• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jl. Lesanpuro gg tekel no 294 Malang. ini, sesuai dengan yang dikemukakan oleh singarimbun (2001).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jl. Lesanpuro gg tekel no 294 Malang. ini, sesuai dengan yang dikemukakan oleh singarimbun (2001)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Home Industri Suttlecock EURO yang beralamat Jl. Lesanpuro gg tekel no 294 Malang

B. Jenis Penelitian

Penelitian survey yaitu jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, sesuai dengan yang dikemukakan oleh singarimbun (2001). Maka survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut djarwanto dalam Supriyanto & Maharani (2013:181) populasi adalah duga, jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan yang ada pada perusahaan ini yang berjumlah 60 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sesuai yang dikemukakan oleh Sugiono (2015:118). Peneliti menggunakan sampling jenuh, menurut Sugiono (2015:143) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering di lakukan bila

(2)

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sampel total atau sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dari penelitian ini yaitu mengambil keseluruhan dari jumlah karyawan yaitu 60 orang.

D. Definisi Operasional Variabel

Sugiyono (2015) menyatakan definisi operasional adalah suatu atribut,sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel independen/bebas, variabel dependen/terikat dan Variabel Intervening. Variabel penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi (X). Kompensasi adalah semua pemberian dalam bentuk uang maupun barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Berikut indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang di dukung

(3)

oleh penelitian dari M. Adisty Dwi Kurniawan, Djamur Hamid dan Hamidah Nayati Utami (2014) adalah :

a. Gaji atau upah (X1)

Diukur dari kesesuaian gaji atau upah dengan tanggung jawab setiap karyawan yang diberikan perusahaan dan kesesuaian gaji atau upah dengan UMK yang berlaku.

b. Insentif (X2)

Diukur dari kesesuaian insentif dengan ketentuan pembayaran insentif dan ketepatan waktu pembayaran insentif dari pihak home industri.

c. Tunjangan (X3)

Di ukur dari kesesuaian tunjangan dengan ketentuan yang berlaku dan ketepatan waktu pembayaran tunjangan dari pihak perusahaan.

2. Variabel Intervening Kepuasaan Kerja

Variabel intervening yang digunakan pada penelitian ini adalah kepuasan kerja(Z). Kepuasan kerja yaitu sebuah kondisi psikis (perasaan) yang menyenangkan dan dirasakan oleh pegawai atau karyawan di dalam suatu lingkungan pekerjaan atau lainnya atas peranan yang ia lakukan dan terpenuhinya kebutuhan secara baik.

Dengan demikian Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang di dukung oleh penelitian dari Uzman Fauzi (2014) yaitu sebagai berikut : a. Perasaan tentang pengakuan(recognition) (Z1)

(4)

Karyawan mempunyai perasaan puas atas pekerjaan yang diakui dengan pemberian gaji setiap bulannya dan pemberian insentif setiap minggunya.

b. Perasaan tentang tanggung jawab (Z2)

Setiap individu selalu memiliki rasa tanggung jawab atas segala pekerjaan yang diberikan dan aturan yang berlaku.

c. Perasaan tentang pekerjaan (Z3)

Karyawan cenderung lebih menyukai atau menyayangi pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan balik mengenai atas apa yang mereka kerjakan.

d. Perasaan tentang promosi jabatan(Z4)

Pemberian promosi jabatan kepada karyawan yang terampil dan mempunyai tanggung jawab besar.

3. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja (Y). Kinerja karyawan merupakan hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan, baik bersifat fisik/non material. Berikut indikator yang digunakan yang di dukung dengan teori dari Robbins (2006)

(5)

Hasil kerja karyawan berkaitan dengan pembuatan suttlecock yang memiliki daya tahan bagus,presisi dan kemampuan terbang yang baik. Hal ini dilakukan agar meminimalisir kerusakan pada suttlecock.

b. Kuantitas (Y2)

Jumlah suttlecock yang dihasilkan oleh seorang karyawan sesuai dengan target . Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Apakah dalam waktu kerja yang diberikan karyawan mampu menyelesaikan pembuatan suttlecock dengan jumlah yang ditentukan perusahaan.

c. Ketepatan waktu (Y3)

Jangka waktu yang telah ditentukan oleh pihak Home Indutri sebagai ukuran waktu untuk karyawan apakah karyawan bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu atau lebih dari waktu yang telah ditentukan.

E. Jenis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan.Teori, penelitian terdahulu dan informasi lain yang berkaitan dengan masalah yang akan dilakukan penelitian. Dimana data kualitatif merupakan data bukan dalam bentuk angka dan tidak dapat dihitung.

(6)

Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada responden dan berkaitan terhadap masalah yang diteliti.

F. Sumber Data 1. Data Primer

Pada penelitian Sugiyono (2012:139) menjelaskan sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu data primer diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert 1-5 yang diberikan kepada responden, yaitu karyawan baik laki-laki maupun perempuan. Data yang didapatkan juga berupa identitas dan persepsi atau pendapat responden tentang Kompensasi, Kinerja dan Kepuasan kerja.

2. Data Sekunder

Sugiyono (2012:141) mendefinisikan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang tidak dipublikasikan maupun yang dipublikasikan perusahaan secara

(7)

langsung serta laporan-laporan yang yang berhubungan dengan penelitian ini, berupa data absen dan jumlah karyawan.

G. Teknik Pungumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

Suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian. Isi kuesioner terdiri dari :

a. Identitas responden, yaitu mengenai nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja

b. Pertanyaan mengenai tanggapan responden mengenai variable : Kompensasi, Kinerja dan Kepuasan Kerja.

Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh para karyawan kemudian diberi skor dengan mengacu pada skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2004: 86).

2. Dokumentasi

Merupakan metode untuk mendapatkan data penunjang penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen terkait dan literatur yang memberikan informasi tentang kompensasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

(8)

H. Teknik Pengukuran Variabel

Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrument dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan. Dalam

operasionalisasi variabel ini, variabel X diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2010:93) adalah sebagai berikut : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang dipilih.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Tabel 3.1 Skala Likert Keterangan Skor Indikator Kompensasi Kepuasan Kerja Kinerja Sangat Tidak Setuju 1 Sangat tidak baik

Sangat Rendah Sangat Rendah

Tidak Setuju 2 Tidak baik Rendah Rendah

Netral 3 Cukup Cukup Cukup

Setuju 4 Baik Tinggi Tinggi

Sangat Setuju 5 Sangat baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi

I. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

(9)

Uji validitas adalah yang menunjukkan tingkat kevalidan keahlian suatu instrumen. Suatu instrnng menunjukkan tingkat kevalidan dan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang kurang valid memiliki arti validitas rendah (Arikunto, 2006). Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment (Arikunto, 2006) sebagi berikut:

𝑟

𝑥𝑦= ∑Χ𝑌

√(Ν∑Χ2−(∑Χ2)(Ν∑𝑌2−(∑𝑌2−)))𝜋𝔯 2

Keterangan :

𝔯𝑥𝑦 = Koefisien korelasi product moment Ν = Jumlah subjek uji coba

𝑋 = Jumlah skor butir

𝑋2 = Jumlah skor butir kuadrat ∑𝑌 = Skor total

∑𝑌2 = Jumlah skor total kuadrat

∑𝑋𝑌 = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Adapun Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas:

a. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi terhadap skor total, artinya item angket dinyatakan valid.

b. Jika 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙<𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi terhadap skor total yang artinya item angket dinyatakan tidak valid.

(10)

Imam Ghozali (2011:47) menyatakan uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel atau konstruk. Untuk menganalisis reliabilitas, pengukuran dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan dengan mengunakan SPSS yaitu uji Cronbach Alpha (α). Menurut Imam Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,6. Penelitian ini menggunakan rumus dari (Arikunto, 2006)

Dengan rumus sebagai berikut :

𝑟

11

= (

𝑘

𝑘 − 1

) (1 −

∑𝛼𝑏

2

𝛼𝑟

2

)

Keterangan : 𝑟11 = Realibilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan

∑𝛼𝑏2 = Jumlah varian butir dikuadratkan 𝛼𝑏2 = Jumlah varian total dikuadratkan

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis jalur, Menurut Ghozali (2018:107) untuk memperoleh hasil analisis data sesuai dengan persyaratan uji maka dalam analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji, Multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.

(11)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati normal, berarti model regresi adalah baik. Pengujian untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan uji statistik non- parametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S). Apabila hasilnya menunjukkan nilai probabilitas signifikan di atas 0,05, maka variabel terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak. Untuk menguji hal tersebut yaitu menggunakan uji VIF (Variance Inflation Factor). Jika

VIF <10 dan niai tolerance ≥ 0,10 maka regresi bebas dari

multikolinieritas (Ghozali, 2018:107). c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain di dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik apabila homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Homoskedastisitas yaitu apabila variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya tetap. Apabila berbeda, disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan

(12)

menggunakan uji glejser. Menurut Gujarati dalam Ghozali (2011: 142) uji glejser dilakukan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Untuk menentukan terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan melihat nilai Sig. atau signifikansi yang dihasilkan dari uji regresi tersebut. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai Sig. yang dihasilkan lebih dari 0,05, maka terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai Sig. kurang dari 0,05 maka terjadi asumsi heteroskedastisitas.

J. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Rentang skala yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai variabel kompensasi, kinerja, dan kepuasan kerja dalam penelitian pada Home Industri Suttlecock EURO menggunakan rumus (Umar, 2003;225) sebagai berikut : 𝑅𝑠 = 𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan : RS = Rentang Skala n = Jumlah sampel m = Jumlah alternatif jawaban

(13)

Berdasarkan rumusan diatas dan jumlah sampel yang ada maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

𝑅𝑆 = 60(5 − 1)

5 = 48

Rentang skala yang diperoleh berdasarkan perhitungan tersebut sebesar 48, dengan demikian skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rentang Skala Variabel Kompensasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Rentang Skala Kompensasi Kepuasan Kerja Kinerja

60-107 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah Sangat Rendah

108-155 Tidak baik Rendah Rendah

156-203 Cukup Cukup Cukup

204-251 Baik Tinggi Tinggi

252-300 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Jalur

Penelitian ini juga menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda (Ghozali, 2011). Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening pada penelitian ini. Hasil dari uji analisis jalur ini juga akan digunakan untuk membandingkan pengaruh mana yang lebih besar pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, lalu dapat ditarik kesimpulan apakah dengan adanya variabel intervening ini dapat memperkuat atau justru memperlemah pengaruh independen terhadap dependen. Pada penelitian ini dijelaskan dengan gambar sebagai berikut :

(14)

Diagram Jalur Antar Variabel

Persamaan jalur yang sesuai dengan gambar diatas adalah :

1) Persamaan Jalur 1 : Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja dirumuskan dalam persamaan berikut Y = bX

2) Persamaan jalur 2 : Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan kerja. kepuasan kerja dirumuskan dalam persamaan berikut : Z = bX

3) Persamaan Jalur 3 : Pengaruh Kepuasasan Kerja terhadap Kinerja. Kinerja dirumuskan dalam persamaan berikut Y = bZ

4) Persamaan Jalur 4 : Kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja melalui Kepuasan Kerja yang dirumuskan dalam persamaan berikut : Y = bX + bZ Keterangan : Y = Kinerja karyawan Z = Kepuasan Kerja X = Kompensasi β = Beta

β1 = Hasil Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja β2 = Hasil Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja β3 = Hasil Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja

K. Uji Hipotesis Kepuasan Kerja (Z) Kinerja (Y) Kompensasi (X) 2 4 3 1

(15)

Uji hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini dilakukan pada dua hal, yaitu uji t (parsial) dan uji sobel (mediasi).

1. Uji t (parsial)

Uji hipotesis dengan menggunakan uji t (parsial) agar dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghazali 2018;98). Uji hipotesis dikriteriakan sebagai berikut:

a. Apabila probabilitas signifikansi (Sig.) > 0,05 maka variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependen.

b. Apabila probabilitas signifikansi (Sig.) < 0,05 maka variabel independen signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: Uji hipotesis two tailed positif

H0 ditolak: jika t h𝑖tung > t t𝑎𝑏el, atau jika -t h𝑖tung < -t t𝑎𝑏el, atau jika

α <5%

H0 diterima: jika t h𝑖tung < t t𝑎𝑏el, atau jika -t h𝑖tung > -t ta𝑏el, atau jika α >5%

1) Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan diduga kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja diuji dengan uji t dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :

Ho : Variabel kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja.

(16)

Ha : Variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

2) Uji Hipotesis 2

Hipotesis 2 yang menyatakan diduga kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja diuji dengan uji t dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :

Ho : Variabel kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja.

Ha : Variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja.

3) Uji Hipotesis 3

Hipotesis 3 menyatakan diduga kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja diuji dengan uji t dengan pengambilan keputusan sebagi berikut :

Ho : Variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja.

Ha : Variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

2. Uji Sobel

Pengujian sobel dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel Kepuasan kerja (Mediasi) sebagai pengaruh tidak langsung kompensasi (X) terhadap Kinerja (Y) (Sholihin & Ratmono, 2013:78). Kriteria pengujian mediasi meliputi (Solimun, Fernandes, & Nurjannah, 2017:93):

(17)

1) Apabila koefisien jalur pengaruh tidak langsung (X→M→Y) signifikan dan koefisien jalur pengaruh langsung (X→Y) juga signifikan, maka M sebagai variabel mediasi parsial (partial

mediation).

2) Apabila koefisien jalur pengaruh tidak langsung (X→M→Y) signifikan dan koefisien jalur pengaruh langsung (X→Y) tidak signifikan, maka M sebagai variabel mediasi penuh (full mediation).

a) Uji Hipotesis 4

Hipotesis 4 yang menyatakan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel. Selanjutnya, untuk menentukan pengaruh mediasi yang terjadi bersifat signifikan atau tidak, diperlukan uji sobel

Pengujian mediasi dengan metode sobel dilakukan dengan menguji tingkat signifikansi M sebagai variabel mediasi dengan menghitung Sobel standard error (𝑆𝑎𝑏) dengan persamaan :

𝑆𝑎𝑏= √𝑏2𝑆𝑎2+ 𝑎2𝑆𝑏2+ 𝑆𝑎2𝑆𝑏2

Keterangan:

𝑆𝑎 = standard error X-M 𝑆𝑏 = standard error M-Y 𝑏 = koefisien regresi M-Y 𝑎 = koefisien regresi X-M

Selanjutnya untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, dihitung dengan rumus sebagai berikut.

(18)

𝑍 = 𝑎𝑏 𝑆𝑎𝑏

Bila nilai kalkulasi Z > 1,96, maka variabel emosi positif dinilai secara signifikan memediasi hubungan antara variabel

impulse buying dan variabel hedonic consumption (Preacher,

Gambar

Diagram Jalur Antar Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

[r]

Inflasi yang disebabkan adanya kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,58 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

Kondisi curah hujan ekstrim di Negara tercatat pernah terjadi sebanyak 4 kali selama periode 1991 – 2017 dengan pemicu utama berupa gangguan pada arus aliran angin

Pendugaan protein tubuh dapat dilakukan melalui konsentrasi kreatinin, karena pada individu yang sama terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi bobot badan dan kandungan

Pembangunan pada umumnya dilakukan secara bertahap, mulai dari kota besar sampai ke masyarakat pedesaan. Hal ini menjadi masalah ketika dalam proses tersebut

Pola regangan yang terjadi untuk kayu Sengon, Meranti dan Kamper mulai dari keluar oven hingga tercapai Kadar Air Keseimbangan memiliki pola yang serupa yaitu bagian

laporan kinerja keuangan Plant Bandung, untuk memastikan semua kegiatan tersebut. berjalan secara efektif dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan