• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS AIR DOMESTIK DI KAMPUS UNSRI INDRALAYA MENGGUNAKAN FILTER KERAMIK BERBAHAN TANAH LIAT ALAM DAN ABU TERBANG BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KUALITAS AIR DOMESTIK DI KAMPUS UNSRI INDRALAYA MENGGUNAKAN FILTER KERAMIK BERBAHAN TANAH LIAT ALAM DAN ABU TERBANG BATUBARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 9

PENINGKATAN KUALITAS AIR DOMESTIK DI

KAMPUS UNSRI INDRALAYA MENGGUNAKAN FILTER

KERAMIK BERBAHAN TANAH LIAT ALAM DAN ABU

TERBANG BATUBARA

Subriyer Nasir*, Rizka Wulandari Putri, Jelita Intan

*Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662

Abstrak

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, salah satu fungsinya digunakan untuk keperluan air minum. Masalah kualitas air baku untuk air minum menjadi sangat penting karena berpengaruh pada kesehatan mayarakat yang mengkonsumsinya. Air dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan seng yang tinggi serta zat-zat terlarut lainnya yang dapat berakibat langsung pada kesehatan. Salah satu cara untuk meminimalisasikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan teknologi membran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan membran keramik dengan perbandingan komposisi dari tanah liat, abu batubara dan serbuk besi yaitu 77,5%:20%:2,5%. Hasil analisa yang didapat memperlihatkan adanya peningkatan kualitas air baku yang memenuhi persyaratan menjadi air minum. Penurunan TDS, kandungan ion logam besi (Fe) dan ion logam seng (Zn) cenderung cukup tinggi yaitu TDS menjadi sebesar 23 ppm, kandungan ion logam besi (Fe) menjadi sebesar 0,006 mg/l dan ion logam seng (Zn) menjadi sebesar 0,039 mg/l dan pH cenderung netral yaitu sekitar 6,9. Hasil analisa terhadap produk permeat sesuai dengan 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.

Kata kunci : Membran keramik, Air domestik, Air minum

Abstract

Water is an important chemical compound of human life, especially for drinking water. The quality of raw drinking water is very important to be considered, because it can influenced the human health. Water quality can be deacreased due to heavy metal contents such as iron (Fe) and zink (Zn) which can be a toxic for human body. Furthermore, water also containing other solute compound which directly make an impact for human health. One method to minimize the heavy metal content in water is using membrane technology. This research was carried out using ceramic filter made from natural clay, fly ash, and iron powder with the compositions of clay, fly ash and iron powder is 77,5%:20%:2,5% . The results showed an increase in the quality of raw water that accordance with the requirement of drinking water standard. Rejection percentage of TDS, Iron (Fe) and Zinc (Zn) content tends to be fairly high and in accordance with the 492/MENKES/PER/IV/2010 about quality standards of drinking water in Indonesia.

Keywords : Membran Ceramics, Domestic Water, Drinking Water

1. PENDAHULUAN

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air adalah kualitas air untuk keperluan domestik yang terus menurun. Air dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi, seng dan mangan yang tinggi. Air juga mengandung

(2)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 10 air, baik untuk kebutuhan air minum atau air

untuk keperluan industri.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mempelajari proses pengolahan air domestik dengan menggunakan proses filtrasi dengan filter keramik.

2. Untuk mengetahui pengaruh variabel operasi (laju alir dan waktu) pada kinerja filter keramik yang digunakan.

Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diangkat adalah bagaimana sistem pengolahan untuk meningkatkan kualitas air domestik di Kampus UNSRI Indralaya. Air yang digunakan di kampus Unsri selama ini ternyata tidak dapat digunakan sebagai air minum karena kualitasnya yang tidak begitu baik. Dalam pemanfaatannya air di kampus Unsri hanya digunakan untuk bilas, mencuci atau untuk keperluaan wudhu. Air domestik ternyata belum masuk kategori aman untuk langsung diminum, Karena dalam proses distribusi melalui pipa-pipa, tidak bisa dihindari terjadi juga pencemaran yang menyebabkan kualitas air menurun. Proses perebusan air untuk menjadi air minum hanya membunuh kuman dan bakteri, namun tidak membuang kandungan logam yang terkandung di dalam air. Karena itu diperlukan pengolahan lanjutan misalnya dengan menggunakan membran.

Adapun manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah

1. Mengetahui pengolahan air domestik yang masih mengandung logam-logam berat dengan penggunaan filter keramik.

2. Mendapatkan suatu teknologi yang murah dan sederhana dalam pengolahan air domestik.

Ruang lingkup penelitian meliputi analisa sampel air domestik di kampus UNSRI Indralaya. Analisa yang dilakukan antara lain kadar pH, TDS, kandungan ion logam besi (Fe) dan Seng (Zn) dalam air domestik tersebut dengan variabel proses yang akan diteliti adalah laju alir umpan dan waktu operasi.

Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium.

Membran dapat didefinisikan sebagai suatu media yang berpori dengan ketebalan tertentu serta mempunyai sifat semi-permiabel yang hanya dapat melewatkan partikel dengan ukuran molekuler tertentu atau spesi dalam suatu larutan, spesi dengan ukuran yang lebih besar dari pori akan tertahan sedangkan yang ukuran lebih kecil akan melewati membran.

Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk

molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Filtrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi sebagai sarana pemisahan juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan pemurnian dari suatu larutan yang dilewatkan pada membran tersebut.

Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proses lain, antara lain pemisahan dilakukan secara terus – menerus, konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah, proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya (hybrid processing), dan material membran bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya.

Klasifikasi Membran

Berdasarkan ukuran partikel yang dipisahkan, membran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : 1. Membran mikrofiltrasi

2. Membran ultrafiltrasi 3. Membran osmosa balik (OR) 4. Nanofiltrasi

5. Membran dialisa 6. Membran elektrodialisa

Prinsip Proses Pemisahan Membran

Pada prinsipnya proses pemisahan dengan menggunakan membran adalah proses pemisahan antara pelarut dengan zat terlarut. Pelarut dipisahkan dengan zat terlarut yang akan tertahan pada membran atau yang disebut dengan konsentrat, sedangkan pelarut akan lolos melalui membran yang dinamakan permeate.

Kecepatan aliran komponen yang akan dipisahkan bergantung kepada jenis gaya pendorong (driving force) dan karakteristik membran. Jenis gaya pendorong yang ada pada proses pemisahan dengan menggunakan membran yaitu perbedaan tekanan, perbedaan konsentrasi, dan perbedaan temperatur.

Kinerja Membran

Kinerja atau efisiensi perpindahan didalam membran ditentukan oleh dua parameter yaitu :

a. Permeabilitas

(3)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 11 dinyatakan sebagai volume larutan umpan

yang dapat melewati membran per satuan waktu per satuan luas membran. Faktor yang mempengaruhi permeabilitas adalah jumlah dan ukuran pori, interaksi antara membran dan larutan umpan, viskositas larutan serta tekanan dari luar.

b. Selektifitas

Selektifitas yang parameternya dinyatakan sebagai koefisian penolakan atau koefisien rejeksi adalah ukuran kemampuan membran menahan suatu spesi. Faktor yang mempengaruhi selektifitas adalah besarnya ukuran partikel yang akan melewatinya, interaksi antara membran, larutan umpan dan ukuran pori.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan membran diantaranya sebagai berikut :

1. Ukuran Molekul

Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja membran.

2. Bentuk Membran

Membran dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk, seperti bentuk datar, bentuk tabung, dan bentuk serat berongga.

3. Bahan Membran

Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil rejeksi dan distribusi ukuran pori.

4. Karakteristik Larutan

Karakteristik larutan ini mempunyai akan memberi pengaruh terhadap permeabilitas membran.

5. Parameter operasional

Jenis parameter yang digunakan pada operasional umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan membran, temperatur dan konsentrasi.

Membran keramik

Membran keramik terbentuk dari kombinasi logam (aluminium, titanium, zirkonium) dengan non logam dalam bentuk oksida, nitrida atau karbida. Contohnya adalah membran alumina atau zirkonia. Adanya oksida logam pada membran keramik menghasilkan muatan listrik sehingga performance permukaan material keramik lebih kuat. Secara fisik, membran keramik dapat berbentuk tube atau disk, bersifat porous.

Tanah Liat (Lempung)

Tanah liat memiliki sifat paling stabil dan paling tahan tererosi. Agar tanah liat dapat digunakan untuk membentuk benda keramik

maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Sifat plastis

Sifat plastis berfungsi sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga benda yang dibentuk tidak akan mengalami keretakan, pecah atau berubah bentuk. 2. Memiliki kemampuan bentuk

Tanah liat juga harus mempunyai kemampuan bentuk yaitu kualitas penopang bentuk selama proses pembentukan berlangsung yang berfungsi sebagai penyangga.

3. Susut kering dan susut bakar

Tanah liat yang terlalu plastis biasanya memiliki persentase penyusutan lebih dari 15 %, sehingga apabila tanah liat tersebut dibentuk akan memiliki resiko retak atau pecah yang tinggi.

4. Suhu kematangan (vitrifikasi)

Suhu bakar keramik berkaitan langsung dengan suhu kematangan, yaitu keadaan benda keramik yang telah mencapai kematangan secara tepat tanpa mengalami perubahan bentuk.

5. Porousitas

Fluks membran keramik secara langsung berhubungan dengan porositas, dimana membran keramik yang bagus adalah membran dengan porositas tinggi, tetapi tidak menurunkan kekuatan mekanik membran tersebut.

Abu Terbang Batubara (Fly Ash)

Abu terbang batubara terdiri dari butiran halus yang umumnya berbentuk bola padat atau berongga. Secara kimia abu batubara merupakan mineral alumino silikat yang banyak mengandung unsur-unsur Ca, K, dan Na di samping juga mengandung sejumlah kecil unsur C dan N. Sifat kimia dari abu terbang batubara dipengaruhi oleh jenis batubara yang dibakar dan teknik penyimpanan serta penanganannya. Kualitas Air Baku

Kualitas air minum sangat erat berkaitan dengan kualitas air bakunya. Umumnya air baku dari air tanah kualitasnya sudah cukup baik sehingga tidak sulit menjadikannya air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Beberapa persyaratan air minum yang layak minum baik dari segi fisika, kimia, maupun biologinya antara lain sebagai berikut : A. Persyaratan Fisika

(4)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 12 1. Kekeruhan

Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air layak minum menurut PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010 adalah 5 skala NTU.

2. Tidak Berbau dan Rasanya Tawar 3. Jumlah Padatan Terapung

Batas maksimal jumlah padatan terapung yang diperbolehkan adalah 500 mg/l.

4. Suhu Normal

Air yang baik mempunyai temperatur normal, yaitu 35oC.

5. Warna

Air yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010 menyatakan bahwa batas maksimal warna air yang layak minum adalah 15 skala TCU.

B. Persyaratan Kimia

Persyaratan kimia sebgai batasan air layak minum sebagai berikut:

1. Derajat Keasaman (pH)

Menurut PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010, batas pH minimum dan maksimum air layak minum berkisar 6,5-8,5. 2. Kandungan Bahan Kimia Organik

Bahan kimia organik seperti NH4, H2S, SO42-, dan NO3 tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan.

3. Kandungan Bahan Kimia Anorganik

Kandungan bahan kimia anorganik seperti garam dan ion-ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn) pada air layak minum tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan.

4. Tingkat Kesadahan

Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010, derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.

Kandungan Logam dalam Air

Indikator yang digunakan untuk mendeteksi pencemaran air adalah cemaran logam berat didalamnya. Di antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Fe dan Zn.

Kelebihan seng (Zn) dalam tubuh sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, kelelahan yang sangat, anemia, gangguan reproduksi serta gangguan ginjal.

Dalam tanah besi (Fe) terdapat sebagai Fe2O3 atau sebagai FeS2 yang sifatnya sukar larut. Adakalanya terdapat sebagai FeCO3 yang sukar larut.

Kandungan besi dalam air yang diperbolehkan < 0,3 ppm apabila melebihi 0,3 ppm, mengakibatkan Warna air menjadi kemerah merahan, memberi rasa tidak enak pada minuman dan pembentukan endapan pada pipa logam. Kelebihan zat besi (Fe) pada tubuh manusia bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus serta gangguan pada ginjal.

Kelebihan Total Dissolved Solid (TDS) Semakin tinggi TDS maka dalam jangka panjang akan memberikan dampak negatif pada tubuh manusia karena tidak sanggup diuraikan dan akan mengendap sebagai sumber berbagai penyakit degenerative.

Air Domestik di Kampus UNSRI

Unit Pengolahan Air (water treatment) Kampus UNSRI Indralaya memiliki kapasitas 20 liter per detik, dengan memanfaatkan Sungai Klekar sebagai sumber air baku. Pemilihan Sungai Klekar sebagai sumber air baku dikarenakan oleh kuantitas air sungai yang memadai untuk memenuhi kebutuhan Kampus UNSRI dan jarak pendistribusian yang tidak terlalu jauh dari kampus.

Air domestik dikampus UNSRI diambil melalui pipa pengambilan (intake) yang terletak di daerah perbatasan antara desa Muara Penimbung Indralaya dengan desa Tanjung Seteko. Air baku akan ditampung di dalam bak air baku dengan volume 150 m3, dimana pada bak tersebut diinjeksikan tawas untuk menjernihkan air baku. Kemudian air dari bak air baku masuk ke bak flokulasi, dengan tujuan untuk pembentukan dan pemisahan flok-flok dengan pengadukan cepat. Setelah flok terpisah, lalu air masuk ke bak sedimentasi dimana terjadi pengendapan flok-flok yang terikut. Kemudian difiltrasi di bak filter dengan filter pasir kuarsa dan ijuk. Sebelum masuk ke bak penampung, air yang sudah diolah diinjeksikan kaporit untuk mengontrol pH dan setelah itu akan disimpan di 10 (sepuluh) bak penampung sebelum dialirkan ke tiap-tiap fakultas.

2. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

(5)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 13 Universitas Sriwijaya. Pengolahan air domestik

di Laboratorium Teknik Pemisahan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Waktu penelitian adalah bulan Januari-Mei 2011.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan antara lain : 1. Filter Membran keramik 2. Selang plastik

3. Pressure gauge 4. Pipa PVC 5. Pompa air 6. Flowmeter 7. pHmeter 8. TDS meter 9. Oven 10.Erlenmeyer 11.Kertas saring 12.Timbangan elektrik 13.Gelas ukur

14.Ember plastik

Bahan yang digunakan, yaitu : 1. Tanah liat

2. Abu batubara 3. Serbuk besi

4. Air domestik UNSRI PROSEDUR PENELITIAN 1. Pembuatan Filter Keramik

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Filter Keramik

2. Proses Pembuatan Filter Keramik

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembuatan filter keramik :

1. Pencampuran tanah liat, abu batubara dan serbuk besi; dengan perbandingan tanah liat : abu batubara : serbuk besi yaitu 77,5% : 20% : 2,5% ditambah air 30% kemudian diaduk rata.

2. Bahan dicetak dengan cetakan gips.

3. Dikeluarkan dari cetakan kemudian ditempatkan diatas lembaran pohon pisang. 4. Dikeringkan pada suhu kamar selama 7 hari. 5. Dibakar pada suhu 900 – 1000oC.

6. Lama pembakaran 12 jam, yaitu 4 jam dilakukan pengasapan dan pembakaran 8 jam.

3. Skema rancangan filter keramik

Membran keramik dibuat dari tanah liat dan abu batubara yang mempunyai:

Diameter dalam = 4 cm Diameter luar = 5 cm

Ketebalan = 1 cm

Panjang = 25 cm

Gambar 2. Skema rancangan membran keramik

4. Rangkaian Alat Penelitian

Gambar 3. Skema Rangkaian Alat Penelitian Air domestik kampus UNSRI Indralaya ditampung pada tangki berkapasitas 250 liter, untuk proses pengaliran digunakan pompa sentrifugal. Air domestik dialirkan dari tangki penampungan melalui pipa PVC dengan bantuan pompa berturut-turut melewati housing yang berisi pasir silika, zeolit, dan karbon aktif sebelum menuju filter keramik. Air yang mengalir ke dalam filter keramik tersebut akan merembes melewati pori-pori dinding. Kondisi operasi untuk masing-masing filter divariasikan antara laju alir inlet 10 liter/menit dan 12.5 liter/menit dengan waktu operasi berturut-turut selama 15, 30, 45 dan 60 menit.

Pencampuran tanah liat, abu batubara dan serbuk besi,

77,5% : 20% : 2,5% Air 30% Dicetak bentuk silinder

Pengeringan

Disusun dalam Tungku pembakaran, Suhu 900 – 1000oC

Filter keramik

(6)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 14 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel air awal yang diteliti adalah air domestik di kampus UNSRI Indralaya dimana berasal dari sungai klekar muara penimbung Indralaya yang diolah pada unit water treatment UNSRI dengan kandungan air awal seperti pada tabel dibawah ini

Tabel 1. Kandungan Sampel Air Awal

N maksimum yang diperbolehkan. Namun jumlah TDS masih tinggi.

Hubungan Antara Fluks Terhadap Waktu Operasi

Gambar 4. Hubungan fluks terhadap waktu Dari Gambar 4 terlihat bahwa untuk membran dengan laju alir 10 LPM, fluks permeat ketika proses pengolahan berjalan pada waktu 15 menit sebesar 19,87261 L/m2 jam, 30 menit sebesar 19,26115 L/m2 jam; dan semakin kecil ketika operasi berjalan 45 menit dan 60 menit yaitu sebesar 18,59873 L/m2 jam, dan 18,34395 L/m2 jam. Hal yang sama untuk membran dengan laju alir 12,5 LPM, Fluks ketika proses pengolahan berjalan pada waktu 15 menit sebesar 19,46497 L/m2 jam, 30 menit sebesar 18,3949 L/m2 jam; dan semakin kecil ketika operasi berjalan, 45 menit dan 60 menit yaitu sebesar 18,24204 L/m2 jam, dan 16,30573 L/m2 jam.

Penurunan nilai fluks ini disebabkan karena zat terlarut yang tertahan oleh membran lama kelamaan akan terakumulasi atau menumpuk pada permukaan membran dan mengakibatkan terbentuknya gel atau lapisan fouling pada permukaan membran, sehingga terjadinya pemampatan dan meningkatnya resistan (hambatan) pada permukaan membran. Persentase rejeksi TDS dan PH

Berikut ini adalah tabel mengenai persentase rejeksi TDS dan pH :

Tabel 2. Persentase Rejeksi TDS dan pH

(7)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 15 Hubungan Antara TDS terhadap Waktu

Setelah Melewati Filter Pasir Silika

Gambar 5. Hubungan TDS terhadap waktu setelah melewati filter pasir silika

Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Setelah Melewati Filter Zeolit

Gambar 6. Hubungan TDS terhadap waktu setelah melewati filter zeolit

Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Setelah Melewati Filter Karbon Aktif

Gambar 7. Hubungan TDS terhadap waktu setelah melewati filter karbon aktif

Hubungan Antara TDS terhadap Waktu Setelah Melewati Filter Keramik

Gambar 8. Hubungan TDS terhadap waktu setelah melewati filter keramik

Persentase Penurunan TDS pada Setiap Elemen Filter

Gambar 9. Persentase Penurunan TDS pada Setiap Elemen Filter

Dari Gambar 9 dapat terlihat bahwa Gambar penurunan TDS sangat fluktuatif pada laju alir 10 liter/menit maupun laju alir 12,5 liter/menit. Terjadi penurunan TDS dari tiap outlet titik A,B,C dan D. Seperti pada laju alir 10 liter/menit pada waktu operasi 15 menit, persentase rejeksi TDS dari titik A yaitu setelah melewati filter pasir silika, dimana persentase rejeksi TDS nya 73,87% menjadi 75,93% pada titik B yaitu setelah melewati filter zeolit. Namun TDS kembali meningkat sedikit pada outlet housing karbon aktif, sehingga persentase rejeksi TDS nya menurun menjadi 61,09%. Hal ini dikarenakan pori-pori karbon aktif yang tidak rapat. Jumlah TDS kembali turun pada titik D yaitu setelah melewati filter keramik dengan persentase rejeksi TDS sebesar 82,14%. Begitu pula pada laju alir 12,5 ,fluktuasi penurunan jumlah TDS tidak jauh berbeda.

(8)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 16 Data Analisa Ion Logam

Berikut adalah tabel data analisa ion logam. Tabel 3. Data Analisa ion-ion logam

Sampel Ion-ion logam

Tabel 4. Persentase Rejeksi Kandungan Ion Logam Fe dan Zn

Berikut adalah Gambar hasil analisa logam.

Gambar 10. Penurunan Kandungan Ion Logam Fe dan Zn

Dari tabel 3 diatas terlihat bahwa ion-ion logam untuk membran dengan komposisi tanah liat, abu batubara dan serbuk besi 77,5% : 20% : 2,5% ukuran 500 µm mengalami penurunan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan kandungan ion logam pada sampel awal. Khususnya pada kandungan seng (Zn) yang mengalami penurunan yang tinggi, dimana

kandungan seng pada sampel awal yaitu 12,352 mg/l yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan terkandung di dalam air yaitu 3,0 mg/l menjadi 0,039 mg/l pada sampel I, 0,073 mg/l pada sampel II, 0,028 mg/l pada sampel III dan 0,020 mg/l pada sampel IV.

Sama halnya dengan kandungan besi (Fe) yang juga mengalami penurunan yang signifikan dari kandungan ion logam pada sampel awal. Dimana kandungan besi (Fe) pada sampel awal yaitu 6,149 mg/l yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan terkandung di dalam air yaitu 0,3 mg/l menjadi 0,006 mg/l pada sampel I, 0,005 pada sampel II, 0,006 pada sampel III, dan 0,01 pada sampel IV. Pembahasan

Filter membran keramik dengan komposisi tanah liat, fly ash dan serbuk besi 77,5% : 20% : 2,5% ukuran 500 µm mampu menurunkan konsentrasi parameter yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan dari air domesrik awal. Hal ini terlihat dari turunnya kandungan ion logam besi (Fe), seng (Zn), TDS dan juga menetralkan pH.

Penurunan kandungan ion logam besi (Fe), seng (Zn), TDS dan juga pH dikarenakan adanya proses filtrasi yang terjadi pada filter keramik. Proses filtrasi yang dimaksud adalah partikel partikel dengan diameter yang lebih besar dari ukuran pori membran akan tertahan pada permukaaan membran. Selain proses filtrasi terjadi juga proses adsorpsi yang disebabkan karena adanya tumbukan partikel-partikel dengan fly-ash. Semakin banyak pori-pori yang ada pada filter keramik maka semakin luas permukaan, sehingga semakin efektif untuk digunakan menyerap zat pencemar, karena adsorpsi merupakan fenomena fisik yang menyangkut permukaan suatu material maka adsorban yang baik harus berupa struktur berpori yang memiliki permukaan cukup luas.

(9)

Jurnal Teknik Kimia No. 5, Vol. 17, Januari 2011 Page | 17 Nilai TDS yang dihasilkan juga

mengalami penurunan yang sangat signifikan baik pada laju alir 10 liter/menit maupun 12,5 liter/menit. Permeat dari membran keramik yang dihasilkan pada laju alir 10 liter/menit maupun 12,5 liter/menit mengalami persentase rejeksi rata-rata sebesar 82,14% dan 83,83%, sedangkan persentase rejeksi pada housing yang berisi pasir silika, zeolit dan karbon aktif dapat menurunkan TDS berkisar antara 61,090 - 80,075 %.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa filter keramik dapat digunakan untuk mengolah air domestik menjadi air yang memenuhi persyaratan kualitas air minum. Hal ini dikarenakan hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan persentase rejeksi kandungan ion logam berat Besi (Fe), Seng (Zn), pH dan TDS yang cukup tinggi dan sesuai standar air minum.

4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1) Kinerja filter keramik yang dibuat dari campuran tanah liat, abu terbang batu bara dan serbuk besi cukup efektif dalam menghasilkan permeat dengan kualitas yang baik. Hal ini tercermin dalam penurunan kandungan ion logam berat besi (Fe) dalam air domestik mencapai 99,89% serta kandungan ion logam seng (Zn) mencapai 99,67% diikuti penurunan TDS sekitar 99% dari TDS air domestik sebelum diolah. 2) Volume permeat, laju alir dan waktu operasi

mempengaruhi dalam penentuan nilai pH, TDS, kandungan logam besi (Fe), logam Seng (Zn) dan fluks.

3) Filter keramik dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pengolahan air menjadi air yang memenuhi persyaratan air minum.

Saran

1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari kondisi operasi optimum pengolahan air menggunakan membran, antara lain tekanan dan life time (umur pakai) membran.

2) Perlu dilakukan analisia uji porositas untuk melihat struktrur filter keramik dan uji kuat tekan untuk mengetahui kekuatan filter keramik.

3) Perlu ditambahkan unit sterilisasi dengan sinar ultraviolet untuk tahap selanjutnya agar air yang dihasilkan dapat langsung siap minum.

DAFTAR PUSTAKA

Bhave, R.R. (1991), “Inorganic Membrane: Synthesis. Characteristic and Applications”, Van-Nostrand-Reinhold. France.

Dickenson, Christopher. (1992), “Filters and Filtration Handbook”, Elsevier Science Publishers LTD. United States of America.

Effendi, Hefni. (2003), “ Telaah Kualitas Air”, Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

George, Austin dan E. Jasjfi (1996), “Industri Proses Kimia”, Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Ambarrini,Septa dan Reni, A. (2010), ”Kinerja Filter Keramik Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Pupuk Urea”,Laporan Penelitian. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(2010), “Persyaratan Kualitas Air

Minum”.

Noble, R. D and S. A. Stern. (1995), “Membrane Separations Technology, Principles and Applications”, Elsevier Science B. V.

Pontius, Frederick W. (1990), “Water Quality and Treatment”, McGraw-Hill, Inc. United States of America.

(10)

Gambar

Gambar 2. Skema rancangan membran keramik
Tabel 1. Kandungan Sampel Air Awal
Gambar 5. Hubungan TDS terhadap waktu setelah melewati filter pasir silika
Gambar 10. Penurunan Kandungan Ion Logam Fe dan Zn

Referensi

Dokumen terkait

Proses ini terjadi pada keadaan suhu sekitar 850°C.Pegas yang sudah diroll dalam waktu yang cukup lama atau hingga mencapai suhu 900°C, Setelah proses pemanasan kedua

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya ucapkan karena skripsi dengan judul ” Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi, Perubahan Arus Kas Operasi, Perubahan Arus Kas Investasi,

discovery dan telah di akhiri dengan pelaksanaan tes ditiap pertemuan pada masing-masing siklus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14. Sedangkan pada

Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Khatib dan Al-Horani adalah rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress hanya CL/Eq, Pre-tax

But the big man with the broadsword and the Free Corps battle standard had given fresh courage to the Elves, courage that bore them forward to face death without fear, to

5. Apakah kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI?.. Berdasarkan uraian latar belakang dan

pada kurangnya promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan dalam mempromosikan objek wisata Bono. Berdasarkan hasil