BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut.
Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul tetangganya. Jika dalam cairan itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga molekul zat terlarut. Karena molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang. Dengan pekataan lain, tekanan uap cairan itu turun. Makin banyak zat terlarut, makin besar pula penurunan tekanan uap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tekanan uap terhadap air yang direbus ?
1.3 Tujuan Percobaan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan menguap sampai ruangan jenuh. Pada keadaan jenuh proses penguapan tetap berlangsung, tetapi terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, terdapat kesetimbangan dinamis antar zat cair dengan uap jenuhnya yang kemudian disebut dengan tekanan uap jenuh.
Jenis zat dan suhu sangat mempengaruhi besarnya tekanan uap jenuh. Zat yang memiliki gaya tarik menarik antar partikel relatif besar, berarti sukar menguap, mempunyai tekanan uap jenuh relatif kecil, contohnya garam, gula, dan gloserol.
Zat yang memiliki gaya tarik-menarik antarpartikel relatif lemah, berarti mudah menguap, mempunyai tekanan uap jenuh yang relatif besar, contohnya atsiri, etanol, dan eter. Bila suhu suatu zat dinaikkan, maka tekanan uap jenuh zat tersebut yang akan bertambah.
2.2Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
1. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 23 Agustus 2014
2. Tempat pelaksanaan : Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
3.2
Variabel
1. Variabel bebas : Ada tidaknya penutup panci.
2. Variabel terikat : Waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam panci.
3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, gelas ukur
3.3
Alat dan Bahan
1.
Duah buah panci yang berukuran sama besar2.
Air yang bervolume sama, yaitu 600 cc3.
Kompor4.
Satu buah penutup panci5.
Satu buah stopwatch6.
Gelas ukur3.4
Langkah Kerja
1. Pertama-tama siapkan panci 2 buah dengan ukuran yang sama 2. Siapkan 2 bagian air dengan takaran yang sama yaitu 600 cc 3. Masukkan air ke masing masing panci
4. Letakkan panci di atas kompor
5. Tutuplah salah satu panci dengan penutup panci dan panci yang lain biarkan dalam panci terbuka
6. Nyalakan semua kompor secara bersamaan.
7. Ketika kompor dinyalakan lakukanlah perhitungan dengan menggunakan stopwatch.
8. Amati kedua panci tersebut
9. Lihatlah yang manakah panci yang mendidih terlebih dahulu
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data Praktikum
4.2 Analisis Data
Dari data tersebut, air yang dimasak dengan panci yang diberi tutup, mendidih pada waktu 4 menit : 06 detik , sedangkan panci yang dimasak tidak dengan ditutup, mendidih pada waktu 5 menit : 08 detik. Sehingga dapat dikatakan bahwa air yang dimasak dengan panci yang ditutup dapat lebih cepat mendidih daripada memasak air dengan panci yang tidak ditutup. Perbedaan waktu tersebut dikarenakan adanya perbedaan tekanan uap pada saat pendidihan.
Pada saat air didalam panci mulai menguap, maka uap air tersebut terkunci didalam panci tersebut sehingga tumbukan antar molekul uap air tersebut dengan dinding panci lebih besar yang mengakibatkan tekanan pada dalam sistem (dalam panci) akan besar pula sehingga besar tekanan uap tersebut akan cepat menyamai tekanan lingkunganya mengingat syarat untuk mendidihh adalah tekanan uap sistem = tekanan lingkungan. Berbeda dengan panci yang terbuka mengakibatkan uap air banyak keluarr dari sistem sehingga jumlah uap air yang bertumbukan didalam sistem lebih sedikit, sehingga tekananya pun lama untuk meningkatnya yang meengakibatkan pendidihan lebih lama terjadi.
Menggunakan tutup panci Tidak menggunakan tutup panic Waktu yang
dibutuhkan untuk mendidihkan air
(menit : detik)
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Air yang direbus dengan ditutup oleh penutup panci lebih cepat mendidih daripada air yang direbus dalam keadaan terbuka tanpa ditutup oleh benda apapun. Karena dapat mempengaruhi tekanan uap . Tekanan uap jenuh adalah suatu zat cair dalam ruangan tertutup akan menguap sampai ruangan jenuh
6.2 Saran
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan
2 buah panci tutup panci
Duahn buah panci yang sama besar Satu buah tutup panci
Gelas ukur berisi air Satu buah kompor
2. Langkah Kerja
Siapkan dua buah panci Masukkan air ke panci
3. Hasil Percobaan
1. Air mendidih dalam panci tertutup
Mendidih dengan waktu 4 menit : 06 detik
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam dunia industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai kenaikan titik didih untuk diterapkan di dunia industri.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh titik didih terhadap Mampu menguji pengaruh titik didih terhadap perebusan daging dengan air murni dan dengan mengandung zat terlarut?
1.3 Tujuan Percobaan
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya samadengan tekanan di atas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar atau tekanan diatas permukaan zat cair , mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fasa gas diatas cairan,sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu zat cair dipengaruhioleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pulatitik didih zat cair tersebut , begitu juga sebaliknya semakin rendahtekanan udara , maka semakin rendah titik didih. Pada tekanan dantemperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC.
Selain itu, titik didih juga dapat diartikan temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap.
METODE PENELITIAN
3.5
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
3. Waktu pelaksanaan : Sabtu, 23 Agustus 2014
4. Tempat pelaksanaan : Rumah Ade Tiyas Widyawati dan Corin Aina
3.6
Variabel
1. Variabel bebas : Ada tidaknya bumbu.
2. Variabel terikat : Waktu yang dibutuhkan untuk memasak daging. 3. Variabel kontrol : Panci, air, kompor, daging
3.7
Alat dan Bahan
1. Daging yang beratnya masing-masing 1 ons 2. Satu buah bumbu jadi
3. Dua buah panci yang sama 4. Spatula
5. Kompor 6. Air 600 cc
3.8
Langkah Kerja
1. Siapkanlah daging dengan berat yang sama yaitu masing masing 1 ons 2. Siapkan dua buah panci dengan ukuran yang sama
3. Letakkan kedua panci tersebut diatas kompor
4. Salah satu panci diisi dengan air, sedangkan panci yang lain diisi dengan bumbu 5. Sebelum daging dimasukkan, cucilah daging terlebih dahulu
6. Kemudian masukkanlah daging kedalam masing-masing panci
7. Nyalakan kompor dengan waktu bersamaan dan lakukanlah perhitungan dengan menggunakan stopwatch.
8. Aduklah bumbu agar bercampur dengan daging 9. Amati kedua panci tersebut
10.Beberapa saat cek lah kematangan daging didalam kedua panci tersebut
11.Lihatlah yang manakah daging yang lebih cepat matang terlebih dahulu atau yang sudah layak makan
DATA DAN ANALISIS
4.3 Data Praktikum
Menggunakan bumbu Tidak menggunakan bumbu Waktu yang dibutuhkan
untuk memasak daging 51 menit : 08 detik 1 jam : 2 menit
4.4 Analisis Data
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, Daging yang dimasak menggunakan bumbu lebih cepat matang dan layak dimakan (empuk) dibandingkan dengan daging yang dimasak dengan air murni akan lebih lama matangnya. Tetapi untuk pengaruh titik didihnya yang lebih cepat mendidih adalah air murni dibandingkan dengan air yg mengandung zat terlarut (bumbu). Dikarenakan air murni yang dipanaskan pada tekanan 1 atm akan mendidih pada suhu 100 derajat Celcius, . Bila air murni mengandung zat terlarut, maka pada tekanan 1 atm dan suhu 100 derajat Celcius air belum mendidih.
5.2 Saran
1. Alat dan bahan :
Daging bumbu rawon
Dua buah panci yang berukuran sama Bumbu jadi
Daging yang bertanya masing – masing 1 ons Satu buah sutil
Daging yang dimasak dengan air Daging yang dimasak dengan
biasa membutuhkan waktu menggunakan bumbu membutuhkan
1 jam : 2 menit waktu 51 menit : 08 detik 1. Mencuci daging 2. Letakkan kedua panci diatas
kompor
3. Memasukkan air ke panci 4. Masukkan bumbu ke dalam salah satu panci
5. panci sudah siap dimasuki daging 6. Daging sudah dimasukkan ke dalam panci