Teori Hubungan antar Manusia (Human Relations Theory)
Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya.
Orang-orang akan akan menjadi termotivasi saat didorong dalam bidang sosial, ekonomi dan goals (keberhasilan atau cita-cita). Dalam bidang ekonomi contohnya adalah saat seorang atasan memenuhi bidang ekonomi yang dibutuhkan oleh pekerjanya. Maka, karyawan akan terus berusaha (termotivasi) berkoordinasi dalam organisasi tersebut.
Dalam bidang sosial, contohnya adalah seorang atasan mendukung kemampuan pekerjanya saat ikut serta dalam meeting penting dan memberi tugas kepercayaa bagi mereka. Di lain hal, pekerja jadi termotivasi dan mendapat kepuasan berupa dorongan lahiriah dari atasannya
Apabila dalam organisasi menerapkan human relation theory maka mereka pun termotivasi untuk mencapai keberhasilan (goals).
Contoh di dalam kampus adalah: saat masing-masing divisi berusaha mengerjakan tugas mereka masing-masing, tugas ketua adalah mendukung, memotivasi dan membantu para divisi atau sesama anggota organisasi di dalamnya.
Tujuan dilaksanakannya human relation adalah untuk mendapatkan :
1. Kepuasan psikologis para karyawan,
2. Moral yang tinggi,
3. Disiplin yang tinggi,
4. Loyalitas yang tinggi,
5. Motivasi yang tinggi.
Jadi, human relation dalam organisasi sangat dibutuhkan agar tetap harmonis dan damai sehingga mencapai tujuan bersama demi organisasi mereka.
Teori Sistem (System Theory)
Teori sistem umum bertujuan untuk memberikan pendekatan yang mengintegrasikan pengetahuan yang dikembangkan dalam bidang yang tampaknya beragam seperti biologi, sosiologi, komunikasi, dan rekayasa.
Perspektif sistem memandang individu, hubungan, kelompok, dan organisasi sebagai kegiatan interaksi ‘dengan’ dan ‘bergantung’ pada satu sama lain dan lingkungan mereka.
Komunikasi juga berfungsi dalam pengambilan keputusan dan kontrol sistem secara keseluruhan dalam upaya tis untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam perspektif ini, fungsi manajemen empahsize dibutuhkan untuk komunikasi dan sistem informasi yang efektif untuk memfasilitasi interaksi, koordinasi, dan adaptasi.