• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Musikal Lagu Etnik Pada Gitar Tunggal: Studi Kasus Pada Karya-Karya Jubing Kristianto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Musikal Lagu Etnik Pada Gitar Tunggal: Studi Kasus Pada Karya-Karya Jubing Kristianto"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(2)

para ahli dan peneliti-peneliti mengabstraksikannnya menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari oleh setiap orang. Jika kita meninjau kembali dalam buku Muttaqin seni musik klasik (2008:87). Bahwa analisis musik mencakup aspek-aspek bunyi, garis para nada, skala nada, kunci, tempo, dinamika, timbre (warna suara), dan bentuk musik. Dalam penyajian analisis musik disini sangat terpengaruh pada kerangka kajian analisis musik Eropa Barat. Dan pada kenyataannya kajian-kajian yang merujuk pada aspek musikologi banyak menggunakan teori-teori musik barat. Teori-teori ini banyak membantu para peneliti khususnya penelitian yang berorientasi pada kajian musikal. Contohnya dalam mengkaji sistem tonal ataupun sistem modal dalam sebuah lagu, teori transkripsi lagu, teori struktur mendengar musik, teori harmoni dan sebagainya.

(3)

“Aransemen merupakan manifestasi atau upaya kreatif dalam menata dan

memperkaya sebuah melodi, lagu ataupun komposisi”. Demikian satu kutipan artikel dari seorang gitaris muda Jubing Kristianto yang cukup aktif mengisi kegiatan musik gitar tunggal di bumi Nusantara dalam artikelnya membuat aransemen gitar tunggal.

Aransemen dapat dilakukan pada instrumen musik maupun vokal (suara manusia). Aransemen merupakan sebuah metode atau cara untuk “memindahkan” ataupun mentransformasikan sebuah hasil karya seni khususnya karya musik etnik dalam penelitian ini ke dalam bentuk lain dari bentuk semula hingga menjadi sebuah hasil karya yang sesuai dengan keinginan arrangernya. Misalnya salah satu lagu etnik yang akan dikaji dalam penelitian ini, Ayam Den Lapeh, lagu ini pada dasarnya dinyanyikan oleh suara manusia atau bentuk musik vocal. Tetapi sekarang lagu ini bukan hanya dapat dinyanyikan oleh suara manusia, lagu ini sudah dapat dinyanyikan dan disampaikan oleh suara gitar, bahkan hanya dengan satu gitar. Dan hal ini sudah dilakukan oleh salah seorang musisi yakni Jubing Kristianto. Dan lagu etnik Ayam Den Lapeh yang berasal dari Minangkabau ini dapat kita lihat dan kita dengar pada VCD Album Gitar Solo “Becak Fantasy”

Jubing Kristianto pada nomor urut ke-enam IMC Record. Oleh karenanya penelitian ini mengambil Judul “Analisis Musikal Lagu Etnik Pada Gitar Tunggal:

Studi Kasus Pada Karya-Karya Jubing Kristianto”. Jika kita mendengar dan menelaah lagu ini, amatlah unik dan kompleks, jalinan melodi, ritem, bas dan gaya musik mencerminkan sebuah inovasi yang “menghanyutkan” bagi siapa saja

(4)

musiknya. Sehingga dalam sisi eksplorasi lainnya penulis dapat mengamati sebuah karakter atau gaya aransemen yang mencerminkan Jubing sebagai gitaris yang cukup kreatif dan sekaligus inovatif dalam menyajikan karya-karya musik khususnya musik etnik dalam penelitian ini. Kemampuan dalam mengaransemen tidak hanya sebatas pada menguasai teori-teori musik yang mengulas tentang pengetahuan aransemen. Penguasaan dalam ilmu ini, harus melewati tahap-tahap seperti mengenal genre musik (jenis-jenis musik dunia) atau aliran-aliran musik seperti jazz, klasik, flamenco, lagu-lagu tradisi, rock dan sebagainya hingga musik industri yang beredar pada masa-masa kini. Pengetahuan aransmenen juga bisa didapatkan melalui melihat konser-konser, mendengar kaset-kaset hingga pengetahuan yang berkaitan yang membentuk totalitas dari dimensi aransemen itu sendiri.

Kesulitan dalam mengaransemen biasanya kurang memahami metode, ataupun sistem yang menyangkut disiplin dalam ilmu aransemen serta berbagai genre musik, baik itu musik etnik atau musik tradisi, musik klasik atau jenis-jenis musik lainnya seperti yang dikemukakan di atas. Bahan baku atau sumber untuk pembuatan aransemen sangat berlimpah mulai dari lagu anak, lagu pop, lagu klasik hingga lagu etnik. Istilah lagu etnik sendiri yang dipakai dalam penelitian ini mengacu kepada musik yang merupakan hasil karya dari budaya kelompok pemeluknya. Seperti yang dikemukakan Meriam dalam Buku Profesor Mauly Purba tentang Keberagaman Sistem Musik Dunia : “…suatu kebudayaan musik bersemayam di dalam alam masyarakat pemiliknya sendiri…”. Istilah lagu etnik

(5)

untuk istilah etnik. Etnik adalah bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Jadi lagu etnik pada penelitian ini adalah lagu yang dimiliki dari kelompok sosial yang mempunyai bahasa, adat dan etnis yang sama. Misalnya dalam penelitian ini, lagu Ayam Den Lapeh berasal dari Minangkabau, berarti lagu ini asalnya dari etnik Minangkabau dan yang memakai lagu ini adalah orang-orang Minangkabau. Lagu Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah atau lagu etnik Jawa Tengah.

Dalam konteks seni pertunjukan, aransemen lagu etnik pada gitar tunggal, pada kenyataannya sangat minim jumlahnya beredar khususnya di Indonesia, hal ini terlihat jelas dalam seni pertunjukan gitar baik bersifat kompetisi, festival, hiburan, seminar, workshop dan lain-lain. Hal ini sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian, mengingat Indonesia sebagai bangsa yang multi kultural terdiri dari banyak etnik dan budaya yang didalamnya mencakup seni musik memerlukan perhatian yang cukup dalam pelestariannya dalam sudut pandang global, dan dalam hal ini gitar klasik sebagai gitar tunggal mengambil sikap dan peranan untuk mentranskripsikan, sekaligus mentransformasikan lagu-lagu etnik kedalam bentuk seni permainan gitar tunggal.

(6)

sudah digarap Jubing untuk rekaman gitar tunggal sebanyak 4 buah, album tersebut yaitu Becak Fantasy, Hujan Fantasy, Delman Fantasy dan Kaki Langit.

Jubing Kristianto merupakan arranger gitar tunggal yang sangat kompeten dan produktif dalam menyajikan karya-karyanya. Dia banyak menguasai jenis-jenis musik (genre musik) mulai dari dangdut, flamenco , jazz hingga musik popular yang beredar di pasar saat ini dalam musik industri. Jubing juga merupakan gitaris tunggal yang paling banyak mempopulerkan lagu-lagu yang dikenal sebagai lagu etnik, lagu-lagu yang bukan untuk gitar untuk di adaptasikan pada permaianan gitar melalui media elektronik seperti rekaman, televisi, bahkan workshop dan pertunjukan-pertunjukan gitar di dalam dan luar negeri. Bahkan dalam satu evennya yang secara nyata, penulis sendiri menonton dan mengamati Jubing dalam konser gitar tunggal di Universitas Sumatera Utara Medan, sangat memukau dan menyentuh, sehingga penelitian ini sebahagian besar merupakan akibat dari pertunjukan yang dilakukannya. Hal ini juga merupakan salah satu yang melatar belakangi penelitian ini, mengapa penulis begitu tertarik dengan aransemen-aransemen yang disajikan beliau.

Untuk lagu etnik yang diaransemen Jubing ada beberapa lagu, lagu-lagu tersebut seperti Rek Ayo Rek yang berasal dari Jawa Timur yang diciptakan oleh Is Haryanto, Bengawan Solo dari Jawa Tengah diciptakan oleh Gesang, Sarinande dari Maluku, Ayam Den Lapeh dari Minangkabau ciptaan Abdul Hamid, Bengong Jeumpa dari Aceh.

(7)

ada transkripnya untuk notasi, sehingga dalam mengidentifikasi masalah analisis sangat sulit dilakukan.

Gitar tunggal sendiri mulai ada di Indonesia sekitar tahun 1970-an. Istilah gitar tunggal sendiri merujuk kepada satu; satu-satunya bukan jamak. Penelitian ini dilakukan yakni menggarap lagu etnik dan mengadaptasikannya kepada gitar klasik sebagai gitar tunggal bukan dua atau lebih gitar. Sebagai salah satu contoh istilah gitar tunggal sudah familiar dan dipakai dengan diterbitkannya buku-buku dan pertunjukan-pertunjukan atau konser-konser dengan tajuk gitar tunggal. Kaye Solapung dalam bukunya Gitar Tunggal penerbit PT. Indira tahun 1980, buku ini juga sudah ditetapkan dan digunakan Depdikbud sebagai pegangan guru musik di SD dengan Inpres nomor 5 tahun 1981. Di era 70 sampai 80-an tercuat nama gitaris Michael Gan, Nelson Rumantir, ataupun Carl Tanjong yang menerbitkan album kaset untuk gitar tunggal. Istilah gitar tunggal juga sudah ada pada peristiwa-peristiwa Yamaha Festival Gitar Indonesia, misalnya tahun 1977 yang dibawakan secara solo gitar ataupun gitar tunggal dan pada peristiwa itu Jubing menjadi juara dalam festival.

(8)

untuk Lute, piano, biola, flute, hingga orkestra; (b) karya orisinal untuk gitar, yang diciptakan oleh komposer dari jaman klasik hingga jaman modern; (c) lagu-lagu pop, jazz, hingga musik tradisional yang diaransemen untuk gitar klasik.

Untuk mengaransemen lagu etnik pada karya Jubing Kristianto ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam analisis musikalnya, dan tahap-tahap tersebut berhubungan erat dengan persoalan-persoalan analisa harmoni, pendekatan pada sistem musik seperti penulisan notasi lagu (transkripsi), perubahan chord, perpindahan chord, modalitas, term istilah-istilah yang digunakan dalam menganalisa teknik-teknik permainan gitar tunggal. Dalam membentuk sebuah aransemen terdapat barisan harmoni yakni aturan-aturan yang membentuk suatu bunyi musikalitas atau keselarasan berbagai bunyi yang terkandung dalam sebuah musik. Bagaimana harmoni lagu-lagu etnik tersebut di adaptasikan kepada permainan gitar tunggal.

Aransemen untuk lagu etnik pada karya Jubing Kristianto, belum ada transkripsinya dalam bentuk notasi, hal ini juga yang merupakan salah satu kesulitan dalam mengidentifikasi komposisi yang terdapat pada karya-karya Jubing, harapan penulis juga agar setiap pemain gitar mampu menguasai transkripsi musik, oleh karena setiap aransemen yang hendak dimainkan oleh setiap orang haruslah sesuai dengan maksud dari sang arranger atau sikomponis.

(9)

lagu Biring Manggis dari Karo diiringi oleh gendang lima sedalenan, lagu Es Lilin dari Jawa Barat diiringi oleh kecapi dan suling Sunda. Dari studi kasus di atas, dalam konteks seni pertunjukan budaya, penulis mengamati sebuah pagelaran budaya disajikan menurut sistem tradisi musiknya sendiri. Seperti yang dikemukan Merriam “..suatu kebudayaaan musik bersemayam di dalam alam

masyarakat pemiliknya sendiri – yaitu ide/gagasan mereka, tingkah laku mereka dan bunyi atau suara yang mereka produksi.” Dalam hal inilah penulis

menawarkan bagaimana lagu-lagu etnik tersebut dapat digubah kedalam bentuk satu permainan gitar tunggal.

Dalam studi kasus yang lain, komposisi musik etnik yang diadaptasikan kedalam gitar tunggal sangat sulit untuk ditemukan. Dimana para komposer gitar, maupun non komposer gitar menemukan kendala dalam mengadaptasikannya kedalam bentuk permainan gitar. Kendala tersebut yang paling besar adalah bagaimana menyusun harmoni, teknik, musikalitas dan membentuk suatu sistem musik yang terkait secara totalitas seperti yang dikemukan di atas.

Dari beberapa studi kasus di atas merupakan hal yang melatarbelakangi penulis untuk membuat tesis yang berjudul : Analisis Musikal Aransemen Lagu Etnik Pada Gitar Tunggal : Studi Kasus Pada Karya-Karya Jubing Kristianto.

1.2 Rumusan Masalah

(10)

Untuk menghindari pembahasan yang menyimpang dan tidak kontekstual penulis merumuskan masalah menjadi empat bagian yaitu :

1. Bagaimana analisis musikal dalam aransemen lagu etnik pada gitar tunggal, atau proses penyajiannya, baik dalam hal analisis melodi, bentuk, chord, iringan, bas serta teknik-teknik permainan gitar?

2. Dari beberapa lagu etnik yang diaransemen Jubing, ada tiga lagu yang dianalisis dalam penelitian ini : Ayam Den Lapeh dari etnik Minangkabau, Rek Ayo Rek dari Etnik Jawa Timur dan Bengawan Solo dari Etnik Jawa Tengah?

3. Bagaimana biografi sejarah perjalanan Jubing Kristianto sebagai arranger, musisi, penulis dan pencipta lagu untuk gitar tunggal?

4. Bagaimana Gaya Musik (gaya aransemen) yang ditampilkan Jubing Kristianto?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses analisis aransemen lagu etnik yang diadaptasikan kepada gitar tunggal.

2. Untuk mengetahui cara menganalisis melodi, bentuk, chord, iringan, bas dan teknik-teknik yang digunakan pada gitar tunggal.

(11)

1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gelar Magister Seni di Program Studi Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik mengaransemen lagu pada gitar tunggal

3. Memberikan kontribusi sebagai salah satu sumber informasi tentang teknik aransemen lagu pada gitar tunggal.

4. Memperkenalkan lagu-lagu etnik dibawakan kedalam seni pertunjukan melalui gitar tunggal

5. Sebagai bahan studi banding bagi penulis berikutnya

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan yakni mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. Sepanjang pengetahuan penulis dari hasil penelitian pustaka yang dilakukan menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan yang mendalam mengenai aransemen lagu etnik dengan studi kasus pada karya-karya Jubing Kristianto. Adapun bahan literatur tersebut adalah :

(12)

bentuknya seperti motif, frase, kalimat lagu, variasi atau pengembangan lagu hingga perjalanan melodi dari setiap birama.

2. Roy Wilkinson (1991) Harmony , buku ini menjelaskan tentang triad, chords, posisi chord, progressi chord, suspensi, dominant seventh chord, modulasi, chord 7, 9, 11, 13 dan kromatik scale. Dalam hal ini penulis menggunakan buku ini untuk mengkaji struktur pembentukan harmoni yang terdapat pada lagu-lagu etnik yang hendak dianalisis.

3. Jubing Kristianto (2005) Gitar Pedia, buku pintar gitaris Buku ini menguraikan petunjuk praktis tentang istilah-istilah gitar. Pada buku ini penulis memaknai istilah-istlah teknis yang digunakan pada teknik-teknik permainan gitar hingga memperoleh arti atau pengertian tentang istilah-istlah yang digunakan pada permainan gitar tunggal.

4. William Lovelock First Year Harmony. Dalam buku ini terdapat dua bagian yang menguraikan tentang aturan-aturan dan latihan-latihan menyusun harmoni. Bagian pertama menjelaskan tentang triad, chord, progressi hingga harmoni yang kompleks. Dalam hal ini penulis menggunakan buku ini untuk melihat struktur pembentukan harmoni yang disajikan Jubing dalam transkripsi lagu.

(13)

6. M. Soeharto (1986) Belajar Membuat Lagu. Buku ini menguraikan tentang bagaimana membuat melodi, kalimat yang manis, teks lagu menurut maknanya dan pengertian tentang melodi. Dalam hal ini penulis menggunakan buku ini untuk menganalisis notasi, garis paranada, nilai not, tanda diam, not-not penghias dan aksen.

7. Rick Peckham (2007) Berkele Jazz Guitar, buku ini memaparkan tentang chord serta penggunaannya mulai dari triad mayor, minor, dominan, diminish dan augmentes, inversi, serta pengembangannya. Dalam hal ini penulis menggunakan buku ini untuk mengkaji penggunaan chord-chord 7, 9, 11, dan 13 pada posisi gitar tunggal

8. Guitar Chords Dictionary, menguraikan tentang teori chord dan bentuk-bentuk chord gitar lengkap. Buku ini digunakan untuk mengamati semua chord-chord yang digunakan pada lagu, hingga diperoleh keseluruhan chord dari setiap birama hingga didapatkan posisi jari-jari dan letaknya pada gitar. 9. Bahan audio berupa 4 buah CD album Becak Fantasy, Hujan Fantasy,

Delman Fantasy dan Kaki Langit. Yang di dalamnya terdapat lagu etnik yang akan di bahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini penulis menggunakan buku ini untuk “memindahkan” atau mentranskripsikan bentuk keseluruhan lagu ke

dalam notasi balok.

(14)

11. Skripsi Nikanor Permata Inari Sitompul, Universitas Sumatera Utara Medan, skripsi ini menguraikan tentang analisis metode pengajaran gitar klasik di LPM Farabi Medan. Buku ini digunakan untuk melihat perbandingan tentang pengajaran gitar klasik.

12. Skripsi David Hendra Samosir, Universitas HKBP Nomensen, skripsi ini menguraikan tentang harmoni dan teknik improvisasi dalam musik Jazz. Dalam menggunakan buku ini bagaimana metode yang digunakan dalam improvisasi musik jazz hingga memperoleh kejelasan bagaimana menggunakan progressi-progressi chord dalam musik jazz.

1.5 Konsep Dan Landasan Teori 1.5.1 Konsep

Konsep penting yang digunakan dalam penelitian ini adalah aransemen, lagu etnik, dan Jubing Kristianto.

Aransemen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.

(15)

(1) persesuaian dari sebuah karya musik untuk membuat karya tersebut selaras dan dinamis. Dengan tidak menghilangkan komposisi aslinya. Tujuan dari aransemen bisa menjadi (a) untuk memfasilitasi pembelajaran atau pertunjukan. (b) untuk memperluas reportoar dari berbagai media. (c) menuliskan suatu komposisi untuk suatu pertunjukan besar yang diberikan lebih dari keadaannya. Tingkat modifikasi yang dibutuhkan bervariasi, komposer dapat melampaui modifikasi yang diperlukan untuk menguraikan dan menambah teks asli. Bach, Beethoven, Brahms, dan semua aransemen yang dibuat. (2) pengaturan harmoni, untuk suara atau instrument, melodi yang ada, lagu rakyat memberikan materi yang jelas untuk laporan pengerjaan.

Pendapat lain mengenai aransemen menurut Gitarpedia adalah tindakan kreatif menata dan memperkaya sebuah melodi, lagu, atau komposisi kedalam format serta gaya yang berbeda dari gaya aslinya. Bisa digarap untuk medium apa saja, dari instrumen tunggal hingga band ataupun orkestra.

Dengan kata dan kalimat yang tersimpul, aransemen dalam penelitian ini adalah suatu upaya atau kegiatan dalam mempersiapkan, menyusun dan menata komposisi lagu etnik yang diadaptasikan ke media gitar tunggal.

(16)

konteks musik, musik daerah adalah musik yang dimiliki oleh satu lingkungan atau budaya setempat yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama. Cotoh musik daerah seperti gamelan, angklung, campur sari, keroncong dan lain-lain. Dalam hal ini musik daerah mempunyai fungsi yang sama misalnya angklung sebagai sarana ritual seperti ngaseuk pare (menanam padi), atau musik daerah dapat juga berfungsi sebagai hiburan.

(17)
(18)
(19)

Konsep yang terakhir adalah Jubing Kristianto. Jubing Kristianto adalah seorang seniman yang cukup aktif dalam mengisi kegiatan bermusik seperti guru gitar, praktisi musik/musisi gitar tunggal, arranger dan penulis, beliau lahir di Semarang pada tanggal 9 April 1966. Menjadi juara festival Yamaha Indonesia sebanyak empat kali (1987, 1992, 1994 dan 1995). Salah satu aransemennya yang cukup menarik adalah Ayam Den Lapeh yang berasal dari Sumatera Barat. Lagu ini dibuatnya pada waktu duduk dibangku SMA kelas satu dan melalui lagu ini menghantarkan dia pada lomba duet gitar festival Yamaha tahun 1982. Beberapa lagu etnik Indonesia yang diaransemen Jubing membawa sekaligus merangsang para pemerhati budaya dan seni juga para gitaris khususnya untuk melestarikan kekayaan lagu-lagu daerah. Dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian pada lagu-lagu etnik karya Jubing Kristianto dengan pusat perhatian pada aransemen gitar tunggal.

1.5.2 Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : pertama teori Jubing Kristianto, Membuat Aransemen Gitar Tunggal. Teori ini mengupas sebuah komposisi yang hendak diaransemen kedalam permainan gitar, teori ini juga memberikan pemahaman serta langkah-langkah dalam mengaransemen sebuah melodi lagu.

Kemudian penulis menggunakan teori Felix Salzer, dalam bukunya Structural hearing Tonal Coherence In Music (1962:35) :

(20)

chord grammar (ability to write and identify any chord). Listening Approach : a) aural recognition of the material listed above. b) meter (duple, triple, and compound); rhythmic design of melodies. c) melodic dictation of folk tunes and themes from instrumental music; two-part dictation of as preparation for two-part counterpoint.

Dasar musik a) notasi; scale; modus gerejawi; nuansa; b) mayor, minor, diminish, dan augmented interval; triad dan chord tujuh; nada yang bukan harmoni (nada terdekat dan nada lewat, appoggiatura, suspensi, antisipasi); angka romawi dan pemakaian bass. c) bentuk chord (kemampuan untuk menulis dan mengidentifikasi semua bentuk chord). Pendekatan mendengar : a) semua materi yang berhubungan dengan pendengaran. b) pulsa (duple, triple); pola ritem melodi. c) melodi dari lagu rakyat dan tema dari musik instrumentalnya; dua bagian part dalam persiapan dua bagian kontrapung.

Teori ini memberikan gambaran bagaimana mengidentifikasi melalui pengalaman mendengar musik, menentukan melodi, menentukan chord, dan ritem lagu dan kemampuan untuk menulis dan mengidentifikasi semua bentuk-bentuk chord. Penulis juga mengambil teori Bruno Nettl, Transcription Theory And Methode in Ethnomusicology (1964:98) :

there are two main approaches to the description of music : (1) we can analyze and describe what we hear, and (2) we can in some way write it on paper and describe what we see.

Ada dua pendekatan yang utama dalam mendeskripsikan musik : 1) kita dapat menganalisa dan mendeskripsikan apa yang kita dengar dan 2) kita dapat menuliskan keatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.

Teori ini digunakan dalam mentranskripsikan atau memindahkan bunyi yang didengar oleh telinga untuk divisualisasikan kedalam kertas kerja.

(21)

Jubing Kristianto dalam aransemen lagu etnik yang diadaptasikan kedalam gitar tunggal.

Teori musikal : Pengantar Komposisi dan Aransemen oleh Pra Budidharma mengenai Trinada (2001:16) :

Trinada adalah susunan tiga buah nada secara vertikal dalam garis paranada yang terdiri dari mayor, minor, diminish dan augmented. Trinada merupakan acuan kedua didalam menyusun harmoni lagu pada gitar klasik baik lagu itu sifatnya mayor, minor, diminish dan augmented. Dalam trinada disusun berdasarkan interval ters (nada ketiga). Nada paling bawah disebut nada dasar (root), nada tengah disebut ters, dan nada paling atas disebut nada kuint.

Teori musikal : Pengantar Komposisi dan Aransemen oleh Pra Budidharma mengenai tonal system(2001:17) tonal system dibangun dari susunan triad yang membentuk chord secara fleksibel. Teori yang digunakan untuk menentukan chord, progresi atau perpindahan chord.

(22)

kombinasi akor yang lebih banyak. Misalnya, ada altered chord dimana not ke-5 dan/atau ke-9 bisa dinaikkan atau diturunkan setengah tone. Misalnya, ada akor Cm7b5 yang berisi C-bE-bG-bB atau C7#9 yang berisi C-E-G-b7-#9. Tanda “b” dan “#” dalam penulisan simbol terkadang diganti dengan “-“ dan “+”. Altered

chord biasanya hanya berfungsi sebagai perantara dan jarang digunakan dalam musik pop, namun menjadi elemen penting dalam musik blues dan jazz.

1.6 Metode Penelitian

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lof Land sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya ada dari tambahan seperti dokumen. Sesuai dengan penelitian ini penulis memperoleh sumber data dari :

1. Kata-kata dan tindakan yaitu : wawancara yang merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman video/audio tape, pengambilan foto.

2. Sumber tertulis yaitu : bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas partitur lagu, sumber buku, garis paranada, dokumen pribadi dan artikel-artikel yang lain.

3. Foto yang dipakai sebagai alat penelitian kualitatif. 4. Prosedur pengumpulan data (teori apa yang dipakai)

Analisis data menurut patton “analisis data adalah mengatur urutan data,

(23)

pendapat diatas penulis menggunakan teori tersebut yakni mengorganisasikan data lalu mengidentifikasi dan memberikan komentar. Dengan kata lain penelitian ini mengupayakan metode yang relevansinya erat dan sesuai dengan studi kasus penelitiannya, metode literatur dan metode wawancara. Kedua metode ini penulis lakukan selama proses penelitian

1. Metode Literatur adalah metode yang menggali tesis ini melalui buku-buku, kamus, artikel dan lain-lain

2. Metode Wawancara dan tanya jawab adalah penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada Jubing Kristianto dan pihak-pihak yang berhubungan dengan objek penelitian ini.

1.6.3 Analisis Data

Kegiatan analisis data yang dilaksanakan bersamaan dengan proses pengumpulan data, analisis data diperoleh berdasarkan hasil dari penelitian dan pengamatan. Analisis dilakukan pada upaya dan usaha dalam menjelaskan atau mendeskripsikan pada fokus penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskripsi yang berdasarkan teori musik Eropa Barat yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

(24)

Dan Landasan Teori (Teori Musik Dan Transkripsi), Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, Dan Sistematika Penulisan.

Bab II membahas tentang Tinjauan Musik Gitar Tunggal : Sejarah Instrumen Gitar Dan Perkembangannya, Sejarah Perkembangan Dan Persebaran Gitar Di Indonesia, Perkembangan Awal Pendidikan Gitar Di Indonesia, Metode Pembelajaran Gitar Tunggal Yang Meliputi Posisi Dan Sikap Bermain Gitar, Posisi Tangan Kanan, Posisi Tangan Kiri, Metode Pembelajaran Notasi Pada Gitar, Organologi Gitar, Pengertian Organologi, Akustika Bunyi Gitar, Konstruksi Gitar Tunggal, Bagian Atas Gitar, Bagian Bawah Gitar, Fungsi Bagian-Bagian Gitar, Jenis-Jenis Gitar, Teknik-Teknik Permainan Gitar Tunggal, Teknik Ornamentasi yang meliputi Grace Note, Mordent, Glisando, Portamento, Teknik Tremolo, Teknik Pizzikato.

Bab III membahas tentang Biografi Jubing Kristianto yang mencakup Latar Belakang Kehidupan Jubing Kristianto, Eksistensi Jubing Kristianto Sebagai Arranger, Penulis, komponis Dan Musisi Gitar Tunggal, Jubing Kristianto sebagai arranger, Jubing Kristianto sebagai penulis gitar, Jubing Kristianto sebagai komponis gitar, Jubing Kristianto sebagai musisi Gitar tunggal.

Bab IV Membahas Tentang Aransemen Lagu Etnik Karya Jubing Kristianto Pada Gitar Tunggal Yang Meliputi : Transkripsi, Proses Transkripsi, Tahap-Tahap Analisa Aransemen Jubing Kristianto, Analisa Melodi, Analisa Chord, Analisa Progresi Chord, Analisa Pola Ritem Dan Analisa Teknik Permainan Gitar, karakteristik Jubing dalam seni permainan gitar tunggal.

Referensi

Dokumen terkait

Karena dalam kegiatan penyimakan ini yang menjadi data berupa data-data tertulis yaitu bentuk gaya bahasa repetisi pada lirik lagu album religi karya Opick

PADA LAGU COWBOY’S DREAM KARYA TOMMY EMMANUEL DALAM INSTRUMEN GITAR AKUSTIK.. Oleh: Adam Malik

Slank adalah salah satu grup band Indonesia yang menciptakan karya musik berdasarkan apa yang sedang terjadi dalam politik, sosial, ekonomi di Indonesia dengan

Tindak Pidana atas praktik pembajakan karya musik atau lagu dalam bentuk format Mp3 (Motion Picture Experts Layer III) adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk mengkompresi

Dalam lagu Sianjur Mula Mula peranan instrumen garantung ada dua, pertama sebagai instrumen pembawa melodi yang kedua sekaligus memainkan ritmis juga, dengan

Proses penelitian dilakukan dalam bentuk analisis makna leksikal pada lirik lagu “Kamu dan Kenangan” karya Maudy Ayunda.Lirik lagu pada penelitian ini diperoleh

Sebagai salah satu bentuk karya seni, lagu layak dijadikan objek penelitian karena dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya, seperti struktur yang tersusun dari

Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis pemaknaan kritik sosial pada lirik lagu karya marjinal dalam album predator kajian sosiosemantik, bentuk dan pemaknaan kritik sosial dari