• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA 1 ) Kompilasi Oleh: Dr. Saleh Hidayat, M.Si. 2 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA 1 ) Kompilasi Oleh: Dr. Saleh Hidayat, M.Si. 2 )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

CARA MENGUTIP

DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA 1) Kompilasi Oleh: Dr. Saleh Hidayat, M.Si. 2)

PENDAHULUAN

Hidup adalah pilihan, dan menjadi dosen adalah sebuah pilihan hidup yang tidak saja membanggakan tetapi juga harus dimaknai sebagai sebuah tujuan yang mulia. Karena tujuan pilihan hidup menjadi seorang dosen adalah keinginan untuk mencerdaskan peserta didik kita bersama. Dalam rangka mencapai tujuan mulia itulah para dosen seharusnya menghasilkan karya-karya ilmiah yang merupakan wujud eksistensi dan darma bakti mereka. Namun ironinya, sumbangan ilmuwan Indonesia untuk ikut menambah khasanah pengetahuan, ilmu, teknologi dan seni dunia pada kancah internasional umumnya masih sangat sedikit, yang ditandai kurangnya publikasi ilmiah ilmuwan Indonesia pada jurnal maupun media internasional. Salah satu penyebab kurangnya publikasi ilmiah tersebut karena kebiasaan selama ini yang terjadi bahwa karya-karya akademik seperti skripsi sarjana, tesis magister dan disertasi doktor dan ditambah lagi ribuan naskah laporan penelitian yang dihasilkan oleh ratusan lembaga litbang maupun pendidikan kurang dipublikasikan dan lebih banyak ditumpuk sebagai arsip di ruang-ruang perpustakaan.

Kesalahan yang paling sering terjadi dalam pembuatan karya tulis ilmiah adalah dalam mengutip dan menuliskan daftar pustaka. Seringkali mahasiswa tidak mau belajar dan tidak mau mencari tahu mengapa daftar pustaka ditulis sedemikian rupa. Mereka lebih sering mencontoh dari tesis atau tugas akhir sebelumnya tanpa mengetahui aturan sesungguhnya.

MENGUTIP

Seperti yang dinyatakan Rahardjo (2005:14), seringkali penulis malu-malu dalam menuliskan sumber referensinya. Ada anggapan bahwa semua yang dikerjakannya harus kelihatan orisinal. Padahal mengutip karya orang lain bukanlah sebuah kegiatan yang rendah, bahkan dia menunjukkan bahwa sang

1) Disampaikan pada Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Dosen PTS Kopertis Wilayah II, Baturaja 14 Agustus 2009 2) Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang

(2)

penulis sudah mengerjakan “pekerjaan rumahnya". Jadi jangan ragu-ragu dalam memberikan sumber rujukan. Salah mengutip dapat berakibat fatal karena penbaca akan menyangka bahwa pernyataan tersebut merupakan pernyataan penulis atau hasil karya penulis sendiri. Hal ini dapat dianggap sebagai kegiatan plagiat, atau menyontek kelas kakap. Akibat dari plagiat dapat dikucilkan dari lingkungan akademis, diberikan sanksi akademis, dipecat dari perguruan tinggi.

Mengutip yang baik biasanya menggunakan paraphrase, yaitu menuliskan kembali apa yang dinyatakan oleh sumber rujukan dalam bahasa Anda. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, misalnya kata-kata yang dikutip memang sudah sangat baik (atau sudah sangat populer), maka tuliskan apa adanya dengan menggunakan tanda kutip. Menuliskan sumber referensi dalam tulisan dapat dilakukan dengan beragam cara sesuai dengan standar yang digunakan. Di setiap bidang keilmuan ada jurnal yang menjadi acuan dalam penulisan. Mana yang lebih baik? Tidak ada yang lebih baik. Ini hanya sekedar standar saja. Ikuti standar yang digunakan di tempat Anda.

Hal yang sering terlupakan juga adalah menuliskan sumber rujukan dari gambar atau tabel yang diperoleh dari sumber lain. Adanya perangkat scanner memudahkan kita untuk mengambil gambar dari buku, makalah, atau sumber referensi lain. Jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya. Juga jangan lupa jaga kualitas dari gambar yang digunakan. Seringkali saya mendapati gambar yang hampir tidak dapat terbaca. Percuma saja gambar tersebut dimasukkan ke dalam tulisan Anda jika tidak dapat dibaca.

MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi daftar sumber rujukan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah Anda. Untuk itu perhatikan beberapa hal berikut ini dalam menuliskan daftar pustaka. Seringkali ada mahasiswa yang menuliskan referensi yang tidak digunakan (tidak ada rujukan kepada referensi ini) di dalam tulisan. Mungkin dia melakukannya untuk menunjukkan (pamer?) bahwa dia telah membaca buku tersebut? Atau penambahan daftar pustaka ini untuk menggemukkan (menebalkan) buku tesisnya? Jangan lakukan hal ini. Tuliskan apa adanya.

(3)

Jika Anda tidak menggunakan buku tersebut, jangan tambahkan di daftar pustaka. Sumber rujukan sebaiknya ditulis dalam format yang baik dan rinci sehingga pembaca yang akan mencari sumber rujukan tersebut dapat mencarinya dengan mudah. Standar penulisan bergantung kepada jurnal atau media yang akan menerbitkan tulisan tersebut. Sebagai contoh, ada standar yang menuliskan judul buku dalam format italics (miring). Sementara itu ada juga jurnal lain yang tidak mengharuskan demikian. Untuk itu cek dengan standar yang ada di tempat Anda. Untuk tesis atau laporan tugas akhir, cek aturannya pada perguruan tinggi Anda. Sumber rujukan dituliskan secara berurut. Urutan dapat ditentukan oleh beberapa hal. Ada journal yang mengurutkan sumber rujukan berdasarkan urutan munculnya referensi tersebut dalam kutipan di tulisan. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama penulis dari sumber referensi. Perlu diingat bahwa biasanya di dunia internasional, pengurutan nama ini menggunakan nama belakang (last name, family name). Bagi orang Indonesia, hal ini sering membingungkan karena kita mengurutkan nama dengan dasar nama depan.

Berikut ini dipaparkan contoh cara mengutip dan menulis daftar pustaka yang saya kompilasi dari berbagai sumber, khususnya dari Diem (2005).

1. Pengutipan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung.

2. Jika ada dua penulis, pengutipan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran.

3. Untuk karya terjemahan, pengutipan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.

4. Kutipan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Kutipan Kurang Dari 40 Kata

1. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis,

(4)

tahun dan nomor halaman.

2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.

Contoh:

Diem, dkk. (2003:224) menyimpulkan “Kebiasaan membaca dan belajar siswa dapat dikembangkan melalui penyediaan dan keteraksesan berbagai genre bahan-bahan cetak atau pun non cetak dan melalui pelatihan membaca pemahaman dan keterampilan belajar”. ATAU

Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “Kebiasaan membaca dan belajar siswa dapat dikembangkan melalui penyediaan dan keteraksesan berbagai genre bahan-bahan cetak atau pun non cetak dan melalui pelatihan membaca pemahaman dan keterampilan belajar” (Diem, dkk., 2003:224).

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’) Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).

Kutipan 40 Kata atau Lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.

Contoh:

Palmer and Stewart (2005:432) menarik kesimpulan sebagai berikut. Teachers are instructional engineers. Just as an engineer takes pride in seeing a structure or device come to fruition, teachers thrive on seeing students “get it” as a lesson unfolds. Nonfiction can become an important part of students “getting it” and teachers feeling pride in their work.

 Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

(5)

Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

 Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

Contoh:

“Dalam rangka otonomi pembelajaran (learning autonomy) di bidang pendidikan membaca, … keterampilan belajar (study skills) dan keterampilan membaca pemahaman (reading comprehension skills) itu sama pentingnya; oleh karena itu perlu diajarkan di sekolah-sekolah secara bersama-sama pula …” (Diem, 2001:95).

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.

Contoh:

“Gejolak demonstrasi tuntutan mantan kar-yawan timah karena ketidakpuasan terhadap program restrukturisasi perlu diketahui latar belakang penyebab dan kemungkinan upaya solusi/mendamaikannya .… Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa separoh responden memahami arti pemutusan hubungan kerja Atas Permintaan Sendiri (APS) dan Pengajuan Pensiun Sekaligus (PPS), sebagian besar sadar dan menerima PHK, tapi tetap merasa tidak puas terhadap ketentuan PHK.” (Romawi, 2001:161).

Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.

Nama Penulis Disebut Terpadu dalam Teks

Contoh: Coiro (2003) noted that realization of the potential of Internet technologies can only come about when teachers have the opportunity to develop their own skills and plan for technology that promotes reading comprehension.

(6)

Cara Menulis Daftar Pustaka

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Pustaka, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan (Diem, 2005), secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit (Untuk Buku). Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

Rujukan dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh:

Rasinski, T. & Padak, N. 2000. Effective Reading Strategies: Teaching Children who Find Reading Difficult (2nd ed.). Columbus, OH: Merrill Prentice Hall. Soetjipto, A. W. 2005. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-esai Pilihan.

Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh:

Polacco, P. 1998a. The Bee Tree. New York, NY: Putnam and Grosset. Polacco, P. 1998b. Thank You Mr. Falker. New York, NY: Philomel.

(7)

Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh:

Farstrup, A. E. & Samuels, S. J. (Eds.). 1980. What Research has to Say about Reading Instruction. (3rd ed.). Nework, DE: International Reading Association.

Widiastono, Tonny D. (Ed.). 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Caranya: nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh:

Hartley, J. T., Harker, J. O. & Walsh, D. A. 1980. Contemporary Issues and New Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L. W. Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological Issues (hlm. 239-252). Washington, D. C.: American Psychological Association.

Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Caranya: nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut dituli jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh:

Hidayat, Saleh. 2008. Kandungan Protein Biji Kelor sebagai Agen Penjernihan Air. Eukariotik, 6(1):14-19.

Diem, Chuzaimah Dahlan. 2004. Students’ Age at which EFL is Introduced in Schools and Educational Outcomes. TEFLIN, 15(1): 96-106.

(8)

Hidayat, Saleh. 2007. Reduksi Total Coliform Air Sungai Lematang Menggunakan Biokoagulan Serbuk Biji Kelor. Jurnal Sainmatika, 4(1): 18-24.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-Rom

Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment

in Second Language Acquisition. TESOL Quaterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quaterly-Digital, 1997).

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Caranya: nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh:

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76.

Nandika, Dodi. 2002. Quo Vadis Lemhannas: Sebuah Kado Ulang Tahun Lemhannas ke-37. Ketahanan Nasional, Edisi Khusus (75): 59-68.

Nalibroto, Kunti. 16 Oktober, 2005. Wajah Wayang Kaum Perempuan. Republika, hlm. 9.

Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Caranya: nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh:

Republika. 12 Oktober, 2005. Marketing Syariah Kunci Sukses Bisnis Islami, hlm. 15.

(9)

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga

Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan Republik Indonesia.

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Caranya: nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judl karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Caranya: nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh:

Ary, D., Jacobs, L. C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada halaman judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Hidayat, Saleh. 2006. Pemberdayaan Masyarakat Bantaran Sungai Lematang

dalam Menurunkan Kekeruhan Air dengan Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai Upaya Pengembangan Proses Penjernihan Air. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang.

(10)

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya

Caranya: nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh:

Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan

dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Rujukan dari Internet berupa Karya Individual

Caranya: nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).

Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diaksses, di antara tanda kurung. Contoh:

Griffith, A. I. 1995. Coordinating Family dan School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

(11)

Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 Nopember 1995).

Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi

Caranya: nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh:

Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).

PENUTUP

Tulisan ini berusaha untuk membantu Anda dalam menuliskan dan mempresentasikan karya ilmiah. Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan survei literatur. Masih banyak keterbatasan dari isi tulisan ini karena keterbatasan pengalaman penulis dan akses ke sumber literatur. Menulis dan memberikan presentasi merupakan sebuah keterampilan (skill). Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa ini merupakan seni. Oleh sebab itu selain harus memiliki pengetahuan, Anda harus juga memiliki pengalaman. Berlatih merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk meningkatkan keterampilan. Semoga Anda sukses dalam menuliskan karya ilmiah dan karya Anda bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Diem, C. D. 2005. Cara Merujuk dan Menulis Rujukan. Powerpoint disajikan dalam Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Dosen Kopertis Wilayah II Palembang.

Nur, Muliadi. Tanpa tahun. Teknik Penulisan Daftar Pustaka (Bibliografi

Method). (Online). (

www.pdf-search-engine.com/teknik-penulisan-daftar-pustaka-pdf.html, diakses tanggal 13 Agustus 2009).

Rahardjo, Budi. 2005. Panduan Menulis dan Mempresentasikan KaryaIlmiah:

Thesis, Tugas Akhir, dan Makalah. (Online). (http://budi.paume.itb.ac.id/

(13)

PERSYARATAN PENULISAN NASKAH

JURNAL EDUKASI—KOPERTIS WILAYAH II PALEMBANG

1. Artikel dapat diangkat dari hasil penelitian atau kajian analitis kritis di bidang Ilmu Pendidikan dan Pengajaran yang dianggap perlu didesiminasikan.

2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris minimal 10 dan maksimal 20 halaman HVS kuarto spasi ganda, margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 2,5 cm, menggunakan Times New Roman font 12

3. Artikel diketik dengan komputer program MS Word. Penulis dimohon mengirimkan satu print out dan satu CD yang berisi artikel. Cantumkan alamat, email dan nomor telepon/HP penulis untuk keperluan konfirmasi tentang tulisan yang dikirimkan ke redaksi.

4. Artikel dilengkapi abstrak maksimum 150 kata, dan kata-kata kunci. Biodata singkat penulis dan indentitas penelitian dicantumkan sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel.

5. Penulisan Daftar Rujukan mengikuti urutan (a) last name, first name, middle name, (b) tahun penerbitan, (c) judul buku (huruf miring), (d) kota penerbitan, dan (e) nama penerbit (bila buku) atau judul artikel, judul jurnal, beserta volume, nomor edisi, dan halaman (bila artikel). Contoh:

Cameron, L.2001. Teaching Languages to Young Learners. Cambridge: Cambridge University Press.

Diem, Chuzaimah Dahlan. 2004 Students’ Age at which EFL is Introduced in Schools and Educational Outcomes. TEFLIN, 15(1), 42-57.

6. Artikel hasil penelitian memuat: Judul

Nama penulis Abstrak

Kata-kata kunci

Pendahuluan (memuat latar belakang masalah, dan sedikit tinjauan pustaka, serta masalah/tujuan penelitian).

Metode penelitian Hasil dan Pembahasan Simpulan dan saran

Daftar rujukan (berisi pustaka yang betul-betul dirujuk dalam naskah) Lampiran (bila perlu)

7. Artikel Kajian Analisis-kritis di bidang Ilmu Pendidikan dan Pengajaran memuat: Judul Nama penulis Abstrak Kata-kata kunci Pendahuluan Kajian Teori Pembahasan Penutup

Daftar rujukan (berisi pustaka yang betul-betul dirujuk dalam naskah) Lampiran (bila perlu)

8. Artikel dikirim ke redaksi paling lambat dua bulan sebelum bulan penerbitan. 9. Alamat Redaksi: Kopertis Wilayah II, Jalan Srijaya No. 883 Km 5,5 Palembang

30153 Telepon (0711) 410-423; 410-722, Fax (0711) 419-421 E-mail: humas@kopertis2.org atau saleh_UMP@yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pertumbu- han laba (Y) Rasio Working Capital to Total Assets (WCTA)- X1 Rasio Current Liabilities to Inventories (CLI)- X2 Rasio Operating Income to Total

(1) Manajemen sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf e dikoordinasikan oleh unit kerja di Sekretariat Jenderal yang menyelenggarakan fungsi

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agung & Mas, (2013), Wijarnarto & Nurhidayati, (2016) yang menyatakan bahwa perubahan yang dialami oleh

(Jakarta: PT, Golden Trayon Press, 1998).. dikembangkan secara maksimal. Sebagian orang mengaitkan istilah bimbingan dengan konseling. Bimbingan dan konseling sebenarnya

Realisasi fisik dan keuangan yang dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran (TA) 2016 serta sumber daya manusia pelaksana

Menerapkan kecapi dengan teknik yang benar berdasarkan repertoar lagu-lagu daerah, setempat. 10 Memainkan alat

Don´t worry if you fall into a more negative category ˘ the good thing about attitude is that you can learn and train yourself to have a positive one given a bit of time and