• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 31-K PM.III-19 AD II 2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Nomor 31-K PM.III-19 AD II 2013.pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor :31-K/PM.III-19/AD/II/2013

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : MARKUS ATAKEBELE Pangkat / NRP : Prada/31100246700688

Jabatan : Tabakpan 3 RU II Ton I Kipan D

Kesatuan : Yonif 756/WMS

Tempat tanggal lahir : Ambon, 6 Juni 1988 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Katholik

Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS, Jln. Kimbin Wamena.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura Tersebut diatas.

Membaca : Berita acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif-20/IJK Selaku PAPERA Nomor : Skep /92/XII/2012/ tanggal 31 Desember 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak /II/I/2013 tanggal 30 10 Januari 2013.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/45/PM.III-19/AD/II/2013 tanggal 11 Pebruari 2013 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/45/PM.III-19/AD/II/2013 tanggal 11 Pebruari 2013 tentang Hari Sidang.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer :/II/I/2013 tanggal 30 10 Januari 2013 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi Dalam Waktu Damai ”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Dengan mengingat pasal 10.KUHP/pasal 6 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berhubungan, Oditur Militer mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-19 Jayapura menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa dengan.

Pidana : Penjara selama 4 (empat) bulan.

Alat-alat bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa No : Sket/017/XI/2012 tanggal 28 November 2012.

- 1 (satu) lembar daftar penilaian dari Danyonif 756/WMS atas nama Terdakwa.

- 1 (satu) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang :Nihil

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan memohon dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal dua bulan Oktober tahun dua ribu dua belas sampai dengan tanggal dua belas bulan Nopember tahun dua ribu dua belas atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua belas bertempat di Yonif 756/WMS atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari“.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura selama (5) lima, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVI/Pattimura selama (3) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 756/WMS sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara saat ini, dengan pangkat terakhir Prada NRP 31100246700688.

(3)

2. Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2012 Terdakwa meminta ijin untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit di Ambon dan harus kembali 2 Oktober 2012, dan Kesatuan memberikan ijin selama 10 (sepuluh) hari namun setelah masa ijinnya habis Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan, setelah itu Kesatuan menghungi keluarga Terdakwa dankeluarganyamengatakan kalauTerdakwasudah kembali ke Wamena, selanjutnya dilakukanpencarian terhadap Terdakwa disekitar Wamena, dan Terdakwa tertangkap di pasar baru Jibama Jln. JB Wenas Wamena, namun sewaktu ditangkap Terdakwa langsung meronta dan berkata “ Saya tidak mau kembali ke Kesatuan karena saya sudah bekerja di Timika” setelah itu Terdakwa kabur, dan baru kembali pada tanggal 12 Nopember 2012 sehingga Terdakwa dinyatakan Desersi TMT 2 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012, dan langsung diproses secara hukum.

3. Bahwa selama dinas di Yonif 756/WMS Terdakwa menunjukkan sikap kurang baik karena Terdakwa orangnya pemalas.

4. Bahwa selama Desersi tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik lewat telepon maupun surat.

5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang terhitung mulai tanggal 2 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012 atau selama 42 (empat puluh dua) hari, yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari, secara berturut-turut.

6. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan perbuatan tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 756/WMS tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwa oleh Oditur Militer atas dirinya yang memberikan keterangan dan disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengatakan sudah benar-benar mengerti dan tidak mengajukan eksepsi atau pembelaan atas surat dakwaan Oditur Militer sehingga persidangan dapat dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi Terdakwa sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dipanggil ke persidangan secara sah sesuai ketentuan undang-undang tetapi tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari Kesatuan, maka para Saksi yang tidak hadir keterangannya dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara pemeriksaan penyidik Polisi Militer yang keterangannya diberikan di bawah sumpah maka nilainya sama dengan keterangan para Saksi yang hadir dipersidangan (Vide pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) undang-undang Norma 31 tahun 1997) sebagai berikut :

(4)

Saksi- I : Nama lengkap : Danang Pramayoga Pangkat/NRP : Lettu Inf/11080116000687 Jabatan : Danton I Kipan D

Kesatuan : Yonif 756/WMS

Tempat tanggal lahir : Pemalang, 15 Juni 1987 Jenis kelamin : Laki–laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS, JIn Kimbin Wamena.

Keterangan Saksi-I yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa di Mayonif 756/WMS bulan Mei tahun 2012, pada saat itu kebetulan saya menjabat sebagai Danton 1 Ki D dan Saksi mengenal Terdakwa hubungan antara dan bawahan.

2. Bahwa Saksi mengentahui kasus Desersi yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu TMT 2 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012, saat yang bersangkuta melakukan cuti dan tidak kembali hingga sekarang dan saat itu Saksi menjabat sebagai Danton I Ki D Yonif 756/WMS.

3. Bahwa pada awal mula kejadian tanggal 21 September 2012pukul 12.00 Wit Terdakwa telah melaksanakan ijin menjenguk orang tua di karenakan sedang sakit keras di Ambon, sewaktu berangkat sudah mendapatkan surat jalan namun tidak pamitan kekami dan Danki setelah 10 (sepuluh) hari melaksanakan ijin menjenguk orang tua tidak kembali di Kesatuan, kemudian Saksi memerintahkan anggota untuk mencari keberdaan Terdakwa di sekitar Wamena, setelah 2 (dua) hari dilaksanakan pencarian Terdakwa tertangkap di pasar baru, namun waktu di tangkap Terdakwa merontak dan sambil berkata-kata “Saya tidak mau kembali di Kesatuan Yonif 756/WMS karna Saya sudah bekerja di Timika”, setelah itu Terdakwa lari dan sempat dikejar oleh anggota namun tidak berhasil, setelah itu dari Kesatuan menyatakan Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi TMT 2 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012 dan baru kembali pada tanggal 12 Nopember 2012 pukul 17.30 Wit.

4. Bahwa menurut yang Saksi ketahui selama yang bersangkutan melaksanakan dinas mentalnya kurang baik sering tidak melaksanakan apel dengan keterangannya sakit dan kepanjangan memiliki barang orang lain.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaannya dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Terdakwa, selama meninggalkan dinas/Desersi dan yang bersangkutan baru pertama ini melakukan pelanggaran Desersi.

6. Bahwa sepengetahuan Saksi dari Satuan sudah pernah menghubungi pihak keluarga yang bersangkutan melalui via telephon maupun melalui surat pencarian tetapi hasilnya nihil.

7. Bahwa selama meninggalkan dinas Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Saksi maupun kepada rekan-rekannya.

(5)

8. Bahwa Saksi mengetahui apa penyebabnya Terdakwa melakukan Desersi karena Terdakwa sering mengadu domba kepada seniornya, kejadian itu sering terjadi kepada Terdakwa.

9. Bahwa saat meninggalkan dinas Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi/perang dan hanya melaksanakan dinas di Yonif 756/WMS dan Negara saat itu dalam keadaan damai.

Atas keterangan Saksiyang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-2 : Nama lengkap : Halil M. Jennah

Pangkat/NRP : Letda/11090018991186 Jabatan : Danton Morser Kompi Ban Kesatuan : Yonif 756/WMS

Tempat tanggal lahir : Subaim, 27 Nopember 1986 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS, JIn Kimbin Wamena.

Keterangan Saksi-2 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 di Mayonif 756/WMS, pada saat itu Saksi baru masuk dinas di Mayonif 756/WMS, hubungan Saksi dengan Terdakwa hanya sebatas antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui kasus Desersi yang dilakukan oleh Terdakwa (TMT 2 Oktober 2012) sampai dengan sekarang, saat yang bersangkutan melakukan deersi Saksi berada di Yonif 756/WMS dan saat itu Saksi menjabat Ws. Pasi Pers Yonif 756/WMS.

3. Bahwa pada awal bulan September 2012 yang bersangkutan Terdakwa, meminta ijin cuti karena orang tuanya sakit di Ambon, kemudian Komandan Yonif 756/WMS mengijinkan Terdakwa melaksanakan cuti hingga tanggal 1 Oktober 2012, namun sampai sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan Yonif 756/WMS, kemudian Danyonif 756/WMS memerintahkan anggota untuk menghubungi keluarganya di Ambon untuk mempertanyakan keberadaan Terdakwa, setelah dihubungi keluarga Terdakwa dan mereka berkata Terdakwa sudah kembali ke Wamena. Tetapi kenyataannya Terdakwa belum sampai di Yonif 756/WMS sampai sekarang.

4. Bahwa yang Saksi ketahui tingkah laku sehari-hari Terdakwa dalam kedinasan maupun diluar jam dinas sangat buruk karena Terdakwa orangnya pemalas.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaannya dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Terdakwa selama meninggalkan dinas/Desersi.

(6)

6. Bahwa selama meninggalkan dinas Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya ke Kesatuan baik secara persurat maupun pertelpon.

7. Bahwa sepengetahuan Saksi Kesatuan sudah pernah melakukan pencarian dan menanyakan kepada keluarganya dan teman dekatnya namun hasilnya nihil.

8. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebabnya Terdakwa Desersi karena yang bersangkutan tidak pernah terbuka sesame teman lainnya.

9. Bahwa saat meninggalkan dinas Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi/perang dan hanya melaksanakan dinas rutin sehari-hari dan Negara saat itu dalam keadaan damai.

Atas keterangan Saksiyang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokok sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Patimura selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dandilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVI/Patimura selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 756/WMS sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Prada NRP 31100246700688.

2. Bahwa pada bulan Oktober 2012 Terdakwa meminta ijin kepada Danki D ( Kapten Inf Albertus Mariano) untuk cuti tahunanke Ambon guna menjengguk orang tuanya yang sedang sakit tetapi Danki menyarakan agar Terdakwa cuti setelah kegiatan Kesatuan Kompi, tetapi karena orang tua Terdakwa sakit keras sehingga Terdakwa memberanikan diri menghadap Danyonif 756/WMS, dan Terdakwa di beri ijin selama 1 (satu) Minggu.

3. Bahwa pada tanggal 5 Oktober 2012 Terdakwa berangkat melaksanakan cuti ke Ambon dengan mengunakan Kapal laut, dan Terdakwa tiba di Ambon pada tanggal 8 Oktober 2012.

4. Bahwa pada saat berada di Ambon Terdakwa merawat kedua orang tua Terdakwa yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit RSUD Haulusi Ambon.

5. Bahwa setelah diberikan ijin selama 7 (tujuh) hari selesai pada tanggal 8 Oktober 2012 Terdakwa tidak kembali Kesatuan karena kedua orang tua Terdakwa masih dalam keadaan sakit.

6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada tanggal 12 Nopember 2012 sekira pukul 17.30 Wit di antar oleh orang tua Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa Surat-surat:

(7)

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa No : Sket/017/XI/2012 tanggal 28 November 2012.

- 1 (satu) lembar daftar penilaian dari Danyonif 756/WMS atas nama Terdakwa.

- 1 (satu) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Adalah alat bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadiperkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura selama (5) lima, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVI/Pattimura selama (3) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 756/WMS sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Prada NRP 31100246700688.

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan pada tanggal 9 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 12 Nopember 2012.

3. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan setelah sampai dengan batas waktu Terdakwa diberikan ijin oleh Danyonif 756/WMS pada tanggal 8 September 2012 tetapi Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan.

4. Bahwa benar Danki D Kapten Inf Albertus Mariono telah mengingatkan Terdakwa agar tidak terlambat kembali ke Kesatuan tetapi Terdakwa tidak merespon perintah Dankinya.

5. Bahwa benar penyebab Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan dengan alasan kedua orang tua Terdakwa sakit dan dirawat di rumah sakit.

6. Bahwa benar Terdakwa selama pergi meninggalkan Kesatuan tidak pernah memberitahukan keberadaannya dan Terdakwa mengerti prosedur perijinan di Kesatuan tetapi Terdakwa tidak melaksanakannya.

7. Bahwa benar Kesatuan sudah berupaya untuk menghubungi Hanphone Terdakwa tetapi tidak di angkat oleh Terdakwa.

8. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Terdakwa dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer.

(8)

9. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

10. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 8 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012 adalah selama 49 (empat puluh Sembilan) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : “ Militer “

Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu :“ Militer “

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam Pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawanlainnyapada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI (TNI AD, TNI AL dan TNI AU) serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang undang yang berlaku.

Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

(9)

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2010 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura selama (5) lima, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkandenganPendidikanKejuruan Infantri di Dodiklatpur RindamXVI/Pattimuraselama(3)bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif 756/WMS sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Prada NRP 31100246700688.

2. Bahwa benar Terdakwa didakwaan oleh Oditur Militer melakukan tindak pidana “ Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tampa ijin dalam waktu damai” minimal 1 (satu) hari lebih lama dari tiga puluh hari, sebagaimana diatur dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

3. Bahwa benar Terdakwa di sidangkan berdasarkan surat penyerahan perkara dari Dan Brigif-20/IJK No : Kep/02/XII/2012 tanggal 2012.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi.

Unsur kedua :“ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya.

Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara laindidahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah keterangan serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan pada tanggal 9 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 12 Nopember 2012.

2. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan setelah sampai dengan batas waktu Terdakwa diberikan ijin oleh Danyonif 756/WMS pada tanggal 8 September 2012 tetapi Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan.

3. Bahwa benar penyebab Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan dengan alasan kedua orang tua Terdakwa sakit dan dirawat di rumah sakit.

(10)

4. Bahwa benar Terdakwa selama pergi meninggalkan Kesatuan tidak pernah memberitahukan keberadaannya dan Terdakwa mengerti prosedur perijin di Kesatuan tetapi Terdakwa tidak melaksanakannya.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”telah terpenuhi.

Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

Bahwa yang diimaksud “dimasa damai” berarti bahwa si Pelaku/Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa/si Pelaku tidak sedang melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Terdakwa dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer.

2. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “ Dalam waktu damai ” telah terpenuhi.

Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

1. Bahwabenar Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 8 Oktober 2012 sampai dengan 12 Nopember 2012 adalah selama 49 (empat puluh Sembilan) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “ Lebih lama dari tiga puluh hari ” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan , Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

(11)

“Militer yang dengan sengaja melakukanketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM.

Menimbang : Bahwa Terdakwa selaku anggota TNI AD yang bertugas di Satuan Tempur seharusnya menjadi panutan terhadap Prajurit lainya dalam melaksanakan tugas-tugas sehari-hari di Kesatuan dan sekaligus menjadi contoh dalam menegakkan disiplin, namun justru Terdakwa pergi dari dinas tanpa ijin Danyonif 756/WMS karena lebih mengutamakan kepentingan pribadinya dari pada kepentingan Kesatuan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa setelah mendapatkan ijin dari Danyonif 756/WMS untuk ke Ambon dengan alasan menengguk orang tuanya yang sedang dirawat di rumah sakit, hingga sampai batas waktu yang telah diberikan Terdakwa tidak segera kembali ke Kesatuan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara ditangkap yang mana pada saat akan ditangkap Terdakwa meronta-ronta untuk tidak mau ditangkap, hal ini menggambarkan bahwa Terdakwa sesungguhnya tidak ada kemauan atau tidak ada niat untuk kembali ke kesatuan karena Terdakwa lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan dinas.

Menimbang : Bahwa Terdakwa sebelum melakukan desersidalam melaksanakan tugas sehari-harinya di Kesatuan, Terdakwa malas untuk mengikuti apel pagi, siang dan sore dan Terdakwa sering tidak apel dengan alasan sakit.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim menilai Terdakwa masih layak dipertahankan dalam dinas TNI-AD karena masih muda dan masih dapat merubah sikap dan disiplinnya dari yang kurang baik menjadi prajurit yang berdisiplin tinggi dan profesional.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah menyadari kesalahannya dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, hal ini diperkuat dengan keterangan para Saksi bahwa Terdakwa selain masih sangat muda juga masih ada harapan untuk dibina menjadi prajurit yang baik.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dan selama pemeriksaan dipersidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka oleh karenanya Terdakwa harus dipidana sesuai dengan perbuatannya.

Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan/mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

(12)

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman dari aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warganegara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan, melakukan tindak pidana oleh karena Terdakwa lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Terdakwa belum pernah dihukum.

Hal-hal yang memberatkan:

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

2. Bahwa Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin keprajuritan yang berlaku.

Menimbang : Bahwa oleh karena tindak pidana yang dilakukan Terdakwa selama 45 hari dengan alasan Terdakwa tidak mempunyai biaya untuk kembali maka Majelis Hakim perlu memperingan hukuman terhadap Terdakwa dari Tuntutan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat :

(13)

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa No : Sket/017/XI/2012 tanggal 28 November 2012.

- 1 (satu) lembar daftar penilaian dari Danyonif 756/WMS atas nama Terdakwa.

- 1 (satu) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM.

2. Pasal 190 ayat (1)Undang Undang Nomor 31 Tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : MARKUS ATAKEBELE NRP 31100246700688terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai “.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : penjara selama 4 (empat) bulan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa No : Sket/017/XI/2012 tanggal 28 November 2012.

- 1 (satu) lembar daftar penilaian dari Danyonif 756/WMS atas nama Terdakwa.

- 1 (satu) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah).

(14)

Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Asep Ridwan Hasyim, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 12360/P sebagai Hakim Ketua, serta Wing Eko Joedha. H. S.H. Mayor Sus NRP 524432 dan Akhmad Jailanie, S.H. Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Tavip Heru Marsono, S.H. Mayor Sus NRP 520861 Panitera Hermizal, S.H. Letnan Satu Chk NRP 21950302060972 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

Hakim Ketua

Cap/Ttd

Asep Ridwan Hasyim, S.H.

Mayor Laut (KH) NRP12360/P

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

Wing Eko Joedha. H, S.H. Akhmad Jailanie, S.H. Mayor Sus NRP 524432 Kapten Chk NRP 517644

Panitera

Ttd

Hermizal, S.H.

Letnan Satu Chk NRP 21950302060972

Salinan sesuai dengan aslinya

Panitera

Hermizal, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

 Guru menenyakan bagaimana cara overhoul sistem Transmisi Manual dan komponenya sesuai SOP, siswa diminta untuk menentukan prosedur pemeriksaan komponen-komponen

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

• Rohainil Aini dan Pollycarpus tidak mengikuti mekanisme perubahan schdulle Pollycarpus ke Singapura pada tanggal 6 september, karena sebagai extra crew yang tidak terbang

Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan tersebut Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai

Gagal jantung kanan terjadi akibat disfungsi ventrikel kanan yang tidak mampu menangani pengembalian darah dari sirkulasi sistemik dan pada akhirnya dapat mengakibatkan edema

Jika dilihat dari klasifikasi yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 06/Per./M.KUMKM/V/2006 ten- tang Pedoman