STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN DANAU TOBA KECAMATAN MUARA
K A B U PA T E N T A P A N U L I U T A R A
Oleh:
Sartika Siregar NIM 4101220008 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian dan sikripsi ini dengan baik dengan waktu yang direncanakan.
Sikripsi ini berjudul “Studi Kelimpahan Dan Keanekaragaman
Zooplankton Di Perairan Danau Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli
Utara”. Sikripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kaasih pada
bapak Drs. Zulkifli simatupang, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran sejak dimulainya penulisan
proposal penelitian sampai selesainya penulisan sikripsi ini. Terima kasih juga
kepada Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Drs. Masdiana
Sinambela, M.Si, dan Bapak Drs. Hudson Sidabutar M.S, selaku dosen penguji
yang telah banyak memberikan saran dalam melengkapi isi dari sikripsi ini.
Penulis juga mengucapan trimakasih kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si
selaku kepala Laboratorium Biologi yang telah memberikan tempat dan waktu
selama penelitian.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khairiza Lubis S.Si,
selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membimbing selama
perkuliahan di Unimed serta kepada seluruh dosen beserta staf pegawai yang ada
di jurusan FMIPA UNIMED.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Ayah saya Esron
Siregar dan Ibu saya Rumondang Sianturi yang selalu mendoakan saya, mendidik,
dan memotivasi sampai saat ini. Juga buat Abangku Syariful Siregar serta Adikku
Sri Rejeki Siregar, Irma Surya Siregar, Harvest Siregar, Tio Marta Siregar, Nia
Cahaya Siregar, dan Gunado Siregar yang banyak memberikan motivasi dalam
Terimakasih juga saya ucapkan buat teman-teman (Susi, Uly, Siti, Meyta,
Vera, Jannes, Alfonsus) yang telah banyak membantu dan memberikan semangat.
Dan juga kelompok kecil “Kelompok Eurecha (K’lusi, K’dona, B’salam, Kak Ika,
Susi, Siti, Meyta, Hertiana, Jenny, Fretty) yang selalu memberi dukungan dan
doanya. Buat teman-teman Non Dik ’10 semuanya, terima kasih buat semuanya.
Semoga Tuhan Yesus selalu menyertai kita.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam
penulisan sikripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang
membangun demi sempurnanya sikripsi ini. Kiranya sikripsi ini dapat memberi
manfaat.
Medan, Juli 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Daftar Lampiran viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 3
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1.Ekosistem Danau 5
2.2.Ekosistem Danau Toba 5
2.3.Keadaan umum Kabupaten Tapanuli Utara 6
2.4. Komunitas biotik 7
2.5.Zooplankton 7
2.5.1. Jenis Zooplankton yang pernah ditemukan di Perairan Air Tawar 9
2.5.2. Peranan Zooplankton di Perairan 12
2.6.Faktor Fisika-Kimia Perairan 12
2.6.1. Faktor Fisika 13
2.6.2. Faktor Kimia 14
2.7. Kegiatan Keramba Jaring Apung (KJA) pada Perairan Dana Toba 15
BAB III METODE PENELITIAN 16
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 16
3.2. Populasi dan Sampel 16
3.3. Alat dan Bahan 16
3.3.1. Pengambilan dan Identifikasi 16
3.3.2. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan 17
3.4. Prosedur Kerja 17
3.4.1. Prosedur Kerja di Lapangan 17
3.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan 19
3.6. Teknik Analisis Data 19
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23
4.1. Faktor Fisika-Kimia Perairan pada Setiap Stasiun di Perairan
Danau Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara 23
4.2. Faktor Fisika Perairan 23
4.2.1. Suhu 24
4.1.2. Kecerahan 24
4.1.3. Intensitas Cahaya 25
4.3 Faktor Kimia Perairan 26
4.3.1. Derajat Keasaman (pH) 26
4.3.2. Oksigen terlarut (DO) 27
4.3.3. Chemical Oxygen Demand (COD) 28
4.4. Komposisi zooplankton 29
4.4.1. Indeks Keanekaragaman Zooplankton 29
4.4.2. Indeks Kelimpahan Zooplankton 30
4.4.3. Indeks Dominansi Zooplankton 31
4.4.4. Indeks Kesamaan Zooplankton 32
4.4.5. Perbedaan Keanekaragaman dan Kelimpahan Zooplankton 34
4.5. Pembahasan 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 37
5.1. Kesimpulan 37
5.2. Saran 38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Parameter yang Diukur 17
Tabel 3.2. Indeks Keanekaragaman 20
Tabel 3.3. Indeks Dominansi 21
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Fisika-Kimia Perairan Danau Toba di
Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara pada Setiap
Stasiun Pengamatan 23
Tabel 4.2. Data Indeks Kesamaan Zooplankton 33
Tabel 4.3. Perbedaan Keanekaragaman dan Kelimpahan Zooplankton di
perairan danau toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Gambar Peta Kecamatan Muara 6
Gambar 2.2. Rotifera 10
Gambar 2.3. Branchionus dan Keratella 10
Gambar 2.4. Gambar Cyclops sp 11
Gambar 2.5. Gambar Macrocyclops albidus dan Nauptilius 11
Gambar 3.1. Sedgwick Rafter 21
Gambar 4.1. Perbandingan Suhu antar Stasiun Pengamatan 24
Gambar 4.2. Perbandingan Intensitas Cahaya antar Stasiun 25
Gambar 4.3. Nilai pH Meter 26
Gambar 4.4. Nilai Oksigen Terlarut (DO) Meter 27
Gambar 4.5. Nilai COD 28
Gambar 4.6. Perbandingan Nilai Indeks Keanekaragaman Zooplankton
pada Setiap Stasiun Pengamatan 30
Gambar 4.7. Perbandingan Nilai Indeks Kelimpahan Zooplankton pada
Setiap Stasiun Pengamatan 31
Gambar 4.8. Perbandingan Nilai Indeks Dominansi Zooplankton pada
Setiap Stasiun Pengamatan 32
Gambar 4.9. Diagram Hasil Analisis Cluster Berdasarkan Indeks
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengamatan Zooplankton Pada Perairan Danau
Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara 42
Lampiran 2. Perhitungan Rumus Kelimpahan, Keanekaragaman,
Dominansi, Kesamaan dan Uji t Keanekaragaman dan
Kelimpahan Zooplankton 51
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian 56
Lampiran 4. Gambar Zooplankton Yang Ditemukan Pada Perairan Danau Toba
Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara 61
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Danau Toba merupakan perairan umum dengan ekosistem terbuka yang
pembentukannya melalui aktivitas gunung berapi. Disebut juga danau vulkanik
atau danau tektonik sebab pembentukan akibat gempa bumi. Setelah mengalami
suksesi yang sangat lama, perairan danau ini memiliki berbagai jenis biota di
dalamnya yang cukup kompleks. Biota-biota tersebut akan mengalami perubahan
populasi bergantung pada kondisi perairan. Salah satu jenis biota yang dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi perairan danau toba ini adalah plankton yang
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton (Yulia dan Tamrin, 2005).
Menurut Barus (2007), danau Toba merupakan sumber daya air yang
mempunyai nilai yang sangat penting ditinjau dari fungsi ekologi, hidrologi serta
fungsi ekonomi. Hal ini berkaitan dengan fungsi danau Toba sebagai habitat
berbagai jenis organisme air, sebagai sumber air minum bagi masyarakat
sekitarnya, dan perikanan air tawar. Sejak tahun 1996 usaha perikanan di perairan
danau Toba mulai berkembang dalam bentuk Keramba Jaring Apung (KJA) dan
hingga saat ini mencapai luas ± 440 ha (Kordi, 2005). Khusus di kecamatan
Muara (Kabupaten Tapanuli Utara) KJA dijadikan tempat penangkaran ikan
pora-pora (Mystacoleucus padangensis) sebagai salah satu mata pencaharian
masyarakat sekitar pinggiran danau. Dari berbagai penelitian di Danau Toba
memberikan indikasi bahwa telah terjadi perubahan ekologis, khususnya pada
lokasi-lokasi yang banyak terkena dampak dari kegiatan masyarakat (Silalahi,
2009). Perubahan ekologis tersebut mengakibatkan perairan danau toba menjadi
miskin akan zat hara (oligotrofik). Kondisi oligotrofik Danau Toba menyebabkan
daya dukung danau untuk perkembangan dan pertumbuhan oragnisme air seperti
plankton dan bentos sangat terbatas. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan di
beberapa kawasan Danau Toba menunjukkan bahwa populasi plankton dan bentos
2
Uraian di muka menunjukkan, bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan
masyarakat di sekitar danau dapat mempengaruhi kehidupan organisme akuatik
salah satunya zooplankton (Sagala, 2012). Zooplankton merupakan
mikroorganisme air yang memegang peranan penting dalam perairan yaitu
sebagai konsumen primer dan sebagai perantara dalam aliran materi dan energi di
perairan. Zooplankton dapat digunakan sebagai indikator perubahan stabilitas
ekosistem perairan (Odum, 1998). Keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton
menandakan kesuburan dan kestabilan suatu perairan. Menurut Astrifitriani
(2011) di perairan danau Toba Kecamatan Bakti Raja ditemukan, 29 genus yang
tergolong kedalam 12 kelas diantaranya: Rhizopoda 9 genus, Ciliophora 6 genus,
Rotifera 4 genus, Turbellaria 2 genus, Lobasa 1 genus, Coelentrata 1 genus,
Copepoda 1 genus, Cyanobacteria 1 genus, Cladocera 1 genus, Zooflagellates 1
genus, Gastropoda 1 genus, dan Porifera 1 genus. Sedangkan menurut Tiurma
(2011) di perairan Kecamatan Haranggaol ditemukan 26 genus dai 8 kelas,
diantaranya: Turbellaria 2 genus, Rotifera 5 genus, Rhizopoda 9 genus, Ciliophora
4 genus, Gastropoda 1 genus, Polychaeta 1 genus, Copepoda 3 genus, dan
Cladocera 1 genus. Suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman yang
tinggi bila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies
relatif merata. Perubahan yang terjadi pada suatu wilayah perairan dapat diketahui
dengan melihat perubahan kelimpahan biota zooplankton (Serezova, 2013).
Menurut Handayani dan Patria (2005), struktur komunitas dan pola
penyebaran zooplankton dalam perairan dapat dipakai sebagai salah satu indikator
biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan tersebut. Untuk mengkaji
hal tersebut salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan mengetahui komposisi,
kelimpahan, dan keanekaragaman zooplankton. Dan juga informasi mengenai
keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton diperairan Danau Toba Khusunya
di Kecamatan Muara masih sedikit dilaporkan. Berdasarkan hal tersebut
keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton di perairan Danau Toba perlu
diteliti untuk mengetahui struktur komunitas.
Mencermati uraian latar belakang di muka, untuk memperkaya informasi
3
(monitoring) komunitas zooplankton di perairan danau Toba, perlu dilakukan penelitian tentang studi keanearagaman dan kelimpahan zooplankton di perairan
danau Toba hususnya di Kecamatan Muara. Jika informasi sejenis tidak tersedia
dalam jangka waktu periodik, dikhawatirkan akan memberi dampak pada
perubahan rantai makanan dan jaring-jaring makanan di ekosistem perairan danau
Toba. Pada penelitian ini pemantauan dibatasi pada stasiun pengamatan perairan
danau Toba di wilayah kecamatan Muara kabupaten Tapanuli Utara.
1.2. Identifikasi Masalah
Mencermati uraian latar belakang di muka, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan terkait dengan keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton di
perairan danau Toba, yakni: telah terjadi peningkatan bahan masukan ke perairan
danau Toba dari berbagai aktivitas masyarakat dan diasumsikan aktivitas tersebut
dapat mempengaruhi perubahan komunitas zooplankton.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada
pengamatan zooplankton yang dilihat dari keanekaragaman, kelimpahan,
dominansi, dan kesamaan zooplankton di perairan danau Toba Kecamatan Muara
Kabupaten Tapanuli Utara serta pengukuran beberapa sifat fisika-kimia yang
kemungkinan mempengaruhi penyebaran zooplankton.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keanekaragaman zooplankton di perairan Danau Toba
kecamatan Muara.
2. Bagaimana kelimpahan zooplankton di perairan Danau Toba kecamatan
Muara.
3. Jenis zooplankton apa yang paling mendominasi di perairan Danau Toba
kecamatan Muara yang terdapat pada lima stasiun sampling.
4. Bagaimana kesamaan jenis spesies zooplankton di perairan Danau Toba
kecamatan Muara yang terdapat pada lima stasiun sampling.
4
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui keanekaragaman zooplankton di perairan Danau Toba
kecamatan Muara.
2. Untuk mengetahui kelimpahan zooplankton di perairan Danau Toba
kecamatan Muara.
3. Untuk mengetahui jenis zooplankton yang paling mendominasi di perairan
Danau Toba kecamatan Muara yang terdapat pada lima stasiun sampling.
4. Untuk mengetahui kesamaan jenis spesies zooplankton di perairan Danau
Toba kecamatan Muara yang terdapat pada lima stasiun sampling.
5. Untuk mengetahui kondisi fisika-kimia perairan pada saat dilakukan
pengamatan.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Untuk melengkapi data keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton
yang terdapat di perairan Danau Toba khususnya di kecamatan Muara.
2. Sebagai bahan informasi dan dorongan bagi masyarakat di sekitar perairan
Danau Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara agar
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lima stasiun pengamatan
dengan rona lingkungan berbeda dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pada perairan Danau Toba di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara
ditemukan 11 kelas dengan 26 genus zooplankton. Indeks keanekaragaman
berkisar antara 1,65-2,57 dengan nilai terendah diperoleh pada stasiun I yang
terdapat pada lokasi pelabuhan dan nilai tertinggi terdapat pada stasiun III
yang terdapat pada lokasi pemukiman. Dan tergolong dalam kategori 1<H’<3
yakni stabilitas keanekaragamana komunitas biota sedang.
2. Indeks kelimpahan berkisar antara 1,65-3,65 ind/L. Dimana kelimpahan
terendah terdapat pada stasiun II yaitu daerah muara sungai dan kelimpahan
tertinggi terdapat pada stasiun III yaitu daerah pemukiman.
3. Indeks dominansi pada kelima stasiun pengamatan berkisar antara
0,091-0,235. Indeks dominansi tertinggi pada stasiun I yaitu pada lokasi pelabuhan
dan indeks dominansi terendah pada stasiun III yaitu pada lokasi pemukiman
dan tidak ada spesies tertentu yang mendominasi.
4. Indeks kesamaan yang paling tinggi terdapat pada Stasiun III dan V yaitu
66,7%. Berdasarkan aturan 50%, maka Stasiun III dan IV dikategorikan satu
komunitas.
5. Berdasarkan pengukuran faktor fisika kimia perairan di lima stasiun
pengamatan, dimana suhu berkisar antara 24-270C, intensitas cahaya berkisar
antara 383-770 lux, nilai pH yaitu 6,58-7,80, nilai DO berkisar antara
38
5.2. Saran
1. Perlu adanya penelitian lanjut di perairan Danau Toba dengan rona
lingkugan yang berbeda dan metode pengamatan yang berbeda juga
sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat.
2. Hendaknya pemerintah dan masyarakat yang bertempat tinggal disekitar
perairan Danau Toba Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara agar
menjaga dan melestarikan perairan danau toba dengan mengurangi
39
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2013), http://www.tapanuliutarakab.go.id/, (Diakses Tanggal 12 November 2013)
Anonim, (2014(1)), http://www.fao.org/docrep/003/t0555e/T0555E43.gif. (Diakses
Tanggal 22 Januari 2014)
, (2014(2)), http://www.glerl.noaa.gov//GLWL/Zooplankton/Rotifers.
(Diakses Tanggal 22 Januari 2014)
,(2014(3)),http://www.fao.org/docrep/005/ac742e/AC742E92.gif. (Diakses
Tanggal 22 Januari 2014)
, (2014(4)), http://www.bumblebee.org/invertebrates/images/Macrocyclops.
(Diakses Tanggal 22 Januari 2014)
, (2014(5)), http://sunsite.ualberta /AquaticInvertebrates/tPKCOPEPODA.
(Diakses Tanggal 22 Januari 2014)
Asriyana dan Yuliana, (2012), Produktivitas Perairan, Bumi Aksara, Jakarta.
Astrifitiani, M., (2011), Pengaruh Pemeliharaan Ikan Pada Keramba Jaring
Apung (KJA) Terhadap Komintas Zooplankton Pada Perairan Danau Toba
Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, Sikripsi tidak
dipublikasikan, Fmipa Unimed, Medan.
Aswin, F., (2010), Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Crustaceae
Planktonik di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, Sikripsi tidak dipublikasikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Barus, T. A., (2002), Pengantar Limnologi, Depdibud, Medan.
Brahmana, P., (2001), Ekologi Laut, Universitas Terbuka, Jakarta.
El-Sherbiny, M. M., Al-Aidarooa, A. M., & Gab-Alla, A., (2011), Seasonal Composition And Population Density Of Zooplankton In Lake Timsah,
Suez Canal, Egypt, Oceanologia, 53 (3): 837–859.
Efrizal, T., (2008), Struktur Komunitas Makrozoobentos Perairan Sungai Sail Kota Pekanbaru, Ilmu Lingkungan, 2(2): 22-32.
40
Fitri, N., dan Lukman, M., (2013), Komunitas Zooplankton di Perairan Lamalera dan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, Jurnal dan Ilmu Kelautan Tropis, 5(1): 219-227.
Handayani, S., & Patria, M. P., (2005), Komunitas Zooplankton Di Perairan
Waduk Krenceng, Cilegon, Banten, Makara Sains, 9 (2): 75-80.
Hikmah, T., dan Arief., (2013), Kelimpahan dan Distribusi Spasial Komunitas Plankton di Perairan Kepulauan Banggai, Jurnal dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1):145-161.
Hutabarat, S. & Stewart M. E., (1986), Kunci Identifikasi Zooplankton, Penerbit
Universitas Indonesia.
Kordi, G. H., (2005), Budidaya Ikan Laut di Keramba Jaring Apung, Rieneka
Cipta, Jakarta.
Manurung, B., (2013), Ekologi Hewan, FMIPA UNIMED, Medan.
Mcnaughton, S. J. & Larry L. W., (1992), Ekologi Umum Edisi Kedua.
Diterjemahkan: Sunaryo Pringgoseputro & B. Srigandono, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Nybakken, J. W., (1998), Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis, PT.
Gramedia, Jakarta.
Odum, P., (1993), Dasar-Dasar Ekologi Umum. Terjemahan: Ir. Tjahjono
Samingan M.Sc., FMIPA Institutpertanian Bogor, IPB, Bogor.
Oueda, A., Guenda, W., Zongo, F., (2007), Diversity, Abudance And Seasonal Dynamic Of Zooplankton Community In A South-Saharan Reservoir
(Burkina Faso), Journal of biological sciences, 7 (1): 1-9.
Rodríguez, M. P., & Matsumara, T. T., (2000), Variation Of Density, Species Composition And Dominance Of Rotifers At A Shallow Tropical Reservoir
(Broa Reservoir, Sp, Brazil) In A Short Scale Time, Rev. Bras. Biol, 60 (1):
1-6.
Sastrawijaya, T. A., (2009), Pencemaran Lingkungan, Rieneka Cipta, Jakarta.
Simanullang, S., Nurdin, S., YulSiati., (2012), Jenis dan Kelimpahan
Fitoplankton di Danau Toba Desa Huta Hotang Kecamatan Onan Runggu Kabupaen Samosir Provinsi Simatera Utara. Diakses dari:
41
Simatupang, Z., (1997) Distribusi dan Kelimpahan Zooplankton di Bendungan Lahor, Jawa Timur, Tesis tidak dipublikasikan, IKIP Malang.
Sinaga, A., dan Riwayati., (2009), Ekologi Perairan. FMIPA UNIMED, Medan.
Serezova, T, A., (2013), Zooplankton Community Structure in Hanjalutung Lake
Based on Vegetation Cover Type, Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 2 (2):
2301-7783.
Sunarto, (2008), Karaketristik Biologi Dan Peranan Plankton Bagi Ekosistem
Laut, Karya Ilmiah, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Unpad, Semarang.
Tambunan, E., (2010), Pengaruh Pemeliharaan Ikan pada Keramba Jaring
Apung (KJA) Terhadap Komintas Zooplankton pada Perairan Danau
Toba Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, Sikripsi tidak
dipublikasikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Tim Redaksi., (2008), Penataan Ruang Kawasan Danau Toba. Diakses dari:
http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=152, Tanggal 7 Januari 2013.
Yulia Dan Tamrin., (2005), Fluktuasi Dan Kelimpahan Fitoplankton di Danau
Laguna Ternate Maluku Utara, Jurnal Perikanan, 9: 288-296.