• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat di

Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat

Yunita Wardani Lubis, Ida Yustina, Diah Arruum E-mail : yunitalbs12@yahoo.com

ABSTRACT

Nurses’ performance is the achievement in implementing nursing care in a hospital. An optimal nursing care is needed support from the management of a hospital such as creating good quality of work life for nurses. Good quality of work life constitutes the correlation of the quality of the work atmosphere and process in hospital which consist of employees’ participation, appropriate compensation, work security, job safety, sense of pride for institution, career development, available facilities, conflict settlement, and communication with nurses’ performance. The research used analytic survey method with cross sectional design. The population were 82 nurse, and all of them were used as the samples. Data was taken by Questionairres and using Rank Spearman correlation test. The result of the research showed that there was significant correlation between quality of work life with nurses ‘ performance at Tanjung Pura General Hospital. It is recommended that the management of the hospital increase the quality of nurses’ work life in order to improve their performance.

Keywords: Quality of Work Life, Nurses’ Performance

ABSTRAK

Kinerja perawat adalah hasil yang dicapai atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan asuhan keperawatan di rumah sakit.Terciptanya asuhan keperawatan yang optimal sangat diperlukan dukungan dari pihak rumah sakit salah satunya dengan menciptakan kualitas kehidupan kerja yang baik bagi perawat. Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan tentang kesejahteraan mental dan fisiknya ketika bekerja yang terdiri dari partisipasi pegawai, kompensasi yang layak, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian konflik, dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura. Metode penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 82 orang perawat. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan diuji dengan uji korelasi Rank Spearman. Dari hasil uji statistik diketahui ada hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar pihak Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dapat meningkatkan kualitas kehidupan kerja dengan cara mengikutsertakan perawat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas diruangan, menyediakan keselamatan lingkungan kerja yang sesuai standar kesehatan, penerapan sistem jenjang karir bagi perawat, menyediakan fasilitas pemeliharaan kesehatan bagi perawat dan memberikan kesempatan bagi perawat untuk memecahkan masalah serta terselesaikan masalahnya secara terbuka dan jujur.

(2)

PENDAHULUAN

Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis keahlian. Perawat merupakan sumber daya manusia yang ikut berupaya dalam pelayanan keperawatan, diagnosa keperawatan,

perencanaan keperawatan,

implementasi keperawatan, evaluasi

dan melakukan pencatatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien belum terlaksana secara maksimal. Rivai (2005) menyatakan bahwa masalah perawat yang sering timbul di rumah sakit menyangkut pelayanan perawat meliputi kinerja dan sikap perawat yang kurang baik dalam menjalankan perannya diantaranya dalam pelaksanaan asuhan terlaksana, dan dokumentasi asuhan keperawatan 50% belum terlaksana. dokumentasi keperawatan di setiap ruang rawat inap. Hasil observasi pada 50 dokumentasi asuhan keperawatan pasien atau 18,9% dari 264 pasien perbulannya ditemukan bahwa pengkajian keperawatan 76% belum terlaksana, pengkajian dilakukan hanya sebatas pengkajian fisik saja tidak mencakup pengkajian psiko dan spiritual. Menegakkan diagnosa keperawatan 62% belum terlaksana, menyusun intervensi keperawatan 52% belum terlaksana, Implementasi 40% belum terlaksana, evaluasi 74% belum terlaksana. Hafizurrahman (2011) menyatakan bahwa kinerja karyawan tentang kesejahteraan mental dan fisiknya ketika bekerja (Cascio, 2003). Cascio (2003) mengemukakan ada sembilan komponen QWL yang terdiri dari partisipasi pegawai, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian konflik, dan komunikasi. Kualitas kehidupan kerja berpengaruh terhadap terbentuknya kinerja pegawai. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa QWL

(3)

mempunyai dampak positif dan adalah survey analitik yang bertujuan untuk menganalisa hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat. Penelitian ini

menggunakan pendekatan cross

sectional. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014 di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat.Tempat penelitian ini dipilih

karena pelaksanaan asuhan

keperawatan yang belum sesuai

dengan Standar Asuhan

Keperawatan (SAK). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Tanjung Pura yaitu 82 orang yang terbagi pada 8 ruangan. Sampel pada penelitian ini adalah total dari jumlah populasi. Metode statistik untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat, menggunakan statistik non parametris yaitu uji korelasi Rank Spearman.

HASIL PENELITIAN

Kualitas Kehidupan Kerja

Pengkategorian kualitas kehidupan kerja secara keseluruhan didapat hasil sebanyak 11 responden (13,4%) berada pada kategori baik, 69 responden (84,1%) berada pada kategori cukup dan 2 responden (2,5%) berada pada kategori kurang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Kualitas Kehidupan Kerja di Rumah Sakit kinerja perawat sebanyak 5 responden (6,1%) berada pada kategori baik, 76

responden (92,7%) berada pada kategori cukup dan 1 responden (1,2%) berada pada kategori kurang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum

(4)

Tabel 27.

Hubungan Komponen Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja

Hubungan Komponen Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat

Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman didapat ada 6 sub variabel kualitas kehidupan kerja yang p. value nya < dari 0,05 yaitu subvariabel partisipasi perawat dengan p. value = 0,001 dan nilai r = 0,358, subvariabel keselamatan lingkungan kerja dengan p. value = 0,005 dan nilai r = 0,309, subvariabel pengembangan karir dengan nilai p. value = 0,000 dan nilai r = 0,559, subvariabel fasilitas yang tersedia dengan nilai p. value = 0,002 dan nilai r = 0,341 subvariabel penyelesaian masalah (konflik) dengan nilai p. value = 0,017 dan nilai r = 0,263 dan subvariabel komunikasi dengan nilai p. value = 0,019 dan nilai r = 0,258 dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara partisipasi perawat,

keselamatan lingkungan kerja, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah (konflik), dan komunikasi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit

UmumTanjung Pura Kabupaten

Langkat.

Subvariabel kompensasi yang seimbang memiliki p. value = 0,115 dan nilai r = 0,175, subvariabel rasa

aman terhadap pekerjaan memiliki p. value = 0,800 dan nilai r = 0,028, subvariabel rasa bangga terhadap institusi memiliki p. value = 0,135 dan nilai r = 0,166 dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan dan rasa bangga terhadap institusi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit UmumTanjung Pura Kabupaten Langkat. Hubungan subvariabel kualitas kehidupan kerja dengan kinerja dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28.

Hubungan Komponen Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja

(5)

PEMBAHASAN

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat probabilitas 0,000 dan nilai r = 0,810. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya kualitas kehidupan kerja dalam suatu organisasi. Artikel Ballou & Godwin (2007) yang berjudul Quality of Work Life Have You Invested in Your Organization’s Future menyatakan bahwa salah satu hal yang penting dalam perusahaan publik adalah peningkatan kualitas kehidupan kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Buller (1995) yang menyatakan bahwa kesuksesan organisasi dapat dilihat melalui partnership yang baik antara sumberdaya manusia dan perencanaan strategis yang dilakukan oleh organisasi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi integrasi antara perencanaan strategis dan sumberdaya manusia dalam organisasi yaitu: lingkungan (environment), strategi di tingkat corporate, bisnis dan sumberdaya manusia sendiri, karakteristik organisasi (yang meliputi ukuran, sejarah, budaya, dan struktur organisasi), proses dan sistem organisasi (yang meliputi human resource control, informasi,

pengambilan keputusan dan maka sebuah organisasi harus betul-betul memerhatikan sumberdaya

manusia secara maksimal. Salah satu wujud nyata yang perlu diperhatikan adalah dengan menciptakan situasi lingkungan kerja yang humanis atau melakukan perbaikan kualitas kehidupan kerja (Filipo, 1983).

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gayathiri (2013) yang menemukan Pentingnya kualitas kehidupan kerja bagi perawat didukung oleh penelitian yang dilakukan Theofanidis (2010) yang menemukan bahwa kualitas kehidupan kerja sebagai konstruksi dengan relevansi yang tinggi untuk praktek keperawatan.

Rumah Sakit Umum Tanjung Pura

dapat meningkatkan kinerja

perawatnya dengan cara mengelola sumberdaya perawat dengan baik dan memperbaiki kualitas kehidupan kerja di rumah sakit tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja yaitu dengan menjamin: 1) setiap perawat

diikutsertakan dalam proses

pengambilan keputusan dan

(6)

dikembangkan perasaan bangganya pada pekerjaan dan tempat kerjanya, 7) setiap perawat mendapatkan

pengembangan karir untuk

menghadapi masa depannya, 8) setiap perawat mendapatkan kesempatan untuk memecahkan masalah dan terselesaikan masalahnya secara terbuka dan jujur, 9) setiap perawat kesimpulan bahwa kualitas kehidupan kerja di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura belum baik secara keseluruhan, dari 9 komponen kualitas kehidupan kerja yang diteliti tidak ada yang nilai mayoritasnya dapat dikategorikan baik, hanya 5 komponen yang berada pada kategori cukup. Kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura berada pada kategori cukup yaitu 76 responden (92,7%). Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat di rumah sakit.

kinerja perawat, dimana pada akhirnya dapat meningkatkan pelayanan kepada Your Organization’s Future. Strategic Finance. 89,4, 40-45.

Cascio, Wayne, F. (2003). Managing Human Resources : Productivity, quality of work life, profits. Boston : Irwin MCGraw- Hill, International ED.5 th ed.

Fillippo, B. Edwin. (1983). Personal Management. Sixth Edition. Mcgraw-Hill. International Book Company. USA.

Gayathiri. R. (2013). Quality of Work Life – Linkage With Job

Satisfaction and

Performance ;

International Journal of Business and Management Invention ISSN : 2319 – 8028, ISSN : 2319 – 801X .

(7)

Lestari, C.E. (2010). Analsis pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di unit rawat inap kelas III RSU.Muhamaddiyah Bantul Jogjakarta. (Tesis). Kes.Mas ISSN: 1978-0575.

Soeroso, S. (2002). Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit. Jakarta. EGC.

Referensi

Dokumen terkait

• Kemandirian profesi dokter hal yang tidak bisa ditawar dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kedokteran. à TERBIT INSTRUKSI PRESIDEN NO 8 TAHUN 2017

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemasaran buah apel di PT. Laris Utama Bali terdapat tiga tipe saluran pemasaran. Saluran pemasaran satu adalah perusahan

Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa Program Studi Sastra Arab USU Dalam Belajar Muhadaṡah Bahasa Arab pada Program Studi Sastra.. Skripsi mahasiswa Departemen Sastra Arab

Mengapa pasien memilih medical tourism Tantangan dan peluang Kebijakan dan peran IDI Take home messages.. Fertil

Dengan begitu jika mereka sudah minat dengan video animasi tentang budidaya jeruk pamelo, maka akan mudah bagi mereka untuk ikut dalam melestarikan tanaman

Skripsi yang berjudul “ MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY SISTEM PERNAFASAN TUBUH MANUSIA BERBASIS ANDROID ” tepat pada waktunya.. Dalam penyusunan laporan ini,

LAPORAN PENELITIAN Studi Efektifitas dan Responsivitas Pelayanan Pengaduan (compla int mechanism) Masyarakat Ber basis IT.

Mekanisme untuk memperoleh dan memelihara solusi teknologi informasi masih cenderung terpusat dan belum dapat menyesuaikan dengan perubahan pada sistem baru, belum