• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP III Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP III Cirebon"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

Draft Rancangan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD)

Provinsi Jawa Barat

TAHUN 2018

oleh :

KEPALA BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

A

30 Maret 2017

Sukses Perencanaan Sukses Implementasi

(2)

SISTEMATIKA PAPARAN

Pendahuluan

Kabijakan Kewilayahan Jawa Barat

Kebijakan Pembangunan Tahun 2018

Kebijakan Pendanaan Pembangunan Tahun

2018

1

3

2

4

(3)

Pendahuluan

1

(4)

ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025

Pel.Cirebon

RANCABUAYA

Tol Kanci-Pejagan

TPI Pelabuhan Ratu

7 KARAKTER :

1. SEHAT, CERDAS DAN CERMAT

2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI

3. MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI

4. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN

5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL

6. BERINTEGRITAS TINGGI

7. BERMARTABAT

SOSOK MASA DEPAN JAWA BARAT 2025

SOSOK PEMBANGUNAN FISIK JAWA BARAT TAHUN 2025

Pel.Cirebon Tol Kanci-Pejagan

5 NILAI-NILAI LUHUR :

1. JUJUR DAN KONSISTEN

2. TANGGUH DAN DISIPLIN

3. KEPELOPORAN DAN

KETELADANAN

4. RAMAH DAN BIJAKSANA

5. KEBERSAMAAN DAN

KESETARAAN

RANCANGAN : SOSOK SUMBER DAYA INSANI JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN PENCIRI UTAMA:

PP Rancabuaya

Raya

TPI Pelabuhan Ratu

(5)

Luas Jawa Barat :

3.709.528,44

ha

JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL :

JUMLAH PENDUDUK TERBANYAK 47,38 JUTA JIWA (2016, Proyeksi BPS)

PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN STRATEGIS NASIONAL

INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DAN HANKAM), DIANTARANYA BERKELAS DUNIA

BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA

MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) DAN 3 PKN-P

MEMILIKI KONDISI ALAM DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS

MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAM

KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL :

BERKONTRIBUSI THD PDB NASIONAL 2015 : 13,22%

KONTRIBUSI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR 2015 : 27,28%

KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI :

LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANG SUMATERA-JAWA-BALI

PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI

PENYEDIA LISTRIK

DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG 4.654 MW : PLTA 1.941 MW, PLT

GEOTERMAL 1.061 MW, LAINNYA 1.652 MW

LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA)

MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

MERUPAKAN TUJUAN WISATA

DEBIT AIR PERMUKAAN 81 MILYAR M3/TAHUN DAN AIR TANAH 150 JT M3/TAHUN

KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA :

PENYEDIA AIR BAKU UNTUK DKI

PENYEDIA BAHAN PANGAN UNTUK DKI

PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI

(6)

VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

2005

2025

DENGAN IMAN DAN TAKWA,

PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA

TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI

Jawa Barat

TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025

1.

PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the

expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.

2.

Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing

TINGGI.

3.

PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan

.

4.

Energi Baru dan

TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR.

5.

Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF.

6.

Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

YANG BERIMBANG

Untuk Pembangunan Yang

Berkelanjutan.

7.

Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata

DUNIA.

VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005

2025

DAN

VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018

MISI

MISI PERTAMA :

Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya

saing

MISI KEDUA :

Membangun Perekonomian yang Kokoh dan

Berkeadilan

MISI KETIGA :

Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme

Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik

MISI KEEMPAT :

Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan

Pembangunan Infrastruktur Strategis yang

Berkelanjutan

MISI KE LIMA :

Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,

Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan

Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal

VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN

2013-2018

JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA

(7)

JANJI GUBERNUR JAWA BARAT

1.

PENDIDIKAN

GRATIS SD, SLTP

DAN

SLTA

DI SELURUH JAWA BARAT.

2.

BEASISWA

PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA

KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU

3.

REVITALISASI

POSYANDU

DAN

DANA OPERASIONAL KADER

POSYANDU

4.

MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA

BARU

DAN MENCETAK

100.000

WIRAUSAHAWAN BARU

JAWA BARAT

5.

ALOKASI

4 TRILIYUN

UNTUK

INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN

6.

REHABILITASI 100.000

RUMAH

RAKYAT MISKIN

7.

PEMBANGUNAN

PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI

KABUPATEN/ KOTA

8.

PEMBANGUNAN

GELANGGANG OLAHRAGA DI

KABUPATEN/ KOTA

(8)

PROVINSI JAWA BARAT

Proyeksi

Perkembangan

Jumlah Penduduk

Kemantapan Jalan

: 98,5% (2016)

Rasio elektrifikasi

: 97,71%

(2016)

Pelayanan Air Minum

: 71,14%

(2016)

Irigasi Kondisi Baik

: 72,60%

(2016)

Kawasan Lindung

: 37,20% (2016)

(9)

Dalam setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat

dari 8,72% (Agustus 2015) menjadi 8,89% (Agustus 2016)

dan jumlah penganggur bertambah sebanyak 78,99 ribu orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat,

Agustus 2014

Agustus 2016

+ 0,17 poin (78,99 ribu)

+ 0,27 poin (19,68 ribu)

Agustus 2014:

1,77 juta orang

Agustus 2016:

1,87 juta orang

Agustus 2015:

1,79 juta orang

8.45

8.72

8.89

Agustus 2014

Agustus 2015

Agustus 2016

9

(10)

Pada Agustus 2016, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan

Universitas yaitu sebesar 4,63%, sementara TPT tertinggi pada jenjang

pendidikan SMK sebesar 16,51%

Dalam setahun terakhir, TPT yang mengalami peningkatan terjadi pada jenjang

SD ke Bawah (0,96 persen poin), dan Diploma I/II/III (0,67 persen poin).

TPT Menurut Pendidikan (persen),

Agustus 2015 - Agustus 2016

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

10,87

10,52

Sekolah Menengah Atas (SMA)

12,21

11,4

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

16,8

16,51

Diploma I/II/III

7,59

8,26

Universitas

5,38

4,63

Total

8,72

8,89

Sumber : Sakernas 2016

16.51

SD ke bawah

Universitas

TPT Menurut Pendidikan,

Agustus 2016

10

(11)

4.98

4.77

4.65

4.65

4.48

4.42

4.3

4.38

4.33

4.24

4.44

4.49

4.22

11.96

11.27

10.65 10.57

10.09 9.89

9.52

9.61

9.44 9.18

9.53

9.57

8.95

2009

2010

11-Mär

11-Sep

12-Mär

12-Sep

13-Mär

13-Sep

14-Mär

14-Sep

15-Mär

15-Sep

16-Mär

Penduduk Miskin (Juta)

Persentase (Po)

Perkembangan Kemiskinan di Jawa Barat

Tahun

Jumlah Penduduk

Miskin

(Juta orang)

Persentase Penduduk

Miskin (%)

Indeks Kedalaman

Kemiskinan (P1)

Indeks Keparahan

Kemiskinan (P2)

Garis

Kemiskinan

(Rp/Kapita/Bln)

Mar 2013

4,30

9,52

1,321

0,303

252.496

Sept 2013

4,38

9,61

1,653

0,442

276.825

Mar 2014

4,33

9,44

1524

0,381

285.013

Sept 2014

4,24

9,18

1393

0,332

291.474

Mar 2015

4,44

9,53

1628

0,435

306.876

Sept 2015

4.49

9,57

1674

0.491

318.602

Mar 2016

4,22

8,95

1489

0.372

324.992

11

(12)

12

Tingkat Kemiskinan & Ketimpangan Kab/Kota

Berdasarkan sebaran per Kab/Kota, tingkat kemiskinan yang

relatif tinggi adalah di Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, dan Kab.

Majalengka. Namun demikian, jika membandingkan antara

tingkat kemiskinan dan ketimpangannya (gini ratio), kondisi yang

kurang baik adalah di Kota Cirebon, Kota Tasik, Kota Bandung,

serta Kab. Kuningan

2,3 - 6,0 6,0 -9,2 9,2 - 13,0 >13,0

Sebaran Tingkat Kemiskinan Per Kab/Kota di Jawa Barat

Sumber: BPS (2014), diolah

Perbandingan Tingkat Kemiskinan vs Gini Ratio

Gi

n

i

R

a

ti

o

(%)

Tingkat Kemiskinan (%)

Sumber: BPS (2014), diolah

Tingkat Kemiskinan Jawa Barat

Di tengah tantangan pada perekonomian, tingkat kemiskinan Jawa

Barat secara konsisten mengalami penurunan dari tahun 2007

hingga 2016 mencapai 8,95%. Tingkat kemiskinan Jawa Barat juga

lebih rendah dibanding level provinsi lain seperti Jawa Tengah dan

Jawa Timur serta kawasan Jawa dan Indonesia.

Gini Ratio Jabar (2016) = 0,41

(13)

2

13

(14)

TIGA METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT

SEBAGAI PENGHELA EKONOMI, KESEJAHTERAAN, MODERNISASI DAN KEBERLANJUTAN BAGI SELURUH MASYARAKAT JAWA BARAT

B

ODEBEK

KOTA BOGOR| KAB. BOGOR|

KOTA DEPOK|KOTA BEKASI|

KAB. BEKASI| KAB KARAWANG|

KAB. PURWAKARTA|

BANDUNG RAYA

KOTA BANDUNG| KOTA CIMAHI|

KAB. BANDUNG BARAT|

KAB. BANDUNG| KAB. SUMEDANG

CIREBON RAYA

KOTA CIREBON| KAB. CIREBON|

KAB. KUNINGAN| KAB. MAJALENGKA|

KAB. INDRAMAYU

METROPOLITAN

BODEBEK

METROPOLITAN

CIREBON

RAYA

METROPOLITAN

BANDUNG

RAYA

PUSAT PERTUMBUHAN

RANCABUAYA

PUSAT PERTUMBUHAN

PALABUHANRATU

PUSAT PERTUMBUHAN

PANGANDARAN

SUMBER: Analisis Tim WJPMDM Tahun 2011, 2012, 2013; Data SP Tahun 2010; GIS Bappeda Jabar 2020

14

(15)

Wilayah Pengembangan

CIAYUMAJAKUNING

Sukses Perencanaan Sukses Implementasi

I.

WP BODEBEKPUNJUR

II.

WP PURWASUKA

III.

WP KK CEKUNGAN BANDUNG

IV. WP CIAYUMAJAKUNING

V.

WP PRIATIM & PANGANDARAN

VI. WP SUKABUMI, dsk

Rencana Pengembangan Wilayah Jawa Barat

15

FOKUS PENGEMBANGAN KAB/KOTA DI WP CIAYUMAJAKUNING

Kota Cirebon :

Kota inti dari PKN Cirebon, dengan sarpras yang terintegrasi dg

wilayah pengaruhnya, simpul utama pelayanan, jasa, perdagangan dan industri

di Jabar bagian Timur, wisata budaya dan religi

Kabupaten Cirebon:

Bagian dari PKN Cirebon, dengan sarpras yang terintegrasi ,

industri, bisnis kelautan, pertanian, dan pertambangan mineral

Kabupaten Indramayu:

Diarahkan menjadi PKW Indramayu, dengan sarpras

yang terintegrasi , pertanian lahan basah berkelanjutan, bisnis perikanan dan

kelautan, industri pertambangan terutama minyak dan gas, agribisnis &

agroindustri

Kabupaten Majalengka:

Lokasi Bandara Internasional & Aerocity di Kertajati,

daerah Konservasi TN. G. Ciremai, agrobisnis, industri bahan bangunan, dan

pertambangan mineral, pengembangan sarpras yang terintegrasi di PKW

Kadipaten

Kabupaten Kuningan:

Sebagai PKL, dengan sarpras pendukung, pertanian,

wisata alam, agroindustri, daerah konservasi TN.G. Ciremai, & perlindungan

sumber air

Kabupaten Sumedang:

Sebagai PKL, dengan sarpras pendukung, agribisnis,

industri, & pertambangan mineral

TEMA PENGEMBANGAN WP

CIAYUMAJAKUNING :

Mendorong Pengembangan Wilayah

Gerbang Timur Jabar

(16)

RENCANA INFRASTRUKTUR WILAYAH WP CIAYUMAJAKUNING

WP CIAYUMAJAKUNING

INFRASTRUKTUR JALAN

Pembangunan Jalan Tol Cipali, Cisumdawu, Kanci – Pejagan

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan di Kota Cirebon dan Jalan Lingkar Kadipaten di Kab. Majalengka

Peningkatan Kapasitas dan Kondisi Ruas Jalan Strategis

NFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN

 Pembangunan Bandara Internasional Jabar (BIJB) di Kertajati Kab. Majalengka sebagai Pusat Persebaran Sekunder;

 Optimalisasi fungsi Bandara Cakrabuwana (Penggung) di Kota Cirebon sebagai Pusat Persebaran Tersier;

 Penyediaan Terminal Tipe A di Kota Cirebon, Terminal Tipe B di Kab. Kuningan & Indramayu;

 Peningkatan kapasitas dan fungsi Pelabuhan Internasional Arjuna di Kota Cirebon;

 Pengembangan sistem angkutan umum massal di PKN Cirebon;

 Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan (menghubungkan Kota Indramayu –Jatibarang);

 Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan (menghubungkan Kota Kadipaten-Cirebon);

 Reaktivasi jalur KA Antar Kota Cirebon-Kadipaten-Kertajati;

 Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas utara yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Jatibarang-Cirebon;

 Peningkatan prasarana lalulintas dan angkutan jalan.

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Rencana permukiman perkotaan, meliputi: Pengembangan hunian vertikal di Kota Cirebon; Pengembangan KASIBA/LISIBA;

Peningkatan pelayanan air bersih (IPA/WTP dan jar.pipa distribusi);

Peningkatan sistem pengelolaan air limbah dan Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan TPAAS regional di Kab. Cirebon;

Pembangunan kaw. permukiman di Kertajati Aerocity Kab. Majalengka; Penataan permukiman kumuh;

Pembangunan kaw. OR terpadu di PKN dan PKW & sarana OR di PKL; Pembangunan RS Tipe A di PKN, RS Tipe B di PKW & RS Tipe C di PKL; Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW; dan

Pembangunan dan pengembangan Pasar Induk Beras Regional di Kab. Indramayu dan Pasar Induk Regional di Kab. Cirebon.

Rencana permukiman perdesaan, meliputi:

Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Prov. Jateng, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana;

Penataan kaw.permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana; Pembangunan sarana olahraga dan pusat kegiatan belajar; dan Pembangunan Puskesmas. Pengembangan Kawasan Industri Kertajati Aerocity di Kabupaten Majalengka.

INFRASTRUKTUR ENERGI

Pengembangan PLTA Wd Jatigede di Kab. Sumedang

Pengembangan PLTU di Kab. Indramayu dan Kab. Cirebon

Pengembangan Sumber Energi Panas Bumi Tampomas Kab. Sumedang, Sangkan Hurip Gunung Ciremai di Kab. Kuningan, Serta Gn Kromong di Kab. Cirebon

Pengembangan Jaringan Pipa Gas Regional & Gas Kota

Pengembangan Pemanfaatan Energi Terbarukan (Energi Air Skala Kecil, Surya, Angin & Bio Energi)

Pengembangan Pemanfaatan Batubara Untuk Industri % Pembangkit Listrik di Kab. Indramayu & Kab. Cirebon

Pengembangan Desa Mandiri Energi

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi

Pedesaan

INFRASTRUKTUR SD AIR

Pembangunan Waduk Jatigede, Cipasang, Kadumanik, Cipanas, dan Cipanas Saat di Kab. Sumedang, dan Waduk Lapangan Cinunjang di Kab. Kuningan

Revitalisasi dan Optimalisasi Waduk dan Danau/Situ

Pengembangan Infrastruktur Pengendali Banjir

Pembangunan DI Rengrang di Kab. Sumedang

Peningkatan Kondisi Jaringan Irigasi

(17)

TEMATIK WILAYAH PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT

(RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

2018)

1. Peningkatan kebutuhan ruang kelas dan tenaga pengajar

dalam rangka mendukung program wajib belajar 9 tahun

2. Ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat di perbatasan

3. Penguatan infrastruktur jalan dan jembatan lintas

perbatasan

4. Peningkatan pendapatan masyarakat daerah perbatasan melalui

pengembangan kewirausahaan dan komoditas unggulan

5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

desa/kelurahan dalam pelayanan publik

6. Terjaminnya ketersediaan layanan listrik dan air bersih

17

(18)

PENANGANAN MASALAH PENGEMIS GELANDANGAN DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) OLEH JAWA BARAT

Kab. Pangandaran :

Almubarok (Mitra)

Kota Banjar :

Loka Bina Karya

Batulawang

Kab. Ciamis :

Yayasan Mentari Hati

Kab. Cirebon :

Loka Bina Karya Losari

Kab. Kuningan :

Loka Bina Karya Kuningan

(19)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN DI PERBATASAN JABAR - JATENG

Rencana Waduk

Cileuweung

Rencana

Bendungan

Kuningan

Lokasi Usulan

Bendungan

Kuningan

Lokasi Bendung:

Dusun

Cileuweung, Desa Randusari,

Kecamatan Cibeureum,

Kabupaten Kuningan

Jawa

Barat

BENDUNGAN KUNINGAN

BENDUNGAN MATENGGENG

Sumber : Sungai Cijolang

Luas Genangan: 524,8 Km

2

Kapasitas Tampung Bendungan Matenggeng

±

500 jt M³

Lokasi Bendung: Desa Matenggeng,

Kecamatan Dayeuh Luhur, Kabupaten Cilacap

Lokasi Genangan: Kabupaten Ciamis,

Kabupaten Cilacap, dan sebagian kecil

Kabupaten Kuningan

(20)

3

20

(21)

TAHAPAN PEMBANGUNAN

Tahapan Pembangunan Jangka Panjang

Penataan dan

persiapan

pranata

pendukung

melalui kualitas

sumber daya

manusia

Penyiapan

Kemandirian

Masyarakat

Jawa Barat

Memantapkan

Jawa Barat

Mencapai

Keunggulan

Masyarakat

Jawa Barat

Disegala

Bidang

2005-2008

2008-2013

2013-2018

2018-2023

2023-2025

Tahapan Pembangunan Jangka Menengah

Tahap

Awal Mencapai

Kemandirian

(22)

Tema Pembangunan

͞

Percepatan Pembangunan Manusia Bagi

Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju

Kemandirian Masyarakat

͟

(23)

1)

Aksesibiltas,

kualitas,

daya

saing,

pengawasan

dan

perlindungan

ketenagakerjaan;

2)

Pengembangan Koperasi Usaha Mikro

Kecil Menengah (KUMKM);

3)

Prestasi pemuda dalam lingkup nasional

dan internasional;

4)

Pemilihan Kepala Daerah 2018;

5)

Akuntabilitas kinerja aparatur;

6)

Pengembangan destinasi wisata, pusat

seni dan budaya serta gelanggang

olahraga;

7)

Lingkungan hidup dan penataan ruang;

A.

Isu

strategis

pada

aspek

kesejahteraan

masyarakat, meliputi:

1)

Ketahanan pangan;

2)

Kemiskinan

dan

penyandang

masalah

kesejahteraan sosial;

3)

Pengangguran; dan

4)

Ketahanan keluarga.

B. Isu strategis pada aspek pelayanan umum,

meliputi:

1)

Pemerataan, perluasan akses dan mutu

pendidikan;

2)

Peningkatan

kualitas,

akses

dan

sistim

pelayanan kesehatan;

3)

infrastruktur strategis, infrasturktur desa dan

perdesaan, ;

C. Isu strategis pada aspek daya saing

daerah, meliputi:

ISU STRATEGIS

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

(24)

24

SANDINGAN

RANCANGAN

PRIORITAS NASIONAL DAN PROGRAM PRIORITAS 2018

DENGAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

1.

Akses dan Kualitas Pendidikan serta keagamaan (P1)

2.

Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan (P2)

3.

Penyediaan Infrastruktur layanan dasar Permukiman dan

Infrastruktur Strategis di Perkotaan dan Perdesaan (P3)

(P8)

4.

Peningkatan Iklim Investasi, Daya Saing Usaha dan

Pariwisata (P4)

5.

Peningkatan Ketahanan Pangan, Energi dan sumberdaya

Air (P6)

6.

Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri (P7)

7.

Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan (P10)

8.

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan serta

Penanggulangan Bencana (P9) (P5)

9.

Penanggulangan Kemiskinan (P7)

10.

Peningkatan Penataan Ruang Daerah

(F)

(P9)

11.

Peningkatan Kualitas Kependudukan (P1) (P2) (P9) (P10)

Prioritas Pembangunan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

Rancangan Prioritas Nasional dan

Program Prioritas Tahun 2018

Sukses Perencanaan Sukses Implementasi

P

1. Pendidilkan

P

2. Kesehatan

P

3. Perumahan dan Pemukiman

P

4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata

P

5. Ketahanan Energi

P

6. Ketahanan Pangan

P

7. Penanggulangan Kemiskinan

P

8. Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman

P

9. Pembangunan Wilayah

P

10. Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

(25)

a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja.

c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat keahlian.

d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha. e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya

Lokal.

4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan

pariwisata

7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan

2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan

3. Penyediaan

infrastruktur

layanan dasar

permukiman dan infrastruktur strategis di

perkotaan dan perdesaan

1. Akses dan kualitas pendidikan serta

keagamaan

PRIORITAS PEMBANGUNAN

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

5. Peningkatan ketahanan pangan, energi dan

sumberdaya air

6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing

Industri

8. Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan

hidup dan penanggulangan bencana

9. Penanggulangan kemiskinan

10. Peningkatan penataan ruang daerah (F)

11. Peningkatan Kualitas kependudukan

25

a. Wajib belajar 12 tahun. b. Pendidikan Vokasional.

c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan Inklusif.

d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru. e. Penyelenggaraan Program Studi Di luar Kampus Utama

(PSDKU)/Multikampus.

f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan menengah. g. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga di Jawa Barat h. Peningkatan sarana dan prasarana pusat seni dan budaya di

Jawa Barat.

i. Meningkatnya akses dan kualitas keagamaan

a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular dan tidak menular.

c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

d. Peningkatan kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan.

e. Dukungan pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna

a. Meningkatnya jumlah cakupan

layanan air bersih dan sanitasi,

b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan

pengelolaan sampah perkotaan

regional.

c. Meningkatnya jumlah rumah layak

huni serta meningkatnya kualitas

lingkungan perumahan.

d. Meningkatnya kondisi dan capaian

infrastruktur jalan dan perhubungan.

a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai dan pemenuhan protein hewani.

b. Meningkatkan distribusi, informasi harga dan akses pangan.

c. Meningkatnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.

d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga penyuluh yang berorientasi agribisnis.

e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan nonkayu, kelautan dan perikanan.

f. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. g. Meningkatnya kondisi dan cakupan pelayanan infrastruktur

irigasi.

h. Meningkatnya ketersediaan dan pelayanan air baku. i. Meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

a.

Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran

dan fungsi intermediasi perbankan.

b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin

berkembang.

c.

Meningkatnya jumlah dan kualitas

wirausahawan.

d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin

berkembang.

a. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance andclean governance). b. Peningkatan pelayanan public dan kualitas tata kelola

pemerintah berbasis TIK.

c. Peningkatan kesadaran hokum antar umat beragama d. Dukungan dan fasilitasi pilkada yang langsung, umum,

bebas dan rahasia (LUBER) dan Jujur Adil

a. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan

kritis serta konservasi air, hutan dan lahan.

b. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara,

dan tanah.

c. Meningkatnya upaya penanggulangan

bencana.

a. Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan. b. Penciptaan lapang kerja dengan memperbesar

investasi padat karya

c. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil d. Perluasan Pelayanan Dasar

a. Meningkatnya kualitas perencanaan ruang. b. Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang

sesuai dengan rencana tata ruang. c. Meningkatnya kualitas pengendalian

pemanfaatan.

a.

Meningkatnya ketahanan keluarga.

b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender

(PUG).

c.

Pengendalian Kuantitas dan Mobilit

(26)

Peta Kabupaten / Kota Jumlah Kecamatan Tidak Punya Puskesmas dengan Rawat Inap

Jumlah Kecamatan Tidak Punya

Puskesmas dengan Rawat Inap

KAB/KOT

JUMLAH

KECAMATAN

SUKABUMI 26 BANDUNG 22 KOTA BANDUNG 22 CIANJUR 20 KUNINGAN 20 SUMEDANG 18 BOGOR 17 TASIKMALAYA 17 MAJALENGKA 17 GARUT 15 CIAMIS 15 INDRAMAYU 13 CIREBON 12 KARAWANG 10 PURWAKARTA 9 BANDUNG BARAT 9 KOTA DEPOK 9 BEKASI 6 KOTA BEKASI 6 SUBANG 5 KOTA CIREBON 5 KOTA SUKABUMI 4 KOTA TASIKMALAYA 4 KOTA CIMAHI 3 KOTA BANJAR 3 PANGANDARAN 2 KOTA BOGOR 0 TOTAL 309

(27)

Peta Jumlah Rutilahu di Kabupaten / Kota

Jumlah Rutilahu Kabupaten dan

Kota

KAB/KOT

JUMLAH DESA

KARAWANG 5929 SUKABUMI 5557 BEKASI 3170 INDRAMAYU 2658 BOGOR 2272 CIANJUR 1666 CIREBON 1512 CIAMIS 1466 SUBANG 1337 BANDUNG 976 GARUT 908 TASIKMALAYA 795 SUMEDANG 678 MAJALENGKA 540 PURWAKARTA 425 KUNINGAN 296 KOTA TASIKMALAYA 225 BANDUNG BARAT 213 PANGANDARAN 144 KOTA BOGOR 106 KOTA BANDUNG 87 KOTA BEKASI 59 KOTA SUKABUMI 50 KOTA CIREBON 40 KOTA DEPOK 39 KOTA BANJAR 17 KOTA CIMAHI 13 TOTAL 31178

(28)

Peta Kabupaten / Kota dengan Desa yang Tidak Memiliki Tempat Buang Sampah Sementara

Jumlah Desa tidak memiliki Tempat

Buang Sampah Sementara

KAB/KOT

JUMLAH DESA

GARUT 373 BOGOR 347 TASIKMALAYA 331 CIANJUR 324 KUNINGAN 319 MAJALENGKA 307 SUKABUMI 304 CIREBON 297 KARAWANG 263 INDRAMAYU 254 SUMEDANG 246 CIAMIS 242 SUBANG 220 BANDUNG 213 BEKASI 162 PURWAKARTA 158 BANDUNG BARAT 144 PANGANDARAN 87 KOTA BANDUNG 64 KOTA TASIKMALAYA 45 KOTA DEPOK 25 KOTA BEKASI 21 KOTA BANJAR 15 KOTA BOGOR 12 KOTA CIREBON 7 KOTA SUKABUMI 5 KOTA CIMAHI 1 TOTAL 4786

(29)

SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

PRIORITAS

PEMBANGUNAN :

2. Akses dan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan

2.5. Meningkatnya

kualitas, kuantitas

dan kesejahteraan

tenaga kesehatan

2.4.

Meningkatnya

kualitas,

kuantitas dan

kesejahteraan

linkungan dan

perilaku hidup

bersih dan

sehat (PHBS)

2.1.

Peningkatan

pelayanan

kesehatan ibu

dan anak

2.2. Mencegah

dan

penanggulanga

n penyakit

menular dan

tidak menular

2.1.1. Penguatan rumah sakit milik

Provinsi

2.1.2. Penguatan sistem rujukan

berbasis sistem regionalisasi

2.1.3. Perluasan pelayanan kesehatan

bagi penduduk di daerah

2.1.4. Regulasi untuk akses pelayanan

kesehatan lintas batas bagi masyarakat

luar daerah/Provinsi

---KEGIATAN PRIORITAS

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

(SASARAN 1

)

(SASARAN 2)

(SASARAN 3)

(SASARAN 4)

(SASARAN 5)

INDIKASI KEGIATAN

Catatan :

Untuk penentuan Kegiatan Prioritas menggunakan

POHON KINERJA

29

(30)

Highlight

Sasaran Prioritas Pembangunan :

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

3

0

PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan

anak

KEGIATAN PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

---KEGIATAN PRIORITAS

---Indikasi Kegiatan

2.1.1 Penguatan rumah sakit milik Provinsi

Indikasi Kegiatan

2.1.2 Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi

Indikasi Kegiatan

2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah

Indikasi Kegiatan

2.14 Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat

luar daerah/Provinsi

CONTOH

30

Indikasi Lokasi

---

Indikasi Lokasi

-Indikasi Lokasi

---

Indikasi Lokasi

(31)

PRIORITAS PEMBANGUNAN :

2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

SASARAN PRIORITAS

2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

KEGIATAN PRIORITAS

1. Pembangunan Puskesmas PONED

3. dst

2. Pengadaan Alat Kesehatan

...

INDIKASI KEGIATAN

2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan bagi

penduduk di daerah

Highlight

Indikasi Kegiatan :

2.1.3 Perluasan Pelayanan Kesehatan

Peta sebaran Puskesmas yang Tidak mempunyai Puskesmas

Rawat Inap di Wilayah III Cirebon sebanyak 67 Kecamatan.

(32)

4

32

(33)

1.

RPJMD 2013-2018, RPJMN 2015-2019, dan

Prioritas Pembangunan, Janji Gubernur

2013-2018, Sustainable Development Goals (SDGs),

Good Governance;

2.

Fungsi pendidikan 20% dari total belanja;

3.

Fungsi kesehatan 10% dari total belanja;

4.

Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa,

Hibah, Bansos dan Subsidi.

5.

Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai

Hasil Tembakau (DBHCHT), Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Pusat.

6.

Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak

7.

Pendukungan dan Penuntasan kegiatan

unggulan Provinsi

8.

Pendukungan Penyelenggaraan

Asian Games Ke XVIII

9.

Pemberian penghargaan bagi insan olahraga

10. Pembangunan dan pengembangan fasilitas

umum dan social.

1.

Memantapkan Kelembagaan;

2.

Intensifikasi dan ekstensifikasi;

3.

Koordinasi Pusat-Daerah;

4.

Meningkatkan Deviden BUMD;

5.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat;

6.

Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan

Balai Penghasil;

7.

Meningkatkan pengelolaan asset daerah.

A. Penerimaan Pembiayaan

SiLPA Tahunan

B.

Pengeluaran Pembiayaan

1.Penyertaan modal;

2.Kredit Cinta Rayat (KCR)

(34)

REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN

KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

No.

Fungsi Pendanaan

Jumlah Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

Pendidikan

167

799.146.642.150

2.

Kesehatan

143

2.059.198.754.857

3.

Ekonomi

409

950.347.996.559

4

Infrastruktur

1.468

11.645.734.232.668

5

Lainnya

564

2.348.358.462.425

Jumlah

2.751

17.802.786.088.659

34

No.

Kabupaten/Kota

Jumlah

Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

WKPP BOGOR

481

4.369.643.342.560

2.

WKPP PURWAKARTA

279

2.268.687.846.996

3.

WKPP CIREBON

559

4.103.141.298.414

4

WKPP PRANGAN

BARAT

1432

7.061.313.600.689

Jumlah

2.751

17.802.786.088.659

(35)

REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI

WKPP III Cirebon

TAHUN 2018

35

35

35

Anggaran berdasarkan fungsi

No KABUPATEN/KOTA PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI INFRASTRUKTUR LAINNYA JUMLAH

ANGGARAN

1. Kab. Cirebon - 33.615.200.000 - 211.300.000.000 11.802.069.000 256.717.269.000 2. Kota Cirebon - 454.294.050.000 36.000.000 121.114.759.922 9.109.082.992 584.553.892.914 3. Kab Majalengka 350.000.000 3.506.850.000 1.905.400.000 1.547.779.342.000 5.646.776.000 1.559.188.368.000 4 Kab. Kuningan 16.315.500.000 98.906.709.000 38.797.117.000 345.514.560.000 81.023.000.000 580.556.886.000 5 Kab. Indramayu 42.298.598.500 33.702.700.000 188.143.648.000 819.854.936.000 38.125.000.000 1.122.124.882.500 Jumlah … 58.964.098.500 624.025.509.000 228.882.165.000 3.045.563.597.922 145.705.927.992 4.103.141.298.414

No.

Kabupaten/Kota

Jumlah

Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

Kabupaten Cirebon

24

256.717.269.000

2.

Kabupaten Majalengka

234

1.559.188.368.000

3.

Kabupaten Indramayu

105

1.122.124.882.500

4

Kabupaten Kuningan

162

580.556.886.000

5

Kota Cirebon

34

584.553.892.914

(36)

Rancangan

Tahapan Perencanaan

Provinsi Jawa Barat

Forum Provinsi &

Kab/Kota Akhir RKPD

2018

(37)

TERIMA KASIH

MARI KITA KEMBANGKAN DAN GUNAKAN

SATU DATA

PEMBANGUNAN JAWA BARAT

Informasi lebih lanjut :

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Jalan Diponegoro No.22 Bandung

Telp. (022) 4204483

Bappeda Provinsi Jawa Barat

Jalan. Ir H.Juanda No. 287

Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731

Website : http//www.jabarprov.go.id, www.bappeda.jabarprov.go.id

SMS

JABAR

MEMBANGUN

0811 200 5500

SMS

SATU DATA JABAR

08778 200 5500

Contoh: RLS*JAWA

BARAT*2011#

KM-0 Pro Poor JABAR

-ONLINE

RKPD

Jabar

-ONLINE

www.rkpdjabaronline.jabarprov.go.id

Sukses Perencanaan Sukses Implementasi

(38)

REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018

No

KABUPATEN/KOTA

TOTAL

KEGIATAN

ANGGARAN

1 Kabupaten Bogor

164

552.419.604.399

2 Kabupaten Sukabumi

62

350.521.766.300

3 Kabupaten Cianjur

138

1.440.224.886.059

4 Kabupaten Bandung

52

763.177.615.368

5 Kabupaten Garut

22

45.762.750.000

6 Kabupaten Tasikmalaya

284

1.807.757.871.750

7 Kabupaten Ciamis

399

978.747.039.723

8 Kabupaten Kuningan

162

580.556.886.000

9 Kabupaten Cirebon

24

256.717.269.000

10 Kabupaten Majalengka

234

1.559.188.368.000

11 Kabupaten Sumedang

177

653.862.921.909

12 Kabupaten Indramayu

105

1.122.124.882.500

13 Kabupaten Subang

99

747.266.833.375

14 Kabupaten Purwakarta

8

7.599.990.000

No

KABUPATEN/KOTA

TOTAL

KEGIATAN

ANGGARAN

15 Kabupaten Karawang

146

1.138.665.233.621

16 Kabupaten Bekasi

5

54.321.460.000

17

Kabupaten Bandung

Barat

57

481.466.866.489

18 Kabupaten Pangandaran

173

806.586.525.950

19 Kota Bogor

34

1.324.325.060.000

20 Kota Sukabumi

58

466.703.996.900

21 Kota Bandung

0

-

22 Kota Cirebon

34

584.553.892.914

23 Kota Bekasi

21

320.834.330.000

24 Kota Depok

25

235.448.028.902

25 Kota Cimahi

1

2.000.000.000

26 Kota Tasikmalaya

197

1.209.132.910.500

27 Kota Banjar

70

312.819.099.000

JUMLAH

2751

17.802.786.088.659

(39)

REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI

WKPP III Cirebon

TAHUN 2018

35

No.

Kabupaten/Kota

Jumlah

Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

Kabupaten Cirebon

24

256.717.269.000

2.

Kabupaten Majalengka

234

1.559.188.368.000

3.

Kabupaten Indramayu

105

1.122.124.882.500

4

Kabupaten Kuningan

162

580.556.886.000

5

Kota Cirebon

34

584.553.892.914

Jumlah

559

4.103.141.298.414

WKPP III Cirebon

(40)

REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN

KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH III CIREBON TAHUN 2018

No.

Fungsi

Pendanaan

Jumlah

Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

Pendidikan

29

58.964.098.500

2.

Kesehatan

30

624.025.509.000

3.

Ekonomi

66

228.882.165.000

4

Infrastruktur

364

3.045.563.597.922

5

Lainnya

70

145.705.927.992

Jumlah

559

4.103.141.298.414

(41)

Rancangan

Tahapan Perencanaan

Provinsi Jawa Barat

Forum Provinsi &

Kab/Kota Akhir RKPD

2018

(42)

42

Tujuan Pra Musrenbang

A. Membahas dan menyepakati usulan dari

seluruh pemangku kepentingan untuk

menghasilkan kegiatan prioritas Pemerintah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.

B. Menampung masukan terhadap Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Tahun

2018.

(43)

JADWAL DAN MEKANISME

PRA MUSRENBANG PROVINSI

NO

OUTPUT

1

Daftar usulan Kegiatan Prioritas Kabupaten/Kota yang

mendukung prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2018 sebagai bahan Rancangan RKPD

2

Berita acara Pra Musrenbang Provinsi Tahun 2017.

43

(44)

MEKANISME PRA MUSRENBANG TAHUN 2017

Sidang Pleno

Sidang Kelompok

(off line)

Format Kegiatan Prioritas Hasil Telaahan

Sementara Bidang bappeda Provinsi (sudah diinputkan di

RKPDJabaronline)

Pembahasan Bidang Bappeda dengan PD Provinsi

dan Bappeda Kab/Kota

Kegiatan Prioritas Tahun 2018 untuk

Bantuan Kabupaten/Kota (

bottom up

)

sesuai dengan 11 Prioritas

Pembangunan Tahun 2018

Tata cara

Pembahasan:

Membahas Format

Kegiatan Prioritas dan

Non Prioritas Usulan Kab/

Kota Hasil Telaahan

Sementara Bidang

Bappeda Provinsi;

Yang diselaraskan dengan

49 sasaran dari 11

Prioritas Pembangunan

Jawa Barat Tahun 2018

1. Daftar usulan Kegiatan Prioritas

Kabupaten/Kota yang

mendukung prioritas

pembangunan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2018

2. Daftar usulan Kegiatan Prioritas

Kabupaten/Kota yang tidak

mendukung prioritas

pembangunan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2018.

3. Berita acara Pra Musrenbang

Provinsi Tahun 2017.

Output

Bahan

Catatan:

Jika muncul kegiatan baru diluar usulan format

kegiatan prioritas hasil telaahan sementara maka kegiatan

tersebut menjadi list bahan untuk di bahas pada Rakor Bidang

Bappeda Provinsi (3

5 April 2017)

1. Sambutan Gubernur

(Teleconference); 2. Arahan Kepala

Bappeda Provinsi

44

(45)

REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN

KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH II PURWAKARTA TAHUN 2018

No.

Fungsi

Pendanaan

Jumlah

Kegiatan

Jumlah Anggaran

1.

Pendidikan

33

174.827.804.000

2.

Kesehatan

15

198.358.910.000

3.

Ekonomi

38

56.046.960.000

4

Infrastruktur

140

1.376.633.981.621

5

Lainnya

53

462.820.191.375

Jumlah

279

2.268.687.846.996

PENDIDIKAN

8%

KESEHATAN

9%

EKONOMI

2%

INFRASTRU

KTUR

61%

LAINNYA

20%

Referensi

Dokumen terkait

yang dapat dirumuskan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah pemberian pelet dengan campuran ekstrak tepung wortel ( Daucus carota L) dan ekstrak

Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini

Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yg p[rofesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yg mampu

IKI30320 Kuliah 15 14 Nov 2007 Ruli Manurung Semantic Networks Description Logics Semantic Web Ringkasan Inference pada DL. Subsumption : apakah category c 1

Selain itu, kedudukannya yang strategik di tengah-tengah Laut China Selatan dan menjadi kawasan tumpuan hidupan laut seperti ikan menjadi salah

In this study, after the 5-week strengthening exercise program, the HIRT group shows an increase in the peak torque of flexion left elbow joint only at 60º/s angular velocity but

• Di udara, proses pemindahan panas secara konduksi terjadi pada lapisan udara yg sangat tipis dekat permukaan (beberapa milimeter) yg dikenal dgn konduksi semu tidak

Kieliopin ja kielitiedon opetukseen ja sen merkitykseen liittyviä kysymyksiä ja näkökantoja on kotimaisessa ja kansainvälisessä tutkimuksessa käsitelty runsaas- ti,