• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan di pagi hari pada tanggal 31 Mei 2021 sekitar pukul 08.00-09.00 WIB. Penelitian dilakukan di Sungai Way Jelai, Kelurahan Baros, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan Gambar 3.2..

Gambar 3.1. Peta Provinsi Lampung

(Sumber : Internet)

(2)

18

3.2. Tahap Penelitian

pada diagram alir penelitian menunjukkan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini. Pembuatan diagram alir penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran tentang tahapan penelitian secara sistematis. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3..

(3)

19

3.3. Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode yang dipakai adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipakai untuk menganalisis daya tampung beban pencemaran air sungai dan kualitas air, kemudian dibandingkan dengan baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 [27]. Penelitian deskriptif tujuannya untuk memberi gambaran tentang kondisi pada suatu masyarakat tertentu [28].

Pada pengambilan sampel digunakan sistem grab sample yang merupakan sampel sesaat, yaitu dengan cara langsung sampel diambil dari sungai yang dipantau, tetapi sampel yang diambil menunjukkan kondisi sungai hanya pada waktu pengambilan sampel saja [4].

3.4. Pengumpulan Data

Penelitian ini diperlukan data yang berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapat langsung dari lokasi penelitian, dimana dilakukan uji kualitas air sungai. Penggunaan data primer untuk menghitung daya tampung beban pencemar air sungai. Sementara data sekunder didapat dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanggamus yang digunakan sebagai bahan penunjang pada penelitian ini.

1) Data primer : data debit air sungai dan data kualitas air sungai yaitu pH, TDS, DO, BOD dan NH3-N. Pengujian parameter kualitas air sungai terdapat dua macam, yaitu:

a. Pengujian Lapangan : Untuk parameter pH dan TDS.

b. Pengujian Laboratorium : Untuk parameter DO, BOD dan NH3-N, Pengujian dilakukan di UPT pengelolaan Laboratorium BPLHD Provinsi Lampung.

2) Data sekunder : profil sungai Way Jelai, peta lokasi penelitian dan baku mutu kualitas air sungai.

3.5. Penentuan Titik Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 titik pengambilan dan titik 3 dijadikan sebagai titik pantau, berikut merupakan 3 titik tersebut, yaitu:

(4)

20

1) Titik 1 (bagian hulu), daerah belum atau sedikit terjadi pencemaran (titik koordinat 5°29’07,0”S 104°37’57,2”E);

2) Titik 2 (bagian tengah), daerah yang telah menerima limbah dari pemukiman persawahan dan perkebunan (titik koordinat 5°29’24,8”S 104°37’05,9”E);

3) Titik 3 (bagian hilir), daerah yang juga telah menerima limbah dari pemukiman persawahan dan perkebunan yang banyak digunakan untuk aktivitas rumah tangga seperti mencuci, mandi dan buang air (titik koordinat 5°29’41,1”S 104°37’01,4”E).

3.6. Alat Pengambilan Sampel

Alat pengambilan sampel menggunakan jenis alat sederhana, yaitu gayung plastik yang memiliki tangkai panjang dan botol plastik biasa (SNI 6989.57:2008).

Alasan penggunaan alat sederhana karena alatnya mudah didapat, cara pakainya mudah dan praktis.

Gambar 3.4. Alat pengambilan sampel dari gayung bertangkai panjang

(SNI 6989.57:2008)

Gambar 3.5. Alat dari botol plastik biasa

(SNI 6989.57:2008)

3.7. Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel untuk masing-msing titik dilakukan dengan tahap sebagai berikut (SNI 6989.57:2008):

(5)

21 1) Alat pengambil sampel disiapkan;

2) Bilas alat pengambil sampel dengan air yang dipakai sebagai sampel sebanyak 3 kali;

3) Ambil sampel sesuai dengan peruntukan kemudian masukkan ke dalam penampungan sementara;

4) Masukkan kedalam wadah yang sesuai peruntukan analisis;

5) Segera melakukan pengujian untuk parameter lapangan seperti pH dan TDS;

6) Catat hasil pengujian parameter lapangan;

7) Pengambilan sampel untuk parameter pengujian di laboratorium seperti DO, BOD dan NH3-N langsung dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.

3.8. Wadah Sampel

Wadah yang dipakai untuk tempat penyimpanan sampel memiliki beberapa syarat yaitu (SNI 6989.57:2008):

1) Berbahan gelas atau plastik Poli Etilen (PE) atau Poli Propilen (PP) atau teflon (Poly Tetra Fluoro Ethylene, PTFE).

2) Penutup wadah kuat dan rapat.

3) Wadah dalam kondisi bersih dan tidak ada kontaminan. 4) Wadah tidak mudah pecah.

5) Wadah tidak terindikasi dengan sampel.

Pada penelitian ini menggunakan wadah sampel berbahan plastik ukuran 100 ml.

(6)

22

3.9. Pembuatan Peta Tata Guna Lahan

Peta Tata Guna Lahan di sekitar Sungai Way Jelai dibuat dengan menggunakan

software ArcGis, data Informasi Geospasial Dasar (IGD) diambil dari Badan

Informasi Geospasial (BIG) yang dibuat pada tahun 2019 dengan skala 1 : 50000, data tersebut diakses pada laman https://tanahair.indonesia.go.id.

Pada penelitian ini, Peta Tata Guna Lahan dibagi menjadi 3 Segmen yang mewakili masing-masing titik pengambilan sampel. Penentuan segmen berdasarkan metode

Polygon Thiessen, yaitu metode yang menunjukkan garis sumbu pada

garis-garis penghubung diantara dua titik yang saling berdekatan, caranya yaitu membuat poligon yang dapat memotong secara lurus di posisi tengah pada garis penghubung diantara dua titik [29].

3.10. Metode Penentuan Status Mutu Air Sungai

Pada metode penentuan status mutu air Sungai Way Jelai yang dipakai adalah metode Indeks Pencemaran (IP). Indeks Pencemaran (IP) bisa memberikan saran dan masukan terhadap pengambilan keputusan supaya bisa memberikan nilai kualitas badan air [21]. Berikut ini merupakan range nilai Indeks Pencemaran (IP) (Tabel 3.1.).

Tabel 3.1. Range nilai Indeks Pencemaran (IP) [21]

Range Nilai Kategori

0 ≤ PIj ≤ 1,0 memenuhi baku mutu (kondisi baik) 1,0 < PIj ≤ 5,0 cemar ringan

5,0 < PIj ≤ 10 cemar sedang

PIj > 10 cemar berat

3.11. Pengukuran Debit Air

Pengukuran debit diukur di setiap titik pengambilan sampel. Dalam pengukuran debit, alat Current meter dipakai untuk alat pengukurannya. Pengukuran ini dilakukan cara pengukur langsung masuk ke dalam badan air [19].

(7)

23 1) Peralatan Pengukuran

a. Alat pengukur jarak. b. Current meter.

c. Tongkat untuk alat penduga kedalaman. 2) Pelaksanaan Pengukuran

a. Mengukur Luas Penampang Basah (A)

 Ukur lebar saluran (L) pada daerah penampang

 Ukur kedalaman air pada bagian hulu dan hilir yang ditentukan sebanyak 5 titik (Gambar 3.7.)

Gambar 3.7. Cara menentukan rata-rata kedalaman air

pada daerah penampang [19]

 Catat kedalaman air pada ke 5 titik, lalu dirata-rata. Kemudian didapat nilai kedalaman air rata-rata (h)

 Hitung Luas Penampang Basah

𝐴 = (𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎 + 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏

2 ) 𝑥 ℎ

Keterangan:

A = Luas penampang basah (m2) Sisi a = Lebar dasar sungai (m) Sisi b = Lebar permukaan sungai (m) h = Kedalaman air rata-rata (m)

(8)

24 b. Mengukur Kecepatan Aliran (V)

 Masukkan current meter ke dalam air sungai dengan posisi baling-baling menghadap arus aliran kemudian lakukan pengukuran. Dalam pengukuran bisa digunakan beberapa cara yaitu:

o Pengukuran pada satu titik apabila kedalaman sungai dibawah 1 meter. Posisi alat berada pada kedalaman 0,6 h diukur dari muka air.

o Pengukuran pada 2 titik, yang diukur pada kedalaman 0,2 h dan 0,8 h diukur dari muka air. Kecepatan rata-rata dihitung sebagai berikut:

𝑉 = 0,5 𝑥 (𝑉0,2+ 𝑉0,8)

o Pengukuran pada 3 titik, yang diukur pada kedalaman 0,2 h, 0,6 h dan 0,8 h diukur dari muka air. Kecepatan rata-rata dihitung sebagai berikut:

𝑉 = 1/3 𝑥 (𝑉0,2+ 𝑉0,6+ 𝑉0,8) 3) Perhitungan Debit

𝑄 = 𝑉 𝑥 𝐴 Keterangan:

Q = Debit air yang mengalir (m3/s) V = Kecepatan aliran air sungai (m/s) A = Luas penampang basah (m2)

3.12. Metode Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Way Jelai

Untuk menentukan daya tampung beban pencemaran bisa dilakukan menggunakan metode neraca massa. Metode neraca massa merupakan model matematika yang dapat dipakai sebagai penentu konsentrasi rata-rata debit sungai bagian hilir (down

stream) yang asalnya dari sumber pencemar point sources dan non point sources

[26].

Untuk mendapatkan konsentrasi rata-rata debit sungai hilir (down stream) sungai Way Jelai, maka digunakan perhitungan neraca massa berdasarkan Lampiran I Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman ………..Persamaan (3-4)

…………..Persamaan (3-2)

(9)

25

Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air. Pada neraca massa kali ini menggunakan parameter DO, BOD dan NH3-N dengan asumsi pencemaran akibat masuknya zat – zat organik yang biodegradable dan non

biodegradable dari kegiatan masyarakat sekitar sungai Way Jelai.

Untuk menentukan daya tampung beban pencemar dengan menggunakan metode neraca massa, prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut [26]:

1) Tentukan konsentrasi dan debit air sungai sebelum sumber pencemar; 2) Tentukan konsentrasi dan debit air sungai pada sumber pencemar;

3) Tentukan konsentrasi rata-rata pada aliran akhir yang telah tercemar dengan sumber pencemar dengan melakukan perhitungan menggunakan persamaan (2-5).

3.13. Analisis Data

Metode pengumpulan data yang dipakai untuk membahas masalah yang ada pada penelitian ini berupa:

1. Observasi

Observasi dipakai untuk melakukan pengamatan sistematis mengenai kondisi sosial, kemudian melakukan pencatatan [30]. Cara observasi yaitu dengan melakukan pengamatan serta mencari informasi mengenai kondisi air sungai Way Jelai di Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data berupa buku, berkas atau dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Tujuan dokumentasi untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan yaitu berupa keterangan dan hal-hal yang dapat dijadikan bukti dilakukannya penelitian ini.

Setelah dilakukannya uji kualitas air Sungai Way Jelai di BPLHD Provinsi Lampung dan melakukan pengkajian kondisi tata guna lahan sekitar Sungai Way Jelai, maka selanjutnya dilakukan perhitungan daya tampung beban pencemaran memakai metode neraca massa dengan persamaan (2-5), hasil dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan baku mutu air kelas 1 berdasarkan Peraturan

(10)

26

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, lalu dianalisis apakah air Sungai Way Jelai masih sanggup atau tidak menampung beban pencemaran yang bersumber dari penggunaan lahan sekitar Sungai Way Jelai.

Data yang didapat dari penelitian ini yaitu hasil uji kualitas air dan daya tampung beban pencemaran air sungai yang kemudian akan dianalisis dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif untuk memberi gambaran tentang suatu kejadian di Sungai Way Jelai. Pendekatan kuantitatif untuk menganalisis daya tampung beban pencemaran air sungai dan kualitas air, serta dibandingkan dengan baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.

Gambar

Gambar 3.2. Peta Lokasi Sungai Way Jelai
Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.6. Wadah sampel
Tabel 3.1. Range nilai Indeks Pencemaran (IP) [21]
+2

Referensi

Dokumen terkait

diperoleh dari bantuan pemerintah cq De- partemen PU dan DKP berupa stimulasi 1 unit bangunan MCK-Sanimas dan 4 unit MCK biasa , 40% kebutuhan sarana pem- buangan sampah berupa

Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengidentifikasi gulma yang ditemukan pada pertanaman jagung serta menginterpretasikan pengendalian

Metoda Pengujian Kimia Produk Perikanan Penentuan Kandungan Indol Dalam Udang Metoda Pengujian Kimia Produk Perikanan Penentuan Kandungan Karbohidrat Metoda Pengujian Kimia

Nilai target perbaikan yang diberikan oleh kedua cara, baik dengan menggunakan nilai slack maupun analisis benchmarking, memiliki kontribusi terhadap perubahan

Pada perubahan jari-jari dalam tikungan pada masing-masing potongan yang dapat dilihat dari Lampiran B, potongan awal tikungan mengalami gerusan awal yang paling

Mama tercinta Yeni Susantiningsih, Ayah tercinta Muhammad Asli dan Adik Tercinta Muhammad Ade Rio Irwan yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, kesabaran, do’a

Dan Jika user memilih menu Kuis maka akan terdapat 5 pilihan menu lagi yaitu Kuis Hewan, Kuis Buah, Kuis Warna, Kuis Angka, dan Kuis Huruf. Jika user memilih menu Kuis Hewan

Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat ganda bagi pemerintah daerah dimana selain dapat mengatasi keterbatasan dana pembangunan, juga dapat membuat masyarakat