• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Jurusan Kimia FMIPA. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Jurusan Kimia FMIPA. Abstrak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jur

PENG

1) M Peneliti Auditor pembel mendap perangk kebutuh dilakuk uji coba serta 32 lembar belajar, diskript siswa, menunj dengan 87%. D sangat b kriteria indikato ketunta Hasil an Kata K Researc Auditiro implem Researc research instruct evaluati lecturer Sidoarjo observa question results respons for use book, 8 percent who did show th 3,73, af improve students Keywor rnal Pendidika

EMBANGA

PENDEKAT

PADA

Zu

Mahasiswa Pro 2) Dosen Prog ian pengemban

ry, Visual, Inte

ajaran yang l patkan respon kat 4-D yang han, analisis sis kan penyusunan a perangkat. Su 2 siswa kelas V telaah, lemba lembar penila tif kualitatif un aktivitas sisw ukkan bahwa presentase kel Data hasil uji co baik. Hasil ana penilaian san or aspek kognit san belajar 10 nalisis angket m Kunci: Kelayak ch on the dev ory, Visual, In mented, improv ch uses instruc h begins with t tional objective

ion sheet that rs and theacher o. The research ation sheet, le nnaire sheet. D of the validati ses performed b in the learning 87% of LKS, age of 92% wi d the activity i he average valu ffective 3,46 an ement of learn s responded ve rds: Feasibility an Sains

e-Pens

N PERANG

TAN SAVI (

A TEMA DEM

umrotul Fird

ogram Studi Pe gram Studi Pen

3) D ngan perangka ellectual) pada layak, terlaksa yang baik. Je dikemukakan swa, analisis tu n silabus, RPP umber data pen VIII-B SMP N ar validasi, lem aian aktivitas si

ntuk hasil tela wa dan respo perangkat yan layakan silabu oba pengelolaan

alisis menunjuk ngat baik. Has

tif produk, rata 00% dinyataka menunjukkan s kan perangkat p velopment of ntellectual) on ve learning ou ctional design the front-end an es. The next i

further study c rs as reviewers h instrument u earning outcom Data analysis w on, learning m by descriptive g process with and 87% of e ith very good a is 87% with ve ue 85 for cogni

nd psychomoto ning outcomes ery well with an

y Study Device

sa.

Volume 02

KAT PEMB

(SOMATIC, A

MAM BERD

daus

1)

, Wahon

endidikan Sain ndidikan Sains Dosen Jurusan K A t pembelajaran a tema Demam ana, meningka enis penelitian n oleh Thiaga ugas, analisis k , Buku siswa, nelitian ini ada Negeri 1 Jabon mbar pengamat

iswa, serta lem aah sedangkan on siswa dila ng dikembangk us 86%, RPP 8 n pembelajaran kkan banyakny sil belajar sisw a-rata skor kogn an tuntas denga siswa memberik pembelajaran, A integrated sci the theme of utcomes, facil development nalysis, learner s preparation conducted trial s and validator used in this res mes assessmen was performed management, st quantitative. T a percentage o evaluation shee assessment crite ery good evalu itive product in or 3,59. The re score n-gain 0 n average perce e, Integrated Sc 2 Nomor 01 T

BELAJARAN

AUDITORY,

DARAH UNT

no Widodo

2)

,

ns FMIPA UNE FMIPA UNES Kimia FMIPA Abstrak n IPA terpadu m Berdarah ber atkan hasil be ini mengguna arajan (1974). konsep, dan pe LKS, dan Lem alah dosen dan n Sidoarjo. Inst tan peengelola mbar angket res hasil validasi, akukan secara

kan telah laya 8%, Buku sisw n mendapatkan ya siswa yang wa menunjukk nitif proses 3,7 an skor pening kan respon san

IPA Terpadu, P Abstract ience lesson w f Dengue aime itating student of devices 4-D r analysis, task of syillabi, les ls of these dev r, and 32 stude search is form nt sheets, ass d by descriptiv tudent learning The results show

of 86% syllabi, et. Data results eria. The result uation criteria. ndicator achiev esult of master 0.66. The resu entage of 96% cience, SAVI ap ahun 2014, 60

N IPA TERP

VISUAL, IN

TUK SMP K

, dan Utiya A

ESA.E-mail: ak SA. E-mail: wa A UNESA. berorientasi p rtujuan untuk m elajar, menfas akan desain in Penelitian in rumusan tujuan mbar penilaian

guru IPA seba trumen penelit aan pembelajar spon siswa. An , pengelolaan diskriptif ku ak digunakan d wa 87%, LKS n presentase 92 melakukan ak kan nilai rata-r 73, afektif 3,46 gkatan hasil b ngat kuat denga

Pendekatan SA with SAVI ap ed to develop t activity and D proposed by analysis, conc sson plans, stu vices. Sources ents of class V of sheet study sessment of s ve qualitative g outcomes, stu wed that the de

, 88% of lesson s of trials of l t of analysis sh The results of vement, average ry learning 100 ults of question %. pproach. 0-67. ISSN: 22

PADU BERO

NTELLECTU

KELAS VIII

Azizah

3) kku.zurfii@gm ahonow@gmai pendekatan SA mengembangk ilitasi aktivita nstruksional pe ni diawali den n pembelajaran yang selanjutn agai penelaah d tian yang digun ran, lembar pe nalisis data dila pembelajaran, uantitatif. Has dalam proses p 87%, dan Lem 2% dengan krite ktivitas sebesar rata 85 untuk dan psikomoto belajar n-gain an presentase ra AVI. pproach orient a viable learn d get good re y Thiagarajan cept analysis, an udent book, wo of data in this VIII-B SMP Ne y, validation sh tudent activity study results w udent activities eveloped devic n plans, 87% o learning manag hows the numbe f student learni e score of cogn 0% declared c nnaire analysis 52-7710

ORIENTASI

UAL)

mail.com il.com AVI (Somatic, kan perangkat as siswa dan engembangan ngan analisis n. Berikutnya nya dilakukan dan validator, nakan berupa enilaian hasil akukan secara hasil belajar sil penelitian pembelajaran mbar evaluasi eria penilaian 87% dengan ketercapaian or 3,59. Hasil sebesar 0,66. ata-rata 96%. ted (Somatic, ning devices, sponse. This (1974). This nd specifying orksheet, and s research are egeri 1 Jabon heet, learning y sheet, and while for the s and student e has been fit of the student gement get a er of students ing outcomes nitive process omplete with s showed that

(2)

61 PENDAHULUAN

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara pebelajar dan sumber belajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Syarat utama berlansungnya proses pembelajaran tersebut adalah terjadinya hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam suasana edukatif.

Salah satu pembelajaran yang dianjurkan untuk diterapkan pada jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah Pembelajaran IPA terpadu. Pembelajaran IPA Terpadu menurut Depdikbud dalam Depdiknas (2006) pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik.

Sejalan dengan kerangka pengembangan kurikulum 2013, IPA dikembangkan sebagai mata pelajaran

integrative science bukan sebagai pendidikan disiplin

ilmu. IPA Terpadu (integrative science) merupakan pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam Kemendikbud (2012). Sedangkan pada kenyataan di lapangan, Guru mata pelajaran IPA adalah guru dengan spesialis pendidikan disiplin ilmu Biologi, Kimia, dan Fisika. Oleh karena itu perlu dikembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu sebagai bahan pedoman atau acuan bagi guru untuk mengajarkan pembelajaran IPA Terpadu sebagai mata pelajaran integrative science.

Tujuan dari suatu pembelajaran adalah untuk memperoleh perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi yang disebut dengan tujuan pembelajaran. Slavin (1994) mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran, sedangkan Magner (1962) mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuai kompetensi. Dalam Pembelajaran IPA terpadu, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah agar peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuan bekerja dalam menemukan fakta baru (Depdiknas, 2006).

Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran tersebut, maka proses belajar mengajar memerlukan adanya perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan oleh seorang guru antara lain: Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, evaluasi, serta media pembelajaran atau tergantung pada kebutuhan. (Depdiknas, 2006). Perangkat itu akan digunakan oleh guru dalam mengelola proses belajar mengajarnya.

Selain mempersiapkan perangkat pembelajaran, guru juga harus dapat mengemas pembelajaran agar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik dan penyerapan informasi berjalan secara optimal. Dalam hal ini, metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan juga media pembelajaran yang digunakan akan mempermudah siswa untuk memahami materi. Pembelajaran yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat siswa untuk menyukai pelajaran.

Seorang guru harus menyadari bahwa setiap siswanya memiliki gaya belajar yang berbeda dalam menyerap informasi. Jika siswa diajar dengan mode pengajaran standar, kemungkinan kecil mereka dapat memahami apa yang diberikan. Mengetahui gaya belajar yang berbeda ini membantu guru manapun untuk dapat mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya berbeda-beda. (DePorter, 2008).

Berdasarkan hasil penyebaran angket pra-penelitian di kelas VIII B SMP Negeri 1 Jabon Sidoarjo, diperoleh hasil bahwa sebanyak 9 % siswa memiliki gaya belajar

somatic, 12 % Siswa memiliki gaya belajar Auditory, 41

% siswa memiliki gaya belajar Visual, dan 38 % siswa memiliki gaya belajar Intellectual. Dari angket yang disebarkan, menunjukkan 88 % siswa tidak mengetahui gaya belajar yang dimiliki. 62 % siswa biasanya belajar di rumah dengan cara membaca buku atau catatan yang ketika akan diadakan tes. Dari hasil wawancara kepada guru di SMP Negeri 1 Jabon Sidoarjo, diperoleh hasil bahwa guru sudah berusaha memberikan variasi pembelajaran, namun hasil berdasarkan analisis angket 68 % siswa menyatakan masih merasa kesulitan untuk memahami pelajaran IPA.

Mengingat bahwa karakteristik setiap individu berbeda-beda, maka rasa nyaman dalam cara belajarnya pun berbeda-beda. Rose & Nicholl (2002) menyatakan bahwa para pembelajar sukses boleh jadi belajar dalam berbagai cara yang berbeda, tetapi satu hal yang sama-sama mereka miliki adalah pendekatan aktif terhadap pembelajaran. Siswa somatic lebih menyukai belajar dengan cara mengalami, melakukan dan berbuat, siswa

auditory lebih menyukai belajar dengan cara berbicara

dan mendengar, siswa visual lebih menyukai belajar dengan cara melihat dan mengamati, sedangkan siswa

intellectual lebih menyukai belajar dengan menyimpulkan

dan menghubungkan (Rose & Nicholl, 2002).

Perangkat pembelajaran IPA Terpadu yang berorientasi pada gaya belajar siswa sekarang ini belum ada di lapangan. Hamalik (2008) Mendefinisikan gaya belajar (learning styles) adalah cara-cara personal ketika

(3)

i k a p p h A o d t p k K m M b t u p b a i n B p f p f g d d b y d b p b M P y T A b p d Jur individu mem konsep-konsep adalah kunci pekerjaan, di pribadi. Deng harus bisa m Auditory, Visu oleh Meier (2 dengan meliba Salah satu terpadu pada pendekatan SA kalor dalam m serta penerapa KD 7.3. Me manusia terha Mencari inform bahan kimia (K tipe keterpadua untuk diajarka penggunaan p berdarah adala aktual yang de ini siswa m nyamuk, tetap serangga terseb Penggunaa Berdarah diha pembelajaran fenomena de pemecahan ma fakta-fakta ten gaya belajar y dengan KD-K dibutuhkan da berdarah ini. P yang dilaksana siswa diharap dalam pendidi bermanfaat s pengembangan berdasarkan ko siswa di masin METODE Penelitian ini m yaitu pengem Terpadu bero Auditory, Vis berdarah. Peng pada model p dikemukakan o rnal Pendidika mproses info p dan prinsip-untuk meng sekolah, dan gan demikian encakup keem ual, Intellectua 002), “Prinsip atkan seluruh p pembelajaran kurikulum 2 AVI adalah KD mengubah wuju annya dalam ke emprediksi pe adap lingkung masi tentang k Kimia). KD-KD an Webbed dal an pada sisw pendekatan S ah tema ini mer

kat dengan keh menghindari n pi mereka bel but berbahaya t an pendekatan arapkan seluru secara utuh emam berdar asalah, metode ntang fenomen yang dimiliki m KD yang dipad alam kegiatan Pembelajaran akan dengan b pkan mampu ikan IPA di ti sebagai acuan n perangkat p ondisi lingkung ng-masing seko merupakan jen mbangan pera orientsai pe sual, Intellect gembangan yan pengembangan oleh Thiagaraja an Sains

e-Pens

ormasi dalam -prinsip baru. gembangkan k n dalam situsa maka proses mpat unsur SA l) tersebut. Ha dasar belajar pikiran dan tubu yang bisa dil 2006 dengan D 3.4. Mendesk ud zat dan suh ehidupan sehar engaruh kepad gan (Biologi) kegunaan dan D tersebut dipa lam tema “Dem a SMP kelas SAVI pada rupakan isu yan hidupan peserta nyamuk meng um mengetah terhadap keseh SAVI pada uh siswa men sehingga dap rah ini mel e ilmiah, untuk na Demam Be masing-masing dukan, seluruh pembelajaran pada tema de berorientasi pad memberikan ingkat SMP b n guru untu pembelajaran gan sekolah da olah. nis penelitian p angkat pemb endekatan SA tual) pada t ng terlah dilak 4-D (four D an, Semmel dan

sa.

Volume 02 mempelajar Gaya belajar kinerja dalam ai-situasi antar pembelajaran AVI (Somatic al ini diperkua adalah belajar uh.” lakukan secara menggunakan kripsikan peran hu suatu benda ri-hari (Fisika) datan populas dan KD 4.1 efek samping adukan dengan mam Berdarah” VIII. Alasan tema demam ng menarik dan a didik. Selama ggunakan ant ui bahwa ant hatan. tema Demam ngikuti proses pat memaham lalui kegiatan k menemukan erdarah dengan g siswa. Sesua h gaya belajar n tema demam emam berdarah da gaya belajar suasana baru bagi siswa dan uk melakukan IPA Terpadu an karakteristik pengembangan belajaran IPA AVI (Somatic tema Demam kukan mengacu models) yang n Semmel. 2 Nomor 01 T ri r m r n c, at r a n n a ), i . g n ” n m n a ti ti m s mi n n n ai r m h r u n n u k n, A c, m u g Mode tahap pen tahap pe (dissemin pengemb Uji co B SMP N semester ini berup (Silabus, lembar p penilaian serta lem perangka oleh dose Metod validasi u tentang k dikemban ditujukan pembelaj mengetah mengetah empiris. HASIL D Sesuai de ada 5 h pembelaj respon sis Kelayaka Validasi Kelayaka orang do perhitung berikut: No 1 2 3 4 5 Berda pembelaj yang dik terbatas ahun 2014, 60 el pengembang ndefinisain (def engembangan nate). Peneliti angan (develop oba terbatas di Negeri 1 Jabon gasal. Instrum pa instrument RPP, LKS, pengamatan pe hasil belajar, mbar angket t tersebut tela en ahli dan guru

de pengumpu untuk mengum kelayakan dar ngkan secara n untuk memp

aran dan akt hui hasil belaj hui respon sisw

DAN PEMBAH engan tujuan p hal meliputi k aran, hasil be swa. an Perangkat an perangkat d

sen dan 1 oran gan rata-rata d Tabel 1. H Perangkat Silabus RPP Buku siswa LKS Lembar evaluasi asarkan hasil

aran IPA Terp kembangkan d dengan kateg 0-67. ISSN: 22 gan 4-D terdiri efine), tahap pe (design), dan

ian ini terba

p).

lakukan pada 3 n Sidoarjo tahu men yang diguna lembar telaa Buku siswa, eengelolaan pe lembar penila respon sisw ah dilakukan te u IPA. ulan data me mpulkan penila ri perangkat I teoritis, m peroleh data t tivitas siswa, ajar siswa, me wa atau kelayak HASAN penelitian yang kelayakan pera elajar siswa, a dilakukan deng ng guru IPA, s dan diperoleh Hasil Validasi % Kelayaka 86 88 87 87 87 l validasi t padu berorienta dapat digunaka

ori layak sec 52-7710 i dari 4 tahap erencanaan (de n tahap penye atas sampai 32 siswa kelas un ajaran 2013 akan pada pene ah, lembar va Lembar eval embelajaran, le aian aktivitas wa. Untuk se

elaah dan diva enggunakan m aian dosen dan IPA Terpadu metode pengam tentang penge metode tes etode angket kan perangkat s g ingin dicapai angkat, penge aktivitas siswa gan validasi o setelah itu dilak

hasil sebaga Perangkat an Kriteria Skor Sangat lay Sangat lay Sangat lay Sangat lay Sangat lay ersebut, pera asi pendekatan an dalam uji cara teoritis, k yaitu esign), ebaran tahap s VIII-3/2014 elitian alidasi luasi), embar siswa, eluruh alidasi metode n guru yang matan lolaan untuk untuk secara yakni lolaan a dan oleh 2 kukan aimana a yak yak yak yak yak angkat SAVI coba karena

(4)

m p d d t H p p k b p m i y p v t w ( p w d m p o k p m m p m m l d o b p d F a e d d sesuai dengan memiliki kriter Ada bebe perangkat terse diperhatikan a dalam penjab Serta perlunya terpadu. Silab sebagai pegan Hasil validasi pemisahan tuj pertemuan. Buku sisw konsep-konsep berdarah dan t pembelajaran sesuai dengan menurut Fogar ide antar bidan yang luas seba pada suatu asp

Beberapa k validasi dianta terutama tenta wabah demam (LKS) belum pembahasan m wujud zat sec ditambahkan. Hasil dar menunjukkan perlu disesuaik oleh validator kalor secara perbaikan dala menjadi huruf Menurut te masing-masing pemikiran yan mengemukaka menggunakan lain. Misalnya dikatakan lebi orang yang " bijaksana dan s Fungsi ota prinsipnya me dan otak kiri j Fakta bahwa atau gambar, emosi mereka dipahami. Oleh dikembangkan criteria kelayak ria baik. erapa masuk ebut, dari pemb adalah pemilih aran indikator a pemahaman bus kemudian ngan selama i RPP yang juan pembelaj a yang dibuat p yang berka telah ditulis sec

baik pada sila n kelebihan rty (1991) yaitu ng studi maka agaimana suatu ek tertentu. koreksi yang p aranya kedalam ang konsep kal m berdarah.. nampak pert mengenai penga ara terpadu di ri validasi i masih terdapa kan dengan ind r yakni penam fisis dan m am format penu kapital. eori dominasi g sisi otak g berbeda (Gu an bahwa sese

satu bagian ota a, seseorang ih logis, anali "berotak kana subyektif. ak kanan dan erupakan satu k uga sebenarny ketika kata-ka atau ketika ka lebih mudah d h karena itu, P n peneliti

kan yaitu skor kan dalam buatan silabus han kata kerj r dan tujuan secara kompeh dijabarkan k pelaksanaan perlu diperh jaran untuk m merupakan h aitan dengan cara garis besa abus dan RPP IPA terpadu u dengan pengi siswa mempu u bidang studi perlu diperhati man materi ya lor dan hubung Pada Lembar tanyaan yang aruh suhu dan i dalam LKS nstrumen lem at beberapa b dikator. Saran mbahan butir matematis. Sel ulisan opsi jab otak kiri ata mengontrol b unawan, 2004).

eorang akan l ak dibandingka yang "berotak itis dan obyek an" dikatakan n otak kiri kesatuan fung ya bekerja salin ata dipadukan ata-kata disam dan lebih cepat Perangkat pem memadukan

yang diperoleh pengembangan hal yang perlu rja operasiona pembelajaran herensif mater kedalam RPP pembelajaran hatikan adalah masing masing hasil pemaduan tema demam ar dalam mater P. Hal tersebu tipe webbed integrasian ide unyai gambaran i yang terfokus ikan dari hasi ang dipadukan gannya dengan r Kerja Siswa memunculkan kalor terhadap sehingga perlu mbar evaluas

utir soal yang yang diberikan soal mengena lain itu perlu bwan butir soa au otak kanan berbagai jenis . Teori tersebu lebih dominan an bagian yang k kiri" sering ktif, sementara lebih intuitif manusia pada si. Otak kanan ng mendukung dengan musik mpaikan dengan t dipelajari dan mbelajaran yang aspek-aspek 63 h n u al n. ri P n. h g n m ri ut d -n s l n n a n p u i g n ai u al n, s ut n g g a f, a n g. k n n g k pembelaj otak kan Pelaksana Siswa (LK Selanj pembelaj (Somatic, Demam b terbatas k Keterlak Selama pengamat dari 1 gur mahasisw dalam berorienta Visual, I pertemua sebesar 9 Beber pembelaj pertemua kendala dengan k presentas untuk me 0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100 aran “akademi nan pada ke aan Pembelaj KS). Grafik 1. H njutnya untuk aran IPA Terp

, Auditory, V berdarah secar kepada siswa ksanaan Kegia kegiatan b tan dilakukan o ru IPA SMP N wa Prodi pend melaksanakan asi pendekata Intellectual) pa an pertama dan 2%. Grafik 2. Has Pe rapa aspek ya aran ini yait an pertama, kar diantaranya s kelompoknya si hasil diskusi embimbing dan 86 0 0 0 0 0 0 Silabus R 92 0 0 0 0 0 0 Pertam

ik” otak kiri egiatan-kegiata aran (RPP) d Hasil Validasi mengetahui k padu berorienta Visual, Intelle ra empiris juga atan Pembelaja belajar men oleh 3 orang pe Negeri 1 Jabon S didikan sains. pembelajar am SAVI ( ada tema Dem

kedua mengha

sil Keterlaksan embelajaran

ang dinilai ter tu aspek kete arena pada asp siswa masih masing-masing di kelas sehing n mengarahkan 88 87 RPP Buku siswa ma dan aspek “kr an dalam Re dan Lembar Perangkat kelayakan pera asi pendekatan ectual) pada a dilakukan uji aran ngajar berlan engamat yang Sidoarjo dan 2 Keberhasilan ran IPA te (Somatic, Aud mam berdarah asilkan nilai rat

naan Kegiatan

rlihat dalam p epatan waktu

ek ini ada beb melakukan d g pada saat w gga guru perlu w n siswa untuk s 87 87 LKS Evalua 92 Kedua reatif” encana Kerja angkat SAVI tema i coba nsung, terdiri orang guru erpadu ditory, pada ta-rata n proses pada berapa diskusi waktu waktu segera asi

(5)

m p b A A S m A m b i b m a m d t p p c m ( m d d p b k m p Jur menyeleasikan presentasi hasi beberapa ken signifikan dala Aktivitas Sisw Aktivitas sisw selama mengi Somatic berh mendorong si Auditory berh mengaktifkan berhubungan d indra penglih berhubungan siswa untuk be G Berdasarka melalui grafik aktivitas Som masing-masing dapat dikatego Hasil terse siswa memilik tetap terlibat p pembelajaran. para pembelaja cara yang berb miliki adalah p Salah satu (2000) dianta mengkonsumsi diserap oleh diciptakan pem pekerjaan itu s baik adalah be kesimpulan ba sangat berpeng materi. Aktivi pembelajaran 0 20 40 60 80 100 Som rnal Pendidika n diskusi kelom il diskusi kelom ndala tersebut am proses pemb wa a dinilai berda ikuti kegiatan hubungan den iswa untuk be hubungan den indra pendeng dengan aktivit hatan siswa, dengan aktivi erfikir kritis. Grafik 4. Hasil an hasil perh k diatas, banya matic, Auditory g sebesar 87% rikan baik dan ebut dapat me ki gaya belajar ada sebagian b Rose & Nicho ar sukses boleh beda, tetapi satu pendekatan akti prinsip pembe aranya belajar i. Pengetahua pembelajar, mbelajar. Belaj sendiri (dengan lajar dengan ko ahwa aktivitas garuh terhadap itas siswa yan

IPA terpadu 87 84 matic Auditor an Sains

e-Pens

mpoknya dan m mpok yang di d tidak berpen belajaran yang asarkan aktivita belajar meng ngan aktivitas

rgerak dan ber ngan aktivitas garan siswa, a as yang dapat dan aktivita itas yang dap

Aktivitas Sisw hitungan yang aknya siswa ya y, Visual, da %, 84%, 96,%, sangat baik. enunjukkan bah r yang berbed besar aktivitas d oll (2002) men h jadi belajar d u hal yang sam if terhadap pem elajaran SAVI

r adalah ber an bukanlah

melainkan jar berasal dar n umpan balik). onteks. Dari sin s siswa dalam p daya serap s ng dibuat ber u tema Dem 96 ry Visual

sa.

Volume 02 memperhatikan depan. Namun ngaruh secara berlansung. as SAVI siswa gajar. aktifitas s yang dapa rbuat, aktivitas s yang dapa aktivitas Visua t mengaktifkan as Intellectua pat mendorong wa g ditunjukkan ang melakukan an Intellectua 80% sehingga hwa meskipun da-beda mereka dalam kegiatan nyatakan bahwa dalam berbaga ma-sama mereka mbelajaran. menurut Meier rkreasi, bukan sesuatu yang sesuatu yang ri mengerjakan . Belajar paling ni dapat ditarik m pembelajaran siswa terhadap rvariasi dalam mam berdarah 80 Intellectual 2 Nomor 01 T n n, a a s at s at l n l g n n l a n a n a ai a r n g g n g k n p m h diharapka perolehan Hasil bel Hasil bela dinyataka yang mel psikomot Penyu berdasark dicapai Bloom. T berjumlah aspek ko dalam ke berlansun psikomot afektif da telah dite Berda grafik di nilai rat ketercapa baik. Ket RPP pad penyamp keterlaksa materi de teknik ya siswa da dirinya se mudah”, dipelajari Panda selama i (Intellectu berpengar produk. P SAVI bis satu peri 0 20 40 60 80 100 ahun 2014, 60 an dapat men n hasil belajarn lajar siswa

ajar siswa dipe an dengan ket liputi 3 ranah p tor.

usunan soal kan pada tuju

dengan memp Tes disusun d h 25 butir soal ognitif proses d eterampilan pro ng. Ketercapai tor diukur deng an psikomotor

ntukan. Beriku Grafik 3

asarkan perhitu atas untuk ran ta-rata 85 at aian indikator s tercapaian ini d da pada saat

aian materi anaan yang dip engan pendeka ang cocok den apat belajar d endiri. Sebab, dan yang le i (Rose & Nich angan masyara ni dianggap m

ual) saja. Pad

ruh dalam penc Pembelajaran sa optimal jika stiwa pembela 85 0 0 0 0 0 0 Kog.Produk K 0-67. ISSN: 22 nunjang tingk nya. eroleh setelah k tercapaian ind penilaian yaitu k tes aspek uan pembelaj pertimbangkan dalam bentuk dan uraian 5 b diukur dengan oses sains pad ian indikator gan menggunak r yang sesuai ut hasil yang di 3. Hasil Belaja ungan yang d nah kognitif p tau dalam p sebesar 85% de didukung oleh d uji coba ter secara garis peroleh sebesar

atan SAVI m ngan gaya bela dengan cara p yang alamiah ebih mudah m holl, 2011). akat tentang as menekankan p dahal keseluru capaian hasil b IPA terpadu a keempat uns ajaran IPA. M 93 8 Kog.Proses Af 52-7710 at penerimaan kegiatan belajar ikator pembel kognitif, afekti kognitif p aran yang h n aspek takso pilihan ganda butir soal. Sedan n kemampuan da saat pembel

ranah afektif kan lembar pen dengan rubrik peroleh: ar Siswa ditunjukkan m produk mendap presentase rat engan kriteria s data keterlakas rbatas. Pasa besar prese r 83%. Penyam menggunakan te ajar siswa, seh paling alamiah akan menjadi menjadi lebih spek kognitif p pada aktivitas uhan aktivitas belajar ranah ko dengan pende ur SAVI ada Misalnya siswa 86 90 fektif Psikomot n dan r yang ajaran if, dan produk hendak onomi yang ngkan siswa ajaran f dan nilaian k yang melalui patkan ta-rata sangat sanaan aspek entase mpaian eknik-hingga h bagi “lebih cepat produk s otak indra ognitif ekatan dalam a akan tor

(6)

65 belajar sedikit jika siswa hanya mengamati gambar produk bahan kimia pembasmi serangga. Akan tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka dapat mengamati produk bahan kimia pembasmi serangga (V), kemudian mengelompokkan berdasarkan cara kerjanya (S), serta mendiskusikan bahaya kandungan bahan kimia tersebut (A), stimulant dari indra tersebut akhirnya akan mendorong siswa memikirkan atau menganalisis fenomena bahaya pembasmi serangga untuk menemukan pemecahan masalah (I). Sebagaimana diungkapkan Suderajat (2004) proses pembelajaran dengan aktualisasi seluruh potensi siswa secara stimulant sangat lebih sepat dibandingkan dengan proses pembelajaran secara parsial dan tidak kontekstual.

Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA terpadu berorientasi pendekatan SAVI pada tema Demam Berdarah yang dikembangkan peneliti seluruh siswa dituntut untuk melakukan aktivitas-aktivitas keempat unsur SAVI dalam satu peristiwa pembelajaran. Siswa tidak hanya melakukan aktivitas yang sesuai gaya belajar yang ia miliki, namun juga melakukan aktivitas somatic,

auditory, visual, dan intellectual. Sehingga ketercapaian

indikator pembelajaran aspek kognitif produk siswa mendapatkan nilai rata-rata yang sangat baik.

Sedangkan untuk aspek kognitif proses, Pembelajaran IPA terpadu berorientasi pendekatan SAVI pada tema Demam Berdarah ini mendapatkan hasil skor rata-rata kognitif proses sebesar 3,73 dengan kriteria sangat baik atau dalam presentase ketercapaian indikator kognitif proses sebesar 93%. Hasil ini menunjukkan kelebihan lain dari pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Pendekatan SAVI bukan hanya dapat meningkatkan kemampuan kognitif produk siswa, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan proses. Sebagaimana karakteristik pendekatan SAVI menurut Meier (2000) salah satunya adalah mengutamakan hasil. Pembelajaran dengan pendekatan SAVI berorientasi pada proses dan produk. Aplikasi dari pendekatan SAVI dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari untuk membentuk kecakapan hidup

(life skill).

Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan peneliti menerapkan semua aspek yang ada dalam pembelajaran SAVI sehingga mendukung ketercapaian indikator kognitif proses terutama keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains (KPS) adalah perangkat kemampuan kompleks yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah ke dalam rangkaian proses pembelajaran (Dimyati, 2009).

Keseluruhan aspek SAVI dalam LKS yang dikembangkan peneliti dapat dilihat misalnya Pada LKS 1 “Puzzle Demam Berdarah”, siswa dituntut untuk menemukan sendiri keterhubungan antara kepadatan

penduduk, daya dukung lingkungan dan sikap manusia terhadap wabah Demam Berdarah melalui puzzle yang diberikan. Siswa dituntut untuk kreatif, dan menggunakan seluruh indranya untuk mengamati gambar (V), mendiskusikan (A), menganalisis keterhubungan (I) untuk menyusun gambar-gambar acak menjadi diagram keterhubungan yang utuh (S).

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan berorientasi pendekatan SAVI berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa. Hasil ini didukung pada penelitian sebelumnya oleh Lestari (2012) yang melakukan pengembangan Science-Chemistry

Worksheet berorientasi Somatic, Audio, Visual, Intellectual (SAVI) sebagai sarana pengembangan

keterampilan proses sains pada materi matter changes untuk SMP RSBI menunjukkan ketercapaian indikator sebesar 88,65%.

Selain hasil belajar kognitif yang meliputi kognitif produk dan proses, hasil belajar juga mecakup aspek afektif. Dari hasil uji coba, diperoleh skor rata-rata afektif sebesar 3,46 dengan kriteria sangat baik atau dalam presentase sebesar 86%. Ketercapaian yang memuaskan ini dikarenakan dalam RPP berpendekatan SAVI, kegiatan pembelajaran dilaksanakan bersama-sama dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara lima sampai enam orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru. Model ini dapat membantu siswa dalam berinteraksi dengan siswa yang lain, berdiskusi dalam mengemukakan pendapat dan kerjasama untuk saling membantu antar siswa dalam proses pembelajaran (Afriawan, 2012).

Peran guru juga sangat berpengaruh dalam pengembangan aspek afektif siswa. Keberhasilan penanaman perilaku berkarakter dan pengembangan keterampilan sosial pada seluruh siswa ditentukan oleh bagaimana guru mengelola kelas dengan baik, memberikan motivasi, bimbingan, dan perhatian terhadap psikologi dan emosi masing-masing siswa (McGraw & Nevin, 1997). Dalam pembelajaran IPA terpadu berorientasi pendekatan SAVI pada tema Demam Berdarah peran guru sudah terlihat dalam upaya peningkatan hasil pelajar ranah afektif dibuktikan dari hasil keterlaksanaan RPP pada aspek pengorganisasian siswa dalam kelompok-kelompok belajar, kegiatan pembimbingan terhadap setiap kelompok secara bergantian, serta pembimbingan kelompok dalam kegiatan diskusi telah memperoleh skor yang sangat baik.

Hasil selanjutnya adalah hasil belajar ranah psikomotor, dari hasil uji coba didapatkan hasil skor rata-rata kemampuan psikomotor siswa sebesar 3,59 dengan kriteria sangat baik atau dalam presentase ketercapaian indikator psikomotor sebesar 90%. Ketercapaian ini

(7)

d t t v H m g h d d p d A p o m d t b a m k J m k t 3 d k p d y p p t b d o m m d Jur didukung oleh terbatas. Hasil tidak hanya di saja, akana te

visual, dan int

Hal ini dika melakukan akt gaya belajar. Pada LKS hanya dituntut dalam kegiatan dalam LKS dia pada bagaiman dari praktikum siswa yang be Siswa diharapk sebagaimana d Accelerated pembelajaran t orang berdiri menggabungka dan pengguna terhadap pemb belajar “SAVI” Dari hasil b afektif dan p mendapatkan ketuntasan min Jabon, siswa d mendapatkan klasikal dinyat tuntas dalam p Berdasarka 32 siswa da dinyatakan t keberhasilan p SAVI. Sebaga Suatu pembela penerimaan da dengan proses yaitu potensi p Pada pem pendekatan SA pelajaran yang tidak bertele-te belajar. Karena diukur lamany oleh kualitas ca Analisis ga membandingka mengetahui k diterapkan da siswa memper rnal Pendidika h data aktivita belajar yang t iperoleh siswa etapi siswa de tellectual juga arenakan selu tivitas yang sa yang dikemb untuk bekerja n-kegiatan pra awali dengan k na siswa mera m yang akan di ermacam-maca kan agar kegia diungkapkan D

Learning

tidak otomatis dan bergerak an gerakan fisi aan semua ind belajaran. Cara

belajar siswa r psikomotor ke nilai akhir s nimal yang tel dikatakan “Tun nilai ≥ 75. Se takan “tuntas” embelajaran ≥ an hasil analisis alam uji cob tuntas. Keterc penerapan pemb aimana yang di ajaran akan da an perolehan ha s aktualisasi se panca indra, dan

mbelajaran I AVI pada tema g sulit dibuat m ele sehingga tid

a keberhasilan ya kita duduk u

ara belajar (Me ain ternormali an nilai prete keberhasilan alam meningka

roleh skor rat

an Sains

e-Pens

as pada pada tinggi pada ran

dengan gaya b engan gaya be

memperoleh h uruh siswa d ama tanpa mem bangkan peneli dengan tangan aktikum, akan kegiatan berfiki ancang sendiri ilakukan. Pema am dalam satu atan tersebut le ave Meier (200 mengemukak meningkat den kesana kemar k dengan aktif dra dapat berp a belajar ini d ranah kognitif p

emudian di r siswa. Berdas lah ditetapkan ntas” dalam pem

edangkan ketu ” jika presenta 80 %. s, didapatkan d ba terbatas, capaian ini mbelajaran deng iungkapkan Gu apat dapat dip

asil belajarnya eluruh potensi n hati (IQ, EQ, IPA terpadu a Demam Berd menjadi mudah, dak menjadi ke belajar tidak d untuk belajar te eier, 2000). isasi yang dila es dan postes model pemb atkan hasil b ta-rata sebesar

sa.

Volume 02

saat uji coba nah psikomotor belajar somatic elajar auditory hasil yang baik dituntut untuk mbeda-bedakan iti, siswa tidak n atau tubuhnya tetapi kegiatan ir yang nampak langkah kerja aduan aktivitas Lembar Kerja ebih bermakana 02) dalam teor kan bahwa ngan menyuruh ri. Akan tetapi fitas intellectua pengaruh besar dinamakan cara produk, proses rata-rata untuk sarkan kriteria SMP Negeri 1 mbelajaran jika untasan belajar ase siswa yang data bahwa dar

seluruh siswa menunjukkan gan pendekatan unawan (2004) ercepat tingka jika dilakukan yang dimiliki dan SQ). u berorientas darah ini mater sederhana atau ejenuhan dalam ditentukan atau etapi ditentukan akukan dengan s siswa untuk elajaran yang elajar kogniti r 0,66 dengan 2 Nomor 01 T a r c y, k. k n k a n k a s a a ri a h i, al r a s, k a 1 a r g ri a n n ) at n i, i ri u m u n n k g f n kriteria pembelaj pada tem belajar ko Respon s Berdasark siswa pembelaj (Somatic, Demam positif. D tersebut pembelaj 95%, buk 99%. Se keseluruh Pada pen (Depdikn dalam k “bermakn Terpadu konsep d yaitu “ot memaham penanggu Karakteri pembelaj pembelaj menemuk melalui p Hasil merespon terpadu b berdarah. yang dik pembelaj bahwa p minat dan 0 20 40 60 80 100 ahun 2014, 60 sedang sehing aran IPA terpa ma Demam Ber

ognitif siswa. siswa

kan pada data terhadap ke aran IPA Terp

, Auditory, V Berdarah may Dari 20 pertan dibagi menja aran yang me ku siswa 98%, ehingga dipero han sebesar 96 Grafik 5 nggunaan IPA nas) memiliki kegiatan pem na”. Adanya tipe webbed, dalam kehidup entik”. Karakt mi secara lang unangan terha istik “aktif” aran ini, aran ini, sisw kan konsep IPA percobaan. respon sisw n positif terha berorientasi pen . Siswa senang kembangkan ol

aran IPA terp pembelajaran I n motivasi sisw 95 0 0 0 0 0 0 0-67. ISSN: 22

gga dapat dis adu berorientas rdarah mampu a menunjukka egiatan belaj padu berorienta Visual, Intelle yoritas siswa nyaan dalam a addi 4 bagia endapatkan res , LKS 92% da oleh presenta %. Berikut ini 5. Hasil Respo A Terpadu tip karakteristik mbelajaran, sa penerapan , siswa dapat pan sehari-hari teristik ini dip

sung penyebab adap penyakit juga akan karena deng wa harus menc A Terpadu tem wa menunjuk adap perangkat ndekatan SAVI g dengan pera leh peneliti. Se padu menurut IPA terpadu d wa. 98 9 52-7710 simpulkan ke si pendekatan meningkatkan an bahwa pen ajar menggu asi pendekatan ectual) pada memberikan r angket respon an yakni Ke spon positif se an Lembar Ev ase rata-rata s grafik respon s on Siswa pe webbed me yang mendu lah satunya pembelajaran t mengaitkan i. Karakteristik eroleh karena b, dampak, dan t demam ber n diperoleh gan menggu cari keterkaitan ma Demam ber kkan bahwa t pembelajaran I pada tema D angkat pembel esuai dengan t t Depdiknas ( dapat meningk 92 99 giatan SAVI n hasil nilaian unakan SAVI tema respon siswa giatan ebesar valuasi secara siswa: enurut ukung yaitu IPA antar k lain siswa n cara radah. pada unakan n dan rdarah siswa n IPA emam ajaran tujuan (2009) katkan

(8)

67 PENUTUP

Simpulan

Mengacu pada tujuan penelitian yang diharapkan pada penelitian ini, maka diperoleh beberapa simpulan. Simpulan yang didapatkan adalah: (1) Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan layak untuk digunakan. Kelayakan ini berdasarkan pada hasil validasi pakar meliputi Silabus, RPP, LKS, Buku siswa, dan Lembar Evaluasi memperoleh kriteria sangat layak. (2) Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran IPA Terpadu berorientasi SAVI pada pertemuan pertama dan kedua mendapatkan kriteria sangat baik. (3). Hasil belajar siswa ranah kognitif produk dan proses, afektif serta psikomotor memperoleh kriteria baik. Hasil belajar siswa secara klasikal dinyatakan tuntas dengan kriteria gain ternormalisasi sedang. (4) aktivitas siswa meliputi aktivitas somatic, auditory, visual, intellectual berturut-turut memperoleh kriteri sangat baik, baik, baik, dan sangat baik. (5) Respon siswa terhadap pembelajaran IPA Terpadu berorientasi pendekatan SAVI memberikan hasil yang sangat kuat.

Saran

Dari Hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran agar penelitian berikutnya lebih baik antara lain: (1) Guru harus mengupayakan agar dalam diskusi kelompok semua anggota kelompok aktif sehingga dapat mengoptimalkan indera yang dimiliki siswa, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran SAVI yaitu mengoptimalkan kemampuan somatic, auditory, visual, dan intellectual siswa. (2) Perlunya pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu berorientasi SAVI pada tema atau materi pokok yang lain dengan yang memiliki karakteristik sesuai dengan tingkat berfikir siswa dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari. (3) Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan (develop). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada tahap penyebaran (disseminate) untuk kesempurnaan penelitian dan menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan secara luas dan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Afriawan, Muhammad., Achmad Binajab., Latifahb. 2012. “Pengaruh Penerapan Pendekatan SAVI

Bervisi SETS pada Pencapaian Kompetensi Terkait Redoks”. Unnes Science Education Journal Vol 1.

Issue, Pages –

Depdiknas. 2006. Paduan Pengembangan Pembelajaran

IPA Terpadu Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta : BNSP

De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum

Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Penerbit Kaifa.

Fogarty, R. 1991. The Mindful School : How To Integrate

The Curicula. Palatine: IRI/Skylight Publishing, Inc

Gunawan, Adi W. 2004. Genius Learning Strategy:

Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia

Hake, Richarrd R. 1999. Analyzing Change/ Gain Scores. USA : Indiana University, Dept. of Physics

Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Lestari, Ayu. 2012. Pengembangan Science-Chemistry

Worksheet Berorientasi Somatic, Audio, Visual, Intellectual (SAVI) Sebagai Sarana Pengembangan Keterampilan Proses Sains pada Materi Matter Changes untuk SMP RSBI. Skripsi Tidak

dipublikasikan. Surabaya : FMIPA-Unesa

McGraw, Louette & Ann Nevin. 1997. “How Can

Educational Psychology Be Meaningful?”. Journal of

Accelerated Learning and Teaching Vol.22. Issue 1 & 2, Pages 3-8

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook:

Paduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Penerjemah: Rahmani,

Bandung:Kaifa

Rose, Collin dan Malcom J. Nicholl. 2002. Accelerated

Learning for the 21th Century. Diterjemahkan oleh

Dedy Ahimsa. Bandung : Nuansa

Slavin, Robert E. 1994. Cooperative Learning, Teori,

Riset dan praktik [terjemahan] Bandung: Nusa Media

Thigarajan,S., Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel 1974. Instructional Development for

Training Teachers of Exceptional Children. Source

Bool. Bloomington: Center for Innovation on Teaching the Handicapped

UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan administrasi perkantoran RS. RK Charitas Palembang. H2 : Terdapat hubungan yang kuat antara

Dari keempat masalah pelik yakni, konflik, korupsi, kemiskinan, dan pengangguran tersebut, maka bisa dibedah bagaimana program komunikasi dan metode yang tepat untuk... Salah satunya

Dari keterangan tersebut, maka didapati bahwa perjanjian BOT adalah suatu perjanjian campuran dengan karakteristik sebagai berikut (1) Perjanjian terjadi antara

Berdasarkan hasil pengujian mekanik dan struktur mikro hasil proses FSW aluminium 5083 – H112 dapat disimpulkan bahwa proses FSW aluminium 5083 - H112 telah berhasil

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara laporan arus kas dengan harga saham, hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji - t, dimana

Untuk uji pendahuluan kandungan alkaloid dilakukan dengan penambahan HCl 2N dalam ekstrak etanol, bertujuan untuk menarik garam alkaloid yang berada dalam ekstrak

Pengabdi mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 01 Limo yang telah memberikan kesempatan kepada kami sebagai perawat jiwa komunitas untuk berbagi ilmu dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKS yang menggunakan strategi peta pikiran pada materi transpor melalui membran, mengetahui kelayakan teoritis berdasarkan