• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENG Pengaruh Fasilitas Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENG Pengaruh Fasilitas Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

Di Sa

ajukan Guna arjana S-1 Pa Program FAKULTA UNIVER TAHUN a Memenuhi ada Fakultas Studi Pendid NAFISA AS KEGUR RSITAS MU

N AJARAN 2 SKRIPSI i Persyaratan s Keguruan d dikan Guru S

            Oleh: HUSNUL F A 51011010 RUAN DAN UHAMMAD 2015 2014/2015

n Guna Mem dan Ilmu Pen Sekolah Das

FAUZIAH 02

(2)

PENGARUII FASIL

TAS DAN

MOTIVASI AELAJAR TERIIADAP

PR$TASI

BEI-A.IAR

SISWA KET,AS

IV

SD

NI]CERI

SAEDN 2

KALIAMBE

KABTJPATEN SRAGEN

TAIIT'N PELATAR,{N

'0141

2OT5

Dir6iapke

de

dhusu

oleh:

NAFISA IIUSNUL

I'AUZIAE

Telah

Disrujui

utuk

DipdtalEftan

de

Dipublilosttr

IalaltarK€8N

da

Imu

Podidiko

lrcsd

stlldi ?@didiL,n

cm

sekolal

DM

Pe6etujm

Pembimbing.
(3)

PENCARUE FASILITAS

DAN

MoTTVASI AELAJAR

TIRIIADA?

PRDSTASI

EELAJAR SISWA KEI,AS IV

SD

NDGERI

SARDN 2

KALIJAMBE KABUPATEN

SRAGEN

TAHUN AJARAN

,OT.UTOI5

Dipe6iapk6

de

dislM

oleh:

NAIISA

IIUSNUL

TAUZIAH

4510110102

Tdan

di!.da!a*!,

di D@5a

D.Im

?dsuii

?ada

hdi

Selas." 14 Jlni 2015

De

Dinyard@ Telal

Mhmrrli

Sy@t

56llM

Dew

Poguii:

1

l.

1. DB.

II.

S&ing

Mmdi,

S-$., M.Pd,

Da

H.

Swmo,

S.H., M.Pd.

D..IL

Smirc,

M.M.

Suftt

fla

l4Juli

2015

Univdiias

Muhmmadiyah

Sdatnn!

Illulta

K.e@

dd

llmu PeDdidi[@

//oo)H

(4)

NIM

Progr

n Siudi:

ld'lidik

ON

Serobh

Dsd

(PCSD)

Judut

$<npsi

: PenEEruh

Fasilila

dan

Motivdi

Bclajar Tshadap Prest6i

Belaj&

siswa Kelas

Iv

SD Neseri Sden 2 Kalijambe

Kobwaten

sagm

Trhu

Pelajmn

2014/2015,

Mmyat.k{r

denge iebmd-benmya

banwa

s}ipsi

]!ng

soya ssankon

ini bd..

b-ar

nl.il

()rya

sava

sddtrr

dd

bcbas

phgor

kr,a.

o'mg

lain,

kcorl').ng

tertulis

diacddikllip

dalm

lask.h dm disebrtkd

pado doftor lustaka.

Alabila di

kdndiatr

hui

tedulti

skilsi

ini

bsil

plagiol,

stt

ato

tenmrsu.s

ja*ab

sep@uhnya dan

bdedia

nodina

saltsi s@ai

pe6tu6

ydg

berlala.

YaDs mmbuat

,my.toe!

iv

(5)

v

 

”Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit.”

(Ali Bin Abi Tholib)

“Hidup adalah perjuangan dan kebahagiaan harus direngkuh dengan banyak pengorbanan”.

(Tere Liye)

“Man JaddaWa Jadda”

(6)

vi

 

menyirami dengan rahmat, nikmat, karunia serta cinta kasihNYa kepadaku, memberi segala yang terbaik untukku, ku persembahkan secarik karya sederhana ini untuk : 1. Ibuku tercinta (Ibu Siyamidiningsih S.Pd) dan Bapakku tersayang (Bapak

Slamet S.Pd) yang telah memberikan motivasi, membimbing,mengajariku dan memberikan dukungan dari berbagai sudut. Do’a yang selalu mengiringi di setiap langkah serta kasih sayang yang tak terhingga. Senyuman kalian merupakan suntikan semangat untuk terus melangkah.Terimakasih telah menjadi orang tua terhebat yang Nafisa punya.

2. Adik-adikku tercinta Afrizal Zuhri Z, Shofiana Fauzia Z, Safira Jannatus Z, dan Zahratul Aghleiya R. terimaksih untuk setiap dukungan yang telah kalian berikan yang tiada pernah aku lupakan, Nafisa akan berusaha menjadi saudara yang terbaik yang bisa kalian banggakan.

3. Sahabat- sahabat tercinta (Myta, Siti Fatimah, Anis Rahma, Zulaiha, Ussi, Nada, Nuryati, Irta,wiji, ) kalian adalah pemanis alami ketika aku berada di bumi Indonesia ini. Terima kasih atas segala dukungan, motivasi dan bantuannya. Terimakasih telah mencatat kenangan bersama-sama denganku, semua itu tak akan pernah terlupakan.

4. Teman- teman kelas C dan teman seangkatan 2011 PGSD UMS.

(7)

vii

 

Segala puji syukur kehadirat Allah rahmat dan ridho- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Skripsi ini merupakan sebagian tugas dan syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, tanpa bantuan mereka skripsi ini tidak pernah terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada yang terhomat:

1. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Drs.H. Samino M.M. selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Dosen Pembimbing Drs.H. Saring Marsudi, S.H., M.Pd yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

4. Dosen-dosen PGSD FKIP UMS yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. 5. Slamet S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen yang telah

memberikan izin tempat untuk melaksanakan penelitian.

6. Keluarga besar UKM MUEC (Muhammadiyah University English Course) dan Keluarga Besar HMP PGSD UMS terima kasih segala dukungan dan kebersamaannya bersama orang-orang hebat selama ini.

7. Teman-teman Kelas C PGSD angkatan 2011, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

(8)

viii

 

umumnya serta bermanfaat bagi peningkatan pembelajaran di dunia pendidikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 6 Juli 2015

(9)

ix

 

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

1. Hakekat Fasilitas Belajar... 6

a. Definisi Fasilitas ... 6

b. Definisi Fasilitas Belajar ... 7

c. Fungsi Fasilitas Belajar ... 7

d. Indikator Fasilitas Belajar ... 8

2. Hakekat Motivasi Belajar ... 9

(10)

x

 

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Belajar Peserta didik ... 13

g. Indikator Motivasi Belajar ... 15

3. Hekekat Prestasi Belajar ... 17

a. Definisi Prestasi Belajar ... 17

b. Definisi Belajar ... 18

c. Prinsip-prinsip Belajar ... 19

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20

e. Fungsi-fungsi Prestasi Belajar ... 21

f. Indikator Prestasi Belajar ... 22

B. Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

1. Tempat Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

C. Populasi Dan Sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

D. Variabel Penelitian ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Pokok (Angket) ... 30

2. Bantuan (Dokumentasi) ... 37

F. Instrumen Penelitian ... 37

(11)

xi

 

2. Visi dan Misi ... 45

3. Keadaan Fisik Sekolah ... 46

4. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) ... 46

B. Uji Instrumen Penelitian ... 47

1. Uji Validitas Instrument ... 48

2. Uji Reliabilitas Instrument ... 50

C. Uji Prasyarat Analisis ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Linieritas ... 52

D. Analisi Data ... 53

1. Analisis Regresi Liniear Berganda... 53

2. Pengujian Hipotesis ... 55

3. Koefisien Determinasi ... 57

4. Uji Sumbangan Relative (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) ... 57

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 59

BAB V PENUTUP ... 63

A. Simpulan ... 63

B. Implikasi ... 64

C. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(12)

xii

 

Tabel 3.2 Interpretasi nilai r ... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Fasilitas Belajar ... 38

Table 3.4 Kisi-kisi angket Prestasi Belajar ... 39

Tabel 4.1 Data Bangunan SD Negeri Saren 2 ... 46

Tabel 4.2 Data guru dan karyawan SD Negeri Saren 2 ... 47

Tabel 4.3 Uji validitas angket Fasilitas Belajar ... 48

Tabel 4.4 Uji validitas angket Motivasi Belajar... 49

Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas Fasilitas Belajar ... 50

Tabel 4.6 Hasil uji reliabilitas Motivasi Belajar ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas ... 53

Tabel 4.9 Data Variabel Penelitian ... 54

Tabel 4.10 Hasil analisis Regresi Linier Berganda ... 55

Tabel 4.11 Hasil Hipotesis dan Uji t ... 56

(13)

xiii

(14)

xiv

 

Lampiran 2 Angket Try Out Fasilitas Belajar ... 74

Lampiran 3 Data Siswa Try Out ... 82

Lampiran 4 Hasil Try Out Angket Fasilitas Belajar ... 84

Lampiran 5 Hasil Try Out Angket Motivasi Belajar ... 85

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Angket Fasilitas Belajar ... 86

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ... 90

Lampiran 8 Data Uji Reliabilitas Fasilitas Belajar ... 94

Lampiran 9 Data Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 95

Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Fasilitas Belajar ... 96

Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar ... 99

Lampiran 12 Angket Penelitian ... 102

Lampiran 13 Data Siswa Penelitian ... 107

Lampiran 14 Hasil Penelitian Angket Fasilitas Belajar ... 108

Lampiran 15 Hasil Penelitian Angket Motivasi Belajar ... 109

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas ... 110

Lampiran 17 Hasil Uji Linieritas X1 Terhadap Y ... 111

Lampiran 18 Hasil Uji Linieritas X2 Terhadap Y ... 113

Lampiran 19 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 115

Lampiran 20 Tabel Nilai F0,05 ... 118

Lampiran 21 Tabel Nilai t ... 119

Lampiran 22 Tabel r Distribusi ... 121

Lampiran 23 Dokumentasi Try Out SD N Donoyudan ... 119

Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian SD N Saren 2 ... 121

Lampiran 25 Surat Ijin Riset ... 122

Lampiran 26 Surat Keterangan Try Out... 123

Lampiran 27 Surat Keterangan Riset ... 124

(15)

xv

 

NAFISA HUSNUL FAUZIAH A 510110102

Nafisa Husnul Fauziah, A 510110102, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri Saren 2 Kalijmabe tahun pelajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui seberapa besar fasilitas dan motivasi belajar sedangkan untuk dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai prestasi belajar siswa. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji f) diketahui fhitung > ftabel, yaitu 17,341 > 2,86 dan nilai signifikansi <0,05, yaitu 0,000. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,601 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 60%, sedangkan 40% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.Jadi dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor fasilitas dan motivasi belajar siswa.

(16)

1

Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar. Dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menerima materi yang disampaikan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Menurut Peraturan Pemerintah Pasal 42 nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:

(1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(17)

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam melestarikan generasi-generasi yang dapat memajukan negeri. Setiap orang membutuhkan pendidikan, belajar dan berbagai macam pelajaran kehidupan lainnya. Berbagai tingkatan dalam pendidikan dimulai dari ranah pendidikan usia dini, Taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Semua itu tidak lepas dari peran sistem pendidikan dinegeri ini. Sekolah merupakan wadah aspirasi peserta didik utuk mengembangkan berbagai macam pengetahuan. Mengembangkan fasilitas-fasilitas sekolah merupakan salah satu peran sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Fasilitas yang memadahi tentunya akan mempengaruhi suasana pembelajaran di sekolah. Peserta didik akan lebih bersemangat dan terpacu dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemerintah mengeluarkan kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bertujuan untuk memaksimalkan kinerja sekolah serta turut serta meringankan beban biaya terhadap masyarakat kalangan bawah.

Fasilitas merupakan salah satu senjata untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Namun, fasilitas-fasilitas sekolah bukan menjadi jaminan untuk berhasil tidaknya pembelajaran. Misalnya dapat ditemui pada sekolah-sekolah yang ada dikota, sangat berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah yang ada di desa. Fasilitas yang ada dikota lebih memadahi dengan anggaran dana yang selangit maka fasilitasnya pun tidak diragukan. Sedangkan di desa atau dipedalaman, minimnya fasilitas sedikit menghambat proses pembelajaran. Seiring berkembangnya zaman, sekolah-sekolah yang ada di desa sudah berkembang dan mengikuti zaman. Masuknya pengaruh-pengaruh sangat berkembang pesat, sehingga sebagai guru haru senantiasa menggunakan perkembangan dengan sebaik mungkin.

(18)

mencapai suatu tujuan salah satunya termotivasi untuk berprestasi di sekolah. Mempunyai prestasi belajar di sekolah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pelaku, baik untuk orang-orang yang disayangi dan bagi dirinya sendiri. Namun masih banyak motivasi belajar itu belum tumbuh bahkan melekat pada jiwa peserta didik. Kurang sadarnya peran pendidikan dalam peserta didik ini merupakan ancaman bagi generasi penerus bangsa. Secara tidak langsung fasilitas belajar sangat berpengaruh dalam berhasil tidaknya proses belajar. Fasilitas yang kurang memadahi akan mempersulit peserta didik dalam menyerap pembelajaran. Sebaliknya, fasilitas yang memadahi serta memenuhi standart dalam pendidikan akan merangsang motivasi belajar peserta didik. Apabila motivasi belajar peserta didik sudah terlihat, maka prestasi belajar pun tidak diragukan lagi. Peserta didik yang berhasil akan memperoleh prestasi belajar yang sangat memuaskan.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Fasilitas dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut makan dapat diidentifikasikan masalah penelitian yaitu :

1. Kurangnya motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe kabupaten Sragen.

2. Motivasi belajar sebagai senjata dalam keberhasilan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(19)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian terfokus maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen tahun 2014/ 2015. 2. Motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar kelas IV hasil Ujian Akhir

Sekolah (UAS) SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen tahun 2014/ 2015.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.

2. Adakah pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.

3. Adakah pengaruh yang signifikan fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2 tahun pelajaran 2014/2015.

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti dapat mengetahui tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2014/2015.

(20)

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2014/2015.

F.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam perkembangan ilmu pendidikan mengenai pengaruh fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan kepada SD Negeri Saren 2 Kalijambe guna meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari fasilitas dan motivasi belajar siswa.

(21)

6 1. Hakekat Fasilitas Belajar

a. Definisi Fasilitas

Fasilitas belajar baik dari orang maupun dari sekolah memang berperan penting dalam perkembangan belajar peserta didik. Fasilitas yang memadahi akan menunjang proses belajar yang baik. Dalam proses belajar mengajar pasti menggunakan fasilitas sekolah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Ada berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh seluruh penghuni sekolah. Dalam pembelajaran di ruang kelas, fasilitas yang digunakan adalah fasilitas pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar.

Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Hartati Sukirman dkk ( 28) menyatakan bahwa sarana pendidikan adalah “ Semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien”.

Fasilitas atau Sarana prasarana menurut Syaiful Sagala (2009: 219) menyatakan bahwa “Semua benda bergerak maupun tidak tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar baik secara langsung mapun tidak langsung”.

(22)

b. Definisi Fasilitas Belajar

Syaiful Sagala ( 2009: 220) menyatakan bahwa “sekolah yang termaksuk sekolah favorit didukung oleh fasilitas belajar, fasilitas olah raga dan kelengkapan yang cukup memadahi. Keadaan sekolah yang memadahi adalah sekolah yang didukung fasilitas laboratorium, perpustakaan dan fasilitas lainnya yang memadahi untuk mengembangkan minat serta bakat para peserta didiknya dan lokasinya terletak pada daerah yang sangat strategis dan lingkungan yang nyaman.

Menurut Indriyanto dalam Syaiful Sagala (2009: 220) mengemukakan dua fenomena yang dapat diamati berkenan dengan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yaitu (1) fenomena keterbatasan yaitu fenomena keterbatasan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang menonjol dalam pelaksanaan kebijakan dan program sekolah yang berada diperkotaan apa lagi yang ada dipedesaan. (2) pemanfaatan yaitu dilain pihak, unit-unit kerja dan sekolah yang telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai ternyata kurang memanfaatkannya.

Menurut Hartati Sukirman dkk (29) menyatakan bahwa perlu dibedakan antara lain:

1) alat pelajaran

yaitu semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar ( buku tulis, gambar-gambar).

2) alat peraga

yaitu semua alat bantu pendidikan dan pelajaran. 3) media pendidikan.

Yaitu perantara proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, dapat sebagai pengganti peranan guru.

c. Fungsi Fasilitas belajar

Menurut Sardiman (2009 : 20) secara umum fungsi fasilitas belajar adalah sebagai berikut:

(23)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan biaya.

3) Menggunakan media atau sarana pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi dengan sikap pasif anak didik.

4) Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

d. Indikator fasilitas Belajar

Menurut Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 tentang Sarana dan Prasarana antara lain:

1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 237) untuk mengetahui bahwa suatu Sekolah sudah memiliki fasilitas,sarana yang baik, yakni dengan mencari standart sarana yang tercantum dalam buku Pedoman Pembukuan Bangunan Dan Prabot Sekolah yang dikeluarkan proyek pembukuan sarana pendidikanDepartemen P dan K Jakarta tahun 1978. Indikator fasilitas dapat diklasifikasikan dibawah ini, antara lain:

1) Adanya kelengkapan sarana di sekolah antara lain: mushola, perpustakaan, tempat parkir dan laboratorium serba guna.

2) Adanya media pembelajaran antara lain: alat peraga dan Buku penunjang.

(24)

4) Adanya ruangan yang melengkapi proses belajar mengajar antara lain: Ruang kelas 1-6, ruang kantor guru dan kantor Kepala Sekolah.

2. Hakekat Motivasi Belajar

a. Definisi Motivasi

Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam Guay (2010: 712) menyatakan bahwa “motivation refers to the reasons underlying behavior. Paraphrasing Gredler, Boussard, and Garrison (2004: 106) broudly define motivation as the atribute that moves us to do or not to do something”. Motivasi mengacu pada alasan yang mendasari perilaku. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gredler, Broussard, dan Garrison (2004: 106) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan atribut yang menggerakan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Menurut Sardiman (2012: 75) menyatakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Menurut Wendy L. Ostroff (2013: 7) “motivasi adalah keinginan yang mendorong semua tindakan dan merupakan pelopor sekaligus batu penjuru bagi pembelajaran”. Jadi motivasi merupakan dorongan dari seorang baik disengaja atau tidak disengaja. Menurut Robert E. Slavin (2011: 135) bahwa “motivasi adalah proses Internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu”. Ada banyak jenis, intensitas, tujuan dan arah motivasi yang berbeda- beda”.

(25)

yang diinginkannya. Motivasi untuk belajar sangat berperan penting bagi siswa dan guru.

b. Definisi motivasi belajar

Motivasi belajar merupakan komponen penting dalam tercapainya hasil belajar atau tujuan yang ingin dicapai. Semakin tinggi motivasi belajarnya semakin tinggi pula hasrat dalam menerima pemebelajaran, sebaliknya motivasi belajar yang rendah akan semakin kurang menghargai tujuan dari yang diinginkan.

Menurut Euis Karwati dan Doni Juni Priansa (2014: 183) “Motivasi belajar adalah perilaku dan faktor-faktor yeng mempengaruhi peserta didik untuk berperilaku terhadap proses yang dialaminya”. Motivasi belajar adalah sebuah dorongan atau penguatan yang terjadi dalam diri seseorang atau dari luar dirinya untuk mengetahui sesuatu serta mengalami perubahan perilaku yang lebih baik. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan dari yang belum paham menjadi paham, dari yang minder menjadi percaya diri, serta dari yang malas menjadi rajin. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam jiwa dan diri seseorang yang dipengaruhi oleh rangsangan motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang bertujuan meningkatkan sesuatu dalam dirinya agar tujuan yang diinginkan tercapai.

(26)

proses belajar di sekolah dapat diketahui dari hasil belajar dan prestasi belajar peserta didik.

c. Manfaat motivasi belajar

Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Sardiman (2012: 85) ada beberapa fungsi motivasi:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

d. Sumber-sumber motivasi belajar

Teori motivasi yang lazim digunakan menurut Euis Karwati dan donni Juni Priansa (2014: 167) untuk menjelaskan sumber motivasi peserta didik digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Motivasi Intrinsik (Rangsangan Dari dalam Diri Peserta Didik) Motivasi Intriksik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap peserta didik sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Faktor individual yang biasanya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah:

a) Minat

Peserta didik akan merasa terdorong untuk belajar, jika kegiatan belajar tersebut sesuai dengan minatnya.

b) Sikap Positif

(27)

c) Kebutuhan

Peserta didik mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun sesuai kebutuhan.

2) Motivasi Ekstrinsik (Rangsangan dari Luar Pesera Didik)

Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya.

e. Bentuk-bentuk Motivasi Pembelajaran

Didalam kegiatan belajar peranan motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan.

Menurut Sardiman (2012: 92-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: 1) Memberi angka-angka

Dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya penghargaan berupa nilai sehingga anak akan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus.

2) Hadiah

Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu dan akan diberikan hadiah. Tetapi pemberian hadiah tidak boleh terlalu sering karena akan mengubah motivasi anak menjadi motivasi untuk mendapatkan hadiah.

3) Kompetisi persaingan

(28)

4) Ego- involvelment

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5) Memberi ulangan para siswa

Dengan adanya ulangan siswa tersebut termotivasi untuk belajar karena mereka akan merasa malu jika mendapatkan nilai yang jelek. 6) Mengetahui hasil belajar

Pada saat siswa mengetahui hasil belajar kurang bagus jika dibandingkan dengan teman-teman mereka akan berusaha untuk belajar lebih rajin.

7) Memberikan pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Dengan memberikan pujian pada siswa dapat meningkatkan motivasi untuk belajar karena pujian merupakan sebuah penghargaan yang cukup berarti bagi siswa. 8) Hukuman

Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Peserta Didik

Motivasi merupakan dorongan atau penguatan tingkah laku peserta didik. Motivasi peserta didik tidak lepas dari perkembangan kepribadian peserta didik yang tidak stabil. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik menurut Euis Karwatidan Donni juni priansa (2014: 181) adalah:

1) Konsep Diri

(29)

2) Jenis Kelamin

Pola pikir tradisional yang menyatakan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggki-tinggi karena nanti tugasnya hanya melayani suami, menyebabkan perempuan tidak mampu belajar dengan optimal.

3) Pengakuan

Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dengan lebih giat apabila dirinya merasa dipedulikan, diperhatikan, atau diakui oleh keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Pengakuan akan mendorong peserta didik untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pengakuan tersebut.

4) Cita-Cita

Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai oleh peserta didik. Target tersebut dapat diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dan mengandung makna bagi peserta didik.

5) Kemampuan Belajar

Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta didik, misalnya pengamatan, perhatian, ingatanm daya pikir dan fantasi. Jadi peserta didik yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih bermotivasi dalam belajar, karena peserta didik tersebut lebih sering memperoleh sukses, sehingga kesuksesan tersebut memperkuat motivasinya.

6) Kondisi Peserta Didik

Kondisi fisik dan kondisi psikologis peserta didik sangat mempengaruhi faktor motivasi belajar, sehingga guru harus lebih cermat melihat kondisi fisik dan psikologis peserta didik.

7) Keluarga

(30)

motivasi yang positif terhadap peserta didik untuk berprestasi dalam pendidikan.

8) Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan berbagai unsur yang datang dari luar peserta didik. Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun sosial, baik yang menghambat atau mendorong.

9) Upaya Guru Memotivasi Peserta Didik

Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan strategi dalam memotivasi peserta didik agar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri peserta didik. 10) Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar cenderung tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang-kadang-kadang lemah, bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional.

g. Indikator Motivasi Belajar

Lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dorongan dari orang sekitar sangatlah penting namun, dorongan dari dalam diri merupakan hal yang paling mendasar. Sikap serta keinginan belajar dari berbagai macam peserta didik berbeda-beda.

Hartini, dkk (2008: 14) mengemukakan motivasi yang ada pada setiap individu itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus

dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Lebih senang bekerja sendiri.

(31)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu.

Riduwan (2012: 31) menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa meliputi dimensi:

1) Ketekunan dalam belajar a) Kehadiran di sekolah b) Mengikuti PBM di kelas c) Belajar di rumah

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan a) Sikap terhadap kesulitan b) Usaha mengatasi kesulitan

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar a) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran b) Semangat dalam mengikuti PBM 4) Berprestasi dalam belajar

a) Keinginan untuk berprestasi b) Kualifikasi hasil

5) Mandiri dalam belajar a) Penyelesaian tugas / PR

b) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran.

Menurut Uno (2010: 23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan menjasi enam, yaitu sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

(32)

Berdasarkan ciri-ciri dan indikator diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar meliputi:

1) Tekun dalam belajar

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 4) Mandiri dalam belajar

5) Memiliki hasrat dan keinginan berhasil/ berprestasi. 3. Hakekat Prestasi Belajar

a. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu tolak ukur berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan pelajarannya. Peserta didik yang mampu menerima pengetahuan baru dan sangat antusias akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Disamping hasil belajar peserta didik akan segera terbentuk pola dalam dirinya untuk menghasilkan sebuah prestasi dalam dirinya, baik prestasi akademik maupun non akademik.

Menurut Eus Karwati dan Donni Juan priansa (2014: 155) prestasi belajar adalah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif,disadari dan sebagaimana.

(33)

peserta didik dan mampu mengembangkan prestasinya serta kemampuan yang dimilki peserta didik. Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik mempunyai sebuah tujuan. Dimana peserta didik dituntut untuk berhasil dalam menangkap sebuah ilmu dan mampu mengembangkan sesuai potensinya masing-masing. Seseorang yang mempunyai potensi lebih akan mudah menunjukkan prestasi belajarnya dalam akademik maupun non akademik.

b. Definisi Belajar

Menurut Suryabrata dalam Nyayu Khodijah (2014: 47) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasikan dan berkembang karena belajar”. Samino dan Saring Marsudi (2011 : 19) menyatakan bahwa “belajar adalah proses yang harus dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik”.

Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 4) menyatakan bahwa “belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek –aspek tersebut adalah: bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi”.

(34)

c. Prinsip- Prinsip Belajar

Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014: 192) Belajar yang efektif bisa terjadi jika prinsip-prinsip belajar dapat diterapkan dengan baik. Prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran adalah: 1) Hal apapun yang dipelajari oleh peserta didik, maka peserta didik

tersebut harus mempelajarinya sendiri.

2) Setiap peserta didik belajar berdasarkan tempo atau kecepatannya masing-masing sehingga terdapat berbagai variasi tempo atau kecepatan belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

3) Peserta didik akan belajar dengan baik banyak apabila setiap langkah dalam belajar segera diberikan penguatan (reinforcement) sehingga ia akan terus termotivasi untuk mempelajarinya.

4) Penguasaan setiap langkah-langkah pembelajaran akan memungkinkan peserta didik untuk belajar secara lebih berarti atau bermakna.

5) Apabila peserta didik diberikan tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan keinginannya, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar dan kemampuan mengingat yang dimilikinya akan lebih baik.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi belajar

Berdasarkan pendapat Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014: 218) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, antara lain:

1) Faktor Internal

Faktor internal berkaitan dengan kondisi internal yang muncul dari dalam diri peserta didik.

a) Jasmaniah

(35)

b) Psikologis

Perhatian, minat bakat, motif, kematangan, dan kesiapan akan mempengaruhi kegiatan belajar yang dialami peserta didik. c) Kelelahan

Kelelahan jasmani maupun rohani akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap proses belajar yang dialami peserta didik. 2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan unsur lingkungan luar dari peserta didik. Kondisi keluarganya di rumah, sekolah, dan kondisi masyarakat sekitar rumah dan sekolah akan memberikan pengaruh terhadap konsentrasi dan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Menurut Eus Karwati dan Donni Juan Priansa ( 2014: 156) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: 1) Faktor Internal

a) Aspek Fisiologis (1) Tonus Jasmani (2) Mata dan Telinga b) Aspek Psikologis

(1) Inteligensi (2) Sikap (3) Minat (4) Bakat (5) Motivasi 2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan Sosial (1) Keluarga

(36)

(b) Masyarakat (c) Teman

b) Lingkungan Nonsosial (1) Rumah

(2) Sekolah (3) Peralatan (4) Alam

f. Fungsi-fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar sangat penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Menurut Zainal Arifin (2011: 12) ada beberapa fungsi-fungsi dalam prestasi belajar, antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah porestasi belajar dapat dijadikan peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Indikator ektern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat.

(37)

Menurut Eveline Siregare dan Hartini Nara (2011: 166) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti kemajuan belajar siswa, yaitu:

a) Penilaian portofolio

b) Penilaian melalui unjuk kerja c) Penilaian melalui penugasan d) Penilaian melalui hasil kerja e) Penilaian melalui tes tertulis

Torrance dalam Slameto (2010: 159) peserta didik yang mempunyai prestasi kreatif lima prinsip bagaimana guru harus memberikan penghargaan bagi tingkah laku kreatif siswa:

a) Menaruh respek terhadap pertanyaan-pertanyaan yang jarang terjadi

b) Menaruh respek terhadap gagasan yang kreatif dan imajinatif c) Menunjukkan pada siswa bahwa gagasan mereka memiliki

nilai

d) Membiarkan siswa sekali-kali melakukan sesuatu sebagai latihan tanpa ancaman akan dinilai

e) Menghubungkan penilaian dengan penyebab dan konsekuensi. g. Indikator Prestasi Belajar

(38)

B.Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dipandang relevan dengan penelitian yang diteliti, antara lain:

1. Maya Kurnia Utami (2012) NIM 08108249127 Program Studi Pendidikan Gru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul skripsi “ Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Di Gugus Wiyata Utama Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas” . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh pemanfaatan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Gugus Wiyata Utama Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas belajar dirumah sebesar 27% dengan interval 88,5 – 97,9 jumlah responden 36 siswa,sedangkan prestasi belajar 24% dengan interval 66,4 – 70,5 jumlah responden 32 siswa. Pemanfaatan fasilitas belajar di rumah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 28%. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan analisis regresi yaitu F hitung 4,68 > F tabel 3,92 pada taraf signifikansi 5%.

(39)

signifikan antara komunikasi keluarga dengan prestasi belajar anak. Hasil hipotesis II, hipotesis (Ho), jika r hitung, r tabel dengan taraf signifan (a) 0,05 maka tidak ada hubungan atau nkorelasi yang signifikan antara komunikasi keluraga dan prestasi belajar siswa.

[image:39.612.133.501.524.689.2]

3. Asih Lestari (2012) NIM 08140124 Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilumu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul Skripsi “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negerio Giwangan Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara komulatif nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V SD N Giwangan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berdasarkan perhitungan Grand Mean memiliki nilai rata-rata sebesar 77,71. Nilai rata-rata-rata-rata tersebut diambil dari 11 mata pelajaran. Nilai rata-rata tersebut ketika diinterpretasikan dengan nilai standar dalam buku rapor maka dapat dikategorikan lebih dari cukup. 5.1.3 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Giwangan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung (rxy) lebih besar dari nilai r tabel (rtabel) yaitu (5,56 > 0,235). Semakin tinggi 86 kategori pemanfaatan koleksi perpustakaan, semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah pemanfaatan koleksi perpustakaan, semakin rendah pula prestasi belajar siswa.

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian No Peneliti Komponen Yang diteliti

Fasilitas belajar Motivasi belajar Prestasi belajar Komunik asi keluarga Pemanfaatan koleksi perpustakaan 1. Maya Kurnia Utami 2. Ardhi Kurniadi

3. Asih Lestari

(40)

C.Kerangka Pemikiran

[image:40.612.161.520.199.382.2]

Berdasarkan kajian teori di atas dapat disusun kerangka berpikir, bahwa pengaruh persepsi siswa tentang dekorasi interior kelas terhadap motivasi belajar. Kerangka pemikirannya sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Fasilitas dan motivasi belajar memberikan manfaat yang besar pada siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Fasilitas pembelajaran merupakan faktor penting untuk meningkatkan motivasi belajar. Bagaimana seorang guru mampu memanfaatkan fasilitas pembelajaran yang ada untuk menunjang proses belajar menjadi lebih baik. Fasilitas yang memadahi akan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga ketika proses belajar mengajar akan lebih tertarik. Dengan berhasilnya proses pembelajaran maka peserta didik akan memperoleh tujuan yang ingin dicapai seperti mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan.

D.Hipotesis

Menurut suharsimi arikunto (2006: 71) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Fasilitas

Pembelajaran

Motivasi Belajar

Kelas IV 
(41)

Berdasarkan uraian landasan teori, penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi beajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 2.

(42)

27 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Suharsimi

Arikunto (2006: 12) penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk

menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Setelah

penelitian dan data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakanteknik

analisis statistik.

Penelitian ini dilakukan dengan sengaja untuk mengetahui pengaruh

antara tiga variabel yaitu fasilitas belajar sebagai variabel bebas (X1),

motivasi belajar (X2), dan prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y).

B.Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri Saren 2. Adapun

alasan pilihan tempat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tersedia data dan adanya keterbukaan dari pihak sekolah. Sehingga

memudahkan di dalam pengumpulan data yang diperlukan sehubungan

dengan masalah yang dihadapi.

b. Lokasi sekolah mudah dijangkau, sehingga memudahkan transportasi dan

menghemat waktu, biaya, pikiran maupun tenaga yang harus dikeluarkan.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

(43)
[image:43.612.152.549.114.389.2]

   

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan penelitian

Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan

Judul

v v

2. Proposal v v V v v 3. Permohonan Ijin Penelitian v v 4. Penyusunan Instrumen V v 5. Tryout Instrumen Penelitian v v 6. Pengumpulan data v

7. Analisis Data dan

Penyusunan Laporan

V v v v

C.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Deni Darmawan (2013: 137) pupulasi adalah sumber data

dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Menurut

Awal Isgiyanto (2009 : 4) populasi adalah semua nilai yang mungkin, baik

hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitaif mengenai

karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti

sifat-sifatnya.

Menurut S. Margono (2010: 118) populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Dari

beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas atau

karakteristik pada wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek / obyek

yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil

(44)

   

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Saren

2 Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 26 siswa dalam satu

kelas.

2. Sampel

Menurut S. Margono, (2010 : 121), sample adalah sebagai bagian dari populsi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara – cara tertentu. Sedangkan menurut Awal Isgianto (2009 : 5) sampel merupakan sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian.

Menurut Purwanto (2010 : 242) sampel adalah sebagian dari populasi yang

memiliki ciri yang sama dengan populasi. Penelitian mengambil sampel

dari populasi yang ditentukan maka penelitian harus representatif.

Sedangkan menurut Sugiono (2010: 62) menjelaskan bahwa sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Roscoe dalam Sugiyono (2010: 131) memberikan saran-saran tentang

ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria-wanita, pegawai

negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori

minimal 30.

c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitian ada 5 (independent dan dependent) maka jumlahj anggota

sampel = 10 x 5= 50.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel

merupakan bagian- bagian yang berasal dari populasi yang digunakan

(45)

   

D.Variabel Penelitian

Menurut Sugiono seperti yang dikutip oleh Fahmi Saefuddin (2012: 36)

variable adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingg adiperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas

“variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat

secara positif maupun negative” (Asep, 2005: 53). Variabel bebas dalam

penelitian ini ada dua macam dengan symbol X dan X .. Variabel pertama ( adalah fasilitas belajar, sedangkan variabel bebas kedua X .) adalah motivasi belajar.

2. Variabel terikat

“variabel terikat adalah variabel yang tergantung atas variabel- variabel

lainnya” (Junaidi dan Fauzan, 2009: 12). Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah prestasi belajar .

E.Teknik Pengumpulan Data 1. Pokok

Teknik pokok ini merupakan teknik dalam mencari data penelitian.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data pokok yang digunakan

adalah angket.

Metode angket yaitu cara mengumpulkan data dengan jalan

memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden.

(Rubino Rubiyanto, 2011: 65). Dapat disimpulkan bahwa angket adalah

cara pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk dijawab

oleh responden untuk mendapatkan data atau informasi yang sesuai dengan

apa yang diteliti. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data

tentang fasilitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

(46)

   

a. Macam-macam angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) kuesioner dpat

dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya:

1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

a) Kuesioner terbuka

a) Kuesioner tidak langsung

2) Dipandang dari bentuknya, ada:

a) Kuesioner pilihan ganda

b) Kuesioner isian

c) Checklist

d) Rating scale

b) Kuesioner tertutup

3) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

b) Kuesioner langsung

b. Penggunaan Angket

Sebagian besar penelitian umunya menggunakan angket sebagai

netode yang dipilih untuk mengumpukan data. Memang dalam

menggunakan metode angket itu baik, asal cara dan pengadaannya

mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 268) Sebelum angket disusun, maka harus

melalui prosedur:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket.

3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik

dan tunggal.

4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

c. Langkah-langkah Menyusun Angket

1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

2) Menetapkan aspek-aspek yang diukur

(47)

   

4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan

variabel-variabel yang akan diteliti.

Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010: 135) bahwa “Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial”. Dengan

skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan dan

pernyataan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif samapai negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain:

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu

4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

a) Selalu

b) Sering

c) Kadang-kadang

d) Tidak Pernah

Adapun dalam penelitian ini digunakan alternative jawaban dan

penilaian angket dengan menggunakan Skala Likert sebagai berikut:

1. Jawaban selalu diberi nilai 4

2. Jawaban sering diberi nilai 3

3. Jawaban kadang-kadang diberi nilai 2

4. Jawaban tidak pernah diberi nilai 1

1. Jawaban sangat setuju diberi nilai 5

2. Jawaban setuju diberi nilai 4

(48)

   

4. Jawaban tidak seuju diberi nilai 2

5. Jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1

Adapun langkah-langkah menyusun pertanyaan angket dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan bentuk pertanyaan

2. Membuat item pertanyaan

3. Membuat petunjuk dan pedoman penilaian angket

4. Membuat surat pengantar

5. Mengadakan uji coba (try out)

Melalui metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh

data-data yang berupa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang pengaruh

fasilitas pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar..

Dalam penelitian ini jenis angket bersifat tertutup. Angket tertutup yaitu

angket yang alternatif jawabannya telah disediakan, responden tinggal

memilih alternatif jawaban yang disediakan dengan jalan memberi

tanda silang. Sedangkan pada pelaksanaannya menggunakan angket

langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim dan dijawab langsung oleh

respondent tanpa melalui perantara. Sebelumnya angket diuji

kevalidanya dengan cara try out.

Uji coba atau try out dari angket tersebut peneliti laksanakan

pada motivasi belajar siswa kelas IV sekolah lain diluar sampel. Untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat ukur sebagai

berikut:

1) Validitas Angket

Suharsimi Arikunto (2013: 80) mengemukakan bahwa yang

dimaksud “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan instrument”. Dari pengertian

tersebut bahwa validitas menunjukkan instrument. Dikatakan shahih

atau valid jika mempunyai validitas yang tinggi atau sebaliknya

mampu mengukur dan mengungkapkan data dari variabel yang

(49)

   

untuk mencari validitas angket adalah dengan menggunakan rumus

korelasi product moment yaitu:

Γ = Σ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

Γ :koefisien korelasi X dan Y :jumlah responden

: Score rata-rata dari X

:Score rata-rata dari Y

Σ :jumlah perkalian X dan Y

Σ :jumlah quadrat dari variabel X

ΣY :jumlah quadrat dari variabel Y 2) Reliabilitas Angket

Reliabilitas dapat menunjukkan sejauh mana pengukuran itu

dapat menentukan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan kembali

pengujian terhadap subyek yang sama. Suharsimi Arikunto (2013:

100) menyatakan bahwa “Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian

bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah

baik”.

Untuk mengetahui reliabilitas angket, dalam penelitian ini

digunakan rumus alpha sebagai berikut:

Γ 1 Σσ σσ

Keterangan:

Γ :reliabilitas instrument yang dicari :banyaknya butir pertanyaan

:jumlah variabel butir

:variansi total

(50)

   

dikonsultasikan dengan r table untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%

maka dapat disimpulkan instrument tersebut reliabel dan dapat

dipergunakan untuk penelitian. Untuk menginterpretasikan tingkat

keterandalan dari instrument, digunakan pedoman dari Suharsimi

[image:50.612.209.507.225.348.2]

Arikunto (2006: 276) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interprestasi nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Antara 0.00 sampai dengan 0.200

Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah

3) Revisi angket

Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar

untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau

mendrop item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.

4) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan

reliabel diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang telah

dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden.

5) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah

diperbanyak dan sudah mendapat umpan balik dari responden

sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.

2. Bantuan

Teknik bantuan ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh

dengan menggunakan teknik dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2011: 135). Dengan metode ini, penelitian

(51)

   

dalam maupun dari luar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

nama siswa, data sekolah dan prestasi belajar siswa.

F.Instrumen penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) Instrument penelitian yaitu

“peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrument

atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”. Untuk memeperoleh data

tersebut, pembuatan instrument pada penelitian ini meliputi:

1. Tahap penyusunan

a) Angket Fasilitas Pembelajaran

Angket fasilitas digunakan untuk menyimpulkan data tentang

fasilitas. Adapun langkah-langkah penyusunan angket:

1) Menyusun materi yang akan digunakannuntuk membuat angket.

2) Membuat kisi-kisi angket

Adapun kisi-kisi angket fasilitas yang peneliti sajikan pada tabel

(52)
[image:52.612.129.503.111.497.2]

   

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket Fasilitas

Variabel Indikator Angket Positif Angket Negatif

Fasilitas Belajar (X1)

1. Adanya kelengkapan sarana di sekolah antara

lain: Mushola, perpustakaan, tempat parkir dan laboratorium serba guna.

2. Adanya media

pembelajaran antara lain: alat peraga dan buku penunjang.

3. Adanya kelengkapan perabot yang mengisi ruang kelas antara lain: almari ,meja,kursi,papan tulis, jendela, foto-foto nasional, dan pintu.

4. Adanya ruangan yang melengkapi proses belajar mengajar antara lain: ruang kelas 1-6, ruang kantor guru dan kantor kepala sekolah. 5. Terletak pada daerah

strategis dan lingkungan yang nyaman.

1,2,3,4

9,10,11,12

17,18,19,20

25,26,27,28

33,34,35,36

5,6,7,8

13,14,15,16

21,22,23,24

29,30,31,32

37,38,39,40

(53)

   

[image:53.612.126.504.132.340.2]

b) Angket Motivasi Belajar

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

Variabel Indikator Angket positif Angket negative Motivasi

Belajar (X2)

1. Tekun dalam belajar

2. Ulet dalam

menghadapi kesulitan

3. Minat dan

ketajaman perhatian dalam belajar

4. Mandiri dalam

belajar

5. Memiliki hasrat dan keinginan berhasil/ berprestasi 1,2,3,4, 9,10,11,12 17,18,19,20 25,26,27,28 33,34,35,36 5,6,7,8 13,14,15,16 21,22,23,24 29,30,31,32 37,38,39,40

Jumlah 40

2. Menyusun Angket

3. Menentukan Pemberian Skor

G.Teknik uji prasyarat analisis

Teknik uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Menurut Suharsimi

Arikunto (1996: 248) “regresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas

untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi ganda untuk menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa

syarat, Sudjanan dalam Syaiful Hadi (2011: 47) yaitu:

1. Bentuk linier atau tidak

2. Keberartian regresi, khususnya mengenai koefisien arah regresi

3. Sampel yang berupa data berpasangan X dan Y diambil memenuhi

ketentuan-ketentuan, misalnya bersifat acak dan ditentukan berdasar

(54)

   

4. Untuk setiap kelompok harga predictor X yang diberikan, responden Y

independen dan berdisribusi normal

5. Untuk tiap kelompok X yang diketahui, varians dimisalkan sama

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa regresi ganda

merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan terhadap variabel-variabel

yang ada pada penelitian yang sampelnya berupa data X dan Y yang

berpengaruh pada variabel dependen dan variabel independen. Adapun dalam

penelitian ini adalah:

1. Fasilitas (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas.

2. Prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat.

Menyusun teknik uji prasyarat analisis dilakukan dengan cara seperti

dibawah ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas variabel X1, X2 dan Y untuk mengetahui apakah ada

data yang diperoleh berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data

yang digunakan kolmogorov smirnovrumus sebagai berikut:

1,36

Keterangan:

= harga kolmogorov-smirnov yang dicari

= jumlah sampel yang diobservasi atau diperoleh

= jumlah sampel yang diharapkan

2. Uji Linieritas

Uji linier digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk

mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji dengan menggunakan

(55)

   

Keterangan:

= harga F garis linier

= rerata kuadrat regresi

= rerata kuadrat residu

H.Teknik Analisis Data

1. Analisis regresi linier berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

prediksi besarnya nilai variabel dependen (Y) berdasarkan nilai variabel

independen (X). Adapun rumus yang digunakan:

Y=a+ b1...X1+X2+b2....+bk+xk

Untuk mengetahui nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan persamaan

sebagai berikut:

b1 = Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ

b2 = Σ Σ Σ Σ

Σ Σ Σ

=

Keterangan:

Y = Prestasi Belajar

X1 = Fasilitas Pembelajaran

X2 =Motivasi Belajar

a =konstanta

b = koefisien Regresi

2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1

dan X2) berpengaruh secara parsial terhadap vriabel dependen (Y). Rumus

(56)

   

√ 1

√1 Keterangan:

= t hitung

= koefisien korelasi

= jumlah ke-n

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumus yang

digunakan adalah dengan uji Freg seperti dibawah ini:

1 Keterangan:

= harga R garis regresi

= cacah kasus

= cacah predictor

4. Mencari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) X! Dan X2 terhadap Y

Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan relatif dan sumbangan

efektif setiap variabel bebas terhadap kriterium, yaitu:

a. Sumbangan Relatif (SR%)

SR%= Σ

Keterangan:

SR% = sumbangan relatif

= koefisien predictor

Σ = jumlah produk x dan y

(57)

   

b. Sumbangan Efektif (SE%)

SE%= SR%.

Keterangan:

SE% = sumbangan efektif

SR% = sumbangan relatif

(58)

43 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Tempat Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri Saren 2

Kalijambe, Sragen. Lokasi SD Negeri Saren 2 terletak di Dusun Desa

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. SD Negeri Saren 2 Kalijambe terletak

di tengah pemukiman warga. Sekolah ini memiliki satu gedung yang digunakan

dalam proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya berikut uraian mengenai

masing-masing profil sekolah yang dijadikan tempat untuk penelitian:

1. Profil Sekolah

Profil Sekolah SD Negeri Saren 2 sebagai berikut :

Nama Sekolah = SD Negeri Saren 2 Kalijambe, Sragen

Alamat = Jalan Jayan – Saren, Saren, Kalijambe, Sragen 57275 No. Telp = 088216585124

Email = sdn_saren2@yahoo.com

Nama Yayasan = -

Kategori Sekolah = SD Biasa

Tahun Didirikan = 1978

Kepemilikan Tanah = Milik Pemerintah

Luas Tanah = 2000 m2

Luas Bangunan = 492 m2

2. Visi dan Misi

a. Visi

Unggul dalam prestasi, berwawasan global berkarakter berlandaskan

IMTAQ dan berwawasan lingkungan

b. Misi

1) Menanamkan keyakinan / aqidah melalui pengamalan ajaran agama;

2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan;

3) Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK,bahasa, olah raga, dan

(59)

4) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan

lingkungan

c. Keadaan Fisik Sekolah

1) Tanah

SD Negeri Saren 2 Kalijambe berdiri diatas lahan 2000 m2. Lahan yang digunakan untuk bangunan gedung sebesar 500 m2 sedangkan sisanya adalah halaman yang berupa kebun.

2) Ruang

[image:59.612.128.524.601.711.2]

Data tentang SD Negeri Saren 2 antara lain:

Tabel 4.1

Data Bangunan/ Ruangan SD Negeri Saren 2 Jenis Bangunan Ruang

a. Gedung Representatif b. Musholla

c. Kamar mandi dan WC d. Gedung Kantor e. Lab Komputer f. Perpustakaan mini g. Gudang

h. Tempat Parkir sepeda i. Suasana Teduh dan Nyaman

d. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Guru dan karyawan

SD Negeri Saren 2 Kalijambe dipimpin oleh Bapak Slamet S.Pd.

Sekolah tersebut memiliki 8 orang guru kelas, 1 orang guru penjas, 2

orang guru PAI dan 1 orang guru WB. Selain itu, sekolah tersebut

memiliki 1 orang petugas perpustakaan dan penjaga sekolah.

Tebel 4.2

(60)

8) MURYANTI, Guru PAI kelas V dan VI 9) SRIYANTI Guru PAI kelas I- IV 10)AGUS SRIYANTO, S.Pd.SD Guru Kelas II 11)ANITA , S.Pd Guru Bahasa Inggris 12)ANITA RAHMATUL KHASANAH Guru TIK 13)DANI NOVIANTO Penjaga WB

2) Siswa

Untuk jumlah peserta Didik pada stahun ajaran 2014/ 2015 etiap kelas

di SDN Saren 2 adalah sebagai berikut :

Laki-laki = 86

Perempuan = 63

Total = 149

B.Uji Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket fasilitas

belajar dan motivasi belajar yang masing-masing variabelnya 40 soal yang

didasarkan pada indikator. Selanjutnya dilakukan uji coba (try out) angket kepada siswa kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe. Tujuan uji coba adalah untuk

mendapatkan p

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian
Tabel 3.2 Interprestasi nilai r
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan dari perancangan dan pembuatan sistem informasi kantor hukum sekretaris daerah kota Surakarta adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja, kualitas pelayanan,

Demam ialah regulasi panas pada suatu tingkat suhu yang lebih tinggi dan merupakan gejala yang menyertai hampir semua infeksi serta terdapat pada penyakit- penyakit lain

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk guru, siswa dan sekolah.Bagi siswa, penelitian ini berguna untuk membantu meningkatkan komunikasi sehingga kemampuan

Berdasarkan pada latar belakang di atas serta agar tidak terjadi pembiasan permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh motivasi, komunikasi,

The purpose of the Faculties of Public Health project is to assist the Government of Indonesia to expand and regionalize public health education and research

Tujuan kajian untuk mengusulkan suatu program produksi bersih yang akan : (1) mengurangi jumlah bahan beracun, bahan baku, dan energi yang dipakai dalam proses pengolahan,

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif antara model