BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, serta untuk mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna
mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.
Pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan,
dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen
dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Pengawasan pada dasarnya diarahkan
sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau
penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat
membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya
penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan
adanya pemborosan, dan mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran
perencanaan. Perencanaan disusun dan digambarkan dalam anggaran. Anggaran
merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk
jangka waktu tertentu.
Pengetahuan tentang penyusunan anggaran sangat diperlukan sebagai alat
untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi ke dalam dimensi kuantitatif dan waktu,
serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai
rencana kerja jangka panjang ataupun pendek (Yogi, 2008). Pengawasan anggaran
meliputi siklus anggaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun
pertanggungjawaban. Pengetahuan pimpinan tentang anggaran sangat diperlukan
untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran untuk memastikan seluruh kegiatan
yang telah disusun tidak terjadi kebocoran atau penyimpangan alokasi
anggaran.
Selain pengetahuan pimpinan tentang anggaran yang mempengaruhi terhadap
pengawasan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan juga mendukung
terhadap pengawasan keuangan. Pimpinan yang membidangi pekerjaan dibagian
keuangan setidaknya mempunyai pengalaman tentang keuangan. Pimpinan yang
berlatar belakang pendidikan akuntansi diharapkan mempunyai pengetahuan tentang
anggaran.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku dengan orang lain
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan gaya kepemimpinan diharapkan para pimpinan dapat mengarahkan para
bawahannya untuk dapat membawa kepada tujuan yang telah disusun dalam
anggaran. Pengawasan berguna sebagai alat evaluasi terhadap perencanaan yang telah
disusun dan juga merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk menyakinkan
atau mengukur apakah pelaksanaan anggaran telah sesuai dengan apa yang telah
disusun.
Fenomena yang terjadi di Universitas Islam Sumatera Utara adalah
pengawasan yang dilakukan belum maksimal dilakukan oleh pimpinan baik
pengawasan intern dan ekstern, pengawasan preventif dan represif, pengawasan aktif
dan pasif, serta pengawasan kebenaran formil menurut hak dan pemeriksaan
kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran belum maksimal dilakukan.
Belum terlaksananya program yang telah disusun dalam Rencana Induk
Pengembangan sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat
kerangka program-program pembangunan dan juga Rencana Kerja Yayasan sebagai
dokumen perencanaan tahunan yang memuat kerangka program-program
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Yayasan maupun yang
dilakukan oleh satuan unit kerja dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Rencana Program
Kerja Pendapatan dan Belanja (RPKAPB) disusun masih mengacu kepada realisasi
RPKAPB tahun sebelumnya dan belum sepenuhnya menerapkan anggaran berbasis
Terlambatnya pengesahan RPKAPB yang telah disusun sehingga membuat
kesulitan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan RPKAPB sebagai
pedoman dalam mengelola keuangan dalam satu periode. Peranan seorang pemimpin
penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan terutama berkaitan dalam penyusunan
anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran. Kurangnya peran para
pimpinan yang diharapkan dapat dengan tegas untuk mengatasi berbagai masalah
dalam bidang keuangan inilah menjadi bahan penelitian apakah gaya kepemimpinan
dapat mempengaruhi pengawasan keuangan.
Inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk meneliti Pengaruh
Pengetahuan Pimpinan tentang Anggaran, Pengalaman Kerja dan Latar Belakang
Pendidikan terhadap Pengawasan Keuangan dengan menambahkan Gaya
Kepemimpinan sebagai variabel moderating di Universitas Islam Sumatera Utara
(UISU).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap pengawasan keuangan.
2. Apakah gaya kepemimpinan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang
pendidikan terhadap pengawasan keuangan.
1.3. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
1. Untuk menguji/memberi bukti empiris apakah pengetahuan pimpinan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan akan mempengaruhi
terhadap pengawasan keuangan secara simultan dan parsial.
2. Untuk menguji/memberi bukti empiris apakah gaya kepemimpinan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan pengetahuan pimpinan tentang
anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan
keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan
manfaat yang berarti yaitu :
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan
wawasan dan pengetahuan yang berkaitan tentang anggaran dan pengawasan.
2. Bagi Pimpinan Yayasan UISU penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan
dalam memberikan informasi sejauhmana gaya kepemimpinan dapat
mempengaruhi pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang
pendidikan terhadap pengawasan keuangan.
3. Bagi Akademisi dan peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pimpinan tentang anggaran,
pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan terhadap pengawasan keuangan telah
banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya diantaranya yang dilakukan oleh Erlina
(2008) meneliti pengaruh pengetahuan tentang anggaran terhadap pengawasan
Utara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan : (1) latar belakang pendidikan dan
jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan pengawasan anggaran, tetapi
pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi pengawasan anggaran yang
dilakukan anggota dewan. (2) Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan
partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran akan
mempengaruhi pengawasan anggaran yang dilakukan oleh anggota dewan. (3) Latar
belakang pendidikan dan jenjang pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan
pengawasan anggaran, tetapi pengetahuan tentang anggaran signifikan mempengaruhi
kinerja anggota dewan. (4) Interaksi antara pengetahuan tentang anggaran dan
partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran dan pengawasan anggaran tidak
mempengaruhi kinerja anggota dewan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari peneliti Erlina perbedaan penelitian ini
dengan Erlina adalah dari variabel dan sampel yang digunakan, lokasi penelitian, dan
periode waktu penelitian. Variabel Independen yang digunakan oleh Erlina adalah
pengetahuan dewan tentang anggaran, jenjang pendidikan dan latar belakang
pendidikan, variabel dependennya adalah pengawasan keuangan daerah serta kinerja
dewan, variabel moderating adalah partisipasi masyarakat dengan sampelnya dewan
Komisi C di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan variabel independennya
adalah pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja dan latar belakang
pendidikan dan variabel dependen adalah pengawasan keuangan serta gaya
kepemimpinan sebagai variabel moderating.
Peneliti tidak menggunakan jenjang pendidikan seperti yang digunakan oleh
Erlina (2008) tetapi mengganti dengan pengalaman kerja karena di tempat objek
atau S1, yang diharapkan dapat mempengaruhi pengawasan keuangan. Variabel
moderating pada penelitian Erlina (2008) adalah partisipasi masyarakat dalam
penelitian ini variabel moderatingnya adalah gaya kepemimpinan. Alasan
menggunakan gaya kepemimpinan untuk melihat apakah pengaruh gaya
kepemimpinan dapat memperkuat terhadap pengawasan keuangan .
Alasan untuk meneliti ulang dengan mengganti variabel independen dan
variabel moderating adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh
pengetahuan tentang anggaran, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan terhadap
pengawasan keuangan dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating di