• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01

Gunungpati, Kota Semarang

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang yang beralamat di Jl. Kandri Raya No. 54, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan no Telp(024) 76910676MemilikiNSS:101036303002,NPSN:203 9382.Didirikan pada Tahun1951 dan beroperasi pada tahun 1951. Kepemilikan adalah milik Pemerintah dengan status tanahHak Guna Pakai, Luas Tanah adalah 268 M2.Status Bangunan adalah pemerintah dengan luas bangunan seluas 225 M2. Status Nilai Akreditasi A (Tahun 2013).

(2)

48 siswa, 9) Unggul dalam membentuk pribadi siswa yang berkarakter.

Misi SD Negeri Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang meliputi: 1) Memberikan pembelajaran aktif, efektif, kreatif, menyenangkan., 2) Mengembangkan potensi dasar individu secara integral, 3) Menumbuhkembangkan kehidupan normatif, agamis, nasionalis, 4) Menumbuhkembangkan patriotisme dan wawasan keilmuan, 5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan stakeholder sekolah, 6) Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, 7) Menerapkan etika dan sopan santun secara komprehensif, 8) Memberikan pendidikan kecakapan hidup yang tertata sesuai karakter dan tuntunan hidup.

Jumlah Peserta Didik pada kurun 3 tahun terakhir yaitu 2012/2013 s.d 2014/2015 mengalami peningkatan terdiri dari : 1) tahun 2012/2013 berjumlah laki-laki 107 siswa dan perempuan 103 siswa sehingga total keseluruhan 210 siswa, 2) tahun 2013/2014 berjumlah laki-laki 108 siswa dan perempuan 104 siswa sehingga total keseluruhan 212 siswa, 3) tahun 2014/2015 berjumlah laki-laki 118 siswa dan perempuan 109 siswa sehingga total keseluruhan 227 siswa.

(3)

49

SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang didukung oleh sarana dan prasarana dengan Kondisi Ruangan/Lahan meliputi: 6 ruang Kelas, 1 ruang kantor/kepala, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 1 ruang komputer, 1 ruang UKS, 1 ruang dapur, 1 gudang, 1 ruang terbuka/Serbaguna, 8 tempat cuci tangan, 1 halaman sekolah, 1 perpustakaan, 1 ruang tempat ibadah/mushala, 10 Tempat Sampah, 1 Papan nama sekolah.

Prestasi yang pernah diraih oleh SDN

2011/2012 2012/2013 2013/1014

(4)

50 - Juara III LEBSATA

Putra Tk.

4.1.2 Konteks Implementasi Manajemen Sekolah

Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang

Konteks implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di salah satu SD Negeri di kota Semarang yaitu SDN Kandri 01 Gunungpati yang memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan mutu pendidikan.Dengan upaya pengelolaan yang profesional oleh pihak sekolah, sehingga penerapan manajemen sekolah berbasis mutu menjadi prioritas utama dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas mutu sekolah.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(5)

51 adalah mewujudkan SDN Kandri

01 Gunungpati,Kota Semarang dalam mengkoordinasi pengawasan dan pembinaan keseluruh warga sekolah dengan tupoksinya masing-masing demi tercapainya program sekolah”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Tujuannya untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif nyaman dan menghasilkan prestasi yang membanggakan seluruh warga sekolah”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Ide dasar penerapan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang karena perhatian pihak sekolah yang cukup tinggi. Hal ini mengingat pada kurun 3 tahun lalu kondisi sekolah cukup memprihatinkan dengan manajemen yang kurang tertata. Pihak sekolah sudah beraneka ragammenggunakan cara pengelolaan dalam meningkatkan mutu sekolah namun belum membuahkan hasil yang diharapkan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(6)

52 manajemen dan juga pengarsipan

administrasinya bisa sendiri, termasuk gurunya, sarprasnya, pembelajarannya, prestasi

akademik maupun non

akademiknya dan hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar masih perlu dibenahi”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Manajemen dan pengarsipan administrasi sekolah pada 3 tahun yang lalu masih sangat kurang tertata dengan baik, guru masih memilih kelas yang diingini tanpa memperhatikan potensi yang dimiliki guru”.(wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Implikasi dari penerapan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati,Kota Semarang yang kurang maksimal berdampak negatif berupa etos kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satunya nampak dari lemahnya guru dalam mengelola pembelajaran di kelas yang kurang maksimal sehingga menyebabkan siswa kurang aktif.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(7)

53 monoton selalu didalam kelas

kurang menggunakan paikem, sehingga siswa cepat bosan tetapi sekarang sudah tertata dengan baik dan sesuai kreatifitas dan ide guru masing-masing”.(wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Memang guru dalam Pembelajaran masih menggunakan pembelajaran yang konvensional kurang kreatif dan kurang menggunakan teknik-teknik yang dapat merangsang kreatifitas siswa,saya sendiri merasakan kurang termotivasi dalam pembelajaran”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Rendahnya mutu sekolah di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang saat itu juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal berupa rendahnya kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia. Meskipun saat ini sudah ada perubahan kualifikasi SDM karenasalah satunya ada tuntutan dari dinas pendidikan untuk bisa mengikuti program sertifikasi.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(8)

54 yang D2 PGSD karena faktor

kesempatan saja...tetapi dilihat dari SDMnya sudah lebih baik”.(wawancara tanggal,29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Kondisi diktendik masih belum semuanya lulus S1 dan waktu itu kepala sekolah belum ganti yang sekarang....hanya 2 orang guru yang sudah sertifikasi sekarang sudah 90% guru bersertifikais”. (wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dibutuhkan oleh semua pihak karena kondisi sekolah yang membutuhkan perubahan. Dari minimnya kondisi sarana prasarana yang berdampak pada lambannya proses pembelajaran yang harus didukung dengan fasilitas pembelajaran.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(9)

55

mempunyai gedung

perpustakaan,uks,kantin dan mushola”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Keadaan sarpras waktu itu masih sangat kurang standar,dari keadaan SD yang tidak punya pintu gerbang, pagar pembatas, perpustakaan yang buku-bukunya berserakan kurang tertata, mushola, kantin dan UKS, serta perindangan masih sangat gersang wah... pokoknya kalau diingat sangat memprihatinkan”. (wawancara tanggal 3 Desember 2014)

(10)

56 Manajemen sekolah berbasis mutu juga diharapkan oleh berbagai pihak untuk perbaikan mutu pembelajaran siswa. Kondisi hasil belajar siswa yang masih rendah karena hasil ujian sekolah tahun pelajaran 2012 masih menduduki peringkat sedang. Sehingga, menjadi harapan pihak sekolah dengan penerapan manajemen sekolah yang profesional dengan berbasiskan mutu, akan meningkatkan mutu sekolah.Halini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Hasil Ujian Sekolah pada tahun 2011/2012nilai UN yang diperoleh peringkat 10 tingkat Kecamatan”. (wawancara tanggal 29 Nopember)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Tahun pelajaran 2012/2013 mulai terlihat semangat dilihat dari kualitas siswa yang sudah mulai kreatif dan semangat belajar tinggi,memang hasilnya belum maksimal karena beberapa faktor diluar sekolah....”.(wawancara tanggal 6 Desember 2014)

(11)

57 bermutu, sehingga mampu menghasilkan produk(output) yang kompetitif baik di bidang akademik maupun non akademik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Benar...., saya selaku kepala sekolah SDN Kandri 01 sekarang merasa mendapat dukungan dari semua pihak yaitu warga sekolah,guru, wali siswa dan juga komite memberi dukungan dan memiliki harapan yang sama terhadap meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri 01

Gunungpati Kota

Semarang,Sehingga menurut saya peran orangtua/komite sekolah sekarang ini sudah sangat mendukung dengan adanya komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah secara terbuka apalagi masalah peningkatan mutu yang menjadi tujuan SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang ini dalam menciptakan sekolah yang bermutu”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Sunarsih, SPd selaku guru kelas IV sebagai berikut :

(12)

58 mengedepankan mutu baik akademik maupun non akademik”. (wawancara tanggal 9 Desember 2014)

Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, guru dan warga sekolah tersebut diperoleh informasi bahwa kebutuhan masyarakat (komite/orang tua) terhadappeningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang cukup tinggi. Semua warga sekolah baik, kepala sekolah, jajaran guru, wali siswa dan juga komite memiliki harapan yang sama terhadap meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang, baik peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik. Sehingga mendorong diterapkannya manajemen sekolah berbasis mutu.

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa konteks manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang adalah adanya kondisi SDN Kandri 01 Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun yang lalu masih sangat kurang tertata manajemennya dan pengarsipan administrasinya, termasuk gurunya, sarprasnya, pembelajarannya, prestasi akademik maupun non akademiknya dan hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar yang masih perlu dibenahi.

(13)

59 Dengan berbagai konteks yang ada, mendorong pihak sekolah mengkondisikan kekurangan tersebut agar menjadi lebih baik sebagai sekolah yang memiliki mutu. Dalam hal ini, mutu yang dimaksudkan adalah adanya kualitas administrasi, kualitas sarpras, kualitas pembelajaran serta kualitas prestasi siswa di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

4.1.3 Input dalam pelaksanaan Manajemen Sekolah

Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Dalam mendukung program implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang perlu memperoleh dukungan dari berbagai pihak sekolah, baik pihak internal maupun eksternal. Pihak internal memiliki kapasitas yang cukup tinggi karena berdampingan langsung dengan pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu. Sebagai input manajemen sekolah berbasis mutu ini adalah SDM sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite sekolah.

(14)

60 “Menurut saya, bapak/ibu guru memiliki kinerja yang bagus dalam program pendidikan, baik kompetensinya dalam mengelola pembelajarannyamaupun dalam meningkatlan belajar dan memotivasi siswa, baik pada bidang akademik maupun non akademik”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Menurut saya...., kalau disuruh untuk menilai diri sendiri maupun guru yang lain,saya rasa sudah cukup baik dari segi kualitas,dari segi kuantitas guru di SDN Kandri 01 ini mencukupi,baik untuk guru kelas maupun guru mata pelajaran. Secara keseluruhan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 13 orang”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

(15)

61 prasarana pendidikan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Untuk saya sendiri, tentu memberikan respon yang positif dalam penerapan manajemen sekolahberbasis mutu ini, dengan menunjukkan kinerja dan tanggung jawab saya sebagai kepala sekolah...,sebagai Kepala Sekolah saya membekali diri dengan berbagai pendidikan dengan niat mendaftar sebagai mahasiswa S2 MMP UKSW yang sebentar lagi saya tempuh (sambil tertawa....)dan pelatihan.Saya juga memberikan dukungan baik untuk sarana prasarana maupun pembinaan dan pengarahan pada guru”.(wawancara tanggal 29 Desember 2014)

Upaya perbaikan mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang juga melibatkan pihak eksternal seperti masyarakat. Dalam hal ini masyarakat memberikan respon positif adanya manajemen sekolah berbasis mutu dengan memberikan dukungan pada sekolah baik materiil maupun spirituil. Secara rutin masyarakat memberikan dukungan tersebut guna melengkapi suasana fasilitas pendidikan yang lebih baik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

(16)

62 pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 ini....Dukungannya berupa materiil maupun spiritual”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Ya, benar....bisa dilihat sendirimasyarakat memberikan tanggapan yangbaik pada pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati ini baik materiil maupun spiritual”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Selain masyarakat, faktor eksternal yang berperan dalam implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang berasal dari komite sekolah. Komite memberikan dukungan baik materiil maupun spirituil secara rutin.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(17)

63 terdiri dari 7 orang aktif dalam berbagai program sekolah.

Siswa juga sebagai input dalam pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang yang memiliki kontribusi dalam peningkatan mutu sekolah. Siswa dapat dikelola dalam bentuk pengarahan secara tertib dan terprogram oleh kepala sekolah dan guru. Keberadaan siswa berkualitas dan berkarakter mampu mendukung pelaksanaan manajemen sekolah lebih maksimal untuk memperoleh hasil yang optimal.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagaiberikut :

“Ya, ada.... Siswa juga memberikan dukungan berupa kemampuannya sebagai bentuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam mengikutiperkembangan

pembelajaranyang kondisi jumlah siswa sekarang sudah mencukupi standar minimal, karena jumlah keseluruhan sekarang ini 227 siswa”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(18)

64 tercukupinya dana sekolah. Seperti sumber dana BOS dan pendampingan BOS (BPP) serta sumbangan yang tidak mengikat dari komite.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Untuk masalah keuangan sebenarnya sudah cukup.... Sumber dana kami terima dari dana BOS (Rp.580.000/th/siswa) dandana pendampinganBOS (BPP) (Rp.159.000/th/siswa) serta sumber dari komite yang tidak mengikat ....”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Setahu saya keuangan SD Kandri 01 sebenarnya sudah cukup mendukung di sekolah kami, karena melihat jumlah siswa yang tergolong

layak....untuk ukuran

dipedesaan,sehingga mendapat dana BOS dan dana pendampingan BOS yang cukup dapat menutup kebutuhan sekolah....”. (Wawancara tanggal 3 Desember 2014)

(19)

65 untuk mendukung berbagai peningkatan mutu pembelajaran, serta sarana prasarana untuk pengembangan program keolahragaan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Saya rasa di SDN Kandri 01 ini sudah cukup lengkap, seperti buku-buku panduan pembelajaran, buku-buku untuk guru dan juga buku untuk siswa maupun buku-buku fiksi yang ada di perpustakaan....Demikian juga alat peraga untuk mendukung berbagai peningkatan mutu pembelajaran. Sarana prasarana olah raga seperti tersedianya lapangan olah raga yang luas”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Input pokok pelaksanaanmanajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang juga berupa metode. Metode dalam peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan guna mencapai target pencapaian mutu. Metode bersifat praktis, efektif dan efisien.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(20)

66 Machine juga menjadi input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang yang cukup berpotensi. Adanya Machineyangtepat guna menjadikan kelancaran implementasi manajemen di sekolah. Dalam hal ini, machine berupa tersedianya perlengkapan teknologi di sekolah dalam mendukung proses pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya komputer dan LCD.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Dari segi machine, saya kira sudah lumayan cukup. Hal ini nampak pada tersedianya alat-alat canggih untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran, seperti komputer,LCD dan DVD sehingga bisa mendukung peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik,selain itu guru yang sertifikasi juga sudah mempunyai laptop sendiri....seperti yang sudah dilihat disekolah kami”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(21)

67 tular”. Sebagai konsekuaensinya, pihak sekolah secara internal menjaga nama baik sekolah pada masyarakat .Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Dari segi market,pada prinsipnya sudah cukup baik....,artinya, setidaknya SD Kandri 01Gunungpati bisa memperoleh siswa dengan standar minimal 25-30 siswa, setiap tahun pelajaran. Market dilakukan secara sederhana sesuai keadaan dipedesaan oleh warga sekolah yang kompak,karena mutu sekolah dalam 3 tahun terakhir ini sudah bagus, sehingga untuk market SDN Kandri 01 Gunungpati mengalir sehingga tidak terlalu menguras tenaga dengan harus berpromosi”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang. Dengan tersedianya Man,money,material,method,machine dan market yang mendukung sesuai kebutuhan di sekolah tersebut.

4.1.4 Proses pelaksanaan Manajemen Sekolah

Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

(22)

68 01 Gunungpati, Kota Semarang pihak sekolah mempersiapkan secara maksimal berbagai komponen utama pendukung peningkatan mutu pendidikan. Peneliti dalam observasi di lapangan melihat adanya buku-buku pendukung peningkatan mutu yang ada dikelas seperti silabus, promes, prota, daftar penilaian sebagai administrasi kelas. Dalam hal ini pihak sekolah mengacu pada standar proses dalam peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Untuk peningkatan mutu saya tekankan pada proses yang harus dilaksanakan secara terbuka,dan penuh tanggung jawab...karena menurut saya, dengan adanya proses yang maksimal mengacu pada standar proses di pendidikan dasar,maka saya yakin hasil juga akan maksimal....”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(23)

69 lanjut,membudayakan membaca dan menulis,menyiapkan perangkat pembelajaran dengan keterpaduan dan keterkaitan serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Yaa..., saya sebagai kepala sekolah

mendampingi gurudalam

menyiapkan perangkat pembelajaran harus menggunakan prinsip-prinsip pada standar proses,yaitu diantaranya mengetahui perbedaan individu siswa,mendorong siswa lebih kreatif,memberikan umpan balik dan tindak lanjut,keterpaduan dan keterkaitan antara SK-KD dan materi,sumber belajar dan penilaian serta menerapkan informasi dan komunikasi.... ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

(24)

70 Hal ini juga didukung oleh hasil FGD yang menyebutkan bahwa warga sekolah menjalankan berbagai tugas di sekolah dengan penuh dedikasi dan keikhlasannya terutama para guru dalam mengelola kelas,melaksanakan proses pembelajaran dengan melaksanakan penilaian dan tindak lanjut mengacu pada standar proses yang ada pernyataan itu ditambahkan oleh Sugiyati,S.Pd.

Untuk mendukung efektifitas peningkatan mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang maka proses implementasi manajemen sekolah berbasis mutu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpotensi dengan penuh dedikasinya dalam peningkatan mutu sekolah. SDM yang cukup berperan adalah kepala sekolah, guru, komite dan masyarakat (orang tua siswa).Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

(25)

71 menjadi perwakilan orang tua/masyarakat”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Dalam proses pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang kepala sekolah memperluas pengetahuan guru dengan memberikan bekal kompetensi pada para guru, baik berupa pembinaan maupun kesempatan mencari wawasan tentang kompetensi guru.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Meningkatkan kemampuan guru dengan studi banding, menyertakan guru dalam pelatihan/bintek, mengikuti KKG dengan forum diskusinya sesuai dengan bidang/mapel masing-masing”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(26)

72 penentuan program, penentuan visi, misi dan tujuan, pemberian sosialisasi, piloting, serta memasyarakatkan manajemen mutu di lingkungan masyarakat sekolah.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Dalam menerapkan manajemen sekolah berbasis mutu ini menurut saya perlu langkah-langkah praktis sehingga sampai pada sasaran, meliputi: 1) penentuan program, 2) penentuan visi, misi dan tujuan, 3) pemberian sosialisasi, 4) piloting, 5) memasyarakatkanmanajemen

mutu”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Setahu saya ...meliputipenentuan program manajemen yaitu penentuan visi, misi dan tujuan manajemen mutu sekolah, pemberian sosialisasi pada masyarakat, dan memasyarakatkan tentang mutu sekolah”. (wawancara tanggal 3 Desember 2014)

(27)

73 Pendukung internal berupa sikap kepala sekolah yang mampu membaur dengan anggota masyarakat sekolah secara baik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Sebagai kepala sekolah dengan menjalankan tupoksinya dan bersifat terbuka saling asah, asih dan asuh terhadap warga sekolah dan masyarakat sekitar serta komite sekolah pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu pasti akan berjalan baik”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Dalam proses implementasinya, manajemen mutu sekolah juga menemui kendala baik internal maupun eksternal. Kendala implementasi ini berupa keberadaan sekolah di tengah masyarakat yang heterogen dengan sosial ekonomi yang sangat mencolok, berkembangnya daerah menjadi desa wisata ,sehingga sangat berpengaruh pada perkembangan pola pikir siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(28)

74 dengan adanya perubahan tersebut”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Hambatan ini juga ditegaskan oleh Abdullah (Guru PAI) dalam FGD yang manyatakan bahwa sebagai hambatannya berupa siswa-siswi yang heterogen dengan sosial ekonominya,maka guru harus lebih fokus mengajak siswa siswi dalam menciptakan karakter sebagaimana yang tertuang dalam visi sekolah,ditambah di lingkungan SD menjadi desa wisata sehingga kedepan akan lebih kompleks lagi terutama masalah Imtaqnya dari dampak luas yang dibawa para wisatawan domestik yang dapat mempengaruhi gaya hidup siswa siswi.

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa proses Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang dengan mengacu pada prinsip standar proses,peningkatan mutu pendidikan secara bersama yang didukung oleh berbagai pihak kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan komite sekolah akan lebih meningkat sesuai kebutuhan yang ada saat itu walaupun masih adanya hambatan.

4.1.5 Produk (Product) Manajemen Sekolah Berbasis

(29)

75 Keberhasilan pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang dapat diketahui oleh pihak sekolah setelah selesai diterapkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan, setidaknya minimal 1 periode tahun pelajaran. Halini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Ya...., tentunya setelah implementasi manajemen sekolah berbasis mutu ini diterapkan hingga akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan, baru saya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya”. (wawacara tanggal 29 Nopember 2014)

Sasaran implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang adalah tercapainya aspek peningkatan mutu pendidikan secara berimbang. Aspek keberhasilan yang hendak dicapai berupa prestasi akademik maupun non akademik. Serta tercapainya kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman dalam berbagai hal.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

(30)

76 raga, kesenian dan sebagainya. Kondisi sekolah bisa berupa lingkungan sekolah yang kondusif. Hal-hal ini yang menjadi aspek sasaran kami”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Dampak positif dari komitmen

sumberdaya manusia dalam

pelaksanaanmanajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati,Kota Semarang adalah tercapainya hasil berupa mutu pendidikan yang berkualitas. Hasil implementasi manajemen sekolah berbasis mutu sudah tergolong dalam kriteria baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi akademik dan non akademik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Sudah baik...., untuk prestasi akademik maupun non akademik, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil di segala bidang bisa diraih lebih optimal”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(31)

77 Semarang pada lomba Sekolah Adiwiyata , Lomba Egrang memperoleh Juara I Festival Dolanan Anak Tk. Kota Semarang tahun 2014/2015, Juara I Tk.Kecamatan,Juara I Tk.Kota dan Juara III Tk.Karesidenan pada Lomba Perpustakaan Semarang tahun 2014/2015, Lomba Kid Atletik memperoleh Juara I Tk. Kecamatan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Keberhasilan ini dapat dilihat dari SDN Kandri 01 yang saat ini terakreditasi A (Nilai 94), walaupun tempatnya di tengah perkampungan ternyata tidak kalah dengan SDN yang berada ditengah-tengah kota, terlihat anak-anak lulusan SDN Kandri 01 sebagian besar dapat diterima di SMP Negeri. Dari segi prestasi akademik terlihat dari hasil ulangan siswa memenuhi target di atas KKM. Prestasi non akademik berupa berbagai kejuaraan yang diraih siswa pada perlombaan yang diadakan di tingkat kecamatan,kota maupun propinsi, seperti: olah raga, ketangkasan, lomba perpustakaan bisa mewakili kota Semarang maju ke Tingkat karesidenan Semarang dan mendapat Juara”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(32)

78 implementasi manajemen mutu ini berupa kurang mampunya sekolah memperoleh posisi nilai tertinggi tingkat kecamatan maupun tingkat kota pada ujian sekolah maupun ujian nasional meskipun sudah mengalami peningkatan. Selain itu, belum meratanya siswa yang memiliki potensi dalam meraih prestasi akademik dan non akademik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Kegagalannya dapat dilihat dari prestasi akademik belum bisa berada pada nilai tertinggi pada hasil Ujian Nasional meskipun sudah menunjukkan peningkatan. Prestasi bidang non akademik belum berhasil secara merata,seperti pencak silat,rebana baru pada tingkat kecamatan saja. Selain itu, prestasi hanya bisa diraih oleh beberapa siswa”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

(33)

79 “Yaa....,Apabila sekolah bisa memberi bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat menyesuaikan dan dapat dipakai di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berkarakter”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Lebih lanjut, produk implementasi manajemen sekolah berbasis mutu ini juga dikemukakan oleh Setyaningsih selaku Guru Kelas VI dalam FGD yang menambahkan bahwa, untuk produk berupa anak melek IT karena adanya MoU yang diselenggarakan dan dikoordinir oleh komite sekolah, karena SD dilarang ada pungutan, memanfaatkan PNPM yang ada di desa Kandri dengan membangunkan fasilitas tempat cuci tangan sehingga memenuhi standar. Selain itu kekompakan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang sangat terlihat dengan gotong royong bahu membahu untuk mewujudkan sekolah yang bermutu.

(34)

80 lingkungan sekolah yang kondusif,walaupun prestasi akademik belum mencapai nilai tertiggi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Konteks dalam pelaksanaan Manajemen

Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

(35)

81 warga sekolah dengan tupoksinya masing-masing.

Penerapan manajemen sekolah berbasis mutu SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang karena perhatian pihak sekolah yang cukup tinggi melihat pada kurun 3 tahun sebelumnya kondisi sekolah dengan manajemen sekolah yang minim. Hal ini terlihat dari manajemen sekolah yang masih sangat kurang tertata, baik gurunya, sarprasnya, pembelajarannya, prestasi akademik maupun non akademiknya dan hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar masih perlu dibenahi.

Penerapan manajemen sekolah di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang yang kurang maksimal berdampak negatif berupa etos kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satunya nampak dari lemahnya guru dalam mengelola pembelajaran di kelas yang kurang maksimal berupa pembelajaran masih monoton dan konvensional, sehingga siswa cepat bosan dan pasif, kurang merangsang kreatifitas siswa dan guru, tetapi sekarang sudah tertata dengan baik dan sesuai tupoksi masing-masing.

(36)

82 kepala sekolah belum ganti yang sekarang dan hanya 2 orang guru yang sudah sertifikasi.

Manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dibutuhkan oleh semua pihak karena kondisi sekolah yang membutuhkan perubahan. Sarpras SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang, masih sangat kurang keadaan sekolah yang tidak mempunyai pagar pembatas, tidak punya pintu gerbang, buku-buku perpustakaan sedikit, tidak mempunyai: gedung perpustakaan, UKS, kantin dan mushola.

Manajemen sekolah berbasis mutu juga diharapkan oleh berbagai pihak untuk perbaikan mutu pembelajaran siswa. Kondisi hasil belajar siswa yang masih rendah karena hasil ujian sekolah tahun ajaran 2012 masih menduduki peringkat sedang padaperingkat 10 tingkat kecamatan. Sehingga, menjadi harapan pihak sekolah dengan penerapan manajemen sekolah yang profesional dengan berbasiskan mutu, akan meningkatkan mutu sekolah.

(37)

83 baik kepala sekolah, jajaran guru, wali siswa dan juga komite memiliki harapan yang sama terhadap meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang Sehingga peran orangtua/komite sekolah sudah sangat mendukung dengan adanya komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah secara terbuka apalagi masalah peningkatan mutu yang menjadi tujuan SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dalam menciptakan sekolah berbasis mutu, baik peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik. Sehingga menjadi alasan utama yang mendorong diterapkannya manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang. Hal ini senada dengan ungkapan Mulyasa (2007: 31) bahwaMBS diharapkan para kepala sekolah, guru, dan personil lain di sekolah serta masyarakat setempat dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global, yaitu berupa pendidikan yang bermutu.

(38)

84 di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang relevan dengan kondisi yang ada saat itu.

4.2.2 Input dalam pelaksanaan Manajemen Sekolah

Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Adanya komponen input berkontribusi besar pada implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati. Implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang memperoleh dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Pihak internal memiliki kapasitas yang cukup tinggi karena berdampingan langsung dengan pelaksanaan manajemen berbasis mutu. Sebagai input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu ini adalah SDM sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite sekolah.Guru sebagai pengelola pembelajaran memiliki posisi strategis sebagai input implementasi manajemen sekolah berbasis mutu dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi profesional, kompetensi pribadi maupun kompetensi sosial.

(39)

85 leader, manager, educator dan inovator di sekolah dalam mencapai program pendidikan. Kepala sekolah bersifat layak dan wajib mampu membawa anggota masyarakat sekolah ke arah perbaikan mutu yang lebih baik dengan berbagai cara seperti pembinaan maupun menyediakan sarana dan prasarana pendidikan.

(40)

86 keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik, dimana warga sekolah (guru, siswa, karyawan, orangtua siswa, masyarakat) didorong untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah. Lebih lanjut Depdiknas (2005:7), mengungkapkan bahwa MPMBS diterapkan dengan salah satu tujuannya meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

Keikutsertaan SDM dalam mendukung penerapan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang ini juga sama halnya dengan pandangan Suparman (2001: 1) yang menyatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah adalah Penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memahami kebutuhan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan mutu sekolah dalam pendidikan nasional.

(41)

87 suplai pelaksanaan manajemen sekolah dengan baik dan lancar di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang yang berupa sumber dana BOS dan dana pendampingan (BPP) mengingat jumlah siswa mencapai 227 siswa.

Selain keuangan, kondisi material menjadi input implementasi program manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang secara maksimal. Material ini berupa buku-buku panduan pembelajaran, buku guru dan buku untuk siswa. Material di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang juga berupa alat peraga dalam mendukung berbagai peningkatan mutu pembelajaran, serta sarana prasarana untuk pengembangan program keolahragaan seperti lapangan dan perlengkapan olah raga. Komponen sarpras dalam mendukung penerapan MBS ini senada dengan pandangan Suryosubroto (2004:198) yang mengatakan bahwa kualitas pendidikan dapat ditempuh dengan menerapkan Total QualityManagement (TQM) yang secara filosofismemberikan makna perbaikan secara terus-menerus dimana lembagapendidikan menyediakan seperangkat sarana atau alat untuk memenuhi bahkanmelampaui kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan saat ini dan di masa mendatang.

(42)

88 SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang.Metode dalam peningkatan mutu pendidikan diperlukan guna mencapai target pencapaian mutu. Metode ini bersifat praktis, efektif dan efisien.Dari segi metode, sudah cukup baik. Hal ini nampak pada metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran cukup bervariasi, baik untuk meningkatkan mutu di bidang akademik maupun non akademik.

Machinesebagai input program

manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang nampak cukup berpotensi. Terdapatnya machineyangtepat guna di sekolah menjadikan kelancaran implementasi manajemen peningkatan mutu pendidikan.

Machine di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota

Semarang berupa tersedianya perlengkapan teknologi di sekolah dalam mendukung proses pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya komputer dan LCD yang tercukupi.

Kondisi marketjuga menjadi pendukung program manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang.Market dilakukan secara sederhana sesuai dengan keadaan pedesaan oleh warga sekolah baik kelompok maupun perseorangan.

MarketSDN Kandri 01 Gunungpati Kota

(43)

89 yang kompak dengan menerapkan motto “gethuk tular”. Sebagai konsekuaensinya, pihak sekolah secara internal menjaga nama baik sekolah pada masyarakat.Dari segi market. padaprinsipnya sudah cukup dengan memperoleh siswa standar minimal 25-30 siswa setiap tahun pelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada aspek input didukung oleh berbagai komponen yang relevan seperti man yang lengkap, money yang cukup,material yang tersedia, method yang mendukung serta machine yang tersedia,market yang berjalan. Artinya, input sudah cukup sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.3 Proses pelaksanaan Manajemen Sekolah

Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

(44)

90 Tahap proses implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang pihak sekolah mencermati prinsip utama yang mengarah pada kelancaran peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini kepala sekolah mendampingi guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran harus menggunakan prinsip-prinsip pada standar proses, yaitu diantaranya mengetahui perbedaan individu siswa, mendorong siswa lebih kreatif, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterpaduan dan keterkaitan antara SK-KD dan materi, sumber belajar dan penilaian serta menerapkan informasi dan komunikasi. Demikian juga guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, buku sumber itu juga dengan prinsip-prinsip yang ada pada standar proses seperti harus mengembangkan budaya membaca dan menulis, dalam RPP ada keterkaitan antara SK, KD materi dan sumbernya juga menerapkan informasi dan komunikasi yang baik.

(45)

91 manajer, guru sebagai pengelola pembelajaran, siswa sebagai pembelajar, orang tua sebagai pendukung, serta komite sekolah sebagai mediator antara kedua pihak yang lebih dominan fungsinya menjadi perwakilan orang tua/masyarakat.

Dalam proses pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang kepala sekolah memperluas pengetahuan guru dengan memberikan bekal kompetensi pada para guru, baik berupa pembinaan maupun kesempatan mencari wawasan tentang kompetensi guru. Kepala sekolah meningkatkan kemampuan guru dengan studi banding, menyertakan guru dalam pelatihan/bintek, maupun dalam KKG pada forum diskusi sesuai dengan bidang/mapel masing-masing.

(46)

92 Faktor pendukung proses pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati Kota Semarang berupa internal maupun eksternal. Pendukung internal berupa sikap kepala sekolah yang mampu membaur dengan anggota masyarakat sekolah secara baik. Kepala sekolah menjalankan tupoksinya dan bersifat terbuka saling asah, asih dan asuh terhadap warga sekolah dan masyarakat sekitar serta komite sekolah.

Adapun kendala implementasi manajemen sekolah berbasis mutu berupa keberadaan sekolah di tengah masyarakat yang heterogen dengan sosial ekonomi yang sangat mencolok, berkembangnya daerah menuju daerah wisata yang rawan pengaruh pada perkembangan pola pikir siswa dan masyarakat sekitar sekolah.

Berdasarkan hasil temuan tersebut diperoleh informasi bahwa pada aspek proses dalam implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,

Kota Semarang sudah terlaksana sesuai dengan langkah/tahapan yang praktis dan sistematis meskipun masih menemui hambatan dan kendala pada sebagian tahapan,perlu adanya solusi dari Kepala Sekolah dan guru.

4.2.4 Produk Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di

(47)

93 Produk Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang merupakan tahap akhir yang hendak dicapai. Produk menjadi ciriutama tanda keberhasilan implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang

Keberhasilan program implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang dapat diketahui oleh pihak sekolah setelah selesai diterapkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan yaitu minimal 1 periode tahun pelajaran, yang berorientasi pada tercapainya aspek peningkatan mutu pendidikan secara berimbang. Aspek keberhasilan yang hendak dicapai ini berupa prestasi akademik maupun non akademik. Serta tercapainya kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman tempat untuk proses pendidikan berjalan.

(48)

94 01 Gunungpati Kota Semarang sebagaimana pandangan Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) yang mengungkapkan aspek-aspek mutu atau kualitas pelayanan pendidikan setidaknya meliputi 1) keandalan (reliability), 2) ketanggapan (responsiveness), 3) jaminan (assurance), 4) empati atau kepedulian (emphaty), 5) bukti langsung atau berujud (tangibles).

Secara keseluruhan keberhasilan ini dapat dilihat dari SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang yang saat ini terakreditasi A, keberhasilan di bidang akademik dapat dilihat dari hasil ulangan siswa memenuhi target di atas KKM, nilai ulangan siswa 90% telah mencapai ketuntasan, nilai Ujian Sekolah (US) serta hasil Ujian Nasional (UN) yang dapat diraih oleh siswa pada peringkat 10 besartingkat kecamatan pada tahun 2012. Sementara pada bidang non akademik dapat dilihat dari hasil prestasi siswa seperti pada bidang lingkungan mampu memperoleh juara II lomba adiwiyata tingkat kota Semarang, lomba egrang memperoleh juara I festival dolanan anak tingkat Kota Semarang tahun 2014/2015, Lomba Perpustakaan Juara I Tk Kecamatan,Juara I Tk.Kota dan memperoleh Juara III Tk.Karisidenan Semarang tahun 2014/2015, Lomba Kids Atletik memperoleh Juara I Tk. Kec. Gunungpati.

(49)

95 01Gunungpati Kota Semarang dapat dilihat dari perolehan hasil yang kurang maksimal pada beberapa aspek. Kegagalan dari implementasi manajemen mutu ini berupa kurang mampunya sekolah memperoleh posisi nilai tertinggi pada ujian sekolah maupun ujian nasional pada tingkat kota meskipun sudah mengalami peningkatan. Selain itu, belum meratanya siswa yang memiliki potensi dalam meraih prestasi akademik dan non akademik.

Referensi

Dokumen terkait

 Hidupnya Ahli Waris harus jelas  pada  saat Pewaris meninggal dunia. Dengan

Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Dr.. Sedangkan dari 143 responden sebanyak 48 orang (33,6%) responden yang bayinya

Dari serangkaian tahapan penelitian yang telah dilaksanakan, validasi instrumen penilaian portofolio pada aspek format, konstruksi, dan bahasa dinyatakan memenuhi

The objectives of the research were to increase the set soy meal to chunk conversion standard from 65% to 80%; to determine the effects of feed properties on extrusion failures;

Dari hasil analistik statistik yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepercayaan, komitmen, komunikasi, penanganan konflik, ikatan, nilai-nilai bersama, empati dan

Gotik merupakan aliran seni lukis yang menggambarkan sebuah objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menegaskan sesuatu berdasarkan warna. Ciri - ciri aliran seni lukis

Sedangkan hasil pengisian respon akan ditampilkan pada halaman daftar feedback hosting , seperti yang terlihat pada Gambar 21 dengan informasi yang ditampilkan adalah

dalam praktek pemasaran ini adalah membina hubungan yang lebih dekat dengan.. menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan