• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum

Program Studi Doktor Ilmu Pangan

Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

(2)

1

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum

Program Studi Doktor Ilmu Pangan

Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Spesifikasi Program

Program Studi : Doktor Ilmu Pangan

Departemen : Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas : Teknologi Pertanian

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

Tahun Pendirian : 1975

Akreditasi Nasional : A

Minimum Total SKS : 41

Gelar Kelulusan : Doktor (Dr)

Ketua Program Studi : Dr.Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi,MSc

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes

Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 9,

kompe-tensi lulusan doktor harus memenuhi tiga 3 (tiga) aspek kompekompe-tensi, yaitu (1)

aspek kemampuan di bidang kerja; (2) aspek lingkup kerja berdasarkan

pengeta-huan yang dikuasai; dan (3) aspek kemampuan manajerial. Kompetensi Doktor

Ilmu Pangan juga memenuhi pilar keilmuan bidang ilmun pangan, yaitu kimia

pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan atau biokimia pangan dan

gizi. Berdasarkan hal tersebut, Program Studi Doktor Ilmu Pangan Institut

Perta-nian Bogor (IPB) bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi

seba-gaimana dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi lulusan Program Studi Doktor Teknologi Pangan yang

dise-laraskan dengan KKNI Level 9

Lingkup

Kompetensi KKNI Kompetensi Lulusan

Aspek kemampuan di bidang kerja

Mampu memecahkan permasalahan sains dan atau teknologi di bidang pangan melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner bidang kimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses

pangan, atau biokimia pangan dan gizi untuk menghasilkan pangan yang aman, bermutu, bergizi dan menyehatkan.

Aspek pengetahuan yang dikuasai

Mampu mengembangkan atau menciptakan pengetahuan dan atau teknologi baru dalam bidang kimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan, atau biokimia pangan dan gizi melalui riset berbasis sumberdaya lokal, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji dalam bidang ilmu pangan. Aspek kemampuan

manajerial

Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan ilmu pangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

(3)

2

Selanjutnya diturunkan 15 rumusan learning outcomes untuk masing-masing

kompetensi tersebut sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2. Mahasiswa Program

Doktor Ilmu Pangan IPB dapat memilih spesialisasi di salah satu bidang tersebut.

Dengan demikian Learning Outcome pada aspek pengetahuan (apek 2) yang

dicapai adalah spesifik pada bidang spesialisasinya yakni kimia pangan (LO 3,4,5),

mikrobiologi pangan (LO 6,7,8), rekayasa proses pangan (LO 9), biokimia pangan

(LO 10, 11).

Tabel 2. Tujuan pembelajaran (learning outcomes) dalam kurikulum Program

Studi Doktor Ilmu Pangan, IPB

Lingkup Kompetensi

KKNI Kode Setelah menyelesaikan program, mahasiswa:

Aspek kemampuan di bidang kerja

LO-1 Mampu mengidentifikasi masalah di bidang pangan yang bersifat baru dan original, merumuskan alter-natif pemecahan masalah secara inter, multi- atau trans-disipliner, dan merekomendasikan pemecahan masalah yang terbaik.

LO-2 Mampu berfikir kritis untuk menyelesaikan permasa-lahan pangan dengan berbasiskan teori dasar di bidang kimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan, dan biokimia pangan.

Aspek pengetahuan yang dikuasai

LO-3 Mampu merumuskan teori yang berhubungan dengan struktur, sifat dan interaksi kimia komponen pangan untuk menjelaskan fenomena kimia di tingkat molekuler dalam sistem pangan.

LO-4 Mampu mengevaluasi pengaruh berbagai proses pengolahan dengan kejadian perubahan kimia di tingkat molekuler dalam sistem pangan.

LO-5 Mampu memilih metode analisis pangan yang sesuai dengan sifat bahan, dan mengaplikasinya dalam sistem pangan.

LO-6 Mampu merumuskan mekanisme terkait karakteristik genotip dan fenotip, pertumbuhan, sintas, pengenda-lian dan metode inaktivasi dan deteksi mikroba patogen dan pembusuk penting dalam pangan. LO-7 Mampu menyusun hipotesis tentang karakteristik

genotip dan fenotip, faktor pertumbuhan, sintas, pengendalian mikroba yang bermanfaat dalam fermentasi pangan dan produksi metabolit untuk sistem pangan.

LO-8 Mampu memadukan pengetahuan tentang bahaya biologi, kimia maupun fisik untuk sistem pengenda-lian mutu dan keamanan pangan.

LO-9 Mampu merumuskan konsep dasar dan terapan inovatif yang berhubungan dengan fenomena perpin-dahan (massa, energi dan momentum), teknologi pengolahan, pengawetan, pengemasan dan penyim-panan pangan.

(4)

3

Lingkup Kompetensi

KKNI Kode Setelah menyelesaikan program, mahasiswa:

yang terjadi pada sel hingga taraf molekuler

LO-11 Mampu membuktikan interaksi molekuler komponen pangan pada sistem biologis

Aspek kemampuan manajerial

LO-12 Mampu mengelola dan memimpin kegiatan riset secara mandiri.

LO-13 Mampu mempresentasikan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang diakui secara nasional maupun internasional.

LO-14 Mampu mengomunikasikan hasil penelitian secara oral dalam pertemuan ilmiah nasional atau

internasional.

LO-15 Mampu membangun komitmen dan integritas profesional dan nilai-nilai etika.

Matriks Learning Outcomes dan Mata Kuliah

Mata kuliah dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan dapat

dike-lompokkan menjadi mata kuliah wajib Sekolah Pascasarjana (2 sks), mata kuliah

wajib program studi, termasuk kolokium, tesis dan penelitian dan disertasi (17

sks) dan mata kuliah pilihan program studi (10 sks) (Tabel 3). Mahasiswa juga

dapat mengambil mata kuliah penunjang dari Program Studi Magister Ilmu

Pangan. Cakupan 15 learning outcomes dalam mata kuliah dirangkum dalam

matriks pada Tabel 4 (untuk mata kuliah wajib Sekolah Pascasarjana, mata kuliah

wajib dan pilihan program studi) dan mata kuliah penunjang program studi (Tabel

5).

Tabel 3. Mata kuliah dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan – IPB

Kode Mata Kuliah SKS

A. Mata Kuliah Wajib Sekolah Pascasarjana

PPS 702 Falsafah Sains 2(2-0)

B. Mata Kuliah Wajib Program Studi

ITP 703 Ilmu Pangan Lanjut 3(3-0)

ITP 701 Kolokium 1(1-0)

PPS 790 Seminar 1(1-0)

PPS 799 Penelitian dan Disertasi 12

C. Mata Kuliah Pilihan Program Studi

ITP 710 Kimia Komponen Bioaktif Pangan 3(3-0)

ITP 711 Kimia Komponen Pangan Lanjut 3(3-0)

ITP 712 Identifikasi dan Analisis Komponen Organik Pangan 3(3-0)

ITP 720 Imobilisasi Enzim dan Sel 3(2-3)

ITP 721 Interaksi Patogen dan Inang 3(3-0)

ITP 722 Toksin Mikroba dalam Pangan 2(2-0)

ITP 730 Proses Termal 2(2-0)

ITP 731 Sifat Fisik Pangan 3(2-3)

ITP 732 Interaksi Air dalam Sistem Pangan 2(2-0)

(5)

4

Kode Mata Kuliah SKS

ITP 741 Imunologi dalam Bidang Pangan 3(3-0)

ITP 742 Pangan dan Sistem Vaskuler 3(3-0)

ITP 700 Topik Khusus 1-3

D. Mata Kuliah Penunjang

ITP 610 Perubahan Sifat Komponen Kimia Selama Pengolahan 3(2-3)

ITP 611 Ingredien dan Bahan Tambahan Pangan 3(3-0)

ITP 612 Kimia Flavor 3(2-3)

ITP 620 Mikrobiologi Keamanan Pangan 2(2-0)

ITP 621 Pengendalian Mutu Mikrobiologis Pangan 2(2-0)

ITP 622 Bioteknologi Industri Pangan 3(3-0)

ITP 623 Bioteknologi Bakteri Asam Laktat 2(2-0)

ITP 630 Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan Lanjut 3(2-3)

ITP 631 Teknologi Pengemasan Pangan Lanjut 2(2-0)

ITP 632 Teknologi Penyimpanan Pangan Lanjut 2(2-0)

ITP 640 Metabolisme Seluler Komponen Pangan 3(3-0)

ITP 641 Metode Evaluasi Nilai Biologis Komponen Pangan 3(2-3)

ITP 642 Pengembangan Pangan Fungsional 2(2-0)

ITP 643 Toksikologi Pangan 2(2-0)

(6)

5

Tabel 4. Matriks hubungan learning outcomes versus mata kuliah wajib Sekolah Pascasarjana, wajib program studi dan pilihan

program studi dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan-IPB

Learning Outcomes

Mata Kuliah ITP

700 701 ITP 703 ITP 710 ITP 711 ITP 712 ITP 720 ITP 721 ITP 722 ITP 730 ITP 731 ITP 732 ITP 740 ITP 741 ITP 742 ITP PPS 702 PPS 790 PPS 799

LO-1                   LO-2                  LO-3          LO-4        LO-5    LO-6       LO-7     LO-8       LO-9      LO-10     LO-11     LO-12     LO-13                LO-14                LO-15   

 = Dicakup secara mendalam (covered in detail)

= Dicakup secara mendalam (covered in detail)pada bidang khusus = Dicakup secara garis besar (covered in some extent)

(7)

6

Tabel 5. Matriks hubungan learning outcomes versus mata kuliah penunjang dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu

Pangan-IPB

Learning Outcomes

Mata Kuliah ITP

610 611 ITP 612 ITP 620 ITP 621 ITP 622 ITP 623 ITP 630 ITP 631 ITP 632 ITP 640 ITP 641 ITP 642 ITP 643 ITP

LO-1 LO-2 LO-3    LO-4    LO-5    LO-6     LO-7     LO-8     LO-9    LO-10     LO-11     LO-12 LO-13 LO-14 LO-15

 = Dicakup secara mendalam (covered in detail)

= Dicakup secara mendalam (covered in detail)pada bidang khusus = Dicakup secara garis besar (covered in some extent)

Keterangan:

LO-1 Mampu mengidentifikasi masalah di bidang pangan yang bersifat baru dan original, merumuskan alter-natif pemecahan masalah secara inter, multi- atau trans-disipliner, dan merekomendasikan pemecahan masalah yang terbaik.

LO-2 Mampu berfikir kritis untuk menyelesaikan permasa-lahan pangan dengan berbasiskan teori dasar di bidang kimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan, dan biokimia pangan.

LO-3 Mampu merumuskan teori yang berhubungan dengan struktur, sifat dan interaksi kimia komponen pangan untuk menjelaskan fenomena kimia di tingkat molekuler dalam sistem pangan. LO-4 Mampu mengevaluasi pengaruh berbagai proses pengolahan dengan kejadian perubahan kimia di tingkat molekuler dalam sistem pangan.

LO-5 Mampu memilih metode analisis pangan yang sesuai dengan sifat bahan, dan mengaplikasinya dalam sistem pangan.

LO-6 Mampu merumuskan mekanisme terkait karakteristik genotip dan fenotip, pertumbuhan, sintas, pengenda-lian dan metode inaktivasi dan deteksi mikroba patogen dan pembusuk penting dalam pangan.

(8)

7

LO-7 Mampu menyusun hipotesis tentang karakteristik genotip dan fenotip, faktor pertumbuhan, sintas, pengendalian mikroba yang bermanfaat dalam fermentasi pangan dan produksi metabolit untuk sistem pangan.

LO-8 Mampu memadukan pengetahuan tentang bahaya biologi, kimia maupun fisik untuk sistem pengenda-lian mutu dan keamanan pangan.

LO-9 Mampu merumuskan konsep dasar dan terapan inovatif yang berhubungan dengan fenomena perpin-dahan (massa, energi dan momentum), teknologi pengolahan, pengawetan, pengemasan dan penyim-panan pangan.

LO-10 Mampu menguraikan reaksi/fenomena biokimiawi yang terjadi pada sel hingga taraf molekuler LO-11 Mampu membuktikan interaksi molekuler komponen pangan pada sistem biologis

LO-12 Mampu mengelola dan memimpin kegiatan riset secara mandiri.

LO-13 Mampu mempresentasikan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang diakui secara nasional maupun internasional. LO-14 Mampu mengomunikasikan hasil penelitian secara oral dalam pertemuan ilmiah nasional atau internasional.

Gambar

Tabel 1. Kompetensi lulusan Program Studi  Doktor Teknologi Pangan yang dise- dise-laraskan dengan KKNI Level 9
Tabel  2.  Tujuan  pembelajaran  (learning  outcomes)  dalam  kurikulum  Program  Studi Doktor Ilmu Pangan, IPB
Tabel 3. Mata kuliah dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan – IPB
Tabel  4.  Matriks  hubungan  learning  outcomes  versus  mata  kuliah  wajib  Sekolah  Pascasarjana,  wajib  program  studi  dan  pilihan  program studi dalam kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan-IPB
+2

Referensi

Dokumen terkait

terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan menulis siswa, sehingga berdasarkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara pada

Bagi masyarakat di Kecamatan Wara Utara Kota Palopo khusunya bagi remaja penelitian ini memberikan sumbangan saran, pemikiran, dan informasi dalam pengambilan keputusan

Tabel 12. Sehubungan dengan hal tersebut, sebelum calon varietas STJ02 dan STJ10 dirilis menjadi varietas unggul baru, telah dilakukan uji coba produksi benih di KP. Bajeng,

Implementasi metode decision tree untuk kendali pergerakan robot pengetik dapat berjalan dengan baik. Hasil akhir pengujian menunjukkan hasil

Menurut Lemert (dalam Sunarto, 2004, h, 80) penyimpangan yang disebabkan oleh pemberian cap/ label dari masyarakat kepada seseorang yang kemudian cenderung akan

Hal ini didukung oleh peningkatan aktivitas guru dengan rata-rata 66,1% meningkat menjadi 89,6% dan peningkatan sikap siswa dari 58,3% menjadi 88,7%; dan (2) pembelajaran

Dengan cara demikian, pompa sentrifugal akan dapat memindahkan atau memompakan fluida ketempat- tempat yang lebih jauh atau lebih tinggi, jadi dalam hal ini pompa