• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan model pembelajaran efektif pada materi pokok hidrolisis garam. terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan model pembelajaran efektif pada materi pokok hidrolisis garam. terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut:"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai beerikut:

1. Penerapan model pembelajaran efektif pada materi pokok hidrolisis garam kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Guru mampu mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam dengan rata-rata kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari kedua pengamat sebesar 3,88 termasuk dalam kategori baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015.

b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan indikator hasil belajar meliputi:

1) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh dari observasi sebesar 0,95 dan angket sebesar 0,96 dinyatakan tuntas.

(2)

diperoleh observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 0,92 dinyatakan tuntas.

3) Ketuntasan indikator aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh dari indikator THB soal essay sebesar 0,82 dinyatakan tuntas. 4) Ketuntasan indikator aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh

dari indikator psikomotor sebesar 0,80 dinyatakan tuntas.

c. Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:

1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 96 dinyatakan tuntas.

2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata- rata sebesar 92 dinyatakan tuntas.

3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh melalui kuis, tugas dan ulangan dengan rata-rata sebesar 80 dinyatakan tuntas.

4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan (KI-4) yang diperoleh melalui psikomotor, presentasi dan portofolio dengan rata-rata sebesar 86 dinyatakan tuntas.

(3)

2014/2015 termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 85,5 dan dinyatakan tuntas.

3. keepribadian siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 85,7 dan dinyatakan tuntas.

4. 1). Ada hubungan antara konsep diri dengan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,673.

2) Ada hubungan antara kepribadian dengan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,674.

3). Ada hubungan antara konsep diri dan kepribadian dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Hidrolisis garam siswa kelas XI IPA2 SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi sebesar 0,673. 5. 1) Ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai

(4)

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. dengan nilai

3) Ada pengaruh konsep diri dan kepribadian terhadap hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok hidrolisis garam SMA Kristen 1 Kupang tahun ajaran 2014/2015. dengan nilai .

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan intelektual yang dimilikinya seoptimal mungkin dalam usaha memperoleh prestasi belajar yang diharapkan.

b. Diharapkan mampu meningkatkan dan mempertahankan konsep diri sehingga dapat meningkatkan sikap optimimisme dalam bertindak memecahkan suatu masalah dan pada akhirnya dapat memperoleh kemampuan yang baru.

2. Bagi Guru

a. Guru perlu lebih banyak menguasai strategi, pendekatan serta metode yang tepat sehingga dapat memperoleh tujuan pembelajaran yang diharapkan

(5)

dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang baik pada materi pokok lain.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi bahwa factor konsep diri dn kepribadian mempunyai pengaruh dan hubungan terhadap hasil belajar siswa. Peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel lain untuk diteliti.

(6)

Agustiani, Hendriati.2009.Psikologi perkembangan (Pendekatan Ekologi kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja), Bandung : Refika Aditama

Chang, Raymond.2004. Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta: Erlangga

Djamarah, Syaiful Bahri.2011. Psikologi Belajar Jakarta : Rinela Cipta

Irwanto, Dkk. 1996. Psikologi Umum (Tentang Belajar), Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Jihad, Asep dan Haris Abdul.2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.: Multi Presindo

Kartono, Kartini.1992. Kepribadian Siapakah Saya?, Jakarta :Rajawali.

Musbikin, Imam. 2013. Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja, Pekanbaru Riau : Zanafa

Nurulhayati, Siti. 2002. Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan. Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD. Edisi 3.

Riduwan.2014.Pengantar Statistika.Bandung:Alfabeta

Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sarwono, Sarlito W.2014. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers

Slavin, E. Robert. 2007. Cooveratif Learning : Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media

Suryabrata, Sumadi.1986. Psikologi kepribadian, Jakarta : Rajawali

Slameto.2013.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta

(7)

Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Thalib, Syamsul Bachri.2013. Psilologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif (Kaitannya dengan Konsep Diri), Jakarta : Kencana

Widjono.2007. Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT. Grasindo,

(8)
(9)
(10)

184

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang

Kelas : XI

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(11)

185

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan

dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,

kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang

kebenarannya bersifat tentatif.

 Sifat garam yang terhidrolisis  Tetapan hidrolisis (Kh)  pH garam yang terhidrolisis Mengamati (Observing)

 Mencari informasi dari berbagai sumber tentang hidrolisis garam

 Melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan kertas lakmus atau indikator universal atau pH meter

Menanya (Questioning)

 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat garam yang berasal dari:

- asam kuat dan basa kuat, - asam kuat dan basa lemah, - asam lemah dan basa kuat, - asam lemah dan basa lemah Mengumpulkan data

(Eksperimenting)

 Merancang percobaan dan

mempresentasikan hasil rancangan identifikasi pH garam untuk menyamakan persepsi

 Melakukan percobaan identifikasi garam.

 Mengamati dan mencatat hasil titrasi

Mengasosiasi (Associating)

 Mengolah dan menganalisis data

Tugas  Merancang percobaan hidrolisis garam Observasi  Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan kertas lakmus, indikator universal atau pH meter; melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,

disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

(12)

186

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar 2.3 Menunjukkan perilaku

responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan

masalah dan membuat keputusan

hasil pengamatan

 Menyimpulkan sifat garam yang terhidrolisis

 Menganalisis rumus kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya

 Menentukan grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis

 Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang

terhidrolisis melalui perhitungan Mengkomunikasikan

(Communicating)

 Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan

mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar dsb) Portofolio  Laporan percobaan Tes tertulis uraian  Menganalisis grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis  Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan 3.12 Menganalisis garam-garam yang

mengalami hidrolisis.

4 .12 melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

(13)

186

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / Ganjil

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Hidrolisis Garam Sub Materi : Pengertian Hidrolisis Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Tahun Ajaran : 2014/2015

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

(14)

187 B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI

1

KD dari KI 1 Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya

keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang

dianutnya

1.1.2 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam

1.1.3 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam

1.1.4 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif

KI 2

KD dari KI 2 Indikator

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,

demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1.1 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru

2.1.2 tanggung jawab selama melakukan percobaan

2.1.3 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.

2.4 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam

memanfaatkan sumber daya alam.

2.4.1 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan

2.5 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

2.5.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

(15)

188 KI

3

KD dari KI 3 Indikator

3.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

3.5.1 Menjelaskan pengertian hidrolisis garam 3.5.2 Menyelidiki beberapa jenis garam dalam

air

3.5.3 Menjelaskan sifat asam/basa beberapa larutan garam dalam air

3.5.4 Menjelaskan hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air

KI 4

KD dari KI 4 Indikator

4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

4.5.1 Melakukan percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam

4.5.2 Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam

4.5.3 Menganalisis data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.4 Menyajikan hasil percobaan tentang

hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.5 Menyimpulkan hasil percobaan tentang

hidrolisis beberapa jenis larutan garam 4.5.6 Membuat laporan praktikum tentang

hidrolisis beberapa jenis larutan garam

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti

a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran b. Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan tugas investigasi

c. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa 2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu menunjukkan sikap :

(16)

189

b. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran

c. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran

d. Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran 3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu

a. Menjelaskan pengertian larutan garam b. Menyelidiki beberapa jenis garam dalam air

c. Menjelaskan sifat asam/basa beberapa larutan garam dalam air

d. Menjelaskan hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam dalam air

4. Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu

a. Melakukan percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam

b. Mengamati dan mencatat data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam

c. Menganalisis data hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam d. Menyajikan hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang hidrolisis beberapa jenis larutan garam

D. MATERI AJAR

Contoh garam disekitar Pengertian hidrolisis

Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH–. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau

(17)

190

asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral.

Berapa kemungkinan reaksi Hidrolisis terjadi adalah

a) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ , menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga larutan bersifat asam.

b) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi ion OH- lebih besar dari ion H+ sehingga larutan bersifat basa.

c) Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.

Sifat garam

Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam, dan anion sisa asam. Kation garam dapat berasal dari suatu basa, sedangkan anionya berasal dari suatu basa. Cotohnya natrium klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ yang berasal dari NaOH, dengan anion Cl- berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Asam kuat yang tergolong dalam elektrolit kuat adalah: H2SO4, HCl, HNO3, ( juga

HI, HBr, dan HClO4). Basa kuat yang tegolong dalam elektrolit kuat adalah: NaOH,

KOH, (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2, (semua basa logam alkali tanah,

kecuali Be(OH)2).

Dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunya.

 Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.

 Garam dari asam kuat dan basa lemah barsifat asam .

 Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.

 Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada niai tetepan ionisasi asam dan ionisasi basanya ( Ka dan Kp).

Ka>Kp : bersifat asam

Ka<Kp : bersifat basa

Ka =Kp: bersifat netral

 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air

(18)

191

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (Hidrolisis parsial). Ion yang berasal dari asam lemah yang akan mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa kuat tidak mengelami hidrolisis.

 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), dimana ion yang mengalami hidrolisis adalah ion yang berasal dari basa lemah, sedangkan ion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dimana kedua ionnya mengalami reaksi hidrolisis dalam air.

E. METODE PEMBELAJARAN a) Metode

b) Model Pembelajaran

: Diskusi, Tanya Jawab dan Ceramah : Kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions).

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a) Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum

b) Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c) sumber belajar

Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga

Sutresna,N. 2014. KIMIA. Jakarta:Grafindo

(19)

192 G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Langkah-Langkah STAD

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu 1 Pendahulu an Fase I : Menyampaik an Tujuan dan Memotivasi Siswa

1. Guru menyapa siswa dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai

2. Setelah itu guru melihat kondisi kelas dan Meminta siswa untuk mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.

3. Setelah kelas siap guru mengecek kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan seperti: apa kabar anak -anak? Apakah kalian sudah siap mengikuti pelajaran kimia hari ini?

4. Jika keadaan sudah siap untuk dimulainya kegiatan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan menunjukan garam dapur (NaCl) dan mengajukan pertanyaan seperti : Apakah kalian perna melihat garam? Apa kegunaan garam dapur? Jika garam dilarutkan dalam air bagaimana rasanya?

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya.

6. Selanjutnya guru menyampaikan pertanyaan menantang seperti “jika garam dilarutkan dalam air bagaimana sifatnya? Sambil mendemonstrasi kegiatan tersebut (siswa mengamati).

7. Dari pertanyaan dan demontrasi tersebut guru 15 menit

(20)

193

mengarahkan siswa ke kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan manfaat pembelajaran.

8. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran

2 Kegiatan Inti

Fase II: Menyampaik an informasi

1. Guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian hidrolisis garam berdasarkan bahar ajar yang sudah disediakan

2. Dari proses mendengar cakupan materi, Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya (siswa menanya)

pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah

1) Apa itu Hidrolisis?

2) Bagaimana suatu reaksi dikatakan mengalami hidrolisis?

3) Bagaimana Hubungan antara asam dan basa pembentukan garam dengan sifat larutan garam dalam air?

60 menit Fase III : Mengorganis asikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara Heterogen dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dan menjelaskan kepada siswa bagaimana

membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

2. Guru menilai sikap disiplin ketika pembagian kelompok

Fase IV : Membimbing

Mengumpulkan data :

(21)

194 Kelompok

Bekerja dan Belajar

kelompok

2. Guru membimbing Siswa melakukan percobaan berdasarkan prosedur kerja pada LKS

3. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan.

4. Guru menilai sikap kerja sama, ketelitian dan tanggung jawab siswa selama

melakukan percobaan dan membaca data percobaan.

Mengasosiasi :

1. Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan data hasil percobaan mengenai hidrolisis beberapa janis larutan garam.

2. Guru membimbing siswa dalam menganalisis data hasil percobaan mengenai hidrolisis beberapa jenis larutan garam 3. Guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan sementara dari hasil analisis 4. Guru menilai sikap komunikatif siswa

dalam berdiskusi kelompok Mengkomunikasikan :

1. Guru membimbing siswa untuk membuat laporan sementara berdasarkan data pengamatan.

2. Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi pertanyaan. 3. Guru menilai hasil presentasi dari setiap

(22)

195

4. Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung

5. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru

Pada tahap ini siswa diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok. Fase V :

Evaluasi

1. Guru bersama siswa memperbaiki hasil diskusi kelompok yang belum tepat

2. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa

3. Guru memberikan kuis atau pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa seputar materi yang sudah dipelajari

4. siswa mengerjakannya secara teliti dan penuh tanggung jawab

3 Kegiatan akhir Fase VI : Memberikan penghargaan Menilai :

1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok sesuai dengan predikat yang telah ditentukan

3. Guru memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu

4. Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi pada pertemuan selanjutnya 5. Guru menanamkan sikap religius dengan

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa untuk menutup doa setelah pembelajaran selesai. 6. Guru Menyampaikan Salam Penutup

15 menit

(23)

196 H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

a) Jenis/Teknik Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Observasi, kegiatan

diskusi kelompok, angket aspek sikap spiritual

a. Lembar observasi aspek sikap spiritual b. Lembar angket aspek spiritual

2 Sikap aspek social

Obserfasi, kegiatan diskusi kelompok

a. lembar obserfasi sikap sosial

b. lembar angket penilaian sikap sosial

3 Pengetahuan Penugasan, test tertulis berupa kuis

a. tugas b. Soal kuis. 4 Ketrampilan Ketrampilan praktikum

dan Presentasi hasil diskusi kelompok

a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentase c. Lembar penilaian keterampilan

(24)

187

MATERI AJAR RPP 01

Contoh garam disekitar Pengertian hidrolisis

Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen ga-ram (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH–. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral.

Berapa kemungkinan reaksi Hidrolisis terjadi adalah

b) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ , menyebabkan konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga larutan bersifat asam.

c) Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-, menyebabkan konsentrasi ion OH- lebih besar dari ion H+ sehingga larutan bersifat basa.

d) Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.

(25)

188

Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam, dan anion sisa asam. Kation garam dapat berasal dari suatu basa, sedangkan anionya berasal dari suatu basa. Cotohnya natrium klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ yang berasal dari NaOH, dengan anion Cl- berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Asam kuat yang tergolong dalam elektrolit kuat adalah: H2SO4, HCl, HNO3, ( juga

HI, HBr, dan HClO4). Basa kuat yang tegolong dalam elektrolit kuat adalah: NaOH,

KOH, (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2, (semua basa logam alkali tanah,

kecuali Be(OH)2).

Dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunya.

 Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.

 Garam dari asam kuat dan basa lemah barsifat asam .

 Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.

 Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada niai tetepan ionisasi asam dan ionisasi basanya ( Ka dan Kp).

Ka>Kp : bersifat asam

Ka<Kp : bersifat basa

Ka =Kp: bersifat netral

 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (Hidrolisis parsial). Ion yang berasal dari asam lemah yang akan mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa kuat tidak mengelami hidrolisis.

(26)

189

 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), dimana ion yang mengalami hidrolisis adalah ion yang berasal dari basa lemah, sedangkan ion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.

 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dimana kedua ionnya mengalami reaksi hidrolisis dalam air.

(27)

190

Kuis Pertemuan 1 Pokok Bahasan : Hidrolisis Garam

Sub Pokok Bahasan : Sifat Larutan Garam

Tujuan : Mengetahui sifat asam / basa beberapa larutan garam

SOAL

Dengan mempertimbangkan kekuatan asam dan basa pembentuknya, ramalkan sifat larutan garam berikut, bersifat netral, asam atau basa

1. Na2S ...

2. K2SO4 ...

(28)

191

Kunci Jawaban Kuis Pertemuan 1

1. Na2S adalah larutan yang bersifat basa karena garam tersebut berasal dari basa kuat

yaitu NaOH dan asam lemah yaitu H2S sehingga [H+] berkurang (lebih kecil dari 10-7)

karena diikat oleh ion NH4+, [OH-] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena

kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat basa

2. K2SO4 bersifat netral karena garam tersebut berasal dari basa kuat yaitu KOH dan

asam kuat yaitu H2SO4 sehingga [OH-] tetap (10-7) dan [H+] tetap (10-7) hal inilah

yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam

3. AlCl3 adalah larutan yang bersifat asam karena garam tersebut berasal dari basalemaht

yaitu AL(OH)3 dan asam kuat yaitu HCl sehingga [OH-] berkurang (lebih kecil dari

10-7) karena diikat oleh ion Al3+, [H+] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam.

(29)

192 KUIS RPP 01

1. Apa yang kalian ketahui tentang hidrolisis garam? Jelaskan.

2. Berikan contoh senyawa di sekitar kalian yang mengalami hidrolisis. Berikan alasannya.

3. Apa yang menunjukkan bahwa larutan garam bersifat basa? Jelaskan dengan contoh.

(30)

193

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

HIDROLISIS GARAM

I. Tujuan : Siswa dapat :

Mengidentifikasi sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan kekuatan asam dan basa pembentuknya.

II. Alat dan Bahan

 Alat : 1. Kaca arloji

2. Kertas lakmus merah dan biru 3. Pipet tetes

 Bahan :

1. Larutan CH3COONa 0,1 M 5. Larutan Na2CO3 0,1 M

2. Larutan NaCl 0,1 M 6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M

3. Larutan NH4Cl 0,1 M 7. Larutan CH3COONH4 0,1 M

4. Larutan NH4CN 0,1 M

III. Cara Kerja

1. Masukkan beberapa tetes larutan garam ke dalam pat tetes kaca arloji.

2. Periksa masing-masing larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru yang berbeda-beda.

3. Amati perubahan warna kertas lakmus, catatlah yang dilakukan. 4. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.

(31)

194 IV. Hasil Pengamatan

No. Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk Perubahan Warna Sifat Larutan pH Lakmus Merah Lakmus Biru 1. NaCl 2. NH4Cl 3. CH3COONa 4. Na2CO3 5. Al2(SO4)3 6. CH3COONH4 7. NH4CN

(32)

195 KUNCI JAWABAN

I. Hasil Pengamatan

No. Larutan Basa Pembentuk Asam Pembentuk Perubahan Warna Sifat Larutan pH Lakmus Merah Lakmus Biru

1. NaCl Kuat Kuat Merah Biru Netral 7

2. NH4Cl Lemah Kuat Merah Merah Asam <7

3. CH3COONa Kuat Lemah Biru Biru Basa >7

4. Na2CO3 Kuat Lemah Biru Biru Basa >7

5. Al2(SO4)3 Lemah Kuat Merah Merah Asam <7

6. CH3COONH4 Lemah Lemah Merah Biru Netral 7

7. NH4CN Lemah Lemah Merah Biru Basa >7

Dari data di atas dapat diidentifikasi bahwa : 1. Sifat-sifat larutan garam adalah :

Larutan garam yang bersifat netral = larutan NaCl, CH3COONH4

Larutan garam yang bersifat asam = larutan NH4Cl, Al2(SO4)3

Larutan garam yang bersifat basa = larutan CH3COONa, Na2CO3, dan NH4CN

2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat (missal NaCl), bersifat netral.

3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (missal CH3COONa, Na2CO3), bersifat basa.

4. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (missal NH4Cl,

Al2(SO4)3, bersifat asam.

5. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb

-nya sama (missal CH3COONH4), bersifat netral.

Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb-nya

tidak sama sifat larutan tergantung pada asam atau basa yang lebih kuat (yang Ka

(33)

196

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)

Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / genap

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Hidrolisis Garam

Sub Materi : Jenis Larutan Garam Garam Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Tahun Ajaran : 2014/2015

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

(34)

197 B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI

1

KD dari KI 1 Indikator

1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya

keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.1.5 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang

dianutnya

1.1.6 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam

1.1.7 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam

1.1.8 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif

KI 2

KD dari KI 2 Indikator

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,

demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1.4 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru

2.1.5 tanggung jawab selama melakukan percobaan

2.1.6 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.

2.6 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam

memanfaatkan sumber daya alam.

2.6.1 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan

2.7 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

2.7.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

(35)

198 KI

3

KD dari KI 3 Indikator

3.6 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

3.5.5 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

3.5.6 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

3.5.7 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

3.5.8 menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

KI 4

KD dari KI 4 Indikator

4.6 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

3.5.7 Dari data percobaan peserta didik

berdiskusi menulis reaksi hidrolisis garam 3.5.8 Dari data peserta didik berdiskusi untuk

menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis

3.5.9 Memprsesentasikan hasil diskusi kelompok

(36)

199 C. TUJUAN PEMBELAJARAN

2. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti

a) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran b) Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan tugas investigasi

c) Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa 3. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu menunjukkan sikap :

a) Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran b) Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran

c) Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran

d) Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran 4. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu

a. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

b. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

c. menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

2. Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu

a. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

b. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

c. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.

(37)

200 D MATERI AJAR

Hidrolisis merupakan konsep yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponan garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilakn ion H3O+ (=H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.

a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.

Contoh :

Ion Na+ dan ion Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan karena NaOH merupaka basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula jika ion Cl -dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna. Kesimpulanya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral

(38)

201 b. Garam dari asam lemah dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.

Contoh:

Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit dari pada konsentrasi ion OH -sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi

dengan air . Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion (ion CH3COO-) yang

mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat basa.

c. Garam dari basa lemah dan asam kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabka larutan bersifat asam.

Adanya ion yang di hasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion kembali. Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis.

(39)

202

Jadi, garam garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat akan terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.

d. Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.

A. METODE PEMBELAJARAN

i. Metode

ii. Model Pembelajaran

: Diskusi, tanya jawab dan ceramah : Kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions).

B. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR a. Media berupa lembar kerja siswa

b. Alat berupa perangkat pembelajaran c. sumber belajar

Sudarmo Unggul.2013.KIMIA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:Erlangga

Sutresna,N. 2014. KIMIA. Jakarta:Grafindo

(40)

203 C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Langkah-Langkah STAD

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu 1 Pendahulu an Fase I : Menyampaik an tujuan dan memotivasi siswa

9. Guru menyapa siswa dan menanamkan sikap religius untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa memimpin doa sebelum pembelajaran di mulai

10. Setelah itu guru melihat kondisi kelas dan Meminta siswa untuk mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.

11. Setelah kelas siap guru mengecek kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan seperti: apa kabar anak -anak? Apakah kalian sudah siap mengikuti pelajaran kimia hari ini?

12. Jika keadaan sudah siap untuk dimulainya kegiatan pembelajaran, Guru Memotivasi siswa dengan Mengulang pelajaran dengan menyebutkan sifat larutan garam yaitu:

o Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral

o Garam yang beraasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam

o Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa

o Garam yang berasal dari asam lemah basa lemah tergantung harga Ka dan Kb

13. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran hari ini yaitu

(41)

204

“dapat menentukan jenis larutan garam berdasarkan konsep hidrolisis.”

14. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan selama proses pembelajaran

2 Kegiatan Inti

Fase II: Menyampaik an informasi

3. Guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian hidrolisis garam berdasarkan bahar ajar yang sudah disediakan

4. Dari proses mendengar cakupan materi, Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya (siswa menanya)

pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah :

a. Bagaimana cara menentukan sifat garam dari asam dan basa yang terbentuk melalui reaksi ionisasi? 60 menit Fase III : Mengorganis asikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dan menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

2. Guru menilai sikap disiplin ketika pembagian kelompok Fase IV : Membimbing kelompok bekerja dan belajar Mengumpulkan data :

5. Guru membagi LDS 02 kepada setiap kelompok

6. Guru membimbing siswa Mengumpulkan informasi tentang cara menentukan garam

(42)

205

yang dapat terhidrolisis dan garam yang tidak dapat terhidrolisis beserta contohnya dari garam yang berasal dari:

a. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat b. Garam dari Basa Kuat dan asam Lemah c. Garam dari Asam Kuat dan Basa lemah d. Garam dari asam lemah dan basa lemah Mengasosiasi :

7. Peserta didik Berdiskusi tentang konsep hidrolisis yaitu tentang garam yang dapat terhidrolisis dan garam yang tidak dapat terhidrolisis beserta contohnya dari garam yang berasal dari:

a. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat b. Garam dari Basa Kuat dan asam Lemah c. Garam dari Asam Kuat dan Basa lemah d. Garam dari asam lemah dan basa

lemah

8. Guru menilai sikap komunikatif siswa dalam berdiskusi kelompok

Mengkomunikasikan

1. Dari hasil diskusi dan analisis data peserta didik membuktikan kembali jawaban kelompok dengan cara:

a. Memeriksa kembali jawaban kelompok berdasarkan kajian teori dalam buku pembelajaran dan buku siswa.

b. Membuat kesimpulan sederhana. 2. Setelah jawaban sudah sesuai. Guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan sementara.

3. Guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil

(43)

206

kerja kelompok di depan kelas dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberi pertanyaan.

4. Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung

5. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru

Pada tahap mengkomunikasikan sikap disiplin pada anak sehingga proses presentase boleh berjalan teratur.

Pada tahap ini siswa diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok. Fase V :

Evaluasi

5. Guru bersama siswa memperbaiki hasil diskusi kelompok yang belum tepat

6. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa

7. Guru memberikan pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa seputar materi yang sudah dipelajari

8. siswa mengerjakannya secara teliti dan penuh tanggung jawab

3 Kegiatan akhir Fase VI : Memberikan penghargaan Menilai :

7. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 8. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok sesuai dengan predikat yang telah ditentukan

9. Guru memberikan tugas rumah untuk untuk nilai individu dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

(44)

207

10. Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi pada pertemuan selanjutnya 11. Guru menanamkan sikap religius dengan

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyuruh salah satu siswa untuk menutup doa setelah pembelajaran selesai.

D. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk instrumen 1 Sikap Observasi, kegiatan

diskusi kelompok, angket aspek sikap spiritual

i. Lembar observasi aspek spiritual ii. Lembar angket aspek spiritual

2 Sikap aspek sosial

Obserfasi, kegiatan diskusi kelompok

c. lembar obserfasi sikap sosial

d. lembar angket penilaian sikap sosial

3 Pengetahuan Penugasan, test tertulis berupa kuis

c. tugas d. Soal kuis.

4 Ketrampilan Presentasi hasil diskusi kelompok

(45)

208

BAHAN AJAR RPP 02

Hidrolisis merupakan konsep yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponan garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilakn ion H3O+ (=H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.

e. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula.

Contoh :

Ion Na+ dan ion Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab jika dianggap bereaksi dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan karena NaOH merupaka basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian pula jika ion Cl -dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna. Kesimpulanya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral

(46)

209 f. Garam dari asam lemah dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.

Contoh:

Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit dari pada konsentrasi ion OH -sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi

dengan air . Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion (ion CH3COO-) yang

mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan bersifat basa.

g. Garam dari basa lemah dan asam kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabka larutan bersifat asam.

Adanya ion yang di hasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan konsentrasi ion di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion kembali. Hidrolisis ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial) sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat akan terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.

(47)

210 h. Garam dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.

(48)

211

Lembar Kerja Siswa (LDS 02) Jenis Laritan Garam

Nama Kelompok :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Tujuan Menjelaskan dan menentukan jenis garam yang dapat mengalami hidrolisis dalam air.

Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara berkelompok pada lembar jawaban/pengamatan yang telah disediakan.

1. Dari percobaan yang telah dilakukan, buatlah reaksi hidrolisis dari larutan yang

mengalami hidrolisis.

2. Pada reaksi berikut.

NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari garam tersebut

b. Bagaimana sifat garam tersebut? Berikan alasannya

3. Bagaimana sifat garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, Jelaskan

4. Tuliskanlah reaksi hidrolisis dari larutan garam berikut

CH3COONa(aq) CH3COO

-(aq) + Na+(aq)

5. Pada reaksi berikut

CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO4

2-a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari larutan garam tersebut

(49)

212

Lembar Jawaban LDS Pertemuan Ke 2

1. Larutan yang mengalami hidrolisis adalah NH4Cl, CH3COONa dan Na2CO3 maka

reaksi hidrolisisnya adalah

 NH4Cl

NH4Cl NH4+ + Cl-

Karena NH4+merupakan basa lemah, maka ion NH4+dari garam bereaksidengan ion

OH-dari air sehingga:

NH4++ H2O NH4OH + H+

Karena CL- merupakan basa kuat maka ion Cl- dari garam tidak bereaksi dengan ion

H+ dari air sehingga:

Cl- + H2O  CH3COONa

CH3COONa CH3COO- + Na+

Karena CH3COO- merupakan asam lemah, maka ion CH3COO- dari garam bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga:

CH3COO-+ H2O CH3COOH + OH-

Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion

OH- dari air sehingga:

Na+ + H2O  Na2CO3

Na2CO3 2Na+ + CO32-

Karena CO32-merupakan asam lemah, maka ion CO32-dari garam bereaksidengan ion

H+dari air sehingga:

(50)

-213

KarenaNa+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH-dari air sehingga: Na++ H2O

2. NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) Reaksi hidrolisis

Na+(aq) + H2O(l)

Cl-(aq) + H2O(l)

Sifat larutan garam adalah netral karena NaCl berasal dari NaOH yaitu basa kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH- dari air. Dan Cl -karena berasal dari HCl asam kuat maka ion Cl- dari garam tidak bereaksi dengan ion H+ dari air. Hal ini berarti garam KCl tidak bereaksi dengan air sehingga [H+] tetap 10-7, [OH-] tetap 10-7 hal ini menyebabkan pH larutan sama dengan 7 dan bersifat netral.

3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah adalah bersifat asam karena garam tersebut berasal dari basa lemah dan asam. Sehingga yang mengalami hidrolisis adalah basa lemah atau kationnya hal ini menyebabkan [OH-] berkurang (lebih kecil dari 10-7) karena diikat oleh ion NH4+, [H

+

] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam

4. CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Karena CH3COO

merupakan asam lemah, maka ion CH3COO

dari garam bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga:

CH3COO

-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH

-(aq)

Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion Na+ dari garam tidak bereaksi dengan ion OH- dari air sehingga:

Na+(aq) + H2O(l)

5. CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO4

2-Karena Cu2+ merupakan basa lemah, maka ion Cu2+ dari garam bereaksi dengan ion OH- dari air sehingga:

(51)

214

Karena Na+ merupakan asam kuat maka ion SO42- dari garam tidak

bereaksi dengan ion H+ dari air sehingga: SO42-(aq) + H2O(l)

Sifat larutan garam tersebut adalah asam karena CuSO4 berasal dari basa lemah

yaitu Cu(OH)2 dan asam Kuat yaitu H2SO4 sehingga [OH

-] berkurang (lebih kecil dari 10-7) karena diikat oleh ion Cu2+, [H+] bertambah (lebih besar dari 10-7) karena kesetimbangan bergeser ke kanan (bergeser kearah yang berkurang) hal inilah yang membuat pH larutan lebih kecil dari 7 dan bersifat asam

(52)

215 KUIS RPP 2 Tuliskan asam basa pembentuk garam-garam berikut ini : , Cl, .

Penyelesaian

berasal dari asam lemah dan basa kuat. 2. Cl berasal dari basa lemah dan asam kuat 3. dari basa lemah dan asam lemah

(53)

216 Tugas Rumah

1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M jika di ketahui Ka HCN = 10-10?

2. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH 0,2 M

dan 100 mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5

Jawaban Tugas Rumah 1. NaCN (aq) → Na+ (aq) + CN- (aq)

0,01 M 0,01 M [OH-] = [OH-] = [OH-] = 10-3 pOH = 3 pH = 11 2. CH3COOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol NaOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol

CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)

Jadi setelah reaksi, yang ada di dalam larutan adalah CH3COONa dalam volume

larutan 200 mL. Konsentrasi CH3COONa di dalam larutan tersebut adalah

= 0,1 M 0,1 M = pOH = 5 pH = 14 – 5 = 9

(54)

217

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Kupang Kelas/Semester : XI IPA2 / Ganjil

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Hidrolisis Garam

Sub Materi : Penentuan Kh dan pH Larutan Garam Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Tahun Ajaran : 2014/2015

E. KOMPETENSI INTI (KI)

KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

(55)

218 F. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KI

1

KD dari KI 1 Indikator

1.3 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya

keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.1.9 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan ajaran agama yang

dianutnya

1.1.10 Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam

1.1.11 Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam

1.1.12 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif

KI 2

KD dari KI 2 Indikator

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1.7 rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru

2.1.8 tanggung jawab selama melakukan percobaan

2.1.9 komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.

2.8 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.8.1 Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran

2.9 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

2.9.1 Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran

Gambar

tabel penolong untuk menghitung standar devisisasi dari sampel  kelas  f  xi  fxi  xi-ẍ  (xi - ẍ)2  fi (xi - ẍ)2  81-82  2  81.5  163  -3.62  13.10  26.20  83-84  7  83.5  584.5  -1.62  2.62  18.35  85-86  6  85.5  513  0.38  0.15  0.87  87-88  5  87.5  43
Tabel Penolong Pasangan variabel X1 dan Y untuk mencari (JKE)
Tabel Penolong Pasangan variabel X2 dan Y untuk mencari (JKE)

Referensi

Dokumen terkait

mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai

Hasil analisis ion logam berat pada Bivalvia dari ketiga stasiun penelitian di sekitar perairan pesisir Teluk Balikpapan.. Histogram konsentrasi logam berat dalam biota

Judul Skripsi yang diangkat adalah : “ Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran PAI dI SMKN 2 Kecamatan Katingan Hilir ” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan

Untuk mencapai tingkat produktivitas yang maksimal maka Red Tulip Bakery perlu memperhatikan kompensasi serta melakukan suatu pengelolaan sumber daya manusia yang

Press tool merupakan salah satu dari alat yang dapat menciptakan produk dengan waktu yang relatif singkat, dikarenakan press tool adalah alat dengan prinsip

Variasi laju scan yang digunakan pada karbon aktif tempurung kemiri modifikasi HNO 3 adalah 50 mV/s dan 250 mV/s dengan nilai kapasitansi spesifik yang berbeda

Pembakaran atau kebakaran adalah reaksi kimia antara bahan bakar (mudah terbakar) dan oksidan (oksigen) disertai dengan produksi panas.. Pelepasan hasil panas dalam produksi cahaya

Observasi adalah kegiatan mengenali tingkah laku individu yang biasanya akan diakhiri dengan mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien1. Atau,