KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai beerikut:
1. Penerapan model pembelajaran efektif pada materi pokok hidrolisis garam kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Guru mampu mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam dengan rata-rata kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari kedua pengamat sebesar 3,88 termasuk dalam kategori baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015.
b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan indikator hasil belajar meliputi:
1) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh dari observasi sebesar 0,95 dan angket sebesar 0,96 dinyatakan tuntas.
diperoleh observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 0,92 dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan indikator aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh dari indikator THB soal essay sebesar 0,82 dinyatakan tuntas. 4) Ketuntasan indikator aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh
dari indikator psikomotor sebesar 0,80 dinyatakan tuntas.
c. Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 96 dinyatakan tuntas.
2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata- rata sebesar 92 dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh melalui kuis, tugas dan ulangan dengan rata-rata sebesar 80 dinyatakan tuntas.
4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan (KI-4) yang diperoleh melalui psikomotor, presentasi dan portofolio dengan rata-rata sebesar 86 dinyatakan tuntas.
2014/2015 termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 85,5 dan dinyatakan tuntas.
3. keepribadian siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 85,7 dan dinyatakan tuntas.
4. 1). Ada hubungan antara konsep diri dengan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,673.
2) Ada hubungan antara kepribadian dengan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,674.
3). Ada hubungan antara konsep diri dan kepribadian dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,673. 5. 1) Ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. dengan nilai
3) Ada pengaruh konsep diri dan kepribadian terhadap hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. dengan nilai .
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan intelektual yang dimilikinya seoptimal mungkin dalam usaha memperoleh prestasi belajar yang diharapkan.
b. Diharapkan mampu meningkatkan dan mempertahankan konsep diri sehingga dapat meningkatkan sikap optimimisme dalam bertindak memecahkan suatu masalah dan pada akhirnya dapat memperoleh kemampuan yang baru.
2. Bagi Guru
a. Guru perlu lebih banyak menguasai strategi, pendekatan serta metode yang tepat sehingga dapat memperoleh tujuan pembelajaran yang diharapkan
dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang baik pada materi pokok lain.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa factor konsep diri dn kepribadian mempunyai pengaruh dan hubungan terhadap hasil belajar siswa. Peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel lain untuk diteliti.
Agustiani, Hendriati.2009.Psikologi perkembangan (Pendekatan Ekologi kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja), Bandung : Refika Aditama
Chang, Raymond.2004. Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta: Erlangga
Djamarah, Syaiful Bahri.2011. Psikologi Belajar Jakarta : Rinela Cipta
Irwanto, Dkk. 1996. Psikologi Umum (Tentang Belajar), Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Jihad, Asep dan Haris Abdul.2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.: Multi Presindo
Kartono, Kartini.1992. Kepribadian Siapakah Saya?, Jakarta :Rajawali.
Musbikin, Imam. 2013. Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja, Pekanbaru Riau : Zanafa
Nurulhayati, Siti. 2002. Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan. Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD. Edisi 3.
Riduwan.2014.Pengantar Statistika.Bandung:Alfabeta
Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sarwono, Sarlito W.2014. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers
Slavin, E. Robert. 2007. Cooveratif Learning : Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media
Suryabrata, Sumadi.1986. Psikologi kepribadian, Jakarta : Rajawali
Slameto.2013.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta
Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Thalib, Syamsul Bachri.2013. Psilologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif (Kaitannya dengan Konsep Diri), Jakarta : Kencana
Widjono.2007. Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT. Grasindo,
184
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang
Kelas : XI
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
185
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan
dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Sifat garam yang terhidrolisis Tetapan hidrolisis (Kh) pH garam yang terhidrolisis Mengamati (Observing)
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang hidrolisis garam
Melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan kertas lakmus atau indikator universal atau pH meter
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat garam yang berasal dari:
- asam kuat dan basa kuat, - asam kuat dan basa lemah, - asam lemah dan basa kuat, - asam lemah dan basa lemah Mengumpulkan data
(Eksperimenting)
Merancang percobaan dan
mempresentasikan hasil rancangan identifikasi pH garam untuk menyamakan persepsi
Melakukan percobaan identifikasi garam.
Mengamati dan mencatat hasil titrasi
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah dan menganalisis data
Tugas Merancang percobaan hidrolisis garam Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan kertas lakmus, indikator universal atau pH meter; melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
186
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar 2.3 Menunjukkan perilaku
responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan
hasil pengamatan
Menyimpulkan sifat garam yang terhidrolisis
Menganalisis rumus kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya
Menentukan grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis
Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang
terhidrolisis melalui perhitungan Mengkomunikasikan
(Communicating)
Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan
mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar dsb) Portofolio Laporan percobaan Tes tertulis uraian Menganalisis grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan 3.12 Menganalisis garam-garam yang
mengalami hidrolisis.
4 .12 melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)
Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hidrolisis Garam Sub Materi : Pengertian Hidrolisis Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2014/2015
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
187 B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI
1
KD dari KI 1 Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya
1.1.2 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam
1.1.3 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam
1.1.4 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif
KI 2
KD dari KI 2 Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.1 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru
2.1.2 tanggung jawab selama melakukan percobaan
2.1.3 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.
2.4 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
2.4.1 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan
2.5 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
2.5.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
188 KI
3
KD dari KI 3 Indikator
3.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
3.5.1 Menjelaskan pengertian hidrolisis garam 3.5.2 Menyelidiki beberapa jenis garam dalam
air
3.5.3 Menjelaskan sifat asam/basa beberapa larutan garam dalam air
3.5.4 Menjelaskan hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air
KI 4
KD dari KI 4 Indikator
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
4.5.1 Melakukan percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam
4.5.2 Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam
4.5.3 Menganalisis data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.4 Menyajikan hasil percobaan tentang
hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.5 Menyimpulkan hasil percobaan tentang
hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.6 Membuat laporan praktikum tentang
hidrolisis beberapa jenis larutan garam
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti
a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran b. Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan tugas investigasi
c. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa 2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu menunjukkan sikap :
189
b. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran
c. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran
d. Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran 3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu
a. Menjelaskan pengertian larutan garam b. Menyelidiki beberapa jenis garam dalam air
c. Menjelaskan sifat asam/basa beberapa larutan garam dalam air
d. Menjelaskan hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air
4. Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu
a. Melakukan percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam
b. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam
c. Menganalisis data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam d. Menyajikan hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam
D. MATERI AJAR
Contoh garam disekitar Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH–. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau
190
asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral.
Berapa kemungkinan reaksi Hidrolisis terjadi adalah
a) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ , menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga larutan bersifat asam.
b) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi ion OH- lebih besar dari ion H+ sehingga larutan bersifat basa.
c) Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.
Sifat garam
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam, dan anion sisa asam. Kation garam dapat berasal dari suatu basa, sedangkan anionya berasal dari suatu basa. Cotohnya natrium klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ yang berasal dari NaOH, dengan anion Cl- berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Asam kuat yang tergolong dalam elektrolit kuat adalah: H2SO4, HCl, HNO3, ( juga
HI, HBr, dan HClO4). Basa kuat yang tegolong dalam elektrolit kuat adalah: NaOH,
KOH, (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2, (semua basa logam alkali tanah,
kecuali Be(OH)2).
Dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
Garam dari asam kuat dan basa lemah barsifat asam .
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada niai tetepan ionisasi asam dan ionisasi basanya ( Ka dan Kp).
Ka>Kp : bersifat asam
Ka<Kp : bersifat basa
Ka =Kp: bersifat netral
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air
191
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (Hidrolisis parsial). Ion yang berasal dari asam lemah yang akan mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa kuat tidak mengelami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), dimana ion yang mengalami hidrolisis adalah ion yang berasal dari basa lemah, sedangkan ion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dimana kedua ionnya mengalami reaksi hidrolisis dalam air.
E. METODE PEMBELAJARAN a) Metode
b) Model Pembelajaran
: Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah : Kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions).
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a) Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum
b) Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c) sumber belajar
Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga
Sutresna,N. 2014. KIMIA. Jakarta:Grafindo
192 G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Langkah-Langkah STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu 1 Pendahulu an Fase I : Menyampaik an Tujuan dan Memotivasi Siswa
1. Guru menyapa siswa dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai
2. Setelah itu guru melihat kondisi kelas dan Meminta siswa untuk mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Setelah kelas siap guru mengecek kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan seperti: apa kabar anak -anak? Apakah kalian sudah siap mengikuti pelajaran kimia hari ini?
4. Jika keadaan sudah siap untuk dimulainya kegiatan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan menunjukan garam dapur (NaCl) dan mengajukan pertanyaan seperti : Apakah kalian perna melihat garam? Apa kegunaan garam dapur? Jika garam dilarutkan dalam air bagaimana rasanya?
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya.
6. Selanjutnya guru menyampaikan pertanyaan menantang seperti “jika garam dilarutkan dalam air bagaimana sifatnya? Sambil mendemonstrasi kegiatan tersebut (siswa mengamati).
7. Dari pertanyaan dan demontrasi tersebut guru 15 menit
193
mengarahkan siswa ke kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan manfaat pembelajaran.
8. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Fase II: Menyampaik an informasi
1. Guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian hidrolisis garam berdasarkan bahar ajar yang sudah disediakan
2. Dari proses mendengar cakupan materi, Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya (siswa menanya)
pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah
1) Apa itu Hidrolisis?
2) Bagaimana suatu reaksi dikatakan mengalami hidrolisis?
3) Bagaimana Hubungan antara asam dan basa pembentukan garam dengan sifat larutan garam dalam air?
60 menit Fase III : Mengorganis asikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara Heterogen dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dan menjelaskan kepada siswa bagaimana
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
2. Guru menilai sikap disiplin ketika pembagian kelompok
Fase IV : Membimbing
Mengumpulkan data :
194 Kelompok
Bekerja dan Belajar
kelompok
2. Guru membimbing Siswa melakukan percobaan berdasarkan prosedur kerja pada LKS
3. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan.
4. Guru menilai sikap kerja sama, ketelitian dan tanggung jawab siswa selama
melakukan percobaan dan membaca data percobaan.
Mengasosiasi :
1. Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan data hasil percobaan mengenai hidrolisis beberapa janis larutan garam.
2. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data hasil percobaan mengenai hidrolisis beberapa jenis larutan garam 3. Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan sementara dari hasil analisis 4. Guru menilai sikap komunikatif siswa
dalam berdiskusi kelompok Mengkomunikasikan :
1. Guru membimbing siswa untuk membuat laporan sementara berdasarkan data pengamatan.
2. Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi pertanyaan. 3. Guru menilai hasil presentasi dari setiap
195
4. Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung
5. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru
Pada tahap ini siswa diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok. Fase V :
Evaluasi
1. Guru bersama siswa memperbaiki hasil diskusi kelompok yang belum tepat
2. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa
3. Guru memberikan kuis atau pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa seputar materi yang sudah dipelajari
4. siswa mengerjakannya secara teliti dan penuh tanggung jawab
3 Kegiatan akhir Fase VI : Memberikan penghargaan Menilai :
1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok sesuai dengan predikat yang telah ditentukan
3. Guru memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu
4. Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi pada pertemuan selanjutnya 5. Guru menanamkan sikap religius dengan
mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa untuk menutup doa setelah pembelajaran selesai. 6. Guru Menyampaikan Salam Penutup
15 menit
196 H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
a) Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Observasi, kegiatan
diskusi kelompok, angket aspek sikap spiritual
a. Lembar observasi aspek sikap spiritual b. Lembar angket aspek spiritual
2 Sikap aspek social
Obserfasi, kegiatan diskusi kelompok
a. lembar obserfasi sikap sosial
b. lembar angket penilaian sikap sosial
3 Pengetahuan Penugasan, test tertulis berupa kuis
a. tugas b. Soal kuis. 4 Ketrampilan Ketrampilan praktikum
dan Presentasi hasil diskusi kelompok
a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentase c. Lembar penilaian keterampilan
187
MATERI AJAR RPP 01
Contoh garam disekitar Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen ga-ram (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH–. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral.
Berapa kemungkinan reaksi Hidrolisis terjadi adalah
b) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ , menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga larutan bersifat asam.
c) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi ion OH- lebih besar dari ion H+ sehingga larutan bersifat basa.
d) Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.
188
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam, dan anion sisa asam. Kation garam dapat berasal dari suatu basa, sedangkan anionya berasal dari suatu basa. Cotohnya natrium klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ yang berasal dari NaOH, dengan anion Cl- berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Asam kuat yang tergolong dalam elektrolit kuat adalah: H2SO4, HCl, HNO3, ( juga
HI, HBr, dan HClO4). Basa kuat yang tegolong dalam elektrolit kuat adalah: NaOH,
KOH, (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2, (semua basa logam alkali tanah,
kecuali Be(OH)2).
Dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
Garam dari asam kuat dan basa lemah barsifat asam .
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada niai tetepan ionisasi asam dan ionisasi basanya ( Ka dan Kp).
Ka>Kp : bersifat asam
Ka<Kp : bersifat basa
Ka =Kp: bersifat netral
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (Hidrolisis parsial). Ion yang berasal dari asam lemah yang akan mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa kuat tidak mengelami hidrolisis.
189
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), dimana ion yang mengalami hidrolisis adalah ion yang berasal dari basa lemah, sedangkan ion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dimana kedua ionnya mengalami reaksi hidrolisis dalam air.
190
Kuis Pertemuan 1 Pokok Bahasan : Hidrolisis Garam
Sub Pokok Bahasan : Sifat Larutan Garam
Tujuan : Mengetahui sifat asam / basa beberapa larutan garam
SOAL
Dengan mempertimbangkan kekuatan asam dan basa pembentuknya, ramalkan sifat larutan garam berikut, bersifat netral, asam atau basa
1. Na2S ...
2. K2SO4 ...
191
Kunci Jawaban Kuis Pertemuan 1
1. Na2S adalah larutan yang bersifat basa karena garam tersebut berasal dari basa kuat
yaitu NaOH dan asam lemah yaitu H2S sehingga [H+] berkurang (lebih kecil dari 10-7)
karena diikat oleh ion NH4+, [OH-] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena
kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat basa
2. K2SO4 bersifat netral karena garam tersebut berasal dari basa kuat yaitu KOH dan
asam kuat yaitu H2SO4 sehingga [OH-] tetap (10-7) dan [H+] tetap (10-7) hal inilah
yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam
3. AlCl3 adalah larutan yang bersifat asam karena garam tersebut berasal dari basalemaht
yaitu AL(OH)3 dan asam kuat yaitu HCl sehingga [OH-] berkurang (lebih kecil dari
10-7) karena diikat oleh ion Al3+, [H+] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam.
192 KUIS RPP 01
1. Apa yang kalian ketahui tentang hidrolisis garam? Jelaskan.
2. Berikan contoh senyawa di sekitar kalian yang mengalami hidrolisis. Berikan alasannya.
3. Apa yang menunjukkan bahwa larutan garam bersifat basa? Jelaskan dengan contoh.
193
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
HIDROLISIS GARAM
I. Tujuan : Siswa dapat :
Mengidentifikasi sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan kekuatan asam dan basa pembentuknya.
II. Alat dan Bahan
Alat : 1. Kaca arloji
2. Kertas lakmus merah dan biru 3. Pipet tetes
Bahan :
1. Larutan CH3COONa 0,1 M 5. Larutan Na2CO3 0,1 M
2. Larutan NaCl 0,1 M 6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
3. Larutan NH4Cl 0,1 M 7. Larutan CH3COONH4 0,1 M
4. Larutan NH4CN 0,1 M
III. Cara Kerja
1. Masukkan beberapa tetes larutan garam ke dalam pat tetes kaca arloji.
2. Periksa masing-masing larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru yang berbeda-beda.
3. Amati perubahan warna kertas lakmus, catatlah yang dilakukan. 4. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
194 IV. Hasil Pengamatan
No. Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk Perubahan Warna Sifat Larutan pH Lakmus Merah Lakmus Biru 1. NaCl 2. NH4Cl 3. CH3COONa 4. Na2CO3 5. Al2(SO4)3 6. CH3COONH4 7. NH4CN
195 KUNCI JAWABAN
I. Hasil Pengamatan
No. Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk Perubahan Warna Sifat Larutan pH Lakmus Merah Lakmus Biru
1. NaCl Kuat Kuat Merah Biru Netral 7
2. NH4Cl Lemah Kuat Merah Merah Asam <7
3. CH3COONa Kuat Lemah Biru Biru Basa >7
4. Na2CO3 Kuat Lemah Biru Biru Basa >7
5. Al2(SO4)3 Lemah Kuat Merah Merah Asam <7
6. CH3COONH4 Lemah Lemah Merah Biru Netral 7
7. NH4CN Lemah Lemah Merah Biru Basa >7
Dari data di atas dapat diidentifikasi bahwa : 1. Sifat-sifat larutan garam adalah :
Larutan garam yang bersifat netral = larutan NaCl, CH3COONH4
Larutan garam yang bersifat asam = larutan NH4Cl, Al2(SO4)3
Larutan garam yang bersifat basa = larutan CH3COONa, Na2CO3, dan NH4CN
2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat (missal NaCl), bersifat netral.
3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (missal CH3COONa, Na2CO3), bersifat basa.
4. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (missal NH4Cl,
Al2(SO4)3, bersifat asam.
5. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb
-nya sama (missal CH3COONH4), bersifat netral.
Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb-nya
tidak sama sifat larutan tergantung pada asam atau basa yang lebih kuat (yang Ka
196
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)
Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / genap
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hidrolisis Garam
Sub Materi : Jenis Larutan Garam Garam Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2014/2015
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
197 B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI
1
KD dari KI 1 Indikator
1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.5 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya
1.1.6 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam
1.1.7 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam
1.1.8 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif
KI 2
KD dari KI 2 Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.4 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru
2.1.5 tanggung jawab selama melakukan percobaan
2.1.6 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.
2.6 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
2.6.1 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan
2.7 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
2.7.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
198 KI
3
KD dari KI 3 Indikator
3.6 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
3.5.5 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
3.5.6 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
3.5.7 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
3.5.8 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
KI 4
KD dari KI 4 Indikator
4.6 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
3.5.7 Dari data percobaan peserta didik
berdiskusi menulis reaksi hidrolisis garam 3.5.8 Dari data peserta didik berdiskusi untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
3.5.9 Memprsesentasikan hasil diskusi kelompok
199 C. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti
a) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran b) Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan tugas investigasi
c) Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa 3. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu menunjukkan sikap :
a) Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran b) Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran
c) Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran
d) Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran 4. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu
a. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
b. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
c. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
2. Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu
a. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
b. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
c. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.
200 D MATERI AJAR
Hidrolisis merupakan konsep yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponan garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilakn ion H3O+ (=H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.
a. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.
Contoh :
Ion Na+ dan ion Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan karena NaOH merupaka basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula jika ion Cl -dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna. Kesimpulanya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral
201 b. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.
Contoh:
Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit dari pada konsentrasi ion OH -sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi
dengan air . Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion (ion CH3COO-) yang
mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat basa.
c. Garam dari basa lemah dan asam kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabka larutan bersifat asam.
Adanya ion yang di hasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion kembali. Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis.
202
Jadi, garam garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat akan terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.
d. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.
A. METODE PEMBELAJARAN
i. Metode
ii. Model Pembelajaran
: Diskusi, tanya jawab dan ceramah : Kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions).
B. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR a. Media berupa lembar kerja siswa
b. Alat berupa perangkat pembelajaran c. sumber belajar
Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga
Sutresna,N. 2014. KIMIA. Jakarta:Grafindo
203 C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Langkah-Langkah STAD
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu 1 Pendahulu an Fase I : Menyampaik an tujuan dan memotivasi siswa
9. Guru menyapa siswa dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai
10. Setelah itu guru melihat kondisi kelas dan Meminta siswa untuk mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
11. Setelah kelas siap guru mengecek kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan seperti: apa kabar anak -anak? Apakah kalian sudah siap mengikuti pelajaran kimia hari ini?
12. Jika keadaan sudah siap untuk dimulainya kegiatan pembelajaran, Guru Memotivasi siswa dengan Mengulang pelajaran dengan menyebutkan sifat larutan garam yaitu:
o Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
o Garam yang beraasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
o Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
o Garam yang berasal dari asam lemah basa lemah tergantung harga Ka dan Kb
13. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran hari ini yaitu
204
“dapat menentukan jenis larutan garam berdasarkan konsep hidrolisis.”
14. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Fase II: Menyampaik an informasi
3. Guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian hidrolisis garam berdasarkan bahar ajar yang sudah disediakan
4. Dari proses mendengar cakupan materi, Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya (siswa menanya)
pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah :
a. Bagaimana cara menentukan sifat garam dari asam dan basa yang terbentuk melalui reaksi ionisasi? 60 menit Fase III : Mengorganis asikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dan menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
2. Guru menilai sikap disiplin ketika pembagian kelompok Fase IV : Membimbing kelompok bekerja dan belajar Mengumpulkan data :
5. Guru membagi LDS 02 kepada setiap kelompok
6. Guru membimbing siswa Mengumpulkan informasi tentang cara menentukan garam
205
yang dapat terhidrolisis dan garam yang tidak dapat terhidrolisis beserta contohnya dari garam yang berasal dari:
a. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat b. Garam dari Basa Kuat dan asam Lemah c. Garam dari Asam Kuat dan Basa lemah d. Garam dari asam lemah dan basa lemah Mengasosiasi :
7. Peserta didik Berdiskusi tentang konsep hidrolisis yaitu tentang garam yang dapat terhidrolisis dan garam yang tidak dapat terhidrolisis beserta contohnya dari garam yang berasal dari:
a. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat b. Garam dari Basa Kuat dan asam Lemah c. Garam dari Asam Kuat dan Basa lemah d. Garam dari asam lemah dan basa
lemah
8. Guru menilai sikap komunikatif siswa dalam berdiskusi kelompok
Mengkomunikasikan
1. Dari hasil diskusi dan analisis data peserta didik membuktikan kembali jawaban kelompok dengan cara:
a. Memeriksa kembali jawaban kelompok berdasarkan kajian teori dalam buku pembelajaran dan buku siswa.
b. Membuat kesimpulan sederhana. 2. Setelah jawaban sudah sesuai. Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan sementara.
3. Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
206
kerja kelompok di depan kelas dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi pertanyaan.
4. Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung
5. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru
Pada tahap mengkomunikasikan sikap disiplin pada anak sehingga proses presentase boleh berjalan teratur.
Pada tahap ini siswa diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok. Fase V :
Evaluasi
5. Guru bersama siswa memperbaiki hasil diskusi kelompok yang belum tepat
6. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa
7. Guru memberikan pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa seputar materi yang sudah dipelajari
8. siswa mengerjakannya secara teliti dan penuh tanggung jawab
3 Kegiatan akhir Fase VI : Memberikan penghargaan Menilai :
7. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 8. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok sesuai dengan predikat yang telah ditentukan
9. Guru memberikan tugas rumah untuk untuk nilai individu dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
207
10. Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi pada pertemuan selanjutnya 11. Guru menanamkan sikap religius dengan
mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa untuk menutup doa setelah pembelajaran selesai.
D. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Observasi, kegiatan
diskusi kelompok, angket aspek sikap spiritual
i. Lembar observasi aspek spiritual ii. Lembar angket aspek spiritual
2 Sikap aspek sosial
Obserfasi, kegiatan diskusi kelompok
c. lembar obserfasi sikap sosial
d. lembar angket penilaian sikap sosial
3 Pengetahuan Penugasan, test tertulis berupa kuis
c. tugas d. Soal kuis.
4 Ketrampilan Presentasi hasil diskusi kelompok
208
BAHAN AJAR RPP 02
Hidrolisis merupakan konsep yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponan garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilakn ion H3O+ (=H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.
e. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.
Contoh :
Ion Na+ dan ion Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan karena NaOH merupaka basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula jika ion Cl -dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna. Kesimpulanya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral
209 f. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.
Contoh:
Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit dari pada konsentrasi ion OH -sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi
dengan air . Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion (ion CH3COO-) yang
mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat basa.
g. Garam dari basa lemah dan asam kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabka larutan bersifat asam.
Adanya ion yang di hasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion kembali. Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat akan terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.
210 h. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.
211
Lembar Kerja Siswa (LDS 02) Jenis Laritan Garam
Nama Kelompok :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Tujuan Menjelaskan dan menentukan jenis garam yang dapat mengalami hidrolisis dalam air.
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara berkelompok pada lembar jawaban/pengamatan yang telah disediakan.
1. Dari percobaan yang telah dilakukan, buatlah reaksi hidrolisis dari larutan yang
mengalami hidrolisis.
2. Pada reaksi berikut.
NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari garam tersebut
b. Bagaimana sifat garam tersebut? Berikan alasannya
3. Bagaimana sifat garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, Jelaskan
4. Tuliskanlah reaksi hidrolisis dari larutan garam berikut
CH3COONa(aq) CH3COO
-(aq) + Na+(aq)
5. Pada reaksi berikut
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO4
2-a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari larutan garam tersebut
212
Lembar Jawaban LDS Pertemuan Ke 2
1. Larutan yang mengalami hidrolisis adalah NH4Cl, CH3COONa dan Na2CO3 maka
reaksi hidrolisisnya adalah
NH4Cl
NH4Cl NH4+ + Cl-
Karena NH4+merupakan basa lemah, maka ion NH4+dari garam bereaksidengan ion
OH-dari air sehingga:
NH4++ H2O NH4OH + H+
Karena CL- merupakan basa kuat maka ion Cl- dari garam tidak bereaksi dengan ion
H+ dari air sehingga:
Cl- + H2O CH3COONa
CH3COONa CH3COO- + Na+
Karena CH3COO- merupakan asam lemah, maka ion CH3COO- dari garam bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga:
CH3COO-+ H2O CH3COOH + OH-
Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion
OH- dari air sehingga:
Na+ + H2O Na2CO3
Na2CO3 2Na+ + CO32-
Karena CO32-merupakan asam lemah, maka ion CO32-dari garam bereaksidengan ion
H+dari air sehingga:
-213
KarenaNa+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH-dari air sehingga: Na++ H2O
2. NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) Reaksi hidrolisis
Na+(aq) + H2O(l)
Cl-(aq) + H2O(l)
Sifat larutan garam adalah netral karena NaCl berasal dari NaOH yaitu basa kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH- dari air. Dan Cl -karena berasal dari HCl asam kuat maka ion Cl- dari garam tidak bereaksi dengan ion H+ dari air. Hal ini berarti garam KCl tidak bereaksi dengan air sehingga [H+] tetap 10-7, [OH-] tetap 10-7 hal ini menyebabkan pH larutan sama dengan 7 dan bersifat netral.
3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah adalah bersifat asam karena garam tersebut berasal dari basa lemah dan asam. Sehingga yang mengalami hidrolisis adalah basa lemah atau kationnya hal ini menyebabkan [OH-] berkurang (lebih kecil dari 10-7) karena diikat oleh ion NH4+, [H
+
] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam
4. CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Karena CH3COO
merupakan asam lemah, maka ion CH3COO
dari garam bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga:
CH3COO
-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH
-(aq)
Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH- dari air sehingga:
Na+(aq) + H2O(l)
5. CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO4
2-Karena Cu2+ merupakan basa lemah, maka ion Cu2+ dari garam bereaksi dengan ion OH- dari air sehingga:
214
Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion SO42- dari garam tidak
bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga: SO42-(aq) + H2O(l)
Sifat larutan garam tersebut adalah asam karena CuSO4 berasal dari basa lemah
yaitu Cu(OH)2 dan asam Kuat yaitu H2SO4 sehingga [OH
-] berkurang (lebih kecil dari 10-7) karena diikat oleh ion Cu2+, [H+] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam
215 KUIS RPP 2 Tuliskan asam basa pembentuk garam-garam berikut ini : , Cl, .
Penyelesaian
berasal dari asam lemah dan basa kuat. 2. Cl berasal dari basa lemah dan asam kuat 3. dari basa lemah dan asam lemah
216 Tugas Rumah
1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M jika di ketahui Ka HCN = 10-10?
2. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH 0,2 M
dan 100 mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5
Jawaban Tugas Rumah 1. NaCN (aq) → Na+ (aq) + CN- (aq)
0,01 M 0,01 M [OH-] = [OH-] = [OH-] = 10-3 pOH = 3 pH = 11 2. CH3COOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol NaOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol
CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)
Jadi setelah reaksi, yang ada di dalam larutan adalah CH3COONa dalam volume
larutan 200 mL. Konsentrasi CH3COONa di dalam larutan tersebut adalah
= 0,1 M 0,1 M = pOH = 5 pH = 14 – 5 = 9
217
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)
Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hidrolisis Garam
Sub Materi : Penentuan Kh dan pH Larutan Garam Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2014/2015
E. KOMPETENSI INTI (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
218 F. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI
1
KD dari KI 1 Indikator
1.3 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.9 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya
1.1.10 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam
1.1.11 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam
1.1.12 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif
KI 2
KD dari KI 2 Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.7 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru
2.1.8 tanggung jawab selama melakukan percobaan
2.1.9 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.
2.8 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.8.1 Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran
2.9 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
2.9.1 Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran