pada Kertas……….. 28
e. Alat dan Bahan Percobaan Membuat Karya Batik Pada Kertas……… 29
f. Langkah-langkah Percobaan Membuat Karya Batik Pada Kertas……… 34
3. Metode Eksperimen……….. 38
a. Pengertian Metode……… 38
b. Pengertian Metode Konvensional………. 39
c. Pengertian Metode Eksperimen……… 40
d. Penggunaan Metode Eksperimen………. 43
B. Kerangka Berfikir………... 44
C. Hipotesis Tindakan………. 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………... 48
A. Jenis Penelitian……… 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 49
C. Subjek dan Objek Penelitian……….. 51
D. Persiapan Penelitian……… 51
E. Prosedur Penelitian………. 52
F. Sumber Data……….. 58
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data……….. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….………... 64
A. Hasil Penelitian………... 64
1. Kegiatan Awal……….. 64
2. Deskripsi Penelitian Siklus I………. 80
3. Deskripsi Penelitian Siklus II……… 101
B. Pembahasan………. 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 127
A. Kesimpulan………. 127
B. Saran………... 129
DAFTAR PUSTAKA……… 131
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Ragam Hias
Batik di Kelas VIII-F SMP 1 Lima Puluh……….. 5
Tabel 3.1 Jadual Kegiatan Penelitian……….. 50
Tabel 3.2 Rencana Penelitian Siklus I………. 55
Tabel 3.3 Rencana Penelitian Siklus II……… 56
Tabel 3.4 Aspek Penilain………. 62
Tabel 4.1 Aspek Penilaian Desain Ragam Hias untuk Kegiatan Awal…….. 65
Tabel 4.2 Data Penilaian Kemampuan awal Siswa dalam Membuat Desain Ragam Hias BatikHasil Belajar Batik Pada Kertas Dari Pelaksanaan Tindakan Siklus I………. 66
Tabel 4.3 Hasil Karya Desain Ragam Hias Batik Siswa pada Percobaan Kegiatan Awal………. 70
Tabel 4.4 Data Penilaian Hasil Belajar Batik pada Kertas dari Pelaksaan Tindakan Siklus I……… 83
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Persentase Aktivitas Siswa Pada Pelaksaan Tindakan Siklus I………. 85
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Implementasi Terhadap Proses Pembelajaran Yang Berlangsung Pada Pelaksanaan Tindakan Siklus I………... 86
Tabel 4.7 Hasil Karya Siswa Pada Penelitian Siklus I……….. 91
Tabel 4.8 Data Penilaian Hasil Belajar Batik pada Kertas dari Pelaksanaan Tindakan Siklus II……….. 104
Tabel 4.9 Data Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pelaksaan Tindakan Siklus II……….. 107
Tabel 4.10 Hasil Observasi Implementasi Terhadap Proses Pembelajaran Yang Berlangsung pada Pelaksanaan Tindakan Siklus II……….. 108
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Batik Kelas VIII-F
SMP Negeri 1 Lima Puluh………. 6
Gambar 2.1 Teknik Batik Celup Ikat……… 21
Gambar 2.2 Batik Celup Ikat………. 21
Gambar 2.3 Teknik Batik Tulis………. 21
Gambar 2.4 Batik Tulis………. 21
Gambar 2.5 Teknik Batik Cap……….. 22
Gambar 2.6 Batik Cap……….. 22
Gambar 2.7 Teknik Batik Colet……… 22
Gambar 2.8 Batik Colet……….... 22
Gambar 2.9 Batik Modern………. 23
Gambar 2.10 Teknik Batik Printing……….. 23
Gambar 2.11 Batik Printing……… 23
Gambar 2.12 Kain Mori………. 24
Gambar 2.13 Canting……….. 24
Gambar 2.14 Gawangan Batik……… 25
Gambar 2.15 Lilin (Malam)………... 25
Gambar 2.16 Kompor………. 26
Gambar 2.17 Wajan……… 26
Gambar 2.18 Zat Pewarna Alami……… 27
Gambar 2.19 Napthol……….. 27
viii
Gambar 2.21 Kertas Gambar Ukuran A4……… 29
Gambar 2.22 Lilin Batangan Cap Naga………... 30
Gambar 2.23 Cat Poster……….. 30
Gambar 2.24 Sari Warna………. 30
Gambar 2.25 Pensil Steadler……… 31
Gambar 2.26 Penghapus……….. 31
Gambar 2.27 Papan Triplek Ujian……….. 32
Gambar 2.28 Jenis-jenis Kuas……… 32
Gambar 2.29 Kompor………. 33
Gambar 2.30 Wajan/Kuali Aluminium……….. 33
Gambar 2.31 Penggaris Besi……….. 34
Gambar 2.32 Contoh Motif Tumbuhan dan Geometris………. 34
Gambar 2.33 Contoh Desain Ragam Hias Batik……… 35
Gambar 2.34 Membuat Desain Ragam Hias Batik Pada Kertas……… 36
Gambar 2.35 Proses Membuat Pola Ragam Hias Batik Dengan Lilin…….. 37
Gambar 2.36 Proses Pewarnaan Karya Batik Pada Kertas……… 37
Gambar 2.37 Bagan Kerangka Berfikir………. 46
Gambar 3.1 Denah Lokasi Sekolah Tempat Penelitian………. 49
Gambar 3.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas……….. 53
Gambar 4.1 Diagram Batang Perolehan Nilai Dan Ketuntasan Belajar pada Kegiatan Percobaan Awal………. 67
Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Nilai Dan Ketuntasan Belajar Siklus I... 84
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus……… 134
Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)……… 136
Lampiran 3 Daftar Nilai……… 148
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Membuat Karya Batik Pada Kertas
Dengan Menggunakan Metode Eksperimen……….. 149
Lampiran 5 Indikator Penilaian Praktikum Percobaan Batik Pada Kertas… 152
Lampiran 6 Aspek Penilaian Praktikum Karya Batik Pada Kertas………… 154
Lampiran 7 Lembar Data Penilaian Percobaan Awal Hasil Belajar Siswa Materi Pelajaran Ragam Hias Batik Di Kelas VIII-F
SMP Negeri 1 Lima Puluh……….. 156
Lampiran 8 Lembar Data Penilaian Siklus I Hasil Belajar Siswa
Materi Pelajaran Batik Melalui Eksperimen Batik Pada Kertas
Di Kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh……….. 157
Lampiran 9 Lembar Data Penilaian Siklus II Hasil Belajar Siswa
Materi Pelajaran Batik Melalui Eksperimen Batik Pada Kertas
Di Kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh……….. 158
Lampiran 10 Data Perbandingan Perolehan Nilai Siklus I Dengan Siklus II.. 159
Lampiran 11 Hasil Observasi Penilaian Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Siklus I……….. 160
Lampiran 12 Hasil Observasi Penilaian Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Siklus I………. 161
Lampiran 13 Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
Dengan Siklus II……….. 162
Lampiran 14 Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Dan Indikator
Penilaian Siklus I Dengan Siklus II……… 163
Lampiran 15 Foto Dokumentasi Proses Pembelajaran Pelaksanaan
Penelitian………. 164
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebentuk kegiatan atau tindakan yang dilakukan
oleh manusia dengan saling berinteraksi satu sama lain untuk mendapatkan
berbagai informasi, wawasan dan pengetahuan baik sebagai individu maupun
anggota dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal itu
dikarenakan bahwa pendidikan sudah merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari agar tidak gamang terhadap perubahan
zaman. Pendidikan memiliki peranan penting dalam mewujudkan kemajuan suatu
bangsa, karena merupakan suatu investasi bagi pengembangan potensi dan
menciptakan manusia yang berkualitas sehingga mampu mempengaruhi dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih terarah. Untuk dapat
mewujudkan hal itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang pada
dasarnya menekankan pada pendekatan pendidikan kesenian yang berbasis
budaya. Dimana dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya dibahas secara
terintegritas dengan seni. Pendidikan Seni Budaya diajarkan disekolah-sekolah
karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetik
dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi melalui pendekatan belajar dengan
seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Pendidikan Seni Budaya juga
2
memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis
dengan memperhatikan perkembangannya melalui sifat pendidikannya yang
multilingual, multidimensional, dan multikultural.
Dari hal tersebut, dimana multilingual mengarah pada pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif melalui berbagai cara dan media.
Kemudian multidimensional menjurus pada pengembangan kompetensi meliputi
konsepsi pengetahuan, pemahaman, analisis dan evaluasi. Sedangkan
multikultural dapat menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi
terhadap beragam seni dan budaya. Karena itu, pada mata pelajaran pendidikan
Seni Budaya, aktivitas berkesenian menampung kekhasan yang tertuang dalam
pemberian pengalaman pengembangan konsepsi, apresiasi dan kreasi yang
semuanya itu diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan
teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Selain itu,
didalam materi-materi mata pelajaran Seni Budaya terdiri dari berbagai bidang
seni yang dapat diuraikan yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater
yang memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan
masing-masing bidang seni itu sendiri.
Seni rupa yang merupakan salah satu bidang seni dalam materi pelajaran
Seni Budaya yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan hasil nilai dalam
menghasilkan beragam karya seni secara visual memiliki kesan dimensional,
misalnya lukisan, patung, ukiran dan cetakan. Didalam bidang seni rupa
materi-materi yang diberikan disekolah akan menghantarkan siswa untuk memiliki
3
berekspresi/berkreasi karya seni rupa. Salah satu materi pelajaran dalam bidang
seni rupa adalah batik.
Batik merupakan salah satu karya seni kriya tekstil dalam materi seni rupa
yang menerapkan suatu motif-motif hias atau yang dikenal dengan ragam hias di
dalamnya. Batik merupakan salah satu aset dan warisan budaya bangsa Indonesia
yang harus dijaga dan dilestarikan. Karenanya, batik sangat perlu diajarkan dan
dikenalkan kepada siswa disekolah-sekolah dengan pendekatan praktikum
berkarya/berekspresi melalui karya seni rupa. Namun ironinya yang terjadi
dilapangan bahwasanya di dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran
Seni Budaya khususnya pada bidang seni rupa masih banyak guru yang belum
memperdayakan seluruh potensinya dalam mengelola pelajaran baik dalam
menguasai materi maupun dalam menggunakan metode pembelajaran. Dalam hal
ini, pembelajaran dan penyampaian materi pelajaran yang dilakukan guru hanya
menggunakan metode yang konvensional yaitu berceramah dan pemberian
tugas-tugas latihan kepada siswa sehingga siswa tidak mendapatkan kesan dan
pengalaman secara langsung melainkan hanya menghafalkan bagian-bagian
konsep pemahaman dan pengetahuan secara teori saja.
Selain itu guru juga jarang mengkombinasikan metode-metode lain dalam
setiap materi yang disampaikan sehingga menimbulkan kebosanan bagi siswa dan
siswa menjadi pasif karena hanya mencatat-mencatat hal yang dianggap penting
saja mengenai berbagai defenisi dari beragam materi seni, beragam ragam jenis
seni, beragam teknik seni, dan terlebih-lebih proses atau prosedur pembuatan
4
itu, siswa jadi tidak mendapatkan pengalaman apa-apa dalam praktikum atau
berkarya. Adapun faktor yang lain yaitu tidak adanya alat dan bahan dalam
praktek seni khususnya bidang seni rupa dan kemungkinan lain kurangnya
kreatifitas guru mencarikan solusi dan alternatif dalam memanfaatkan bahan dan
alat yang ada secara sederhana sebagai pengenalan dalam konteks berkarya seni
rupa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada saat mata pelajaran Seni
Budaya di SMP Negeri 1 Lima Puluh, dimana aktifitas siswa jauh dari kata aktif
dalam kegiatan belajar dari materi-materi Seni Budaya khususnya Seni Rupa pada
hakikatnya. Kondisi ini dapat dilihat dari kurangnya aktifitas siswa dan guru
dalam kelas yang kegiatannya tampak tenang dimana siswa hanya mencatat
rangkuman-rangkuman dari buku pelajaran Seni Budaya tanpa ada kesibukan
mengekspresikan diri mereka melalui berkarya seni rupa. Hal tersebut
menyebabkan kurangnya ketercapaian hasil belajar siswa secara maksimal. Hal itu
dapat dilihat data hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah pada daftar
nilai Seni Budaya khususnya seni rupa pada materi ragam hias batik kelas VIII-F
dari guru pengampu SMP Negeri 1 Lima Puluh yaitu dari 30 orang siswa hanya
30% yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selebihnya belum
mencapai nilai KKM. Dimana nilai KKM untuk mata pelajaran Seni Budaya
disekolah tersebut di kelas VIII adalah 75. Hal ini dapat dilihat pada daftar nilai
5
Tabel 1.1
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Ragam Hias Batik di Kelas VIII-F SMP 1 Lima Puluh
No. Nama Siswa Nilai
1 Agustinus Mario Simanjuntak 76
2 Aidil Syafitri 75
8 Dony Pandapotan Sitohang 64
9 Dwiky Reza Sitohang 75
10 Edy Satria Sihombing 66
11 Igal Novan 65
12 Ika Dian Sari Lubis 67
13 Ikhsan Kurniawan 65
14 Inggit Triwidya astute 65
15 Ingli Purwati 64
16 Josua Pradeo Patria Saragih 65
17 Krisna Bayu Aditya Nasution 64
18 Lily Nurlia 68
19 Melli Anggraini 65
20 Mirna Syukria Dewi 76
21 Nadila Sabrina 67
22 Nico alex Verianson Saragih 75
23 Oviliani 75
30 Zulkarnaen Pandiangan 65
Jumlah 2055
Rata-rata 68,5
6
Gambar 1.1 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Rupa Pokok Bahasan Ragam Hias Batik Di Kelas VIII-F
SMP Negeri 1 Lima Puluh
Mengatasi kondisi demikian, setiap guru terutama guru Seni Budaya
meskipun hanya lebih fokus pada satu bidang seni saja dalam mata pelajaran Seni
Budaya haruslah juga dapat bertindak aktif mencari solusi untuk bisa
membawakan materi pelajaran yang bukan bidangnya dengan memiliki dasar
pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam memberikan materi pembelajaran serta
memotivasi siswa agar senang belajar sehingga mampu memenuhi kompetensi
yang harus dicapai dalam materi pelajaran tersebut. Selain itu, guru harus bisa
merancang suatu metode pembelajaran baru agar dalam memberikan pengajaran
kepada siswa yang diharapkan mampu membangkitkan semangat dan
memberikan aktifitas yang sesuai dengan belajar siswa pada materi-materi Seni
Budaya, sehingga dapat menciptakan hasil belajar yang baik, menambah
pemahaman dan pengalaman serta meningkatkan kreativitas peserta didik sesuai
0 5 10 15 20 25
0 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100
7
dengan ketentuan kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran
tersebut.
Metode eksperimen dalam pembelajaran seni rupa dalam konteks
praktikum merupakan sebagai salah satu strategi yang dapat membawa siswa
menerima pengalaman dalam mencoba sesuatu yang belum pernah ada sama
sekali dilakukan. Meskipun ada, dalam proses pengenalan dan pembelajaran
diharapkan guru mampu mengembangkan beberapa alternatif yang dapat
digunakan dalam mencapai kompetensi yang ingin dicapai dalam materi tersebut
kepada siswa. Metode memiliki andil yang cukup besar dalam mempengaruhi
proses dalam kegitan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat
dimiliki siswa akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurangnya peran aktif siswa dan guru
dalam pembelajaran materi pelajaran seni rupa dalam praktikum menyebabkan
rendahnya hasil belajar merupakan salah satu masalah yang perlu diperbaiki di
SMP Negeri 1 Lima Puluh.
Beranjak dari kondisi itu, pemilihan penggunaan metode eksperimen
dalam proses belajar mengajar secara tepat guna dan dengan melalui dasar-dasar
pemikiran yang kreatif dan inovatif dapat membantu meningkatkan hasil belajar
serta mempengaruhi keberhasilan dari proses kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengangkat permasalahan
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya peran aktif siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada
materi pelajaran seni rupa melalui kegiatan praktikum menyebabkan
rendahnya hasil belajar siswa di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh.
2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran Seni Budaya
khusunya pada materi pelajaran seni rupa cenderung konvensional dengan
hanya berceramah dan memberikan tugas-tugas latihan saja kepada siswa,
sehingga hasil belajar kurang maksimal.
3. Kurangnya antusias siswa yang ditimbulkan akibat jarangnya guru dalam
mengkombinasikan metode pembelajaran untuk setiap materi pelajaran
pada mata pelajaran Seni Budaya khususnya bidang seni rupa, sehingga
siswa merasa bosan dan berdampak pada hasil belajar siswa.
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam memberdayakan dan memanfaatkan
sarana pendukung proses pembelajaran terhadap alat dan bahan yang akan
digunakan dalam berkarya seni rupa membuat materi pelajaran praktik
(berekspresi siswa) terkadang sampai terabaikan.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam kemampuan, waktu, tenaga dan biaya
serta mengingat bahwa permasalahan yang berkaitan pengajaran seni cukup luas,
9
1. Apakah dengan menggunakan metode eksperimen batik pada kertas dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah melalui kegiatan praktikum
membuat karya batik pada materi seni rupa di kelas VIII-F SMP Negeri 1
Lima Puluh?
2. Apakah dengan menggunakan metode eksperimen batik pada kertas dapat
memaksimalkan hasil belajar siswa terhadap praktikum berkarya batik
pada materi pelajaran seni rupa di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh?
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar
siswa dan hasil karya batik pada kertas yang dibuat siswa melalui penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui materi pelajaran berkarya
batik pada kertas dengan pendekatan proses pembelajaran menggunakan
metode eksperimen.
2. Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa melalui karya batik pada kertas
yang dibuat oleh siswa dengan menggunakan metode eksperimen di kelas
10
F. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan terlebih pada
pengalaman estetik dalam berekpresi karya Seni Rupa melalui praktikum
batik pada kertas dengan menggunakan metode eksperimen.
2. Bagi guru, sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dan sebagai salah satu alternatif pemecahan kurangnya alat
dan bahan dalam praktikum berkarya seni rupa serta menambah referensi
kreatifitas dalam mengajakan pelajaran berkarya pada mata pelajaran Seni
Budaya khususnya Seni Rupa.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai
referensi untuk masukan dan evaluasi guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan disekolah.
G. Defenisi Operasional Variabel
1. Hasil belajar batik pada kertas merupakan salah satu hasil belajar yang
mengajak siswa mendapatkan suatu pengalaman yang mengarah pada
proses keterampilan secara motorik, selain itu siswa diajak untuk mampu
berekspresi melalui kegitan paraktikum membuat desain ragam hias,
melakukan pemolaan dengan lilin, mengolah warna dan sebagainya untuk
mencapai materi pembelajaran sesuai standar kompetensi dan kompetensi
11
2. Menggunakan metode eksperimen adalah salah satu cara penyajian materi
pembelajaran melalui percobaan. Dalam hal ini, percobaan berkarya batik
pada kertas belum pernah dilakukan disekolah tersebut. Penggunaan
metode eksperimen merupakan cara penyajian materi pelajaran dengan
mengenalkan bagaimana proses pembuatan batik pada hakikatnya, namun
disini pembuatan karya batik pada kertas hanyalah sebagai salah satu yang
sederhana, terjangkau dan mudah sebagai pengenalan cara membuat karya
127
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan masalah penelitian, kesimpulan diperoleh dari
temuan-temuan yang diperoleh selama kegiatan penelitian berlangsung. Simpulan hasil
penelitian ini difokuskan pada hasil belajar yang sudah dideskripsikan pada bab
sebelumnya. Dimana proses pembelajaran yang telah dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini menggunakan metode eksperimen yang dapat membawa siswa
pada pengalaman dalam mengekspresikan dirinya untuk mencoba hal yang belum
pernah dilakukannya sama sekali. Selain itu pada metode eksperimen tersebut
juga memberikan alternatif bagi guru sebagai bahan pengajaran pada siswa untuk
mengekspresikan dirinya melalui bereksperimen dari bahan dan alat apa saja
untuk menghasilkan sesuatu karya dengan tujuan mencapai kompetensi dasar
yang telah ditentukan.
Pada proses pembelajaran batik pada kertas dengan menggunakan metode
eksperimen menunjukkan bahwa :
1. Metode eksperimen dalam proses pembelajaran melalui praktikum batik
pada kertas dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi
ragam hias batik dalam pelajaran Seni Rupa (Seni Budaya) di kelas VIII-F
SMP Negeri 1 Lima Puluh Tahun Ajaran 2013-2014. Dimana pada
kegiatan awal proses pembelajaran terhadap praktikum siswa sebelum
diadakan tindakan kelas dengan metode eksperimen diperoleh hasil belajar
128
sebanyak 16 orang siswa (53,3%) dinyatakan belum tuntas belas.
Kemudian dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan metode
eksperimen pada siklus I hasil belajar diperoleh data sebanyak 20 orang
siswa (66,7%) yang tuntas belajar mendapatkan nilai ≥75 dengan nilai
rata-rata 72,56. Pada siklus I ini hasil belajar siswa dinyatakan belum
dapat mencapai indikator yang telah ditetapkan dan hasilnya belum
memuaskan. Namun pada siklus II, perolehan hasil belajar siswa
meningkat dan mencapai sebesar 93,3% atau sebanyak 28 orang siswa
yang memperoleh nilai ≥75 dengan nilai rata-rata 84,86. Pada siklus ini
mengisyaratkan bahwa indikator ketuntasan hasil belajar dinyatakan sudah
mencapai batas ketuntasan minimum yaitu 75% siswa memperoleh nilai
≥75 dengan hasilnya signifikan dan sangat memuaskan.
2. Penggunaan metode eksperimen terbukti dapat memaksimalkan hasil
karya siswa dengan praktikum mengekspresikan dirinya melalui
percobaan berkarya batik pada kertas pada materi pelajaran Seni Rupa
(Seni Budaya) di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Lima Puluh. Hal ini dapat
dilihat pada hasil karya siswa pada bab sebelumnya dan juga dapat dilihat
dari tingkat persentase aktivitas siswa. Dimana hasil persentase pada siklus
I menunjukkan 3 orang (10%) aktivitas siswa dalam kategori sangat baik,
7 orang (23,3%) aktivitas siswa dalam kategori baik, 8 orang (26,7%)
aktivitas siswa dalam kategori cukup baik, 6 orang (20%) aktivitas siswa
dalam kategori kurang baik, dan 6 orang (20%) aktivitas siswa dalam
129
yaitu menunjukkan 8 orang (26,7%) aktivitas siswa dalam kategori sangat
baik, 12 orang (40%) aktivitas siswa dalam kategori baik, 9 orang (30%)
aktivitas siswa dalam kategori cukup baik, dan 1 orang (3,3%) aktivitas
siswa dalam kategori kurang baik.
3. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar batik pada
kertas dengan menggunakan metode eksperimen dapat membantu siswa
mendapatkan pengalaman estetik dalam mengekspresikan dirinya
membuat karya seni melalui percobaan berkarya batik pada kertas. Selain
itu juga dapat membantu para guru dalam membuat alternatif-alternatif
pemecahan masalah dari kurangnya fasilitas dan peralatan yang
mendukung terhadap materi-materi Seni Rupa yang cenderung pada
kegiatan praktikum dalam mencapai standar kompetensi yang sudah
ditentukan.
B. Saran
Berdasarkan karya tulis (skripsi) ini, penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran, berbagai inovasi pembelajaran
yang dapat memacu pembelajaran berbasis siswa sangat perlu
terus-menerus dikembangkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Dalam proses pembelajaran, guru perlu merencanakan secara matang
suatu skenario pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi yang
130
telah ditentukan sehingga dapat mengubah peran guru dari Teacher
Centered Learning menjadi Student Centered Learning.
3. Dalam menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan kreativitas,
meningkatkan kemampuan keterampilan dan membentuk antusias siswa
sangat perlu diadakan pendekatan-pendekatan melalui metode-metode
pembelajaran yang mampu membawa mereka menerima suatu
pengalaman dengan terus melakukan latihan-latihan dan bimbingan.
4. Agar suasana dalam proses pembelajaran berjalan menjadi lebih hidup,
dinamis dan tidak membosankan, maka sangat diperlukan peran aktif guru
dalam menciptakan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta
mampu mencarikan alternatif-alternatif sebagai solusi pemecahan masalah
kurangnya sarana dan prasarana dalam menyalurkan pengetahuan tanpa
lari dari jalur standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditentukan. Khususnya dalam pembelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)
sangat banyak cara dan solusi dalam menyampaikan materi-materi yang
akan diajarkan kepada siswa.
5. Dengan berhasilnya penggunaan metode eksperimen dalam proses
pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini, guru dapat menggunakan
metode eksperimen tersebut pada proses pembelajaran khususnya
materi-materi pelajaran yang cenderung mengacu pada kegiatan praktikum dan
131
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Djumena, Dian S. 1990. Batik and its Kind. Jakarta : Djambatan
Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Pemahaman Konsep Umun dan Konsep Islam. Bandung : Rafika Aditama.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamzuri. 1981. Classical Batik. Jakarta : PT. Djambatan
Kholik, Muhammad. 2011. Metode Pembelajaran Konvensional.
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional/. (21 Januari 2014)
Misgiya dan Wahyu Tri Atmojo. 2008. “Penerapan Ornamen Tradisional Batak Dalam Teknik Batik Untuk Menciptakan Industri Kerajinaan Batik Di Sumatera Utara”. Medan : Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol. 5(2)19.
132
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Rohimah, Siti Maryam. 2012. Pengertian Metode Konvensional.
http://www.rofayuliaazhar.com/2012/06/metode-ceramah-dalam-pembelajaran.html. (21 Januari 2014)
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sebastian, Mirza. 2010. Sejarah Perkembangan Batik.
http://batiktradisi.blogspot.com/2012/07/sejarah-dan -perkembangan-batik.html#more. (14 September 2013).
Sinurat, Julyster Swarda. 2008. “Penerapan Ornamen Batak Toba Pada Gereja Katolik Santo Mikhael Pangururan”. Medan : Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol. 5(2)39.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Soemarjadi, dkk. 1991. Pendidikan Keterampilan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Soepratno. 1997. Ornamen Ukir Kayu Tadisional Jawa. Semarang : PT. Effhar.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sumiati dan Asra, 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa – Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.
133
Susatya, Edhy. 2013. “Pengembangan Model Pelatihan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Seni dan Budaya”. Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19(1)109.
Yudhoyono, Ani Bambang. 2002. Batikku Pengabdian Cinta Tak Berkata.
Jakarta : Gramedia.