• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi dan Kelayakan Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertumbuhan Ekonomi dan Kelayakan Kerja"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Ekonomi dan Kelayakan Kerja di Indonesia

Pertumbuhan ekonomi dan kelayakan kerja perlu diperhatikan oleh setiap negara di dunia agar terciptanya stabilitas ekonomi dan sosial dinegaranya. Hal ini tercantum pada point nomor delapan Sustainable Development Goals (SDGs), yang dimana merupakan sebuah keputusan bersejarah terhadap seperangkat tujuan dan target yang komprehensif yang berlaku bagi seluruh negara di dunia yang ditargetkan terlaksana secara penuh sampai tahun 2030. Pentingnya pertumbuhan ekonomi dan kelayakan kerja dalam mencapai pembangunan berkelanjutan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja produktif serta kerja layak untuk semua. Lalu, bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi dan kelayakan kerja di negara kita pada saat ini? Dan apa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak yang berkepentingan di Indonesia agar goal nomor delapan dari SDGs ini dapat terimplementasikan?

Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang baik selama satu dasawarsa setelah terjadinya Krisis Asia, sebagai hasil dari kebijakan ekonomi makro yang hati-hati dan reformasi kebijakan yang efektif pada masa itu sehingga Indonesia dapat menikmati kemajuan selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tingkat pertumbuhan sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhir, yang diakibatkan dari melemahnya permintaan internasional, melambatnya pertumbuhan investasi akibat harga komoditas yang lebih rendah, menurunnya harga minyak dunia secara signifikan, dan meningkatnya ketidakpastian peraturan pemerintah serta adanya hambatan infrastruktur. Tercatat pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,8% sampai di tahun 2015 terus mengalami penurunan hingga mencapai 4.8%. Namun ,tahun 2016 ini pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan seiring dengan membaiknya ekonomi global.

(2)

ketenagakerjaan dan terdapatnya tantangan yang akan dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia. Seperti salah satunya telah berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tenaga kerja Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri demi pemenuhan tuntutan diri dalam mendapatkan pekerjaan. Terdapat empat permasalahan pokok ketenagakerjaan Indonesia pada saaat ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, yaitu jumlah angkatan kerja yang besar, produktivitas dan kualitas tenaga kerja yang rendah, ketersediaan kesempatan kerja yang masih terbatas, serta persebaran tenaga kerja yang tidak merata.

Untuk mengatasi masalah layak kerja dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, pemerintah beserta pihak yang berkepentingan lainnya telah melakukan beberapa agenda dan kebijakan. Kementerian Ketenagakerjaan dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) beserta aktor-aktor ketenagakerjaan utama Indonesia mewakili badan-badan pemerintah dan organisasi pengusaha, telah mengkaji kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan, menganalisis pembelajaran (lessons learned) dan mengadopsi rekomendasi kebijakan mengenai kerja layak dan pembangunan berkelanjutan demi terimplementasinya point nomor delapan dari SDGs tersebut. Adapun yang dikaji adalah mengenai pertumbuhan ekonomi yang inklusif menuju kerja layak untuk semua, strategi penciptaan lapangan kerja berkelanjutan, peningkatan produktivitas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, meningkatkan hak-hak pekerja dan mendorong lingkungan kerja yang sehat dan aman, kebijakan pengupahan yang berkelanjutan, serta perluasan jaminan sosial bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Selain itu pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh investasi, Tenaga Kerja, dan tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di provinsi Jawa

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh investasi PMA dan PMDN terhadap penciptaan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu. Untuk

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2015, lapangan usaha Pertambangan dan penggalian memiliki sumber

Bila dilihat dari penciptaan – sumber pertumbuhan - ekonomi Bali triwulan II-2016 (q- to-q) , lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan

Sustainable Development Goals (SDGs) nomor delapan yaitu memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, produktif, dan layak untuk semua. Dusun Bobung yang

Sustainable Development Goals (SDGs) nomor delapan yaitu memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, produktif, dan layak untuk semua. Dusun Bobung yang

dengan model VAR hanya terdiri dari kelambanan variabel di sebelah kiri (Widarjono, 2007). Analisis integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja