ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI
ARTIKEL ILMIAH
RINA SYAPUTRI
NPM 11080091
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
ANALISI PSIKOLOGI TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI
Oleh
, , 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan berikut. Pertama, permasalahan psikologis penting dikaji karena berkaitan dengan kepriadian yang dimiliki oleh semua manusia kepribadian terdiri dari aspek id, ego, dan superego. Kedua permasalahan psikologis khususnya pada laki-laki seperti yang dialami tokoh utama adalah permasalahan yang terdapat dalam kehidupan nyata. Contohnya laki-laki yang ingin mengubah dirinya sebagai perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan permasalahan psikologis dalam aspek kepribadian yaitu id, ego, dan superego pada tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Data dalam penelitian ini adalah teks yang berupa kata, kalimat, yang berkaitan dengan psikologis tokoh utama yang terdapat dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari sumber data yaitu novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa aspek Id, tokoh utama adalah seorang tokoh yang berusaha mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Kepuasan tersebut berkait dengan naluri untuk menginginkan sesuatu baik seks maupun agresivitas. Ditinjau dari aspek Ego, tokoh utama adalah laki-laki yang selalu menuntut kemauannya, kalau tidak terpenuhi tokoh utama akan memberontak dan marah. Ditinjau dari aspek
superego tokoh utama menyeimbangi mau menjadi seperti dirinya sendiri atau terkadang
keinginan untuk menjadi perempuan tetap ada dalam dirinya, atau menjadi yang lebih buruk dengan mengubah diri Sasana menjadi perempuan yaitu Sasa.
ANALYSIS OF THE PSYCHOLOGY OF THE MAIN CHARACTER IN
THE NOVEL STOCKS SOUL OKKY WORK MADASARI
Oleh
, , 1) The Students Of STKIP PGRI West Sumatera
2) 3) The Lecturers Of Education Indonesian Language and Literature STKIP PGRI West Sumatera
ABSTRACT
This research is motivated by the following problems. First, an important psychological problems assessed as it relates to kepriadian shared by all human personality consists of aspects of the id, ego, and superego. Both psychological problems, especially in males as it is experienced by the main character is a problem that there are in real life. Examples of men who want to change themselves as women. The existence of the purpose of this study was to describe the psychological problems in the aspect of personality that is the id, ego, and superego on the main character in the novel Soul airborne by Okky Madasari work. The research is a qualitative research. The method used in this research is descriptive method. The approach used in this study is the psychological approach to literature. The data in this study is the text form of words, sentences, which deals with the psychological key figures contained in the novel Soul airborne Okky work Madasari airborne data source that is novel Soul by Okky Madasari work. Results of this research indicate that aspects of Id, the main character is a character who seeks gratification for herself. Satisfaction is related to the instinct to want something good sex and aggressiveness. Judging from the aspect Ego, the main character is a man who always demands will, if not met the main character will rebel and angry. Judging from the aspect of balance superego main character would be like himself, or sometimes the desire to become a woman remain in her, or become worse by changing themselves into women's Sasana is Sasa.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Tinggi derajatnya manusia dibandingkan makhluk yang lain ini ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada manusia. Manusia memiliki akal, pikiran, dan kemampuan untuk menciptakan kebaikan, keburukan, kebenaran, dan ketidakadilan dalam kepribadiannya. Meskipun kepribadian atau kejiwaan manusia tidak bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi keberadaan jiwa manusia bisa rasakan. Kejiwaan seseorang bisa terbentuk oleh berbagai aspek, yaitu id, ego, dan superego.
Kepribadian manusia dipelajari dalam ilmu psikologi baik individu maupun kelompok. Perilaku manusia dipengaruh oleh adat, sikap, nilai, emosi, etika, dan genetika. Perilaku manusia ditentukan oleh kepribadiannya, sesuai dengan realitas serta dikendalikan oleh hal-hal yang terkandung dalam jiwa. Hal yang penting mempengaruhi perilaku manusia adalah kondisi kejiwaan.
Kepribadian manusia dipelajari dalam ilmu psikologi baik individu maupun kelompok. Perilaku manusia dipengaruh oleh adat, sikap, nilai, emosi, etika, dan genetika. Perilaku manusia ditentukan oleh kepribadiannya, sesuai dengan realitas serta dikendalikan oleh hal-hal yang terkandung dalam jiwa. Hal yang penting mempengaruhi perilaku manusia adalah kondisi kejiwaan.
Sifat ataupun perilaku manusia dipengaruhi oleh aspek kepribadian. Dalam teori ilmu kejiwaan dijelaskan bahwa kepribadian manusia dibentuk oleh id, ego, dan superego. Minderop (2010:21) mengibaratkan id sebagai raja atau ratu, ego sebagai perdana mentri dan superego sebagai ulama tertinggi. Id sebagai raja atau ratu berlaku seperti penguasa, harus dihormati, manja, sewenang-wenang, mementingkan diri sendiri, dan apa yang diinginkan harus segera terlaksana.
Ego selaku perdana mentri yang diibaratkan memiliki tugas harus menyelesaikan segala pekerjaan
yang terhubung antara id dengan realitas sekaligus tanggap dengan keinginan masyarakat.
Superego ibaratnya seorang ulama yang tertinggi yang selalu penuh pertimbangan terhadap nilai
baik dan buruknya perilaku dan keinginan id terhadap realita kehidupan. Ketiga aspek tersebut terdapat dalam psikologi sastra baik dari dalam maupun dari luar karya sastra.
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian di fokuskan pada analisis psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ini.
1. Bagaimana psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek id?
2. Bagaimana psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek ego?
3. Bagaimana psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek superego?
Tujuan penelitian analisis psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari adalah sebagai berikut ini.
1. Mendeskripsikan psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek id.
2. Mendeskripsikan psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek ego.
3. Mendeskripsikan psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari ditinjau dari aspek superego.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain sebagai berikut.
1. Penulis, untuk memperluas wawasan dalam menganalisis karya sastra khususnya dalam analisis psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari.
2. Peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam menganalisis karya sastra khususnya novel.
3. Guru, sebagai bahan referensi dalam pembelajaran apresiasi sastra mengenai unsur intriksik dan ekstrinsik.
4. Siswa, untuk menambah pengetahuan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dibidang Sastra Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Ratna (2004:52) metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian analisis Psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari yang meliputi: pertama aspek id seperti tokoh Sasana yang menginginkan kebebasan dalam dirinya. Terkurung dan terpenjara membuat Sasana tak mau hal itu terulang kembali. Maka dari itu hal yang menjadi titik terbesar keinginan Sasana adalah kebebasan yang harus dimilikinya sekarang juga.
Kedua, aspek ego seperti tokoh Sasana yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memprdulikan orang lain. Kepribadian yang dimiliki oleh Sasana berupa kenyataan yang tidak bisa dihindarkan. Sasana memegang kendali penuh dengan apa yang dia lakukan demi memuaskan dirinya tanpa ada mengakibatkan kesulitan dalam dirinya. Sasana tidak ingin memikirkan apa yang diinginkan orang lain. Sasana hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Ketiga, aspek superego seperti tokoh Sasana yang membiarkan orang-orang dapat menilai tentang apa yang ada dalam dirinya. Sasana menghilang dan mengembara untuk melihat jati diri dan arti hidup sebenarnya. Biarlah semua jadi rahasiaku. Biarlah mereka membangun dugaan apa yang dua tahun aku lakukan. Mereka bisa membangun cerita sesuai mereka inginkan. Yang penting aku pulang. Biarlah mereka tahu aku seperti ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka aspek id, ego, dan superego yang terdapat pada tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari akan dibahas dan dicocokan dengan teori yang digunakan.
1. Aspek id
Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan
dasar misalnya: kebutuhan makan, kebutuhan seks, kebutuhan menolak rasa sakit atau tidak nyaman (Minderop 2010:21). Id adalah aspek kepribadian yang “gelap” dalam bawah sadar manusia yang berisi insting atau nafsu-nafsu tidak mengenal nilai dan agaknya berupa “energi buta” (Endraswara, 2008:101).
Minderop (2011:24) menjelaskan pada mulanya Id sama sekali berada di luar kontrol individu. Id hanya melakukan apa yang dia sukai. Id dikendalikan oleh prinsip kepuasan. Kepuasan dalam mencapai keinginan tercurahkan melalui kebebasan. Tokoh Sasana mendapatkan kebebasan dengan cara bekerja dan mewujudkan keinginanya menjadi seorang Sasa sesungguhnya. Ditinjau dari aspek id, tindakan tokoh Sasana merupakan bagian dari aktifitas id manusia. Asepek id yang berada dalam diri Sasana memiliki sesuatu yang tidak punya rasa malu dan hanya mementingkan diri sendiri.
2. Aspek Ego
Ego adalah pelaksanaan dari kepribadian yang memiliki dua tugas utama. Pertama,
memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan mana yang dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedia peluang yang resikonya minimal.
Ego yang perilakunya didasarkan atas prinsip kenyataan, selain itu ego adalah
kepribadian implementif, yaitu berupa kontak dengan duni luar ( Endraswara, 2008:101). Tokoh Sasana dipengaruhi aspek ego yang dapat mepertimbangkan apakah dia bisa memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan bagi dirinya sendiri. Tokoh Sasana tidak memikirkan kepentingan orang lain dia hanya mementingkan diri sendiri. Apabila ditinjau dari aspek ego, Sasana melaksanakan tugas dari ego manusia itu sendiri, yaitu untuk memuaskan diri sendiri.
Superego mengacu pada moralitas dalam kepribadian. Menurut Minderop (2010:22) superego sama halnya dengan hati nurani yang mengenali nilai baik dan buruk (conscience). Superego berkembang mengontrol dorongan-dorongan “buta” id tersebut. Superego merupakan
sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang berisi evaluatif yang menyangkut baik-buruk suatu pekerjaan (Endraswara, 2008:101).
Ditinjau dari aspek superego tokoh Sasana merupakan seorang yang masih memiliki nilai baik buruknya atau moral yang baik dalam dirinya. Tokoh Sasana memiliki sisi nilai yang baik yang tidak diketahui oleh orang-orang. Tokoh Sasana menyayangkan bahwa moral yang baik atau nilai yang baik yang dia miliki tidak dapat meberikan cerita baik tentang pribadinya kepada orang-orang disekitarnya. Aspek superego disini muncul karena, perjalanan hidup yang sudah di nilai tidak baik tidak bisa membuat orang-orang menilai dirinya mempunyai sisi nilai yang baik. Hal tersebut membuat Sasana mebiarkan orang-orang menduga atau menceritaan tentang apa yang dia lakukan di luar sana. Padahal tokoh Sasana hanya melakukan dan menemukan jati diri yang selama ini berada di luar sana.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa analisi psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasri adalah sebagai berikut.
Dari pembahasan id dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari memiliki jiwa yang lemah dan tidak sanggup memenuhi keinginan yang dipengaruhi oleh aspek id. Hal tersebut didasari pada id yang hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut.
Berdasarkan pembahasan ego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel
Pasung Jiwa karya Okky Madasari lebih mementingkan diri sendiri sehingga tokoh utama
memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawah sadar ke alam sadar dan bertemu langsung dengan kenyataan. Hal tersebut didasari karena ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.
Berdasarkan pembahasan superego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari memiliki jiwa yang manusiawi, meskipun terkadang menjadi orang yang tidak mau tau. Hal tersebut disebabkan karena superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas.
Secara garis besar aspek yang dominan mempengaruhi terjadinya psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari adalah aspek ego.
SARAN
Setelah menganalisis psikologi tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari, maka ada beberapa saran yang ingin di sampaikan peneliti. Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Penulis, buku sastra telah mengalami pembaruan teori yang signifikan, untuk itu diperlukan teori sastra sastra yang mapan sebagai penunjang penelitian sastra yang lebih luas.
2. Peneliti lain, yang akan meneliti novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari, disarankan untuk melakukan penelitian dengan aspek yang berbeda.
3. Guru beserta calon guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan untuk mengajarkan sastra kepada siswa dengan cara bervariasi.
4. Siswa, untuk menambah semangat dalam mempelajari karya sastra untuk dapat mempelajari dan menerapkan nilai-nilai yang terdapat dalam karya satra.
5.
Bagi pembelajaran apresiasi sastra, diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap sebuah karya sastra dengan persepsi dan interpretasi masing-masing.KEPUSTAKAAN
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. FBS Universitas Negeri Yogyakarta. Madasari, Okky. 2013. Pasung Jiwa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.