• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SEMESTER I 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SEMESTER I 2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

No. 55/08/51/Th. X, 5 Agustus 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

B

ALI

S

EMESTER

I

2016

EKONOMI BALI SEMESTER I

-2016

(

C

-

TO

-

C

)

TUMBUH SEBESAR

6,30%

 Total perekonomian Bali pada triwulanan II - 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 48,13 trilyun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp.33,99 trilyun.

 Ekonomi Bali Semester I-2016 (c-to-c) tumbuh 6,30 persen lebih tinggi jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,95 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,73 persen. Sementara itu bila dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi triwulan II-2016 (c-to-c) masih dipegang oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Ekspor dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,50 persen, 9,50 persen dan 11,40 persen.

 Ekonomi Bali Triwulan II-2016 bila dibandingkan triwulan II-2015 (y-on-y) tumbuh 6,53 persen lebih tinggi jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,92 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,86 persen. Pada sisi pengeluaran, Impor Luar Negeri, Perubahan Inventori dan Net Ekspor Antar Daerah merupakan komponen dengan pertumbuhan yang tinggi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 26,95 persen, 16,15 persen dan 14,70 persen.

 Secara (q-to-q) atau jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali triwulan II-2016 mampu tumbuh sebesar 3,43 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,57 persen; diikuti Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 5,45 persen dan Lapangan Usaha Konstruksi 3,93 persen. Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Pemerintah tumbuh paling tinggi dengan pertumbuhan sebesar 88,60 persen.

 Ekonomi triwulan II-2016 masih didominasi oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 22,84 persen diikuti oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 14,73 persen. Beberapan lapangan usaha yang memiliki kontribusi diatas 6 (enam) persen diantaranya Transportasi dan Pergudangan (9,37 persen), Konstruksi (8,94 persen), Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (8,28 persen) dan Industri Pengolahan sebesar 6,43 persen. Peranan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Ekspor Luar Negeri masih dominan pada triwulan ini, dengan kontribusi masing-masing 48,98 persen, 31,95 persen, serta 40,53 persen.

(2)

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Bali Semester I - 2016

(C-to-C

)

Perekonomian Bali pada semester I-2016 tumbuh sebesar 6,30 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi menurut beberapa lapangan usaha pada semester I-2016 ini terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan sosial tumbuh sebesar 9,73 persen diikuti oleh jasa pendidikan yang tumbuh sebesar 9,65 persen dan selanjutnya dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 9,27 persen.

Sementara untuk beberapa lapangan usaha utama yakni lapangan usaha yang memiliki peranan

(share) tertinggi dalam pembentukan PDRB Provinsi Bali seperti lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (22,99%), lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan (14,58%) dan lapangan transportasi dan pergudangan (9,35%) masing-masing tumbuh sebesar 6,93 persen, 0,05 persen dan 6,59

persen.

Dilihat dari sumber pertumbuhannya (Source of Growth) ekonomi Bali Semester I-2016 ini disumbang oleh beberapa lapangan usaha. Sumber pertumbuhan tertinggi disumbang oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 1,36 persen. Sumber pertumbuhan selanjutnya disumbang oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 0,80 persen, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang sebesar 0,70 persen dan lapangan usaha informasi dan komunikasi menyumbang sebesar 0,59 persen, sementara lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan pada semester ini hanya menyumbang sebesar 0,01 persen. Sisanya disumbangkan oleh lapangan usaha lainnya sebesar 2,84 persen.

Jika dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya, sumbangan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami peningkatan dimana pada semester I-2015 sumbangan terhadap pertumbuhan PDRB Provinsi Bali hanya sebesar 1,24 persen. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada semester ini yang mencapai 18,59 persen lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisman pada semester yang sama tahun sebelumnya sebesar 10,84 persen.

Grafik 1.

Pertumbuhan PDRB Bali Lapangan Usaha Semester I-2016 (persen)

9.7 9.7 9.3 8.8 8.7 8.2 8.2 8.1 8.1 8.0 7.8 6.9 6.6 5.7 5.7 3.4 0.0 C-to-C 6.30 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 Ja sa Kes eh at an d an K eg ia ta n S o si al Ja sa Pen d id ik an Pen ga d aa n L is tr ik d an G as In fo rm as i d an K o m u n ik as i Ko n st ru ks i Ja sa Peru sa h aa n Pen ga d aa n A ir , Pen gel o la an S am p ah ,… A d m in is tr as i Pem er in ta h an ,… Ja sa Keu an ga n d an A su ra n si Ja sa la in n ya Per d ag an ga n B es ar d an E cer an ;… Pen yed ia an A ko m o d as i d an M ak an … Tr an sp o rt as i d an P erg u d an ga n Per ta m b an ga n d an Pen gg al ia n R ea l E st at e In d u st ri Pen go la h an Per ta n ia n , K eh u ta n an , d an Per ik an an Grafik 2.

Sumber Pertumbuhan PDRB Bali Menurut Lapangan Usaha Semester I, 2015 dan 2016 (persen)

Infokom, 0.61 Infokom, 0.59 Pdagangan, 0.64 Pdagangan, 0.70 0.30 Konstruksi, 0.80 Akomodasi, 1.24 Akomodasi, 1.36 Lainnya, 3.16 Lainnya, 2.85 5.95 6.30

(3)

Namun sumbangan lapangan usaha pertanian justru mengalami penurunan dari 0,63 persen menjadi 0,01 persen. Penurunan ini disebabkan karena menurunnya produksi kategori tanaman pangan akibat menurunnya luas panen tanaman padi sawah yang mencapai sebesar 7,34 persen jika dibandingkan dengan luas panen semester I-2015. Selain itu penurunan juga disumbang oleh penurunan sub lapangan usaha tanaman horti tahunan akibat penurunan produksi pada beberapa komoditi horti tahunan seperti pisang dan salak yang menurun kurang lebih 29 dan 15 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan II-2016 terhadap Triwulan II-2015

(Y-on-Y

)

Pertumbuhan ekonomi Bali secara

y-on-y atau perbandingan triwulan II-2016 dengan triwulan II-2015 mencapai sebesar 6,53 persen. Seperti halnya pertumbuhan semesteran, pertumbuhan y-on-y juga terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami kontraksi sebesar 0,05 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 12,86 persen, diikuti lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 11,39 persen, jasa pendidikan tumbuh sebesar 9,81 persen dan konstruksi tumbuh sebesar 9,73 persen. Keempat lapangan usaha tersebut mempunyai distribusi masing-masing sebesar 5,02 persen; 0,20 persen; 5,01 persen dan 8,94 persen.

Pertumbuhan yang tinggi dari lapangan usaha administrasi pemerintahan tidak lepas dari adanya pencairan gaji ke-13 dan ke-14 yang dilakukan pada triwulan ini. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pencairan gaji ke-13 terutama untuk anggaran yang bersumber dari APBN dilakukan pada triwulan III tahun bersangkutan. Hal ini tercermin dari realisasi belanja pegawai yang meningkat tajam pada triwulan II-2016 secara y-o-y yang mencapai kurang lebih 42 persen.

Tingginya pertumbuhan lapangan usaha pemerintah ini juga mengakslerasi pertumbuhan ekonomi Bali secara keseluruhan. Pertumbuhan yang terjadi mencapai 6,53 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,92 persen.

Grafik 4.

Sumber Pertumbuhan PDRB Bali menurut Lapangan Usaha (y-o-y) Triwulan II-2015 dan Triwulan II-2016, (persen)

0.46 0.76 0.34 0.90 1.14 1.41 3.98 3.46 5.92 6.53 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 Trw II-2015 Trw II-2016 Lainnya Akomodasi Grafik 3.

Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha PDRB Bali Triwulan II-2016 (persen)

Konstruksi Administrasi 12.86 11.39 9.81 9.73 5.02 0.20 5.01 8.94 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Pengadaan Listrik dan Gas

Jasa Pendidikan Konstruksi

(4)

Secara umum struktur perekonomian Bali menurut lapangan usaha triwulan II-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (22,84 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,73 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (9,37 persen) .

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali triwulan II-2016 (y-on-y), lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (Akomodasi) tetap merupakan sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,41 persen, diikuti lapangan usaha konstruksi sebesar 0,90 persen dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,76 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016

(q-to-q)

Ekonomi Bali triwulan II-2016 mampu tumbuh sebesar 3,43 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan seluruh lapangan usaha. Adapun pertumbuhan tiga tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 17,57 persen. Selanjutnya diikuti oleh lapangan

usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 5,45 persen dan lapangan usaha konstruksi sebesar 3,93 persen.

Bila dilihat dari penciptaan – sumber pertumbuhan - ekonomi Bali triwulan II-2016 (q-to-q), lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib merupakan sumber pertumbuhan tertinggi yang mencapai 0,96 persen diikuti oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan sumbangan sebesar 0,75 persen, dan tertinggi selanjutnya disumbang oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,46 persen.

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016

(q-to-q)

Dari sisi pengeluaran, selama triwulan II-2016, ekonomi Bali mampu tumbuh sebesar 3,43 persen dibandingkan dengan triwulan I-2016. Pertumbuhan pada triwulan ini terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali pada komponen Perubahan Inventori yang mengalami kontraksi cukup dalam hingga mencapai 11,20 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Pemerintah, yang pada triwulan II ini mengalami pertumbuhan hingga mencapai 88,60

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q

Menurut Lapangan Usaha

Grafik 6.

Pertumbuhan Beberapa Komponen Pengeluaran (q-to-q) Trw.II - 2013 sampai dengan Trw. II-2016 (persen)

17.57 5.45 3.93 (20.0) (10.0) 10.0 20.0 I II III IV I II 2015 2016 Administrasi Pemerintahan Pertanian Konstruksi Grafik 5.

Pertumbuhan PDRB Bali (q-to-q) Beberapa Lapangan Usaha Trw II-2016 (persen)

88.60 2.58 3.43 -10 -5 0 -100 -50 0 50 100 150 Konsumsi Pemerintah Konsumsi Rumah Tangga Pertumbuhan Ekonomi q-to-q

(5)

persen. Pertumbuhan tinggi yang terjadi pada komponen Pengeluaran Pemerintah, selain disebabkan karena relatif rendahnya daya serap anggaran pada triwulan I, juga disebabkan karena terjadi peningkatan yang signifikan pada penyerapan anggaran pada triwulan II, akibat dari pencairan gaji ke-13 dan ke-14 yang terjadi pada pada bulan Juni. Sementara itu, pada komponen Pengeluaran Rumah Tangga, mengalami pertumbuhan sebesar 2,58 persen, mengalami sedikit percepatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Adanya tambahan pendapatan bagi pegawai negeri sipil akibat adanya pencairan gaji ke-13 dan 14, tidak terlihat dampaknya secara signifikan meningkatkan konsumsi masyarakat, mengingat pencairan tersebut terjadi pada akhir triwulan II. Begitu juga dengan bulan puasa yang jatuh pada petengahan Juni, yang hanya sedikit berpengaruh pada peningkatan konsumsi rumah tangga.

Tingginya pertumbuhan pada triwulan II, juga menyebabkan komponen konsumsi pemerintah memberikan andil terbesar terhadap terjadinya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II ini. Dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan II, komponen Pengeluaran Pemerintah memiliki sumber pertumbuhan sebesar 5,00 persen. berbanding terbalik dengan kondisi pada triwulan sebelumnya, dimana komponen konsumsi pemerintah, menjadi penyumbang terjadinya kontraksi pada triwulan tersebut, dengan andil sebesar -7,73 persen. Komponen ekspor luar negeri juga memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan II, yaitu sebesar 2,57 persen, lebih besar dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya yang sebesar 1,46 persen. Peningkatan pada komponen ekspor ini, dominan disebabkan oleh peningkatan pada ekspor jasa, akibat adanya peningkatan kunjungan wisman pada triwulan II ini. Hal serupa juga terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga, dimana andil terhadap pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I, dari sebesar 0,25 persen menjadi sebesar 1,40 persen.

Ekonomi Semester I-2016 Terhadap Semester I-2015

(c-to-c)

Sampai dengan semester I tahun 2016, total ekonomi Bali yang terbentuk mencapai 94,93 trilyun rupiah ADHB dan sebesar 66,86 trilyun rupiah ADHK, atau mengalami pertumbuhan sebesar 6,30 persen. Dibandingkan dengan capaian pertumbuhan semester I tahun 2015, pertumbuhan semester I tahun 2016, mengalami peningkatan, dimana pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,95 persen. Secara umum, semua komponen dengan distribusi terbesar mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan semester I tahun 2015. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada

Konsumsi Pemerintah -7.73 Konsumsi Pemerintah 5.00 Ekspor 1.46 Ekspor 2.57 PKRT 0.25 PKRT, 1.40 Lainnya 4.59 Lainnya -5.54 -10.00 -8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 Triwulan I Triwulan II PDRB (-1,44) Grafik 8.

Pertumbuhan PDRB Bali Menurut Pengeluaran (c-to-c)

Semester I, 2015 dan 2016 (persen)

4.10 0.30 2.40 4.90 7.50 7.90 9.50 11.40 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Semester I 2015 Semester I 2016 Grafik 7.

Sumber Pertumbuhan PDRB Bali Menurut Pengeluaran (q-to-q) Triwulan I dan II – 2016 (persen)

(6)

komponen ekspor yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen, diikuti oleh komponen PMTB yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,50 persen. Sementara itu, pada komponen konsumsi pemerintah, terlihat terjadi peningkatan pertumbuhan dibandingkan semester I-2015, dimana pertumbuhan mengalami peningkatan dari sebesar 0,30 persen menjadi sebesar 7,90 persen. Adanya pencairan gaji ke-14 yang tidak terjadi di tahun 2015, telah mampu meningkatkan pertumbuhan konsumsi pemerintah secara signifikan dibandingkan pada semester I tahun 2015.

Sementara itu, dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali, komponen perdagangan luar negeri memberikan andil terbesar terhadap tumbuhnya ekonomi Bali pada semester I ini, dengan sumber pertumbuhan sebesar 4,10 persen, sedikit melambat dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu. Komponen lainnya yang juga memberikan andil cukup besar, yaitu konsumsi rumah tangga memiliki sumber pertumbuhan sebesar 4,00 persen, juga sedikit melambat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara itu komponen lainnya yang meliputi Perubahan Inventori, Pengeluaran LNPRT, dan Perdagangan Antar Daerah, memiliki sumber pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -5,40 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan II-2015

(y-on-y)

Secara (y-on-y), pada triwulan II-2016 ekonomi Bali mengalami pertumbuhan sebesar 6,53 persen, sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai level 5,92 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, dan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, beberapa komponen dengan kontribusi terbesar mengalami percepatan pertumbuhan. Komponen perdagangan luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi, mencapai 11,15 persen, mengalami perlambatan dibandingakan kondisi tahun 2015. Selanjutnya, pada komponen Konsumsi Pemerintah, pertumbuhan tinggi yang ditunjukkan secara q-to-q, berimbas pada meningkatnya laju pertumbuhan komponen ini secara y-on-y, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015, dari sebesar 2,86 persen menjadi sebesar 9,49 persen. Sementara itu, pada komponen PMTB dan Konsumsi Rumah Tangga juga mengalami percepatan, yaitu masing-masing dari sebesar 7,61 persen, menjadi sebesar 9,46 persen dan 7,33 persen menjadi sebesar 7,63 persen.

16.79 7.61 7.33 2.86 11.15 9.46 7.65 9.49 5.00 10.00 15.00 20.00 Ekspor PMTB PKRT Konsumsi Pemerintah II-2015 II-2016 Grafik 10

Pertumbuhan PDRB Bali Menurut Pengeluaran (y-on-y)

Triwulan II, 2015 dan 2016 (persen)

4.90 4.10 4.10 4.00 2.40 3.00 0.30 0.60 -5.75 -5.40 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Semester I 2015 Semester I 2016 Grafik 9.

Sumber Pertumbuhan PDRB Bali Menurut Pengeluaran Semester I 2016 (persen)

Ekspor Konsumsi Rumah Tangga

PMTB Konsumsi Pemerintah

(7)

Tabel.1

Nilai PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 Triwulan II-2015, Triwulan I-2016 dan Triwulan II-2016 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Tr II-2015 Tr I-2016 Tr II-2016 Tr II-2015 Tr I-2016 Tr II-2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.58 6.67 7.09 4.77 4.52 4.76

B Pertambangan dan Penggalian 0.48 0.51 0.53 0.36 0.37 0.38

C Industri Pengolahan 2.89 3.03 3.10 2.23 2.24 2.27

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.07 0.09 0.10 0.06 0.07 0.07

E Pengadaan Air 0.08 0.09 0.09 0.07 0.08 0.08

F Konstruksi 3.87 4.14 4.30 2.94 3.11 3.23

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.63 3.90 3.99 2.85 3.00 3.05

H Transportasi dan Pergudangan 4.08 4.31 4.51 2.33 2.41 2.50

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10.00 10.71 11.00 6.23 6.53 6.68

J Informasi dan Komunikasi 2.24 2.44 2.47 2.11 2.28 2.30

K Jasa Keuangan 1.78 1.92 1.96 1.35 1.44 1.45

L Real Estate 1.82 1.93 1.95 1.53 1.60 1.61

M,N Jasa Perusahaan 0.44 0.49 0.50 0.35 0.37 0.37

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.07 2.03 2.42 1.88 1.80 2.12

P Jasa Pendidikan 2.04 2.32 2.41 1.65 1.78 1.81

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.88 0.99 1.02 0.71 0.77 0.78

R,S,T,U Jasa lainnya 0.64 0.71 0.72 0.49 0.53 0.54

(8)

Tabel.2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2106 Tahun Dasar 2010 (persen)

Lapangan Usaha Semester I-2016 thd Semester I-2015 Trw. II-2016 thd Trw I-2016 Trw. II-2016 thd Trw II-2015 Sumber Pertumbuhan Trw II-2016

C-to-C Q-to-Q Y-on-Y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.05 5.45 (0.05) 0.01 0.75 -0.01

B Pertambangan dan Penggalian 5.66 2.67 6.31 0.06 0.03 0.07

C Industri Pengolahan 3.39 1.62 2.08 0.24 0.11 0.15

D Pengadaan Listrik dan Gas 9.27 3.69 11.39 0.02 0.01 0.02

E Pengadaan Air 8.21 0.50 6.82 0.02 0.00 0.02

F Konstruksi 8.69 3.93 9.73 0.80 0.37 0.90

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

7.80 1.69 6.85 0.70 0.15 0.61

H Transportasi dan Pergudangan 6.59 3.74 6.93 0.48 0.27 0.51

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.93 2.32 7.24 1.36 0.46 1.41

J Informasi dan Komunikasi 8.79 1.02 8.91 0.59 0.07 0.59

K Jasa Keuangan 8.09 1.30 7.68 0.34 0.06 0.33

L Real Estate 5.66 0.83 5.53 0.27 0.04 0.27

M,N Jasa Perusahaan 8.23 0.17 6.39 0.09 0.00 0.07

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

8.13 17.57 12.86 0.47 0.96 0.76

P Jasa Pendidikan 9.65 1.47 9.81 0.50 0.08 0.51

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.73 1.45 9.50 0.22 0.03 0.21

R,S,T,U Jasa lainnya 8.02 1.46 8.34 0.13 0.02 0.13

(9)

Tabel.3

Struktur PDRB Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2015, Triwulan I-2016 dan Triwulan II-2016

(persen)

Lapangan Usaha Trw. II - 2015 Trw. I - 2016 Trw II - 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15.11 14.41 14.73

B Pertambangan dan Penggalian 1.11 1.10 1.10

C Industri Pengolahan 6.63 6.55 6.43

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.16 0.19 0.20

E Pengadaan Air 0.18 0.19 0.18

F Konstruksi 8.88 8.94 8.94

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8.33 8.43 8.28

H Transportasi dan Pergudangan 9.35 9.33 9.37

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 22.93 23.15 22.84

J Informasi dan Komunikasi 5.14 5.27 5.13

K Jasa Keuangan 4.08 4.15 4.07

L Real Estate 4.19 4.16 4.05

M,N Jasa Perusahaan 1.01 1.06 1.03

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.75 4.38 5.02

P Jasa Pendidikan 4.67 5.01 5.01

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.01 2.15 2.11

R,S,T,U Jasa lainnya 1.47 1.53 1.50

(10)

Tabel 4

Nilai PDRB Provinsi Bali Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

No Komponen Pengeluaran

Harga Berlaku Harga Konstan

Tw-I 2016 Tw-II 2016 Smtr.-I 2015 Smtr.-I 2016 Tw-I 2016 Tw-II 2016 Smtr.-I 2015 Smtr.-I 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 22,73 23,57 41,50 46,30 17,79 18,25 33,52 36,03

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,56 0,61 1,03 1,18 0,39 0,42 0,73 0,80

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,63 4,99 6,65 7,62 1,86 3,50 4,97 5,36

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 15,10 15,38 26,36 30,47 10,92 11,14 20,15 22,06

5 Perubahan Inventori 0,09 0,10 0,17 0,20 0,05 0,05 0,08 0,10

6 Ekspor Barang dan Jasa 17,50 19,51 29,95 37,01 12,22 13,06 22,70 25,28

7 Impor Barang dan Jasa 4,51 4,61 6,48 9,12 2,92 2,95 4,50 5,88

8 Net Ekspor Antar Daerah -7,85 -11,42 -13,68 -19,27 -7,43 -9,48 -14,75 -16,91

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 46,26 48,13 85,51 94,39 32,87 33,99 62,90 66,86

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Tw II- 2016 thd. Tw I-2016 Tw II-2016 thd. Tw II-2015 Smtr. I-2016 thd. Smtr. I-2015

Sumber Pertumbuhan Triw II-2015

Q-to-Q Y-on-Y C-to-C

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2,58 7,65 7,50 1,40 4,06 4,00

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 7,87 12,17 9,48 0,09 0,14 0,11

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 88,60 9,49 7,86 5,00 0,95 0,62

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,07 9,46 9,50 0,69 3,02 3,04

5 Perubahan Inventori -11,20 16,15 30,25 -0,02 0,02 0,04

6 Ekspor Barang dan Jasa 6,92 11,15 11,40 2,57 4,11 4,12

7 Impor Barang dan Jasa 1,00 26,95 30,68 0,09 1,96 2,19

8 Net Ekspor Antar Daerah 27,51 14,70 14,65 -6,22 -3,81 -3,44

(11)

Tabel 6

Struktur PDRB Provinsi Bali Menurut Pengeluaran

Triwulan II-2015, Semester I-2015,Triwulan II-2016 dan Semester I-2016 (persen)

No Komponen Pengeluaran 2015 2016

Trw II Semester I Trw II Semester I

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 48,81 48,53 48,98 49,05

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,21 1,21 1,27 1,24

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,60 7,78 10,36 8,07

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 30,87 30,83 31,95 32,28

5 Perubahan Inventori 0,19 0,20 0,21 0,21

6 Ekspor Barang dan Jasa 34,31 35,02 40,53 39,21

7 Impor Barang dan Jasa 7,44 7,57 9,57 9,66

8 Net Ekspor Antar Daerah -13,55 -16.00 -23,73 -20,41

(12)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Didik Nursetyohadi, SST., M.Agb.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail: bps5100@bps.go.id

Gambar

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q  Menurut Lapangan Usaha

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan pengertian Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

(Ex Hosana Medica Pilar), RS Jawa Barat Bekasi Jl. Kasuari Raya Kav.. 162 Hasanah Graha Afiah, RS Jawa Barat Depok Jl. Raden Saleh No. Raya Siliwangi No. Gardenia Raya Selatan, Blok

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa, mengindentifikasi dan mengetahui perilaku elit politik Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bantul pada Pemilukada

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Sedangkan 4 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,81

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan perhitungan kwantitatif, dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif bersumber dari data sekunder berupa

Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh karena toxin dari bakteri dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan