• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

MAHASISWA TAHUN 2011

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

JAKARTA

DISUSUN OLEH:

PANITIA PELAKSANA KKN 2011

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 . Landasan Pemikiran

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya sebagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang berciri khas Katolik memiliki dua landasan hukum sekaligus. Pertama, hukum negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kedua, hukum gereja sebagaimana diatur dalam Konstitusi Apostolik Ex Corde Ecclesiae mengenai keterlibatan sosial institusi pendidikan tinggi. Konstitusi Gereja ini mewajibkan setiap lembaga pendidikan yang menyandang nama Katolik menghidupi prinsip ”Preferential Option for the Poor”, atau keberpihakan pada kaum terpinggirkan.

Sementara itu, UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 2 menyatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Kemudian pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.

Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia, secara khusus masyarakat Indonesia. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika, maka perlu suatu media yang mendukung, dan salah satu media yang dapat mendukung tersebut diantaranya adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Sinergitas juga dapat berkembang antar institusi dalam interaksi selama proses.

Kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan Unika Atma Jaya sudah cukup berkembang, namun sifatnya masih terpencar-pencar. Maka dari itu, upaya menggulirkan KKN juga sekaligus sebagai upaya untuk melakukan pembenahan internal agar terjadi koordinasi lebih baik kegiatan pengabdian masyarakat. Dan terlebih lagi, agar terjadi integrasi pengabdian masyarakat terhadap penelitian dan pedidikan di fakultas. Selain itu, perhatian Unika terhadap keprihatinan masyarakat juga terlaksana dalam bentuk, respon tanggap darurat terhadap berbagai bencana alam yang menimpa negeri ini. Misalnya saja, bencana Merapi. Semua kegiatan tersebut harus diletakkan dalam kerangka kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi sekaligus perwujudan dari prinsip Preferential Option for the Poor.

(3)

1.2. Prinsip Dasar dan Pelaksanaan Prinsip Dasar

Sejalan dengan perubahan paradigma di atas, maka KKN dilaksanakan dengan berpijak pada prinsip-prinsip :

a. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi; aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolok ukur evaluasi KKN.

b. Pencapaian Tiga Manfaat Utama KKN; KKN dilaksanakan untuk mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan pengembangan institusi (institutional development).

c. Empati-Partisipatif; KKN dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan. KKN Tematik dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Keterlibatan warga masyarakat dalam kegiatan menjadi point penting, selain sebagai media internalisasi dan menguatkan self belonging terhadap program namun juga untuk mengkonstruksi sistem yang sustainable. Untuk itu para mahasiswa dan pengelola KKN harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat sehingga lebih kooperatif dan partisipatif dalam proses pelaksanaannya. d. Interdisipliner; KKN dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin

ilmu di lingkungan universitas dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LPPM dan Fakultas-Fakultas. Dalam operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN bersama masyarakat warga.

e. Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas; KKN berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap kurikulum yang ada di Fakultas/Universitas. Dengan demikan diharapkan mahasiswa peserta KKN mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional dalam kehidupan nyata. f. Realistis-Pragmatis; program yang direncanakan bertumpu pada permasalahan dan

kebutuhan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di lapangan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

g. Environmental development; KKN dilaksanakan untuk menjaga kelestarian alam, mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan bersama. Dengan demikian local wisdom mendapat prioritas yang memadai.

Prinsip Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KKN dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut :

a. Co-creation (gagasan bersama): KKN dilaksanakan berdasar pada suatu tema dan program yang merupakan gagasan bersama antara pihak universitas, pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan warga masyarakat.

b. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN dilaksanakan dengan pendanaan bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak Pemerintah Daerah,

(4)

mitra kerja dan masyarakat setempat, disesuaikan dengan tema dan rencana yang disusun bersama.

c. Flexibility (keluwesan): KKN dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat.

d. Sustainability (berkesinambungan): KKN dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target yang dirumuskan bersama.

e. Research based Community Services : untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan proses pembangunan daerah, program didasarkan pada hasil research sehingga lebih berdayaguna.

1.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan KKN adalah :

a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.

b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner. d. Meningkatkan daya saing nasional.

e. Menanamkan jiwa peneliti - Eksploratif dan analisis.

- Mendorong learning community dan learning society. Sasaran

Pada dasarnya sasaran Program KKN adalah: a. Mahasiswa

1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang: a. Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.

b. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.

c. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.

2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.

3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.

4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan.

5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan problem solver.

6. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan.

b. Masyarakat

1. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan.

(5)

2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan.

3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah.

4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.

c. Perguruan Tinggi

1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. 2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau

departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS.

3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.

(6)

BAB II

PENGELOLAAN KKN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA 2.1. Organisasi Pengelola

Penyelenggaraan KKN dikoordinasikan oleh Ketua LPPM dan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana KKN. Penanggung jawab kegiatan KKN adalah Ketua LPPM dengan tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Memimpin dan menjalankan wewenang bidang peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi dalam bidang tugas KKN.

2. Menjalin kerjasama secara internal (dengan pusat unit dan fakultas) dan eksternal (Pemda, industri, NGO, dsb).

3. Bertanggung jawab kepada Wakil Rektor I.

Pelaksanaan KKN dikelola oleh Panitia Pelaksana KKN dengan tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan KKN.

2. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasi, mengawasi, mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan KKN .

3. Bertanggung jawab kepada Ketua LPPM tentang kegiatan KKN.

Dalam pelaksanaan tugasnya Ketua Panitia Pelaksana KKN dibantu oleh 3 koordinator yaitu: 1. Koordinator Kerjasama dan Pengembangan Tema

2. Koordinator Operasional dan Monitoring 3. Koordinator Administrasi dan Keuangan

Tugas dan wewenang ketiga koordinator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Koordinator Kerjasama dan Pengembangan Tema

a. Merencanakan dan melakukan kerjasama dengan mitra kerja dalam penerapan dan pengembangan IPTEKS, baik di lingkungan Universitas maupun Pemerintah, Lembaga Non Pemerintah dalam Negeri (misalnya KADIN, Departemen dan BUMN) dan Luar Negeri untuk membangun supporting mechanism proses pemberdayaan dan penguatan potensi masyarakat dalam program KKN.

b. Berkoordinasi dengan Fakultas-Fakultas untuk melakukan fungsi penjaringan dan pengembangan tema-tema KKN, kemudian menentukan pilihan tema yang sesuai antara kebutuhan masyarakat dengan kemampuan atau disiplin keilmuan di Fakultas.

c. Merencanakan pengembangan sistem informasi berbasis data dalam pelaksanaan kegiatan KKN maupun kerjasama dengan tema khusus.

d. Inventarisasi dan memformulasikan hasil-hasil KKN untuk tema-tema riset dan tema KKN selanjutnya.

2. Koordinator Operasional dan Monitoring

a. Membuat perencanaan dan pelaksanaan operasional dan monitoring KKN, yang meliputi:

(1) Membuat penjadwalan pelaksanaan kegiatan KKN.

(2) Merencanakan dan melaksanakan pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN.

(3) Menentukan lokasi dan mengurus perijinan dan koordinasi dengan instansi terkait.

(4) Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan monitoring-evaluasi kegiatan operasional lapangan.

b. Mengkoordinasi Koordinator Wilayah lokasi KKN dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

(7)

3. Koordinator Administrasi dan Keuangan

a. Merencanakan kegiatan dan anggaran tahunan seluruh kegiatan KKN. b. Mengadakan kebutuhan perlengkapan KKN.

c. Menyusun laporan pelaksanaan setiap periode KKN PPM.

Tiga koordinator tersebut bertanggung jawab kepada Ketua Panitia Pelaksana KKN yang kemudian secara bersama-sama mempertanggungjawabkan kepada Ketua LPPM sebagai penanggungjawab KKN. Selain kepanitiaan yang terdiri dari Ketua Panitia Program KKN yang dibantu oleh 3 orang koordinator, pelaksanaan KKN juga akan dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Seorang DPL bertanggungjawab pada sekitar maksimal 20 mahasiswa. Tugas DPL adalah : 1. Bertindak sebagai anggota Tim Pengelola KKN di tingkat unit kerja (Membina

kerjasama dengan perangkat desa atau kelurahan, kecamatan, instansi atau dinas dan masyarakat lokasi KKN).

2. Mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi KKN serta membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa KKN dengan masyarakat dan instansi atau dinas di lokasi KKN.

3. Menumbuhkan disiplin dan motivasi serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program KKN dan membantu memecahkan masalah yang dihadapinya agar program-program KKN terlaksana.

4. Mendorong dan menumbuhkan interaksi positif antar mahasiswa KKN dan antara mahasiswa KKN dengan perangkat pemerintahan dan instansi terkait.

5. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan KKN.

6. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi mahasiswa KKN.

7. Menyusun laporan tertulis mengenai program dan kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran untuk kelanjutan program. 8. Bertanggung jawab kepada Koordinator Wilayah Lokasi, Koordinator Operasional

dan Monitoring serta Ketua Panitia Pelaksana KKN. 2.3. Pembiayaan

Biaya kegiatan pelaksanaan KKN bersumber dari: Anggaran SPP, swadaya mahasiswa peserta KKN, sumbangan pihak lain yang tidak mengikat, swadaya masyarakat.

Alokasi Dana: - Persiapan - Observasi

- Kegiatan penyegaran dosen pembimbing lapangan - Kegiatan kuliah pembekalan mahasiswa peserta KKN - Transportasi dan konsumsi

- Bimbingan lapangan - Publikasi dokumentasi - Alat tulis dan perlengkapan

(8)

BAB III

PELAKSANAAN KKN 3.1. Persiapan Kegiatan

Sebelum mahasiswa peserta KKN melakukan kegiatan di lapangan, diperlukan persiapan-persiapan, baik berupa persiapan fisik, mental maupun administratif seperti pendaftaran sebagai peserta KKN, pembekalan, surat-surat ijin dsb. Diharapkan dengan adanya persiapan yang matang mahasiswa dapat melakukan KKN dengan mudah dan lancar. Secara rinci kegiatan tersebut meliputi antara lain :

3.1.1. Pendaftaran mahasiswa

a. Mahasiswa mengisi KRS untuk mengikuti KKN pada semester bersangkutan. b. Mendaftarkan diri ke Sekretariat Fakultas untuk mengikuti KKN, dengan syarat :

a. Terdaftar aktif kuliah di Fakultas pada semester sebelumnya (genap) dengan IPK minimal 2,5 dan telah menempuh minimal 110 SKS,

b. Mengisi dan menyerahkan formulir biodata lengkap rangkap 3 (masing-masing untuk Fakultas berwarna oranye, LPPM berwarna putih dan DPL berwarna biru) c. Mendaftarkan diri ke Fakultas dengan menyerahkan Formulir pendaftaran yang

sudah diisi dan dilengkapi dengan:

a. Surat Keterangan sehat dari dokter

b. Surat Keterangan tidak hamil dari dokter (untuk Mahasiswi) c. Surat Keterangan tidak terkena narkoba

d. Pas Foto Berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar e. Bukti lunas pembayaran KKN

f. Telah mencantumkan mata kuliah KKN dalam KRS g. Bio data lengkap rangkap 3 (rangkap tiga)

d. Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh LPPM. 3.1.2. Pembekalan Mahasiswa

Sebelum ke lapangan mahasiswa peserta KKN perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan, dengan tujuan:

a. Tertanamnya pemahaman dan penghayatan mahasiswa akan falsafah, arti, maksud, dan tujuan KKN.

b. Memperoleh pengetahuan untuk dapat memahami, menghayati, serta meningkatkan kepekaan terhadap berbagai masalah pembangunan serta membantu memikirkan pemecahannya.

c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis untuk bekerja dengan masyarakat. d. Mendapatkan petunjuk untuk dapat bersikap dan bekerja, dalam kelompok secara

interdisipliner dan lintas sektoral.

e. Memperoleh informasi tentang kondisi, potensi dan permasalahan: fisik, sosial, maupun ekonomi dalam rangka kegiatan lapangan.

Materi Pembekalan dibagi tiga kelompok, yaitu: (1) kelompok proses (kelompok dasar), yaitu materi bersifat umum dan berorientasi pada konsep-konsep, dan (2) kelompok isi (kelompok operasional), yaitu berisikan materi yang bersifat aplikatif (3) Materi pilihan.

(1) Kelompok Materi proses :

1) Komponen KKN (Sejarah, Falsafah, Pengertian, dan Tujuan KKN), 2) Analisis situasi, Pendekatan Sosial dan Metode Penyuluhan,

3) Dinamika Kelompok,

4) Kelembagaan Desa, Pengembangan Masyarakat dan Perencanaan Program, (2) Kelompok Materi Isi:

1) Kesehatan dan Lingkungan, 2) Kadarkum,

(9)

3) Teknologi Tepat Guna (TTG). 4) Pendidikan

(3) Materi Pilihan :

1) Administrasi Kelembagaan, 2) Kewirausahaan dan Koperasi. 3.1.3 Ujian Pembekalan

Untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi kuliah pembekalan, maka dilakukan ujian pembekalan. Mata kuliah yang diujikan sesuai dengan bahan yang diberikan pada kuliah pembekalan dan pengetahuan umum mahasiswa yang berhubungan dengan persiapan pelaksanaan KKN dilapangan.

3.1.4. Pertemuan dan Perkenalan Mahasiswa dengan DPL

Pertemuan dilaksanakan setelah mahasiswa selesai mengikuti ujian pembekalan. Pertemuan bertujuan untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan KKN di lapangan dan penjelasan dari DPL tentang kondisi serta hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum mahasiswa berangkat ke lapangan.

3.1.5. Rekruitmen DPL

a) LPPM menginformasikan kebutuhan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

b) Dosen yang berminat menjadi DPL mendaftarkan diri Ke LPPM melalui fakultas masing-masing.

c) Jumlah dosen yang terpilih menjadi DPL sesuai dengan kuota jumlah mahasiswa peserta dari Fakultas/Jurusan masing-masing ( perbandingan 20:1)

d) DPL wajib mengikuti pembekalan, bagi yang tidak mengikuti pembekalan dianggap mengundurkan diri.

e) Persyaratan DPL :

DPL harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Tenaga pengajar tetap,

2) Mempunyai minat terhadap kegiatan KKN yang disertai kesungguhan dalam pelaksanaannya,

3) Memiliki integritas dan kepribadian yang baik, 4) Ditugasi oleh Dekan Fakultas masing-masing,

5) Mengisi dan menyerahkan formulir kesediaan dan biodata, 6) Mengikuti pembekalan calon DPL,

7) Bersedia mentaati peraturan yang ada dalam Panduan Program KKN. 3.1.6. Rapat Koordinasi DPL

Sebelum DPL melakukan tugas-tugas di lapangan, terlebih dahulu harus mengikuti rapat koordinasi yang dipusatkan di LPPM. Hal ini perlu dilakukan, karena pembekalan merupakan upaya untuk mempersiapkan DPL agar dapat melaksanakan tugas di lapangan dengan baik sehingga pelaksanaan KKN dapat mencapai tujuan. Materi rapat ditujukan untuk dapat meningkatkan kemampuan DPL dalam melaksanakan bimbingan terhadap mahasiswa. Pembekalan DPL KKN dilaksanakan dengan materi sebagai berikut :

(1) Metode Pengabdian kepada Masyarakat oleh Perguruan Tinggi. (2) Konsepsi KKN (Sejarah, Falsafah, Pengertian dan Tujuan KKN). (3) Analisis situasi, pendekatan sosial, dan metode penyuluhan. (4) Dinamika kelompok.

(5) Metode bimbingan mahasiswa.

(6) Pola penilaian dan penyusunan laporan.

3.1.7. Observasi Wilayah, Perijinan dan Penentuan Lokasi KKN

Tim pelaksana KKN melakukan pendekatan sosial ke masyarakat dan mengurus perijinan yang diperlukan. Pendekatan ke masyarakat dimaksudkan untuk melihat program program yang memungkinkan dilakukan dalam pelaksanaan KKN.

(10)

Selanjutnya dilakukan penjajagan lokasi yang akan dijadikan tempat KKN oleh Panitia Pelaksana KKN dan atau DPL.

3.1.8. Penempatan Mahasiswa di Lokasi KKN

a. Penempatan mahasiswa dilakukan secara interdisipliner dan/atau disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang akan ditangani mahasiswa di lapangan. Penempatan ini diatur oleh Panitia pelaksanaan KKN Unika Atma Jaya berdasarkan hasil temuan pada saat penjajagan lokasi.

b. Penempatan mahasiswa tersebut diatur dalam kelompok. Jumlah mahasiswa tiap kelompok disesuaikan dengan program yang akan dilakukan.

3.2. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan 3.2.1. Pemberangkatan

Pemberangkatan mahasiswa peserta KKN ke lapangan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan dikoordinasikan oleh Panitia Pelaksana KKN.

3.2.2.Observasi Wilayah dan Pendekatan Sosial Mahasiswa

Peserta KKN setelah sampai di lokasi harus segera melaksanakan observasi dan pendekatan terhadap masyarakat. Observasi dan pendekatan dimaksudkan agar segera dapat mengenal masyarakat sehingga dapat merealisasikan program yang telah direncanakan.

Sasaran observasi antara lain keadaan geografis, demografi, potensi, keadaan sosial ekonomi budaya, tata pemerintahan, kondisi pertanian, kesehatan masyarakat dan lain-lain, yang berhubungan dengan program yang akan dilaksanakan. Hasil observasi diinventarisasi dan dipakai untuk melengkapi/menyesuaikan rencana kegiatan KKN.

3.2.3. Perencanaan Program Kegiatan

Rencana program kegiatan dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok dan hasil observasi yang telah dilakukan oleh Panitia Pelaksana KKN dan atau DPL. Rencana program kegiatan ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan selama KKN dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program antara lain :

a) Maksud dan tujuan, manfaat, realibilitas dan fleksibilitas rencana yang disusun.

b) Sifat dan jenis rencana kegiatan (kerjasama, swadaya, program murni mahasiswa atau program dari pemerintah/universitas).

c) Jenis program kerja, sumber dana, cara menghimpun dana dan pertanggungjawabannya. d) Lokasi kerja (letak dan posisi).

e) Tenaga kerja yang tersedia.

f) Sarana dan peralatan yang diperlukan. 3.2.5. Pelaksanaan Program Kegiatan

Pelaksanaan program disesuaikan dengan kalender akademik Universitas. Setiap selesai melakukan kegiatan mahasiswa peserta KKN diwajibkan mengisi buku harian yang telah disediakan. Peranan Mahasiswa peserta KKN di Lapangan:

a) Pemberi informasi, b) Penumbuh motivasi,

c) Pelancar proses difusi inovasi pembangunan, dan, d) Penghubung antar sistem pelaksanaan pembangunan. 3.2.6. Bimbingan dan Pemantauan

Bimbingan dan pemantauan bertujuan untuk memberikan arahan dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa dalam melaksanakan program kerja yang direncanakan. Kegiatan bimbingan dan pemantauan dilakukan oleh DPL dari masing-masing kelompok mahasiswa. DPL memberikan bimbingan dan pemantauan dan harus mengetahui semua program yang direncanakan oleh mahasiswa dan selalu mengikuti perkembangan pelaksanaannya.

(11)

Dengan adanya bimbingan tersebut kegiatan mahasiswa dapat terarah dan terawasi sehingga dapat memberikan motivasi kerja mahasiswa. Setiap kali melakukan bimbingan, DPL diharuskan melakukan pengecekan melalui buku harian kelompok dan perorangan serta memberikan tanda tangan pada buku harian tersebut.

Peranan Dosen Pembimbing Lapangan : a) Motivator,

b) Pembina, pengarah, dan penasehat, c) Penilai kegiatan mahasiswa di lapangan. Tugas Dosen Pembimbing Lapangan :

a) Sebagai trainer (pelatih),

b) Mengadakan orientasi, pengamatan, dan studi wilayah/kelembagaan, c) Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial, d) Menjaga dan membina disiplin mahasiswa,

e) Membimbing mahasiswa dalam setiap langkah operasional KKN di lapangan, f) Membentuk iklim untuk timbulnya kreativitas dan motivasi mahasiswa,

g) Menampung segala permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta memberikan saran dan bantuan,

h) Menjadi penghubung antara mahasiswa dengan Panitia Pelaksana KKN, pemerintah/instansi, tokoh masyarakat serta membina antar sesama mahasiswa, i) Memantau, mengendalikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan dan tingkah laku

mahasiswa baik secara individual maupun kelompok,

j) Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan, menilai kegiatan dan menentukan prestasi keberhasilan mahasiswa,

k) Membuat laporan tertulis kegiatan bimbingan yang telah dilakukan. Materi Bimbingan

a) Teknik dan metode pendekatan sosial kepada lembaga dan masyarakat,

b) Teknik serta metode identifikasi dan inventarisasi masalah yang dihadapi oleh mahasiswa, lembaga/instansi, dan masyarakat,

c) Berbagai alternatif pemecahan masalah dan teknik metode pemecahannya, d) Teknik dan metode perencanaan dan pelaksanaan program KKN di lapangan,

e) Ciri-ciri individu dan sistem sosial budaya khalayak sasaran serta kondisi kelembagaan mitra kerja KKN,

f) Materi lain dalam pengendalian, pengertian, dan dorongan semangat kepada mahasiswa selama mereka melakukan tugas KKN.

Pemantauan

Pemantauan merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari keseluruhan pelaksanaan program KKN. Prinsip pendidikan yang berkesinambungan serta perkembangan masalah pembangunan yang tiada hentinya, menyebabkan pelaksanaan KKN harus selalu disempurnakan dari satu periode ke periode selanjutnya serta dari tahun akademik yang satu ke tahun akademik berikutnya. Tahap Pemantauan meliputi:

1) Tahap perencanaan, 2) Tahap persiapan,

3) Tahap pelaksanaan lapangan, 4) Tahap pelaporan,

5) Tahap tindak lanjut.

Dalam pelaksanaan tahapan-tahapan pemantauan tersebut perlu melibatkan: Dosen Pembimbing Lapangan, Panitia Pelaksana KKN, Pimpinan Perguruan Tinggi, Pejabat Pemerintah/Instansi setempat,dan tokoh masyarakat setempat.

(12)

3.2.7. Presentasi Laporan Mahasiswa Peserta KKN

Pada akhir kegiatan KKN semua mahasiswa peserta diwajibkan untuk membuat laporan yang merupakan salah satu pertanggungjawaban ilmiah dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan, baik laporan kelompok maupun laporan kegiatan individu. Laporan tersebut harus dipresentasikan dalam Forum presentasi dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam forum presentasi hasil kegiatan tersebut mahasiswa peserta, DPL, Panitia Pelaksana KKN dan perwakilan tokoh masyarakat mendiskusikan segala sesuatu yang telah dilaksanakan mahasiswa agar dapat diketahui semua pihak. Kegiatan presentasi ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pelaksanaan, hambatan, masalah dari program kerja yang telah dilaksanakan serta cara penanggulangan yang sudah dilakukan mahasiswa bersama masyarakat setempat dan rekomendasi untuk program selanjutnya.

3.2.8. Pemulangan Mahasiswa

Pemulangan mahasiswa dilakukan pada akhir bulan dari pelaksanaan KKN. Mahasiswa diperbolehkan pulang apabila semua kewajiban pelaksanaan KKN telah dilaksanakan dan sepengetahuan DPL.

3.2.9. Pelaporan Program KKN

Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa atau DPL harus dilaporkan hasilnya kepada Ketua LPPM. Dengan adanya laporan ini diharapkan evaluasi pelaksanakan KKN dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan KKN berikutnya.

Laporan yang harus dibuat meliputi antara lain :

1) Laporan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan, 2) Laporan secara kelompok mahasiswa,

3) Laporan individual mahasiswa,

(13)

BAB IV EVALUASI 4.1. Penilaian Prestasi Kegiatan KKN

KKN sebagai mata kuliah intrakurikuler di Perguruan Tinggi untuk jenjang Strata-1, maka penilaian terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik. Penilaian meliputi 3 (tiga) unsur pendidikan yaitu : pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kegiatan KKN merupakan rangkaian proses yang memiliki tahapan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penilaian terhadap mahasiswa merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan. Adapun pokok-pokok penilaian terhadap prestasi mahasiswa tersebut meliputi : Komponen yang dinilai, bobot komponen yang dinilai, penilai dan cara penilaian, serta penentuan prestasi/nilai akhir.

Komponen yang dinilai meliputi: 1. Pembekalan

Pembekalan merupakan tambahan pengetahuan dan ketrampilan. Pembekalan merupakan prasyarat untuk dapat mengikuti kegiatan lapangan. Konsekuensi dari penetapan pembekalan sebagai prasyarat operasional, maka pada akhir pembekalan diberi nilai berdasarkan kehadiran mahasiswa dalam pembekalan.

2. Ujian pembekalan

Penilaian terhadap mahasiswa peserta KKN juga dilakukan terhadap pengetahuan teori praktis yang dituangkan dalam bentuk tes tertulis.

3. Pelaksanaan kegiatan lapangan

Kegiatan ini mencakup kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kerja mahasiswa. a. Perencanaan program kerja

Kegiatan ini mencakup kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program kerja lapangan yang terdiri atas :

1. Pengumpulan dan analisis data, 2. Perumusan masalah,

3. Pemilihan alternatif pemecahan masalah, 4. Penetapan tujuan kegiatan,

5. Pemilihan metode untuk pencapaian tujuan, 6. Rumusan dan jadual kerja,

7. Prosedur penyusunan perencanaan program kerja. b. Pelaksanaan Program Kerja

Kegiatan ini meliputi disiplin, kerjasama, penghayatan dan pelaksanaan. Disiplin antara lain kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di desa, ketepatan penggunaan, waktu dan kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku. Kerjasama antara lain meliputi kemampuan untuk bekerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan dan juga kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner). Penghayatan merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lokasi KKN, kemampuan melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan kemampuan menanggapi permasalahan desa/lokasi tempat KKN. Pelaksanaan adalah kemampuan memanfaatkan dan menggali, mengungkapkan dan memecahkan masalah desa, ketrampilan melaksanakan program, pengembangan dan pembangunan desa dan kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah direncanakan.

4. 2. Laporan

Laporan akhir dibagi dua macam yaitu laporan akhir kelompok dan laporan akhir individual. Laporan ditulis secara metodologis dan konseptual sesuai dengan aturan keilmuan.

(14)

Perhitungan komponen penilaian meliputi :

1) 25% untuk penilaian kuliah pembekalan (10% kehadiran kuliah pembekalan dan 15% hasil dari ujian pembekalan),

2) 60% kegiatan lapangan (15% nilai perencanaan program, 30 % nilai pelaksanaan program kerja dan 15% sikap dan perilaku selama di lapangan).

3) 15 % untuk nilai laporan akhir (5% nilai kelompok dan 10% laporan individu).

Nilai total didapatkan dari penggabungan dari ketiga komponen nilai tersebut, nilai akhir diapatkan dari acuan nilai total yang disetarakan dengan kriteria sebagai berikut :

a. A = 80-100% b. A- = 75-79% c. B+ = 71-74% d. B = 67-70% e. B- = 63-66% f. C+ = 59-62% g. C = 55-58% h. D = 45-54% i. E < 45%

4.3. Evaluasi Program KKN secara Keseluruhan oleh Panitia Pelaksana KKN 1) Evaluasi pencapaian tujuan KKN

Dari pencapaian tujuan KKN, yang paling penting perlu dievaluasi adalah pencapaian tujuan dari ketiga sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat dan pemerintah daerah, serta perguruan tinggi.

2) Evaluasi proses pelaksanaan program KKN

Pelaksanaan KKN dapat dievaluasi baik perencanaan, pelaksanaan, hasil, maupun faktor-faktor pendorong dan penghambat.

3) Evaluasi dampak pelaksanaan KKN

Evaluasi dilakukan untuk melihat manfaat bagi masyarakat, mahasiswa, dan Perguruan Tinggi. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan agar tercipta program KKN yang berkesinambungan.

(15)

BAB V PENUTUP

Hal-hal lain yang perlu dan belum diatur dalam Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta akan ditentukan kemudian.

Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta Jalan Jenderal Sudirman No. 51

Telp. (021) 570 3306, 572 7615 ext 139 Fax. (021) 572 7461 Jakarta – 12930 Homepage :www.atmajaya.ac.id e-mail :lppm@atmajaya.ac.id kkn@atmajaya.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa pengawasan yang akan dilakukan adalah pengawasan triwulan III tahun 2013 dan hakim pengawas telah melaksanakan pengawasan

segala nikmat yang senantiasa dilimpahkan-Nya, shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada nabi besar, Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

Abstrak: KKN (Kuliah Kerja Nyata )Mandiri merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kotabumi untuk mengabdikan diri kepada

Koping adalah cara yang dilakukan individu, dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai, dan respons terhadap situasi yang

(1) Terhadap kendaraan angkutan barang sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat (4) Peraturan Daerah ini, yang karena tingkat kebutuhannya serta efisiensi waktu memerlukan

penelitian ini, yaitu: hendaknya perusahaan dalam upaya meningkatkan disiplin kerja lebih menitik beratkan pada gaya kepemimpinan dan budaya kerja pegawainya, dilihat

257 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, yaitu setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian

besar dari Bigo Live, karena semakin tertarik penonton dengan tayangannya akan.. semakin banyakmpula gift yang didapatkan dan nantinya akan