• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKRIP WAWANCARA. Informan 1. Tanggal Wawancara : 12 Januari Identitas Informan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSKRIP WAWANCARA. Informan 1. Tanggal Wawancara : 12 Januari Identitas Informan 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Informan 1

Tanggal Wawancara : 12 Januari 2013

Tempat/Waktu : Rumah Bapak Gunawan

Identitas Informan 1

1. Nama : Bapak Gunawan

2. Umur : 52 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Pendidikan Formal : SLTA 5. Pendidikan Non Formal : -

6. Pekerjaan : Bidang transportasi

Hasil Wawancara

1. Sejak kapan Bapak menjalankan usaha industri genteng? Jawab:

Kira-kira dari tahun 1980an, ya sudah 30 tahun. 2. Berapa jumlah modal awal dalam memulai usaha?

Jawab:

Wah nggak inget mbak modalnya juga nggak terlalu banyak tapi pada saat itu ya cukup buat memulai usaha, yang jelas saya memulai usaha pakai uang pribadi.

3. Apakah yang menjadi kesulitan dalam mengembangkan usaha industri genteng?

Jawab:

Ya modalnya kurang banyak mbak,.kan kalau mau buat genteng biar lebih bagus perlu tambahan modal buat beli alat-alat. Persaingan juga menjadi hambatan mbak, sudah banyak warga yang menjalani usaha serupa.

(2)

4. Apakah yang menyebabkan Bapak untuk memutuskan berhenti menjalani usaha industri genteng?

Enggak ada tenaga kerja mbak. Ya ini saja dibantuin sama saudara. 5. Apakah ada perkumpulan antara sesama pengusaha genteng?

Jawab:

Nggak ada mbak.

6. Apakah ada dukungan dari pemerintah yang bapak/ibu ketahui dan dalam bentuk apa dukungan tersebut diberikan?

Jawab:

Sepertinya enggak ada mbak saya juga kurang tahu soalnya ngga pernah menerima bantuan.

(3)

Informan 2

Tanggal Wawancara : 12 Januari 2013

Tempat/Waktu : Rumah Ibu Siti Jazimah

Identitas Informan 2

1. Nama : Ibu Siti Jazimah

2. Umur : 55 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Pendidikan Formal : SMA 5. Pendidikan Non Formal : -

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hasil Wawancara

1. Sejak kapan ibu menjalankan usaha industri genteng? Jawab:

Sudah lama mbak semenjak remaja ya karena orang tua saya juga dulu seorang pengrajin genteng.

2. Berapa modal awal dalam memulai usaha industri genteng? Jawab:

Modalnya ngga begitu banyak karena dulu ya cuman nerusin usahanya bapak. 3. Apakah yang yang menjadi kesulitan dalam mengembangkan usaha industri

genteng? Jawab:

Sudah banyak pengusaha yang lebih maju mbak, ya kalah bersaing genteng mereka jauh lebih bagus, kalau genteng saya kan cuman genteng sokka biasa dan belum mampu buat yang lebih bagus soalnya perlu modal juga. Bahan

(4)

bakunya sulit juga mbak harus ambil dari Kulon Progo sana, nggak punya truk sendiri ya jadinya harus antri sama pengusaha lain.

4. Apakah yang menyebabkan Ibu untuk memutuskan berhenti menjalani usaha industri genteng?

Jawab:

Sudah tidak ada tenaga kerja lagi mbak nggak ada yang bantuin, sudah pada bikin usaha genteng sendiri.

5. Apakah ada perkumpulan antara sesama pengusaha genteng? Jawab:

Setahu saya sih nggak ada mbak.

6. Apakah ada dukungan dari pemerintah yang bapak/ibu ketahui dan dalam bentuk apa dukungan tersebut diberikan?

Jawab:

(5)

Informan 3

Tanggal Wawancara : 12 Januari 2013 Tempat/Waktu : Rumah Ibu Warno

Identitas Informan 3

1. Nama : Ibu Warno

2. Umur : 60 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Pendidikan Formal : SD

5. Pendidikan Non Formal : -

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hasil Wawancara

1. Sejak kapan ibu menjalankan usaha industri genteng? Jawab:

Mmm Sudah lama sekali mbak dari kecil nggak ingat. 2. Berapa modal awal dalam memulai usaha industri genteng?

Jawab:

Sudah lupa soalnya sudah lama sekali.

3. Apakah yang yang menjadi kesulitan dalam mengembangkan usaha industri genteng?

Jawab:

Modal mbak, karena pada waktu itu kan uang hasil produksi dan penjualan genteng juga buat bayar upah buruh sama buat keperluan sehari-hari. Persaingan, udah banyak yang jadi pengusaha genteng di sini jadi saya cari usaha lain yang beda.

(6)

4. Apakah yang menyebabkan Ibu untuk memutuskan berhenti menjalani usaha industri genteng?

Jawab:

Ya sudah tua mbak sudah banyak saingan juga, ini saya buat usaha lain yang mengelola juga anak saya. Sekarang juga cari tenaga kerja sulit, buat ngembangin usaha juga sulit kurang ilmu dan ketrampilan mbak.

5. Apakah ada perkumpulan antara sesama pengusaha genteng? Jawab:

Dari dulu nggak ada mbak pada mengelola usahanya sendiri-sendiri.

6. Apakah ada dukungan dari pemerintah yang bapak/ibu ketahui dan dalam bentuk apa dukungan tersebut diberikan?

Jawab:

(7)

Informan 4

Tanggal Wawancara : 11 Januari 2013

Tempat/Waktu : Rumah Bapak Tri Santoso

Identitas Informan 3

1. Nama : Bapak Tri Santoso

2. Umur : 45 Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Pendidikan Formal : SLTA 5. Pendidikan Non Formal : -

6. Pekerjaan : Kepala Dusun Berjo Wetan

Hasil Wawancara

1. Bagaimana sejarah munculnya industri genteng di Dusun Berjo Wetan Jawab:

Kalau untuk waktu kapan tepatnya dan bagaimana munculnya kurang begitu tahu, yang jelas sudah lama sekali dan usaha ini turun temurun.

2. Adakah suatu organisasi kelompok pengusaha genteng di Dusun Berjo Wetan? Jawab:

Tidak ada,di sini masyarakatnya mengelola usahanya sendiri-sendiri dan tidak ada semacam perkumpulan maupun paguyuban.

3. Apakah terjadi penurunan jumlah pengusaha genteng di Dusun Berjo Wetan? Jawab:

(8)

Ya, memang terjadi penurunan jumlah pengusaha genteng 5 tahun terakhir ini, terakhir itu tahun 2008 jumlah pengusahanya ada 37 orang , sekarang hanya ada 25 orang dan mungkin tahun depan bisa semakin turun lagi.

4. Apa yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pengusaha genteng? Jawab:

Ya selain karena faktor usia disini ada 4 faktor dominan, yaitu faktor sarana transportasi yaitu alat angkut truk yang terbatas, bahan baku yang sulit dicari, persaingan, dan kesulitan tenaga kerja.

a. Faktor Transportasi

Di sini pengusaha genteng yang memiliki alat angkut truk hanya sekitar 2-3 orang saja, jadi pengusaha lain yang tidak memiliki alat angkut truk sendiri nanti bisa menggunakan alat angkut truk yang dimiliki oleh pengusaha lain namun mereka harus mengantri.

b. Bahan Baku

Bahan baku pembuatan genteng ini sulit dicari, karena memang harus mengambil dari wilayah lain yang jauh seperti di Magelang dan Kulon Progo, hal ini dikarenakan kami kurang tahu akan potensi tanah yang ada di wilayah Godean. Selain itu bahan baku ini juga sulit karena alat angkut truk di sini kan terbatas, jadi dalam penyediaan bahan baku ini selalu terlambat.

(9)

c. Faktor Persaingan

Banyak pengusaha di wilayah lain yang memang jauh lebih berkembang dalam usaha industri genteng.

d. Tenaga Kerja

Sulitnya mencari tenaga kerja, karena warga di sini juga sudah mengelola usaha industri genteng sendiri.

5. Bagaimanakah perkembangan industri genteng di Dusun Berjo Wetan? Jawab:

Tidak ada perkembangan yang signifikan.

6. Apakah yang menyebabkan industri genteng di Dusun Berjo Wetan kurang berkembang dengan baik?

Jawab:

Alasannya ya sama mbak karena kesulitan tenaga kerja, kemudian faktor bahan baku dan transportasinya. Selain itu juga karena faktor SDM, biasanya masyarakat di wilayah perdesaan mayoritas hanya tamatan Sekolah Dasar, tingkat pendidikan rendah ya kurang ketrampilan, jadi untuk mengembangkan genteng itu sendiri untuk menjadi kualitas lebih baik ya itu tidak mudah. Kemudian juga karena faktor modal, kalau mau mengembangkan usaha kan perlu modal yang tidak sedikit.

7. Adakah bantuan yang di berikan oleh Pemda setempat terkait pengembangan usaha industri genteng di Dusun Berjo Wetan?

(10)
(11)

Informan 5

Tanggal Wawancara : 10 Januari 2013

Tempat/Waktu : Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Sleman

Identitas Informan 3

1. Nama : Ibu Dwi Adi Wahyuningsih

2. Umur : 56 Tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Perumahan Griya Arga Permai

5. Status : Menikah

6. Pekerjaan : Kepala Bidang Perindustrian Kabupaten Sleman

Hasil Wawancara

1. Bagaimana sejarah munculnya industri genteng di Godean? Jawab:

Kurang tahu pasti mbak tentang sejarah munculnya industri genteng di Godean, karena itu sudah sangat lama sekali dan kegiatan tersebut sudah turun temurun. Kalau berdasarkan catatan dari warga setempat itu sekitar antara tahun 1930-1950.

2. Bagaimana perkembangan industri kerajinan genteng di Godean? Jawab:

Industri genteng di sana sudah pesat, mayoritas warga di sana menjalankan usaha industri genteng.

3. Apa sajakah program Pemkab Sleman, khususnya Disperindagkop untuk mengembangkan usaha industri genteng di Godean?

Jawab:

Beberapa program yang sudah mulai kami jalankan dan realisasikan adalah bantuan permodalan berupa dana bergulir, pelatihan untuk ketrampilan seperti

(12)

pengembangan inovasi dalam bentuk seminar, kemudian bantuan teknologi dan peralatan.

4. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam rangka pengembangan usaha industri genteng di Godean?

Jawab:

Persaingan, karena memang kualitas genteng di sana masih standar genteng sokka dan saat ini banyak industri genteng di wilayah lain yang lebih maju dari segi kualitas dan pengembangannya.

(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan tulus kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam penyusunan

Dari uji coba kelompok kecil dan kelompok besar terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

C : Proses inovasi produk disini ada pemunculan ide itu dari aku sendiri kan dari hobi itu jadi muncul ide buat buka usaha souvenir dan produksi sendiri, awalnya ide itu aku

Menjawab kebutuhan akan sekolah bermutu untuk mencetak SDM berkualitas di bidang mode, sehingga dapat mengembangkan potensi subsektor fashion pada Industri kreatif

Misalnya lagi ramadhan, dia bakal bikin konten yang untuk ramadhan gitu.Konten buat Ramadan tuh misalnya kayak tips and trik buat buka puasa biar tidak capek kayak gimana

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian unutk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ISPA pada siswa taman kanak-kanak di Kelurahan Dangin Puri

Bank Bukopin Tbk dinyatakan dalam keadaan sehat dan baik berdasarkan rasio lancar dan rasio cepat karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai dengan rata-rata

karena tahun lalu ga ada mudik jadi diganti dengan yang lebih humanis lah istilahnya, berbagi ke sesama tetapi tetap ada sedikit review dari mobil itu karena