• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma dan Disain Penelitian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2) menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Empat kompetensi tersebut juga menjadi kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 ditambah dengan kompetensi pendidikan bidang IPA, kompetensi menghadapi masa depan IPA serta kompetensi dasar-dasar dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut.

Lulusan Program Studi S1 Pendidikan IPA memiliki kewenangan salah satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Calon guru IPA SMP/MTs harus disiapkan mengacu pada standar kompetensi pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs terkait dengan kharakteristik IPA, pembelajaran IPA khususnya pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs. Pusat Kurikulum, Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional sejak tahun 2005 telah mengembangkan panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu untuk guru SMP/MTs.

Panduan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional memiliki tujuan dan manfaat yang didukung oleh beberapa model IPA terintegrasi dari Sam Bareet (1996) dalam Glencoe Program Merril Physical Science, dimana unsur integrasinya berbagai bentuk kegiatan pembelajaran (activities, mini labs, problem solving, tecnology, skill builder,

(2)

39 global conection, careers dan literature/art). Robin Fogarty (1991)

merekomendasikan model-model keterpaduan sedangkan James Trafil (2007) menjabarkan ide utama dalam tema utama, kemudian mengintegrasikan dalam bidang fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan, kesehatan, keamanan, astronomi dan teknologi.

Modifikasi beberapa model integrasi IPA terhadap model pengembangan IPA terpadu Kemdiknas diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi yang digunakan sebagai bekal kompetensi pendidik bagi lulusan yang nantinya akan mengajar di jenjang SMP/MTs. Pengembangan program IPA terintegrasi yang akan membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi profesional dan pedagogik, didasarkan pada mata kuliah tahun pertama bersama calon guru IPA SMP (fisika dasar, biologi dasar dan kimia dasar) dan mata kuliah pedagogi (IPA dasar, pendidikan IPA, media pembelajaran IPA, evaluasi pembelajaran IPA dan kurikulum pembelajaran IPA). Pogram IPA terintegrasi dikembangkan dengan mempertimbangkan beberapa hasil penelitian terkait dengan pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP), kompetensi-kompetensi guru IPA SMP serta standar-standar persiapan bagi calon guru IPA SMP. Paradigma penelitian dijelaskan pada Gambar 3.1

(3)

40

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

1. Kompetensi pendidikan bidang IPA. 2. Kompetensi menghadapi masa depan IPA

3. Kompetensi dasar-dasar IPA dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut

diacu memiliki didukung Kompetensi lulusan program studi pendidikan IPA

Salah satu kewenangan: menjadi guru IPA

SMP/MTs Karakteristik IPA

Pembelajaran IPA secara Umum

Pembelajaran IPA secara khusus untuk SMP/MTs

Panduan Pembelajaran IPA Terpadu untuk

SMP/MTs Balitbang Depdiknas

(Pusat Kurikulum)

Tujuan

Manfaat

Model Sam Bareet (1996) (Glencoe Program Merril

Physical Science)

Model Robin Fogarty (1991)

Model James Trefil (2007) (The Science: An Integrated

Approach

didasari NSTA

Pengembangan Program IPA Terintegrasi Pembekalan Pedagogy Content

Knowledge IPA Terintegrasi

meliputi terkait Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian Kompetensi Profesional Kompetensi Sosial

(4)

41

Disain penelitian menggunakan metode penelitian Research and

Development dan alur penelitian yang dijelaskan pada Gambar 3.2. Fase define

atau research and information collection (Borg dan Gall, 1983: 776) merupakan fase penelitian dan pengumpulan data awal berupa studi literatur, analisis kebutuhan dan studi lapangan. Fase design atau planning (Borg dan Gall, 1983: 777) merupakan rancangan produk yang akan dihasilkan, meliputi tujuan penggunaan produk, pengguna produk dan deskripsi komponen-komponen produk. Fase develop atau develop preliminary form of product (Borg dan Gall, 1983: 781) merupakan pengembangan produl awal. Fase Disseminate ada empat langkah pengembangan, yaitu preliminary field testing (Borg dan Gall, 1983: 782) yang merupakan ujicoba lapangan awal, main product revision (Borg dan Gall, 1983: 782) atau revisi hasil ujicoba, main field testing (Borg dan Gall, 1983: 783) atau ujicoba lapangan utama serta operational product revision (Borg dan Gall, 1983: 784) atau penyempurnaan produk hasil ujicoba lapangan.

Berdasarkan hasil analisis Kurikulum Pendidikan IPA S1 pada fase define, maka diperoleh daftar mata kuliah prasyarat aspek subject (materi) dan aspek

pedagogy (how to teach). Mengacu daftar mata kuliah prasyarat yang ditemukan,

maka dilakukan revisi dengan tujuan prasyarat-prasyarat untuk IPA terintegrasi dapat terpenuhi. Fokus revisi mata kuliah prasyarat aspek materi dan pedagogi dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sedangkan hasil lengkap daftar mata kuliah prasyarat dan revisi Kurikulum 2010 beserta deskripsi setiap mata kuliah tersedia di Lampiran 3.1.

(5)

42

Gambar 3.2. Disain Penelitian Develop Preliminary form of Product DISSEMINATE Preliminary Field Testing (4) Validasi pakar IPA Metode Penelitian R & D Alur Penelitian Analisis Kurikulum S1 Pendidikan IPA Penetapan mata kuliah prasarat IPA Terintegrasi Deskripsi mata kuliah subject Deskripsi mata kuliah pedagogy Penetapan sub-sub Program DEFINE Rancangan Standar – standar Kurikulum IPA SMP/MTs Standar-standar materi Standar-standar pedagogi Penetapan Standar Core materi dan pedagogi DESIGN Perancangan Perangkat Perkuliahan Pengembangan Silabus Sub-sub Program Pengembangan Contoh Peta Kompetensi dan Silabus IPA Terintegrasi SMP Pengembangan Contoh Perangkat Pemodelan (RPP, LKS, Penilaian, Penugasan mahasiswa, materi pengayaan Pengembangan Instrumen

pemahaman konsep IPA Terintegrasi, penilaian peta

kompetensi dan silabus, penilaian RPP dan penilaian

peer teaching DEVELOP Judgment Lapangan Pemodelan Dosen Main Field Testing (6) TEMUAN LAPORAN Praktik mahasiswa Pemodelan Dosen Praktik mahasiswa Research and information collection (1) Planning (2) Main Product Revition (5) Operational Product Revition (7)

(6)

43

Tabel 3.1. Fokus Revisi Mata Kuliah Aspek Materi dan Pedagogi.

Semester Fokus Revisi Mata Kuliah

Materi

Fokus Revisi Mata Kuliah Pedagogi

I Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk: Fisika Dasar dan

Praktikumnya, Biologi Dasar dan Praktikumnya, Kimia Dasar dan Praktikumnya.

Revisi kode mata kuliah untuk IPA Dasar.

III Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Ilmu Kebumian dan Praktikumnya

Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-1 dan

Praktikumnya.

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Pendidikan IPA

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS, deskripsi mata kuliah dan letak semester untuk Pengelolaan dan Teknik Laboratorium

Dihapus untuk Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA IV Revisi kode dan deskripsi mata

kuliah untuk : Ilmu Lingkungan, Astronomi dan Praktikumnya, IPA-2 dan Praktikumnya

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah

Pengembangan Media untuk Pembelajaran IPA.

V Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-3 dan

praktikumnya.

Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA.

VI Dihapus untuk IPA-4 dan Praktikumnya.

Mata kuliah baru IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya sebagai pengganti Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA.

VI Dihapus IPA-5 dan Praktikumnya.

Mengacu pada jenis mata kuliah prasyarat dan deskripsinya, maka dilakukan penetapan jenis sub-sub program IPA terintegrasi, yaitu sub program IPA Terintegrasi I; sub program IPA Terintegrasi II; dan sub program IPA Terintegrasi III.

Langkah selanjutnya pada fase design adalah merancang standar-standar materi dan pedagogi IPA tingkat SMP/MTs serta rancangan perangkat perkuliahan. Dasar rancangan standar-standar meliputi Benchmarks for Science

(7)

44

Literacy, Standards for Science Teacher Preparation, dan Science For All

Americans. Sebelum hasil rancangan bisa ditetapkan sebagai standar core materi

dan pedagogi IPA SMP/MTs, maka terlebih dahulu dilakukan judgement lapangan, dengan pemberi judgement berasal dari unsur-unsur guru besar bidang pendidikan IPA, dosen Pendidikan IPA, guru IPA SMP/MTs dan pengembang Kurikulum IPA SMP/MTs. Daftar nama-nama pemberi judgement dan angket

judgement tersedia di Lampiran 3.2.

Sesudah diperoleh rancangan standar core materi dan pedagogi, maka dikembangkan perangkat perkuliahan IPA terintegrasi pada fase develop, meliputi pengembangan (1) silabus program; (2) contoh analisis kompetensi kurikulum/standar dan silabus pembelajaran: (3) contoh RPP, LKS dan Penilaian; (4) penugasan mahasiswa; dan (5) materi pengayaan; (6) instrumen-instrumen asesmen tes dan non tes.

Perangkat yang telah dikembangkan pada fase disseminate dilakukan ujicoba lapangan awal untuk mendapatkan evaluasi kualitatif dari produk pendidikan yang dikembangkan. Mengacu dari temuan-temuan ujicoba lapangan, maka dilakukan revisi hasil ujicoba dan sesudah itu dilakukan ujicoba lapangan utama dengan one-group pretest-posttest design dengan tujuan menguji apakah kompetensi pendidik mahasiswa meningkat atau tidak. Langkah terakhir adalah penyempurnaan produk hasil ujicoba lapangan.

(8)

45

B. Prosedur Penelitian

Mengacu pada desain penelitian tersebut, prosedur penelitian dilaksanakan melalui tahapan-tahapan dalam research and development (R & D). Tujuan utama R & D untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu program atau model perkuliahan IPA terintegrasi yang akan digunakan di kelas agar tujuan perkuliahan menjadi efektif dan siap untuk diimplementasikan. Tahapan-tahapan R & D diformulasikan menjadi model 4-D (Four-D Models) (Thiagarajan, 1975: 5) dan disesuaikan Borg dan Gall (1983: 775) yaitu:

1. Define (D-1)/Research and Information Collection a. Analisis Teori/ Studi Literatur

Tahap ini menganalisis secara teori standar-standar guru sains SMP, meliputi:

1) Standards for Scince Teacher Preparation, fokus pada 10 standar untuk

persiapan guru sains, yaitu standar isi, hakikat sains, inkuiri, issues, keterampilan umum mengajar sains, kurikulum, sains dan masyarakat, asesmen, keselamatan dan kesejahteraan serta pertumbuhan profesional 2) Standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) untuk IPA

SMP/MTs menurut KTSP (2007: 99)

3) Standar isi sains dari Benchmark For Science Literacy, fokus pada fisika, kebumian, biologi, kimia, kesehatan fisik dan mental.

4) Standar isi dari Science For All Americans, fokus pada bidang biologi, bidang kimia, bidang fisika, dan bidang kebumian dan antariksa.

(9)

46

b. Analisis Tugas/Needs Assesment

Tahap ini mengidentifikasi keterampilan-keterampilan proses utama dan menganalisisnya dalam set-set sub-sub keterampilan yang diperlukan. Analisis ini menjamin kekomprehensifan tugas-tugas dalam bahan perkuliahan, karena analisisnya sampai pada pemilihan perangkat perkuliahan, rencana aktivitas perkuliahan/pendekatan sampai pemilihan model perkuliahan serta rancangan evaluasinya. Aktivitas perkuliahan meliputi diskusi informasi, modeling, penugasan, kerja kelompok, dan praktik. Penilaian perkuliahan meliputi tes tertulis, tes kinerja dan tes praktik dan model perkuliahan secara umum adalah kolaboratif. Hasil lengkap analisis tugas pada tahap define tersedia di Lampiran 3.3.

c. Analisis Konsep/Needs Assesment

Tahap ini mengidentifikasi konsep-konsep utama yang diajarkan, menyusunnya dalam hirarki dan menguraikan dalam tema-tema utama. Tema-tema utama dijabarkan dalam ide-ide utama dan setiap ide utama diintegrasikan dalam seluruh bidang sains, yaitu fisika, kimia, lingkungan, geologi, kesehatan dan keamanan, astronomi, teknologi, dan biologi. Analisis membantu mengidentifikasikan suatu set rasional contoh. Tujuan perkuliahan khusus berfungsi mengubah hasil-hasil analisis tugas dan konsep menjadi tujuan-tujuan yang dinyatakan secara perilaku. Hasil penjabaran ide-ide utama dan integrasinya dalam seluruh bidang sains tersedia di Lampiran 3.4.

(10)

47

2. Design (D-2)/Planning

a. Seleksi Media dan Sumber-sumber Pembelajaran

Tahap ini memilih media-media dan sumber belajar yang tepat untuk presentasi isi perkuliahan. Proses ini disesuaikan dengan analisis tugas dan analisis konsep. Hasil seleksi media/alat dan bahan perkuliahan diidentifikasi per sub program. Hasil secara lengkap seleksi media dan bahan perkuliahan tersedia di Lampiran 3.5.

b. Seleksi Format

Tahap ini memilih format-format perangkat yang akan dikembangkan, seperti format silabus, format RPP, format materi pengayaan, format lembar kegiatan mahasiswa dan format asesmen

(1) Format Silabus sub Program: Judul Silabus; kolom-kolom terdiri dari standar kompetensi lulusan sub program, kompetensi dasar, tujuan, indikator-indikator, deskripsi perkuliahan, instrumen/alat ukur.

(2) Format Peta Kompetensi IPA Terintegrasi: judul peta kompetensi; kolom-kolom terdiri dari bidang IPA, Fisika, Kimia, Biologi, Bidang lain; setiap bidang IPA dijabarkan tujuan pembelajaran, indikator-indikator, metode/pendekatan, materi

(3) Format Silabus Pembelajaran dan RPP mengikuti format silabus dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP: 2006).

(4) Format LKS disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran (percobaan, demonstrasi atau penyelidikan)

(11)

48

(5) Format penilaian disesuaikan jenis penilaian yang dipilih untuk setiap sub program

c. Rancangan Awal

Tahap ini merancang perangkat-perangkat perkuliahan yang sudah diidentifikasikan.

3. Develop (D-3)/Develop Preliminary form of Product

Tahap ini memperoleh persetujuan untuk meningkatkan kualitas perangkat perkuliahan. Sejumlah ahli diminta untuk mengevaluasi perangkat-perangkat perkuliahan yang sudah dirancang, meliputi: silabus program, contoh analisi kompetensi, contoh silabus pembelajaran, contoh RPP, contoh LKS, materi pengayaan, panduan RPP, panduan peer teaching, penugasan mahasiswa serta seluruh instrumen penilaian, kemudian berbasis feedback para ahli perangkat-perangkat perkuliahan dimodifikasi/direvisi untuk menjadi lebih tepat, efektif, dan bermanfaat serta teknik kualitasnya tinggi. (Daftar para ahli yang memberi evaluasi terhadap perangkat tersedia di Lampiran 3.6)

4. Dessiminate (D-4)

Pengujian perangkat hasil pengembangan (Preliminary Field Testing) dilakukan di kelas reguler (kelas H) dengan jumlah mahasiswa 30 orang untuk sub program II (Pencemaran Lingkungan dan Cara Mengatasinya dengan terapan STM). Adapun daftar subjek kelas ujicoba dan jadwal ujicoba tersedia di Lampiran 3.7

(12)

49

Sesudah perangkat-perangkat perkuliahan melalui tahap ujicoba dan sudah direvisi (Main Product Revision), maka perangkat-perangkat diterapkan dalam perkuliahan sebenarnya (Main Field Testing), kemudian diobservasi segala variabel yang menjadi fokus/tujuan pengembangan. Ujicoba lapangan utama dikenakan pada kelas reguler (kelas A) dengan jumlah mahasiswa adalah 30 orang. Adapun daftar subjek kelas ujicoba lapangan utama (diseminasi) dan satuan acara perkuliahan teori dan praktikum tersedia di Lampiran 3.8.

Langkah-langkah setiap fase pengembangan program IPA terintegrasi dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(13)

50

Memilih Media Analisis Teori Standar Guru Sains SMP:

10 Standards for Scince Teacher Preparation

• Standar kompetensi profesional dan pedagogik Kurikulum S1 Pendidikan IPA • Standar isi Benchmark For Science Literacy

Standar isi dari Science For All Americans Analisis Tugas :

• Identifikasi keterampilan-keterampilan utama

• Analisis sub-sub keterampilan

Analisis Konsep :

• Identifikasi konsep-konsep utama

• Menyusun dalam hirarki dan menguraikan dalam tema-tema utama.

• Menjabarkan tema-trma utama dalam ide-ide utama

• Menganalisis ide-ide utama dalam integrasi seluruh bidang sains

• Pemilihan perangkat perkuliahan

• Rencana aktivitas perkuliahan/pendekatan

• Pemilihan model perkuliahan.

Tujuan Perkuliahan Khusus

Merancang Analisis Kompetensi dan Silabus Merancang RPP Merancang LKM Merancang LKM

Memilih Format

Review Expert :

Kemungkinan salah konsep, tingkat kedalaman materi, ketepatan pendekatan perkuliahan, ketepatan pemilihan media, asesmen, kebenaran instrument asesmen

Review Expert :

Bahasa, Lay Out, Tingkat keterbacaan dan Format

Revisi/modifikasi I

Ujicoba pada kelas non sampel

Analisis

respon, reaksi dan komentar para dosen dan mahasiswa, serta hasil observasi semua variabel terkait

Revisi/modifikasi II

Ujicoba Kelas Sampel

Analisis semua variabel

Operational Product Revision

Gambar 3.3. Fase-fase Penelitian Fase-I

Fase-II

Fase-III

(14)

51

C. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) dan Instrumen-instrumen Penelitian 1. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) Perangkat Perkuliahan.

Prosedur pengembangan perangkat program IPA terintegrasi pada tahap validasi ahli menggunakan beberapa lembar evaluasi seperti dipaparkan dalam Tabel 3.2 dan lembar evaluasi perangkat perkuliahan secara lengkap tersedia di Lampiran 3.9.

2. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) Instrumen-instrumen Penelitian Selain lembar validasi ahli materi untuk perangkat-perangkat perkuliahan yang dikembangkan, juga dilakukan validasi ahli untuk instrumen-instrumen tes dan non tes, seperti dipaparkan dalam Tabel 3.3 dan lembar evaluasi instrumen-instrumen tes dan non tes secara lengkap tersedia di Lampiran 3.10.

3. Instrumen-instrumen Penelitian

Untuk tujuan pengumpulan data dikembangkan instrumen-instrumen penelitian, seperti dipaparkan pada Tabel 3.4 dan keseluruhan instrumen ada di Lampiran 3.11 untuk Instrumen 1a, Lampiran 3.12 untuk Instrumen 1b, Lampiran 3.13 untuk Instrumen 2, Lampiran 3.14 untuk Instrumen 3, Lampiran 3.15 untuk Instrumen 4 dan Lampiran 3.16 untuk Intrumen 5.

(15)

52

Tabel 3.2. Daftar Lembar Evaluasi (Validasi) Perangkat Perkuliahan Instrumen Jenis Perangkat

yang Divalidasi

Unsur-unsur Validasi

I Silabus Program Kejelasan standar kompetensi lulusan,

kompetensi dasar, indikator-indikator, deskripsi perkuliahan dan instrumen/alat ukur.

II RPP Pemodelan Ketepatan format, materi pembelajaran,

pendekatan dan metode pembelajaran, sumber belajar, alat/bahan; kesesuaian standar kompetensi dengan kompetensi dasar, kompetensi dasar dengan indikator, kegiatan pembelajaran dengan indikator, lembar penilaian dengan indikator; ketepatan dan kekomunikatifan dalam penggunaan bahasa.

III LKS Pemodelan Ketepatan format; kesesuaian judul

dengan langkah kegiatan; tujuan kegiatan dengan langkah kegiatan; hal-hal yang dilaporkan dengan langkah kegiatan; indikator dalam RPP dengan tujuan

kegiatan; kelayakan/kemungkinan

keterlaksanaan langkah kegiatan.

IVa Penugasan Mahasiswa Kesesuaian penugasan mahasiswa dengan indikator dalam silabus program; ketersediaan pendukung pada penugasan mahasiswa

IVb Panduan

Pengembangan RPP

Kelengkapan aspek-aspek dalam panduan; kejelasan panduan.

IVc Materi Pengayaan Kebenaran konsep; aktualitas; urgensi; kesesuaian materi dengan situasi siswa;

kecukupan untuk mencapai tujuan

pengayaan; keluasaan dan kedalaman; kesesuaian gambar, diagram untuk memperjelas isi

(16)

53

Tabel 3.3. Daftar Lembar Evaluasi (Validasi) Instrumen-instrumen

Instrumen Jenis Instrumen yang Divalidasi

Unsur-unsur Validasi

V Tes IPA terintegrasi

(Validasi butir soal pilihan ganda dan essay)

Nomor butir soal; penilaian (A= valid tanpa revisi; B = valid dengan revisi; C = tidak valid) dan saran penilaian (1 = perbaikan pada stem/rumusan soal; 2 = perbaikan pada option; 3 = perbaikan pada kunci jawaban; 4 = perbaikan pada indikator dan 5 = perbaikan pada gambar). Untuk soal essay saran penilaian, yaitu 1= perbaikan pada stem/rumusan soal dan 4= perbaikan pada indikator).

VI Analisis Kompetensi kurikulum/standar dan Pengembangan Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi

Judul; petunjuk pemberian skor; aspek penilaian untuk analisis kompetensi kurikulum; kriteria penilaian analisis kompetensi kurikulum; aspek penilaian untuk deskripsi semua bidang IPA; kriteria penilaian deskripsi semua bidang IPA; aspek penilaian untuk pemilihan tema; kriteria penilaian pemilihan tema; dan penilaian umum terhadap Instrumen 2.

VII Lembar Penilaian RPP dan lampirannya

Judul; petunjuk pemberian skor; aspek penilaian untuk identitas; kriteria penilaian identitas; aspek penilaian rumusan tujuan pembelajaran; kriteria penilaian rumusan tujuan pembelajaran; aspek penilaian penentuan materi pelajaran/materi pokok; kriteria penilaian penentuan materi pelajaran/materi pokok; aspek penilaian pencantuman metode dan strategi; kriteria penilaian pencantuman metode dan strategi pembelajaran; aspek penilaian langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario pembelajaran; kriteria penilaian langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario pembelajaran; aspek penilaian pencantuman sumber belajar; kriteria penilaian pencantuman sumber belajar; aspek penilaian instrumen penilaian/asesmen; kriteria penilaian instrumen penilaian/asesmen dan penilaian secara umum instrumen 3.

VIII Lembar pengamatan Peer teaching

Judul; petunjuk pemberian skor; aspek penilaian kegiatan pendahuluan; kriteria penilaian kegiatan pendahuluan; aspek penilaian kegiatan inti; kriteria penilaian kegiatan inti; aspek penilaian kegiatan penutup; kriteria penilaian kegiatan penutup; aspek penilaian lain-lain dalam pembelajaran; kriteria setiap penilaian lain-lain dalam pembelajaran; dan penilaian umum Instrumen 4.

(17)

54

Tabel 3.4. Daftar Instrumen-instrumen Penelitian

Instrumen Nama Isi / aspek yang dinilai

1a Tes integrasi IPA dengan metode ilmiah

13 indikator dengan 26 butir soal tervalidasi

1b Tes interdisipliner IPA 12 indikator, 22 soal pilihan ganda dan 6 soal essay (sub program I); 20 indikator, 14 soal pilihan ganda dan 7 soal essay (sub program II); 8 indikator, 34 soal pilihan ganda dan 10 soal essay (sub program III

2 Lembar penilaian analisis kompetensi dan

pengembangan silabus pembelajaran IPA terintegrasi

Analisis IPA terinterasi; tema; analisis content dan proses.

3 Lembar penilaian RPP Identitas; merumuskan tujuan

pembelajaran; menentukan materi pelajaran; mencantumkan metode dan strategi pembelajaran; menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran; mencantumkan sumber belajar; dan menyusun instrumen penilaian.

4 Lembar Penilaian Peer

Teaching

Pendahuluan dengan 3 aspek

pengamatan; kegiatan inti dengan 6 aspek pengamatan; penutup dengan 2 aspek pengamatan; dan lain-lain dengan 6 aspek pengamatan

5 Angket Respon Mahasiswa terhadap perkuliahan IPA Terintegrasi dan

Pembelajarannya

Perasaan mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan terhadap perangkat perkuliahan; tanggapan mahasiswa terhadap contoh-contoh pendekatan dalam pembelajaran IPA terintegrasi;

pendapat mahasiswa terhadap

keterbacaan dan penampilan perangkat perkuliahan; dan pendapat mahasiswa terhadap kesempatan mengembangkan peta kompetensi, silabus pembelajaran IPA terintegrasi, RPP, LKS, penilaian; dan melakukan peer teaching

D. Subyek Penelitian

Dalam langkah ujicoba perangkat perkuliahan subyek penelitian adalah mahasiswa S1 pendidikan IPA kelas reguler (kelas H) dengan jumlah 30

(18)

55

mahasiswa, sedangkan untuk diseminasi (implementasi) perangkat subyek penelitian adalah mahasiswa S1 pendidikan IPA kelas reguler (kelas A) dengan jumlah 30 mahasiswa.

E. Teknik Analisis Data

Beberapa teknik analisis data yang diperoleh dari instrumen-instrumen penelitian dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Instrumen 1a dan 1b (Tes Pemahaman IPA terintegrasi I dan IPA Terintegrasi II)

Gain-test ditentukan dari skor postest dan pretest yang dinormalisasi dengan

rumus ݃ = ௦௞௢௥ ௣௢௦௧௧௘௦௧ି௦௞௢௥ ௣௥௘௧௘௦௧

௦௞௢௥ ௠௔௞௦௜௠௨௠ି௦௞௢௥ ௣௥௘௧௘௦௧ (Meltzer; 2002: 1260)

2. Analisis Instrumen 2, 3, dan 4 (non tes)

Analisis dilakukan secara dekriptif kualitatif. Penilaian pengembangan peta kompetensi dan silabus pembelajaran serta RPP dianalisis dengan menghitung rata-rata skor penilain yang memiliki rentang antara 1 – 4, dengan 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = baik; dan 4 = sangat baik sesuai kriteria yang sudah ditetapkan. Penilaian peer teaching dianalisis dengan menghitung rata-rata skor penilain yang memiliki rentang antara 1 –5, dengan 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak baik; 3 = kurang baik; 4 = baik dan 5 = sangat baik.

3. Angket respon mahasiswa selama mengikuti perkuliahan IPA terintegrasi dianalisis dengan menghitung persentase kemunculan jawaban/tanggapan mahasiswa.

Gambar

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
Gambar 3.3. Fase-fase Penelitian Fase-I

Referensi

Dokumen terkait

Sumber Ngembag yang memiliki debit lebih besar dari Sumber Belik Kosel yaitu sebesar 4 liter/detik dilakukan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan

Fenologi pembungaan dua varietas jambu air S.boerlagei dimulai dari terbentuknya kuncup induksi (inisiasi) hingga bunga mekar dan menjadi bakal buah, waktu yang

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak jamur shiitake (Lentinula edodes) terhadap aktivitas antimutagenik pada mencit (Mus musculus)

Persamaan regresi (Gambar 6.) menunjukkan Jumlah biji merah tertinggi ada pada kemiringan lereng (8-16), dalam hal ini kemiringan lereng tidak berpengaruh nyata

Teknik Analisis Accidental Sampling hanya dapat dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui sampling frame dan sulit menemui anggota populasi yang dapat dipilih menjadi

IPS”. E-book ini merupakan suplemen/pendukung e-book “SIAP UN Matematika SMA Program IPS” yang berisi semua soal yang ada pada SIAP UN dilengkapi dengan kunci jawaban

sistem dan fasilitas latihan yang tersedia e. Jumlah transaksi yang harus diproses f. Proses manajemen bisnis seorang Wirausaha, akan meliputi pengembangan ide dan

Karena penelitian ini bertujuan untuk menciptakan produk baru yaitu media interaktif yang dibuat berdasarkan buku sakura jilid 2, maka penulis menggunakan metode penelitian